MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013
REVISI 2017
JENJANG SMP/MTs
SUSUNAN TIM PENGEMBANG
KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BERDASARKAN KURIKULUM 2013 REVISI 2017
Penanggung Jawab
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dr. Ir. Ahmad Hadadi, M.Si.
Pengarah
Kepala Balai Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah
Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd.
Tenaga Ahli
Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum. (UPI)
Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd. (UPI)
Rina Heryani, S.Pd., M.Pd.
MATA PELAJARAN
vii
yang mengacu pada Kurikulum Nasional, KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Sunda berbasis Kurikulum 2013 dilakukan revisi pada tahun 2017. Revisi tersebut
berkaitan dengan perumusan KD dan pemetaan materi ajar bahasa daerah
mempertimbangkan keragaman lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan
pola komunikasi yang berkembang di lingkungan masyarakat.
Revisi Kurikulum ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,
yang untuk kepentingan regional Jawa Barat disusun berdasarkan Peraturan
Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah di Jawa
Barat, dan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor
819/8653-Setdisdik tanggal 20 Pebruari 2017 tentang Tim Pengembang Kurikulum
Mulok Bahasa dan Sastra Sunda.
Terima kasih kepada Tim Ahli dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Jenjang
SD, SMP, dan SMA/SMK Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat, yang telah berkenan melakukan revisi Kurikulum Muatan Lokal
Mata Pelajaran Bahasa Sunda berbasis Kurikulum 2013. Semoga semua ini dapat
dirasakan manfaatnya oleh dunia pendidikan di Jawa Barat.
viii
K ATA PENGANTAR
KEPALA BALAI
PENGEMBANGAN BAHASA DAN KESENIAN DAERAH
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
ix
Kendala lain yang juga sering disuarakan oleh masyarakat dan para guru
adalah tidak meratanya kurikulum diberlakukan di setiap satuan pendidikan karena
berbagai hal, kendati Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Daerah telah ditetapkan penggunaannya melalui Peraturan Gubernur. Kritik juga
muncul dari masyarakat berkaitan dengan kekeliruan bahan ajar dan karakter
Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang cenderung
terlalu meniru struktur kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut, perlu adanya upaya untuk
merevisi dan mengembangkan kembali Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Daerah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun
sebelum revisi dilakukan, diperlukan landasan konseptual yang jelas menyangkut
apa saja yang harus menjadi pertimbangan tim review. Diperlukan pokok-pokok
pikiran yang jelas untuk nanti digunakan oleh Tim Pengembang Kurikulum Muatan
Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai landasan bekerja.
Buku ini merupakan dokumen kurikulum tingkat daerah Provinsi Jawa Barat
yaitu Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Berbasis
Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Dokumen kurikulum diharapkan dapat dijadikan
pedoman pembelajaran muatan lokal bahasa dan sastra Sunda pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah di Jawa Barat, terhitung mulai tahun pelajaran
2017/2018.
Semoga buku ini bermanfaat dan membawa perbaikan dalam pembinaan,
pengembangan dan pelestarian bahasa dan sastra daerah melalui jalur pendidikan
di Jawa Barat.
x
D AFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1: SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
SUNDA SMP/MTs............................................................ 42
A. Pengertian SIlabus........................................................................ 42
B. Komponen Silabus......................................................................... 42
xi
C. Pengembangan Silabus................................................................. 43
D. Kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran, dan Kegiatan
Pembelajaran................................................................................ 45
xii
BAB I
1. Penilaian Sikap
UTAMA
Dilaksanakan
Observasi di luar jam
oleh wali pembelajaran baik
SIKAP kelas dan guru secara langsung
PENILAIAN BK selama satu maupun berdasarkan
semester informasi yang valid.
PENUNJANG
Dilaksanakan
sekurang-
Penilaian kurangnya satu kali
antar dalam satu semester,
teman dan menjelang akhir
antar diri semester
Nama
Positif/
No Waktu Peserta Catatan Prilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Negatif
didik
Meninggalkan Diberi pembinaan
laboratorium tanpa dan dipanggil untuk
Tanggung
1 23/07/2016 Putri membersihkan meja, + membersihkan meja,
jawab
alat, dan bahan yang alat, dan bahan yang
sudah dipakai. sudah dipakai.
Mengambil cerita dari Diberi pembinaan
internet dan diakui agar tidak
2 27/07/2016 Herman Kejujuran -
seba-gai karyanya melakukan
sendiri (plagiasi). plagiariisme.
Diberi pembinaan
Menghalang-halangi
3 13/08/2016 Momod Toleransi - agar menjadi lebih
teman untuk beribadah.
toleran.
Menjadi tugas pengibar
Diberi apresiasi atas
bendera saat upacara
4 17/08/2016 Kardi Nasionalisme + kegiatannya dalam
HUT Kemerdekaan
kegiatan Paskibra.
Indonesia.
2. Penilaian Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH), penilaian tengah
semester (PTS), dan penilaian akhir semester (PAS) dilakukan dengan beberapa
teknik penilaian sesuai tuntutan kompetensi dasar (KD).
3. Penilaian Keterampilan
3. Bacaan Wajib
Tahapan Kegiatan
C. FUNGSI
Kompetensi inti dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi
guru-guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Sunda sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan, keterampilan,
serta sikap berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram secara
terpadu.
Kompetensi Inti dan kompetensi dasar ini disusun dengan
mempertimbangkan kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan
sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi
pada fungsi mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai (1) sarana pembinaan
sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan
budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4)
sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk
berbagai keperluan; (5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana
pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda).
D. TUJUAN
Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran
bahasa dan sastra Sunda yang secara umum agar Peserta didik mencapai
tujuan-tujuan berikut.
KELAS VII
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
3. Memahami pengetahuan
dalam ranah konkret (menggunakan,
(faktual, konseptual, dan
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
prosedural) berdasarkan rasa
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
ingin tahunya tentang ilmu
membaca, menghitung, menggambar, dan
pengetahuan, teknologi, seni,
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
budaya terkait fenomena dan
di sekolah dan sumber lain yang sama
kejadian tampak mata.
dalam sudut pandang/teori.
KELAS VIII
KELAS IX
A. PENGERTIAN SILABUS
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk
ke dalam desain pembelajaran perencanaan pembelajaran yang mengacu
kepada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan
Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran.
B. KOMPONEN SILABUS
Di dalam lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa silabus paling sedikit memuat beberapa
komponen, yakni:
(1) Identitas mata pelajaran (misalnya: Bahasa dan Sastra Sunda);
(2) identitas sekolah, diisi dengan satuan pendidikan dan kelas (SD/Kelas
I);
C. PENGEMBANGAN SILABUS
Pengembangan Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
43
Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia,
misi dan orientasi Kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan
dengan tujuan khusus agar peserta didik memiliki kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang, seperti
tampak pada gambar 1.
Dimensi
Pengetahuan
Dimensi Dimensi
Sikap Keterampilan
SDM yang
beradab,
berpengetahuan,
dan
berketerampilan
Gambar 1
Kelas VII
Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu
LAMPIRAN-LAMPIRAN
45
46
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut.
3.2 Mengidentifikasi jenis, ragam • Fungsi sosial - Menonton tayangan melaui media audio visual
(varian), istilah, dan prosedur - Kaulinan barudak sebagai tentang kaulinan barudak.
kaulinan barudak dengan media untuk menanamkan
memperhatikan fungsi sosial, - Menyimpulkan ciri-ciri kaulinan barudak yang
sikap yang menjungjung tinggi
struktur teks dan aspek telah ditontonnya.
nilai moral dan jiwa sosial.
kebahasaan. - Bertanya jawab tentang tayangan kaulinan
• Struktur teks kaulinan barudak
barudak yang terkait dengan ciri-cirinya.
- Pembuka
- Menentukan pandangan dan pendapat yang
- Isi
4.2 Mendemonstrasikan jenis, terkait dengan kaulinan barudak.
- Penutup
ragam (varian), dan prosedur - Memeragakan jenis kaulinan barudak dengan
• Aspek Kebahasaan
kaulinan barudak melalui memperhatikan prosedur (langkah-langkah) yang
- Kalimat deklaratif
pengamatan langsung dari tepat.
- Ungkapan persetujuan
berbagai media dengan - Bertanya jawab tentang prosedur (langkah-
- Ucapan, tekanan kata, intonasi,
memperhatikan fungsi sosial, langkah) dalam memeragakan kaulinan barudak.
ejaan, tanda baca
struktur teks dan aspek - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil
• Topik
kebahasaan. belajar.
Ragam kaulinan barudak.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
47
48
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.3 Mengidentifikasi bentuk, • Fungsi sosial - Menyimak guru sebagai model cara
struktur dan isi, fungsi sosial, Mengenalkan bentuk puisi menadomkan pupujian.
serta aspek kebahasaan teks pupujian sebagai sarana untuk - Menyimak pembacaan pupujian melalui media
pupujian. pengajaran agama. audio visual.
• Unsur puisi - Mendiskusikan struktur teks pupujian.
4.3 Melantunkan pupujian sesuai - Tema
- Berkelompok berlatih menadomkan pupujian.
dengan ciri khas daerah - Nada
- Tanya jawab tentang kosa kata yang belum
LAMPIRAN-LAMPIRAN
49
50
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
51
52
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.7 Mengidentifikasi bentuk dan • Bentuk dan struktur teks - Membaca teks sajak dengan memperhatikan
struktur teks, unsur, aspek - Tipografi sajak bentuk dan struktur, unsur, tekanan kata,
kebahasaan, serta isi dan - Rima sajak intonasi, ejaan, tanda baca.
amanat sajak. • Unsur sajak - Menemukan ciri-ciri teks sajak yang khas dan
- Tema kasat mata.
4.7 Membaca/mendeklamasikan - Nada - Bertanya jawab tentang isi teks sajak serta
sajak dengan penghayatan dan - Rasa mengkaji nilai-nilai baik yang terkandung di
LAMPIRAN-LAMPIRAN
53
54
Kelas VIII
Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), pada pembelajaran kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Pembelajaran untuk
3.2 Mengidentifikasi • Unsur-unsur teks warta - Mengamati model teks warta, baik yang diperdengarkan,
struktur teks dan 5W1H ditayangkan, atau dibacakan.
aspek kebahasaan - What (Naon) - Mendiskusikan hasil pengamatan atau simakan terhadap
teks warta (berita). - Why (Naha) warta.
- Who (Saha) - Membaca berbagai sumber untuk memahami struktur
4.2 Mengekspresikan - Where (Dimana) teks warta dan unsur-unsurnya.
teks warta - When (Iraha) - Menganalisis unsur 5W + 1 H dalam teks warta
(berita) dengan - How (Kumaha) - Membaca berbagai sumber untuk memahami struktur
memperhatikan • Struktur teks warta teks warta dan unsur-unsurnya.
irama/tempo, Pola piramid terbalik sebagai - Menganalisis aspek-aspek kebahasaan yang terdapat
artikulasi, dan teknik penulisan berita dengan dalam teks warta.
lentong kalimat. lead ditempatkan paling atas. - Mencari contoh teks warta untuk dibacakan.
• Aspek kebahasaan - Mempelajari teknik pembacaan warta yang baik dengan
- Ejaan memperhatikan irama/tempo, artikulasi dan lentong
- Kalimat berita kalimat.
- Undak Usuk Basa - Membacakan teks warta dengan memperhatikan irama/
- Lafal/intonasi tempo, artikluasi dan lentong kalimah.
• Topik - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
Teks warta yang berhubungan
dengan pendidikan atau
peristiwa di lingkungan sekolah.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
55
56
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
tayangan video, internet, bacaan untuk membuat artikel
pendek dan sederhana tentang seni Sunda.
57
58
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
• Unsur kebahasaan
- Pemenggalan suku kata
- Gaya bahasa.
- Denotif.
- Konotatif.
• Topik
Pupuh Durma dan pupuh Mijil.
3.6 Memahami dan • Fungsi sosial
Memandu acara berfungsi - Mengamati penyajian teks memandu acara melalui
mengidentifikasi
sebagai media untuk mengatur tayangan video atau teks.
fungsi sosial,
dan memperlancar sebuah acara, - Berdiskusi tentang fungsi sosial, struktur, dan unsur
struktur, dan aspek
atau membuat acara menjadi kebahasaan dari teks memandu acara baik formal
kebahasaan teks
menarik. Keterampilan memandu maupun non formal.
memandu acara acara dapat digunakan dalam - Menyimak penjelasan tentang langkah-langkah
dalam situasi formal acara-acara formal seperti menyusun teks memandu acara.
dan non formal. pelantikan pengurus OSIS, - Membangun konteks dengan bertanya jawab tentang
atau dipraktikan dalam acara hal-hal yang berkaitan dengan tema acara.
4.6 Menyajikan teks nonformal seperti hiburan, ulang
taun, dan sebagainya. - Mengenal, dan mendiskusikan ciri bahasa teks
memandu acara
• Struktur Teks: memandu acara formal dan non formal.
dalam situasi
- Salam pembuka - Memahami, mengidentifikasi dan menerapkan
formal dan
- Paragraf pendahuluan penggunaan kata baku, tidak baku, formal dan tidak
nonformal dengan
- Paragraf isi yang formal dalam kalimat yang digunakan dalam memandu
memperhatikan
menguraikan tentang acara baik formal dan tidak formal.
ekspresi, dan lagu susunan acara - Mendiskusikan langkah-langkah menyusun teks
kalimat (lentong). - Paragrap penutup memandu acara baik formal maupun non formal.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Salam penutup
59
60
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
• Unsur kebahasaan - Menyusun teks memandu acara baik formal maupun non
- Undak usuk basa formal.
- Penggunaan kata-kata baku - Mendiskusikan cara memandu acara yang formal dan
dan tidak baku/formal dan tidak formal.
tidak formal
- Mendemostrasikan teks memandu acara baik formal
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, dan ejaan maupun non formal.
• Topik - Menyimpulkan materi pembelajaran memandu acara.
- Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
3.8 Memahami dan • Struktur teks - Membaca teks laporan peristiwa dari berbagai sumber.
mengidentifikasi - Bagian pembukaan - Berdiskusi untuk menganalisis struktur teks dan aspek-
struktur teks dan - Bagian Isi aspek kebahasaan yang terkandung di dalam teks
aspek kebahasaan - Bagian penutup laporan peristiwa.
laporan peristiwa. • Unsur kebahasaan - Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa penting yang
- Jenis kata mungkin atau sering terjadi di lingkungan sekitar yang
4.8 Menyusun dan - Jenis kalimat dapat disusun menjadi laporan peristiwa.
menanggapi laporan - Menyusun rangka karangan - Menyusun teks laporan peristiwa dengan
peristiwa dengan menjadi Paragraf memperhatikan struktur dan aspek-aspek kebahasaan.
memperhatikan • Topik - Menyampaikan tanggapan terhadap teks laporan
kerunutan kalimat Laporan peristiwa yang terjadi di peristiwa yang buat oleh teman.
dan kesantunan lingkungan sekitar siswa. - Menyimpulkan materi pembelajaran laporan peristiwa.
berbahasa. - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
61
62
Kelas IX
Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), pada pembelajaran kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
• Fungsi sosial - Menyimak teks biantara yang dibacakan oleh guru sebagai
3.1 Memahami dan Biantara (pidato) sebagai sarana model atau melalui tayangan audio visual.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
63
64
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
65
66
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
Lampiran 2
A. BATASAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan satu
kali pertemuan atau lebih.
B. KOMPONEN RPP
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses,
komponen RPP terdiri atas:
LAMPIRAN-LAMPIRAN
69
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7. Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi;
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai;
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan
13. Penilaian hasil pembelajaran.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
71
3. Penetapan KD dan penyusunan indikator pencapaian kompetensi
KD dipilih dan ditetapkan berdasarkan KI-KD, kemudian dijabarkan
menjadi indikator pencapaian kompetensi. Rumusan indikator disusun
menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan ranah kompetensi
pengetahuan (kognitif) dan ranah kompetensi keterampilan (psikomotor).
4. Penyusunan materi pembelajaran
Materi pembelajaran disusun dengan memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
a. Materi fakta berupa segala hal yang bewujud kenyataan dan
kebenaran, meliputi nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang,
nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda,
contoh karya, dan sebagainya
b. Materi konsep berupa segala yang berwujud pengertian-pengertian
baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi,
pengertian, ciri khusus, hakekat, inti /isi dan sebagainya.
c. Materi prinsip berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi
terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma,
teorema, serta hubungan antar konsep yang menggambarkan
implikasi sebab akibat.
d. Materi Prosedur meliputi langkah-langkah secara sistematis atau
berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu
sistem.
5. Pemilihan dan penetapan metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai. Pendidik boléh memilih model, metode, dan teknik sendiri
sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
6. Pemilihan dan penetapan media pembelajaran
Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran dipilih dan ditetapkan
sesuai dengan materi pembelajaran dan situasi pembelajaran.
7. Pemilihan dan penetapan sumber belajar
Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. Sumber belajar yang
digunakan dicantumkan dalam RPP.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
73
c. Kegiatan Penutup
1) Menyusun refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
serta memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
2) Merumuskan rencana kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
3) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
9. Penyusunan penilaian hasil pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik,
proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan
belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring
(nurturant effect) pada aspek sikap.
a. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan
sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai
dengan Standar Penilaian Pendidikan.
b. Penilaian proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat: (1) lembar pengamatan, (2) angket
sebaya, (3) rekaman, (4) catatan anekdot, dan (5) refleksi.
c. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat:
(1) tes lisan/perbuatan dan (2) tes tulis. Tes tulis berbentuk uraian
atau esai.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
75
4.1 Mengomunikasikan Pertemuan Kedua
rumpaka kawih atau Peserta didik dapat:
melantunkannya 1.1.1 Menceritakan kembali isi kawih “Jang”
dengan dengan bahasa tulisan yang sesuai
memperhatikan dengan kaidah-kaidahnya.
ekspresi dan teknik
vokal. Pertemuan Ketiga dan Keempat
Peserta didik dapat:
1.1.2 Menyanyikan kawih Jang dengan ekspresi
dan teknik vokal yang benar.
1.1.3 Menyanyikan kawih Jang dengan ekspresi
yang benar.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta:
• Berbagai contoh teks rumpaka kawih dari berbagai sumber.
Konsep:
• Ciri-ciri, pengertian, perbedaan jenis, tema, dan tujuan rumpaka
kawih
• Struktur rumpaka kawih
• Unsur-unsur rumpaka kawih
Prinsip:
• Karakteristik rumpaka kawih
• Ciri-ciri kebahasaan dalam rumpaka kawih
• Istilah-istilah dalam kawih Sunda
Prosedur:
• Langkah-langkah analisis teks rumpaka kawih
• Proses penyajian laporan hasil analisis teks rumpaka kawih
• Tahap-tahap pelantunan rumpaka kawih
JANG
Cipt. Oon B
Jang hirup téh teu gampang
Teu cukup ku dipikiran
Bari kudu dilakonan
Jang, jalan kahirupan
Henteu sapanjangna datar
Aya mudun jeung tanjakan
Kudu sabar dina kurang
Ulah nepak dada beunghar
Salawasna kudu sukur
Éling kanu Maha Agung
Kadé hidep bisi kufur
LAMPIRAN-LAMPIRAN
77
Ngarah pinanggih bagja
Salamet dunya ahérat
Jang.....jang.....
Sing jadi jalma soléh
D. METODE PEMBELAJARAN
• Model Pembelajaran Discovery
• Teknik Diskusi, Pemberian Tugas
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Laptop, infocus, speaker active
F. SUMBER PEMBELAJARAN :
• Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 2013. Buku Siswa Pamekar
Diajar Basa Kelas VIII. Bandung. Hal 2-14.
• Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 2013. Buku Pegangan Guru
Pamekar Diajar Basa Kelas VIII. Bandung.
• Hadi, Ahmad, Drs. 1991. Peperenian. Bandung: Geger Sunten.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Kesatu
Pertemuan Kedua
LAMPIRAN-LAMPIRAN
79
• Peserta didik menyimak kawih Jang yang
diputar melalui tape recorder.
• Peserta didik dengan bimbingan guru belajar
menyanyikan lagu kawih Jang .
• Peserta didik dibentuk kelompok sebanyak
Kegiatan Inti empat orang untuk mengidentifikasi rumpaka 60 Menit
kawih Jang dengan mengisi LK.
• Peserta didik mewakili kelompoknya menyam-
paikan hasil diskusinya.
• Guru memberikan penguatan.
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil identifikasi rumpaka kawih Jang.
• Peserta didik bersama guru merefleksi
kegiatan pembelajaran kawih.
• Peserta didik diberi kesempatan
mengemukakan manfaat dari belajar
rumpaka kawih.
• Peserta didik menjawab pertanyaan guru
Penutup mengenai materi kawih sesuai dengan 10 Menit
indikator.
• Guru memberi tugas untuk menghafal kawih
Jang.
• Guru menyampaikan rancangan
pembelajaran pada pertemuan yang akan
datang.
• Guru mengakhiri pelajaran.
Pertemuan Ketiga
Pertemuan Keempat
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
• Guru mengkondisikan peserta didik untuk
belajar.
• Guru memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif dalam pembelajaran.
• Guru menyampaikan KD, tujuan, dan
indikator materi pembelajaran kawih.
• Guru menyampaikan langkah-langkah
kegiatan yang akan ditempuh untuk
Pendahuluan mencapai kompetensi. 10 Menit
• Guru mengaitkan materi kawih yang
akan disampaikan dengan materi kawih
yang telah disampaikan pada pertemuan
sebelumnya.
• Guru mengecek kemampuan prasyarat
peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan
sederhana yang berkaitan dengan materi
kawih yang telah disampaikan sebelumnya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
81
• Peserta didik secara individu ditunjuk untuk
menembangkan kawih Jang.
Kegiatan Inti 60 Menit
• Guru memberikan penguatan.
• Peserta didik bersama guru merefleksi
kegiatan unjuk kerja menembangkan kawih
Jang.
• Peserta didik diberi kesempatan
mengemukakan manfaat dari belajar
rumpaka kawih.
• Peserta didik menjawab pertanyaan guru
mengenai materi kawih sesuai dengan
Penutup indikator. 10 Menit
• Guru memberi tugas untuk menghafal kawih
Jang bagi yang belum tampil dan belum
hafal.
• Guru menyampaikan rancangan
pembelajaran pada pertemuan yang akan
datang.
• Guru mengakhiri pelajaran.
H. PENILAIAN
1. Aspek Kognitif
a. Teknik penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk instrumen : Soal uraian
c. Kisi-kisi :
Aspek Jumlah
No. Indikator Pencapaian Kompetensi No Soal
Kognitif Butir Soal
8.3.1.1 Menjelaskan tema kawih yang
dihafalnya sesuai dengan
1 C2 1 1
kaidah-kaidahnya.
8.3.1.2 Menjelaskan amanat yang
terdapat dalam rumpaka kawih
2 yang dihafalnya sesuai dengan C2 1 2
kaidah-kaidahnya.
8.3.1.3 Mengidentifikasi purwakanti
kawih yang dihafalnya sesuai
3 C3 1 3
dengan kaidah-kaidahnya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
83
Perhitungan skor akhir :
Jumlah Skor yang Diperoleh
Nilai Akhir = X 100
Skor Maksimum
Keterangan:
Sangat Baik (A) : 86 – 100
Baik (B) : 71 – 85
Cukup (C) : 56 – 70
Kurang (D) : ≤ 55
2. Aspek Keterampilan
a. Teknik peniaian : Tes Praktik
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
No Indikator Rubrik
3 Mampu menceritakan kembali isi kawih
Jang dengan bahasa tulisan yang sesuai
dengan kaidah-kaidahnya
Menceritakan kembali 2 Kurang mampu menceritakan kembali isi
isi kawih Jang dengan
kawih Jang dengan bahasa tulisan yang
1 bahasa tulisan yang
sesuai dengan kaidah-kaidahnya
sesuai dengan kaidah-
kaidahnya. 1 Belum mampu menceritakan kembali isi
kawih Jang dengan bahasa tulisan yang
sesuai dengan kaidah-kaidahnya
LAMPIRAN-LAMPIRAN
85
Mengetahui ......................, ..........................
.................................................. ................................................