Anda di halaman 1dari 98

Mzt» PeIzjRr»n

Dilengkapi dengan:
Silabus
Pedoman Penyusunan RPP
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MUATAN LOKAL

MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013
REVISI 2017
JENJANG SD/MI
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MUATAN LOKAL

MATA PELAJARAN

BAHASA DAN SASTRA SUNDA


BERBASIS KURIKULUM 2013
REVISI 2017
JENJANG SD/MI

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN


2017
SUSUNAN TIM PENGEMBANG
KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL MATA
PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BERDASARKAN KURIKULUM 2013 REVISI 2017

Penanggung Jawab
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dr. Ir. Ahmad Hadadi, M.Si.

Pengarah
Kepala Balai Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah
Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd.

Tenaga Ahli
Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum. (UPI)
Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd. (UPI)
Dr. H. Usep Kuswari, M.Pd. (UPI)
Dr. Dedi Koswara, M.Hum. (UPI)

Tim Pengembang Kurikulum Muatan Lokal


Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Tim Pengembang Kurikulum SD/MI


Ida Widaningsih, S.Pd., M.M.
Nita Rosyana, S.Pd., M.M.Pd.
Sri Asdianwati, S.Pd., M.Pd.

Tim Pengembang Kurikulum SMP/MTs


Susi Budiwati, S.Pd., M.Pd.
Elah, S.Pd., M.Pd.
Uus Rustandi, S.Pd., M.Pd.

Tim Pengembang SMA/MA


Darpan, S.Pd., M.Pd.
Dra. Hermin Ruliati
Ivan Adzam Wahyudin, S.Pd.
Tim Pengembang Kurikulum SMK/MAK
Drs. Moch. Ridwan Iskandar, M.Pd.
Rani Rabiussani, S.Pd. Ilah Nurlelah, S.Pd.

Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor : 819/8653-Setdisdik
Tanggal : 20 Pebruari 2017
S AMBUTAN

KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Sejak tahun 2001 rencana perubahan kurikulum sudah sampai ke


sekolah. Kurikulum 1994 diganti dengan kurikulum baru yang berorientasi
kepada kompetensi. Sementara itu, dalam rangka pemantapannya, beberapa
mata pelajaran yang termasuk muatan nasional sudah diujicobakan, sehingga
masa transisi pembelajaran antara kurikulum lama dengan yang baru makin
terasa.
Balai Pengembangan Bahasa Daerah Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat
sejak tahun 2003 sudah mengadakan pemantauan terhadap kenyataan ini,
khususnya yang berkaitan dengan (1) kurikulum, (2) bahan ajar, (3) sarana dan
sumber belajar, dan
(4) pelaksanaan pengajaran. Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat
tiga jenis kurikulum, yakni Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah,
dan Kurikulum Tingkat Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan
secara nasional. Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah
berdasarkan Kurikulum Tingkat Nasional sesuai dengan kebijakan daerah masing-
masing. Sementara, Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada
setiap jenjang sekolah.
Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD)
Mata Pelajaran Bahasa Sunda. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda ini dikeluarkan sebagai arahan atau pedoman
bagi guru dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Isinya memuat kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), yang harus
disusun dan dikembangkan lagi oleh guru dan sekolah menjadi kurikulum yang
berisi KI, KD, indikator, pengalaman belajar, lingkup materi, dan jenis evaluasi.
Penyusunan kurikulum tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan dan kondisi
setempat.
Masih berhubungan dengan keadaan setempat yang berbeda satu dengan
lainnya, perlu dipertimbangkan pengelompokan keadaan (kategorisasi lokal), baik
di wilayah pemakaian bahasa Sunda maupun wilayah yang memiliki dialek bahasa

vi
Sunda atau bahasa daerah lain seperti Melayu-Betawi di daerah Depok dan Bekasi
serta Bahasa Cirebon di wilayah Cirebon dan Indramayu. Bahasa-bahasa tersebut
termasuk bahasa daerah yang hidup di Propinsi Jawa Barat sesuai dengan Peraturan
Daerah Jawa Barat No. 5/2003 tentang Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah
yang kemudian diubah menjadi Perda No. 14/2014.
Sebagai Kurikukulum Tingkat Daerah Muatan Lokal yang bengacu pada
Kurikulum Nasional, KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda berbasis Kurikulum
2013 dilakukan revisi pada tahun 2017. Revisi tersebut berkaitan dengan perumusan
KD dan pemetaan materi ajar bahasa daerah mempertimbangkan keragaman
lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola komunikasi yang
berkembang di lingkungan masyarakat.
Revisi Kurikulum ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat,
yang untuk kepentingan regional Jawa Barat disusun berdasarkan Pergub Jabar
Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah
pada Jenjang Pendidikan Dasar dan menengah di Jawa Barat, dan Surat Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 819/8653-Setdisdik tanggal 20
Pebruari 2017 tentang Tim Pengembang Kurikulum Mulok Bahasa dan Sastra Sunda
Terima kasih kepada Tim Ahli dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
Jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang telah berkenan melakukan revisi
Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Sunda berbasis Kurikulum
2013. Semoga semua ini dapat dirasakan manfaatnya oleh dunia pendidikan
kita.

Bandung, Maret 2017


Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat,

Dr. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si.


Pembina Utama Madya
NIP. 196112311987031042

vii
K ATA PENGANTAR
KEPALA BALAI
PENGEMBANGAN BAHASA DAN KESENIAN DAERAH
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah di sekolah-sekolah yang awalnya


menggunakan Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan Kurikulum KTSP, mulai
menggunakan Kurikulum Mulok yang baru, terutama di sekolah-sekolah yang
menjadi percontohan. Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Daerah yang mengacu pada Kurikulum 2013 ini terdiri dari Struktur Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) serta Silabusnya. Sebagai penunjang
pembelajaran, BPBKD juga mengupayakan penyusunan buku ajar sesuai rambu-
rambu yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Seperti diketahui, implementasi Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah hingga
saat ini pun sangat dinamis. Berbagai revisi dan perubahan terjadi hampir
setiap tahun, terutama menyangkut berbagai perangkat implementasinya di
lapangan. Tahun 2016, revisi bahkan menyangkut struktur inti kurikulum dengan
adanya perubahan pada tataran KIKD dan landasan konseptualnya. Sedikitnya ada
empat Peraturan Mentri (Permen) Pendidikan dan Kebudayaan dikeluarkan untuk
mengganti Permen lama berkaitan dengan revisi Kurikulum. Antara lain
Permendikbud No. 20 tahun 2016 Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
menengah, Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah, Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan dan Dasar dan Menengah, dan Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang
Standar Penilaian. Melihat dinamika yang terjadi pada Kurikulum 2013 tersebut,
sudah seharusnya pula Kurikulum Mulok Bahasa dan Sastra Daerah menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan di atas.
Di samping itu, implementasi Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Daerah sendiri menemui beberapa masalah, antara lain ditemukan pada
struktur isi kurikulum yang masih dianggap kompleks dan sulit untuk dipahami oleh
siswa. Kurikulum Bahasa dan Sastra Daerah juga dianggap tidak memiliki tujuan
yang jelas di setiap jenjang pendidikan. Tidak dijelaskan apa skala prioritas
yang ingin dicapai dari pengajaran bahasa Sunda di tingkat, SD, SMP, dan SMA,
karena masih ditemukan materi-materi pelajaran yang bertumpuk dan berulang-
ulang. viii
Kendala lain yang juga sering disuarakan oleh masyarakat dan para guru
adalah tidak meratanya kurikulum diberlakukan di setiap satuan pendidikan
karena berbagai hal, kendati Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Daerah telah ditetapkan penggunaannya melalui Pergub. Kritik
juga muncul dari masyarakat berkaitan dengan kekeliruan bahan ajar dan karakter
Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang cenderung
terlalu meniru struktur kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut di atas, perlu adanya upaya untuk
merevisi dan mengembangkan kembali Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Daerah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun
sebelum revisi dilakukan, diperlukan landasan konseptual yang jelas menyangkut apa
saja yang harus menjadi pertimbangan tim review. Diperlukan poko-pokok
pikiran yang jelas untuk nanti digunakan oleh tim pengembang Kurikulum
Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai landasan bekerja.
Buku ini merupakan dokumen kurikulum tingkat daerah Provinsi Jawa
Barat yaitu Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
Berbasis Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Dokumen kurikulum diharapkan dapat
dijadikan pedoman pembelajaran muatan lokal bahasa dan sastra Sunda pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah di Jawa Barat, terhitung mulai tahun
pelajaran 2017/2018.
Semoga buku ini ada kemanfaatan di dalamnya dan pada akhirnya akan
membawa pada perbaikan dalam pembinaan, pengembangan dan pelestarian bahasa
dan sastra daerah melalui jalur pendidikan di Jawa Barat.

Bandung, Maret 2017


Kepala Balai
Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah,

Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd.


Pembina Tk. I
NIP. 196110051986031014

ix
D AFTAR ISI

SAMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI JAWA BARAT .................................................................. v

KATA PENGANTAR KEPALA BALAI PENGEMBANGAN


BAHASA DAN KESENIAN DAERAH DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA BARAT..............................................................................vii

DAFTAR ISI ....................................................................................... ix

BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH ..................... 1


A. Rasional ................................................................................. 2
B. Struktur Kurikulum Muatan Lokal .................................................. 6
C. Perbaikan Kurikulum Tingkat Daerah Berbasis Kurikulum 2013............10
D. Kekhasan Kurikulum Tingkat Daerah......................................................13
E. Keragaman Lokalitas dan Bahasa Pengantar Pembelajaran................14
F. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar...............................................16

BAB II: KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR (KIKD)


MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA.................19
A. Rasional..................................................................................................20
B. Pengertian...............................................................................................21
C. Fungsi......................................................................................................21
D. Tujuan......................................................................................................21
E. Tema untuk Sekolah Dasar.....................................................................22
F. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Bahasa Dan Sastra Sunda Jenjang SD/MI.............................................23

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................37
Lampiran 1: SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
SUNDA SD/MI............................................................................38
A. Pengertian SIlabus..................................................................................38
B. Komponen Silabus..................................................................................38
C. Pengembangan Silabus..........................................................................39

x
Lampiran 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA................75
A. Batasan...................................................................................................75
B. Komponen RPP.......................................................................................75
C. Prinsip Penyusunan RPP........................................................................76
D. Langkah Penyusunan RPP.....................................................................77

xi
B AB I

STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT


DAERAH
A. RASIONAL
Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis
kurikulum, yakni Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan
Kurikulum Tingkat Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan
diberlakukan secara nasional. Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan
diberlakukan di daerah berdasarkan Kurikulum Tingkat Nasional sesuai
dengan kebijakan daerah masing-masing. Sementara, Kurikulum Tingkat
Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap jenjang sekolah.
Kurikulum Tingkat Nasional yang disebut Kurikulum 2013 telah
mengalami revisi sehingga disebut Kurikulum 2013 edisi revisi. Kurikulum
Tingkat Daerah pun turut mengalami perbaikan sehingga disebut Kurikulum
Tingkat Daerah Muatan Lokal berbasis Kurikulum 2013 revisi 2017. Revisi
ini dilakukan berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016.
Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulus-
an Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama
pengembanganstandarisi, standarproses, standarpenilaianpendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasa-rana,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Dengan diberlakukanya
Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti
sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Ruang lingkup
materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan
Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dengan diberlakukannya
Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah merupakan kriteria mengenai pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar
menengah untuk

2 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
mencapai kompetensi lulusan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini,
maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
yang merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan diberlakukannya
Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD)
Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah. Selain disesuaikan dan
didasarkan pada struktur Kurikulum Tingkat Nasional 2013, KIKD Mata
Pelajaran Bahasa Sunda didasarkan pada Surat Edaran Kepala Dinas Provinsi
Jawa Barat Nomor 423/2372/Set-Disdik tertanggal 26 Maret 2013 tentang
Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs,
SMA/SMK/ MA.
Di samping itu, penyusunan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
(KIKD) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah didasari pula oleh
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 14 Tahun 2014 tentang
Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, yang menetapkan
bahasa daerah, antara lain, bahasa Sunda, diajarkan pada pendidikan dasar
di Jawa Barat. Kebijakan tersebut sejalan dengan jiwa UU No. 23/2014
tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang bersumber dari UUD 1945 yang menyangkut
Pendidikan dan Kebudayaan. Sejalan pula dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa dari
SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB, SMA/MAN/ SMALB, dan SMK/MAK
diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan dan Rekomendasi UNESCO
tahun 1999 tentang “pemeliharaan bahasa-bahasa ibu di dunia”.

BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 3


Hal di atas sejalan pula dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, di antaranya menyatakan bahwa:
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Hal ini diperkuat dengan
Permendikbud Nomor 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013,
Pasal 9 dan Pasal 10, bahwa Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat
mengembangkan muatan lokal.
Bahasa Sunda, Bahasa Cirebon, dan Bahasa Melayu Betawi
berkedudukan sebagai bahasa daerah, yang juga merupakan bahasa
ibu bagi masyarakat Jawa Barat di wilayah tertentu. Bahasa daerah juga
menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui
pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan
etnopedagogis.
Berdasarkan kenyataan tersebut, bahasa daerah sebagai salah satu
khasanah dalam kebhineka-tunggal-ikaan bahasa dan budaya Nusantara
akan menjadi landasan bagi pendidikan karakter dan moral bangsa. Oleh
karena itu, bahasa daerah harus diperkenalkan di Taman Kanak-kanak (TK)/
Raudhatul Athfal (RA) dan diajarkan di sekolah-sekolah mulai Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama
(SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), sampai Sekolah Menengah Atas
(SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliah (MA). Untuk
kepentingan itu, telah disusun dan direvisi Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar sesuai dengan satuan pendidikan tersebut.
Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diharapkan membantu peserta
didik mengenal dirinya dan budaya Sunda, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat Jawa Barat, dan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Daerah dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.

4 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kompetensi inti mata pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang
memiliki kesamaan dengan kompetensi inti mata pelajaran lainnya
merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan
sikap positif terhadap bahasa dan sastra daerah. Kompetensi Inti ini
menjadi dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi
lokal, regional, dan nasional. Secara substansial terdapat empat Kompetensi
Inti yang sejalan dengan pembentukan kualitas insan yang unggul, yakni (1)
sikap keagamaan (beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa)
untuk menghasilkan manusia yang pengkuh agamana (spiritual quotient), (2)
sikap kemasyarakatan (berakhlak mulia) untuk menghasilkan manusia yang
jembar budayana (emotionalquotient), (3) menguasai pengetahuan,
teknologi, dan seni (berilmu dan cakap) untuk menghasilkan manusia yang
luhung élmuna (intellectualquotient), dan (4) memiliki keterampilan (kreatif
dan mandiri) untuk menghasilkan manusia yang rancagé gawéna (actional
quotient).
Keempat Kompetensi Inti tersebut merupakan pengejawantahan dari
tujuan pendidikan nasional (Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3), yakni “untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Daerah ini, selaras dengan alasan pengembangan kurikulum 2013,
diharapkan peserta didik memiliki:
1. Kemampuan berkomunikasi;
2. Kemampuan berpikir jernih dan kritis;
3. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan;
4. Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab;
5. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan
yang berbeda;
6. Kemampuan hidup dalam maysrakat yang mengglobal;
7. Minat yang luas dalam kehidupan;
8. Kesiapan untuk bekerja;
9. Kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya; dan
10. Rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.

BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 5


B. STRUKTUR KURIKULUM MUATAN LOKAL
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA dinyatakan bahwa Bahasa Daerah sebagai muatan
lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya
dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu
untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per
minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Dasar pendidikan muatan lokal adalah Permendikbud Nomor 79 tahun
2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Dalam peraturan itu yang
dimaksud dengan muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran
pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang
potensi dan keunikan lokal untuk membentuk pemahaman peserta didik
terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal
dikembangkan atas prinsip: (1) kesesuaian dengan perkembangan peserta
didik; (2) keutuhan kompetensi; (3) fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan
waktu penyelenggaraan; dan (4) kebermanfaatan untuk kepentingan nasional
dan menghadapi tantangan global.
Pendidikan Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah
merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran
yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan melalui
pemerintah daerah, dalam hal ini Provinsi Jawa Barat melalui Dinas
Pendidikan Propinsi Jawa Barat.
Kewenangan pemerintah daerah untuk mengembangkan bahasa daerah
diperkuat oleh UU nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan
Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Pasal 42 Ayat (1) dan Ayat
(2) berbunyi sebagai berikut.
(1) Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi
bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan
fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan
perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan
budaya Indonesia.

6 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
(2) Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan
oleh pemerintah daerah di bawah koordinasi lembaga kebahasaan.
Mengingat kewenangan pemerintah daerah dalam mengembangkan
dan membina bahasa daerah, adanya kebijakan kurikulum tingkat daerah,
dan keberagaman pemerintah daerah dalam menetapkan konten muatan
lokal maka untuk Kurikulum 2013 ditetapkan pendidikan bahasa daerah tetap
menjadi wewenang pemerintah daerah. Kurikulum 2013 menyediakan
muatan lokal untuk pendidikan bahasa daerah dan pendidikan seni budaya.
Berkaitan dengan bunyi undang-undang tersebut, maka Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Sunda termasuk mata pelajaran muatan lokal di wilayah
Provinsi Jawa Barat. Kedudukannya dalam proses pendidikan sama dengan
kelompok mata pelajaran inti dan pengembangan diri. Oleh karena itu, mata
pelajaran Bahasa Sunda juga diujikan dan nilainya wajib dicantumkan dalam
buku rapor.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan
No. 423/2372/Set-disdik tanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran
Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/
MA). Kedudukan Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah dalam
Struktur Kurikulum Nasional adalah sebagai berikut.

Tabel 1: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SD/MI

Jumlah Jam Pelajaran Tiap


No. Komponen Kelas
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 6 6 4 4 4
3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
7. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
8. Pendidikan Jasamani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
9. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 34 36 38 38 38

BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH


7
Tabel 2: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SMP/MTs.
Jumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas
No. Komponen VI VIII IX
Kelompok A
1. Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
Pendidikan Pancasila &
2. Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8. Seni Budaya 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
9. dan Kesehatan 3 3 3
10. Prakarya 2 2 2
11. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 40 40 40

Tabel 3: Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kelompok Mata


Pelajaran Wajib
Jumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas
No. Komponen X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
Pendidikan Pancasila &
2. Kewarganegaraan 2 2 E
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
8. dan Kesehatan 3 3 3
10. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
11. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2
Jumlah Jampel A & B per Minggu 26 26 26

8 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kelompok C (Peminataan)
Mata pelajaran peminatan Akademik (untuk
18 20 20
SMA/MA)

Jumlah Jampel yang harus ditempuh per


44 46 46
minggu

Tabel 4: Struktur Kurikulum SMA/MA

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 26 26 26
C. Kelompok Peminatan
I Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
3. Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
III Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Sastra Daerah 3 4 4
3. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
4. Bahasa dan Sastra Asing
Lainnya 3 4 4
5. Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Pelajaran yang tersedia per minggu 71 82 82
Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu 44 46 46

BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH

9
Tabel 5: Struktur Kurikulum SMK/MAK
ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
10. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 26 26 26
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/
24 24 24
MAK)
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 50 50 50

C. PERBAIKAN KURIKULUM TINGKAT DAERAH


BERBASIS KURIKULUM 2013
Dengan adanya revisi Kurikulum 2013 pada tingkat nasional, Kurikulum
Tingkat Daerah Kurikulum Muatan Lokal pun mengalami perubahan. Nama
kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional, tapi tetap Kurikulum
2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional.Perubahan tersebut
didasarkan pada tiga Permendikbud, yakni Permendikbud No. 20 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi, Permendikbud No. 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses, dan Permendikbud No. 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
Meskipun ada revisi, struktur matapelajaran dan lama belajar di
sekolah tidak diubah. Poin utama revisi Kurikulum 2013 adalah meningkatkan
hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar

10 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
(KD). Jika diintisarikan, terdapat lima poin penting revisi Kurikulum 2013.
1. Peningkatan hubungan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD). Kompetensi Inti 1 (Aspek Keagamaan) dan Kompetensi Inti 2
(Aspek Sosial) tidak lagi dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi Dasar hanya dijabarkan dari Kompetensi Inti 2
(Pengetahuan) dan Kompetensi Inti 4 (Keterampilan).
a. Penomoran KI dan KD tidak lagi ditandai dengan jenjang pendidikan
(kelas), tetapi sesuai dengan nomor urutan KI. Nomor KI sebanyak
satu digit angka (KI 3), sedangkan nomor KD sebanyak dua digit
angka (KD 3.1).
b. Dalam rumusan KD lama yang awalnya hanya menggambarkan
materi kesastraan saja, pada rumusan KD baru ditambahkan unsur-
unsur kebahasaan. Hal ini menunjukkan bahwa belajar bahasa
daerah dilaksanakan melalui sastra daerah.
c. Permusan KD yang awalnya terlalu spesifik dan operasioal,
kemudian pada edisi revisi diubah menjadi rumusan yang lebih
umum agar tidak menyulitkan pendidik dalam menyusun indikator.
d. Rumusan KD pada jenjang SD/MI disesuaikan dengan materi pokok
dan tema nasional. Untuk beberapa tema KD disesuaikan dengan
tema kedaerahan.
e. Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar
jenjang pendidikan memperhatikan (1) perkembangan psikologis
anak; (2) lingkup dan kedalaman; (3) kesinambungan; (4) fungsi
satuan pendidikan; dan (5) lingkungan. Dipertimbangkan pula
penguasaan pengetahuan dan keterampilan berbahasa dan
bersastra secara gradual daerah sesuai dengan jenjang pendidikan.
f. Pemetaan materi ajar bahasa daerah mempertimbangkan
keragaman lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola
komunikasi yang berkembang di lingkungan masyarakat.
2. Proses berpikir siswa tidak lagi dibatasi. Pada kurikulum yang lama,
berlaku sistem pembatasan, yaitu anak SD sampai memahami, SMP
menganalisis, dan SMA mencipta. Pada kurikulum hasil revisi ini, anak
SD boleh berpikir sampai tahap penciptaan. Tentunya dengan kadar
penciptaan yang sesuai dengan usianya.
3. Penggunaan metode pembelajaran aktif. Guru berperan menjadi
fasilitator pembelajaran yang membuat siswa menyenangi kegiatan
belajar-
11
BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
mengajar. Adanya penerapan Pendekatan 5M (Mengingat, Memahami,
Menerapkan, Menganalisis, dan Mencipta). Pendekatan Saintifik 5M
bukanlah satu-satunya yang dapat diacu menjadi metode saat mengajar.
Apabila digunakan, maka susunan 5Mitu tidak harus berurutan.Pemilihan
pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau
inkuiri (inquiry) dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
4. Penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru. Pada Kurikulum 2013
versi lawas, seluruh guru wajib menilai aspek sosial dan spiritual
(keagamaan) siswa. Sistem ini yang lantas dikeluhkan banyak guru.
Dalam skema yang baru, penilaian sosial dan keagamaan siswa cukup
dilakukan oleh guru PPKn dan guru Pendidikan Agama-Budi Pekerti.
Sementara guru fisika dan mata pelajaran lainnya hanya menilai aspek
akademik sesuai bidang yang diajarkan saja.Guru mata pelajaran lain
boleh menilai aspek sosial sewajarnya. seperti terkait kenakalan atau
misalnya saat siswa ketahuan mencontek.
a. Penilaian sikap KI-1 dan KI-2 sudah ditiadakan di setiap mata
pelajaran hanya Matapelajaran Agama dan PPKn, namun KI tetap
dicantumkankan dalam penulisan RPP.
b. Jika ada 2 nilai praktik dalam satu KD, maka yang diambil adalah
nilai yang tertinggi. Penghitungan nilai keterampilan dalam satu KD
ditotal (praktek, produk, portofolio) dan diambil nilai rata-rata untuk
pengetahuan, bobot penilaian harian, dan penilaian akhir semester
itu sama.
c. Perubahan terminologi ulangan harian menjadi penilaian harian, UAS
menjadi Penilaian Akhir Semester untuk Semester 1 dan Penilaian
Akhir Tahun untuk Semester 2. Oleh karena itu, sudah tidak ada lagi
UTS, langsung ke Penilaian Akhir Semester.
d. Skala penilaian menjadi 1-100. Sementara itu, penilaian sikap
diberikan dalam bentuk Predikat dan Deskripsi.
e. Remedial diberikan untuk nilai siswa yang kurang, namun
sebelumnya siswa diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remedial
adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil.

12 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
f. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan
evaluasi hasil pembelajaran.
5. Perencanaan pembelajaran mencakup silabus dan Recana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
a. Silabus Kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping, hanya tiga kolom,
yakni KD, Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembilajaran.
b. Di dalam RPP tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran
yang digunakan dan materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut
dengan rubrik penilaian (jika ada).

D. KEKHASAN KURIKULUM TINGKAT DAERAH


Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda di
dalamnya memuat materi yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan
peserta didik yang mencakup perkembangan pengetahuan dan cara berpikir,
emosional, dan sosial peserta didik. Pembelajarannya diatur secara mandiri
serta menopang peningkatan kemampuan penguasaan kurikulum nasional.
Program pembelajaran bahasa dan sastra Sunda yang
dikembangkanmemperhatikan rambu-rambu pengembangan muatan lokal
yang tertuang dalam lampiran Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013, Pasal 9 dan Pasal 10, bahwa Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat mengembangkan muatan lokal.
Permendikbud ini merupakan revisi dari Permendikbud Nomor 81a Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum, di antaranya kedekatan secara fisik dan
secara psikis.Dekat secara fisik berarti bahwa terdapat dalam lingkungan
tempat tinggal dan sekolah peserta didik, sedangkan dekat secara psikis
berarti bahwa bahan kajian tersebut mudah dipahami oleh kemampuan
berpikir dan mencerna informasi sesuai dengan usia peserta didik.
Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda memiliki kekhasan tersendiri
sesuai dengan kaidah keilmuannya, yaitu bahasa, sastra, budaya Sunda
sebagai kearifan lokal. Setiap sekolah wajib melaksanakannya agar peserta
didik memperoleh pengalaman berbahasa, bersastra, dan berbudaya
Sunda. Pendidik yang mengampu mata pelajaran ini diharapkan mampu
membangkitkan minat belajar, rasa keingintahuannya,
menumbuhkembangkan kesadaran, serta kemampuan apresiasi peserta
didik terhadap budayanya masyarakatnya. Hal ini merupakan wujud
pembentukan karakter yang
13
BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
memungkinkan seseorang hidup secara beradab dan toleran dalam
masyarakat dan budaya yang majemuk.
Mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda dikemas sedemikian rupa agar
menarik bagi perserta didik. Kemasan yang menarik dan perencanaan yang
tepat akan mampu mengembangkan beragam kompetensi peserta didik baik
secara konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan
kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur etika, estetika, logika,
dan kinestetika.

E. KERAGAMAN LOKALITAS DAN BAHASA


PENGANTAR PEMBELAJARAN
Untuk mewadahi keragaman lokalitas perlu dipertimbangkan bahasa
dan budaya yang berkembang di lingkungan belajar peserta didik. Kenyataan
menunjukkan bahwa selain bahasa Sunda, di Jawa Barat terdapat pula
bahasa- bahasa daerah lain yang wilayah pemakaiannya tidak berdasarkan
daerah administrasi pemerintah. Misalnya, sebagaimana diatur dalam
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah bahwa yang dimaksud
dengan bahasa daerah di Jawa Barat adalah bahasa Sunda, bahasa
Cirebon, dan bahasa Melayu-Betawi. Dalam hubungan itu, bagi daerah-
daerah yang peserta didiknya berbahasa ibu bukan bahasa Sunda,
kompetensi dasar itu perlu disesuaikan dengan keadaan kebahasaan dan
budaya daerah setempat. Pembelajaran tidak berlangsung untuk semua
kompetensi dasar, tetapi dipilih mana yang mungkin bisa dilaksanakan.
Berkaitan dengan kategorisasi lokal, di Jawa Barat ada masyarakat yang
berbahasa ibu bahasa Sunda lulugu ada pula yang menggunakan bahasa
Sunda wewengkon. Bahkan di pesisir utara dan sebagian besar wilayah
Cirebon mempunyai bahasa ibu yang bukan bahasa Sunda. Masyarakat
penuturnya menyebutnya sebagai bahasa Cirebon, yang awalnya merupakan
perpaduan antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa.
Sehubungan dengan kenyataan seperti itu, bahan pembelajaran
bahasa Sunda tentu tidak akan seragam. Penentuan bahan pembelajaran
diserahkan sepenuhnya kepada pendidik di tempatnya masing-masing
dengan mengadakan perembukan terpumpun dalam wadah Pusat Kegiatan

14 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Guru (PKG). Lebih jauh lagi, penentuan yang lebih spesifik lagi diserahkan
kepada guru di sekolah yang bersangkutan.
Kategorisasi lokal dalam penentuan bahan pembelajaran dapat
dibedakan atas tiga kategori A, B, dan C. Ketiga kategori lokal tersebut
masing-masing memiliki ciri tersendiri.
1. Kategori A berlaku ditempat-tempat yang masyarakatnya menggunaan
bahasa Sunda lulugu, yakni bahasa yang kini dianggap baku dan resmi
menurut ukuran umum di Jawa Barat. Sebagi contoh yang termasuk
kategori ini adalah daerah Bandung dan sekitarnya dengan mengabaikan
beberapa kosakata wewengkon yang memang hanya sedikit.
2. Kategori B berlaku di tempat-tempat yang masyarakatnya menggunakan
bahasa Sunda wewengkon, yakni bahasa yang sampai saat ini dianggap
sebagai ragam bahasa yang mempunyai perbedaan dengan bahasa
lulugu, akan tetapi tetap dianggap sebagai bahasa Sunda. Perbedaan
tersebut berada pada tataran fonetik dan semantik, di samping
perbedaan onomasiologis (konsep yang sama dalam kosakata yang
berbeda) dan perbedaan semasiologis (konsep yang berbeda dengan
kosakata yang sama). Sebagai conto yang termasuk kategori B adalah
bahasa Sunda di Kuningan dan Karawang.
3. Kategori C berlaku di tempat-tempat yang masyarakatnya kental
menggunakan bahasa wewengkon atau bahasa daerah khusus
seperti bahasa Cirebon (bahasa Sunda Dialek Cirebon atau bahasa
Jawa Dialek Cirebon) dan bahasa Melayu Dialek Betawi. Misalnya, di
sebagian wilayah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota
Cirebon, selain diajarkan bahasa Sunda sebagai muatan lokal wajib,
juga diperkenankan untuk mengajarkan bahasa Cirebon sebagai muatan
lokal pilihan. Khusus di daerah ini, untuk Kelas I-III SD, alokasi waktu
untuk pelajaran bahasa Sunda dapat digunakan untuk pelajaran bahasa
daerah setempat. Keadaan yang sama dapat pula berlaku bagi sebagian
Kota dan Kabupaten Bekasi serta Kota Depok yang masyarakatnya
menggunakan Bahasa Melayu Dialek Betawi, meskipun sampai saat ini
belum dapat diajarkan di sekolah-sekolah.

Kategorisasi lokal tersebut dapat mengikuti perimbangan komponen


kompetensi bahasa (pemahaman dan penggunaan), ragam bahasa (lulugu
dan wewengkon), dan bahasa pengantar.

BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 15


(a) Di wilayah kategori A, diutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa,
materi bahasa Sunda baku, dan menggunakan pengantar bahasa Sunda
baku.
(b) Di wilayah kategori B, diutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa,
materi bahasa Sunda baku dan bahasa Sunda wewengkon seimbang,
dan menggunakan pengantar bahasa Sunda baku.
(c) Di wilayah kategori C, diutamakan pemahaman bahasa, materi bahasa
Sunda baku dan bahasa Sunda wewengkon atau bahasa setempat
seimbang, dan dapat menggunakan bahasa pengantar bahasa Sunda
wewengkon (bahasa setempat) atau menggunakan bahasa Indonesia.
Di sekolah-sekolah yang mempunyai kondisi khusus, seperti di sekolah-
sekolah yang peserta didiknya banyak yang berbahasa ibu bukan bahasa
Sunda, walaupun sebenarnya termasuk kategori A atau kategori B, dapat
ditentukan kebijakan lain.
Pada prinsipnya bahasa pengantar yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Sunda adalah bahasa Sunda. Di sekolah-
sekolah atau daerah yang mengalami kesulitan dengan pengantar bahasa
Sunda dapat digunakan bahasa Indonesia atau bahasa setempat, baik
sebagian maupun sepenuhnya, atau menggunakan dwibahasa Sunda-
Indonesia. Akan tetapi, selalu disertai usaha untuk secara berangsur-angsur
bisa memahami petunjuk dalam bahasa Sunda. Di daerah-daerah yang
memiliki basa Sunda wewengkon, kata-kata dialek dapat difungsikan untuk
mempercepat atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

F. PEMANFAATAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Pemanfaatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi dapat berupa media cetak dan


elektronik. Kini perkembangannya semakin pesat dan canggih.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan
untuk memfasilitasi pembelajara bahasa dan sastra Sunda. Dalam batas-
batas dan cara-cara tertentu semua itu dapat dimanfaatkan untuk
membantu meningkatkan kualitas dan kelancaran pembelajaran bahasa
dan sastra Sunda.

16 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
2. Pemanfaatan Lingkungan Alam, Sosial, dan Budaya

Sumber pembelajaran bahasa dan sastra Sunda dapat pula berupa


lingkungan alam, masyarakat, dan budaya Sunda. Peserta didik
diupayakan agar berhubungan langsung dengan masyarakat untuk
mengetahui kehidupan bahasa dan budaya Sunda saat ini, yang
selanjutnya dijadikan informasi dalam pembelajaran bahasa Sunda.
Berkaitan dengan pembelajaran sastra, peserta didik diupayakan untuk
mengetahui kehidupan sastra secara eksplisit maupun implisit dengan
mengapresiasi dan mengekspresikan isinya.

3. Bacaan Wajib

Pembelajaran bahasa dan Sastra Sunda harus didukung oleh adanya


buku babon, buku pendukung pembelajaran, atau buku-buku bacaan
kanonik untuk mendorong siswa gemar membaca dan membangkitkan
minat dan kesenangannya mempelajari bahasa dan sastra Sunda.
Buku yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Sunda adalah
buku-buku yang sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi penilaian oleh
lembaga berwenang serta dan proses seleksinya harus memperhatikan
kejujuran dan kualitas buku.
Sebagai upaya meningkatkan apresiasi sastra dan gemar membaca,
setiap peserta didik pada setiap jenjang pendidikan diwajibkan membaca
sejumlah karya sastra (puisi, prosa, dan drama) yang sesuai dengan
tingkatannya dalam jumlah yang memadai. Pemilihan buku bacaan sastra
ini disesuikan dengan tingkat perkembangan psikologis peserta. Upaya ini
juga berkaitan dengan gerakan literasi sekolah yang menjadi unsur
penunjang dalam kurikulum yang berlaku saat ini.

BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 17


18 KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
B AB I I

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI


DASAR (KIKD)
MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA
SUNDA
A. RASIONAL
Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda adalah mata pelajaran Muatan
lokal yang berdiri sendiri. Ketetapan kebijakan ini sejalan dengan
Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pasal 1 s.d
4. Atas dasar itulah, maka materi pembelajaran yang tertuang dalam mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda mengutamakan keunggulan dan kearifan
daerah.
KI-KD Kurikulum 2013 Muatan Lokal Mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Sunda serta revisinya diberlakukan berdasarkan peraturan perundang-
undangan sebagai berikut. (1) UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) UU No. 24/2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan;
(3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19/2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa
dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB, SMA/MAN/SMALB, dan SMK/MAK
diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan; (4) Permendikbud No. 67,
68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA; (5)
Permendikbud No. 79/2014 tentang Kurikulum 2013, Pasal 5 (a) dan (b),
yaitu materi mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Sunda yang
dirumuskan dalam bentuk dokumen berupa KompetensiDasar dan Silabus;
(6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016 tentang Standar Kelulusan, Standar Isi,
Standar Proses, dan Standar Penilaian; (7) Perda No. 14/2014 tentang
Pemeliharan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah; (8) Peraturan Gubernur
Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa
dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
(9) Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor
423/2372/ Set-disdik tertanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan
Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA; serta
(10) Rekomendasi UNESCO tahun 1999 tentang Pemeliharaan Bahasa-
bahasa Ibu di Dunia.

20 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
B. PENGERTIAN
Dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2014 tentang KIKD Pelajaran
pada Kurikulum 2013 disebutkan bahwa kompetensi inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki
seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas, sedangkan kompetensi dasar
merupakan merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang
harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing
satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Sunda
adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Sunda.

C. FUNGSI
Standar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan
bagi guru-guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Sunda sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan,
keterampilan, serta sikap berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram
secara terpadu.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini disusun dengan
mempertimbangkan kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan
sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi
pada fungsi mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai (1) sarana pembinaan
sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan
budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4)
sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk
berbagai keperluan; (5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana
pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda).

D. TUJUAN
Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran bahasa
dan sastra Sunda yang secara umum agar peserta didik mencapai tujuan-
tujuan berikut.

BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA 21


DAN SASTRA SUNDA
1. Peserta didik menyenangi pengalamannya berbahasa Sunda baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan.
2. Peserta didik memahami dan mampu menggunakan bahasa Sunda
dalam berbagai konteks komunikasi untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, kematangan emosi, dan kematangan sosial.
3. Peserta didik menghargai bahasa Sunda sebagai bagian dari warisan
kebudayaan masyarakat Sunda dan bagian dari kekayaan kebudayaan
nasional.
4. Peserta didik mampu menghargai, membanggakan, menikmati, dan
memanfaatkan karya sastra Sunda untuk mengembangkan kepribadian,
memperluas wawasan, dan memahami budaya serta intelektualitas
manusia Sunda.

E. TEMA UNTUK SEKOLAH DASAR

Tabel 3.1: Daftar Tema dan Alokasi Waktunya Pada Kelas I-III
KELAS I KELAS II KELAS III
TEMA WAKTU TEMA WAKTU TEMA WAKTU
Sayangi Hewan
4 4 4
Diri Sendiri Hidup Rukun dan Tumbuhan di
Minggu Minggu Minggu
Sekitar
4 Bermain di Ling- 4 Pengalaman yang 4
Kegemaranku
Minggu kunganku Minggu Mengesankan Minggu
4 Tugasku Sehari- 4 Mengenal Cuaca 4
Kegiatanku
Minggu hari Minggu dan Musim Minggu
Ringan Sama Di-
4 Aku dan Se- 4 4
Keluargaku jinjing Berat Sama
Minggu kolahku Minggu Minggu
Dipikul
4 Hidup Bersih dan 4 Mari Kita Bermain 4
Pengalamanku
Minggu Sehat Minggu dan Berolahraga Minggu

Lingkungan Bersih, 4 Air, Bumi, dan 4 Indahnya Persa- 4


Sehat, dan Asri Minggu Matahari Minggu habatan Minggu
Benda, Binatang, Mari Kita Hemat
4 Merawat Hewan 4 4
dan Tanaman di Energi untuk Masa
Minggu dan Tumbuhan Minggu Minggu
sekitarku Depan
Keselamatan di Berperilaku Baik
4 4 4
Peristiwa Alam Rumah dan Per- dalam Kehidupan
Minggu Minggu Minggu
jalanan Sehari-hari

22 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Tabel 3.2: Daftar Tema dan Alokasi Waktunya Pada Kelas IV-VI
KELAS IV KELAS V KELAS VI
TEMA WAKTU TEMA WAKTU TEMA WAKTU
1. Indahnya Ke- 4 1. Bermain dengan Ben- 4 1. Selamatkan 4
bersamaan Minggu da-benda di sekitar Minggu makhluk hidup Minggu
2. Peristiwa dalam
Ke- hidupan
Perisitwa yang
2. Persatuan
2. Selalu Berhe- 4 Menyenangkan, 8 4
dalam per-
mat Energi Minggu Menyedihkan, dan Minggu Minggu
bedaan
Berkesan.
Peristiwa Ben-
cana Aalam
3. Peduli terha-
4 4 3. Tokoh dan Pen- 4
dap Makhluk 3. Hidup Rukun
Minggu Minggu emu Minggu
Hidup
4. Berbagai 4 4 4. Globalisasi 4
4. Sehat itu Penting
Pekerjaan Minggu Minggu Minggu
5. Menghargai 4 5. Bangga sebagai Bang- 4 4
5. Wirausaha
Jasa Pahlawan Minggu sa Indonesia Minggu Minggu
6. Indahnya 4 6. Menjaga Kelestarian 4 6. Kesehatan 4
Negeriku Minggu Lingkungan Minggu masyarakat Minggu

4 7. Makanan Sehat dan 4


7. Cita-citaku
Minggu Bergizi Minggu

8. Daerah Tem- 4
pat Tinggalku Minggu

F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
SUNDA JENJANG SD/MI

Kelas 1

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA


23
DAN SASTRA SUNDA
Rumusan Kompetensi SikapSpiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepan-
jang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertim-
bangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.

KI 3 KI 4
3. Memahami pengeta- 4. Menyajikan pengetahu-
huan faktual dengan cara an faktual dalam bahasa
mengamati (mendengar, yang jelas dan logis da-
melihat, membaca) dan lam karya yang
menanya berdasarkan estetis, dalam gerakan
rasa ingin tahu tentang yang mencerminkan
TEMA dirinya, makhluk ciptaan anak sehat, dan dalam
Tuhan dan kegiatannya, tinda- kan yang
dan ben- da-benda yang mencerminkan perilaku
dijumpai di rumah, anak beriman dan
sekolah. berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengenal vokal dan
4.1 Melafalkan dan menya-
konsonan pada teks
lin vokal dan konsonan,
sederhana tentang mera-
(cara menulis di udara
wat diri sendiri (melalui
1. Diri Sendiri di buku, menjiplak dan
menyebutkan anggota
menyambung huruf)
badan, memperkenalkan
tentang merawat diri
diri, cara merawat diri)
(Tema 1). sendiri (Tema 1).
3.2 Mengenal kata pada
teks sederhana 4.2 Melafalkan dan menya-
lin kata tentang berba-
tentang kegemaranku
2. Kegemaranku gai kegemaran. (tema
(bias menggunakan, 2)
kartu huruf dan kartu
kata).
(Tema2)
24 KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4.3 Menyalin dan merang-
3.3 Mengetahui dan memaha- kaikan huruf menjadi
mi kata pada teks seder- sebuah kata yang ter-
hana tentang kegiatanku diri dari dua suku kata
3. Kegiatanku
(di rumah, sekolah, dan tentang kegiatanku (di
di lingkungan tempat rumah, di sekolah, atau
bermain). (Tema 3) di lingkungan tempat
bermain). (Tema3)
3.4 Mengenal dan memahami Mengucapkan kosa
teks sederhana tentang kata yang tepat da-
keluargaku secara lisan
lam memperkenalkan
4. Keluargaku dan tulismelalui gambar,
keluarga berdasarkan
foto keluarga dan/atau
bagan silsilah keluarga. foto keluarga/gambar.
(Tema 4) (Tema 4)
4.5 Menceritakan dan me-
3.5 Memahami teks seder-
nyalin teks sederhana
5. Pengalamanku hana tentang pengala-
tentang pengalamanku.
manku (Tema 5) (Tema 5)
4.6 Menceritakan dan me-
6. Lingkungan 3.6 Mengenal dan memahami
nyalin teks sederhana
teks sederhana tentang
Bersih, Sehat, tentang lingkungan
lingkungan bersih, sehat,
dan Asri bersih, sehat, dan asri.
dan asri. (Tema 6)
(Tema 6)
3.7 Mengenal dan memahami 4.7 Membacakan teks sajak
7. Benda, teks sajak sederhana, sederhana tentang
Binatang, dan tentang benda, bina- benda, binatang, dan
Tanaman di tang, dan tanaman yang tanaman di sekitarku
sekitarku terdapat di sekitarku. menjadi kalimat seder-
(Tema7). hana. (Tema 7).

8. Peristiwa 3.8 Memahami isi teks 4.8 Menyanyikan


kakawihan tentang peris- kakawihan tentang
Alam tiwa alam. (Tema8) peristiwa alam. (Tema
8)

Kelas II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA 25


DAN SASTRA SUNDA
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.

KI 3 KI 4
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa
mengamati (mendengar, yang jelas dan logis
melihat, membaca) dan dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya, mencerminkan anak
TEMA makhluk ciptaan Tuhan dan sehat, dan dalam tindakan
kegiatannya, dan benda- yang mencerminkan
benda yang dijumpai di perilaku anak beriman dan
rumah, sekolah. berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengenal dan
4.1 Melantunkan teks pupuh
memahami teks pupuh
1. Hidup Rukun tentang hidup rukun.
tentang hidup rukun.
(Tema 1).
(Tema 1)
3.2 Memahami teks
4.2 Membaca nyaring
sederhana tentang
bacaan yang berupa
bermain di lingkunganku
2. Bermain di teks deskripsi tentang
(bisa dengan gambar
kegiatan bermain di
Lingkunganku bermain tayangan,
lingkunganku. (Tema 2)
bermain secara langsung
di lingkungan sekolah).
(Tema 2)

26 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3.3 Memahami cerita 4.3 Membuat kalimat
bergambar tentang tentang tugas sehari-
3. T u g a s k u tugasku sehari-hari (di hari berdasarkan cerita
rumah, di sekolah, dan bergambar, kemudian
Sehari-hari di lingkungan tempat membacakannya dengan
bermain). (Tema 3) lafal dan intonasi yang
benar. (Tema 3)

4.4 Membaca nyaring


3.4 Memahami teks
bacaan yang berupa
narasi sederhana
4. Aku dan teks narasi sederhaana
yang menceritakan
Sekolahku tentang pengalaman
pengalaman berkesan
yang berkesan. (Tema
(Tema 4).
4)
3.5 Memahami teks
4.5 Menyajikan percakapan
percakapan sederhana
dengan teman mengenai
5. Hidup Bersih yang berisi tentang hidup
hidup bersih dan sehat
bersih dan sehat (di
dan Sehat dengan intonasi yang
rumah, di sekolah dan
benar. (Tema 5)
di lingkungan tempat
bermain). (Tema 5)
4.6 Membacakan puisi
3.6 Mengenal puisi sederhana
sederhana yang berisi
yang berisi tentang air
6. Air, Bumi, dan tentang air dan bumi
dan bumi. (Tema 6)
dengan lafal, intonasi,
Matahari dan ekspresi yang tepat
sebagai bentuk ungkapan
diri. (Tema 6)

7. M e r a w a t 4.7 Menceritakan kembali isi


3.7 Mengenal teks tentang
teks tentang merawat
Hewan dan merawat hewan dan
hewan dan tumbuhan.
Tumbuhan tumbuhan. (Tema 7)
(Tema 7)

3.8 Memahamiteks 4.8 Menyusun kata menjadi


8. Keselamatan sederhana tentang kalimat tentang
di Rumah dan keselamatan di rumah keselamatan di rumah
Perjalanan dan di perjalanan. (Tema dan perjalanan dengan
8) intonasi benar. (Tema 8)

BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA


DAN SASTRA SUNDA 27
Kelas III

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompeten


sisikap spiritual, (2) sikapsosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.

KI 3 KI 4
4. Menyajikan pengetahuan
3. Memahami pengetahuan
faktual dalam bahasa
factual dengan cara
yang jelas dan logis
mengamati (mendengar,
dalam karya yang
melihat, membaca) dan
estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa
yang mencerminkan
ingin tahu tentang dirinya,
TEMA anak sehat, dan
makhluk ciptaan Tuhan dan
dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-
mencerminkan perilaku
benda yang dijumpai di
anak beriman dan
rumah, sekolah.
berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1. Sayangi 4.1 Melantunkan pupuh
3.1 Memahami isi teks pupuh
hewan dan tentang menyayangi
tentang menyayangi hewan
tumhuhan di hewan dan tumbuhan.
dan tumbuhan. (Tema 1)
sekitar kita. (Tema 1)

28 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3.2 Memahami teks narasi 4.2 Membaca nyaring teks
2. Pengalaman sederhana tentang narasi sederhana
yang me- pengalaman yang tentang pengalaman
ngesankan mengesankan. (Tema 2) yang mengesankan
dengan lafal dan
intonasi yang benar.
(Tema 2)
3. Mengenal 4.3 Menyajikan teks des-
Cuaca dan 3.3 Memahami teks sederhana
kripsi sederhana ten-
Musim tentang cuaca dan musim
tang cuaca dan musim
(melalui teks lagu gambar,
dalam bahasa lisan dan
tayangan video) (Tema 3)
tulis. (Tema 3)

4. Ringan Sama 4.4 Mendemonstrasikan


3.4 Memahami teks percakapan
Dijinjing teks percakapan
(paguneman) sederhana
Berat Sama sederhana
tentang kehidupan
Dipikul (paguneman) tentang
bergotong royong. (Tema 4)
kehidupan bergotong
royong. (Tema 4)
4.5 Melantunkan
5. Mari Kita 3.5 Mengetahui isi teks
kakawihan dalam
Bermain dan kakawihan dalam bermain
bermain dan
Berolahraga dan berolah raga. (Tema 5)
berolah raga. (Tema
5)
4.6 Menceritakan
kembali isi dongeng
6. Indahnya 3.6 Memahami isi dongeng
tentang indahnya
persahabat- tentang indahnya
persahabatan dengan
an persahabatan. (Tema 6)
lafal dan intonasi
yang benar. (Tema 6)
3.7 Memahami teks 4.7 Menceritakan isi teks,
7. Mari Kita argumentasi sederhana tentang hemat energi
Hemat tentang hemat energi. (melalui kalimat tanya
Energi untuk (Tema 7) yang membutuhkan
Masa Depan jawaban tentang alasan/
argumentasi). (Tema 7)
4.8 Melantunkan teks
3.8 Mengenal teks pupujian
8. Berperilaku pupujian dan menyusun
tentang berperilaku
Baik dalam kalimat sederhana
baik dalam kehidupan
Kehidupan tentang berperilaku baik
sehari- hari. (Tema 8)
Sehari-hari dalam kehidupan sehari-
hari (Tema 8)

BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA


29
DAN SASTRA SUNDA
Kelas IV

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.

KI 3 KI 4

3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan


faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati (mendengar, jelas dan logis dalam karya
melihat, membaca) dan yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan yang mencerminkan anak
TEMA rasa ingin tahu tentang sehat, dan dalam tindakan
dirinya, makhluk ciptaan yang mencerminkan perilaku
Tuhan dan kegiatannya, anak beriman dan berakhlak
dan benda-benda yang mulia.
dijumpai di rumah,
sekolah.

30 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1. Indahnya 3.1 Mengidentifikasi isi


4.1 Memeragakan percakapan
percakapan tentang
kebersama- tentang Indahnya
indahnya kebersamaan
an kebersamaan (Tema1)
(Tema 1)
2. Selalu 3.2 Memahami teks 4.2 Menceritakan isi teks
argumentasi sederhana argumentasi sederhana
Berhemat
tentang selalu berhemat tentang selalu berhemat
Energi energi. (Tema 2) energi. (Tema2)
4.3 Memeragakan percakapan
3. Peduli 3.3 Memahami teks
tentang peduli terhadap
terhadap percakapan tentang
sesame mahluk hidup
peduli terhadap sesama
Makhluk dengan lafal, intonasi, dan
mahluk hidup. (Tema 3)
Hidup ekspresi yang benar. (Tema
3)
3.4 Memahami teks 4.4 Menyusun karangan
deskripsi sederhana pendek berdasarkan
4. Berbagai tentang berbagai gambar tentang berbagai
Pekerjaan pekerjaan (gambar jenis pekerjaan dengan
berbagai jenis menggunakan ejaan yang
pekerjaan). (Tema 4) tepat. (Tema 4)
3.5 Memahami teks narasi 4.5 Menceritakan isi teks narasi
5. Menghargai sederhana tentang sajak tentang menghargai
Jasa menghargai jasa jasa pahlawan dari Sunda
Pahlawan pahlawan dari daerah secara lisan. (Tema 5)
Sunda. (Tema 5)

3.6 Memahami teks sajak 4.6 Membaca teks sajak tentang


6. Indahnya tentang indahnya indahnya negeriku dengan
Negeriku negeriku. (Tema 6) lafal, intonasi, dan ekspresi
yang benar. (Tema 6)

7. Cita-citaku 3.7 Memahami teks kawih 4.7 Melantunkan kawih


tentang cita-citaku. tentang cita-citaku. (Tema
(Tema 7) 7)
4.8 Memeragakan percakapan
8. Daerah 3.8 Memahami teks
daerah tempat tinggalku
percakapan tentang
Tempat dengan lafal, intonasi, dan
daerah tempat
Tinggalku ekspresi yang benar. (Tema
tinggalku. (Tema 8)
8)

BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA


DAN SASTRA SUNDA 31
Kelas V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran sertakebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
KI 3 KI 4
4. Menyajikan pengetahuan
3. Memahami pengetahuan
faktualdan konseptual
faktualdan
dalam bahasa yang jelas,
konseptualdengan cara
sistematis, logis, dan
mengamati, menanya, dan
kritis dalam karya
mencoba berdasarkan rasa
TEMA yang estetis, dalam
ingin tahu tentang dirinya,
gerakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan
mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-
sehat, dan
benda yang dijumpai di
dalam tindakan yang
rumah, di sekolah, dan
mencerminkan perilaku
tempat bermain.
anak beriman dan
berakhlak mulia.

32 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
4.1 Memeragakan
1. Bermain 3.1 Memahamiteks deskripsi
kaulinan barudak yang
dengan tentang kaulinan barudak
menggunakan benda di
Benda-benda yang menggunakan benda
sekitar. (Tema1)
di sekitar di sekitar. (Tema 1)

3.2 Memahami teks narasi


tentang peristiwa dalam 4.2 Membuat ringkasan
kehidupan (peristiwa dari teks narasi
yang menyenangan, tentang peristiwa
menyedihkan, berkesan). dalam kehidupan.
(Tema 2a) (Tema 2a)
2. Peristiwa
dalam 3.2b Memahami teks carpon
4.2b Menceritakan kembali
Kehidupan tentang peristiwa
isi carpon berdasarkan
alam (bencana/
kata-kata sendiri
musibah) dengan
dengan kalimat yang
membaca di dalam
baik dan santun. (Tema
hati, mengidentifikasi
2b)
kosa kata dan bertanya
jawab. (Tema 2b)
3.3 Memahami isi teks 4.3 Menembangkan dan
guguritan tentang hidup menceritakan isi
3. Hidup Rukun
rukun. (Tema 3) guguritan tantang hidup
rukun. (Tema 3)
4.4 Memeragakan dan
3.4 Memahami isi teks
menceritakan isi
4. Sehat itu percakapan tentang sehat
percakapan tentang
Penting itu penting. (Tema 4)
sehat itu penting. (Tema
4)

4.5 Melantunkan dan


5. Bangga
3.5 Memahami teks kawih menceritakan isi kawih
sebagai
tentang bangga sebagai tentang bangga sebagai
Bangsa
bangsa Indonesia. (Tema 5) bangsa Indonesia.
Indonesia
(Tema 5)

BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA


DAN SASTRA SUNDA 33
3.6 Memahami teks sajak 4.6 Membacakan sajak
tentang menjaga tentang menjaga
6. Menjaga
kelestarian lingkungan kelestarian lingkungan
Kelestarian
melalui membaca nyaring dengan lafal, intonasi,
Lingkungan
dan membaca dalam dan ekspresi yang
hati. (Tema 6) benar. (Tema 6)

4.7 Menyajikan teks


3.7 Memahami teks eksposisi
eksposisi sederhana
sederhana tentang
Makanan tentang makanan sehat
makanan sehat dan bergizi
Sehat dan dan bergizi (makanan
(makanan tradisional
Bergizi tradisional Sunda) baik
Sunda. (Tema 7)
secara lisan maupun
tulis. (Tema 7)

KELAS 6

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengankeluarga,
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepan-
jang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertim-
bangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuandan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.

34 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KI 3 KI 4
4. Menyajikan pengetahuan
3. Memahami pengetahuan
factual dan konseptual
factual dan konseptual
dalam bahasa yang jelas,
dengan cara mengamati,
sistematis, logis, dan
menanya, dan mencoba
kritis dalam karya yang
berdasarkan rasa ingin
estetis, dalam gerakan
tahu tentang dirinya,
yang mencerminkan anak
TEMA makhluk ciptaan Tuhan dan
sehat, dan dalam tindakan
kegiatannya, dan benda-
yang mencerminkan
benda yang dijumpai di
perilaku anak beriman dan
rumah, di sekolah, dan
berakhlak mulia.
tempat bermain.

KD KD Review
3.1 Memahami teks carita 4.1 Menceritakan isi
1. Selamatkan
pondok tentang teks carpon tentang
Makhluk
penyelamatan makhluk. penyelamatan mahluk.
Hidup
(Tema 1) (Tema 1)
3.2 Memahami teks 4.2 Menyajikan isi teks
argumentasi tentang argumentasi tentang
2. Persatuan persatuan dalam persatuan dalam
dalam perbedaan (melalui perbedaan. (Tema 2)
Perbedaan kegiatan mengamati
gambar dan tayangan
video). (Tema 2)
3.3 Memahami bagian teks 4.3 Menceritakan kembali
biografi tokoh Sunda isi bagian teks biografi
sebagai teladan dan tokohSunda. (Tema 3)
3. Tokoh dan
kebanggaan (seperti
Penemu
Mochtar Kusumaatmaja,
Ajip Rosidi, Prof. Ganjar
Kurnia, jrre). (Tema 3)
4.4 Menceritakan kembali isi
3.4 Memahami teks deskripsi
4. Globalisasi teks tentang globalisasi.
tentang globalisasi. (Tema
(Tema 4)
4)

BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA


DAN SASTRA SUNDA 35
3.5 Memahami teks 4.5 Menyajikan teks laporan
wawancara tentang hasil wawancara tentang
5. Wirausaha
wirausaha. (Tema 5) wirausaha. (Tema 5)

3.6 Mengamati teks pidato 4.6 Membacakan teks pidato


6. Kesehatan tentang kesehatan tentang kesehatan
Masyarakat masyarakat. (Tema 6) masyarakat dengan suara
nyaring. (Tema 6)

36 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

SILABUS MATA PELAJARAN


BAHASA DAN SASTRA SUNDA SD/MI

A. PENGERTIAN SILABUS
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk
ke dalam desain pembelajaran perencanaan pembelajaran yang mengacu
kepada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan
Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran.

B. KOMPONEN SILABUS
Di dalam lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa silabus paling sedikit memuat beberapa
komponen, yakni:
1. Identitas mata pelajaran (misalnya: Bahasa dan Sastra Sunda);
2. Identitas sekolah, diisi dengan satuan pendidikan dan kelas (SD/Kelas
I);

38 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran;
4. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
5. Tema (khusus SD/MI),
6. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi;
7. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
9. Alokasi waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
10. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Komponen silabus tersebut termasuk komponen yang lengkap. Dalam
perkembangan selanjutnya dan perbaikan Kurikulum 2013, komponen silabus
hanya terdiri atas tiga komponen, yakni (1) kompetensi dasar, (2) materi
pembelajaran, dan (3) kegiatan pembelajaran.

C. PENGEMBANGAN SILABUS
Pengembangan Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.

LAMPIRAN-LAMPIRAN 39
Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia,
misi dan orientasi Kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan
dengan tujuan khusus agar peserta didik memiliki kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang, seperti
tampak pada gambar 1.

Gambar 1

Kompetensi yang dimaksud yaitu: (1) menumbuhkan sikap religius


dan etika sosial yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara; (2) menguasai pengetahuan; (3) memiliki keterampilan atau
kemampuan menerapkan pengetahuan dalam rangka melakukan
penyelidikan ilmiah, pemecahan masalah, dan pembuatan karya kreatif yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran bahasa dan Sastra Sunda yang dikembangkan
di setiap jenjang pendidikan harus mempertimbangkan pemanfaatan
tekhnologi informasi dan komunikasi. Untuk itu kemampuan pendidik dalam
menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi
menjadi faktor penting agar pembelajaran Bahasa dan Sastra Sunda mampu
menjawab tantangan abad moderen dewasa ini. Selain penggunaan dan
pemanfaatan teknonolgi, pembelajaran Bahasa dan Sastra Sunda juga harus
memperhatikan kebutuhan daerah dan peserta didik, sehingga mata
pelajaran ini dapat menjadi penyaring dari masuknya kebudayaan asing
sekaligus mendorong peserta didik untuk memiliki kearifan terhadap budaya
lokal atau budaya masyarakat setempatnya.

40 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Silabus mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda SD/MI, SMP/MTs,
SMA/ MA/MAK disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang
sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak
terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang,
serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan
kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip
keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan
oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur
pencapainnya (measurable); dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn)
sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta
mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut,
komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran,
dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam
silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas.
Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru
dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik
masing- masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru
diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses
pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat
perkembangan kemampuan peserta didik.

KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN


KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kelas I

Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui


pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), pada pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

LAMPIRAN-LAMPIRAN 41
42 Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Pembelajaran
KURIK
ULUM untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut.
TINGK
AT
DAER Materi
AH Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
MULO
Pembelajaran
K
MATA
PELAJ Tema 1 Diri Sendiri
ARAN - Teks deskripsi tanpa - Mengamati gambar.
BAHA paragraf.
SA 3.1 Mengenal vokal dan - Menyimak penjelasan guru tentang merawat diri sendiri.
SUND konsonan pada teks - Vokal: a, i, u, é, o, eu, e - Menyanyikan lagu tentang anggota tubuh (misalnya: lagu
A
BERB
sederhana tentang - Konsonan: b, d, m, p, k, “Rema”)
ASIS merawat diri sendiri t, n, g, r, l, s, w, y, h, c, - Menyebutkan nama dan fungsi setiap anggota badan
KURIK (melalui menyebutkan ng, ny. dengan bahasa yang santun.
ULUM anggota badan,
2013 - Ngaran/sesebutan/ - Melakukan permainan untuk mengenal vokal dan
REVIS memperkenalkan diri, istilah anu nyampak
cara merawat diri) konsonan yang berkaitan dengan anggota anggota tubuh
I 2017 dina babagian badan. (misalnya permainan kartu huruf).
JENJA (Tema 1).
NG
SD/MI

4.1 Melafalkan dan - Mengelompokkan vocal dan konsonan melalui permainan


menyalin vokal dan kartu huruf (misalnya: mata, terdiri dari vokal a, dan
konsonan, (cara konsonan m dan t)
menulis di udara di
- Melafalkan vocal dan konsonan secara bergiliran di depan
buku, menjiplak dan
menyambung huruf) kelas.
tentang merawat diri - Menyalin vocal dan konsonan dari teks sederhana tentang
sendiri (Tema 1). merawat diri sendiri.
Tema 2 Kegemaranku - Mengamati gambar, tayangan audio visual atau
eksplorasi
3.2 Memahami teks - Teks narasi lingkungan tentang bermain di lingkungan.
sederhana tentang - Kosa kata: maen bal, - Menyimak guru membaca teks sederhana tentang bermain
bermain di galah, balap lumpat, jst. di lingkunganku.
lingkunganku (bisa - Ejahan (huruf besar dan - Mengikuti guru membaca teks sederhana tentang
dengan gambar titik). bermain
bermain tayangan,
- Kalimat sederhana. di lingkunganku dengan keras.
bermain secara
langsung di lingkungan - Memperbaiki cara pengucapan kata sesuai dengan yang
sekolah), (Tema 2) dicontohkan oleh guru.
- Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang kegiatan
4.2 Membaca nyaring bermain di lingkungan dengan santun.
bacaan yang berupa - Menyebutkan macam-macam kegemaran yang biasa
teks deskripsi tentang dilakukan oleh siswa dengan santun.
kegiatan bermain - Membuat dan menulis kalimat sederhana tentang kegiatan
di lingkunganku. bermain.
(Tema 2).
- Membacakan teks sederhana tentang kegiatan bermain
dengan keras secara bergiliran.
L
A
M
PI
R
A
N-
L
A
M
PI

43
44 Tema 3 Kegiatanku - Teks deskripsi basajan
(tanpa paragraf) - Mengamati gambar atau tayangan video tentang
KURIK 3.3 Mengetahui dan
ULUM - Vokal: a, i, u, é, o, eu, e kegiatanku.
TINGK
memahami kata
AT pada teks sederhana - Konsonan: b, d, m, p, k, - Menyimak penjelasan guru tentang kegiatanku.
DAER t, n, g, r, l, s, w, y, h, c, - Membaca teks sederhana tentang kegiatanku secara
AH tentang kegiatanku
MULO (di rumah, sekolah, ng, ny. bersama-sama yang dicontohkan oleh guru.
K
MATA dan di - Kosa kecap: mandi, - Bertanya jawab tentang isi teks sederhana tentang
PELAJ lingkungantempat
ARAN ngosok huntu, ngepel, kegiatan yang dibaca atau disimaknya.
BAHA bermain)(Tema 3). jst. - Menyebutkan macam-macam kegiatan sehari-hari yang
SA
SUND 4.3 Menyalin dan - Posisi vocal jeung biasa dilakukan oleh siswa.
A merangkaikan huruf
BERB konsonan dina engang: - Merangkaikan huruf menjadi sebuah kata yang
ASIS menjadi sebuah kata KVK
KURIK berhubungan dengan tema “kegiatanku” dengan
ULUM
yang terdiri dari dua
- Wangun kalimah tunggal menggunakan kartu kata.
2013 suku kata tentang
REVIS basajan. - Menyalin huruf menjadi sebuah kata.
I 2017
kegiatanku (di
JENJA rumah, di sekolah,
NG
SD/MI atau di lingkungan
tempat bermain).
(Tema 3)

Tema 4 Keluargaku - Teks deskripsi basajan. - Mengamati foto keluarga yang dibawa oleh murid dari
- Ngaran/sesebutan/ rumah.
3.4 Mengenal dan me-
istilah anu nyampak - Menyimak penjelasan guru tentang keluargaku melalui
mahami teks seder
dina Pancakaki gambar atau bagan silsilah keluarga.
hana tentang keluar-
gaku secara lisan dan - Vokal: a, i, u, é, o, eu, e - Membaca teks sederhana tentang keluarga.
tulis melalui gambar, - Konsonan: b, d, m, p, k, - Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang keluarga
foto keluarga dan/ t, n, g, r, l, s, w, y, h, c, yang diamatinya.
atau bagan silsilah ng, ny.
keluarga.(Tema 4)
4.4 Mengucapkankosa - Posisi vocal jeung
- Menyebutkan jumlah saudara yang ada di lingkungan
kata yang tepat konsonan dina engang:
keluarga siswa.
dalam KKVK
memperkenalkan - Menyebutkan nama ayah, ibu, dan saudara siswa.
- Kosa kata: pun bapa, pun
keluarga berdasarkan biang, pun adi, jst. - Menyebutkan sapaan kepada ayah, ibu, dan saudara.
foto keluarga/gambar - Menuliskan nama-nama keluarga pada foto lalu dipajang
- Wangun kalimah tunggal
(Tema 4). pada papan pajangan.
basajan.
- Fungsi kalimah wawaran. - Mengenalkan nama-nama keluarga dari foto yang dibawa
oleh masing-masing dengan kalimat sederhana.

Tema 5 Pengalamanku - Teks narasi basajan.


- Mengamati teks tentang pengalamanku pada buku.
- Aksara leutik jeung
- Membaca teks sederhana tentang pengalamanku.
aksara gede.
3.5 Memahami teks - Bertanya jawab tentang isi teks percakapan pengalaman
sederhana tentang - Kosa kata: morfem
yang telah dibacanya.
pengalamanku. (Tema dua dan tiga suku
kata (engang). - Menyebutkan jenis pengalaman yang pernah dialami
5) siswa.
4.5 Menceritakan dan - Kalimah tunggal basajan.
- Menyalin kata serta menyusunnya menjadi kalimat dari
menyalin teks - Kalimah wawaran ragam
teks percakapan yang telah diamatinya.
sederhana tentang basa loma jeung hormat.
L
A pengalamanku, (Tema
M 5)
PI
R
A
N-
L
A
M
PI

45
46 - Teks deskripsi.
Tema 6 Lingkungan Sehat, - Membawa anak bermain di halaman untuk mengamati
KURIK
- Istilah kesehatan.
Bersih, dan Asri lingkungan sekitar sekolah.
ULUM
3.6 Mengenal dan mema- - Aksara gede aksara leutik
TINGK - Membawa bermain out bond dengan menyimpan perintah
AT hami teks sederhana - Frasa dua morfem.
DAER pada kertas yang disembunyikan di sekitar halaman,
AH tentang lingkungan - Kalimatwawaran bias diatas pot bunga, atau benda-benda yang ada di
MULO bersih, sehat, dan
K sederhana. sekitarnya.
MATA asri. (Tema 6)
PELAJ - Mengidentifikasi kosa kata yang berhubungan dengan
ARAN lingkungan bersih, sehat, dan asri.
BAHA 4.6 Menceritakan dan
SA - Bertanya jawab tentang lingkungan bersih, sehat, dan asri.
SUND menyalin teks seder-
A - Menceritakan keadaan lingkungan bersih, sehat, dan asri
BERB hana tentang ling-
ASIS kungan bersih, sehat, dalam kalimat sederhana.
KURIK
ULUM dan asri. (Tema 6) - Menyalin teks sederhana tentang lingkungan bersih, sehat,
2013 dan asri dengan hurup tegak bersambung yang rapi dan
REVIS
I 2017 benar baik bentuk maupun ukurannya.
JENJA
NG
SD/MI Tema 7 Benda, Binatang, - Teks sajak sederhana.
- Mengamati teks sajak tentang benda, binatang, dan
danTanaman di Sekitar - Istilah kesehatan.
tanaman di sekitar melalui:
- Frasa dua morfem.
3.7 Mengenal teks 1. Mendengarkan guru membaca teks.
- Kalimah tunggal
sajak tentang 2. Membaca teks sajak.
sederhana.
benda,binatang - Membahas teks tentangbenda, binatang, dan tanaman di
dan tanaman di sekitar
sekitar. (Tema 7)
- Bertanya jawab tentang isi teks sajak tentang benda,
4.7 Menceritakan kembali binatang, dan tanaman di sekitar yang diamatinya.
isi teks tentang
- Menceritakan isi teks sajak yang telah diamatinya
merawat hewan dan
dengan
tumbuhan. (Tema 7)
kalimat tunggal sederhana.
- Menyalin teks kalimat tentang tentang benda, binatang,
dan tanaman di sekitar yang telah diamatinya.

- Teks kakawihan - Anak-anak dibawa keluar kelas untuk mengamati


Tema 8 Peristiwa Alam
alam, misalnya: (melihat langit yang sedang cerah, atau
- Ngaran/sesebutan/
mendung)
3.8 Memahami isi teks istilah anu nyampak
kakawihan tentang dina peristiwa alam - Anak-anak diajak kakawihan sambil melakukan gerakan
peristiwa alam. (Tema yang menyenangkan dengan kelompoknya masing-masing.
- Kalimah pananya.
8) Misalnya ketika hujan suka menyanyikan kakawihan
“Trang-trang Kolentrang”.
4.8. Menyanyikan - Bermain game tentang peristiwa alam dengan
kakawihan tentang mencari istilah-istilah pada suatu peristiwa. Misalnya
peristiwa alam. (Tema ketika mau hujan ada istilah: mendung, aleum,
8) guludug, kilat, dsb.
L
A - Menempelkan hasil permainan tadi di depan kelas secara
M
PI
bergilran oleh kelompok nya masing-masing dengan cara
R berlomba siapa paling dulu selesai dengan benar, itulah
A pemenangnya.
N-
L - Menembangkan kakawihan yang telah dicontohkan oleh
A guru di depan kelas secara berkelompok.
M
PI

47
48 Kelas II
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu
KURIK
ULUM
TINGK
AT Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
DAER
AH teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
MULO
K pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
MATA
PELAJ peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
ARAN
BAHA berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
SA
SUND lanjut. Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini.
A
BERB
ASIS Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
KURIK
ULUM - Menyimak penyajian pupuh pucung secara audio atau audio
2013 - Teks pupuh pucung
REVIS Tema 1 Hidup Rukun visual tentang hidup rukun.
I 2017 - Kosakata: akur, bageur,
JENJA layeut, jst. - Mengikuti guru sebagai model melantunkan pupuh pucung.
NG 3.1 Mengenal dan
SD/MI memahami teks - Ejahan (huruf besar dan - Menyimak/membaca teks pupuh pucung.
pupuh tentang hidup titik). - Bersama guru mencari kata-kata yang tidak dimengerti.
rukun. (Tema 1) - Bersama guru melaksanakan tanya jawab tentang isi pupuh.
- Mengidentifikasi kata yang menunjukkan hidup rukun pada
4.1 Melantunkan teks teks pupuh.
pupuh tentang hidup - Menyebutkan hidup rukun yang dilakukan sehari-hari.
rukun. (Tema 1).
- Menirukan lagu pupuh tentang kerukunan hidup dalam
kemajemukan bersama-sama dengan guru.
- Melantunkan lagu pupuh tentang kerukunan hidup dalam
kemajemukan dengan percaya diri di depan kelas secara
bergiliran.
Tema: 2. Bermain di
Lingkunganku

3.2 Memahami teks


sederhana tentang
bermain di lingkun-
ganku (bisa dengan
gambar bermain
tayangan, bermain
secara langsung di
lingkungan sekolah)
(Tema 2)
- Teks narasi - Mengamati gambar tentang bermain di lingkungan
4.2 Membaca nyaring
- Kecap anteuran - Mengidentifikasi teks tentang kegiatan bermain di
bacaan yang
berupa teks - Kosa kata: maen bal, lingkungan melalui teks sederhana
deskripsi tentang galah, balap lumpat, jst. - Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang kegiatan
kegiatan bermain bermain di lingkungan dengan santun
di lingkunganku. - Menyebutkan macam-macam kegemaran yang biasa
(Tema 2). dilakukan oleh siswa dengan santun
L
A - Membacakan teks sederhana tentang kegiatan bermain
M dengan disiplin dan santun secara bergiliran
PI
R
A
N-
L
A
M
PI

49
50 - Menyimak penjelasan guru tentang cerita bergambar
Tema 3. Tugasku Sehari- - Cerita bergambar tentang tentang tugas sehari-hari dengan disiplin dan santun
KURIK hari tugasku seharihari
ULUM - Mengidentifikasi cerita bergambar tentang tugas sehari-
TINGK - Istilah tentang tugas hari yang dibacakan oleh guru
AT 3.3 Memahami cerita
DAER sehari-hari
bergambar tentang - Bertanya jawab tentang tugas sehari-hari dalam cerita
AH
MULO tugasku sehari- - Kalimat sederhana bergambar
K
MATA hari (di rumah, di - Ejahan - Menyebutkan macam-macam tugas sehari-hari yang biasa
PELAJ sekolah, dan di
ARAN dlakukan oleh siswa dengan disiplin dan santun
BAHA lingkungan tempat - Melengkapi kalimat tentang tugas sehari-hari berdasarkan
SA
SUND bermain). (Tema 3) cerita bergambar
A
BERB - Membacakan kalimat yang telah dibuat tentang tugas
ASIS 4.3 Memahami cerita
KURIK sehari-hari dengan intonasi yang benar.
ULUM
bergambar tentang
2013 tugasku sehari-
REVIS
I 2017
hari (di rumah, di
JENJA sekolah, dan di
NG
SD/MI lingkungan tempat
bermain). (Tema 3)
- Teks narasi. - Mengamati gambar gambar atau tayangan audio visual
Tema: 4 Aku dan
Sekolahku - Kata benda. kegiatan di sekolah.
- Kalimat sederhana. - Menyimak penjelasan guru tentang lingkungan sekolah.
3.4 Memahami teks - Ejahan. - Mengikuti guru membaca teks narasi tetnang
narasi sederhana pengalaman
yang menceritakan yang berkesan di lingkungan sekolah.
pengalaman - Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang pengalaman
berkesan. (Tema 4) yang berkesan di lingkungan sekolah.
4.4 Membaca nyaring - Mengidentifikasi kata benda pada teks narasi tentang
bacaan yang pengalaman yang berkesan di lingkungan sekolah.
berupa teks - Membuat kalimat sederhana menggunakan kata benda
narasi sederhaana yang ada pada teks narasi tentang pengalaman yang
tentang berkesan di lingkungan sekolah.
pengalaman yang - Membacakan nyaring teks narasi tentang pengalaman
berkesan. (Tema 4) yang berkesan di lingkungan sekolah secara bergiliran.
Tema 5 Hidup Bersih dan - Mengamati gambar atau tayangan audio visual
Sehat - Teks percakapan. tentang orang yang malakukan percakapan sederhana
- Istilah kebersihan. yang berisi tentang hidup bersih dan sehat.
3.5 Memahami teks - Kalimat sederhana. - Menyimak penjelasan guru tentang paguneman.
L percakapan
A - Ejahan. - Membaca teks paguneman tentang menjaga hidup bersih
M sederhana yang dan sehat yang dibacakan guru.
PI berisi tentang hidup
R
bersih dan sehat (di - Bertanya jawab tentang isi teks paguneman tentang
A menjaga hidup bersih dan sehat yang telah diamatinya.
N- rumah, di sekolah
L
A
dan di lingkungan
M tempat bermain).
PI (Tema 5)
51
52
4.5 Menyajikan - Menunjukkan istilah kebersihan yang ada pada teks
KURIK percakapan dengan percakapan sederhana yang berisi tentang hidup bersih
ULUM teman mengenai
TINGK
dan sehat.
AT hidup bersih dan - Membuat dan menulis kalimat sederhana menggunakan
DAER sehat dengan
AH istilah kebersihan.
MULO intonasi yang benar.
K (Tema 5) - Dengan bimbingan guru membuat kelompok untuk
MATA menyajikan percakapan dengan teman mengenai hidup
PELAJ
ARAN bersih dan sehat secara bergiliran.
BAHA
SA - Menyajikan percakapan dengan teman mengenai hidup
SUND
A bersih dan sehat secara bergiliran.
BERB
ASIS - Teks puisi. - Menyimak gambar, atau tayangan audio visual atau
KURIK Tema : 6. Air, Bumi dan
ULUM - Istilah lingkungan. eksplorasi lingkungan tentang air, bumi, dan matahari.
Matahari
2013 - Menyimak puisi yang dibacakan oleh guru tentang air, bumi,
REVIS - Kalimat sederhana.
I 2017 3.6 Mengenal puisi - Ejahan. dan matahari.
JENJA
NG sederhana yang - Mengikuti guru membaca puisi tentang air, bumi, dan
SD/MI berisi tentang air matahari.
dan bumi. (Tema 6) - Membaca kembali puisi tentang air, bumi, dan matahari.
4.6 Membacakan puisi - Bertanya jawab tentang isi puisi tentang air, bumi, dan
matahari.
sederhana yang
berisi tentang air - Mencari kata tentang air, bumi, dan matahari pada puisi.
dan bumi dengan - Membuat dan menulis kalimat sederhana tentang air,
lafal, intonasi, dan bumi, dan matahari.
ekspresi yang tepat - Membaca puisi tentang air, bumi. dan matahari secara
sebagai bentuk bergiliran.
ungkapan diri.
(Tema 6)
- Menyimak contoh guguritan yang dilantunkan oleh guru
Tema: 7. Merawat hewan - Teks guguritan.
sebagai model.
dan tumbuhan - Kosa kata tentang
merawat hewan dan - Mengikuti guru menembangkan guguritan.
3.7 Mengenal teks tumbuhan. - Menembangkan guguritan tentang merawat hewan dan
guguritan tentang - Kalimat sederhana. tumbuhan yang telah dicontohkan oleh guru.
merawat hewan - Ejahan. - Membaca kembali teks guguritan.
dan tumbuhan. - Bertanya jawab tentang hewan dan tumbuhan.
- Undak-usuk basa Sunda.
(Tema 7) - Mengidentifikasi kata tentang merawat hewan dan
tumbuhan pada teks guguritan.
4.7 Menembangkan
- Membuat dan menulis kalimat sederhana tentang merawat
guguritan tentang
hewan dan tumbuhan menggunakan bahasa yang tepat.
merawat hewan
dan tumbuhan. - Menceritakan kembali isi teks guguritan.
(Tema 7)
- Menyimak penjelasan guru tentang keselamatan di rumah
Tema: 8. Keselamatan di - Teks narasi.
dan perjalanan.
Rumah dan Perjalanan - Kosa kata: waspada, - Membaca teks narasi tentang keselamatan di rumah dan
ati- ati, seureudeug. perjalanan.
3.8 Memahami teks - Kalimat sederhana. - Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang
sederhana tentang keselamatan di rumah dan perjalanan.
L - Ejahan.
A
keselamatan di
- Menunjukkan kata-kata yamg berhubungan dengan
M rumah dan di keselamatan.
PI perjalanan. (Tema 8)
R - Menyusun kata yang berhubungan dengan kselamatan
A 4.8 Menyusun kata menjadi kalimat.
N- menjadi kalimat ten-
L - Menulis kalimat yang telah disusun dengan
tang menjadi kalimat
A memperhatikan huruf besar dalam penulisan kalimat
M tentang keselamatan yang baru ditulis.
PI
di rumah dan perja-
- Membacakan kalimat yang telah dibuat dengan intonasi
53 lanan. (Tema 8) yang benar.
54 KELAS III
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran/minggu
KURIK
ULUM
TINGK
AT Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
DAER
AH teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
MULO
K pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
MATA
PELAJ peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
ARAN
BAHA berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
SA
SUND lanjut.
A
BERB Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini.
ASIS
KURIK
ULUM
2013 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
REVIS
I 2017
JENJA
NG Tema 1 Sayang Hewan dan - Pupuh Pucung. - Menyimak pupuh yang dilantunkan oleh guru kemudian
SD/MI menirukannya secara berulang baik secara klasikal
Tumbuhan di Sekitar Kita - Kecap asal dua/tiga
3.1 Memahami isi teks Pupuh suku maupun individu.
tentang menyayangi hewan kata (engang). - Mengamati teks pupuh untuk memahami isi pupuh.
dan tumbuhan. (Tema 1) - Kalimat tunggal. - Mengidentifikasi kecap asal yang memiliki dua, tiga,
4.1 Melantunkan pupuh tentang dan
menyayangi hewan dan empat suku kata.
tumbuhan. (Tema 1) - Berlatih melantunkan pupuh hingga peserta didik
mampu melantunkannya denganbaik.
Tema 4: Ringan Sama Dijinjing - Mengamati teks percakapan.
- Teks paguneman.
Berat Sama Dipikul - Membaca teks percakapan secara berkelompok.
- Kecap rajekan
dwimurni. - Mengidentifikasi contoh
3.4 Memahami teks percakapan kecap rajekan dwimurni.
- Kecap sabalikna
(paguneman) sederhana - Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna)
(antonim).
tentang kehidupan
bergotong royong. (Tema 4) - Ragam hormat. - Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan
sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang
4.4 Mendemonstrasikan teks menggunakan ragam hormat terhadap teman dan
percakapan sederhana orang tua.
(paguneman) tentang
kehidupan bergotong royong.
(Tema 4)

- Kakawihan. - Mengamati teks kakawihan melalui:


Tema 5 Mari Kita Bermain dan - Kecap rajekan 1) Mendengarkan kakawihan dari guru
Berolahraga dwimurni. 2) Melantunkan kakawihan yang sudah dikuasai oleh
- Istilah olahraga. siswa.
3.5 Mengetahui isi teks - Bermain di halaman sekolah dengan dibimbing oleh
- Ragam loma
kakawihan tentang bermain guru dengan melakukan gerak dan kakawihan.
L
A dan berolahraga. (Tema 5) - Mencari kata ulang (kecap rajekan dwimurni).
M
PI
- Mengidentifikasi istilah olahraga dari kegiatan
R 4.5 Melantunkan kakawihan bermain
A tentang bermain dan dan berolahraga.
N-
L berolahraga. (Tema 5) - Menerapkan ragam loma dalam bermain terhadap
A
M
teman.
PI - Melantunkan kakawihan secara berkelompok.
55
56
Tema 4: Ringan Sama Dijinjing - Mengamati teks percakapan.
- Teks paguneman.
KURIK Berat Sama Dipikul - Membaca teks percakapan secara berkelompok.
ULUM - Kecap rajekan
TINGK dwimurni. - Mengidentifikasi contoh
AT 3.4 Memahami teks percakapan
DAER - Kecap sabalikna kecap rajekan dwimurni.
AH (paguneman) sederhana - Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna)
MULO (antonim).
K tentang kehidupan
MATA bergotong royong. (Tema 4) - Ragam hormat. - Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan
PELAJ sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang
ARAN
BAHA 4.4 Mendemonstrasikan teks menggunakan ragam hormat terhadap teman dan
SA orang tua.
SUND percakapan sederhana
A
BERB (paguneman) tentang
ASIS kehidupan bergotong royong.
KURIK
ULUM (Tema 4)
2013
REVIS - Dongeng. - Mengamati dongeng melalui:
I 2017
JENJA Tema 6 Indahnya Persahabatan - Aksara gede dina 1) Menyimak dongeng yang dibacakan oleh teman
NG 2) Mengamati gambar dari buku atau dari
SD/MI istilah.
3.6 Memahami isi dongeng tayangan
- Istilah hubungan sosobat-
tentang indahnya video.
an.
persahabatan. (Tema 6) - Mencari istilah hubungan sosobatan dari teks
- Kalimah wawaran. dongeng.
4.6 Menceritakan kembali isi - Ragam hormat. - Menerapkan ejaan dengan menggunakan hurup besar
dongeng tentang indahnya pada kalimahwawaran.
persahabatan dengan lafal
- Membahas isi dongeng.
dan intonasi yang benar.
(Tema 6) - Menceritakan kembali isi dongeng dengan bahasa
sendiri secara bergiliran.
Tema 4: Ringan Sama Dijinjing - Mengamati teks percakapan.
- Teks paguneman.
Berat Sama Dipikul - Membaca teks percakapan secara berkelompok.
- Kecap rajekan
dwimurni. - Mengidentifikasi contoh
3.4 Memahami teks percakapan kecap rajekan dwimurni.
- Kecap sabalikna
(paguneman) sederhana - Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna)
(antonim).
tentang kehidupan
bergotong royong. (Tema 4) - Ragam hormat. - Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan
sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang
4.4 Mendemonstrasikan teks menggunakan ragam hormat terhadap teman dan
percakapan sederhana orang tua.
(paguneman) tentang
kehidupan bergotong royong.
(Tema 4)
- Teks argumentasi. - Mengamati teks argumentasi
Tema 7 Mari Kita Hemat Energi
- Kalimah pananya. melalui : Membaca teks argumentasi pada
untuk Masa Depan
- Istilah energi. buku. Mengamati gambar tentang hemat
3.7 Memahami teks argumentasi energi.
sederhana tentang hemat
- Tanya jawab dengan teman kelompok tentang hemat
energi. (Tema 7)
L energi.
A
M 4.7 Menceritakan isi teks, dalam - Argumentasi secara berkelompok.
PI tentang hemat energi - Menjawab pertanyaan dari teks argumentasi hemat
R
A (melalui kalimat tanya yang energi dengan bahasa yang sederhana.
N- membutuhkan jawaban
L
- Membuat kalimat sederhana dengan menggunakan
A tentang alasan/argumentasi). istilah energi.
M (Tema 7)
PI

57
58
Tema 4: Ringan Sama Dijinjing - Mengamati teks percakapan.
- Teks paguneman.
KURIK Berat Sama Dipikul - Membaca teks percakapan secara berkelompok.
ULUM - Kecap rajekan
TINGK dwimurni. - Mengidentifikasi contoh
AT 3.4 Memahami teks percakapan
DAER - Kecap sabalikna kecap rajekan dwimurni.
AH (paguneman) sederhana - Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna)
MULO (antonim).
K tentang kehidupan
MATA bergotong royong. (Tema 4) - Ragam hormat. - Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan
PELAJ sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang
ARAN
BAHA 4.4 Mendemonstrasikan teks menggunakan ragam hormat terhadap teman dan
SA orang tua.
SUND percakapan sederhana
A
BERB (paguneman) tentang
ASIS kehidupan bergotong royong.
KURIK
ULUM (Tema 4)
2013
REVIS - Tekspercakapan.
I 2017 Tema 8 Berprilaku Baik dalam
JENJA - Ragamhormat. - Mengamati percakapan dapat melalui:
NG Kehidupan Sehari-hari
SD/MI - Istilahlalampahan. 1. Melihat contoh percakapan pada tayangan video
3.8 Mengidentifikasi isi 2. Mendengarkan contoh percakapan tentang
percakapan tentang berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari
berperilaku baik dalam dari guru.
kehidupan sehari-hari. (Tema - Membaca teks percakapan tentang berperilaku
8) baik dalam kehidupan sehari-hari pada buku secara
berkelompok.
4.8 Memeragakan percakapan
- Menggunakan ragam hormat pada kalimat percakapan
tentang berperilaku baik
dengan dibimbing oleh guru.
dalam kehidupan sehari-hari.
(Tema 8) - Memeragakan percakapan sederhana dengan teman
sekelompok dengan menggunakan ragam hormat.
KELAS IV
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran


- Teks Pupujian
Tema 1 Indahnya - Kecap rundayan, - Mengamati teks pupujian.
Kebersamaan awalan di-, ka-, jeung - Melantunkan teks pupujian.
3.1 Mengenal teks pupujian ti-. - Membahas teks pupujian.
tentang indahnya
- Sinonim - Mencari kata berawalan di-, ka-, jeung ti-.
kebersamaan. (Tema
L 1) - Istilah - Mencari persamaan kata/sinonim.
A
4.1 Melantunkan teks hubungan
M
PI pupujian dan istilah.
R menyusun kali-mat
A
N- sederhana tentang
L indahnya kebersamaan
A
M (Tema 1)
PI

59
60
- Teks argumentasi
Tema 2 Selalu Berhemat - Mengamati teks argumentasi
KURIK - Tanda baca koma (,)
ULUM
Energi melalui: Teks argumentasi dari buku.
TINGK - Kecap rundayan,
AT rarangken tukang: -keun Menyimak penjelasan guru.
DAER 3.2 Memahami teks
AH argumentasi jeung –na. - Memerhatikan benda-benda di sekitar yang mengunakan
MULO sumber energi.
K sederhana tentang - Wangun kalimah
MATA selalu berhemat ngantet. - Memerhatikan gambar yang diperlihatkan oleh guru.
PELAJ
ARAN energi. (Tema 2) - Istilah sumber energi - Melakukan tanya jawab tentang isi teks argumentasi de-ngan
BAHA
SA teman dalam kelompok.
SUND 4.2 Menceritakan isi
A - Mencari kecap rundayan berakhiran –keun jeung –na.
BERB teks argumentasi
ASIS - Menerapkan kalimat dalam mengungkapkan pendapat tentang
KURIK
sederhana tentang
berhemat energi dengan menerapkan tanda baca koma.
ULUM selalu berhemat
2013
energi. (Tema 2) - Mencari istilah sumber energi pada teks.
REVIS
I 2017 - Secara bergiliran peserta didik menceritakan kembali isi teks
JENJA
NG
argumentasi.
SD/MI

Tema 3 Peduli Terhadap - Teks percakapan. - Pengamatan teks percakapan melalui:


Mahluk Hidup - Rarangken barung ka-an. 1. Membaca teks percakapan pada buku
- Wangun kalimah ngantet 2. Medengarkan guru membacakan teks percakapan.
3.3 Memahami teks lalawanan.
percakapan tentang 3. Memerhatikan tayangan video atau melihat contoh
- Istilah miara ingon- percakapan
perduli terhadap
ingon. yang dilakukan oleh teman.
sesama makhluk
hidup. (Tema 3) - Ragam basa loma. - Tanya jawab isi teks percakapan tentang perduli terhadap
- Ragam basa hormat makhluk hidup.
- Mencari kata rarangken barung ka-an
4.3 Memeragakan
percakapan tentang - Membahas kalimah ngantet lalawanan.
peduli terhadap - Mencari istilah miara ingon-ingon.
sesama makhluk hidup
dengan lafal, intonasi, - Menggunakan ragam basa loma jeung hormat.
dan ekspresi yang - Memeragakan percakapan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
benar. (Tema 3) yang tepat.

- Teks deskripsi. - Pengamatan terhadap teks deskripsi melalui:


Tema 4 Berbagai Pekerjaan - Kecap rajekan dwipurwa. 1. Mendengarkan teman membacakan teks deskripsi.
- Fungsi kalimah wawaran. 2. Melihat tayangan gambar atau video.
3.4 Memahami teks - Babasan. - Tanya jawab teks deskripsi tentang berbagai pekerjaan.
deskripsi sederhana - Istilah dina profesi. - Mencari contoh kecap rajekan dwipurwa.
tentang berbagai
- Membahas fungsi kalimah wawaran.
pekerjaan (gambar
berbagai jenis - Menerapkan babasan pada kalimah wawaran.
pekerjaan). (Tema 4) - Menemukan istilah berbagai pekerjaan.

4.4 Menyusun karangan


pendek berdasarkan
L gambar tentang
A berbagai jenis
M
PI pekerjaan dengan
R menggunakan ejaan
A
N-
yang tepat. (Tema 4)
L
A
M
PI

61
62
- Teksnarasi. - Mengamati teks narasi melalui:
Tema 5 Menghargai Jasa
KURIK
Pahlawan - Kecaprajekandwireka. 1. Membaca teks narasi.
ULUM
TINGK
- Kalimahpananya. 2. Mendengarkan teman membaca teks narasi.
AT
DAER 3.5 Memahamiti teks 3. Memerhatikan gambar atau tayangan video film kepahla-
AH narasi sederhana wanan.
MULO
K tentang menghargai
MATA - Tanya jawab tentang teks narasi tentang menghargai jasa pah-
PELAJ
jasa pahlawan dari
lawan dari daerah Sunda.
ARAN daerah Sunda. (Tema
BAHA - Membahas kecap rajekan dwireka.
SA 5)
SUND 4.5 Menceritakan isi teks - Menerapkan kecap rajekan dwipurwa pada kalimah pananya.
A
BERB narasi sajak tentang - Menceritakan kembali isi teks narasi tentang menghargai jasa
ASIS
KURIK
menghargai jasa pahlawan dari Sunda secara lisan.
ULUM pahlawan dari Sunda
2013
REVIS
secara lisan. (Tema 5)
I 2017
JENJA
NG Tema 6 Indahnya Negeriku - Pengamatan teks sajak tentang indahnya negeriku, melalui
SD/MI berbagai kegiatan seperti:
3.6 Memahami teks sajak 1. Memerhatikan gambar atau alam sekitar tentang
tentang indahnya keindahan
negeriku. (Tema 6) - Teks sajak negeriku.
- Aksara gede dina 2. Membaca dalam hati teks sajak tentang indahnya
4.6 Membaca teks sajak kalimah. negeriku.
tentang indahnya 3. Mendengarkan guru atau teman membacakan sajak.
negeriku dengan lafal,
- Membahas kecap kantetan.
intonasi, dan ekspresi
yang benar. (Tema 6) - Mencari contoh kecap kantetan dari teks.
- Membacakan teks sajak tentang indahnya negeriku secara
bergiliran.
Tema 7 Cita-citaku - Teks kawih. - Mengamati teks kawih tentang cita-citaku melalui:
- Kecap barang. 1. Memerhatikan teks kawih
3.7 Memahami teks kawih - Paribasa. 2. Mendengarkan kawih yang dilantunkan oleh guru, dari
tentang cita citaku. radio, atau tayangan pada video.
(Tema 7) - Berlatih melantunkan kawih secara berulang.
4.7 Melantunkan kawih - Tanya jawab tentang teks kawih tentang cita-citaku.
tentang cita-citaku. - Mencari kecap barang dari teks kawih.
(Tema 7) - Membahas paribasa.
- Melantunkan kawih secara bergilir di depan kelas.

- Pengamatan teks percakapan dapat melalui:


Tema 8 Daerah Tempat
- Teks percakapan. 1. Mendengarkan guru membacakan teks percakapan.
Tinggalku
- Kecap pagawean. 2. Memerhatikan teks percakapan pada buku.
3.8 Memahami teks - Ragam basa hormat 3. Melihat tayangan video.
percakapan tentang jeung basa loma.
4. Mendengarkan percakapan pada audio.
daerah tempat
tinggalku. (Tema 8) - Tanya jawab tentang isi percakapan.
- Mencari kecap pagawean dari teks percakapan.
L
A
4.8 Memeragakan - Berlatih bicara dengan menggunakan ragam basa hormat
M percakapan daerah dan
PI temat tinggalku basa loma.
R
A
dengan lafal, intonasi, - Memeragakan percakapan dengan kelompoknya masing-
N- dan ekspresi yang masing dengan menerapkan ragam basa hormat dan basa
L benar. (Tema 8)
A loma.
M
PI

63
64 KELAS V
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran/minggu
KURIK
ULUM
TINGK
AT Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
DAER
AH teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
MULO
K pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
MATA
PELAJ peserta didik.
ARAN
BAHA Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
SA
SUND dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
A
BERB
ASIS Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini.
KURIK
ULUM
2013
REVIS
I 2017 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
JENJA
NG Tema 1 Bermain dengan - Teks deskripsi. - Membaca teks deskripsi tentang kaulinan barudak.
SD/MI
Benda-benda di Sekitar - Kalimah aktif. - Melakukan tanya jawab tentang isi bacaan.
- Kata benda. - Menentukkan kalimat aktif yang ada pada bacaan.
3.1 Memahami teks
- Istilah kaulinan. - Menunjukkan kecap barang/kata benda yang terdapat pada
deskripsi tentang
bacaan.
kaulinan barudak yang
menggunakan benda di - Menunjukkan istilah kaulinan pada bacaan.
sekitar. (Tema 1)
4.1 Memeragakan - Mendiskusikan tata cara kaulinan berdasarkan bacaan
kaulinan barudak yang - Tata cara memainkan secara kelompok.
menggunakan benda di kaulinan barudak.
- Mengidentifikasi benda-benda di sekitar yang bisa
sekitar. (Tema1) - Barang-barang dipergunakan sebagai alat kaulinan barudak berdasarkan
di lingkungan bacaan secara kelompok.
sekitar yang bisa
- Mengekpresikan mengajak teman untuk bermain.
dipakai sebagai alat
permainan. - Meragakan kaulinan barudak yang menggunakan benda di
sekitar secara berkelompok yang mengutamakan kerjasama.
- Kalimat ajakan.

- Membaca teks narasi tentang peristiwa dalam kehidupan


Tema 2 Peristiwa dalam - Teks Narasi.
- Membuat pertanyaan dan jawabanya berdasarkan teks
Kehidupan - Kalimah tanya. bacaan
Sub Tema 2a Peristiwa
- Kecap kaayaan. - Melengkapi kalimat memakai kecap kaayaan yang sesuai
yang Menyenangkan,
Menyedihkan dan - Tanda baca. - Menentukan tanda baca yang tepat pada kalimat
Berkesan
3.2 Memahami teks
L
narasi tentang peris-
A tiwa dalam kehi-
M dupan (peristiwa
PI
R yang menyenangan,
A menyedihkan,
N-
L berkesan). (Tema 2a)
A
M
PI

65
66
4.2 Membuat ringkasan - Berdiskusi kelompok untuk menentukan pokok pikiran tiap
KURIK
dari teks narasi - Pokok pikiran tiap paragraf.
ULUM
TINGK tentang peristiwa paragraf. - Membuat ringkasan berdasarkan pokok pikiran tiap
AT
DAER dalam kehidupan. paragraf dengan memperhatikan tanda baca.
AH (Tema 2a)
MULO
K
MATA
PELAJ - Menyimak isi carpon yang dibacakan oleh teman di
ARAN Sub Tema 2b Peristiwa depankelas.
BAHA - Carita pondok.
SA Bencana Alam - Bertanya jawab tentang isi carpon.
SUND - Kalimah langsung
A dantidak langsung. - Mencari kalimah langsung pada teks carpon.
BERB 3.2b Memahami teks carpon
ASIS
tentang peristiwa - Kosa kecap: musibah - Mencari kosa kata/istilah dalam teks mengenai musibah/
KURIK
ULUM alam (bencana/ alam (banjir, urug, lini, bencana.
2013 jsb.)
REVIS musibah) dengan - Menceritakan kembali isi carpon dengan bahasasendiri secara
I 2017 membaca di dalam bergiliran.
JENJA
NG hati, mengidentifikasi
SD/MI kosa kata dan
bertanya jawab. (Tema
2b)

4.2b Menceritakan kembali


isi carpon berdasarkan
kata-kata sendiri
dengan kalimat yang
baik dan santun.
(Tema 2b)
- Teks Pupuh Magatru - Membaca teks pupuh Magatru.
Tema 3 Hidup Rukun - Melakukan tanya jawab mengenai kata yang
tidak dimengerti.
3.3 Memahami isi teks
guguritan tentang - Menjawab pertanyaan tentang isi pupuh.
hiduprukun. (Tema 3)

- Lantunan tembang - Mengamati teks pupuh.


4.3 Menembangkan dan Pupuh Magatru - Menyimak pupuh yang ditembangkan guru sebagai model.
menceritakan isi
- Menirukan tembang sesuai yang didengar.
guguritan tantang hidup
rukun. (Tema 3) - Melantunkan pupuh.
- Menceritakan isi pupuh dengan bahasa sendiri.
- Membaca teks percakapan
Tema 4 Sehat itu Penting - Mejawab pertanyaan tentang teks bacaan
- Teks percakapan
- Istilah kasehatan - Melengkapi teks percakapan dengan istilah kesehatan
3.4 Memahami isi teks
percakapan tentang yang
- Sinonim dan antonim
sehat itu penting. (Tema disediakan
- Tanda kutip
4) - Mencari persamaan dan atau lawan kata yang ada pada teks
bacaan
L - Menggunakan tanda kutip pada kalimatlangsung
A
M - Mengamati percakapan yang disajikan melalui media audio
PI 4.4 Memeragakan dan - Sajian contoh
R
visual
A menceritakan isi percakapan pada
- Meragakan percakapan berdasarkan teks percakapan yang
N- percakapan tentang media audio visual
L disediakan
A
sehat itu penting. (Tema - Kalimah lansung dan
- Mengubah kalimat lansung menjadi kalimat tidak
M 4) kalimat tidak
PI langsung
langsung
67 - Menceritakan isi percakapan
68
• Teks kawih yang • Membaca teks kawih.
KURIK menceritakan bangga • Melakukan tanya jawab mengenai isi teks.
ULUM Tema 5 Bangga Sebagai
TINGK Bangsa Indonesia sebagai bangsa • Mendiskusikan isi teks kawih.
AT Indonesia seperti
DAER • Membuat kalimat menggunakan istilah geografi.
AH 3.5 Memahami teks kawih “Karatagan Ki Sunda”
MULO karangan Prof Ganjar,
K tentang bangga sebagai
MATA bangsa Indonesia. “Pasundan Eksiganda”
PELAJ
ARAN (Tema 5) karangan Mang Koko.
BAHA
SA • Istilah geografi.
SUND
A • Kalimat kaayaan.
BERB
ASIS
KURIK - Mengamati teks kawih.
ULUM
2013 4.5 Melantunkan dan - Tanya jawab mengenai kata sulit.
REVIS menceritakan isi kawih
I 2017 - Menyimak lantunan kawih dari media audio visual atau
JENJA tentang bangga sebagai guru sebagai model.
NG
SD/MI
bangsa Indonesia. - Bersenandung mengikuti model.
(Tema 5)
- Meniru lantunan model.
- Melntunkan sendiri kawih tentang bangga sebagai bangsa
Indonesia.
- Menceritakan isi kawih tentang bangga sebagai
bangsa Indonesia.
• Mengamati teks sajak melalui:
Tema 6 Menjaga Kelestarian • Teks sajak.
Lingkungan 1. Menyimak sajak yang dibacakan oleh guru.
• Istilah lingkungan
geografi. 2. Membacakan teks sajak sesuai contoh dari guru secara
3.6 Memahami teks sajak bergilir.
tentang menjaga • Tanya jawab tentang istilah lingkungan geografi.
kelestarian lingkungan. • Membaca teks sajak dengan lafal intonasi, dan ekspresi yang
(Tema 6) benar.

4.6 Membacakan sajak


tentang menjaga
kelestarian lingkungan
dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang
benar. (Tema 6)

Tema 7 Makanan Sehat dan • Teks eksposisi • Pengamatan terkseksposisi dapat melalui:
Bergizi 1. Melihat tayangan gambar pada buku, animasi, atau
• Kecapkan tetan
makanan secara langsung.
3.7 Memahami teks • Kalimah panyeluk
2. Mendengarkan teman membaca teks di depan kelas.
L eksposisi sederhana
A • Tanya jawab isi teks eksposisi tentang makanan sehat
M tentang makanan sehat
PI
dan
dan bergizi (makanan
R bergizi.
A tradisional Sunda.
N- (Tema 9) • Mencari kecapkan tetan dalam teks eksposisi.
L • Menerapkan kecapkan tetan pada kalimat panyeluk.
A
M • Menyusun karangan eksposisi tentang makanan tradisional
PI

69
70
KURIK
ULUM 4.7 Menyajikan teks
TINGK eksposisi sederhana
AT
DAER tentang makanan sehat
AH dan bergizi (makanan
MULO
K tradisional Sunda) baik
MATA
PELAJ secara lisan maupun
ARAN tulis. (Tema 7)
BAHA
SA
SUND
A
BERB
ASIS
KURIK
ULUM
2013
REVIS KELAS VI
I 2017
JENJA Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu
NG
SD/MI
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi dasar Materi Pembeajaran Pembelajaran
Tema 1 Selamatkan
• Carita pondok tentang - Membaca carita pondok tentang penyelamatan makhluk
Mahluk Hidup
penyelamatan makhluk hidup.
hidup. - Menjawab pertanyaan tentang isi bacaan
3.1 Memahami
teks carita • Kalimah tanya - Menunjukkan kecap rundayan yang menggunakan sisipan
pondok tentang • Sisipan yang terdapat pada teks carita pondok.
penyelamatan • Ejahan - Membuat kalimat menggunakan kata bersisipan dengan
makhluk hidup. memperhatikan ejahan.
(Tema 1)
4.1 Menceritakanisi • Membuat petanyaan dengan menggunakan 5W 1 H dan
teks carpon tentang jawabannya.
penyelamatan • Memceritakan kembali carita pondok tentang penyelamatan
makhluk hidup. makhluk hidup.
(Tema 1)

Tema 2 Persatuan • Mengamati tayangan video / gambar mengenai persatuan


• Teks argumentasi tentang
dalam Perbedaan dalam perbedaan,
• persatuan
• Membaca teks argumentasi tentang persatuan dalam
3.2 Memahami teks dalam
L perbedaan.
A argumentasi perbedaan
M • Kata yang berakhiran • Menjawab pertanyaan tentang argumentasi tentang persatuan
PI tentang persatuan
–ning/-ing dalam perbedaan.
R dalam perbedaan
A
(melalui kegiatan • Kalimah aktif jeung • Menunjukkan kata yang berakhiran –ning/-ing yang dalam
N-
L mengamati gambar kalimah pasif bacaan.
A dan tayangan • Menunjukkan kalimah aktif atau pasif pada bacaan dan
M
PI video). (Tema 2) mengubahnya menjadi sebaliknya.

71
72
Kompetensi dasar Materi Pembeajaran Pembelajaran
KURIK
ULUM • Membuat pertanyaan dan jawaban berdasarkan teks
TINGK 4.2 Menyajikan isi argumentasi tentang persatuan dalam perbedaan
AT argumentasi
DAER • Menyusun ringkasan isi teks argumentasi tentang persatuan
AH tentang persatuan
MULO dalam perbedaan dalam beberapa kalimat.
K
dalam perbedaan .
MATA (Tema 2) • Menyajikan secara lisan isi teks argumentasi tentang persatuan
PELAJ dalam perbedaan.
ARAN
BAHA • Cuplikan biografi tokoh
SA Tema 3 Tokoh dan
Sunda. • Mengamati profil seorang tokoh Sunda melalui gambar,
SUND
A Penemu kliping,
BERB • Kalimah pagawean. atau tayangan audio visual.
ASIS
KURIK 3.3 Memahami bagian • Babasan. • Membaca cuplikan biografi tokoh Sunda yang dimaksud di
ULUM teks biografi • Istilah teknologi. atas.
2013
REVIS tokoh Sunda • Ragam basa hormat. • Menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan.
I 2017 sebagai teladan
JENJA
dan kebanggaan • Menunjukkan babasan yang ada pada bacaan.
NG
SD/MI (seperti Mochtar • Membuat kalimat menggunakan babasan.
Kusumatmaja, Ajip
Rosidi, Prof. Ganjar
Kurnia, jrre). (Tema
3)

4.3 Menceritakan • Membuat pertanyaan dan jawaban mengenai isi bacaan.


kembali isi bagian • Menyusun ringkasan isi bacaan.
teks biografi tokoh • Menceritakan kembali secara tulis isi teks biografi dengan
Sunda. (Tema) ragam
basa hormat.
Kompetensi dasar Materi Pembeajaran Pembelajaran
• Teks deskripsi tentang
• Eksplorasi lingkungan untuk mengamati akibat globalisasi.
Tema 4 Globalisasi globalisasi.
• Membaca teks deskripsi tentang globalisasi.
• Kecap serepan.
3.4 Memahami teks • Menjawab pertanyaan mengenai bacaan.
• Istilah teknologi.
deskripsi tentang • Menunjukkan kecap serepan yang terdapat pada bacaan.
globalisasi. (Tema 4) • Kalimah barang.
• Membuat kalimat dengan menggunakan istilah teknologi.

4.4 Menceritakan • Menentukan informasi yang terdapat pada teks deskripsi


kembali isi teks tentang globalisasi.
tentang globalisasii. • Menceritakan kembali isi teks tentang globalisasi secara lisan.
(Tema 4)

Tema 5 Wirausaha • Teks wawancara tentang • Siswa membaca teks wawancara tentang wira usaha.
wirausaha. • Siswa melaksanakan tanya jawab mengenai teks wawancara
3.5 Memahami teks • Istilah perdagangan tentang wirausaha
wawancara tentang • Kalimah pagawean • Siswa mengidentifikasi kalimat petanyaan pada teks
wirausaha. (Tema 5) • Paribasa wawancara tentang wirausaha.

L
A • Siswa mencari kliping berita atau laporan hasil wawancara.
M 4.5 Menyajikan teks
PI
• Siswa menyampaikan kembali isi laporan hasil wawancara
laporan hasil
R tersebut di depan kelas dengan memperhatikan
A wawancara tentang
penggunaan bahasa yang baik dan santun.
N- wirausaha. (Tema 5)
L
A
M
PI

73
74
Kompetensi dasar Materi Pembeajaran Pembelajaran
KURIK • Teks pidato - Siswa membaca teks pidato tentang kesehatan masyarakat.
ULUM Tema 6 Kesehatan
TINGK • Istilah kesehatan - Siswa mencatat istilah kesehatan dari teks pidato.
AT masyarakat
DAER • Kalimah kaayaan - Siswa menafsirkan isi teks pidato tentang kesehatan masyarakat
AH
MULO 3.6 Mengamati teks
K pidato tentang
MATA
PELAJ kesehatan
ARAN
BAHA masyarakat. (Tema
SA 6)
SUND
A
BERB
ASIS
4.6 Membacakanteks - Membuat kalimat dengan menggunakan istilah kesehatan
KURIK pidato tentang - Membacakan teks pidato dengan ekspresi dan intonasi yang
ULUM
2013 kesehatan tepat.
REVIS masyarakat dengan
I 2017
JENJA suara nyaring.
NG (Tema 6)
SD/MI
Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(SD/MI)
MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA
SUNDA

A. BATASAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau
subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.

B. KOMPONEN RPP
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses,
komponen RPP terdiri atas:
75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7. Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi;
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai;
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan
13. Penilaian hasil pembelajaran.

C. PRINSIP PENyUSUNAN RPP


Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

76 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,
dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

D. LANGKAH PENyUSUNAN RPP


RPP merupakan panduan yang akan diimplementasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Inti dalam RPP adalah rencana kegiatan
pembelajaran.

1. Penetapan Identitas RPP


Identitas RPP mencakup komponen:
a. Identitas sekolah
b. Identitas matapelajaran
c. Tema (khusus untuk SD/MI)
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu
2. Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
3. Penetapan KD dan penyusunan indikator pencapaian kompetensi
KD dipilih dan ditetapkan berdasarkan KI-KD, kemudian dijabarkan
menjadi indikator pencapaian kompetensi. Rumusan indikator
disusun menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan ranah
kompetensi pengetahuan (kognitif) dan ranah kompetensi keterampilan
(psikomotor).
4. Penyusunan materi pembelajaran
Materi pembelajaran disusun dengan memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
5. Pemilihan dan penetapan metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai.
6. Pemilihan dan penetapan media pembelajaran
Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikanmateripelajaran. Mediapembelajarandipilihdanditetapkan
sesuai dengan materi pembelajaran dan situasi pembelajaran.
7. Pemilihan dan penetapan sumber belajar
Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. Sumber belajar yang
digunakan dicantumkan dalam RPP.
8. Penyusunan langkah pembelajaran
Langkah pembelajaran disusun dalam tiga tahap kegiatan, yakni kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib menyusun:
1) Orientasi, untuk menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran dan memusatkan perhatian
peserta didik pada materi yang akan diajarkan;
2) Motivasi belajar peserta didik secara kontekstual dengan
merumuskan manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan
karakteristik dan jenjang peserta didik;

78 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3) Apersepsi, dengan merumuskan kaitan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4) Pemberian acuan, menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai dan cakupan materi.
b. Kegiatan Inti
1) Menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
2) Dalam memperkuat pendekatan saintifik, tematik, dan tematik
terpadu, sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk men-
dorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual,
baik individual maupun kelompok, disarankan yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
based learning).
3) Memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang terintegrasi pada pembelajaran. Sikap dimiliki melalui
proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, hingga mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui
aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Keterampilan diperoleh melalui
kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta.
c. Kegiatan Penutup
1) Menyusun refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian
aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung; serta memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran;
2) Merumuskan rencana kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
3) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
9. Penyusunan penilaian hasil pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik (authenticassesment) yang menilai kesiapan peserta didik,
79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan
belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring
(nurturant effect) pada aspek sikap.
a. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan
sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai
dengan Standar Penilaian Pendidikan.
b. Penilaian proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat: (1) lembar pengamatan, (2) angket
sebaya, (3) rekaman, (4) catatan anekdot, dan (5) refleksi.
c. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat:
(1) tes lisan/perbuatan dan (2) tes tulis. Tes tulis berbentuk uraian
atau esai.

Contoh RPP:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama Sekolah : .........
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda
Kelas/Semester : IV/1
Tema : Perduli Terhadap makhluk hidup
Pembelajaran ke- : 3 (tiga)
Waktu : 1x pertemuan (2 x 35 menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan menyimak percakapan yang dicontohkan guru siswa
dapat menunjukan kata atau kalimat yang berkaitan dengan sikap
peduli terhadap mahluk hidup dengan tepat.
2. Melalui kegiatan membaca teks percakapan secara berkelompok,
siswa dapat menemukan kata-kata yang berimbulan ka—an.
3. Melalui kegiatan tanya jawab dengan teman, siswa bisa
menggunakan istilah yang berkaitan dengan hewan dan tumbuhan
pada kalimat majemuk dengan tepat.

80 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4. Melalui kegiatan latihan membaca percakapan secara berkelompok,
siswa bisa membaca teks percakapan dengan intonasi dan lagu
kalimat yang tepat.
5. Melalui kegiatan membaca latihan menyusun kalimat yang
menggunakan ragam bahasa loma dan hormat, siswa bisa memprak-
tikkan percakapan bersama temannya dengan menggunakan lafal,
intonasi, danekspresi yang benar.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Memahami teks percakapan Peserta didik dapat:
tentang perduli terhadap 3.3.1 Mengidentifikasi kata dari teks
sesama mahluk hidup. (Tema percakapan yang berhubungan dengan
3) makhluk hidup (istilah miara ingon-
ingon).

Mencari 2 contoh kata yang memakai


rarangken barung ka-an.
Menerapkan istilah miara ingon-ingon
pada kalimat ngantet satata dengan
benar, sesuai denga kaidah-
kaidahnya
4.3 Memeragakan percakapan Peserta didik dapat:
tentang perduli terhadap Membacakan teks paguneman dengan
sesama makhluk hidup dengan suara nyaring dan intonasi yang benar.
lafal, intonasi, dan ekspresi Memeragakan percakapan tentang
yang benar. (Tema 3) perduli terhadap sesama makhluk hidup
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
benar.

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Wacana “paguneman”
2. Kosa kata/istilah “ingon-ingon”
3. Kalimat majemuk setara (Kalimah ngantet satata)
4. Ragam bahasa “loma jeung hormat”

LAMPIRAN-LAMPIRAN
81
D. METODE PEMBELAJARAN
- Pendekatan : Saintifik
- Model : Cooperative Learning (Kerja sama dalam kelompok)
- Teknik : bermain peran, Ceramah, Diskusi, Latihan

E. MEDIA PEMBELAJARAN
- Gambar
- Audio

F. SUMBER PEMBELAJARAN
- Buku Pakét Basa Sunda
- Koran
- Majalah

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar;


merapihkan kelas, memberi salam, berdo’a,
memeriksa kebersihan siswa, mengabsen.
2. Motivasi: apersepsi, mengajak
siswa memperhatikan gambar ayam
dan teks nyanyian “Kongkorongok Si
Jago”:

Kongkorongok si jago
Kukuruyuk si pelung
Rebun-rebun geus nyaring,
BUBUKA Ngajak caringcing, 10 menit
Ngabar sora jeung baturna,
Raong kongkorongok,
Bari papacok.

3. Membentuk kelompok belajar.


4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

82 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
1. Siswa mengamati gambar berbagai mahluk
hidup pada slide atawa gambar pada karton.

2. Siswa menyimak pembacaan teks percakapan


oleh guru. Contoh tzks percakapan:

Dida : “Kur…kur…!”
Cepi : “Naon Dida, rek maraban hayam?”
Tadi mah nempo hayam maneh
teh keur ngoreh di kebon Pa
Surya.”
Dida : “Hayu atuh anteur neangan,
hayam, Cep!”
Duanana indit ka kebon Pa Surya.
Pa Surya : “Rek naon barudak laha-loho ka
kebon Bapa?”
Dida: “Bade milari hayam abdi, Pa. Manawi
Bapa ningali?”
3. Siswa bertanya tentang berbagai hal berkaitan
40
INTI dengan percakapan dan gambar yang
ditampilkan. Menit
4. Siswa berlatih membacakan teks
percakapan
dengan kelompoknya masing-masing.
5. Bersama guru siswa membahas isi teks
percakapan.
6. Siswa mencari kata-kata yang berkaitan
dengan istilah “ingon-ingon”.
7. Dengan bimbingan guru, siswa dengan
kelompoknya membahas istilah “ingon-
ingon” dan menggunakannya dalam kalimat.
8. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
mengenai kosa kata dan kalimat majemuk
setara (kalimah ngantet satata).

LAMPIRAN-LAMPIRAN
83
9. Siswa berlatih menyusun teks
percakapan secara berkelompok dengan
menerapkan ragam bahasa “loma” dan
“hormat”.
10. Siswa mempraktekan/mendemonstrasi-kan
percakapan.

1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan


pembelajaran.
2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
3. Siswa bersama guru melakukan réfléksiuntuk
PENUTUP 20 menit
memperkuat sikap dan keterampilan siswa
terhadap tema yang sudah diajarkan.
4. Guru memberi tugas sebagai tindak lanjut
dari pembelajaran yang telah disampaikan.

H. PENILAIAN
1. Aspek Pengetahuan
Bentuk Tés : Lisan
Instrumén Soal :

Jawab patalékan ieu di handap kalawan bener!


1. Kecap naon wae nu aya apatalina jeung ngurus ingon-ingon nu aya
dina paguneman di luhur?
2. Bere 2 (dua) conto kecap nu make rarangken barung ka-an!
3. Larapkeun kana kalimah ngantet satata istilah miara ingon-ingon anu
aya dina wacana paguneman kalawan bener!
Kunci Jawaban!
1. Maraban, milari, hayam, jst.
2. Kaparaban, katungguan, jst.
3. Dida keur maraban hayam, ari Cepi mah keur ngangon domba.

2. Aspek Keterampilan
Unjuk Kerja (Produk)
Melafalkan/mendemonstrasikan percakapan secara berkelompok
dengan intonasi dan ekspresi yang tepat!

84 KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kelancaran
dalam
Kelompok/ Lafal Intonasi Ekspresi Penyampaian Jumlah Nilai
No.
Nama Siswa secara Lisan
A B C D E F
1.
2.
3.
4.
5.
dst

Skor : Maksimal 4 minimal 1 untuk masing-masing unsur


Nilai :A+B+C+D x4
4

Mengetahui Bandung, .......................................


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

............................................... .......................................................
NIP. ...................................... NIP. ...............................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
85
86 KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI

Anda mungkin juga menyukai