Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh
potensi bangsa Indonesia baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.
Pembangunan kesehatan juga merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak
rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan amanat
Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan.
Sebagai upaya untuk mempercepat tercapainya kondisi derajat kesehatan
yang optimal, Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah menyusun
strategi/ kebijakan pembangunan kesehatan. Adanya perubahan paradigma baru
pembangunan kesehatan, dimana pelayanan kepada kepuasan masyarakat menjadi
aspek penting untuk dikedepankan, maka pelayanan masyarakat dibidang
kesehatan juga perlu semakin ditingkatkan. Meningkatnya kebutuhan pelayanan
kesehatan ini membawa konsekuensi perlunya peningkatan kemampuan sarana
dan prasarana pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
Di samping berbicara tentang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
luas, Kematian Ibu dan Angka Kematian Perinatal di Indonesia masih sangat
tinggi. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 angka kematian
ibu adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target
yang ingin dicapai oleh pemerintah pada tahun 2015 sebesar 102/ 100.0000
kelahiran hidup angka tersebut masih tinggi. Penyebab kematian ibu terbesar
(28%) adalah perdarahan dan (24%) eklampsia. Kedua sebab itu sebenarnya dapat
dicegah dengan pemeriksaan kehamilan (antenatal care/ ANC) yang memadai,
(GOI & UNICEF 2000) atau pelayanan berkualitas dengan standar pelayanan
yang telah ditetapkan golongan tinggi. (BPS, 2012).

1
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penentu dalam
keberhasilan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Keberhasilan upaya
kesehatan bukan merupakan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga
tanggung jawab segenap lapisan masyarakat.
Rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, telah
mengalami proses perubahan orientasi nilai dan pikiran, sehingga terjadi
perubahan fungsi. Fungsi rumah sakit kini telah berkembang kearah kesatuan
pelayanan yang mencakup aspek promotif preventif, kuratif dan rehabilitative.
Kita tahu bahwa rumah sakit juga merupakan sarana pelayanan kesehatan
memiliki fasilitas paling kompleks, padat modal dan padat teknologi.
Penyelenggaraan rumah sakit cenderung memerlukan teknologi yang mahal dan
modal besar, yang didapat dari kaum pemodal rumah sakit harus menjalankan
pengelolaan secara efisien, sehingga diperlukan sistem informasi yang akurat dan
dipercaya (Depkes RI, 2003).
Seiring dengan perkembangan yang terjadi, Rumah Sakit juga merupakan
institusi yang mengembangkan pelayanan kompetitif dengan menyediakan
pelayanan yang manusiawi, cepat, akurat aman dan nyaman. Salah satu penyebab
yang cukup berperan dalam menciptakan kondisi Rumah Sakit itu sendiri.
Dalam rangka mewujudkan hal diatas, Rumah Sakit Ibu dan Anak “Al
Ihsan” ikut berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan terutama untuk
membantu kelancaran persalinan dan kesehatan terutama untuk membantu
pelaksanaan program Keluarga Berencana yang dicanangkan pemerintah.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
bagi semua lapisan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
1. Mengembangkan dan memberdayakan kemampuan Rumah Sakit Ibu
dan Anak menjadi sarana kesehatan yang andal dan profesional;
2. Meningkatkan Kualitas SDM Rumah Sakit Ibu dan Anak sesuai
dengan kebutuhan tuntutan pelayanan;

2
3. Menjadikan layanan sebagai ajang pemupuk rasa persaudaraan dalam
menjunjung tinggi harkat kemanusiaan.

3
BAB II
GAMBARAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA)
AL – IHSAN SIMPANG EMPAT

A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Ibu dan Anak Al – Ihsan Simpang Empat
Kabupaten Pasaman Barat merupakan daerah pemekaran kabupaten
yang kaya sumber daya alamnya, sehingga banyak penduduk pendatang yang
bekerja dan membuka usaha. Berarti akan terjadi pertumbuhan penduduk yang
disertai angka kelahiran. Namun Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu
daerah yang memiliki angka kematian bayi dan kematian ibu tertinggi di Propinsi
Sumatera Barat. Angka kematian bayi dan kematian ibu adalah salah satu
indikator derajat kesehatan. Hal ini akan mempengaruhi terhadap derajat
kesehatan Kabupaten Pasaman Barat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah meningkatkan pelayanan persalinan serta kesehatan ibu dan anak.
Untuk itu dibutuhkan sarana pelayanan kesehatan anak dan ibu yang
representatif di wilayah Kabupaten Pasaman Barat yaitu Rumah Sakit dan Anak.
Memang Rumah Sakit Ibu dan Anak pada dasarnya memberikan pelayanan
khusus kesehatan ibu dan anak atau kesehatan keluarga merupakan salah satu
program dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Di Kabupaten Pasaman Barat umumnya dan Simpang Empat khususnya
belum ada pelayanan kesehatan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang merupakan
tempat pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang representatif. Padahal daerah
Simpang Ampek Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman merupakan salah
satu daerah pengembangan untuk pemukiman dan ibukota Pasaman Barat.
Sehingga konsentrasi penduduk akan mengarah lebih besar dan lebih banyak ke
daerah tersebut. Untuk itu perlu pelayanan persalinan yang lebih memadai dan
terjangkau oleh masyarakat sekitar.
Oleh sebab itu Rumah Sakit Ibu dan Anak “Al-Ihsan”, ikut berperan aktif
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitarnya, dengan
kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dimana pada tanggal 1 Desember
1999 telah dimulai dengan membuka Praktek Dokter Umum Mandiri di Simpang
Empat dengan menempati lahan status kontrak, kemudian Januasi 2004

4
dikembangkan menjadi praktek mandiri dokter spesialis kebidanan dengan tempat
yang sama.
Untuk mendapatkan tempat yang representatif dan milik sendiri maka
dilakukan pembangunan Klink dengan peletakan batu pertama pada tanggal 31
Agustus 2004 di Gang Bakti Jorong Simpang Empat, Kenagarian Lingkuang Aua
Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Selanjutnya dilakukan proses
pembangunan gedung sesuai dengan rencana untuk menjadi Rumah Sakit
Bersalin.
Pada tahun 2007 seiring dengan pemanfaatan bangunan gedung ini, maka
dilakukan aktivitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan terbitnya Surat Izin
Sarana Kesehatan tentang Rumah Bersalin No. 503/02/Yankes/RB/I/2007. Pada
tahun 2012 dikeluarkan Izin Operasional Sementara Rumah Sakit Bersalin No.
445/001/Dinkes-RS/IV/2012 Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat
dan mendapat Izin Perpanjangan Operasional Rumah Sakit Bersalin No.
503/001/IOS tahun 2014. Melihat perkembangan dari pelayanan persalinan yang
diberikan kepada masyarakat Simpang Empat khususnya dan Kabupaten Pasaman
Barat, maka pemrakarsa meningkatkan status pelayanan ke Izin Operasional
Rumah Sakit Ibu dan Anak Tetap Nomor 503/001./SIO-RS/BPMP2T/VII/2015
tanggal 24 Juli 2015. Dasar untuk meningkatkan status ini adalah letak yang
sangat strategis dan belum adanya Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten
Pasaman Barat.

B. Lokasi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Al-Ihsan Simpang Empat
Secara administrasi, kegiatan pengembangan RSIA Al-Ihsan terletak di
Jalan Sudirman Gang Bakti Jorong Simpang Empat, Kenagarian Lingkuang Aua
di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Tepatnya lokasi rumah sakit
ini berada di pinggir jalan lintas dengan jarak + 100 meter. RSIA “Al-Ihsan” ini
berada di lokasi yang strategis dan ramai dilewati oleh masyarakat umum.
Sedangkan lokasi kegiatan RSIA Al-Ihsan Simpang Ampek berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Jalan Gang Bakti
Sebelah Selatan : Tanah Nurhayati
Sebelah Barat : Tanah Muslim

5
Sebelah Timur : Tanah Bainar
Berdasarkan lokasi kegiatan usaha, maka RSIA Al-Ihsan Simpang Empat
sangat mudah diakses. Sebab lokasi Rumah Sakit ini terletak pada daerah
pemukiman penduduk, sehingga memudahkan dalam mendapatkan pelayanan.
Sedangkan disekitar lokasi rencana Rumah Sakit Ibu dan Anak Al-Ihsan
ini terdapat areal pertanian berupa kebun dan sawah, warung/ toko, SPBU,
Gedung Hall Olahraga dan pemukiman penduduk.
Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi kegiatan RSIA Al-Ihsan Simpang
Empat ini maka dilihat pada Gambar 1, Gambar 2 dan Gambar 3

6
Gambar 1

Lokasi
Kegiatan

PROPINSI SUMATERA BARAT

7
GAMBAR 2

Lokasi
RSIA Al-
Ihsan

KABUPATEN PASAMAN BARAT

8
GAMBAR 3

Ke Padang
Lokasi
RSIA Al-
Ihsan
SPBU
Pertamin Gang
a Bakti
Bundaran Simp
4

Ke Talu Ke Sasak
Ke Ujung
Gading

Denah Lokasi RSIA AL-IHSAN SIMPANG EMPAT

9
BAB III
VISI, MISI , FALSAFAH , NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT IBU
DAN ANAK AL – IHSAN SIMPANG EMPAT

A. Visi Rumah Sakit Ibu Dan Anak (Rsia) Al – Ihsan Simpang Empat
“Memberikan Pelayanan Yang Berkualitas dan Terjangkau di kabupaten
Pasaman Barat ”

B. Misi Rumah Sakit Ibu dan anak (RSIA) Al – Ihsan Simpang Empat
1. Menjadikan Pasien Sebagai Pusat Perhatian
2. Pelayanan yang Efesien dan Profesional
3. Membentuk tenaga pelaksana yang beriman, berahklak mulia, kreatif
dan Santun.
4. Berperan serta dalam menunjang Sistem Kesehatan Nasional,
Terutama Kesehatan Ibu Dan Anak
5. Terdepan Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak

C. Falsafah Rumah Sakit Ibu dan anak (RSIA) Al – Ihsan Simpang


Empat
Falsafah “ Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam
pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian “

D. Nilai – nilai Rumah Sakit Ibu dan anak (RSIA) Al – Ihsan Simpang
Empat
Nilai – nilai adalah sikap kerja karyawan Rumah Sakit, sebagai berikut ;
a. Secara konsisten dan disiplin tinggi memberikan pelayanan prima
sesuai standar profesionalisme dan memegang teguh etika profesi dan
integritasi moral yang tinggi.
b. Senantiasa bekerja dengan penuh tanggungjawab , jujur yaitu
senantiasa menjunjung tinggi prilaku yang berdasarkan pada nilai –
nilai kejujuran, kecerdasan, keterbukaan dan kepercayaan inovatif
yaitu mendorong seluruh karyawan untuk menciptkan terobosan dan

10
peluang sebagai tantangan kemajuan organisasi, serta senantiasa
menatap masa depan.

E. Tujuan Rumah Sakit Ibu dan anak (RSIA) Al – Ihsan Simpang


Empat
“Memberikan pelayanan kesehtan yang bermutu sesuai dengan standar
bagi semua lapisan masyarakat”

F. Motto
“ Resposif dalam melayani”

11
12
KETERANGAN / PENGERTIAN
a. Unit Struktual
1) Direktur
Adalah Kepala atau jabatan tertinggi di RSIA Al-Ihsan Simpang empat
2) Kepala Bidang Layanan Medis dan Keperawatan
Membantu direktur dalam pelayanan medis dan keperawatan.
3) Kepala Bidang Umum dan Keuangan
Membantu Direktur dalam bidang umum dan keuangan
4) Kepala Bidang SDM
Membantu Direktur dalam bidang Kesektarariat, kepegawaian,
perencanaan.
5) Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi yang memiliki fungsi tertentu sebagai yang tidak terpisahkan
dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung
operasinal rumah sakit. Unit kerja di RSIA Al-Ihsan Simpang Empat
dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Bagian.
Seluruh Unit dibawah tanggungjawab Bidang Umum Keuangan dan
Sumber Daya Manusia. Unit kerja dapat bertanggungjawab atas satu
atau lebih sub Unit kerja. Berikut adalah daftar Unit Kerja.
- Unit Rawat Jalan
- Unit Rawat Inap Ibu dan Anak
- Unit Gawat Darurat
- Unit Kamar Operasi
- Unit Farmasi
- Unit Laboratorium
- Unit Kamar Bersalin
- Bagian Administrasi
- Bagian Sumber Daya Manusia
- Bagian Pemeliharaan Sarana
- Bagian Akuntansi
- Bagian Inventory

13
- Bagian Keuangan
- Bagian Pemasaran
6. Unit Kerja Outsourcing
- Cleaning Service, Satpam, Sopir, laundry
b. Unit Non Struktual
1) Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategid kepada Direktur
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.
Komite yang ada di RSIA Al-Ihsan Simpang Empat adalah sebagai
berikut :
1. Komite Medik
2. Komite Keselamatan Pasien
3. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
2) KSM
- Kelompok Staf Medis Obgyn
- Kelompok Staf Medis Anak
- Kelompok Staf Emergensi

14
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT RAWAT INAP

Unit Rawat Inap merupakan salah satu unit pelayanan yang dalam
struktur organisasi dikepalai oleh seorang Penanggung Jawab. Dalam
menjalankan tugas Penanggung Jawab Unit Rawat Inap dibantu oleh staf klinik
dan staf dan Perawat Pelaksana.

DIREKTUR

KEPALA BIDANG PELAYANAN

KASI PELAYANAN

KEPALA RUANGAN
RAWAT INAP
KEPERAWATAN/KEBIDANAN

PETUGAS PELAKSANA
RAWAT INAP
KEPERAWATAN/KEBIDANAN

15
BAB VI
URAIAN JABATAN

Uraian Jabatan 1
NAMA JABATAN : Penanggung Jawab (Kepala Seksi Keperawatan)
UNIT KERJA : Unit Rawat Inap Keperawatan/Kebidanan
KOMPETENSI JABATAN : Perawat
PENGALAMAN KERJA : 1 Tahun
HASIL KERJA :
 Kinerja Unit
 Mutu Pelayanan
 Usulan RKBU (rencana rencana kebutuhan
barang unit)
 Laporan Tahunan
 Usulan SOP

Uraian Tugas :
1. Melakukan Supervisi berupa bimbingan, arahan, pengawasan dan evaluasi
pada staf di bawah.
2. Membuat usulan/revisi
3. Menyusun rencana Pengembangan unit
4. Membuat RKBU (rencana kebutuhan barang unit)
5. Memimpin rapat koordinasi di Unit
6. Memimpin kegiatan audit internal unit
7. Menyusun buku laporan tahunan
8. Membuat laporan yang bersifat insidentil
9. Membuat usulan penilaian kinerja staf
10. Memimpin koordinasi di UNIT RAWAT INAP dalam keadaan KLB
11. Mengusulkan/merencanakan pengembangan SDM
12. Menghadiri rapat mewakili unit
13. Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan di atasnya.

16
Tanggung Jawab :
1. Kelancaran kegiatan Pelayanan
 Alur
 Kecepatan respon time
2. Menjamin mutu pelayanan
 Ketepatan terapi
 Ketepatan diagnosa
 Ketertiban menjalankan prosedur
 Menanggapi komplain
3. Komunikasi
 Tersampaikannya kebijakan menejemen kepada staf
 Menjawab komplain baik intern maupun extern
 Akomodir terhadap masukan
4. Menjamin Kesiapan dan ketersediaan sarana dan prasarana
5. Menjaga suasana kerja yang harmonis
6. Mengupayakan kesejahteraan staf

Wewenang
1. Menilai, menegur, memberi sanksi dan motivasi bawahan di bagian rawat
inap.
2. Meminta arahan dari atasan
3. Menjalankan tugas untuk mewakili atasan langsung
4. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
5. Memaraf surat, nota dinas dan laporan
6. Menandatangani surat nota dinas
7. Menandatangani formulir :
 BON barang.obat
 SPK

17
Uraian Jabatan 2
NAMA JABATAN : Kepala Ruangan (KARU)
UNIT KERJA : Unit Rawat Inap Keperawatan/Kebidanan
KOMPETENSI JABATAN :
PENDIDIKAN : DIII Keperawatan/ Kebidanan/S.Kep
PENGALAMAN KERJA : 1 Tahun
PELATIHAN : PPGD/Manajemen Keperawatan
HASIL KERJA :
 Kinerja pelayanan keperawatan
 Usulan RKBU
 Usulan penilaian Kinerja Staf Klinik
 Usulan pengembangan Staf Klinik

Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan
2. Melaksanakan tugas limpah
3. Mengatur dan membagi tugas anggota TIM
4. Melakukan pendokumentasian rekam medis
5. Melakukan pengkajian pada pasien
6. Melakukan entry data
7. Membuat laporan kunjungan pasien pada unit rawat inap
8. Membuat laporan 10 penyakit terbesar berdasarkan spesialisasi pelayanan
9. Melakukan serah terima jaga
10. Mengajukan permintaan barang kebutuhan rutin/cito.
11. Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan di atasanya

Tanggung Jawab :
1. Kelancaran kegiatan pelayanan keperawatan di Unit Rawat Inap
2. Menjaga mutu Pelayanan
 Penampilan TIM
 Etika TIM
 Keterampilan Tindakan

18
3. Menjamin kedisiplinan pelaksanaan Protap
Wewenang :
1. Mengarahkan, membimbing, mengevaluasi, menegur, dan memotivasi staf
yang berada di bawahnya.
2. Menyusun formasi TIM
3. Membagi tugas yang bersifat insidentil
4. Meminta arahan dari atasan
5. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan

Uraian Jabatan 3
NAMA JABATAN : Petugas Unit Rawat Inap (petugas Pelaksana)
Keperawatan/Kebidanan
UNIT KERJA : Unit Rawat Inap Keperawatan/Kebidanan
PENDIDIKAN : DIII KEPERAWATAN/S.Kep/Ners
PELATIHAN : BLS/PPGD
HASIL KERJA :
 Pelayanan Keperawatan
 Kesiapan Formulir
 Laporan kehadiran staf
 Usulan permintaan ATK rutin

Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan
2. Melaksanakan tugas limpah
3. Mengatur dan membagi tugas anggota TIM
4. Mengecek dan menyampaikan formulir-formulir untuk keperluan
dipelayan Unit Rawat Inap setiap hari.
5. Membuat Bon keperluan alat tulis kantor
6. Membuat Bon kebutuhan rumah tangga
7. Melakukan pendokumentasian rekam medis
8. Melakukan pengkajian pada pasien

19
9. Melakukan entry data
10. Mengirim pasien ke unit lain
11. Mengecek ketersediaan obat-obatan dan barang habis pakai (BHP) di Unit
Rawat Inap
12. Menyusun daftar Bon dan BHP untuk keperluan Unit Rawat Inap ke Unit
Farmasi
13. Melakukan kontrol dan laporan penggunaan rutin obat di Unit.

Tanggung Jawab :
1. Menjamin ketersediaan formulir-formulir dan ATK untuk pelayanan di
Unit Rawat Inap.
2. Menggunakan, menjaga dan merawat inventaris ruangan
3. Selalu menjaga penampilan, profesional dalam menjalankan tugas serta
menjunjung tinggi etika

20
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

LABORATORIUM UNIT KAMAR OPERASI RUANG USG


RAWAT
JALAN

FARMASI Unit Rawat Inap RUMAH TANGGA

1. Dengan Laboratorium / USG

 Permintaan Pemeriksaan
2. Dengan Kamar Operasi
 Mengirim pasien yang memerlukan pembedahan/tindakan ke kamar
operasi
3. Dengan Unit Rawat Jalan
 Menerima dan mengirim pasien dari dan ke unit rawat jalan
 Menerima konsulan pasien yang memerlukan penanganan gawat
darurat
4. Dengan Farmasi
 Mengajukan Bon permintaan kebutuhan obat rutin
 Mengajukan Bon obat isidentil
 Menerima kunjungan pengawasan penyediaan Obat

21
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

a. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Unit Rawat Inap RS secara rinci
disajikan pada tabel dibawah ini :

Nama Jumlah Yang


Pendidikan Sertifikasi Ket
Jabatan K.Butuh Ada
Dokter
Penanggung ACLS/BTLS/
Spesialis / 1 1
Jawab GELS/PPGD
dokter umum
S1/DIII kep / BTLS/GLS/PP
KARU 1 1
keb GD
Petugas BTLS/GLS/PP
S1/DIII Kep 3 3
rawat inap GD
Petugas BTLS/GLS/PP
S1/DIII kep 5 5
UGD GD

b. Berdasarkan tugas pokok dan waktu pelayanan

RERATA WAKTU YANG


N TUGAS
URAIAN TUGAS VOLUME DIBUTUHKAN
O POKOK
KERJA SATUAN JUMLAH
1 Dokter Memeriksa pasien
Menulis resep
Menulis rekam medis
Melakukan konsultasi
Memberikan info Concent
Menulis pengantar kontrol

22
RERATA WAKTU YANG
N TUGAS
URAIAN TUGAS VOLUME DIBUTUHKAN
O POKOK
KERJA SATUAN JUMLAH
Total bahan kerja
Tenaga yang dibutuhkan Dihitung per shift

2 Perawat Mengkaji pasien


Mengukur tanda vital
Timbang terima
Mengirim ke IRNA
Inform content
Hisap lendir
Jahit luka
NGT
Ventilator
Memasang oksigen
Memasang infus
Rawat luka
Reposisi
Scuren
Reositasi
Mencuci alat
Membuat bill
Membuat rujukan
Peyuluhan Pasien pulang
Total bahan kerja
Tenaga yang dibutuhkan Dihitung per shift

Contoh perhitungan Kebutuhan tenaga di Unit Rawat Inap

23
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Dalam melaksanakan tugasnya karyawan Unit Rawat Inap harus mampu


bekerja secara cepat, tepat dan tanggap dalam memberikan pelayanan terhadap
kasus-kasus kegawat daruratan di Unit Rawat Inap. Untuk itu sebelum
melaksanakan tugas di Unit Rawat Inap karyawan yang ditugaskan harus
mengetahui sarana dan prasarana yang ada dan memahami tata laksana dan teori
dasar pelayanan gawat darurat.

A. Sasaran
1. Tenaga baru rumah sakit yang melakukan orientasi di Unit Rawat Inap
2. Tenaga baru yang ditempatkan di Unit Rawat Inap baik yang sudah
maupun belum mempunyai sertifikat PPGD
3. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit lain.

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan Umum
1. Setelah orientasi dilakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan sesuai
tugas dan fungsinya.

Tujuan Khusus
Setelah dilakukan orientasi pada petugas baru di Unit Rawat Inap diharapkan
dapat:
2. Mengetahui alur pelayanan di Unit Rawat Inap
3. Mengetahui struktur organisasi di Unit Rawat Inap
4. Mengetahui manajemen kepegawaian di Unit Rawat Inap
5. Mengetahui pengelolaan obat dan alat
6. Mengetahui tata laksana dan kerja TIM di Unit Rawat Inap

C. Pelaksanaan dan Alokasi waktu


Orientasi dilaksanakan untuk petugas yang tidak ditempatkan di Unit
Rawat Inap menyesuaikan dari RS atau instansi terkait berapa lama bertugas

24
di Unit Rawat Inap, sedangkan untuk tenaga baru yang ditempatkan di Unit
Rawat Inap secara efektif selama 1 bulan. Mengetahui shift pagi, dengan
jadual sebagai berikut :

Waktu Materi Metode Penanggung jawab


Hari 1  Pengenalan Struktur Ceramah dan Ka.UNIT RAWAT
organisasi dan uraian praktek INAP/Ka.Kep
tugas lapangan
 Pengenalan ruangan
dan Alur
 Pengisian kartu Ceramah dan Koord. Kep
rekam medis, praktek
formulir dll lapangan
 Pengenalan
administrasi
keuangan
Hari 2 Pengenalan obat-obatan Tinjauan Seksi obat dan
dan alkes lapangan alkes
Pengenalan kebijakan, Ceramah dan Koord. kep
protap dll praktek
lapangan
Pengenalan mekanisme Ceramah Seksi obat/alkes
pengadaan barang/obat dan seksi sarana
dll prasarana
Hari 3 Operasional Ceramah dan Seksi sarana dan
sarana/prasarana praktek prasarana
lapangan
Minggu II Pemantapan skill Praktek Koord.Kep/Ka.TIM
lapangan
Minggu III Pemantapan skill Praktek Koord.Kep/Ka.TIM
lapangan
Minggu IV Evaluasi - Ka. Kep

25
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan/Rapat di Unit Rawat Inap ada dua macam yaitu :


1. Rapat rutin
2. Rapat insidentil

Rapat rutin :
Waktu : satu kali sebulan
Tempat : Ruang Pertemuan
Pimpinan : Kepala Bidang Pelayanan
Peserta : Seluruh Staf Unit Rawat Inap
Materi :
- Penyampaian kebijakan
- Evaluasi kinerja Unit
- Penyampaian hal baru ataupun penyegaran dibidang
kegawatdaruratan
- Menerima, membahas ataupun merekomendasikan aspirasi

Rapat Insidentil
Waktu : Sewaktu-waktu
Jam : Jam kerja
Tempat : Ruang Pertemuan
Pimpinan : Kepala Bidang Pelayanan
Peserta : Terbatas sesuai undangan
Materi : Pembahasan masalah urgen
Penyampaian kebijakan urgen

26
Form notulen UNIT RAWAT INAP
NOTULEN RAPAT UNIT RAWAT INAP

Tanggal : ……………………………………………………………….
Perihal : ……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
Pimpinan Rapat :

Pembicara : ………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………

Pembehasan : ………………………………………………………………

Kesimpulan/Rekomendasi : ……………………………………………………….

Penulis

………………

27
BAB XI
PELAPORAN

A. Laporan Harian, meliputi :

 Jumlah kunjungan pasien


 Inventaris obat dan alat

B. Laporan Bulanan, meliputi :


 Jumlah Kunjungan
 Angka kematian
 Kasus Traumatik
 Data Rujukan (penerimaan dan pengiriman)
 Indikator Mutu

C. Laporan Tahunan
Berisi data tentang
 Data SDM
 Data Inventaris alat
 Data hasil kegiatan
 Evaluasi Pelayanan

D. Laporan Insidentil
 Laporan pelayanan Hari Besar
 Laporan pelayanan KLB
 Dll

28
Contoh-contoh form Pelaporan

LAPORAN JAGA UNIT RAWAT INAP

TANGGAL : …………..
SHIFT/DINAS : …………..
DOKTER JAGA : …………..
KUNJUNGAN PASIEN
OBGIN : ………….. MRS : …………..
PL : …………..
OBSTETRI : ………….. MRS :
………….. PL : …………..
JUMLAH

OBAT-OBATAN
LEMARI 1 : Lengkap/Kurang Keterangan :
…………………
LEMARI 2 : Lengkap/Kurang Keterangan :
…………………
LEMARI 3 : Lengkap/Kurang Keterangan :
…………………
LEMARI 4 : Lengkap/Kurang Keterangan :
…………………
LEMARI 5 : Lengkap/Kurang Keterangan :
…………………
LEMARI 6 : Lengkap/Kurang Keterangan :
…………………

29
ALAT-ALAT
NAMA NAMA
NO JML L K KET NO JML L K KET
ALAMAT ALAT
Bengkok Lampu 4
1 20 tindakan
Standat infus Pijakan 5
2 21 kaki
Standat infus Collar 5
3 brancat 22 brace
4 Bancart 23 Wash lap 1
5 Kursi roda 24 Tabung O2 3
Termometer Lampu 1
6 axila 25 EMG
7 Ambu bag 26 Selimut 2
8 Mayo tube
9 Tensimeter
10 EKG 1
11 Stetoscope 2
12 Suction 2
13 WSD 1
14 DC Shock 1
15 Ventilator 1
16 Nebulizer 1
17 Senter 1
18 Head lamp 1
19 Otoscope 1
ISI KETERANGAN
NAMA ALAT
JML L K STERIL ON
HECTING SET 1
HECTING SET 2
HECTING SET 3

30
HECTING SET 4
HECTING SET 5
HECTING SET 6
HECTING SET 7
VENA SECTIVE 13

Lain-lain :

Yang Menerima Yang Menyerahkan


Dinas pagi/sore/malam Dinas pagi/sore/malam

(………………………..) (………………………..)

2. Laporan Harian
Kasus : …………………….. (OBGIN/OBSTETRI)
Bulan : ……………………..
RUJUK K.
NA
TG BAR LAM MR AN M AP TER INSI
P-
L U A S PK R D S B M K H LAMB DEN
ZA
M S T
…..
…..

JM ……
L

31
3. Laporan Bulanan
Kunjungan Bulan : ………………………………

Jumlah Rujukan
Jenis Rawat Pulang Meningga
Kunjunga Mr PK Ket
Penyakit Inap Aps l RS
n M

Jumlah

32
BAB XII
PENUTUP

Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Organisasi Unit Rawat Inap


Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Al-Ihsan Simpang Empat ini, harapan kami
semoga dapat dijadikan sebagai pegangan bagi seluruh staf di Unit Rawat Inap.
Untuk pemerhati diluar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu
mengenal sisi pengorganisasian di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) Al-Ihsan Simpang Empat secara singkat.
Cetakan pertama ini kami harapkan sebagai pijakan awal dan tentunya
harus senantiasa diperbaiki. Saran dan masukan dari pemerhati buku ini sangat
kami nantikan.

33

Anda mungkin juga menyukai