Anda di halaman 1dari 39

PERANCANGAN ARSITEKTUR 2

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

Klinik Pratama

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna melengkapi produk mata kuliah
Perancangan Arsitektur 2

Oleh:

Huga Naufal Maladzi 21020116130047


Reza Taruna Daniswara 21020116140048
Ignatius Adi Wijaya Bagus Ardhana 21020116130049
Yasmin Zahrani 21020116130050

Dosen Pembimbing:
Sukawi, ST, MTA
Dosen Koordinator:
Dr.Ir. Agung Budi Sardjono, MT.

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan tak dapat dipungkiri merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi
manusia tanpa terkecuali. Dalam keberlangsungan hidup, kesehatan amat dibutuhkan
setiap manusia untuk mendukung produktivitasnya secara sosial maupun ekonomis, dan
juga menjadi manifestasi kebahagiaan dan kesejahteraan hidup. Sudah selayaknya
kesehatan menjadi hak hidup yang mendasar bagi setiap individu di muka bumi,
termasuk di Indonesia sendiri. Oleh karena itu, kesehatan juga menjadi salah satu objek
pembangunan nasional yang cukup krusial. Tujuan pembangunan kesehatan sendiri ialah
agar tercapai kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, sehingga tanggung
jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh
masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama. (Etika Kedokteran dan
Hukum Kesehatan, 1999)

Salah satu bentuk perwujudan peningkatan kesehatan tersebut yakni dengan


pengadaan fasilitas-fasilitas kesehatan yang tersebar dalam lingkungan tempat-tempat
tinggal masyarakat. Mengacu pada sistem BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial),
fasilitas kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan yakni fasilitas kesehatan
tingkat satu atau dasar meliputi puskesmas, klinik, praktik dokter gigi, dan rumah sakit
tipe D, tingkat dua meliputi rumah sakit tipe C dan B, dan tingkat tiga meliputi rumah
sakit tipe A yang memiliki sarana dan prasarana paling lengkap.
Klinik dalam hal ini turut berperan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
tingkat dasar. Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dapat diklasifikasikan lagi menjadi
2, yakni klinik pratama yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar umum maupun
khusus, dan klinik utama yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau
dasar dan spesialistik. (Permenkes RI No. 9, 2014)

Dalam mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan melalui fasilitas kesehatan


klinik, pemerintah menetapkan beberapa regulasi terkait persyaratan pembangunan
klinik, di antaranya (1) persebarannya diatur oleh pemerintah daerah kota/kabupaten
dengan memperhatikan kebutuhan pelayanan berdasarkan rasio jumlah penduduk, (2)
lokasinya memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan lingkungan sesuai dengan
ketentuan perppu (tidak berlaku untuk klinik perusahaan atau klinik instansi pemerintah
tertentu yang hanya melayani karyawan perusahaan, warga binaan, atau pegawai instansi
tersebut) (3) bangunan bersifat permanen dan tidak bergabung fisik bangunannya dengan
tempat tinggal perorangan (tidak termasuk apartemen, ruko, rusun, dan bangunan
sejenis), dan memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam
pemberian pelayanan serta perlindungan keselamatan dan kesehatan bagi semua orang
(termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut) (4) klinik harus memiliki
instalasi sanitasi, instalasi listrik, pencegahan dan penanggulangan kebakaran, ambulans
(khusus untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap), sistem gas medis, sistem tata
udara, dan sistem pencahayaan dengan kondisi terpelihara dengan baik. (Permenkes RI
No. 9 bab III, 2014)
1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan


Arsitektur (LP3A) ini adalah sebagai bentuk perumusan hal-hal yang berkaitan
dengan fasilitas pelayanan kesehatan klinik pratama di kawasan periferi Kota
Semarang dari segi potensi permasalahan kesehatan, pengembangan, serta
mencari solusinya dalam pandangan arsitektur. Penyusunan LP3A ini juga
bertujuan sebagai langkah dasar perencanaan dan perancangan fasilitas pelayanan
kesehatan klinik pratama berdasarkan analisa dan pendekatan aspek-aspek
perencanaan dan perancangan.

1.2.2 Manfaat

Manfaat dari penyusunan LP3A ini sebagai salah satu syarat dalam mata
kuliah Perancangan Arsitektur 2 di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro untuk mendasari tahapan-tahapan selanjutnya, yakni
dalam proses perumusan program perencanaan dan perancangan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Umum

2.1.1 Klinik

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan


menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh
lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis
(Permenkes RI No. 9, 2014). Klinik dapat mengkhususkan pelayanan pada satu
bidang tertentu berdasarkan cabang/disiplin ilmu atau sistem organ. Ketentuan
lebih lanjut mengenai klinik dengan kekhususan pelayanan diatur oleh Menteri.

Klinik dapat dimiliki oleh Pemerintah, Pemda atau Masyarakat, untuk


klinik masyarakat bisa oleh perorangan atau badan usaha tapi khusus yang
menyelenggarakan rawat inap, harus didirikan oleh badan hukum.

Bangunan Klinik harus bersifat permanen dan tidak bergabung fisik


bangunannya dengan tempat tinggal perorangan, tidak termasuk apartemen,
rumah toko, rumah kantor, rumah susun, dan bangunan yang sejenis. Bangunan
Klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan
dalam pemberian pelayanan serta perlindungan keselamatan dan kesehatan bagi
semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.

2.1.2 Klinik Pratama

Klinik Pratama adalah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dasar


tingkat I. Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik dasar baik umum maupun khusus (Permenkes RI No. 9 th. 2014). Klinik
pratama sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat
memiliki peran yang sangat strategis. Klinik pratama diharapkan dapat berperan
optimal dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat, yang
mendukung perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan
maupun kebijakan – kebijakan pemerintah terkait upaya kesehatan baik itu
preventif, promotif, rehabilitatif dan kuratif.

Pada klinik pratama, tenaga medis yang tersedia minimal 2 orang dokter
dan/atau dokter gigi. Diutamakan klinik pratama untuk memiliki jejaring dengan
dokter gigi, dan apabila klinik pratama telah memenuhi persyaratan kredensialing,
serta sesuai dengan kebutuhan fasilitas kesehatan tingkat pertama pada wilayah
kantor cabang, maka klinik pratama dapat melakukan perjanjian kerja sama
dengan kantor cabang setempat.

2.2 Peran
Berdasarkan Permenkes No 9 tahun 2014 Peraturan Klinik Pratama
berkewajiban untuk :

1. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan yang diberikan

2. Memberikan pelayanan yang efektif, aman, bermutu, dan non-


diskriminasi dengan mengutamakan kepentingan terbaik pasien
sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur
operasional

3. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan


kemampuan pelayanannya TANPA meminta uang muka terlebih dahulu
atau mendahulukan kepentingan finansial

4. Memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan (informed


consent)

5. Menyelenggarakan rekam medis

6. Melaksanakan sistem rujukan dengan tepat;


7. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi
dan etika serta peraturan perundang-undangan;

8. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien;

9. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;

10. melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya berdasarkan ketentuan


peraturan perundang-undangan;

11. memiliki standar prosedur operasional;

12. melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan yang berlaku;

13. melaksanakan fungsi sosial;

14. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan;

15. menyusun dan melaksanakan peraturan internal klinik; dan

16. memberlakukan seluruh lingkungan klinik sebagai kawasan tanpa


rokok !

2.3 Standar Ruang Minimal Klinik

Berdasarkan Permenkes No. 9 Tahun 2014, bangunan Klinik Pratama


paling sedikit atas:

1. ruang pendaftaran/ruang tunggu;

2. ruang konsultasi;

3. ruang administrasi;
4. ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yang melaksanakan
pelayanan farmasi;

5. ruang tindakan;

6. ruang/pojok ASI;

7. kamar mandi/wc; dan

8. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.

Khusus untuk Klinik rawat inap harus memiliki:

1. ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan;

2. ruang farmasi;

3. ruang laboratorium; dan

4. ruang dapur;

Jumlah tempat tidur pasien pada Klinik rawat inap paling sedikit 5
(lima) buah dan paling banyak 10 (sepuluh) buah dan wajib memiliki instalasi
farmasi yang diselenggarakan apoteker, Klinik rawat inap hanya dapat
memberikan pelayanan rawat inap paling lama 5 (lima) hari. Apabila
memerlukan rawat inap lebih dari 5 (lima) hari, maka pasien harus secara
terencana dirujuk ke rumah sakit sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2.4 Prasarana Klinik Pratama

Berdasarkan Permenkes No. 9 Tahun 2014, Prasarana Klinik Pratama


meliputi:

1. instalasi sanitasi;

2. instalasi listrik;
3. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;

4. ambulans, khusus untuk Klinik yang menyelenggarakan rawat inap;

5. sistem gas medis;

6. sistem tata udara;

7. sistem pencahayaan;

8. prasarana lainnya sesuai kebutuhan.

Sarana dan Prasarana Klinik harus dalam keadaan terpelihara dan


berfungsi dengan baik.

2.5 Metode Pendekatan


Melakukan 2 pendekatan :

1. Preseden atau observasi lapangan


Menghimpun data melalui proses survey klinik pratama St. Elisabeth
2. Studi literatur
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 9 Tahun 2014, Tentang
Klinik.
b. Data Arsitek Jilid 1 dan 2
c. Human Dimension and Interior Space
BAB III

PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

1.1 Pelaku

Uraian khusus Pelaku Kegiatan

1. Pimpinan Klinik Pratama

Merupakan pimpinan dari klinik pratama dan mengkoordinir paramedis dan non medis

2. Penanggung Jawab Dokter Umum

Bertugas bertanggung jawab atas kinerja dokter umum dan paramedis yang juga menjadi
sebagai dokter umum

3. Penanggung Jawab Dokter Gigi

Bertugas bertanggung jawab atas kinerja dokter gigi dan paramedis yang juga menjadi
sebagai dokter gigi

4. Administrator

Bertugas melayani pendaftaran, rekam medis, dan pembukuan keuangan

5. Dokter Poli Umum

Bertugas melakukan pemeriksaan dan tindakan sesuai kompetensi dokter umum

6. Dokter Poli Gigi

Bertugas melakukan pemeriksaan dan tindakan sesuai kompetensi dokter gigi

7.Poliklinik Kebidanan

Bertugas memberikan pelayanan Keluarga Berencana

(KB), Persalinan, Kesehatan Reproduksi, Konseling sesuasi kompetensi bidan

8. Perawat
Bertugas merawat pasien sesuai kompetensi keperawatan

9. Apoteker

Bertugas meracik obat, menyerahkan obat, memberikan infomarsi cara

minum/penggunaan obat, dan monitoring stok obat

10. Asisten Apoteker

Bertugas untuk membantu apoteker dalam pelaksanaan kegiatan farmasi

11. Analis

Bertugas untuk melakukan pemeriksaan laboratorium sebagai penunjang diagnosa dokter

12. Juru Masak

Bertugas untuk membuat makanan untuk seluruh pengguna klinik

13. Cleaning Service

Bertugas untuk menjaga kebersihan seluruh klinik

14. Satpam

Bertugas menjaga keamanan baik didalam maupun diluar lingkungan klinik pratama

15. Pasien

Memeriksakan kesehatannya

16. Pengunjung dan/atau Pembesuk

Membesuk pasien, membeli obat, dan/atau berkunjung ke klinik

Tabel Pelaku dan Kegiatannya dengan Kebutuhan Ruang


 Bersifat Utama
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Pimpinan Klinik Pratama -Mengelola sistem di -Ruang Pimpinan
klinik
Penanggung Jawab -Mengatur dokter umum -Ruang Penanggung
Dokter umum dan paramedis yang Jawab Dokter Umum
bekerja
Penanggung Jawab -Mengatur dokter gigi dan -Ruang Penanggung
Dokter Gigi paramedis yang bekerja Jawab Dokter Gigi
Administrator -Melakukan kegiatan -Ruang Administrasi
administrasi dan rekam -Rekam Medis
medis -Loket Pendaftaran pasien
-Loket pembayaran
-Receptionist
Dokter Poli Umum -Memeriksa dan -Ruang praktik dokter
menangani pasien -Ruang UGD
Dokter Poli Gigi -Memeriksa dan -Ruang praktik dokter
menangani pasien gigi
Bidan -Memeriksa pasien -Ruang bersalin
-Menangani pasien -Ruang Poliklinik
melahirkan Kebidanan
-Ruang Pemulihan
-Ruang Bayi
Perawat -Merawat pasien -Ruang Perawat
-Membantu dokter – -Ruang Sterilisasi
dokter -Ruang Bayi
Apoteker -Mengelola apotek -Ruang farmasi
-Meracik obat – obatan -Gudang obat
-Konsultasi obat – obatan
Asisten Apoteker -Membantu Apoteker -Ruang farmasi
-Gudang obat
Analis -Mengambil sampel dari -Ruang Pengambilan
pasien Sampel
-Menganalisis sampel -Laboratorium
-Memberikan hasil untuk
dokter
Juru Masak -Menyiapkan konsumsi -Dapur
untuk pasien dan
karyawan
Pasien -Periksa -Ruang Pendaftaran
-Rawat inap Pasien
-Konsultasi -Ruang praktik dokter
umum
-Ruang praktik dokter
gigi
-Laboratorium
-Ruang farmasi
-Ruang Rawat inap
-Ruang Pemulihan

Pengunjung/Pembesuk -Membesuk pasien -Ruang Rawat inap


-Membeli obat -Ruang Informasi

 Bersifat Kelompok
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
-Pasien -Menunggu antrian -Lobby
-Pengunjung dan/atau -Ruang tunggu
Pembesuk
-Dokter Poli Umum -Beristirahat -Ruang Dokter
-Dokter Poli Gigi -Makan
-Pengunjung dan/atau -Makan -Kantin
Pembesuk -Beristirahat
-Seluruh Tenaga Kerja -Rapat -Ruang Rapat
Medis -Briefing

 Bersifat Penunjang
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Seluruh pelaku -Ke toilet -Kamar Mandi/WC
-Ibadah Sholat -Ruang Laktasi
-Memarkir kendaraan -Lahan parkir
Teknisi -Pemeliharaan segala -Ruang Panel
sesuatu yang bersifat
elektrikal
Seluruh tenaga medis -Mengambil dan -Gudang penyimpanan
menyimpan kepeluan
medis
Cleaning Service -Membersihkan -Janitor
lingkungan klinik -Laundry
Satpam -Menjaga keamanan -Pos satpam
BAB IV

PROGRAM RUANG DAN ALTERNATIF LOKASI/TAPAK

RUANG PIMPINAN

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Pengelola adalah sebagai berikut

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
1 Meja Kerja
1 Kursi Kerja
2 Kursi Hadap
1 Sofa
1 Lemari
1 Meja Kecil
Luas 16 m2
RUANG PENANGGUNG JAWAB DOKTER UMUM

a. Studi Literatur

Menurut sumber buku Data Arsitek (2002), Standar Ruang Kerja minimum adalah 8 m2 luas
lantai.

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
1 Meja Kerja
1 Kursi Kerja
2 Kursi Hadap
1 Lemari
Luas 9 m2

RUANG PENANGGUNG JAWAB DOKTER GIGI

a. Studi Literatur

Menurut sumber buku Data Arsitek (2002), Standar Ruang Kerja minimum adalah 8 m2 luas
lantai.

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
m1 Meja Kerja
1 Kursi Kerja
2 Kursi Hadap
1 Lemari
Luas 9 m2
RUANG ADMINISTRASI

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Administrasi adalah sebagai berikut

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
1 Meja Administrasi
2 Kursi Kerja
2 Lemari Arsip
2 Lemari Map
Luas 12 m2
RUANG REKAM MEDIS

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Rekam Medis adalah sebagai berikut

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
1 Meja Kerja
1 Kursi Kerja
8 Lemari Arsip
Luas 20m2

RUANG PRAKTIK DOKTER UMUM

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Praktik Dokter Umum adalah sebagai
berikut
b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
1 Meja Kerja
1 Kursi Kerja
2 Kursi Hadap
1 Kasur Pasien
1 Wastafel
1 Lemari Medis
Luas 13,50 m2

RUANG UGD

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) adalah sebagai
berikut
b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
2 Kasur Pasien
2 Meja Alat
2 Tiang Infus
2 Troli Medis
2 Wastafel
2 Lemari Medis
1 Meja Kerja
1 Kursi Kerja
2 Kursi Hadap
1 Toilet
Luas 42 m2
RUANG DOKTER

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Dokter adalah sebagai berikut

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
1 Kasur
1 Sofa
1 Meja Makan
4 Kursi Makan
1 Toilet
1 Lemari
Luas 20 m2
RUANG PRAKTIK DOKTER GIGI

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Praktik Dokter Gigi adalah sebagai berikut

Sumber : Human Dimension and Interior Space


b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
1 Dental Unit
2 Meja Peralatan
1 Wastafel
1 Meja Kerja
1 Kursi Kerja
2 Kursi Hadap
Luas 20 m2

RUANG BERSALIN

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Bersalin adalah sebagai berikut
b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
2 Kasur Pasien
2 Meja Alat
2 Tiang Infus
2 Troli Medis
1 Lemari Medis
1 Wastafel
4 Tabung oksigen
2 Lampu Stand
2 Kursi Tunggu
1 Toilet
Luas 35 m2

RUANG POLIKLINIK KEBIDANAN

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Keluarga Berencana (KB) adalah sebagai
berikut
b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
1 Troli USG
1 Kasur Pasien
1 Meja Peralatan
1 Wastafel
1 Meja Kerja
1 Kursi Kerja
2 Kursi Hadap
Luas 12 m2

RUANG PEMULIHAN

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Pemulihan adalah sebagai berikut

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
3 Tiang Infus
3 Kasur Pasien
4 Tabung oksigen
1 Wastafel
Luas 26 m2
RUANG BAYI

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Bayi adalah sebagai berikut

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
3 Kasur Bayi
2 Inkubator
1 Meja Peralatan
1 Wastafel
1 Lemari Medis
Luas 14 m2

RUANG PERAWAT

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Perawat adalah sebagai berikut
b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
1 Sofa L
2 Lemari
1 Meja Kecil
1 Wastafel
Luas 16 m2

RUANG PENGAMBILAN SAMPEL

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Pengambilan Sampel adalah sebagai berikut

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
2 Kursi Pasien
2 Meja Peralatan
1 Wastafel
1 Toilet
Luas 10,50 m2
RUANG LABORATORIUM

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Laboratorium adalah sebagai berikut

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
2 Kursi Kerja
4 Meja Peralatan
1 Wastafel
Luas 16 m2

RUANG STERILISASI

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Sterilisasi adalah sebagai berikut
b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
1 Kursi Kerja
2 Meja Lemari
1 Meja Kerja
1 Lemari
1 Wastafel
Luas 15,00 m2

RUANG FARMASI

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Farmasi adalah sebagai berikut
b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
3 Kursi Kerja
1 Meja Lemari
3 Lemari
1 Meja Konter
Luas 16,00 m2

RUANG DAPUR

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Kantin/Dapur adalah sebagai berikut
b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
2 Kulkas
2 Meja
1 Wastafel
2 Rak Peralatan
1 Freezer
1 Meja Saji
2 Kompor
Luas 38,00 m2

RUANG RAWAT INAP

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Rawat Inap adalah sebagai berikut
Sumber : Data Arsitek Jilid 2

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
3 Kasur
3 Tiang Infus
3 Nakas
3 Kursi
2 Sofa
1 Toilet
Luas 42,50 m2

LOBBY DAN RUANG TUNGGU

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Lobby dan Ruang Tunggu adalah sebagai berikut
b. Perhitungan Ruang

Ruang Tunggu Utama

Barang / Ruang
15 Kursi
Luas 15 m2

Ruang Tunggu Poli

Barang / Ruang
10 Kursi
Luas 10 m2

RUANG RAPAT

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Rapat adalah sebagai berikut

b. Perhitungan Ruang

Barang / Ruang
1 Meja Rapat
12 Kursi
Luas 30 m2
KAMAR MANDI/WC

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Kamar Mandi/WC adalah sebagai berikut

Sumber : Data Arsitek Jilid 2

b. Perhitungan Ruang

Toilet Pria

Barang / Ruang
3 Ruang Kloset
2 Wastafel
4 Urinoir
Luas 12 m2
Toilet Wanita

Barang / Ruang
4 Ruang Kloset
2 Wastafel
Luas 12 m2

RUANG LAKTASI

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Laktasi adalah sebagai berikut

Barang / Ruang
2 Kursi
2 Meja
1 Wastafel
Luas 12 m2

LAHAN PARKIR

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Lahan Parkir adalah sebagai berikut
RUANG PANEL

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Panel adalah sebagai berikut

GUDANG PENYIMPANAN

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Gudang adalah sebagai berikut

b. Perhitungan Ruang

Gudang Penyimpanan

Barang / Ruang
2 Rak
Luas 16 m2

RUANG JANITOR

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan fasilitas Ruang Janitor adalah sebagai berikut

b. Perhitungan Ruang

Gudang Penyimpanan

Barang / Ruang
1 Rak
Luas 2,4 m2

RUANG PENYIMPANAN LINEN

a. Studi Literatur

Menurut Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen Kesehatan RI
tahun 2007, kegiatan dan kebutuhan ruang di Ruang Penyimpanan Linen adalah sebagai berikut
b. Perhitungan Ruang

Penyimpanan Linen Kotor

Barang / Ruang
2 Rak
Luas 10 m2

Penyimpanan Linen Bersih

Barang / Ruang
4 Rak
Luas 16 m2
STUDI
RUANG STUDI LITERATUR KESIMPULAN
BANDING
RUANG PENGELOLA 12 m2 Min. 16 m2 16 m2
RUANG PENANGGUNG JAWAB DOKTER
- Min. 8 m2 9 m2
UMUM
RUANG PENANGGUNG JAWAB DOKTER
- Min. 8 m2 9 m2
GIGI
RUANG ADMINISTRASI 12 m2 16 m2 12 m2
RUANG REKAM MEDIS 20 m2 12-16 m2 20 m2
RUANG PRAKTIK DOKTER UMUM 9 m2 12-25 m2 13,5 m2
RUANG UGD (BEDAH) - Min. 16 m2
42 m2
RUANG UGD (NON BEDAH) 18 m2 12-25 m2
RUANG DOKTER 20 m2 9-16 m2 20 m2
RUANG PRAKTIK DOKTER GIGI 16 m2 12-25 m2 20 m2
RUANG BERSALIN 45 m2 Min. 12 m2/tempat tidur 35 m2
RUANG POLIKLINIK KEBIDANAN 9 m2 12-25 m2 12 m2
RUANG PEMULIHAN 16 m2 Min. 7,2 m2/tempat tidur 26 m2
RUANG BAYI - Min. 9 m2 14 m2
RUANG PERAWAT 12 m2 9-16 m2 16 m2
RUANG PENGAMBILAN SAMPEL - Min. 6 m2 10,5 m2
RUANG LABORATORIUM 12 m2 Min. 16 m2 16 m2
RUANG STERILISASI 9 m2 9-16 m2 15 m2
RUANG FARMASI 10,5 m2 Min. 10 m2 16 m2
RUANG DAPUR (PERSIAPAN) Min. 18 m2
20 m2 38 m2
RUANG DAPUR (PENGOLAHAN) Min. 18 m2
RUANG RAWAT INAP 32 m2 Min. 7,2 m2/tempat tidur 42,5 m2
RUANG TUNGGU UTAMA 12 m2 Min. 12 m2 15 m2
RUANG TUNGGU POLI 6 m2 Min. 4 m2 10 m2
RUANG RAPAT 30 m2 Min. 16 m2 30 m2
KAMAR MANDI/WC (PRIA) 12 m2 12 m2
2-3 m2/bilik
KAMAR MANDI/WC (WANITA) 12 m2 12 m2
RUANG PANEL - Min. 8 m2 9 m2
GUDANG PENYIMPANAN 16 m2 Min. 9 m2 16 m2
RUANG JANITOR 2,4 m2 Min. 3 m2 2,4 m2
RUANG PENYIMPANAN LINEN (BERSIH) 16 m2 16 m2
Min. 8 m2
RUANG PENYIMPANAN LINEN (KOTOR) 10 m2 10 m2
TOTAL 534,9 m2
PEMBULATAN 550 m2

Anda mungkin juga menyukai