Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH BERDIRINYA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH WANGON

A. Latar Belakang
Sesuai perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah di bidang pendidikan , Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Wangon pada tahun 1938 mendirikan Madrasah Islamiyah Ta’lim
Watta’ulum Wangon yang ada di sebelah utara Masjid Baitul Makmur Wangon , bangunan tersebut
adalah bekas Kantor Urusan Agama Kecamatan Wangon. Kepala Madrasah waktu itu adalah K.H.
Dalail yang juga Penghulu KUA Wangon. Keberadaan Madrasah tersebut adalah seiring dengan
perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah Wangon , dan pada tahun 1940 dengan dukungan dana
masyarakat Persyarikatan Muhammadiyah Wangon membeli sebidang tanah disebelah selatan Masjid
Baitul Makmur Wangon tepatnya dibelakang pertokoan .

Setelah Madrasah Islamiyah Ta’lim Watta’ulum pindah lokasi maka berubah nama menjadi
Madrasah Diniyah Islamiyah Wangon dengan Kepala Madrasah Bapak Mujeni Ashuri. Kegiatan
belajar mengajar madrasah tersebut adalah sore hari, namun sayang keberadaan madrasah ini hanya
sampai tahun 1946 , Keganasan penjajah Belanda yang membakar rumah – rumah penduduk termasuk
Madrasah Diniyah Islamiyah Wangon juga sebagai sasaran sehingga hancur tak tersisa.
Awal tahun 1950 atas ridha Allah swt setelah vakum empat tahun Madrasah Diniyah Islamiyah
Wangon berdiri kembali dengan Kepala Madrasah Bapak Mujeni Ashuri sampai tahun 1951. Tepatnya
1 Januari 1952 pergantian pimpinan baru yaitu Bapak Chambali sampai dengan tahun 1954. Setelah itu
pada tahun 1955 sampai tahun 1956 tongkat kepemimpinan digantikan oleh Bapak Nurhadi .
Sedangkan Bapak Achmad Djaedi memimpin madrasah ini tahun 1957 sampai 1958.
1 Januari 1959 merupakan sejarah baru untuk Madrasah Diniyah Islamiyah Wangon , karena
sebelumnya madrasah ini masuk sore sekarang masuk pagi hari dan berganti nama “ Sekolah Rakyat
Islam “ . Setelah berubah nama Sekolah Rakyat Islam ( SRI ) maka mendapatkan perhatian khusus dari
Pemerintah Khususnya Departemen Agama Kabupaten Banyumas yaitu dengan memberikan tenaga
pendidik PNS. Bapak Taslim menjadi Kepala Sekolah Rakyat Islam Wangon pertama kali dan
memimpin sampai tahun 1965.
Tahun 1965 seiring dengan peraturan baru maka Sekolah Rakyat Islam Wangon berganti nama
lagi menjadi “ Madrasah Wajib Belajar ( MWB ) “ sebagai Kepala Madrasah Bapak Muhdi Hadi
sampai dengan tahun 1969.
Tahun 1969 Madrasah Wajib Belajar ( MWB ) berganti nama menjadi Sekolah Dasar
Muhammadiyah Wangon sebagai Kepala Sekolah Bapak Muhdi Hadi sampai tahun 1971.
Kepemimpinan dilanjutkan oleh Bapak Muhammad Husni Thamrin.
Pada tahun 1974 , Departemen Agama Kabupaten Banyumas meminta ketegasan dari Sekolah
Dasar Muhammadiyah ( SDM ) Wangon untuk bergabung dibawah Depag atau Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan . Persyarikatan Muhammadiyah Wangon setelah bermusyawarah maka memutuskan
bahwa Sekolah Dasar Muhammadiyah Wangon bergabung dibawah naungan Departemen Agama .
Sejak saat itulah berubah nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Wangon dan memiliki
Ijin Operasional dengan Nomor : K/344/III b/75 tanggal 1 Januari 1975.
Sejak menjadi MI Muhammadiyah Wangon sampai tahun 2003 bangunan madrasah sudah
mengalami rehab sebanyak tiga kali. Pada tahun 1974 ketika para siswa sedang mengerjakan Ulangan
Catur Wulan tiba-tiba bangunan atap madrasah yang kayunya sudah sangat rapuh jatuh ke lantai , tetapi
berkat lindungan Allah swt para siswa yang sedang belajar saat itu selamat semua. Tahun 1981 untuk
kedua kalinya bangunan madrasah direhab sehingga menjadi lebih baik. Dan tahun 2003 keadaan
gedung MI Muhammadiyah Wangon sangat memprihatinkan karena bangunan ruang kelas dan atap
yang sudah rapuh dimakan usia , menjadikan proses belajar mengajar terganggu dan berakibat
menurunnya pendaftar siswa baru pada tahun pelajaran 2002/2003 dengan prosentase siswa baru hanya
50 % dari tahun sebelumnya.
Melihat kondisi demikian Persyarikatan Muhammadiyah Wangon mengambil jalan alternatif
yaitu melakukan tukar guling tanah dengan saudara Siu. Bangunan MI Muhammadiyah Wangon yang
tadinya berada di belakang pertokoan sebelah utara jalan kauman , sejak tahun pelajaran 2003/2004
menempati tanah yang lebih luas dan bangunan yang lebih baik di sebelah selatan jalan kauman.

Anda mungkin juga menyukai