Spai Artikel
Spai Artikel
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Seminar Pendidikan agama Islam
Nama :
NIM : 1500550
'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan,
tetapi juga mengkonstruksinya. Tidak ada definisi yang memuaskan untuk
'kecerdasan' kecerdasan ialah kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan
menggunakannyaatau kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah 'Test
Kecerdasan'
Apa sebenarnya Kecerdasan Buatan atau A.I? Istilah Kecerdasan Buatan ini
dalam beberapa sumber disebutkan berasal dari suatu konferensi yang disebut dengan
Dartmouth Conferences pada tahun 1955, dan orang yang mengisnpirasinya adalah
John McCarthy (1927-2011). Beliau mengartikan kecerdasan buatan atau AI dengan
begitu mudah “Kecerdasan buatan adalah Sains dan Teknik untuk menjadikan mesin
yang cerdas/pintar.” Namun ada berbagai definisi yang diberikan oleh ahli akademik
yang mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai “Bidang ilmu yang mempelajari
bagaimana caranya untuk membuat mesin agar mempunyai kemampuan berfikir
seperti manusia.”
“Selama beberapa decade terakhir, kita telah melihat peningkatan luar biasa
dan kemajuan yang sangat pesat dalam teknologi, mulai dari komputer hingga
internet dan Internet and the Internet of Things (IoT), dan tentu saja, kini kita
memiliki yang dinamakan artificial intelligence (AI),” ujarnya. “Setiap orang
memiliki proyeksi mengenai sejumlah besar perangkat yang akan terhubung.
Kesemua perangkat ini akan menjadi lebih pintar dan mereka akan dihubungkan satu
dengan yang lainnya. Perhatian saya adalah bagaimana kita akan
menghubungkannya; bagaimana mereka akan berinteraksi antara satu dengan lainnya
dan apakah yang akan mereka capai.”
“Kita dapat memiliki mesin yang mampu memberikan nasihat kepada kita,
mampu menciptakan ide-ide untuk kita dan pada saat yang bersamaan dapat
memberikan berbagai saran pada kita,” ujar Dr See. “Perluas konsep untuk menjadi
sebagai pengacara, seorang perawat, doktor atau seorang akuntan dan profesi lainnya.
Sebuah asisten AI dapat membantu Anda mengerjakan tugas Anda.”
Sementara jaringan saraf pertama diciptakan pada tahun 1943, hal tersebut
tidak dapat memberikan hasil hari ini, karena “teknologi itu tidak tersedia pada saat
itu dan data juga tidak tersedia (untuk latihan) pada waktu dimana untuk dapat
memberikan apa yang AI janjikan”, ujar Dr See. “Kami melihat bahwa selama
beberapa tahun terakhir telah ada perbaikan dalam tingkat yang menakjubkan.”
001
Kita telah berkembang dengan sangat jauh semenjak tahun 1943, Dr See
mencatat. Kasus seperti Alexnet, sebuah AI yang dibangun untuk mengenali berbagai
gambar yang membuat gelombang di tahun 2012 pada the ‘Olympics’ of computer
vision, ImageNet Large-Scale Visual Recognition Challenge, ketika ditampilkan
dengan akurasi yang jauh lebih baik untuk pengenalan gambar daripada yang pernah
ada sebelumnya.
Deteksi anomali ini juga berguna dengan mesin, untuk memprediksi atau
mencegah kegagalan catastrophic. GE telah menggunakan mesin belajar untuk
mendeteksi anomali pembakaran dalam turbin gas, dan menggunakan data untuk
meramalkan kemungkinan kegagalan. “Dengan kemajuan jaringan saraf, kita telah
mampu untuk dapat benar-benar melatih jaringan kita dan mendeteksi anomali
tersebut dengan mudah,” Dr See menjelaskan.
Bidang ini juga bergerak dari AI pasif menjadi generatif, dan langit adalah
batas pada dimana dan apa yang akan kita raih. Sebuah jaringan saraf telah di latih
untuk partisipasi dalam gaya artistik, dan mampu untuk menghasilkan seni dalam
gaya tertentu berdasarkan foto dunia nyata, Dr See menambahkan. “Desain generatif
menciptakan bentuk kompleks yang tidak akan mungkin sebaliknya,” ujarnya.
Pada akhirnya, teknologi AI, didukung oleh semua perangkat yang terhubung
dalam Internet of Things (IoT), bisa menjadi lebih bermanfaat. “J.A.R.V.I.S. itu
intuitif dan belajar secara mandiri,” Dr See menunjukkan. “Dia dapat menanyakan
pada Tony ‘apa yang Anda coba lakukan?’”
Telah ditunjukkan bahwa AI dapat belajar sendiri, dan mencapai lebih baik
dari manusia juga. Di tahun 2013, Google Deepmind menunjukkan bagaimana dapat
belajar untuk memainkan permainan Atari yang dinamakan Breakout. Pada waktu
yang bersamaan Google mengatakan, “Kami menemukan bahwa itu melebihi semua
pendekatan sebelumnya pada enam permainan dan melampaui manusia yang ahli
pada tiga dari enam permainan tersebut.”
AlphaGo yang mengalahkan juara dunia tahun lalu – sebuah prestasi yang
dianggap mustahil karena sangat rumit, dengan banyak pegerakan yang tidak
mungkin.
Interaksi dunia nyata akan menempuh jalan yang sangat panjang melalui
latihan untuk AI menjadi imajinatif. Dr See menyimpulkan dengan makanan untuk
berfikir bagi penonton dengan menjalankan klip dari Nadia, sebuah AI dari Selandia
Baru firm Soul Machines yang akan dilatih oleh percakapan dunia nyata dari
masyarakat Australia.
Sebuah blogpost pada bulan Februari 2017 oleh Louise Glanville, Deputy
CEO, National Disability Insurance Agency (NDIA), Australia. Menjelaskan proyek
Nadia: “Rencananya Nadia akan diluncurkan dalam lingkungan percobaan pada
portal myplace dalam beberapa bulan kedepan. Nadia akan mulai sebagai ‘trainee’.
Akan membutuhkan waktu 12 bulan dan banyak sekali interaksi dengan NDIS
stakeholder untuk Nadia dapat beroperasi penuh. Agensi ini akan mengadakan sesi
informasi untuk menginformasikan orang-orang bagaimana mereka akan dapat
terlibat dengan dan menggunakan Nadia selama beberapa bulan ke depan. Kami
berharap bahwa Anda akan mulai menggunakan Nadia segera setelah dia siap, dan
membantu membangun dasar pengetahuannya, membuat mudah bagi para
stakeholder untuk mendapatkan jawaban dari berbagai pertanyaan mereka secara
cepat dan jelas.”
Bagian terpenting dari teka-teki ini adalah ekosistem yang diperlukan untuk
membuat AI menjadi nyata di manapun. NVIDIA dapat menyediakan komputasi
“tenaga kuda” untuk ini, Dr See menjelaskan. Teknik AI digunakan untuk melatih AI
yang membutuhkan banyak eksperimentasi dan banyak data, lebih banyak
dibandingkan kebutuhan komputasi normal. Unit proses grafis (GPU) dari NVIDIA
dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pelatihan ini.
Pada tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts mengemukakan tiga
hal: pengetahuan fisiologi dasar dan fungsi sel syaraf dalam otak, analisis formal
tentang logika proposisi, dan teori komputasi Turing. Mereka berhasil membuat suatu
model syaraf tiruan di mana setiap neuron digambarkan sebagai ‘on’ dan ‘off’.
Mereka menunjukkan bahwa setiap fungsi dapat dihitung dengan suatu jaringan sel
syaraf dan bahwa semua hubungan logis dapat diimplementasikan dengan struktur
jaringan yang sederhana.
Prediksi Herbert Simon pada tahun 1957 yang menyatakan bahwa AI akan
menjadi ilmu pengetahuan yang akan berkembang dengan pesat ternyata meleset.
Pada 10 tahun kemudian, perkembangan AI melambat. Hal ini disebabkan adanya 3
kesulitan utama yang dihadapi AI, yaitu:
Sorkin juga berkata bahwa Sophia tampak bahagia. Sophia pun membalas,
“Aku selalu bahagia ketika dikelilingi oleh orang-orang pintar yang juga kaya dan
berkuasa.” dalam beberapa tahun terakhir, kata robot dan kecerdasan buatan menjadi
bahan perbincangan. Situsweb pegiat kecerdasan buatan, Phrasee, menyebutkan
meski kedua istilah tersebut berbeda, mereka berkaitan satu sama lain, secara
sederhana, kecerdasan buatan adalah program komputer yang dirancang untuk
memecahkan permasalahan rutin yang dikerjakan oleh manusia maupun hewan.
Kecerdasan buatan dirancang untuk mengembangkan program yang dapat
memecahkan masalah secara mandiri.
Ia dirancang memproses sejumlah besar data, mencari tren dan pola, dan
kemudian memberikan wawasan berdasarkan pola tersebut. Mereka juga disiapkan
untuk melaksanakan tugas yang sangat spesifik. Beberapa contoh kecerdasan buatan
yang telah dikembangkan sekarang meliputi aplikasi Watson pada IBM, Google Siri,
dan Chatbots Twitter sementara itu, robot adalah alat mekanis yang mampu bergerak
secara otomatis. Ia dirancang untuk melakukan gerakan atau serangkaian gerakan,
baik yang bentuknya sederhana seperti mengangkat sebuah boks atau yang kompleks
seperti memadamkan api dari sebuah lilin yang disembunyikan dalam labirin.
Pernyataan Hawking dan Musk tidak berlebihan. Tepat 20 puluh tahun lalu,
sebuah perangkat kecerdasan buatan bernama Deep Blue yang diciptakan IBM
berhasil mengalahkan pecatur Gerry Kasparov. Deep Blue membuat sejarah sebagai
komputer pertama yang mengalahkan juara dunia dalam pertandingan enam babak.
Kasparov menang pada babak pertama, kemudian kalah pada babak kedua, dan seri
pada tiga babak selanjutnya. Saat Deep Blue memenangi pertandingan babak terakhir,
Kasparov tidak percaya dan menduga IBM berbuat curang.
“Sangat sulit mengatakan kapan kita akan membuat robot sekuat manusia.
Apa yang saya pikirkan sejauh ini adalah bahwa kecepatan pengembangan
kecerdasan buatan sekarang ini jauh lebih cepat dibanding dua puluh tahun yang lalu.
Jadi cukup sulit untuk memprediksi kapan hal itu akan terjadi,” ujar Ekart.
Firman Allah SWT yang artinya: “Karena engkau tidak sekali-kali akan
mendapati sebarang perubahan bagi Sunnatullah, engkau tidak sekali-kali akan
mendapati sebarang penukaran bagi perjalanan sunnatullah itu.” (Fathir: 43), perlu
diingat bahwa Sunnatullah itu terbagi pada dua bagian manusia menerimanya secara
terpaksa manusia menerima secara sukarela firman Allah yang artinya: “Dan kepada
Allah jugalah sekalian makhluk yang ada di langit dan bumi tunduk baik dengan
sukarela ataupun dengan terpaksa.” (Ar Ra’d: 15)
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Nya ialah kejadian langit dan bumi serta
segala yang Dia biakkan pada keduanya dari makhluk-makhluk yang melata dan Dia
Maha Kuasa menghimpunkan mereka semuanya apabila Dia kehendaki
(melakukannya).
Jadi, teknologi sudah pasti tak akan bisa dihalangi-halangi. Ketika teknologi
memunculkan revolusi, manusia biasanya juga akan selalu menemukan cara baru
untuk beradaptasi.
Sebenarnya pertandingan antara Deep Blue dengan juara dunia catur Garry
Kasparov tidak terjadi sekali. Pada tahun 1996, superkomputer IBM tersebut
sudah pernah menantang Kasparov untuk pertandingan catur enam babak dan
kalah.
Kekalahan manusia dari kecerdasan buatan berikutnya terjadi pada tahun 2011
ketika Watson, sebuah superkomputer IBM, mengalahkan dua kontestan
tersukses dalam acara permainan televisi berjudul Jeopardy. Dalam permainan
ini, kontestan disajikan petunjuk dalam bentuk jawaban dan harus membentuk
pertanyaan yang berhubungan dengan jawaban tersebut.
Oleh karena itu, para peneliti dari Google DeepMind pun melengkapi
AlphaGo dengan jaringan neural yang terdiri dari hardware dan software
sehingga menyerupai neuron dari otak manusia. AlphaGo juga dilengkapi
dengan teknologi untuk belajar dan memperbaiki kemampuannya bermain go
dengan memainkan jutaan pertandingan dengan manusia dan dirinya sendiri.
Dalam lima babak pertandingan melawan AlphaGo, Lee hanya kalah satu
babak. Namun, kekalahan itu tetap menggoncangkan dunia kecerdasan
buatan, go, dan pemerintah Korea Selatan.
Kesimpulan
pada artikel ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan buatan menjadi salah
satu ajang kita untuk mengagungi kebesaran allah karena tidak mungkin manusia
dapat menciptakan sesuatu yang sama dengan ciptaan allah, karena pada dasarnya
manusia menciptakan program untuk AI atau kecerdasan buatan dengan melihat dari
makhluk yang sudah ada, seperti yang sekarang sedang hangat diperbincangkan ialah
mengenai pemrograman neural network yang mengikuti cara kerja sistem syaraf
makhluk hidup, hal ini dilakukan agar sebuah program dapat mengambil keputusan
secara proporsional tidak tergantung dengan program yang sudah ada dan juga
program dapat belajar dari kesalahan sehingga tidak aka nada lagi kesalahan yang
sama di waktu yag akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
- diakses dari : http://www.jagatreview.com/2017/04/direct-release-
perkembangan-teknologi-ai-artificial-intelligence-oleh-nvidia/ :
- diakses dari :
http://sains.kompas.com/read/2017/06/06/205914123/ini.4.bukti.kecerdasan.b
uatan.sudah.kalahkan.manusia
- diakses dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170815105740-
185-234821/gim-jadi-bukti-sukses-ai-pecundangi-kecerdasan-manusia
- diakses dari : https://www.jagoanhosting.com/blog/ini-dia-penjelasan-tentang-
apa-itu-kecerdasan-buatanintelegensi-artifisial/
- diakses dari :
https://senxadesigninformatic.wordpress.com/2012/12/19/manfaat-
kecerdasan-buatan/
- diakses dari : https://medium.com/ca-majalah-ganesha-2017/artificial-
intelligence-ai-adalah-kecerdasan-buatan-yang-dikembangkan-semenjak-
adanya-keberadaan-a13a48aad4c3
- diakses dari : http://elektronika-dasar.web.id/kecerdasan-buatan-artificial-
intelegence-ai/
- diakses dari :
http://www.republika.co.id/berita/kolom/fokus/17/09/26/oww7ej282-
perlukah-takut-kepada-kecerdasan-buatan
- diakses dari : http://www.hujanhitam.web.id/2010/11/sejarah-kecerdasan-
buatan.html
- diakses dari : http://almaata.ac.id/kecerdasan-buatan-baik-atau-buruk-untuk-
umat-manusia/
- diakses dari : https://tif.uin-suska.ac.id/kecerdasan-buatan-dan-sunnatullah-
dalam-terminologi-islam/
- diakses dari : https://tirto.id/benarkah-kecerdasan-buatan-adalah-malapetaka-
czH7