Anda di halaman 1dari 7

Dongeng si Kancil dan Gigi Harimau - Pada suatu pagi yang cerah di hari minggu,si kancil sedang asik

berlari-lari pagi.
Liburan sekolah dia manfa'atkan untuk mengunjungi padang rumput di pinggir hutan.Udara yang segar
dan langit yang cerah sangat menyenangkan untuk di nikmati,jarang bisa melihat langit yang biru dan
luas di tengah-tengah hutan yang lebat di desanya.
Kali ini si kancil pergi sendiri,karena ketika dia berangkat tadi si ranggo dan buny masih tertidur lelap.
Sang mentari sudah mulai tinggi bertengger di cakrawala.
Tanda bagi si kancil untuk segera pulang ke rumah.
Si kancilpun berlari-lari kecil dan masuk ke dalam hutan.Sesekali dia berhenti untuk memakan daun-daun
muda yang dia lewati.
Tiba-tiba dia di kejutkan oleh suara geraman yang sangat keras dan menyeramkan.
Hingga seluruh tubuhnya gemetar di buatnya.
Dan di lihatnya seekor harimau yang besar dan gagah telah menyeringai di depanya.
Perasaan terkejut dan takut meliputi hati si kancil.
Dia tahu..Bahwa tubuh dengan corak belang-belang,kuku yang panjang,dan taring yang tajam di depanya
adalah king Loreng.
Dia adalah raja penguasa seluruh hutan yang terkenal lalim dan kejam,serta suka bertindak semena-mena.
Kancil sadar kalau hidupnya dalam bahaya,tapi bukan si kancil kalau sampai dia kehabisan akal.
Maka si kancilpun tidak berusaha lari.
Dia tetap berjalan santai dengan pura-pura berjalan pincang mengangkat salah satu kaki belakangnya.
"Woi mahluk kecil..!! Apa kau tak mengenal aku?".Teriak harimau.
"Hamba mengenal anda paduka.Tentunya dengan tubuh gagah,kuku,taring,dan tubuh bercorak khas,tak
ada yang tak mengenali paduka..Raja Loreng".Jawab kancil merendah.
"Berarti kamu tahu nyawa mu dalam bahaya,kenapa kau tak coba lari?".Tanya harimau penasaran.
"Secepat dan segesit apapun hamba lari,hamba tahu tak akan bisa mengalahkan kecepatan dan kegesitan
paduka.
Dan ahirnya hamba pasti tertangkap juga..Apa lagi dengan keadaan kaki hamba yang pincang ini..".Kata
kancil.
"Hahahaha..Benar..Benar..Kau tak mungkin bisa mengalahkan kecepatan ku.
Tapi..Tak asik kalau kita tak main kejar-kejaran dulu,aku mau kamu lari..Dan nanti aku akan mengejar
mu..Kalo cuma begini saja,gak ada tantanganya sama sekali..".Pinta harimau.
"Kalau itu memang keinginan paduka,hamba akan turuti.
Tapi sebelumnya..Jika boleh hamba minta satu permintaan..".Kata kancil.
"Oh..Iya..Iya..Silahkan..Aku tak akan menolak permintaan hewan seperti mu yang sebentar lagi akan mati
jadi sarapan ku.
Memangnya kamu minta apa..?".Tanya harimau.
"Hamba hanya minta tolong..Tolong paduka cabutkan duri yang menancap di kaki belakang hamba,agar
hamba bisa berlari dengan normal..".Pinta si kancil.
"Hahaha..Cuma itu? Baiklah..Akan ku cabutkan duri dari kaki mu".
Harimau pun kemudian menundukan kepalanya di belakang kancil,untuk melihat duri yang menancap di
kaki belakangnya.
Tapi ketika harimau itu sudah menunduk sangat rendah,tiba-tiba si kancil menendang dengan sekuat
tenaga.
Karena kejadian itu,si harimau pun berteriak kesakitan karena satu giginya patah.
Dan si kancil tidak menyianyaiakan kesempatan itu.
Ketika harimau meraung-raung menahan sakit,secepat kilat kancil berlari dan menghilang di balik semak-
semak.
Nah..Mulai hari itulah perseteruan antara kancil dan harimau di mulai..
Harimau yang merasa harga dirinya di injak-injak oleh kancil,menyimpan dendam yang terus di tahan.
Menunggu waktu yang tepat untuk membalas perbuatan kancil..Dalam kisah dan waktu yang lain.. :)
DONGENG si KANCIL TERBARU chapter:01 - Si kancil..Pasti kalian sudah tak asing lagi dengan
nama ini.
Namanya telah melegenda dari waktu ke waktu,di ceritakan secara turun temurun dari generasi ke
generasi.
Si kancil yang terkenal cerdas,cerdik,lincah,licik,dan juga banyak akal.
Memang patut kalau dirinya menjadi sebuah legenda yang patut untuk selalu di ceritakan,dan kali ini..Si
kancil akan berpetualang dalam sebuah kisah yang sama,tapi alur ceritanya mungkin berbeda..
Duduk dan nikmatilah kisah ini dengan seksama,ketika waktu di mana kisah the Legend of si Kancil di
mulai...
Pada zaman dahulu di alas purwa terdapat sebuah desa kecil tempat para binatang yang bernama alas
bongas.
Di desa itu di huni oleh beberapa keluarga binatang.
Dan salah satunya adalah keluarga pak Kanca.
Keluarga pak kanca adalah keluarga kancil,dia hidup bersama isterinya yang bernama Cileungsi.
Pada waktu itu Cileungsi atau sebut saja bu kanca,tengah hamil tua.
Dan pada hari yang di sudah tunggu-tunggu oleh keluarga kecil itu,ahirnya lahirlah seekor bayi laki-laki
yang melengkapi kebahagiaan keluarga kecil itu.
"Kita kasih nama siapa bu?".Tanya pak kanca.
"Bagaimana kalau kita beri nama KANCIL saja pak?".Jawab bu kanca.
"Lho?Bukanya itu nama jenis bangsa kita bu?Apa tidak terlalu aneh?".Kata pak kanca heran.
"Hahaha..Kenapa harus heran pak? Nama adalah sebuah do'a..Dan ku harap dengan memberi anak kita
nama Kancil,suatu saat nanti dia bisa menjadi orang besar yang membuat jenis kita selalu di ingat dari
waktu ke waktu.
Lagi pula..Itu juga gabungan dari kedua nama kita..KANca dan CILeungsi,di gabung jadi
KANCIL..".Kata bu kanca.
"Hehehe..Benar juga kata mu bu.Aku setuju dengan nama itu..Yah,moga-moga saja ketika dia besar nanti
dia mewarisi kecerdasan ibunya.. :) ".Kata pak kanca.
"Dan juga kelincahan dan kegesitan bapaknya.. "^_^"...".Sambung bu kanca menimpali.
Dan sejak saat itu,di mulailah kehidupan si kancil yang di didik dengan kasih sayang oleh keluarganya.
Dia tumbuh menjadi kancil yang cerdas dan lincah,dan di desa kecil itu pun si kancil selalu terlihat
menonjol di antara anak-anak binatang lain.
Bahkan di sekolah pun si kancil terkenal sebagai anak yang cerdas,bahkan dia selalu mendapat ranking
satu.
Yah..Walau tak dapat di pungkiri dia juga sedikit nakal dan bandel karena terlalu ceroboh dan mudah
penasaran.
Itu semua tak lepas dari kemampuanya membagi waktu antara bermain dan waktu belajar.
Pada suatu hari sepulang sekolah,si kancil mengajak teman-temanya untuk berjalan-jalan keluar desa.
Dia sangat penasaran dengal hal apa saja yang ada di luar desanya.
Si buny kelinci dan si ranggo tupai yang selalu menjadi teman setianya mengikutinya dari belakang.
"Cil..Apa kita tak terlalu jauh dari desa?Yuk kita pulang saja yuk..Aku takut..".Kata si buny.
"iya cil..Kata ibu ku,area di luar desa tidak aman.Daerah ini di kuasai oleh para bandit yang di juluki the
gorilazer..".Kata tupai menimpali.
"Halah..Kalian gak usah takut,kan ada aku..Emangnya ada apa dengan para gorilazer itu?".Tanya kancil.
"Mereka itu adalah kelompok kera yang suka menjarah,kadang mereka juga masuk ke desa kita.
Pimpinan mereka sangat menyeramkan,bertubuh besar dan bermata satu.
Ceritanya dia pernah tertangkap oleh pemburu dan satu matanya terkena panah,tapi dia dapat lolos.
Itulah yang membuatnya sangat di takuti dan di segani,karena sangat jarang yang bisa lolos dari pemburu
hidup-hidup..".Kata ranggo tupai menjelaskan.
"Ah..Masa? Kalo cuma lolos dari pemburu saja..Itu urusan kecil..".
"Jaga mulut mu bocah..Kau tak tahu di mana kau berada.Ini daerah kekuasaan ku".Tiba-tiba sebuah suara
memotong perkataan kancil.
Dalam sekejap tempat itu telah di kepung para kera,dan seekor gorila melompat turun menghampiri
kancil dan kawan-kawan.
"Sungguh anak kecil yang pemberani tapi ceroboh..Kau berani menghina ku di daerah kekuasaan
ku..".Kata gorila itu.
"Lho..Memang kau ini siapa? Emang hutan ini milik bapak mu?".Jawab kancil santai,sementara kedua
temanya menggigil ketakutan di belakangnya.
"Lancang sekali kau bocah..!! Lihat baik-baik diri ku..Dengan mata satu dan tubuh yang besar dan
kuat.Nama ku melegenda..Akulah hewan terkuat di wilayah ini,akulah satu-satunya hewan yang mampu
lepas dari para pemburu..Akulah pimpinan the gorilazer,akulah..The King KONG..!!".Jawab gorila itu
dengan penuh gaya..
"huuaah..Sampai ngantuk aku dengernya..Udah ngocehnya? Terus kalau kamu pimpinan gorilaz alias
gorila malaz,emangnya kenapa?
Terus kalo kamu punya nama the king kong raja kera emang kenapa?
Terus kalo kamu pernah bebas dari para pemburu aku harus apa?
Harus bilang "Wooww..!!" gitu?
Sudahlah paman,paman kong gak usah sok nakut-nakuti aku.
Lagian semua kisah tentang paman juga belum ada buktinya..Kalo cuma kabur dari pemburu saja aku
juga bisa paman.
Jangankan cuma di tangkap,di bawa sampai rumah mereka saja aku juga masih bisa pulang..".Raja kong
sangat terkejut mendengar jawaban kancil itu,bahkan semua kera dan kedua teman kancil ikut melongo di
buatnya.
"Hmm..Besar juga mulut mu bocah..Kalau begitu,bagaimana kalau kita bertaruh untuk membuktikan
ocehan mu..".Kata raja kong.
"Boleh..Emang taruhan paman apa kalau aku menang?
Dan pastinya sih aku bakal menang.. :p ".Jawab kancil enteng.
"hahaha..Aku suka gaya mu bocah..Sangat percaya diri dan bersemangat..Tapi juga sangat ceroboh..
Baiklah..Apapun yang kau minta katakan pada ku..".
"Oke..Aku gak minta yang aneh-aneh..Aku cuma minta kalau aku menang,paman dan para gerombolan
paman tidak boleh jadi bandit lagi.Dan tentunya tidak boleh menjarah barang yang bukan
haknya,mulailah hidup dengan baik..
Dan yang kedua..Jika aku berhasil lolos,paman dan para gerombolan paman..Harus menceritakan kisah
tentang diri ku kesemua penjuru hutan purwa ini.Agar semu tahu tentang kisah ku..
Bagaimana paman kong? Setuju?".Tanya kancil.
"Hahaha..Dasar kau bocah yang aneh..Kau mempertaruhkan nyawa mu hanya untuk hal sebodoh itu? Kau
tak berminat jadi raja menggantikan ku?".
"Tidak paman..Cuma itu aja..Lagian aku juga gak minat jadi raja..Kebanyakan mikir,takut botak.
Dan lagi takut gendut karena kebanyakan makan,contohnya seperti perut paman..Hehehe".Kata kancil.
"Huahahahaha..Gue suka gaya loe bocah..Baru kali ini aku bertemu bocah bernyali besar seperti
mu..Baiklah,aku sanggupi permintaan mu..
Sekarang buktikan semua ocehan mu barusan..Atau kau akan menyesal karena telah berani
mempermainkan aku..".Ancam Raja kong.
"Oke..Siapa takut..Sekarang antar aku di mana tempat perangkap para pemburu..".Kata kancil
menyanggupi.
"Cil..Kamu yakin mau melakukan ini?
Itu sangat berbahaya lo cil,sama saja kamu mengantar nyawa.
Lebih baik kita lari saja dan pulang ke desa".Bisik buny dan ranggo pada kancil.
"kalian tenang saja kawan-kawan..Aku pasti baik-baik saja.
Aku punya seribu satu rencana,kalian tak usah hawatir.
Kalian tunggu saja aku di sini..".Kata kancil menenangkan kedua temanya.
Ahirnya dengan di pandu seekor kera anak buah raja kong,si kancil berjalan menuju tempat perangkap
berada.
Perjalanan yang lumayan jauh,karena letak perangkap itu berada di pinggiran hutan.
"Nah..Kita sudah sampai,aku hanya bisa mengantar mu sampai sini saja.
Itu dia letak perangkapnya..Kamu lihat daun-daun kering itu?
Jika kamu menginjaknya..Maka sebuah akan menjerat kaki mu hingga kau akan terperangkap..
Aku akan mengawasi mu dari sini untuk memastikan kamu benar-benar terperangkap oleh tali
itu,kemudian aku akan pergi menghadap raja kong untuk melapor".Kata kera pemandu itu menjelaskan.
"Ok..Cuma hal yang simpel..Baiklah,kamu tunggu di sini.
Aku akan menuju ke arah perangkap itu..Gitu aja kok repot".Kata si kancil sambil berlalu.
Kemudian si kancilpun menuju ke arah perangkap itu dan menginjaknya,hingga kakinya terjerat dan
terikat terbalik di atas pohon.
Setelah memastikan si kancil benar-benar terjebak dan tak dapat lepas,kera pemandu pun kembali untuk
melapor ke raja kong.
"hmm..Jadi bocah itu benar-benar melakukanya?".Tanya raja kong.
"Benar bos..".Jawab kera pemandu.
"Benar-benar bocah yang bernyali besar,aku salut dan akan berkabung untuk kematianya sebagai
ungkapan rasa penghormatan ku..".Kata raja kong.
Sementara buny dan ranggo hanya bisa menangisi nasib yang menimpa kancil.
Mereka tak mengira si kancil akan mati dengan cara yang mengenaskan.
Sementara itu di tempat lain..Si kancil masih tergelantung di atas perangkap.
Sudah berkali-kali dia berusaha melepaskan diri,tapi tetap tak berhasil melepaskan kakinya dari jerat tali
itu.
"Ternyata tali ini benar-benar erat..Aku tak mampu lepas sendiri.Wah..Bisa-bisa aku benar-benar
tertangkap pemburu nih..Aku harus cepat-cepat cari akal..".Gumam kancil.
Ketika sikancil sedang berfikir keras,tiba-tiba tiga ekor merpati hinggap di pohon itu.
"Kamu sedang apa cil?Kenapa kamu bisa ada di tempat ini?Ini kan sudah terlalu jauh dari desa..".Tanya
ketiga merpati itu serentak.
Kancil seperti mengenali suara itu,itu seperti suara teman sekelasnya.
Lalu dia pun melihat ke atas pohon..
"Dara,Deri,Dora?! Kenapa kalian bisa ada di sini?".Kata kancil senang sekaligus terkejut.
"Kami baru saja pulang dari rumah paman Kurkur,lalu kami melihat mu tergelantung dan kami lalu ke
sini.
Memangnya ceritanya gimana kok sampai kamu bisa terjebak di perangkap ini?".Tanya si dara.
Lalu kancil pun menceritakan semua hal yang dia alami bersama buny dan ranggo kepada ketiga sekawan
itu.
"Nah..Kalian sudah tahu ceritanya.Sekarang aku membutuhkan bantuan kalian sebelum para pemburu
datang..".Pinta kancil.
"Apa yang bisa kami lakukan untuk mu cil?".Tanya Dora.
"Kalian buanglah kotoran di tubuhku sebanyak-banyaknya,kalau bisa lumuri seluruh tubuh ku dengan
kotoran kalian.
Kalian tak usah tanya alasanya apa,yang penting lakukan saja.
Dan setelah itu,cepat-cepat kalian pergi sebelum para pemburu datang..".Perintah kancil.
Tiga sekawan burung dara itupun segera melakukan perintah si kancil,setelah semua selesa dan di rasa
cukup..Mereka kemudian terbang meninggalkan si kancil..
Lalu..Apa sebenarnya rencana si kancil?
Eits..Baca dulu dengan sabar.. "^_^"
Tak lama setelah tiga dara sekawan pergi,para pemburu datang.
Mereka melihat tubuh si kancil yang tergantung terkena perangkap mereka.
"Hei lihat apa yang kita tangkap..Seekor kancil..".Kata pemburu A.
"hmm..Tapi sepertinya kancil itu sudah membusuk,mungkin sudah beberapa hari dia terjebak dan mati
kelaparan.
Kita kan sudah hampir satu minggu tidak melihat perangkap gara-gara kita pergi ke kota menjual hasil
panen.
Lihat saja..Tubuhnya sudah berbau busuk dan di kerubungi banyak lalat..".Kata pemburu B.
"Wah..Sepertinya benar kak..Lalu mau kita apakan bangkai ini?".Tanya pemburu A.
"Ya kita turunkan lalu kita buang ke hutan biar di makan harimau,memangnya bangkai busuk mau kita
apakan lagi?Setelah itu kita pasang lagi perangkapnya..".Jawab pemburu B.
"Baik kak..".Kata pemburu A kemudian melepaskan tali perangkap yang menjerat si kancil.
Kemudian tubuh si kancil mereka gotong dan di buang ke hutan kemudian mereka tinggalkan.
Setelah memastikan para pemburu sudah pergi,si kancil yang dari tadi pura-pura mati segera bangun.
Dia merasa lega karena rencananya benar-benar berhasil.
Si kancilpun kemudian membersihkan diri di sungai dan pulang menemui raja kong untuk menagih
taruhan mereka.
Kontan saja para kera dan kedua temanya di buat terkejut dengan kembalinya si kancil,lebih-lebih raja
kong.
Dia hampir tak percaya dengan apa yang di lihatnya,bahkan sikancil bisa pulang tanpa ada luka sedikit
pun..
"Hai paman kong..Sekarang tepati janji mu..Lihat,aku menang taruhan seperti yang ku katakan..Hehehe
".Kata kancil.
"Ba..Ba..Bagaimana kau bisa lolos? Sungguh di luar duga'an..Tak masuk akal..".Tanya raja kong tergagap
tak percaya.
"hehehe..Sudah..Tak perlu aku jelaskan.Sekarang yang penting aku sudah membuktikan omongan ku dan
sekarang paman harus menepati janji paman..Simpel,gitu aja kok repot.. ^_^ ".Jawab kancil.
"Hahahaha..Kau memang punya banyak kejutan bocah..Sebagai raja,aku akan menepati janji ku.
Aku dan semua rakyat ku tidak akan menjarah lagi..Dan aku akan menyebarkan semua kisah mu
keseluruh pelosok hutan,agar mereka mengal mu dan mengetahui akan kehebatan mu.
Tapi bocah..Aku belum tahu siapa nama mu..Dan harus ku panggil apa diri mu dalam cerita ku?".Tanya
raja kong.
"Sebut saja nama ku..KANCIL.. :) ".
Lalu setelah kejadian itu,kancilpun mengajak kedua temanya kembali ke desa.
Sungguh petualangan yang melelahkan..Rasanya rumah adalah tempat yang nyaman untuk istirahat
sejenak.
Sebagai persiapan menghadapi petualangan baru di hari esok..
Dalam petualangan yang lain..Dalam kisah yang lain pula.. "^_^"

Cerita Dongeng Kancil dan Gajah yang takut Tikus – Pada suatu hari, si Kancil berniatberkunjung
ke kediaman si tikus sahabat lamanya. Pagi-pagi sekali si Kancil sudah mulai berangkat dari rumah, agar
dia tak terlalu siang tiba di rumah si Tikus. Si Tikus tinggal di sebuah kawasan kecil di pinggir hutan,
tempat itu sangat indah karena terdapat sebuah danau kecil di tempat itu. Si Tikus tinggal secara
berkelompok, terdiri dari beberapa keluara dan di pimpim oleh tetua tikus yang menjadi sahabat karib si
kancil. Akhirnya setelah berjalan hampir setengah hari, si kancil tiba di perkampungan tikus dan di
sambut gembira oleh tikus sahabatnya. “ Wah.. kancil sahabat ku, sudah lama kita tidak bertemu. Tapi
kau masih saja kurus tak gemuk-gemuk”. Canda si tikus menggoda. “ Ah.. benar.. sejak peristiwa terahir
kali kita bertemu dengan singa, hingga kini kita baru bertemu lagi. Tapi anehnya, badan mu tetap saja
kecil tak tinggi-tinggi. Hehehe..”. si kancil membalas canda sahabatnya itu.

Mereka memang sudah lama tak bertemu sejak peristiwa si kancil menolong tikus dari singa, bahkan
karena pertolongan si kancil tikus dan singa akhirnya bersahabat. Kedua kawan lama itu bersenda gurau
dengan hangatnya mengenang masa lalu mereka. Saling puji dan saling ejek seakan menjadi hal biasa
yang selalu bisa mendatangkan tawa yang membuat mereka lebih akrab. Tapi beberapa waktu kemudian,
mereka dikagetkan oleh tanah yang terguncang. Mereka lari keluar dari rumah karena mengira terjadi
gempa bumi, tek terkecuali si kancil. Tapi ternyata anggapan mereka salah. Karena yang membuat bumi
berguncang adalah segerombolan gajah yang merangsak masuk ke daerah pinggir utan dan memakan
semua tumbuhan di sana. Akibatnya, tempat itu menjadi porak poranda karena banyak pohon yang
tumbang dan patah diterjang oleh para gajah.

Melihat hal itu, si tikus menjadi perihatin. Merasa memiliki tanggung jawab sebagai kepala kampong, si
tikuspun menghampiri kawanan gajah itu untuk member nasehat. Melihat kawanya berjalan kea rah
gerombolan gajah, si kancil mengikuti karena takut jika terjadi sesuatu pada si tikus. “ Hai kawan-kawan..
aku mohon jangan merusak alam di sekitar sini. Ini kampong kami, jadi silahkan kembali dan mencari
makan ke padang rumput tempat biasa kalian mencari makan. Lihatlah, banyak pohon yang patah dan
tumbang karena kalian terjang membabi buta”. Kata tikus. Mendengar ada yang berkata pada mereka,
gerombolan gajah mencari-cari dari mana arah suar itu muncul. Lama merak mencari tapi tak melihat satu
sosok yang mereka lihat. Tapi begitu mereka tahu bahwa yang berkata pada merekaadalah seekor tikus
yang sedang berdiri di atas batu, kontan mereka tertawa terbahak-bahak. Lalu datanglah satu gajah yang
cukup besar menghampiri si tikus yang ditemani kancil disampingnya. Mungkin gajah besar itu adalah
kepala gerombolan.
“ Hai makhluk kecil, apa yang kau bilang? Mau mengatur kami? Mahluk kecil rendahan seperti mu tak
pantas berada disini sok menasehati. Bisa-bisa kamu terinjak oleh kami lalu gepeng dan mati.
Hahahahaha..”. kata kepala gajah itu. Si tikus terdiam, dia agak takut karena gajah itu memiliki tubuh
yang besar dan kuat. Sedangkan dirinya bertubuh kecil dan lemah jika dibanding para gajah. Melihat
temanya yang ketakutan, si kancil akhirnya ikut angkat bicara. “ Hai makhluk sombing.. kamu tak tahu
dengan siapa kamu bicara?”. Teriak kancil. Para gajahpun mengalihkan pandangan pada si kancil yang
bertubuh mungil dan kecil. “ Hahahaha.. ada hewan mungil lagi yang sok jadi pahlawan kesiangan.
Memangnya si kerdil itu sapa? Kamu tak tahu kalu kami ini hewan terkuat di sini? Bahkan harimau dan
singa, tak ada yang berani melawan kami..”. kata gajah menyombongkan diri.

Dengan geram kancil menjawab.. “ Dia itu adalah raja htan di sini. Jangankan Cuma kamu, harimau dan
singa saja mampu dia makan dengan giginya yang tajam dan kuat”. Kata kancil. “hahahaha.. apa kamu
bilang? Kamu mimpi ya? Makhluk kecil rendahan ini mau memakan kami juga? Sudah gila kau ya?”.
Kata gajah mengejek sambil tertawa terbahak. “Oooo.. jadi kalian meragukan kemampuan raja kami ini?
mau bukti?”. Tantang kancil. “Buktikan kalau memang benar begitu.. apa yang ingin kau tunjukan hewan
kecil?”. Tanya gajah mulai marah karena tersinggung. “ Baik.. apa kau mampu memakan batang pohon
dan kayu?” Tanya kancil. “ Hah.. gila kau..!! mana mungkin ada hewan yang mampu memakan batang
kayu? Bahkan gigi singan dan harimau yang tajam, tak akan mampu memakan kayu”. Kata gajah. Seakan
tahu dengan siasat kancil, si tikus berusaha sok angkuh dan berani. “ Raja ku ini, giginya sangat kuat dan
tajam, jangankan daging kalian, batang kayu yang besarpun tak menjadi masalah untuk dirinya. Mampu
dia robohkan dan dia makan..”. kata kancil. “ Hahahahahaha.. dua hewan kecil yang gila..”. kata gajah
semakin mengejek.

“Baiklah kalau kalian tak percaya.. tapi jika semua kata-kata ku mampu dibuktikan, kalian harus bersedia
menjadi santapan raja ku ini. Dia sudah cukup lama tak makan daging gajah, kalian jangan lari ya..”. Kata
si kancil menantang. Si kancil lalu member isyarat pada si tikus untuk melanjutkan tugasnya, tikuspun
lalu menuju sebuah pohon yang cukup besar. Lalu menggigit batang pohon itu, mengeratnya hingga
pohon itu lama-lama terkikis dan hampir tumbanga. Melihat hal itu, para gerombolan gajah menjadi
kaget, mereka mengira bahwa tikus memang kuat dan mampu memakan segalanya termasuk mereka.
Tanpa menunggu komando, semua kawanan gajah itu lari kalang kabut mencari selamat karena takut jika
tikus benar-benar akan memakan mereka semua. Melihat hal itu, tikus dan kancil tertawa geli..” Ya.. lari
sana.. tapi jika sampai raja ku bertemu kalian lagi, maka dia akan memakan kalian hidup-hidup.. ingat
itu..!!”. gajah adalah hewan yang memiliki ingatan yang cukup kuat. Semenjak hari itu, kawanan gajah
tak ada lagi yang berani ke tempat itu. Bahkan setiap gajah bertemu dengan tikus, mereka akan merasa
ketakutan karena takut dimakan olehnya. Dan itu terus berlanjut hingga saat ini. dan menjadi sebab
kenapa gajah takut dengan tikus..

Home » CERITA RAKYAT INDONESIA » DONGENG INDONESIA » Cerita Legenda Bawang Merah
dan Bawang Putih Dongeng Singkat

Cerita Legenda Bawang Merah dan Bawang


Putih Dongeng Singkat
Yoga Wahyu Aji 10:09:00 AM 2 Comments CERITA RAKYAT INDONESIA, DONGENG
INDONESIA
Legenda Bawang Merah dan Bawang - Dahulu kala, ada sebuah keluarga yang hidup bahagia. Mereka
memiliki seorang puteri yang diberi nama bawang putih. Namun pada suatu hari, ibu bawang putih jatuh
sakit dan akhirnya meninggal. Setelah kejadian itu, bawang putih hidup sendiri dengan ayahnya. Ayah
bawang putih adalah seorang pedagang yang sering bepergian jauh. Karena tak tega meninggalkan
bawang putih sendirian di rumah, akhirnya ayah bawang putih memutuskan menikah lagi dengan seorang
janda. Janda tersebut memiliki satu anak yang diberi nama bawang merah.
bawang merah dan bawang putih sumber gambar kompasiana.com
Sebenarnya niat ayahnya adalah agar bawang putih tak kesepian dan memiliki teman yang membantunya
di rumah. Namun ternyata, ibu dan kakak tiri bawang putih memiliki sifat yang jahat. Mereka bersikap
baik pada bawang putih hanya ketika ayahnya ada bersamanya. Namun ketika ayahnya pergi berdagang,
mereka menyuruh bawang putih mengerjakan segala pekerjaan rumah seperti seorang pembantu.
Ternyata kemalangan bawang putih belum berhenti sampai disitu, selang beberapa waktu, ayah bawang
putih juga jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia.

Kini, ibu tiri dan bawang merah bersikap semakin jahat pada bawang putih. Bahkan waktu beristirahat
bawang putih juga semakin terbatas. Tiap hari dia harus melayani semua kebutuhan bawang merah dan
ibu tirinya. Sampai disuatu pagi ketika bawang putih mencuci di sungai, tanpa disadari salah satu
selendang kesayangan bawang merah hanyut. Ketika sampai rumah, bawang merah memarahi bawang
putih karena selendangnya tak dia temukan. Dia menyuruh bawang putih mencari selendang itu dan tidak
boleh pulang sebelum menemukanya. Akhirnya, bawang putih menyusuri sungai untuk mencari
selendang itu. Hingga larut malam, selendang itu belum juga dia temukan. Ketika tengah menyusuri
sungai, bawang putih nelihat sebuah gubuk, ternyata gubuk itu dihuni oleh seorang nenek sebatang kara.
Bawang putih akhirnya meminta izin untuk menginap semalam.
Nenek itu cukup baik hati, dia mempersilahkan bawang putih untuk menginap. Nenek itu juga
menanyakan perihal tentang bawang putih, dan bagaimana dia sampai di tempat itu. Bawang putih pun
menceritakan nasib yang dialaminya, hingga nenek yang mendengar itu merasa iba. Ternyata, selendang
yang dicari bawang putih ditemukan oleh si nenek. Dan nenek itu mau menyerahkan selendang itu
dengan syarat bawang putih harus menemaninya selama seminggu. Bawang putih menerima tawaran itu
dengan senang hati.

Waktu seminggupun berlalu, dan kini waktunya bawang putih untuk pulang. Karena selama tinggal disitu
bawang putih sangat rajin, nenek itu memberikan selendang yang dulu dia temukan dan memberi hadiah
pada bawang putih. Dia disuruh memilih diantara dua buah labu untuk dia bawa. Awalnya bawang putih
ingin menolak, namun karena ingin menghormati pemberian, bawang putih akhirnya memilih labu yang
kecil dengan alasan takut tak kuat membawanya. Dan nenek itu hanya tersenyum mendengar alasan itu.

Setelah itu, bawang putihpun segera pulang dan menyerahkan selendang itu pada bawang merah. Setelah
itu dia segera ke dapur untuk membelah labu dan memasaknya. Namun betapa terkejutnya dia, karena
ketika labu itu dibelah, ternyata labu itu berisi emas permata yang sangat banyak. Secara tak sengaja, ibu
tiri bawang putih melihatnya dan langsung merampas semua emas itu. Bukan hanya itu, dia juga
memaksa bawang putih untuk menitakan dari mana dia mendapat labu ajaib itu. Bawang putihpun
menceritakan semua kejadian yang dialaminya.

Mendengar cerita bawang putih, muncul niat jahat di benak ibu tiri yang serakah itu. Esok paginya, dia
menyuruh bawang merah untuk melakukan hal yang sama seperti yang silakukan bawang putih, dia
berharap akan bisa membawa pulang labu yang lebih besar sehingga isinya lebih banyak.

Singkat cerita, bawang merah yang malas itu tiba di gubuk nenek, dan diapun tinggal disitu selama
seminggu. Namun karena sifatnya yang pemalas, dia hanya bermalas-malasan saja dan tidak mau
membantu pekerjaan si nenek. Dan ketika sudah waktunya pulang, diapun di suruh memilih labu sebagai
hadiah. Tanpa fikir panjang, dia langsung mengambil labu yang besar dan segera berlari pulang tanpa
mengucapkan terimakasih.

Setelah tiba dirumah, ibunya sangat senang melihat anaknya membawa labu yang sangat besar. Dia
berfikir pasti emas di dalamnya cukup banyak. Karena tak ingin diketahui oleh bawang putih dan takut
jika bawang putih minta bagian, mereka menyuruh bawang putih mencuci disungai. Setelah itu mereka
masuk kamar dan menguncinya dengan rapat.

Dengan tak sabar, mereka segera membelah labu itu. Namun diluar dugaan, bukan emas yang ada
didalamnya. Melainkan labu itu dipenuhi ular, kalajengking, kelabang, dan berbagai hewan berbisa.
Dengan cepat hewan-hewan itu keluar dari labu dan menggigit kedua anak dan ibu serakah itu. Mereka
tak mampu kabur, karena pintu kamar mereka kunci rapat dan mereka tutup dengan lemari dari dalam.
Akhirnya, mereka mati di dalam kamar bersama keserakahan mereka. Setelah mereka mati, hewan-hewan
berbisa itu kenyap tak berbekas. Demikian dongeng singkat yang saya ceritakan mengenai cerita bawang
merah bawang putih semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai