Anda di halaman 1dari 27

3.

3 KELAS MAMALIA

1. Cotton Top Tamarin (Saguinus oedipus)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia

Filum : Chardata

Kelas : Mamalia

Ordo : Primates

Famili : Callitrichidae

Genus : Sagunius

Spesies : Saguinus oedipus

Nama Indonesia/Daerah : Cotton Top Tamarin


Nama Ilmiah :Saguinus oedipus

Ciri umum: Cotton-top Tamarins adalah monyet kecil (seukuran tupai) yang beratnya kurang
dari satu pon. Cotton-top Tamarins mendapatkan nama mereka dari bulu putih yang ada di
atas kepala mereka. Punggung mereka berwarna cokelat, dan mereka memiliki perut yg
berwarna putih dan wajah hitam.Cotton-top Tamarins dapat hidup selama sekitar 8-12 tahun
di alam liar, dan sampai 10-25 tahun di kebun binatang.
Ciri khusus: Bagian belakang Cotton Top Tamarin berwarna coklat,lengan dan kaki
berwarna kuning keputihan,sementara pantat dan pahanya berwarna oranye kemerahan.Gigi
taring yang dimilikinya lebih rendah,lebih panjang dari gigi seri,sehingga tampaknya seolah-
olah ia memiliki gigi kecil, Cotton Top Tamarin juga memiliki suara yang lembut dan
terkadang seperti peluit,berdasarkan penelitian ada 38 jenis suara yang berbeda. Cotton Top
Tamarin biasanya melahirkan antara bulan April dan Juli,dengan periode kehamilan empat
sampai lima bulan.Anak yang baru lahir akan belajar berjalan setelah usia 2 sampai 5
minggu,belajar makan biji-bijian sejak usia 4 sampai 7 minggu,anak-anak ini bisa mandiri
saat usia 10-18 minggu,dan mencapai kematangan seksual sekitar usia 2 tahun.

Penyebaran dan Habitat: Habitat nya di alam liar, Cotton-top tamarins hanya hidup di
negara Kolombia di Amerika Selatan. Mereka dapat ditemukan di wilayah barat laut negara
hidup di puncak yang tinggi di pohon hutan tropis.
Makanan: Cotton-top tamarins makan kebanyakan buah-buahan dan serangga. Kadang-
kadang mereka akan makan telur burung dan kadal.
Kebiasaan: Kebiasaan hewan ini adalah bangun siang dengan memilih pohon secara teliti,
bangun lebih siang daripada primata lain, dan mencari makan serta menjelajah dengan cepat
sebelum petang, cotton-top tamarin bisa menghindari predator malam.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 85


2. Banteng (Bos javanicus)

KLASIFIKASI

Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Mamalia
Ordo :Artiodactyla
Famili :Bovidae
Genus :Bos
Spesies :Bos javanicus

Nama Indonesia/Daerah : Banteng


Nama Ilmiah :Bos javanicus

Ciri umum: Banteng memiliki ciri ciri tubuh yang tegap, besar, dan kuat. Pada
bagiandadanya terdapat gelambir (dewlap) yang dimulai dari pangkal kaki depan sampai
bagian leher, tetapi tidak mencapai daerah kerongkongan. Tinggi badan dari banteng
sendiri bervariasi menurut umurnya, banteng jantan yang berumur 8-10 tahun mempunyai
tinggi bahu ± 170 cm, sedangkan banteng betina dengan umur yang sama mempunyai tinggi
sampai bahu ± 150 cm. Banteng jantan ukuran tengkoraknya 50 cm, sedangkan betina
lebih ≥ 45 cm. Berat tubuh banteng betina berkisar antara 248 –315 .
Ciri khusus: Banteng merupakan hewan berkuku(ungulata) genap jadi memiliki lambung
ganda (rumen, retikulum, omasum dan abomasum). Untuk membedakan jantan dan betina
yakni dengan melihat warna tubuhnya yakni yang jantan hitam kecoklatan dan betina coklat
dan postur tubuh jantan lebih besar dibandingkan betina. Banteng dapat mencapai tinggi
sekitar 1,6 meter dan panjang sekitar 2,3 meter dan bobot 680 sampai 810 kg .

Penyebaran dan Habitat: Penyebaran jawa, baluran, meru betiri, alas pur. Banteng memiliki
habitat pada kawasan sungai, danau dan rawa.Banteng juga dapat ditemukan di bagian Sahara
hingga Afrika Selatan.
Makanan: Merupakan hewan herbivora yang memakan tumbuhan dan rerumputan dan
peminum air yang sangat kuat.
Kebiasaan: Mereka berjemur sepanjang hari, minum di kolam dan duduk di tempat teduh,
hidup secara berkelompok (kelompok besar). Prilaku yang nampak saat banteng makan yakni
Regurgitasi yakni pakan dari lumen kembali ke mulut untuk di pecah secara mekanik
(remastikasi), Reinsalivasi yakni pemberian saliva pada pakan kemudian Redeglutisi yakni
penelanan kembali.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 86


3. Banteng Jawa (Bos javanicus)

KLASIFIKASI

Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Mamalia
Ordo :Artiodactyla
Famili :Bovidae
Genus :Bos
Spesies :Bos javanicus

Nama Indonesia/Daerah : Banteng jawa


Nama Ilmiah : Bos javanicus

Ciri umum: Bentuk fisik dari banteng Jawa adalah dengan tinggi yang bisa mencapai 1,6
meter pada bagian pundak dan dengan panjang tubuh sekitar 2,3 meter, untuk berat banteng
jantan sendiri bisa mencapai bobot 680 - 810 kilogram bahkan untuk banteng jantan yang
sangat besar bisa mencapai bobot 1 (satu) ton. Pada banteng Jawa jantan dan betina memiliki
perbedaan dari sistematik luar antara jantan dan betina, atau biasa disebut dengan dimorfisme
seksual.
Ciri khusus: Banteng Jawa jantan memiliki warna biru hitam ataupun ada juga yang coklat
gelap, bentuk tanduk dari banteng jantan melengkung keatas dan panjang mengarah ke punuk.
untuk banteng betina umumnya berwarna coklat agak kemerahan, untuk betina memiliki
tanduk lebih tidak sepanjang banteng Jawa jantan dan tanduknya lebih menghadap kedalam
dan tidak kepunuk. ciri-ciri lain dari banteng Jawa adalah dengan warna putih pada bagian
mata, moncong, kaki bagian bawah dan daerah sekitar pantat.

Penyebaran dan Habitat: Banteng Jawa mempunyai habitan di daerah hutan yang lebat
ataupun hutan yang bersemak,mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 2,100
mdpl.Persebaranya mulai dari Kamboja,Indonesia ( Jawa,Bali dan Klimantan )Laos,
Malaysia,Thailand, Myanmar,dan Vietnam.
Makanan: Banteng jawa adalahherbivora yang memakan rerumputan, bambu, daun-daunan
dan juga beberapa jenis buah maupun ranting yang masih muda,
Kebiasaan: Umumnya banteng jawa aktif pada siang dan malam hari,namun pada wilayah-
wilayah yang dekat dengan pemukiman manisia banteng cenderung untuk beadabtasi sebagai
binatang nocturnal yang aktif di malam hari.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 87


4. Kambing Etawa (Capra aegagrus-hircus)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Bovidae

Subfamili : Caprinae

Genus : Capra

Spesies : C. aegagrus

Nama Indonesia/Daerah : Kambing Etawa


Nama Ilmiah :Capra aegagrus-hircus

Ciri umum: Kambing dapat mencapai tinggi gumba 1 meter (100cm) maksimal pada umur
1,5 tahun. Dengan kata lain sebelum umur satu setengah tahun, kambing etawa Senduro telah
mencapai tinggi 1 meter. Untuk cempe jantan kambing etawa Senduro super dapat mencapai
tinggi 65cm-70cm pada umur 4 bulan. Kambing etawa memiliki kaki berjumlah 4 dan jumlah
jari yang genap.
Ciri khusus: Warna bulu putih menyeluruh merupakan salah satu nilai plus dari ciri kambing
etawa . Tidak semua kambing etawa Senduro atau bahkan kelas super memiliki warna putih
menyeluruh. Meskipun dominan berwarna putih, kambing etawa Senduro sendiri bisa
berwarna coklat kemerahan baik secara total ataupun muncul sebagai bercak.Kambing etawa
merupakan mamalia ruminansia yang memilik 4 bagian perut yaitu Rumen, reticulum,
omasum, dan abomasum.

Penyebaran dan Habitat: Habitat nya berada di padang rumput dan tersebar di daerah India
Makanan: Merupakan hewan herbivora yang memakan rumput-rumputan.
Kebiasaan: Hewan ini hanya melahirkan 1-4 ekor anak.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 88


5. Berang-berang (Aonyx cinereus)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas ; Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Mustelidae;
Genus : Aonyx
Spesies : Aonyx cinerea

Nama Indonesia/Daerah : Berang-berang


Nama Ilmiah : Aonyx cinerea

Ciri umum: Morfologi berang-berang dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang menyerupai
musang dengan ciri khusus yaitu selaput pad atungkainya yang dapat digunakan utuk
berenang. Ekornya panjang dan berotot, berfungsi sebagai penyeimbang ketika berada dalam
air dan bulu lebat yang tumbuh pada tubuhnya melindungi hewan ini dari berbagai gangguan
lingkungan hidupnya. Binatang ini adalah jenis makhluk hidup yang lincah, selalu berpindah
tempat dalam mencari makanan dan akan selalu aktif bergerak menyusuri perairan sepanjang
waktu.
Ciri khusus: Bulu atau rambut yag tubuh pada berang-berang memiliki dua lapisan yaitu
pada bagian bulu dalam berupa rambut halus yang dapat menyimpan udara, sehingga ketika
lama dalam air maka kulitnya tidak akan basah. Sedangkan rambut luar yang panjang dan
kaku melindunginya dari lingkungan yang kotor dan kasar.

Penyebaran dan Habitat: Berang –berang tersebar diseluruh daerah Asia. Habitat nya di
lahan basah, air tawar, dan sungaii dan rawa.
Makanan: Berang-berang memakan invertebrata kecil seperti ikan, udang dan kepiting.
Kebiasaan: Berang-berang akan menghabiskan waktunya di daratan tepi danau, sungai atau
laut.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 89


6. Garangan (Herpestes sp)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Herpestidae
Genus : Herpestes
Spesies : Herpestes sp

Nama Indonesia/Daerah : Garangan


Nama Ilmiah : Herpestes sp

Ciri umum: Garangan bertubuh kecil hingga sedang, panjang kepala dan tubuh 250–410 mm,
sedangkan ekornya sekitar 60–80% panjang kepala dan tubuh tadi. Tungkai belakangnya 50–
70 mm dari ‘tumit’ hingga ujung jari. Ukuran tubuh ini bervariasi, dengan kecenderungan
paling kecil di barat laut daerah sebarannya (India utara) dan bertambah besar ke arah
tenggara, dengan ukuran terbesar didapati di Jawa.Bobot tubuhnya berkisar antara 0,5–1 kg.
Ciri khusus: Dalam ukuran tubuh garangan jantan dan betina pada umur yang sama, Jantan
memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran tubuh garangan betina.
Membedakan jenis kelamin garangan dengan membandingkan ukuran ekor, yaitu ukuran ekor
garangan jantan lebih dibandingkan dengan betina.Perbedaan warna bulu garangan, garangan
betina memiliki warna bulu yang lebih cerah dibandingkan jantan sedangkan warna bulu
jantan lebih terlihat gelap dengan garis-garis yang lebih jarang.

Penyebaran dan Habitat: Garangan menyebar luas mulai dari Persia, India Utara, Burma ke
Indocina, Hainan, Siam (Thailand), Semenanjung malaysia, dan Jawa dan sebagian tercatat di
Sumatra. Umumnya hidup di semak-semak dan padang rumput.
Makanan: Garangan biasanya memakan serangga, ketam, cacing, biawak, ular, ayam, dan
hewan pengerat
Kebiasaan: Aktif di atas tanah (terestrial) dan jarang memanjat pohon, garangan tidur dalam
lubang-lubang di tanah, lubang pohon dan tempat yang serupa. Aktif berburu mangsa di siang
maupun malam hari. Ia sering terlihat menyeberangi jalan di siang hari, dengan badan rendah
di atas tanah dan ekor lurus di belakangnya.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 90


7. Beruang Madu (Helarctos Malayanus)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Ursidae
Genus : Helarctos
Spesies : Helarctos malayanus

Nama Indonesia/Daerah : Beruang madu


Nama Ilmiah : Helarctos malayanus

Ciri umum: Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 -
65 kg. Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam, matanya
berwarna cokelat atau biru,selain itu hidungnya relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong.
Jenis bulu beruang madu adalah yang paling pendek dan halus dibandingkan beruang lainnya,
berwarna hitam kelam atau hitam kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang
unik berwarna oranye yang dipercaya menggambarkan matahari terbit.
Ciri khusus: Karena hidupnya di pepohonan maka telapak kaki beruang ini tidak berbulu
sehingga ia dapat bergerak dengan cepat. Kepala beruang madu relatif besar, memiliki telinga
kecil dan berbentuk bundar.Beruang jenis ini memiliki lidah yang sangat panjang dan dapat
dipanjangkan sesuai dengan kondisi alam untuk menyarikan madu dari sarang lebah di
pepohonan.Beruang madu memiliki penciuaman yang sangat tajam dan memiliki kuku yang
panjang di keempat lengannya yang digunakan untuk mempermudah mencari makanan.

Penyebaran dan Habitat: Beruang madu sering berada di pepohonan, beruang ini tersebar
pada hutan tropis Asia Tenggara, tepatnya di kalimantan , Sumatra, Cina Selatan, Burma dan
Semenanjung Malaya
Makanan: Beruang madu adalah binatang omnivora dengan memakan aneka buah-buahan
dan tanaman hutan hujan tropis. Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang
kecil lainnya.
Kebiasaan: Beruang madu aktif di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal,
mereka menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari
makanan.Kecuali betina dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 91


8. Beruk (Macaca nemestrima)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili :Cercopithecidae
Genus : Macaca
Spesies : Macaca nemestrina.

Nama Indonesia/Daerah : Beruk


Nama Ilmiah : Macaca nemestrina.

Ciri umum: Beruk mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan Macaca pada umumnya. Tubuh
Beruk berukuran panjang 47.0 -58.5 cm, dengan panjang ekor 14-23cm dan berat tubuh
kisaran 3.5 - 9 kg.Tubuhnya tertutup oleh mantel rambut berwarna coklat keabu-abuan dan
kemerah-merahan. Di bagian kepala, leher, punggung sampai ekor berwarna gelap dan
dibagian lain berwarna terang, muka dari samping nampak moncong ke depan sedang jika
dilihat dari depan nampak bulat, di bagian atas nampak rambut membentuk setengah
lingkaran berwarna coklat kemerahan.
Ciri khusus: Satwa ini hidup diatas pohon. Perpindahan untuk mendapatkan makanan
biasanya dilakukan diatas tanah. Satwa ini hidup berkelompok terdiri dari 5-6 ekor sampai 40
ekor.Kelompok ini tidak menetap di suatu areal tertentu, namun selalu berpindah-pindah.Di
dalam kelompok sering dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Jika dalam
keadaan bahaya akan menunjukkan perlawanan dengan ekspresi gerakan mereka yang lebih
agresif.

Penyebaran dan Habitat: Tersebar di berbagai daerah asia biasa di pepohonan dan di tanah.
Makanan: Memakan tumbuhan, buah dan umbi
Kebiasaan: Beruk memiliki struktur sosial dan hierarki dalam kelompoknya. Kelompok
beruk didominasi oleh betina. Hewan ini akan menjaga anaknya hingga mandiri. Beruk
termasuk hewan semiarboreae.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 92


9. Golden Lion Tamarin (Leontopithecus rosalia)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primates
Famili : Cebidae
Genus : Leontopithecus
Spesies : L. rosalia

Nama Indonesia/Daerah : Golden lion tamarin


Nama Ilmiah : Leontopithecus rosalia

Ciri umum: Tamarin singa emas (Leontopithecus rosalia) juga diketahui sebagai Marmoset
emas, adalah monyet kecil dari famili Cebidae. Berat mereka tidak sampai setengah
kilogram.Memiliki panjang tubuh hingga 35 cm, namun ekornya yang tipis memiliki panjang
hingga 40 cm.
Ciri khusus: Memiliki warna bulu oranye merah keemasan, dengan rambut lebat menutupi
seluruh sisi pinggir wajahnya, membuat monyet ini seperti singa.

Penyebaran dan Habitat: Monyet ini berasal dari hutan-hutan di Brazil. Mereka sering
berpindah sarang, namun tidak akan pernah turun dari pohon.
Makanan: Termasuk omnivora. Memakan serangga, buah, dan dedaunan.
Kebiasaan: Mereka hidup berkelompok dan biasanya berjumlah 2-8 anggota kelompok.
Sistem kawin monogami. Hewan ini biasanya aktif 12 jam setiap hari.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 93


10. Kera Ekor Panjang (Macaca facicularis)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Spesies : M. fascicularis

Nama Indonesia/Daerah : Kera ekor panjang


Nama Ilmiah : Macaca facicularis

Ciri umum : Monyet Ekor Panjang merupakan jenis monyet yang mempunyai panjang ekor
lebih kurang sama dengan panjang tubuh, yang diukur dari kepala hingga ujung tubuhnya.
Panjang tubuh berkisar antara 385-648mm. Panjang ekor pada jantan dan betina antara 400-
655 mm. Berat tubuh jantan dewasa berkisar antara 3,5-8 kg. Warna tubuhnya bervariasi,
Masa kehamilan berkisar antara 153-179 hari dan umumnya melahirkan hanya satu ekor
anak.Monyet Ekor Panjang paling sering digunakan dalam percobaan biomedik.Di dalam
tubuhnya sering ditemukan antibodi untuk virus jenis-jenis tertentu.
Ciri khusus: Warna rambut keabu-abuan hingga coklat kemerahan dengan wajah berwarna
abu-abu kecoklatan serta jambang di pipi berwarna abu-abu, terkadang terdapat jambul di atas
kepala. Hidungnya datar dengan ujung hidung menyempit.Ekornya panjang.

Penyebaran dan Habitat: Tersebar di Asia Tenggara Hidup pada hutan primer dan sekunder
mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut.
Makanan: Monyet ini pemakan segala jenis makanan (omnivora), namun komposisinya
mengandung lebih banyak buah-buahan (60%), selebihnya berupa bunga, daun muda, biji,
umbi.
Kebiasaan: Monyet yang hidup dirawa-rawa kadang-kadang turun ke tanah pada saat air
surut dan berjalan menelusuri sungai mencari serangga. Monyet yang hidup didaerah bakau
atau pesisir, sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya. Sehingga sering
monyet ini disebut “Crabs eating macaque”.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 94


11. Common Marmoset (Callithrix jacchus)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum :Chordata
Kelass : Mamalia
Ordo : Primates
Famili : Callitrichidae
Genus : Callithrix
Species : C. jacchus

Nama Indonesia/Daerah : Common marmoset


Nama Ilmiah : Callithrix jacchus

Ciri umum: Mereka memiliki ekor yang panjang dan saat dewasa mencapai berat
maksimalnya sekitar 0,5 kg. Semakin dewasa common marmoset, maka rambut putih di sisi
wajahnya semakin banyak.Monyet common marmoset ini sudah dewasa.Terlihat dari
banyaknya rambut putih di sisi samping kepalanya.Mereka banyak ditemukan di pantai timur
laut negara Brazil.
Ciri khusus: Monyet ini adalah satu-satunya jenis monyet yang dapat menderita Anoreksia.
Anoreksia adalah gangguan yang menyebabkan diri merasa terlalu gemuk walaupun
sebenarnya sudah sangat kurus.Sehingga penderitanya selalu berusaha menurunkan berat
badan sampai tidak mempedulikan kesehatan.

Penyebaran dan Habitat: Monyet ini berhabitat asli di pantai timur laut negara Brazil.
Namun jika mereka tak segan untuk berpindah jika merasa tempat barunya lebih baik.Oleh
sebab itu sekarang di daerah selatan di Brazil juga dapat ditemui monyet jenis ini.
Makanan: Memakan jenis hewan seperti Laba-laba, telur burung, getah pohon dan vertebrata
kecil adalah makanan utama mereka.
Kebiasaan:Mereka tak segan untuk berpindah jika merasa tempat barunya lebih baik. Merak
hidup berkelompok dan menggunakan ekornya yang panjang untuk menyeimbangkan saat
memanjat

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 95


12. Harimau Putih (Panthera tigris)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Carnivora

Famili : Felidae

Genus : Panthera

Spesies : Panthera tigris

Nama Indonesia/Daerah : Harimau putih


Nama Ilmiah : Panthera tigris

Ciri umum: Harimau putih cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan
dengan harimau jingga tanpa gen putih. Harimau putih jantan dewasa dapat memiliki panjang
tubuh mencapai 270 cm dengan berat badan mencapai 221 kg.
Ciri khusus: Warna bulu dari harimau ini adalah putih, warna bulunya yang putih bukan
memberikan arti bahwa hewan ini albino , tetapi warna ini disebabkan oleh gen resesif yang
menghasilkan warna pucat. Harimau putih memiliki hidung yang berwarna pink, pusat
kakinya juga berwarna yang sama dengan hidung, bermata biru , dan berbulu putih
kekuningan atau coklat kelabu.

Penyebaran dan Habitat: Habitat di hutan dan tersebar di Bhutan, China, India, Bangladesh
dan Nepal
Makanan: Merupakan hewan carnivora pemakan daging seperti rusa, babi hutan hingga
hewan kecil seperti reptil, burung dan monyet.
Kebiasaan: Memiliki kebiasaan menyendiri atau soliter. Namun kebanyakan dari mereka
akan berpasangan ketika berburu. Waktu berburu mereka biasanya adalah waktu sore
menjelang malam hari.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 96


13. Harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatrae)
KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Carnivora

Famili : Felidae

Genus : Panthera

Spesies : Panthera tigris sumatrae

Nama Indonesia/Daerah : Harimau Sumatra


Nama Ilmiah : Panthera tigris

Ciri umum: Memiliki tubuh yang tinggi daripada macan. Dan ukuran tubuhnya
lebar.Terdapat loreng-loreng berwarna orange hitam disepanjang tubuh.Memiliki rambut-
rambut halus disekitar leher, rambut tersebut tebal. Berdasarkan pernyataan dari keeper,
hewan ini memiliki taring panjang yang tumbuh dua kali selama hidupnya, 0-10 taring susu
dan 12 bulan mulai tumbuh taring permanen. Harimau Sumatra inilah adalah subspesies
harimau terkecil.Harimau Sumatra mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies
harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala dempet.
Ciri khusus: Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke
buntut atau sekitar 250cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau
sekitar 140kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60cm. Betinanya rata-rata
memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198cm dan berat 200 pound atau sekitar 91kg. Belang
Harimau Sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Warna kulit Harimau Sumatra
merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan
hingga oranye tua.

Penyebaran dan Habitat : Hanya ditemukan di Pulau Sumatra di Indonesia,


Makanan: Merupakan predator utama dalam rantai makanan dan akan memakan apapun
yang ditangkapnya, seperti celeng dan rusa, dan kadang-kadang unggas atau ikan
Kebiasaan: Berdasarkan pengamatan, harimau suka mencakar-cakar di pohon untuk
mengasah kukunya. Hewan ini juga sering mengeluarkan auman yang bisa terdengar sampai
100 meter. Tujuannya mengaum yaitu menghangatkan tubuh, memikat lawan jenis, dan
menunjukkan kemampuan pada singa lain. Umurnya jika dalam penangkaran bisa sampai
umur 22 tahun, sedangkan jika hidup di alam liar, kemungkinan hidupnya menurun sampai
16-17 tahun saja. Hal ini dikarenakan di penangkaran satwa akan jauh lebih sejahtera karena
memperoleh perawatan yang layak.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 97


14. Kambing Gunung (Amotragus lervia)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Ammotragus Spesies
: Amotragus lervia

Nama Indonesia/Daerah : Kambing gunung


Nama Ilmiah : Amotragus lervia

Ciri umum: Kambing Gunung ( Ammotragus lervia ) merupakan salah satu jenis kambing
yang terdapat di perbukitan sahara dan pegunungan di afrika utara. Memiliki ciri adanya
tanduk yang panjang pada jantan dan selalu berada di dataran tinggi, warna bulu coklat dan
pada daerah ventral terdapat bulu yang sangat panjang.
Ciri khusus: Kambing Gunung ( Ammotragus lervia ) jantan memiliki tanduk yang lebih
besar dan bulu di bawah leher itu panjang.

Penyebaran dan Habitat: Biasa disebut kambing gunung karena memiliki tempat hidup
di daerah bukit batu (pegunungan) yang panas dan kering. Kambing gunung berasal
dari Afrika Utara
Makanan: Makanan yang diberikan adalah pelet, rumput gajah, wortel, pisang, kacang dan
kecambah.
Kebiasaan: Tingkah laku Kambing Gunung ( Ammotragus lervia ) biasanya bermain-main
dengan cara tanduk menanduk sesama pejantan, biasanya tidur terlentang dan jika terlalu
panas, mereka berlindung.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 98


15. Kangguru Tanah (Thylogale Brunii)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Diprotodontia
Famili : Macropodidae
Genus : Thylogale
Spesies : Thylogale brunii

Nama Indonesia/Daerah : Kangguru tanah


Nama Ilmiah : Thylogale brunii

Ciri umum: Beratnya antara 3-6 kilogram, tetapi ada juga yang 10 kilogram. Panjang
tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar sekitar 50 sentimeter.Kedua kaki kangguru tanah
leebih pendek daripada kaki belakangnya, dan memiliki cakar yang kecil.
Ciri khusus: Kangguru tanah merupakan kangguru terkecil di dunia memiliki bulu halus
yang lebat berwarna hitam dan berwarna putih dibagian perutnya. Memiliki bentuk moncong
yang runcing , dan termasuk kedalam jenis hewan yang dilindungi dikarenakan terancam
punah.

Penyebaran dan Habitat: Hanya terdapat di papua kawasan dataran rendah di hutan-hutan di
wilayah selatan Papua dan Papua Niguin.
Makanan: Merupakan hewan herbivora yang memakan rerumputan dan juga umbi-umbian
Kebiasaan: Mudah bersahabat dengan manusia . Melompat dengan 2 kaki belakangnya yang
kuat dan juga panjang. Memiliki kantung ssebagai tempat unttuk menggendong ataupun
melindungi anaknya.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 99


16. Kera Sulawesi (Macaca nigra)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Primata

Famili : Cercopithecidae

Genus :Macaca

Spesies : Macaca nigra

Nama Indonesia/Daerah : Kera Sulawesi


Nama Ilmiah : Macaca nigra

Ciri umum:Tingginya sekitar 44-60 centimeter, dengan berat badan sekitar 7-15 kilogram,
cukup besar jika dibandingkan dengan monyet Sulawesi lainnya. Kulit berwarna hitam legam
dengan bulu hitam mengkilat yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali wajah, telapak tangan,
dan pantat. Moncongnya lebih menonjol jika dibandingkan dengan jenis lainnya.
Ciri khusus: Ciri khasnya adalah kepala hitam yang memiliki jambul hingga menyerupai
gaya rambut model punk. Memiliki ekor sepanjang 20 sentimeter. Selain itu, cirinya yang
paling mencolok adalah pantatnya yang berwarna merah muda. Warna tubuh betina dan muda
lebih pucat jika dibandingkan dengan Yaki jantan dewasa.

Penyebaran dan Habitat: Tersebar di beberapa titik di hutan primer Cagar Alam Tangkoko,
Bitung, mulai Cagar Alam Tangkoko Batuangus bagian utara hingga ke sungai Onggak
Dumoga. Satwa ini juga tersebar di hutan lindung Sulawesi Utara, seperti Cagar Alam Dua
Saudara, Pulau Bacan, Manembo Nembo, Kota Mubagu, dan Modayak. Habitatnya dapat
dijumpai di hutan primer dan sekunder, daerah pesisir maupun di dataran tinggi hingga
ketinggian 2000 di atas permukaan laut .
Makanan: Hewan ini memakan berbagai bagian tumbuhan, seperti daun, pucuk daun, biji,
bunga, umbi, dan buah. Mereka juga memakan beberapa jenis serangga, moluska, invertebrata
kecil, bahkan ular.
Kebiasaan: Tergolong hewan semiarboreal dan teresterial, selain menghabiskan waktu di
pepohonan, yaki juga sering berjalan-jalan di atas tanah. Daerah jelajahannya berkisar antara
114-320 hektar, dan jelajahan hariannya bisa mencapai 5 kilometer.Cara bergerak sangat
bervariasi, terkadang mereka berjalan menggunakan kedua kakinya (bipedal), menggantung
(brankiasi), atau memanjat. Mereka juga tergolong hewan diurnal, yaitu mayoritas
aktivitasnya dilakukan pada siang hari.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 100


17. Babi Rusa (Babyrousa babyrussa)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Suidae
Genus : Babyrousa
Species : Babyrousa babyrussa

Nama Indonesia/Daerah : Babi rusa


Nama Ilmiah : Babyrousa babyrussa

Ciri umum: Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babirusa
berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram. Tubuh ditutupi
rambut-rambut halus, memiliki tanduk, memiliki kelenjar mamae, tetrapoda, hanya berburu
makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering
menyerang, memiliki bercak putih dibagian tubuhnya.
Ciri khusus: Mempunyai taring panjang yang mencuat menembus moncongnya .Babi rusa
jantan memiliki taring yang mencuat ke atas, sedangkan taring pada betina kecil atau
tereduksi. Taring ini berasal dari gigi taring yang termodifikasi[1]. Taringnya panjang
mencuat ke atas, berguna melindungi matanya dari duri rotan

Penyebaran dan Habitat: Terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru
dan pulau-pulau Maluku lainnya. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis.
Makanan: Babi rusa merupakan hewan omnivora, hewan ini mengkonsumsi daun, akar,
buah, hewan invertebrata dan hewan kecil vertebrata.
Kebiasaan: Meskipun bersifat penyendiri, pada umumnya mereka hidup berkelompok
dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya. Binatang yang pemalu ini
bisa menjadi buas jika diganggu. Mereka berinteraksi dengan cara saling menjilati.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 101


18. Fennec fox (Vulpes zerda)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Canidae
Genus : Vulpes
Spesies : Vulpes zerda

Nama Indonesia/Daerah : Fennec fox


Nama Ilmiah : Vulpes zerda

Ciri umum: Memiliki berat sekitar 1 kilogram dan tinggi sekitar 20 sentimeter. Hewan ini
dapat lompat setinggi 60 cm dan kedepan 120 cm untuk menangkap mangsanya atau
melarikan diri dari pemangsanya.Hewan ini dapat hisup tanpa air, karena ginjalnya dapat
menyesuaikan dan membatasi hilangnya atau kurangnya air dari tubuhnya.

Ciri khusus:Salah satu ciri rubah fennec yang khas adalah kupingnya yang bisa mencapai
ukuran 15 cm.Kuping besar itu berfungsi untuk mendeteksi mangsa dan menjaga agar mereka
tetap dingin. Selain kuping yang lebar, rubah fennec juga mempunyai banyak bulu di telapak
kakinya.Bulu-bulu itu bisa melindungi mereka dari sengatan pasir yang panas.Tubuh mereka
juga ditutupi oleh bulu krem yang cukup tebal.Bulu tebal itu berguna untuk melindungi
mereka dari udara gurun yang sangat dingin di malam hari.

Penyebaran dan Habitat: Berasal dari Afrika Utara dan habitat nya di gurun pasir.
Makanan: Makanan utama rubah fennec adalah tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan hewan
kecil seperti tikus atau serangga.
Kebiasaan: Hewan ini hidup berkelompok. Mereka lebih aktif di malam hari ketimbang
siang hari.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 102


19. Kalong (Pteropus vampyrus)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Chiroptera

Famili : Pteropodidae

Genus : Pteropus

Spesies : Pteropus vampyrus

Nama Indonesia/Daerah : Kalong


Nama Ilmiah : Pteropus vampyrus

Ciri umum: Secara fisik, kalong (kelelawar pemakan buah) mempunyai tubuh yang relatif
lebih besar dibandingkan kelelawar pemakan serangga. Lebar sayapnya bisa mencapai 1,5 m
dan beratnya berkisar 0,6‒1,1 kg. Kalong memiliki telinga yang panjang dan wajah yang
menyerupai anjing atau serigala, serta tubuhnya ditutupi bulu berwarna coklat keemasan.
Ciri khusus: Warna bagian punggung hitam dengan corengan abu-abu. Bagian kepala dan
leher coklat jingga.Anakan seluruhnya coklat abu-abu kusam.Kalong memiliki mata yang
besar walaupun tidak setajam manusia, kalong dapat melihat kala fajar atau didalam gua yang
gelap. Akantrtapi Kalong memiliki indra penciuman yang tajam.

Penyebaran dan Habitat: Kalong menyebar di Asia tropis dan subtropis (termasuk di anak
benua India), Australia, Indonesia, pulau-pulau di lepas pantai timur Afrika (tetapi tidak di
daratan benuanya), serta di sejumlah kepulauan di Samudra Hindia dan Pasifik. Kalong hidup
di hutan tropis, hutan sekunder, kebun atau area yang dekat dengan tempat pertanian atau
perkebunan, dan gua.
Makanan: Kalong memakan buah-buahan. Kalong termasuk jenis hewan herbivora yang
memakan buah-buahan atau menghisap nektar dari bunga.
Kebiasaan: Kalong adalah hewan nocturnal sehingga mencari makan pada malam hari dan
siang harinya dihabiskan untuk bertengger terbalik diatas pohon.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 103


20. Zebra (Equus zebra)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Perissodactyla
Famili : Equidae
Genus : Equus
Spesies :Equus zebra

Nama Indonesia/Daerah : Zebra


Nama Ilmiah : Equus zebra

Ciri umum: Zebra memiliki garis hitam putih yang berbbentuk lurik dan berbeda pada setiap
spesies. Garis pada leher menuju badan berbenntuk vertikal. SEpanjang tulang leher hingga
dekat bagian bahu zebra terdapat rambut-rambut berwarna hitam dan puti. Panjang tubuh dari
zebra 217-246 cm, dan panjang ekor 47-56 cm. TInggi tubuhnya 110-145 cm. Tubuh zebra
jantan lebiih besar dan rambut lehernya lebih tebal dibanding dengan zebra betina, zebra
memiliki ekor yang pendek dan berakhir dengan rambut yang berwarna hitam.
Ciri khusus: Garis pada bagian muka berbentuk horizontal dan vertikal membentuk pola
yang cantik. Beberapa garis terlihat coklat dan memiliki bayangan coklat. Tiap pola garis
individu berbeda- dan unik dan beerfungsi sebagai pengenal karakteristik yang merip dengan
sidik jari manusia.

Penyebaran dan Habitat : Tersebar pada wilayah barat daya Afrika, dengan jumlah
populasi tersebar di daerah Kenya dan Tanzia. Tersebar hingga Ethiopia dan Sudan dan yang
paling jauh yaitu di Nambia. Habitat dari zebbra ialah pada padang rumput, semak dan hutan.
Makanan: Makanan utamanya yakni hijauan rumput atau rumput dan makanan tambahan
yakni wortel, kacang panjang.
Kebiasaan: Tingkah laku zebra yakni flehmen saat birahi, mengibas-ibaskan ekor untuk
mengusir serangga, kejar-kejaran, menendang.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 104


21. Bavian Mantel (Papio hamdryas)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :Mamalia
Ordo : Primates
Famili : Cercopithecidae
Genus : Papio
Species : Papio hamadryas

Nama Indonesia/Daerah : Baboon (Bavian mantel)


Nama Ilmiah : Papio hamadryas

Ciri umum: Ukuran dan berat mereka tergantung pada spesies. Babun guinea memiliki tinggi
50 cm (20 inchi) dan beratnya hanya 14 kg (30 pon) sementara yang terbesar adalah babun
chacma bisa mencapai tinggi 120 cm (47 inchi) dan berat 40 kg (90 pon).
Ciri khusus:Semua babun memiliki moncong seperti anjing, rahang kuat dengan gigi taring
yang tajam, sepasang mata yang berdekatan, bulu yang tebal kecuali pada moncong mereka,
ekor pendek, dan bintik-bintik kasar pada pantat menonjol mereka. Semua jenis babun
menunjukkan dimorfisme seksual, biasanya dalam ukuran, tetapi juga kadang-kadang dalam
pengembangan warna atau taring. Jantan dari spesies babun hamadryas juga memiliki surai
putih besar.

Penyebaran dan Habitat: Penyebaran nya berasal dari daerah Afrika dan Semenanjung
Arab.dapat ditemukan di padang rumput terbuka, hutan terbuka dan bukit-bukit di seluruh
Afrika.
Makanan: Makanan berupa buah, biji dan dedaunan.
Kebiasaan: Baboon memiliki struktur sosial dan hierarki dalam kelompoknya. Kelompoknya
didominasi oleh jantan. Hewan ini juga aktif berburu baik malam ataupun siang hari.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 105


22. Kijang mas (Muntiacus muntjak)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Genus : Muntiacus
Spesies : Muntiacus muntjak

Nama Indonesia/Daerah : Kijang mas


Nama Ilmiah : Muntiacus muntjak

Ciri umum: Bagian atas (punggung) yang berwarna merah kekuning-kuningan dengan
sebaran kepirang-kepirangan di sepanjang bagian tengah terutama tengkuk. Bulu bagian
bawah (perut) pucat kekuning-kuningan, oranye agak keputih-putihan. Ekor bagian atas
berwarna coklat gelap dan kuning agak kecil sepanjang 14-20 cm. Tubuh ramping dengan
tinggi bahu sekitar 50 cm, panjang dari kepala dan badan (tidak termasuk panjang ekor) 86-92
cm dengan berat 13,5-17,7 kg.
Ciri khusus: Kijang jantan mempunyai ranggah (tanduk) yang pendek, tidak melebihi
setengah dari panjang kepala dan bercabang dua, kijang memiliki ekor pendek dan memiliki
taring yang keluar.

Penyebaran dan Habitat: Merupakan binatang endemik yang hanya dapat ditemukan di
pulau Kalimantan (Indonesia dan Kalimantan) dan diperkirakan hidup tersebar hampir di
seluruh Kalimantan. Habitatnya berada di hutan.
Makanan: Kijang mas merupakan hewan herbivora yang memakan rumput, daun-daun muda
yang terjangkau serta umbi/umbian.
Kebiasaan: Merupakan hewan diurnal (aktif di siang hari), mempunyai masa kehamilan
sekitar 7 bulan dengan satu anak ketika melahirkan. Anak kijang akan diasuh induknya
hingga disapih pada usia 2 bulan, kijang muda ini akan mengalami kematangan seksual saat
menginjak usia 6 – 12 bulan.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 106


23. Sitatunga (Tragelaphus spekii)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Bovidae

Genus : Tragelaphus

Spesies :Tragelaphus spekii

Nama Indonesia/Daerah : Sitatunga


Nama Ilmiah : Tragelaphus spekii

Ciri umum: Sitatunga berdiri sekitar setengah meter dari bahu Sitatunga , hewan ini
memiliki mantel tahan air yang berwwarna coklat tua.pada jantan dan kemerahan pada betina.
Kedua jenis Sitatunga baik jantan maupun betina memiliki garis garis putih, kuku mereka
panjang dan tipis untuk mengatasi lawan.
Ciri khusus: Sitatunga jantan memiliki surai serta tanduk yang memutar sehingga bisa
mencapai satu meter panjangnya. Habitat Sitatunga yaitu hidup di rawa dan merupakan
perenang yang sangat baik.

Penyebaran dan Habitat: Habitat di daerah rawa-rawa , Sitatunga tersebar dia daerah Afrika
Tengah
Makanan: Merupakan hewan herbivora yang memakan rerumputan
Kebiasaan: Sitatunga biasa berendam dikolam dengan hanya hidung mereka yang berada
diatas permukaan, dan hewan ini juga aktif di malam hari.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 107


24. Beruang Kutub (Ursus martimus)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Karnivora
Famili : Ursidae
Genus : Ursus
Spesies : Ursus martimus

Nama Indonesia/Daerah : Beruang kutub


Nama Ilmiah : Ursus martimus

Ciri umum: Beruang kutub jantan memiliki berat antara 400 - 600 kilogram dan kadang-
kadang dapat mencapai lebih dari 800 kg dengan tinggi mencapai lebih dari 2,5 meter.
Sedangkan Beruang kutub betina hanya separuh dari berat beruang jantan dengan berat antara
200 – 300 kg dan tinggi sekitar 2 meter.[
Ciri khusus: Beruang kutub memiliki indra penciuman yang sangat tajam.Mereka dapat
mencium bau bangkai ikan paus atau anjing laut dari jarak 20 mil.Beruang kutub adalah
perenang yang handal karena dapat berenang sejauh 60 mil tanpa berhenti. Mereka
menggunakan tungkai depannya untuk berenang dan tungkai belakang sebagai kemudi.
Kelenjar minyak pada kulitnya dapat meminyaki bulunya dengan baik sehingga tahan air dan
membuat tubuhnya tetap kering selama berenang.

Penyebaran dan Habitat: Beruang kutub sebagian besar hidup di bagian utara benua Arktik.
Ada pula beberapa populasi dari hewan ini yang hidup di bagian selatan Arktik (teluk
Hudson, Manitoba, Kanada).Beruang betina hidup di sepanjang pantai kutub utara, sementara
beruang jantan hidup di atas bongkahan – bongkahan es yang terapung-apung di laut sekitar
180 mil dari pantai.
Makanan: Makanan utama Beruang kutub adalah ikan dan anjing laut
Kebiasaan: Pada musim panas di Kutub Utara terutama pada bulan Mei - Juni, bulu - bulu
beruang yang tebal mulai rontok untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 108


25. Rusa Bawean (Axis kuhlii)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Familia : Cervidae
Genus : Axis
Spesies : Axis kuhlii

Nama Indonesia/Daerah : Rusa Bawean


Nama Ilmiah : Axis kuhli

Ciri umum: Rusa Bawean memiliki tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan Rusa
jenis lainnya. Rusa Bawean mempunyai tinggi tubuh antara 60-70 cm dan panjang tubuh
antara 15-115 cm. Rusa endemik pulau Bawean ini mempunyai bobot antara 15-25 kg untuk
rusa jantan.
Ciri khusus:Memiliki ekor sepanjang 20 cm berwarna coklat dan keputihan pada lipatan ekor
bagian dalam. Tubuhnya yang mungil ini menjadikan rusa Bawean lincah dan menjadi pelari
yang ulung. Warna bulunya sama dengan kebanyakan rusa, coklat kemerahan kecuali pada
leher dan mata yang berwarna putih terang. Bulu pada Rusa Bawean anak-anak memiliki
totol-totol tetapi seiring bertambahnya umur, noktah ini akan hilang dengan sendirinya.

Penyebaran dan Habitat: Pulau Bawean Kab Gersik, Jawa Timur


Makanan: Makanan berupa rerumputan maupun dedaunan.
Kebiasaan: Rusa Bawean merupakan noktural, lebih sering aktif di sepanjang malam,
mempunyai masa kehamilan antara 225-230 hari dan melahirkan satu anak tunggal.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 109


26. Gajah Afrika (Loxodonta africana)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Proboscidea
Familia : Elephantidae
Genus : Loxodonta
Spesies : Loxodonta africana

Nama Indonesia/Daerah : Gajah Afrika


Nama Ilmiah : Loxodonta africana

Ciri umum: Memiliki ukuran tubuh 2,5 – 4 meter diukur dari pundak hingga kaki, dengan
titik tertinggi di pundaknya. berat badannya berkisar 2.268 – 6.350 kg. Bentuk badan mirip
trapesium, dengan bagian sempit di daerah dada dan terus melebar hingga perut bagian
belakang.Dengan punggung berbentuk cekung.
Ciri khusus: Telinga besar dan lebar hingga menutup leher seluruhnya. Baik jantan maupun
betina memiliki gading.Gading jantan biasanya lebih besar dari betina.Kaki depan berkuku 4
kadang 5, kaki belakang berkuku 3 kadang 4.

Penyebaran dan Habitat: Gajah Afrika tinggal di banyak bagian sub-Sahara Afrika.
Sejumlah kecil dari gajah hutan hidup di hutan hujan tropis mulai dari Afrika Tengah barat
dari Zaire ke Mauritania, sementara gajah sabana jauh lebih luas di hutan kering dan
savana.Gajah Savanna sekarang yang paling umum di Kenya, Tanzania, Botswana,
Zimbabwe, Namibia, dan Afrika Selatan. Gajah Afrika dapat menempati berbagai habitat:
padang pasir, hutan, sabana (padang rumput terbuka), lembah dan sungai rawa-rawa.
Makanan: Gajah Afrika merupakan hewan yang memakan jenis tumbuhan diantaranya,
daun, rumput, dan buah-buahan..
Kebiasaan: Gajah Afrika menghancurkan semak-semak, menarik pohon dengan akar mereka
dan pak bawah tanah yang dapat menyebabkan erosi. Kehancuran ini juga ternyata daerah
berhutan menjadi padang rumput yang dibutuhkan oleh binatang pemakan rumput. Gajah
membuat lubang air dengan menggali di dasar sungai kering.Mereka melapisi diri dengan
lumpur dari tepi perairan untuk melindungi dari matahari dan parasit, yang menciptakan
lubang air yang lebih besar.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 110


27. Badak (Rhinoceros sondaicus)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Perissodactyla

Familia : Rhinocerotidae

Genus : Rhinoceros

Spesies : Rhinoceros sondaicus

Nama Indonesia/ daerah : Badak


Nama Ilmiah : Rhinoceros sondaicus

Ciri umum: Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih
kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran
culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak
lainnya.Badak dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas.
Ciri khusus: Badak kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan
membesarkan anak, walaupun suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di dekat
kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa
sebagai musuh.

Penyebaran dan Habitat: Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput
basah dan daerah daratan banjir besar
Makanan: Badak merupakan hewan herbivora dan makan bermacam-macam spesies
tanaman, terutama tunas, ranting, daun-daunan muda dan buah yang jatuh.
Kebiasaan: Kebiasaan menggesekkan badan ke batang pohon bertujuan untuk menandai
wilayah, meski bukan hewan yang memiliki daerah teritorial, badak jawa memiliki rumah
(home range) yang ia jelajahi setiap hari dan untuk menandai jalurnya ia gunakan campuran
lumpur dan kotoran serta urin miliknya.

ׁLaporan Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Vertebrata | 111

Anda mungkin juga menyukai