Makalah Ji
Makalah Ji
DI SUSUN OLEH :
(201221049)
2012/2013
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PEMBAHASAN
Pengertian Tidur
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang
otak,yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing
Region(BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel
khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi
stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan
proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,sedangkan
pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR
(Tarwoto,Wartonah,2003).
C.Fungsi Tidur
Umur
1. Tingkat Perkembangan
0 - 1 bulan
14 - 18 jam/hr
2. Masa bayi
3. Masa anak
4. Masa prasekolah
5. Masa sekolah
6. Masa remaja
7. Masa dewasa
18 - 40 tahun 7 - 8 jam/hari
8. Masa muda paruh baya
Pola Tidur
(18-40 Tahun)
Masa dewasa muda 7-8 jm/hari 20-25% tidur REM, 5%-10% tidur terhadap I,
50% tidur tahap II, dan 10-20% tidur tahap III dan IV.
(40-60 Tahun)
Masa paruh baya 7 jam/hari 20% tidur REM, mungkin mengalami imsomnia
dan sulit untuk dapat tidur.
a). Penyakit.
b). Lingkungan.
c). Kelelahan.
g). Diet
i). Medikasi.
j). Motivasi.
INSOMNIA
3.Insomnia terminal yaitu bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.
PARASOMNIA
HYPERSOMNIA
SLEEP APNEA
1. APNEA OBSTRUKTIF
Terjadi pada saat otot atau struktur rongga mulut atau tenggorok
rileks pada saat tidur. Jalan nafas atas menjadi tersumbat, dan aliran udara
pada hidung berkurang atau berhenti. Individu masih berusaha untuk
bernafas karena gerakan dada dan abdomen terus terjadi, yang seringkali
menyebabkan bunyi dengkuran atau dengusan yang keras.
2. APNEA SENTRAL
3. APNEA CAMPURAN
NARKOLEPSI
SOMNAMBULISME
Somnambulisme,berjalan-jalan dalam tidur,lebih banyak terlihat pada
anak-anak daripada di kalangan orang dewasa.
PENUTUP
KESIMPULAN
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang
otak,yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing
Region(BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel
khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi
stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan
proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,sedangkan
pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR
Daftar pustaka
Alimul.H.Aziz (2006) Pengantar KDM dan Proses Keperawatan,
Salemba Medika Jakarta.
Asmadi (2008) Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM,
Salemba Medika Jakarta.
Doengos.E.Maryln,dkk (2002) Rencana Asuhan Keperawatan, EGC,
Jakarta
Wartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3,
Salemba Medika Jakarta.
Wartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3,
Salemba Medika Jakarta