ABSTRAK
1
Seminar Tugas Akhir Juni 2015
Ketika tombol start ditekan maka akan tercampur dan terinkubasi pada sampel
terdapat 3 pemilihan mode pada pemilihan tersebut.
mode pertama sudah tersetting suhu 37ºC Mode kedua hanya shaker saja yang
dengan waktu selama 24jam meggunakan berfungsi salah satunya pada Analisis
kecepatan 120rpm dan timer counter down. Lemak Pada Pembuatan Kecap
Kemudian suhu akan dikonversi oleh adc menggunakan shaker pada kecepatan 150
dan timer akan counter down, buzzer bunyi rpm dengan waktu selama 2 jam. Pada alat
dan ditampilkan pada lcd.proses shaker waterbath yang berfungsi hanya
selesai.pada pemilihan mode 2 sudah shaker saja sehingga mengaktifkan motor
tersetting dengan waktu selama 30 menit untuk proses pencampuran larutan pada
dan kecepatan 150rpm. Setelah timer proses analisis nilai nutrisi pada lemak.
counter down maka buzzer bunyi akan Mode ketiga pada alat shaker
tampil pada LCD dan proses selesai. Pada waterbath hanya inkubasi saja yang
pemilihan mode 3 sudah tersetting suhu berfungsi salah satunya pada anilisis
37ºC dengan waktu selama hepatitis pada SGOT (Serum Glutamic
1menit .kemudian suhu akan dikonversi Pyruvic Transaminase) di inkubasi selama
oleh ADC dan timer counter down,buzzer 1 menit menit dengan suhu 37ºC. pada alat
bunyi dan ditampilkan pada LCD ,proses shaker waterbath ini hanya mengaktifkan
selesai. heater untur proses pemanasan pada sampel.
Pada uji aktivitas antibakteri virus hepatitis yaitu A,B,C. Pada awal
Minyak kemangi hasil perkolasi dibuat gejala penyakit hepatitis, penderita tidak
dengan berbagai konsentrasi (v/v) 2, 4, 6, 8, merasakan sesuatu, hanya gejala umum
dan 10% dengan menggunakan pelarut seperti muntah, mual, gemar tidur atau tidak
etanol p.a, setelah itu dimasukkan ke dalam nafsu makan plus tubuh tidak berstamina,
botol gelap. Kemudian dihomogenkan juga dapat disertai dengan
dengan menggunakan homogenizer, lalu demam.Sedangkan gejala penyakit hepatitis
dimasukkan kertas cakram pada setiap yang mudah dilihat dari fisik adalah urine
botol.Uji aktivitas antibakteri minyak berwarna gelap, perut bagian atas
kemangi dengan metode difusi agar membesar, penurunan berat badan, feses
dilakukan pada bakteri yang telah diaktivasi. berwarna putih dan seperti gejala hepatitis
Aktivasi dilakukan secara bertahap untuk yang sudah disebutkan diatas : kuku
setiap bakteri. Mula-mula isolat bakteri berwarna kuning, kulit berwarna kuning,
hasil subkultur diambil dengan ose dan dan putih mata menjadi kuning.
dipindahkan ke dalam tabung reaksi yang Salah satu jenis pemeriksaan yang
berisi 10 ml medium cair untuk kemudian sering dilakukan untuk mengetahui adanya
diinkubasi dalam shaker waterbath selama kerusakan pada hati adalah pemeriksaan
24 jam pada 120 rpm dengan suhu inkubasi enzimatik. Enzim adalah protein yang
37° C. dihasilkan oleh sel hidup dan umumnya
3.1.2 Analisis Lemak Pada Pembuatan terdapat di dalam sel. Dalam keadaan
Kecap normal terdapat keseimbangan antara
Bahan pangan berprotein nabati pembentukan enzim dengan
yang banyak dipergunakan sebagai bahan penghancurannya. Apabila terjadi
dasar fermentasi pangan adalah: kedelai kerusakan sel atau peningkatan
atau jenis kacang-kacangan lain, seperti permeabilitas membran sel, enzim akan
kacang tanah, kara benguk, dan kacang banyak keluar ke ruang ekstra sel dan ke
gude. Di antara bahan-bahan tersebut, dalam aliran darah sehingga dapat
kedelai paling sering digunakan sebagai digunakan sebagai sarana untuk membantu
bahan dasar makanan-makanan fermentasi diagnostik penyakit tertentu. Pemeriksaan
di beberapa negara, karena kadar proteinnya enzim yang biasa dilakukan untuk diagnosa
yang tinggi (Kasmidjo, 1990). Salah satu hepatitis antara lain Enzim yang
produk fermentasi berbahan dasar kedelai. berhubungan dengan kerusakan sel hati
Kadar lemak dianalisis dengan yaitu SGOT.Pemeriksaan SGOT pada
metode Folch et al. (dalam Sudarmadji dkk., diagnosa hepatitis, dengan cara Dipipet
1984). Sampel kecap sebanyak 5 mL 1000 ul regent, dimasukkan kedalam tabung
dimasukak ke dalam 20 mL larutan reaksi kemudian tambahkan 100 ul sampel,
khloroform-metanol 1:1 v/v, kemudian diinkubasi selama 1 menit pada temperatur
dicampur dengan shaker pada kecepatan 370 C.
150 mot/mnt selama 2 jam. 3.3 Diagram Mekanik
PEMILIHAN
MODE