Anda di halaman 1dari 9

Seminar Tugas Akhir Juni 2015

SHAKER WATERBATH DENGAN PEMILIHAN 3 MODE

Elistiana., Hj.Her Gumiwang Ariswati, ST.MT,Dyah Titisari, ST,M.Eng

ABSTRAK

Shaker Waterbath merupakan peralatan labolatorium untuk proses inkubasi


sekaligus pengocokan sesuai dengan sampel yang digunakan, untuk memudahkan user
dirumah sakit maka penulis memfungsikan alat shaker waterbath dengan pemilihan 3
mode diantaranya yaitu untuk proses inkubasi sekaligus shaker , mode kedua untuk proses
shaker dan mode ketiga untuk proses inkubasi.masing-masing mode tersebut sesuai
dengan kebutuhan sampel yang akan digunakan dan ditampilkan pada LCD.
Pengukuran suhu chamber yang dideteksi oleh sensor LM 35 diukur menggunakan
termometer dan untuk kecepatan motor diukur menggunakan tachometer
Data pengambilan RPM, timer dan suhu dilakukan sebanyak 6 kali. Pengambilan
data pada RPM saat ada beban pada chamber menggunakan 1 tabung reaksi.
Berdasarkan hasil analisis pengukuran nilai error pada kecepatan motor 120 rpm selama
24 jam sebesar 2 %, pengukuran timer selama 24jam sebesar 2.3%. Nilai error pada
pengukuran timer 2 jam sebesar 0,27 % dan timer 1 menit sebesar 1.6%. Sedangkan nilai
error pada pengukuran suhu 55 oC saat motor berputar selama 24 jam sebesar 2.7 %
danpengukuran suhu chamberselama 1menit sebesar 1.6 %. Berdasarkan data hasil
pengukuran dan analisis maka dapat disimpulkan bahwa alat ‘Shaker Waterbath’ ini
dapat bekerja dengan baik.

Kata Kunci: Rpm, Suhu, Timer

1.1 Latar Belakang Masalah sesuai keinginan. Shaker waterbath


Waterbath merupakan alat diperlukan untuk mencampurkan
laboratorium yang berfungsi untuk larutan dengan diinkubasi sekaligus
menciptakan suhu yang konstan dan dilakukan pengocokan. (Atom,2011).
digunakan sebagai alat inkubasi pada Shaker waterbath terdapat banyak
analisis mikrobiologi selain itu fungsi diantaranya untuk proses
waterbath dapat digunakan pada suhu fermentasi, sterilisai, analisis nutrisi,
rendah 30°C sampai 100°C dan bakteri, SGOT, SGPT dan
menguapkan zat atau larutan dengan mikroorganisme.
suhu yang tidak terlalu tinggi. Shaker Pada shaker waterbath untuk suhu
memiliki banyak jenis dengan model dipengaruhi oleh sampel atau larutan
pergerakan yang berbeda beda. alat ini yang digunakan dan untuk perlakuan
digunakan untuk mengocok atau sampel atau larutan terdapat banyak
mencampur sampel, baik bahan maupun perlakuan yaitu hanya untuk di shaker,
larutan kimia satu sama lain sampai untuk diinkubasi dan inkubasi sekaligus
homogen. Pada Shaker Waterbath shaker (Emi Endraswati,2013), dan
ditambahkan fungsi penggerak yang standart secara umum shaker waterbath
bisa diatur kecepatannya, sehingga untuk proses inkunasi bersaamaan
bahan atau sample dapat bergerak langsung dengan pengocokan dan untuk
horizontal (bergoyang) secara teratur sampel yang digunakan adalah zat

1
Seminar Tugas Akhir Juni 2015

pelarut umumnya berupa cairan. 1.2 Batasan Masalah


Kelarutan dapat dipengaruhi oleh 1.2.1 Menggunakan IC Mikrokontroller
beberapa hal, diantaranya suhu, ATMega 8535
goncangan atau adukan jenis zat pelarut 1.2.2 Menggunakan LCD 4 X 16
atau zat terlarut.(Dhea Vivin,2013). 1.2.3 Menggunakan sensor suhu LM35
Berdasarkan penelitian Lela Lilatul 1.2.4 Mode pertama, minyak kemangi
Khumaisah jurusan pendidikan Kimia dengan bakteri Salmonella
FPMIPA UPI Bandung (2011), Enteritidis dengan setting waktu
terdapat uji aktivitas antibakteri minyak selama 24 jam, kecepatan 120
kemangi terhadap bakteri Salmonella rpm , dan setting suhu 37°C.
Enteritidis menggunakan Shaker 1.2.5 Mode kedua, Analisis Lemak
Waterbath selama 24 jam pada 120 pada Pembuatan Kecap dengan
rpm dengan suhu inkubasi 37 °C. Dan setting waktu selama 2 jam dan
Analisis Lemak Pada Pembuatan Kecap kecepatan 150 rpm.
menggunakan shaker untuk campuran 1.2.6 Mode ketiga, SGOT (Serum
larutan digoyang pada shaker 150 Glutamic Pyruvic Transaminase)
rpm selama 2 jam. Berdasarkan jurnal dengan setting waktu selama 1
penelitian jurusan Jurusan Biologi menit dan setting suhu 370C.
FMIPA Universitas Sebelas Maret
(UNS) Surakarta (Anny 1.3 Rumusan Masalah
Rahayu,2005).Dan terdapat proses Berdasarkan pada batasan masalah
pemeriksaan Anilisis Hepatitis Pada yang telah dibuat diatas maka rumusan
SGOT (Serum Glutamic Pyruvic masalahnya adalah:
Transaminase) dengan menggunakan
waterbath diinkubasi selama 1 menit Dapatkah dibuat alat Shaker
pada temperatur suhu 370 C. Waterbath dilengkapi dengan pemilihan
Berdasarkan artikel ilmiah analis 3 mode menggunakan mikrokontroler
kesehatan (Analis Muslim,2012) ATMega 8535 ?
Menurut pengamatan penulis, alat
yang telah di buat oleh Qurottu Ainy 1.4 Tujuan Penelitian
(2013) yang berjudul “Shaker 1.4.1 Tujuan Umum
Waterbath” . Alat tersebut hanya Dibuatnya alat Shaker
terdapat fungsi hanya untuk inkubasi Waterbath dengan pemilihan 3
dan bersamaan dengan shaker. mode menggunakan
Dari hasil identifikasi masalah mikrokontroler ATMega 8535.
diatas, maka penulis ingin
menyempurnakan alat Shaker 1.4.2 Tujuan Khusus
Waterbath tersebut dengan 1.4.2.1 Membuat rangkaian
penambahan pemilihan 3 mode fungsi mikrokontroler
yaitu mode pertama untuk inkubasi 1.4.2.2 Membuat rangkaian suhu
sekaligus shaker, mode kedua untuk menggunakan sensor suhu LM35
shaker dan mode ketiga untuk 1.4.2.3 Membuat rangkaian
inkubasi yang berjudul “ SHAKER driver heater dan buzzer
WATERBATH DENGAN 1.4.2.4 Membuat rangkaian
PEMILIHAN 3 MODE “. kontrol kecepatan
1.4.2.5 Melakukan uji coba dan
uji kelayakan.
Seminar Tugas Akhir Juni 2015

1.5 Manfaat Penelitian Pada inputan terdapat 3 mode


1.5.1 Manfaat Teoritis pemilihan saat pemilihan MODE
Meningkatkan wawasan dan PERTAMA yaitu Metode difusi dengan
pengetahuan dibidang alat-alat pemilihan setting timer selama 24 jam dan
laboratorium khususnya alat Shaker pada suhu 37ºC yang akan ditampilkan
Waterbath. pada LCD. Pada sensor LM35 dengan
1.5.2 Manfaat Praktis rangakaian PSA akan mendektesi suhu pada
Dengan adanya alat ini chamber .driver heater untuk memanaskan
diharapkan dapat memudahkan user air dengan suhu 37ºC dan driver motor
dalam melakukan proses inkubasi, mengatur kecepatan motor sebesar 120 rpm
shaker, dan inkubasi sekaligus dan motor akan menggerakkan chamber.
pengocokan menggunakan MODE KEDUA yaitu untuk proses
Mikrokontroler AT Mega 8535. Analisis Lemak Pada Pembuatan Kecap
dengan setting timer selama 2 jam dan
2. METODOLOGI mengaktifkan driver motor dengan
mengatur kecepatan 150 rpm dan motor
2.1 Diagram Blok akan menggerakkan chamber. MODE
KETIGA yaitu Pemeriksaan Anilisis
Hepatitis Pada SGOT dengan setting timer
selama 1 menit ,mengaktifkan driver heater
untuk memanaskan larutan sampel dengan
setting mikro 37ºC. Tombol enter untuk
menjalankan perintah dari micro dan pada
output rangkaian PSA tidak menggunakan
rangkaian ADC karena pada ic micro AT
Mega 8535 sudah langsung dapat diolah
dan dibaca dan dibaca pada tampilan LCD.
2.2 Diagram Alir

Gambar 2.1 Diagram Blok


IC Mikrokontroller ATMega 8535
sebagai tempat masuknya progam. pada
outputan LCD berfungsi untuk
menampilkan suhu dan timer. output driver
heater mengaktifkan dan mematikan heater
dan heater untuk memanaskan air dalam
chamber sesuai dengan suhu yang disetting
suhu 37ºC. Outputan driver motor untuk
mengatur kecepatan motor sebesar 120
rpm ,dan 150 rpm pada proses yang berbeda
dan motor untuk mennggerakan chamber.
output driver buzzer untuk mengaktifkan
dan mematikan buzzer .indikator heater
menyala apabila heater belum mencapai Gambar 2.2 Diagram Alir
suhu setting pada micro 37ºC .
Seminar Tugas Akhir Juni 2015

Ketika tombol start ditekan maka akan tercampur dan terinkubasi pada sampel
terdapat 3 pemilihan mode pada pemilihan tersebut.
mode pertama sudah tersetting suhu 37ºC Mode kedua hanya shaker saja yang
dengan waktu selama 24jam meggunakan berfungsi salah satunya pada Analisis
kecepatan 120rpm dan timer counter down. Lemak Pada Pembuatan Kecap
Kemudian suhu akan dikonversi oleh adc menggunakan shaker pada kecepatan 150
dan timer akan counter down, buzzer bunyi rpm dengan waktu selama 2 jam. Pada alat
dan ditampilkan pada lcd.proses shaker waterbath yang berfungsi hanya
selesai.pada pemilihan mode 2 sudah shaker saja sehingga mengaktifkan motor
tersetting dengan waktu selama 30 menit untuk proses pencampuran larutan pada
dan kecepatan 150rpm. Setelah timer proses analisis nilai nutrisi pada lemak.
counter down maka buzzer bunyi akan Mode ketiga pada alat shaker
tampil pada LCD dan proses selesai. Pada waterbath hanya inkubasi saja yang
pemilihan mode 3 sudah tersetting suhu berfungsi salah satunya pada anilisis
37ºC dengan waktu selama hepatitis pada SGOT (Serum Glutamic
1menit .kemudian suhu akan dikonversi Pyruvic Transaminase) di inkubasi selama
oleh ADC dan timer counter down,buzzer 1 menit menit dengan suhu 37ºC. pada alat
bunyi dan ditampilkan pada LCD ,proses shaker waterbath ini hanya mengaktifkan
selesai. heater untur proses pemanasan pada sampel.

3. TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1 Aktivitas Anti Bakteri minyak


3.1 Shaker Waterbath kemangi terhadap bakteri
Shaker Waterbath adalah alat yang Salmonella Enteritidis
berfungsi untuk mempertahankan suhu air Diare merupakan penyakit infeksi
pada kondisi tertentu selama selang waktu saluran pencernaan yang disebabkan oleh
yang ditentukan dengan pengaturan suhu bakteri,virus,dan parasit.beberapa jenis
atau temperatur yang diinginkan bersamaan bakteri penyebab diare diantaranya, yaitu
dengan proses pengocokan. Prinsip kerja Salmonella Enteritidis. Diare apabila
alat shaker waterbath ini tedapat 3 mode dibiarkan terus menerus dapat
fungsi. mengakibatkan kematian karena penderita
mode pertama pada proses inkubasi mengalami dehidrasi, untuk menghambat
sekaligus shaker untuk uji aktivitas anti atau membunuh bakteri-bakteri penyebab
bakteri minyak kemangi pada bakteri diare yang terdapat pada saluran
Salmonella Enteritidis dengan metode pencernaan umumnya digunakan obat-
difusi dalam shaker waterbath dengan obatan yang mengandung antibiotik sintesis.
waktu selama 24 jam pada kecepatan 120 Antibiotik sintesis memiliki beberapa
rpm dengan suhu inkubasi 37ºC dan pada kelemahan selain harganya mahal, bakteri
alat shaker waterbath ini menggunakan baik juga ikut terbunuh. untuk mengambat
media air dan heater basah yang terdapat pertumbuhan bakteri menggunakan minyak
disekitar chamber sebagai pemanas air kemangi yang bersifat aktif
sehingga sampel yang tercelup air dapat biologis ,diantaranya sebagai anti
mengikunbasi sampel yang terdapat dalam bakteri.(Melendez dan
tabung reaksi dan terdapat motor yang Capriles,2006).menurut sirait (2008)
berfungsi untuk menggerakkan rak tabung tanaman kemangi mempunyai kandungan
secara bersamaan dengan proses inkubasi kimia utama sitral dan geraniol dan
sehingga masing –masing sampel yang senyawa sitral dapat melawan bakteri
terdapat dalam tabung reaksi akan patogen Salmonella Enteritidis pada
makanan.
Seminar Tugas Akhir Juni 2015

Pada uji aktivitas antibakteri virus hepatitis yaitu A,B,C. Pada awal
Minyak kemangi hasil perkolasi dibuat gejala penyakit hepatitis, penderita tidak
dengan berbagai konsentrasi (v/v) 2, 4, 6, 8, merasakan sesuatu, hanya gejala umum
dan 10% dengan menggunakan pelarut seperti muntah, mual, gemar tidur atau tidak
etanol p.a, setelah itu dimasukkan ke dalam nafsu makan plus tubuh tidak berstamina,
botol gelap. Kemudian dihomogenkan juga dapat disertai dengan
dengan menggunakan homogenizer, lalu demam.Sedangkan gejala penyakit hepatitis
dimasukkan kertas cakram pada setiap yang mudah dilihat dari fisik adalah urine
botol.Uji aktivitas antibakteri minyak berwarna gelap, perut bagian atas
kemangi dengan metode difusi agar membesar, penurunan berat badan, feses
dilakukan pada bakteri yang telah diaktivasi. berwarna putih dan seperti gejala hepatitis
Aktivasi dilakukan secara bertahap untuk yang sudah disebutkan diatas : kuku
setiap bakteri. Mula-mula isolat bakteri berwarna kuning, kulit berwarna kuning,
hasil subkultur diambil dengan ose dan dan putih mata menjadi kuning.
dipindahkan ke dalam tabung reaksi yang Salah satu jenis pemeriksaan yang
berisi 10 ml medium cair untuk kemudian sering dilakukan untuk mengetahui adanya
diinkubasi dalam shaker waterbath selama kerusakan pada hati adalah pemeriksaan
24 jam pada 120 rpm dengan suhu inkubasi enzimatik. Enzim adalah protein yang
37° C. dihasilkan oleh sel hidup dan umumnya
3.1.2 Analisis Lemak Pada Pembuatan terdapat di dalam sel. Dalam keadaan
Kecap normal terdapat keseimbangan antara
Bahan pangan berprotein nabati pembentukan enzim dengan
yang banyak dipergunakan sebagai bahan penghancurannya. Apabila terjadi
dasar fermentasi pangan adalah: kedelai kerusakan sel atau peningkatan
atau jenis kacang-kacangan lain, seperti permeabilitas membran sel, enzim akan
kacang tanah, kara benguk, dan kacang banyak keluar ke ruang ekstra sel dan ke
gude. Di antara bahan-bahan tersebut, dalam aliran darah sehingga dapat
kedelai paling sering digunakan sebagai digunakan sebagai sarana untuk membantu
bahan dasar makanan-makanan fermentasi diagnostik penyakit tertentu. Pemeriksaan
di beberapa negara, karena kadar proteinnya enzim yang biasa dilakukan untuk diagnosa
yang tinggi (Kasmidjo, 1990). Salah satu hepatitis antara lain Enzim yang
produk fermentasi berbahan dasar kedelai. berhubungan dengan kerusakan sel hati
Kadar lemak dianalisis dengan yaitu SGOT.Pemeriksaan SGOT pada
metode Folch et al. (dalam Sudarmadji dkk., diagnosa hepatitis, dengan cara Dipipet
1984). Sampel kecap sebanyak 5 mL 1000 ul regent, dimasukkan kedalam tabung
dimasukak ke dalam 20 mL larutan reaksi kemudian tambahkan 100 ul sampel,
khloroform-metanol 1:1 v/v, kemudian diinkubasi selama 1 menit pada temperatur
dicampur dengan shaker pada kecepatan 370 C.
150 mot/mnt selama 2 jam. 3.3 Diagram Mekanik

3.1.3 Anilisis Hepatitis Pada SGOT


(Serum Glutamic Pyruvic Transaminase)
LCD LCD

Penyakit hepatitis adalah sebuah ENTER RESET

penyakit yang menyerang hati atau biasa


INDIKATOR

PEMILIHAN
MODE

disebut penyakit kuning. Penyakit hepatitis


terjadi akibat pada peradangan organ hati
(lever). Penyebab penyakit yang utama Gambar 3.1 Tampak Depan
adalah virus hepatitis. Ada beranekaragam
Seminar Tugas Akhir Juni 2015

Tabel 4.2Pengukuran Tegangan Komponen


Rangkaian Kontrol Motor
Gambar 3.2 Tampak Atas

3.4 Urutan Kegiatan


4.1.2 Pengukuran RPM
Dalam penelitian dan Untuk mengetahui seberapa
pembuatan modul ini, penulis terlebih besar kesalahan pengukuran
dahulu mengadakan urutan kegiatan kecepatan motor berputar selama 24
persiapan untuk kelancaran jalannya jam dan 2jam dengan beban yaitu 1
proses pembuatan dan pengamatan tabung reaksi, maka dilakukan
yang meliputi di bawah ini : pengukuran menggunakan
tachometer,sehingga didapatkan hasil
1) Mempelajari teori – teori yang pada tabel sebagai berikut:
berhubungan dengan permasalahan
yang dibahas melalui studi Tabel 4.3 Pengukuran RpmAda Beban atau
kepustakaan. Sampel Ketika Motor Berputar Selama
2) Mempelajari dan merancang teknis 24jam
pembuatan modul tersebut.
3) Merencanakan anggaran biaya
pembuatan modul.
4) Membuat blok diagram dengan Tabel 4.4 Pengukuran RpmAda Beban atau
perancangan secermat mungkin. Sampel Ketika Motor Berputar Selama
5) Membuat diagram alir sebagai 2jam
urutan cara kerja alat.
6) Menyiapkan bahan berupa
komponen, box dan peralatan yang
dibutuhkan dalam pembuatan modul.
7) Membuat jadwal kegiatan untuk 4.1.3 Pengukuran Suhu
mengatur waktu pembuatan modul. Untuk mengetahui suhu inkubasi
8) Membuat rangkaian – rangkaian chamber pada shaker waterbath, maka
sesuai perencanaan. dilakukan pengukuran sebanyak 6 kali
9) Melakukan percobaan dan dengan mengukur suhu chamber
pengukuran pada modul. menggunakan termometer air raksa.
10) Menyusun KTI. Pengukuran suhu chamber dilakukan saat
motor berputar selama 24 jam dan 2 jam
4. PENGAMBILAN DATA DAN PENGUJIAN dengan menggunakan termometer air raksa.
4.1. Hasil Pengukuran Test Poin Tabel4.13Pengukuran Suhu
4.1.1 Pengukuran Rangkaian ChamberKetika Motor berputar selama
Driver Heater dan kontrol 24jam
motor. SUHU PENGUKURAN
Tabel 4.1Pengukuran Tegangan (TERMOMETER °C)
Komponen Rangkaian DriverHeater 37°C 1 2 3 4 5 6
37 37 36.5 36.5 36.4 37
Seminar Tugas Akhir Juni 2015

Tabel4.5 Pengukuran Suhu Chamber Tabel4.10 Perhitungan Statistik Suhu


Selama 1menit Chamber Ketika Motor Berputar Selama 2
SUHU PENGUKURAN jam
(TERMOMETER °C)
37°C 1 2 3 4 5 6
36 36.2 36 36 36 36

4.1.4 Pengukuran Timer Tabel 4.11 Perhitungan Statistik Data


Untuk memperoleh hasil maksimal Timer
pada proses pencampuran sampel, maka
ketepatan lamanya proses akan sangat
menentukan. Oleh karena itu, dilakukan
pengukuran pada timer Shaker Waterbath
sebanyak 6 kali
dengan cara membandingkan dengan waktu
pada aplikasi stopwatch. 5 Perbandingan Teori dengan
pengukuran
Tabel 4.6 Pengukuran Timer Dari data tabel 4.6. tercantum data
pengukuran suhu yang dilakukan sebanyak
6 kali. Pengukuran dilakukan menggunakan
thermometer air raksa, dimana saat
melakukan pengukuran timer aktif. Setelah
4.2 Perhitungan Statistik itu lakukan perhitungan dan hasilnya
Tabel4.7 perhitungan statistik dimasukkan pada tabel 4.5 Ketika timer 24
Ketika Motor Berputar Selama 24 jam, memiliki rata-rata 36 dengan error
jam. 2.7%. Saat timer 1menit rata-rata data suhu
36.7 dengan error 0.8%.
Berdasarkan pada teori setiap
kenaikan 1°C maka menghasilkan tegangan
output sebesar 10 mV tetapi berdasarkan
pengukuran suhu pada timer 24jam
Tabel4.8 perhitungan statistik Ketika menghasilkan rata-rata suhu 36 sehingga
Motor Berputar Selama 2 jam tegangan output turun 10 Mv kemungkinan
karena human error pengukuran
avometer,tegangan output lm35 tidak
stabil,suhu ruangan,alat ukur termometer air
raksa.
Dari data tabel 4.3 tercantum data
pengukuran RPM yang dilakukan sebanyak
Tabel4.9 Perhitungan Statistik Data Suhu 6 kali. Pengukuran dilakukan menggunakan
Chamber Ketika Motor Berputar Selama tachometer, dimana saat melakukan
24jam pengukuran timer aktif. Setelah itu lakukan
perhitungan dan hasilnya dimasukkan pada
tabel 4.8 Ketika timer 24 jam, memiliki
rata-rata 117.6 rpm dengan error 2%. Saat
timer 2jam rata-rata 149.2 dengan error
0.53%.
Seminar Tugas Akhir Juni 2015

Berdasarkan pada teori pada saat dengan perencanaan awal.


starting motor mengkonsumsi arus besar Dan melihat dari hasil
dan pada saat motor stabil arus stabil. tetapi analisis data pengukuran
berdasarkan pengukuran 120rpm pada timer timer dapat didapat data
24jam menghasilkan rata-rata 117.6rpm error untuk timer 24jam
sehingga tegangan input turun 10.26V memiliki error 2.3%, timer 2
kemungkinan karena human error jam menghasilkan error
pengukuran avometer dan tegangan supply 0.27%,timer 1 menit
turun. menghasilkan error 1.6%.
Secara umum dapat
Pengukuran timer yang disimpulkan bahwa alat ini
dibandingkan dengan stopwatch, diperoleh memiliki nilai error kurang dari 5%
data pengukuran timer yang bisa dilihat dan kinerja heater untuk
pada tabel 4.7 pengukuran dilakukan menstabilkan suhu dapat bekerja
sebanyak 6 kali. Selanjutnya dilakukan sesuai dengan baik, sehingga dapat
perhitungan dan data analisisnya di dikatakan bahwa alat waterbath ini
masukkan pada tabel 4.12 timer 24jam berfungsi dengan baik.
diperoleh rata-rata 86402 dengan error
yang dihasilkan 2.3%. Rata-rata yang 6.2 SARAN
diperoleh saat melakukan pengukuran timer Berikut ini adalah beberapa
2jam yaitu rata-rata 7219 dengan error saran yang dapat dipertimbangkan
0.27%. pengukuran timer 1 menit rata-rata untuk penyempurnaan penelitian lebih
yaitu 60.3 dengan error 1.6%. lanjut :
Berdasarkan pada teori timer 24 jam 6.2.1 Dapat ditambahkan masing-
= 86400 detik ,timer 2jam=7200, timer masing beberapa mode 1,2
1menit=60detik berdasarka pengukuran dan 3 menggunakan lebih dari
tidak sesuai dan detiknya lebih 1 sampel.
kemungkinan karena human error 6.2.2 Pemanasan heater 200 w
pengukuran timer menggunakan stpwatch kurang maksimal
tidak tepat bersamaan. membutuhkan waktu yang
lama untuk memanaskan air
6. PENUTUP
pada chamber untuk mencapai
6.1 KESIMPULAN
37°C.
Berdasarakan hasil perencanaan,
pembuatan modul, penulisan dan 6.2.3 Peletakkan sensor suhu
analisa data dapat disimpulkan sebagai terletak di tengah chamber
berikut ini: hanya saja untuk
6.1.1 Hasil pembacaan suhu dari membandingkan dengan
sensor LM 35 dibandingkan termometer tidak bisa
dengan termometer suhu diletakkan ditengah dsebabkan
chamber pada waktu 24 jam chamber yang bergerak
menghassilkan rerata error sehingga masih terdapat
2.7% dan pada waktu 2jam perbedaan suhu.
menghasilkan rerata error
0.8%.
6.1.2 Dengan melihat kinerja
sistem timer yang telah
dijabarkan sebelumnya,
timer dapat bekerja sesuai
Seminar Tugas Akhir Juni 2015

DAFTAR PUSTAKA Sonnei,Salmonella Enteritidis.jurusan


Agus Bejo (2007). Landasan Teori pendidikan Kimia FPMIPA UPI,Bandung.
Mikrokontroler Atmega8535.Universitas
Sumatera Utara. Http://www. Qurrottu Ainy(2014). Shaker Waterbath .
repository.usu.ac.id. (diakses pada 16 Surabaya. KTI Tugas Akhir Jurusan Teknik
September 2014) Elektromedik Poltekkes Kemenkes
Surabaya.
Agustanto (2002). Electrical Heating Element
(Elemen Pemanas Listrik). Http://Www. Rudito Prayogo (2012),Konsep Dasar PWM
Heater.Blogspot.com. (diakses pada 20 (Pulse Width Modulation) ,jurnal
September 2014) pengaturan PWM Universitas Brawijaya.
(diakses pada 27 Oktober 2014).
AnalisMuslim,(2012).Pemeriksaan SGOT
untuk pemeriksaan Hepatitis.belajar analis Shatomedia,(2008). Sensor Suhu LM35.
kesehatan secara Http://Shatomedia.com.
profesional.http://pemeriksaan-sgot-dan-
sgpt-untuk.html.id. (diakses pada 26 Teknik Elektro (2010). Rangkaian Sensor
oktober 2014). Suhu LM3. Http://Telinks.Wordpress.com.

Anny Rahayu (2005). Analisis Karbohidrat, Teori Elektronika(2012).Prinsip Kerja Motor


Protein, dan Lemak pada Pembuatan DC. http://elektronika-dasar.web.id.
Kecap Lamtoro Gung (Leucaena (diakses pada 16 September 2014).
leucocephala) terfermentasi Aspergillus
oryzae. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Tutorial Elektronika(2010). Apa Dan
Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Bagaimana Karakteristik Sensor.
Http://Tutorial- Elektronika.Blogspot.com.
Haryanto A.G, Hartono Ruslijanto & Datu (diakses pada 25 September 2014)
Mulyono (1999). Metode Penulisan dan
Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Biodata Penulis :
Buku Kedokteran EGC.
Nama : Elistiana
Lela Lilatul Khumaisah(2011)Komposisi TTL :Surabaya,08 Agustus 1993
Kimia dan uji aktivitas antibakteri minyak Alamat :Jl. Topaz V1/18 GBA
kemangi(Ocimum americanum L.) terhadap GRESIK
bakteri ,Escherichia coli, Shigella Pendidikan :SMA NEGERI 1 CERME

Anda mungkin juga menyukai