Beragama
Disusun Oleh :
Jalan Ir. Haji Juanda No. 95, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412
2016
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………....... 2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….......... 3
A. Latar Belakang............................................................................. 3
B. Rumusan Masalah………………………………….................... 4
C. Tujuan dan Manfaat…………………………………………..... 4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………...….... 5
A. Pengertian Toleransi...………..……………............................... 5
B. Landasan Hukum...........………...………………………........... 6
C. Kerukunan Umat Beragama di Indonesia.…………………....... 8
A. Kesimpulan……………………………………………….......... 13
B. Saran………………………………………………………….... 13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….... 14
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Nilai-Nilai Ketuhanan dan Toleransi Beragama. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga makalah ini dapat
selesai tepat waktu.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Nilai-Nilai Ketuhanan dan Toleransi
Beragama. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sila Ketuhanan yang maha Esa mempunyai makna bahwa segala aspek
penyelenggaraan hidup bernegara harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal
dari Tuhan. Karena sejak awal pembentukan bangsa ini, bahwa negara
Indonesia berdasarkan atas Ketuhanan. Maksudnya adalah bahwa masyarakat
Indonesia merupakan manusia yang mempunyai iman dan kepercayaan
terhadap Tuhan, dan iman kepercayaan inilah yang menjadi dasar dalam hidup
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
3
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dideskripsikan bahwa rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan nilai-nilai ketuhanan?
2. Apa arti dan makna sila pertama pada Pancasila
3. Apa fungsi dalam mengimplementasikan sila pertama bagi masyarakat
Indonesia?
4. Atas landasan apa adanya trilogi kerukunan umat beragama dan apa
yang dimaksud dengan itu?
5. Bagaimana penerapan sila pertama dan toleransi kerukunan beragama
dalam kehidupan berbangsa saat ini?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Toleransi
Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin
yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi
secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang
dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan
yang orang lain lakukan. Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks
sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang
adanya deskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak
dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah
toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat
mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga
digunakan dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas ,
misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih
banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari
kaum liberal maupun konservatif. Jadi toleransi antar umat beragama berarti
suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan,
untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain.
5
ditaati dan dijalankan dengan kecerdasan hati, bukan dengan kekuatan
otot bahkan dengan cara anarkis.
B. Landasan Hukum
Agama merupakan salah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi
manusia, karena kebebasan beragama itu langsung bersumber kepada martabat
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karenanya, agama tidak dapat
dipaksakan atau dalam menganut suatu agama tertentu itu tidak dapat
dipaksakan kepada dan oleh seseorang. Agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa itu berdasarkan atas keyakinan, karena menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan yang dipercayai dan diyakininya.
6
Yang ingin diwujudkan dan dikembangkan sila Ketuhanan Yang Maha
Esa dalam Pancasila adalah adanya sikap saling menghormati, menghargai,
toleransi, serta terjalinnya kerjasama antara pemeluk-pemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga dapat tercipta dan selalu
terbinanya kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mewujudkannya, perlu adanya
pemahaman yang utuh dan menyeluruh terhadap Pancasila dan sila-sila yang
terkandung di dalamnya.
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Saling menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga
terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang
lain.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
7
Selain Pancasila, Negara juga mengatur kehidupan beragama dalam
Undang-Undang Dasar 1945 Bab XI, Pasal 29 yang mengatur tentang Agama
6
2. Pasal 29 Ayat (2) menyatakan : “Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu”. Dalam
ayat ini, negara memberi kebebasan kepada setiap warga negara
Indonesia untuk memeluk salah satu agama dan menjalankan
ibadah menurut kepercayaan serta keyakinannya tersebut.
8
Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu
waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan
wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka
lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap
suku -suku di Indonesia.
9
1. Kerukunan intern umat beragama
10
Semua umat beragama yang diwakili para pemuka dari
tiap-tiap agama dapat sinergis dengan pemerintah. Bekerjasama
dan bermitra dengan pemerintah untuk menciptakan stabilitas
persatuan dan kesatuan bangsa. Trilogi umat beragama diharapkan
menjadi menjadi salah satu solusi agar terciptanya kehidupan umat
beragama yang damai, penuh kebersamaan, bersikap toleran, saling
menghormati dan menghargai dalam perbedaan.
11
3. bantuan. Misalnya, di suatu daerah di Indonesia mengalami
bencana alam. Mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama
Kristen. Bagi Anda yang memeluk agama lain, jangan lantas
malas untuk membantu saudara sebangsa yang sedang
kesusahan hanya karena perbedaan agama.
4. Selalu menjaga rasa hormat pada orang lain tanpa memandang
agama apa yang mereka anut. Misalnya dengan selalu berbicara
halus dan tidak sinis. Hal ini tentu akan mempererat kerukunan
umat beragama di Indonesia. Bila terjadi masalah yang
menyangkut agama, tetap selesaikan dengan kepala dingin
tanpa harus saling menyalahkan. Para pemuka agama, tokoh
masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan peranannya
dalam pencapaian solusi yang baik dan tidak merugikan pihak
manapun, atau mungkin malah menguntungkan semua pihak.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan kata lain secara bahasa mengerti artinya memahami, tahu tentang
sesuatu hal, dapat diartikan mengerti keadaan orang lain, tahu serta paham
mengenai masalah-masalah sosial kemasyarakatan, sehingga dapat merasakan apa
yang orang lain rasakan.
Dengan semangat saling mengerti, memahami, dan tenggang rasa- maka akan
menumbuhkan sikap dan rasa berempati kepada siapa pun yang sedang
mengalami kesulitan dan dapat memahami bila berada di posisi orang lain.
Sehingga akan terwujud dan terpelihara kerukunan antar umat beragama.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Mhiqbah, 2015 Pancasila dalam kerukunan
beragama, http://mhiqbah.blogspot.co.id/2015/04/pengalaman-nilai-nilai-pancasila-
dalam.html. Diakses pada tanggal 21/11/2015 jam 19.22 WIB
http://www.pusakaindonesia.org/pancasila-menjunjung-tinggi-toleransi-beragama/
http://alfiah-18.blogspot.co.id/2011/03/kerukunan-umat-beragama-di-indonesia.html
http://www.depkominfo.go.id/berita/bipnewsroom/kerukunan-umat-beragama-harus-
terus-dipelihara/
http://www.depag.go.id/index.php?a=detilberita&id=4148
http://www.anneahira.com/kerukunan-umat-beragama-di-indonesia.htm
http://nasional.kompas.com/read/2009/05/28/08422671/Indonesia..Lab.Kerukunan.U
mat.Beragama
http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A3483_0_3_0_M
http://bataviase.co.id/content/indonesia-contoh-terbaik-kerukunan-umat-beragama
http://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/Etc/Rukun.html
http://www.anneahira.com/tri-kerukunan-umat-beragama.htm
14