m , Pagi
Jessica Patrisia
Iin Zarina
Maulina Yuliati
Siti Nurmala
Sari
Yuliana
Jenis jenis s.o.p dalam
administrasi perkantoran
Terbagi menjadi 2 , yaitu
S.O.P Secara Teknis
S.O.P Secara Administratif
S.O.P SECARA TEKNIS
A. SOP harus ditulis secara jelas, sederhana dan tidak
berbelit-belit sehingga mudah dimengerti dan diterapkan
untuk satu kegiatan tertentu
B. SOP harus dapat menjadi pedoman yang terukur baik
mengenai norma waktu, hasil kerja yang tepat dan akurat,
maupun rincian biaya pelayanan dan tatacara pembayaran bila
diperlukan adanya biaya pelayanan
c. SOP harus dapat memberikan kejelasan kapan dan siapa
yang harus melaksanakan kegiatan, berapa lama waktu yang
dibutuhkan dan sampai dimana tanggung jawab masing-
masing pejabat/pegawai
d. SOP harus mudah dirumuskan
dan selalu bisa menyesuaikan
dengan kebutuhan dan
perkembangan kebijakan yang
berlaku
e. SOP harus dapat
menggambarkan alur kegiatan
yang mudah ditelusuri jika terjadi
hambatan
*Kemudahan dan kejelasan.
Efisiensi dan efektivitas.
Keselarasan.
Keterukuran.
Dinamis.
TEKNIK PENYUSUNAN S.O.P
Menyusun pedoman prosedur operasional standar ( SOP )
yang efektif pada dasarnya menunjukan bahwa organisasi
mempunyai kemauan memperbaiki langkah-langkah kegiatan
serta pengambilan keputusan dan memperbaruinya sesuai
dengan tuntutan perubahan yang dialami.
Pedoman atau manual SOP adalah salah satu modal paling
penting bagi organisasi untuk mengendalikan seluruh
keputusan dan kegiatan yang dilakukannya dalam koridor
yang sistematis dan efektif. Semakin besar organisasi,
semakin besar pula tuntutan untuk mempunyai perangkat
kontrol yang memadai. Aspek operasi harus sama baik
dengan aspek administrasi. Sisi pendapatan harus juga sama
baiknya dengan pengendalian biaya. Semua itu hanya bisa
terwujud apabila organisasi memiliki panduan yang jelas
tentang pengambilan keputusan dan kegiatannya
Manfaat S.O.P
Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya.
Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas.
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan
tanggungjawab individual pegawai dan organisasi secara
keseluruhan.
Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada
intervensi manajemen, sehingga akan mengurangl keterlibatan
pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai
cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu
mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan
dapat berlangsung dalam erbagai situasi.
Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus
dikuasai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
Memberikan informasi bagi upaya peningkatan kompetensi pegawai.
Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikul oleh