Anda di halaman 1dari 3

USAHA JAMUR KRIUK

Kisah Sukses Wirausaha Jamur Kriuk Fatoni adalah seorang contoh


wirausaha sukses yang menekuni bisnis jamur kriuk. Mungkin anda masih
memandang sebelah tangan makanan yang satu ini. Namun, makanan
Jamur kriuk ini mampu mendatangkan limpahan rupiah buat Fatoni.
Sebelum sukses membangun bisnis waralaba Jamur Kriuk, Fatoni telah
gagal membangun bisnis konstruksi dan penerbitan. Bahkan ia pernah
merasakan pahitnya menjadi pengangguran walaupun sudah mencoba
mencari pekerjaan di Jakarta. Tapi pintu sukses bagi Fatoni terbuka usai
memperistri gadis idamannya, Lita Desita Permatasari. Menjadi wirausaha
sukses adalah cita-cita Fatoni. Pemilik CV Manggala Karya Abadi (MKA) di
Purwokerto, Jawa Tengah, ini sejak kecil sudah mendambakan memiliki
usaha yang bisa mempekerjakan orang lain. Demi mengejar cita-cita ini,
saat masih duduk di bangku SMA, Fatoni juga tak sungkan berjualan beras.
Ketika itu, untuk melanjutkan sekolah, Fatoni harus indekos di Cilacap.
Lantaran kiriman dari orangtua juga pas - pasan. Fatoni pun berjualan
beras agar dapat membayar ongkos indekos. "Pelanggan saya adalah para
tetangga kos," kata wirausaha waralaba Jamur Kriuk ini. Tapi usaha itu
tidaklah lama, Fatoni terpaksa gulung tikar karena ditipu teman kosnya
sendiri hingga modal dagangnya pun melayang. "Berasnya diambil namun
tidak dibayar," kenang Fatoni. Namun pengalaman buruk itu justru
semakin melecut pria kelahiran 4 April 1982 ini untuk mendalami ilmu
berbisnis. Begitu lulus SMA, Toni melamutkan kuliah di Jakarta hingga
meraih gelar magister manajemen. Merasa ilmunya sudah mumpuni.
Fatoni membuka , perusahaan patungan bidang konstruksi dan penerbitan
bersama sahabatnya. Tapi sayang, usaha ini gagal. Saat itu Fatoni sempat
meratapi kegagalannya itu. Tapi ia juga tidak mau berlama-lama larut
didalam kesedihan. Fatoni berusaha bangkit kembali dengan mencoba
mencari pekerjaan di Jakarta. Tetapi Ibukota tak mampu memberi harapan
masa depan untuk Fatoni. Ketika itu, Fatoni sempat melamar ke
perusahaan otomotif dan perbankan, namun dua perusahaan itu tak
memberinya kesempatan. Gagal mencari pekerjaan di Jakarta, Fatoni pun
terpaksa mudik ke rumah orangtuanya di Purwokerto. Di kampung, Fatoni
juga tak memiliki pekerjaan tapi dia tetap percaya diri menikahi gadis
impiannya, Lita Desita Permatasari. Walaupun tidak memiliki penghasilan
tetap, jodoh saya ternyata datang," ujarnya, senang. Dengan sang isteri,
Fatoni pun memulai lembaran baru dalam hidupnya. Karena tidak memiliki
pekerjaan, Fatoni sempat menemui kegagalan berbisnis konstruksidan
penerbitan. Fatoni mengisi hari-harinya membantu usaha mertua
berbisnis rumah makan. Saat membantu bisnis keluarga istrinya itulah
Fatoni mendapatkan inspirasi untuk berbisnis makanan. Apalagi mertua
dan istrinya mahir memasak. Guna mewujudkan impian bisnisnya itu,
Fatoni berusaha mencari informasi lengkap tentang peluang usaha
makanan dari berbagai lileratur. Dari situlah, Fatoni menemukan konsep
bisnis waralaba. "Konsep ini saya diskusikan dengan istri, temyata dia
setuju," ujar Fatoni. Setelah konsep bisnis selesai, Fatoni masih bingung,
kira-kira makanan apa yang bisa dijual dan laris manis sehingga dengan
gampang bisa diwaralabakan. "Kebetulan ketika itu isteri saya memasak
jamur goreng dan rasanya enak. Saya pikir, inilah menu yang pas untuk
usaha saya," cerita Fatoni, panjang lebar. Fatoni mulai bereksperimen. Dia
meminta sang isteri untuk membuat jamur goreng namun dengan aneka
varian rasa. Dan temyata, jamur goreng dengan aneka rasa ini memang
enak bila jamur digoreng kering dan garing renyah. Lita Desita, isteri
Fatoni, menambahkan, dia bersama suaminya tidak memerlukan waktu
lama untuk mengeksekusi wirausaha jamur kriuk itu. Setelah konsepnya
matang dan produknya sudah ada, kami langsung membuka usaha jamur
ini," terang Lita Temyata, perhitungan Fatoni benar, jamur goreng itu laris
manis. Berkat pergaulan Fatoni yang luwes, para terwaralaba pun
berdatangan. Mereka ingin berbisnis jamur goreng yang kemudian diberi
nama Jamur Kriuk im Dalam pandangan sang istri, Fatoni memang sosok
yang mudah bergaul. Itulah sebabnya, dia tak kesulitan menjaring investor
untuk mengembangkan bisnis. Namun, Lita juga menyadari kelemahan
sang suami yang mudah percaya kepada orang lain. Ini sering
disalahgunakan." kata lita Lita menilai kesuksesan suaminya itu tidak lepas
dari kerja keras mereka setelah hidup bersama "Sebagai kepala keluarga,
dia tidak mau ambil keputusan sendiri, tapi selalu lewat diskusi dulu,"
ungkap Lita
TUGAS BAHASA INDONESIA
STRUKTUR CERPEN

Nama Kelompok:
1. Maulina Yulianti
2. Nidia Ocktaviani
3. Patricia Praska
4. Silvi Yuliani
5. Siti Nurmalasari
6. Yuliana
Kelas : XI - Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai