Anda di halaman 1dari 9

Tugas HPP

“Mengkompilasi Biaya”

Nama Kelompok :

 Amalia Windiarni
 Patricia Praska
 Rizka Amalia
 Rovi Shoimah
 Silvi Yuliani

Kelas : XII-Akuntansi

SMK Jakarta Timur 2


1.PENGERTIAN BIAYA MENURUT PARA AHLI
 Pengertian biaya menurut Supriyono

“Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka
memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.”

 Pengertian biaya menurut Henry Simamora

“Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.”

 Pengertian biaya menurut Mulyadi

“Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis  yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.”

 Pengertian biaya menurut Masiyah Kholmi

“Biaya adalah pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan
untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat di saat sekarang
atau di masa yang akan datang bagi perusahaan.”

 Pengertian biaya menurut Hernanto

“Sejumlah uang yang dinyatakan dari sumber-sumber ekonomi yang dikorbankan


(terjadi atau akan terjadi) untuk mendapatkan sesuatu atau untuk mencapai tujuan
tertentu.”

 Pengertian biaya menurut Mursyidi

“Biaya adalah suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk
mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan
datang.”

 Pengertian menurut Armanto Witjaksono

“Biaya adalah pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai
akuntan mendefinisikan biaya sebagai satuan moneter atas pengorbanan barang dan jasa
untuk memperoleh manfaat dimasa kini atau masa yang akan datang.”

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan


pengorbanan sumber ekonomi atau sumber daya berupa barang dan jasa yang diukur dalam
satuan uang dengan tujuan untuk memperoleh suatu manfaat yaitu peningkatan laba di
masa mendatang.
2. PENGGOLONGAN BIAYA
A. Penggolongan biaya Menurut  Obyek Pengeluaran
Contoh penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran sebagai berikut

 Biaya bahan baku, adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan yang menjadi
bagian pokok dari produksi selesai. Contoh, perusahaan mebel membuat meja dan kursi
bahan bakunya adalah kayu, maka pengeluaran uang untuk membeli kayu tsb akan
menjadi biaya bahan baku.
 Biaya tenaga kerja langsung, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar
tenaga kerja yang langsung menangani proses produksi. Misalnya pada perusahaan
mebel biaya tukang kayu.
 Biaya overhead pabrik, adalah biaya yang dikeluarkan bagian produksi selain biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, seperti biaya bahan penolong, gaji
mandor, biaya tenaga kerja tidak langsung lainnya, perlengkapan (supplies) pabrik,
penyusutan, listrik dan air, biaya pemeliharaan dan suku cadang, dll biaya di pabrik
(Sutrisno, 2000).

B. Penggolongan biaya berdasarkan fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan


Penggolongan biaya berdasarkan fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan disebut juga
Penggolongan Dasar. Macamnya adalah:

a)   Biaya Produksi yaitu biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan
bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual. Biaya ini dikelompokkan menjadi 3
macam yaitu Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead Pabrik.
b)   Biaya Pemasaran yaitu biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan usaha
memperoleh pesanan dan memenuhi pesanan. Contohnya Biaya Promosi, gaji
karyawan bagian penjualan, komisi penjualan, dsb.
c)   Biaya Administrasi dan Umum yaitu biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya
dengan pengaturan, pengawasan, dan tata usaha organisasi perusahaan yang
bersangkutan. Contohnya gaji direksi, gaji pegawai bagian administrasi kantor, biaya
perlengkapan kantor, dsb.

C.   Penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai


Berdasarkan hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya digolongkan menjadi
biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Dalam hubungannya dengan produk sebagai suatu yang dibiayai, biaya produksi
dikelompokkan menjadi dua yaitu Biaya Produksi Langsung dan Biaya Produksi Tidak
Langsung.
 Biaya Produksi Langsung adalah biaya produksi yang dapat secara langsung
diperhitungkan sebagai harga pokok produk, dengan kata lain dapat langsung
dibebankan kepada produk. Jadi biaya produksi langsung dapat dengan mudah ditelusuri
melekatnya pada produk. Biaya produksi langsung terdiri atas :
1)   Biaya Bahan Langsung yaitu semua bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari produk. Biaya ini melekat langsung pada harga pokok produk. Contoh
dari biaya bahan langsung adalah papan kayu yang dipakai untuk membuat kursi,
tanah liat untuk pembuatan genting, dll.
2)   Biaya Tenaga Kerja Langsung yaitu upah karyawan yang secara fisik berhubungan
langsung dengan pembuatan produk. Biaya ini juga dapat langsung diperhitungkan
sebagai harga pokok produk. Contohnya adalah upah tukang dalam pembuatan meja,
upah tukang jahit pada perusahaan garmen, dll.
 Biaya Produksi Tidak Langsung atau Biaya Overhead Pabrik (BOP) adalah biaya-biaya yang
diperlukan dalam pembuatan produk selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja
langsung. Yang termasuk BOP antara lain :
1)   Bahan penolong, yaitu bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk yang
penggunaannya relative kecil atau terlalu sulit untuk diperlakukan sebagai bahan
langsung. Contoh perekat dan tinta koreksi pada perusahaan percetakan.
2)   Tenaga kerja tidak langsung, yaitu gaji dan upah tenaga kerja yang secara fisik tidak
langsung berhubungan dengan pembuatan produk. Misalnya gaji pengawas bagian
produksi, gaji manager produksi, gaji panjaga pabrik, dll.
3)   Biaya produksi tidak langsung lainnya misalnya biaya perlengkapan pabrik, biaya
penerangan pabrik, biaya penyusutan mesin dan gedung pabrik, dll.

D.   Penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan volume kegiatan produksi


Berdasarkan hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya digolongkan
menjadi 3 golongan :
1)   Biaya Tetap/Konstan yaitu biaya yang sampai tingkat kegiatan tertentu jumlahnya
tetap, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan. Misalnya biaya penyusutan
aktiva tetap, pajak bumi dan bangunan, biaya sewa dan asuransi, dll.
2)   Biaya Variabel yaitu biaya yang jumlahnya berubah sebanding (proporsional) dengan
perubahan volume kegiatan. Misalnya biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja
langsung, biaya bahan bakar, dll.
3)   Biaya semi variabel yaitu biaya-biaya yang mempunyai unsur-unsur tetap dan variabel,
maka biaya ini sering disebut Biaya Campuran (Mixed Cost). Misalnya biaya
pengawasan, biaya pemeriksaan, jasa bagian kalkulasi, biaya pemeliharaan dan
perbaikan mesin, dll.

E.   Penggolongan biaya berdasarkan jangka waktu manfaatnya


Untuk kepentingan perhitungan laba rugi dan penentuan harga pokok produk secara
teliti, biaya digolongkan berdasarkan hubungannya dengan periode pembebanannnya.
Penggolongannya ialah :
1)   Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), adalah pangeluaran yang manfaatnya
dinikmati lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal pada saat terjadinya
dicatat sebagai aktiva dan dibebankan kepada periode-periode akuntansi selama usia
manfaatnya dengan cara mengalokasikan sebagian dari harga perolehannya. Contoh:
pembelian gedung, tanah, peralatan, dll.
2)   Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure) adalah pengeluaran yang manfaatnya
hanya dinikmati dalam peripde akuntansi saat terjadinya pengeluaran. Pengeluaran
pendapatan pada periode terjadinya merupakan beban yang dipertemukan dengan
penghasil an yang diperoleh pada periode yang bersangkutan. Contoh : pembayaran
gaji administrasi kantor, gaji akuntan, rekening listrik dan telepon, komisi penjualan, dll.

3. METODE PENGUMPULAN BIAYA


Ditentukan oleh cara produksi yang terdiri atas 2 macam yakni atas dasar pesanan dan
atas dasar massa.
1.    Cara memproduksi atas Dasar Pesanan
    Dengan memproduksi atas dasar pesanan tersebut perusahaan baru melaksanakan
produksinya bila ada pesanan. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap jenis pesanan dan
harga pokok per satuan dihitung dengan rumus berikut.

Contoh
Untuk mengerjakan pesanan seratus stel seragam pakaian olahraga diperlukan biaya-biaya
berikut.

Bahan baku                     Rp    500.000,00


Bahan penolong              Rp      75.000,00
Tenaga kerja langsung      Rp    600.000,00
Biaya overhead pabrik      Rp    125.000,00
Jumlah biaya produksi   Rp       1.300.000,00

Maka harga pokok satu stel seragam olahraga dihitung


= Rp 1.300.000,00
            100
= Rp 13.000,00

2.    Cara Memproduksi yg didasarkan atas Produksi Massa


Dalam metode ini biaya produksi dikumpulkan selama periode tertentu. Sedangkan harga
pokok per satuan produk yang dihasilkan pada periode tertentu dihitung dengan rumus berikut.
Contoh
Perusahaan industri yang memproduksi shampoo merk “terkenal” selama bulan Februari 2010
telah mengeluarkan biaya produksi sebagai berikut.
Bahan baku            Rp    1.900.000,00
Bahan penolong        Rp    1.000.000,00   
Tenaga kerja            Rp    2.500.000,00
Biaya overhead pabrik    Rp        600.000,00   
Jumlah biaya produksi    Rp    6.000.000,00

Produk yang dihasilkan selama tahun bulan Februari 2010 sebanyak 10.000 botol (dianggap
tidak ada produk yang belum selesai). Jadi, harga pokok per satuan dapat dihitung seperti
berikut
=  Rp    6.000.000,00
    10.000
= Rp    600,00

4. PERHITUNGAN BIAYA
Dalam akuntansi biaya terdapat dua cara menghitung biaya produksi.
1.    Perhitungan biaya produksi sebelum proses produksi dilakukan. Biaya produksi ditetapkan
berdasarkan pengeluaran yang sudah lalu, kemudian diperhitungkan adanya kemungkinan yang
akan terjadi pada masa yang akan datang
2.    Perhitungan biaya produksi setelah proses produksi selesai. Biaya produksi ditetapkan atas
pencatatan biaya-biaya yang sesungguhnya terjadi sehingga diperoleh jumlah biaya untuk produksi
tertentu.

    Dari dua cara di atas dapat dilihat apakah perusahaan melakukan proses produksi secara
efisien atau tidak. Apabila setelah proses produksi selesai jumlah biaya yang dikeluarkan lebih besar
dari perkiraan awalnya maka perusahaan mengalami kerugian dan dikatakan bahwa perusahaan
tidak efisien dalam melakukan proses produksi. Dan sebaliknya, apabila biaya produksi yang
dikeluarkan lebih kecil dari perkiraan awalnya maka perusahaan mengalami keuntungan dan
melakukan proses produksi secara efisien.
Contoh :
Suatu perusahaan dalam mengerjakan produk tertentu berdasarkan pengalaman ditetapkan biaya-
biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut
Biaya Bahan baku                   Rp    1.000.000,00
Biaya tenaga kerja langsung    Rp        750.000,00
BOP                                       Rp    1.250.000,00
                                               Rp    3.000.000,00
Tetapi setelah produk selesai dikerjakan diperoleh data pengeluaran sebagai berikut
Biaya Bahan baku                   Rp    1.100.000,00
Biaya tenaga kerja langsung    Rp    1.000.000,00
BOP                                      Rp        800.000,00
                                              Rp    2.900.000,00

KESIMPULAN :

Setelah mempelajari bersama isi dari Konsep Dasar Akuntansi Biaya, maka dapat disimpulkan bahwa
biaya memiliki arti yang luas. Biaya dapat digolongkan ke dalam berbagai macam kelompok sesuai
dengan konsep “Different Cost for Different Purpose”. Ada beberapa cara dalam menentukan biaya
produksi yang dapat menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam melakukan proses produksi.
Namun pada dasarnya, akuntansi biaya ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang berkaitan
dengan biaya untuk kepentingan perusahaan.
Daftar Pustaka :
Diakses pada hari Senin 17 Agustus 2015 Jam 01:30

http://www.trigonalmedia.com/2015/03/pengertian-biaya-menurut-para-ahli.html

http://amirhamzah010293.blogspot.com/2013/02/pengertian-biaya-penggolongan-biaya.html

http://bloginformasiakuntansi.blogspot.com/2015/03/akuntansi-biaya.html

Diakses pada hari Rabu 19 Agustus 2015 Jam 12:30

http://yunirahman.blogspot.com/2012/10/konsep-dasar-akuntansi-biaya.html

Anda mungkin juga menyukai