Berdasarkan sifat sebaran data terdapat dua macam analisis statistika sebagai alat
analisis data, secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi yaitu: (1) analisis
statistika parametrik dan (2) analisis statistika non parametrik.
Analisis parametrik adalah analisis statistika yang didasarkan atas data yang bersifat
numerik atau kuantitatif yaitu data dengan skala interval dan rasio, dengan syarat bahwa
data mempunyai sebaran normal, varians yang homogen, dan non aditif. Sedangkan,
analisis non parametrik merupakan analisis data dengan bebas sebaran dan datanya
dapat berupa data nominnal ataupun data ordinal.
Pembagian analisis statistika cara lain seperti: (1) analisis deskriptif, (2) komparatif,
dan (3) asosiatif, maupun pola analisis lainnya.
Analisis statistika mendasarkan diri pada rumus-rumus dasar statistika yang menjadi
pedoman untuk melakuakan analisis data, baik analisis deskriptif, komparatif, dan
asosiatif, maupun analisis lainnya.
Di sisi lain, masih banyak para pengguna statistika yang menggunakan analisis statistika
tanpa pengetahuan dasar-dasar analisis yang kuat; dan apa yang dilakukannya hanya
berdasarkan solf-wares yang ada tanpa mengertian syarat-syarat apa yang harus
terpenuhi dalam suatu analisis, dan apa maksud serta makna dari keluaraan atau output
analisis statistika tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas, maka perlu diunggkapkan dasar-dasar analisis
statistika yang umum digunakan seperti uraian berikut di bawah ini.
Dari hasil penjumlahan, selanjutnya akan didapatkan nilai rata-rata hitung atau mean
atau average ( X ). Sedangkan, dari hasil perkalian dengan phi ( ) dan dari
perhitungannya didapatkan rata-rata geometrik (G) atau rata-rata ukur (U).
Untuk lebih jelasnya perlu penyajian data yang tersusun menurut baris atau kolom
tunggal atau data yang tersusun menurut baris dan kolom bersama. Dalam nyajian data;
8
sering data diberi kode dan yang umum digunakan adalak X dan Y; tanpa ada maksud
tertentu berari tkode data X dan Y diangagap sama untuk mewakili segugus atau set data.
Untuk menunjukkan urutan data, maka sering kode data X atau Y diberi indeks atau
sub-scrip; seperti X1; X2; . . .; Xi; atau X12; X12; . . . . ; Xij; dan sterusnya.
Apabila ada maksud tertentu, maka kode X digunakan untuk menunjukkan data atau
variabel bebas atau variabel eksogen, dan kode Y untuk menunjukkan data atau variabel
tergantung atau terikat atau variabel endogen; sedangkan untuk data standarnya sering
ditulis dengan kode ZX atau ZY.
Sebagai misal terdapat variabel X, sebutlah bahwa variabel X adalah berat badan orang
laki-laki dewasa umur 20 tahun sampai dengan 25 tahun dari suatu daerah yang desanya
dilanda kekeringan. Kesepuluh orang laki-laki dewasa yang diukur berat badannya; dan
data hasil pengukuran sebagai berikut di bawah ini.
jumlah berat badan dari kesepuluh orang tersebut di atas ditulis dengan:
Total = X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 + X10.
= 52,3 + 50,4 + 50,5 + 48,7 + 58,4 + 53,9 + 55,6 + 50,8 + 57,3 + 65,4 = 553,3.
= jumlah atau total berat dari orang No. 1 + No. 2 + . . . + No. 10.
Biasanya untuk menulis angka-angka di atas dan lebih bersifat umum, maka untuk hal
tersebut dinyatakan dengan berat orang No. 1 diberi tanda X1, berat orang No. 2 diberi X2,
dan seterusnya sampai berat orang No. 10 diberi tanda X10.
10
Dapat ditulis dengan: Total = Xi yang artinya dalam hal ini berat badan kesepuluh
i 1
orang tersebut dijumlahkan dari X1 (untuk i = 1) sampai dengan X10 (untuk i = 10).
Tanda titik tiga ( . . . ) dengan arti dan seterusnya (dst) sampai dengan (sd).
Dengan demikian, jika mempunyai n buah data pengamatan maka cara
penulisannya menjadi:
Untuk penjumlahan satu baris atau satu kolom menjadi:
n
Total = X i = X1 + X2 + . . . + Xn
i 1
9
10
Xi
Nilai rata-ratanya disimbulkan dengan X =
i 1 n
.
553,3
Dari data di atas nilai rata-ratanya sama dengan X = = 55,33.
10
b k bk
Total = YiY j Yij = Y11 + Y12 + . . . + Ybk b = jumlah baris dan
i 1 j 1 i 1
bk
Nilai rata-ratanya disimbulkan dengan Y = Yij / bk . k = jumlah kolom
i 1
n
( X i X i ) = 0. (d = Xi - k; d = deviasi; k = konstata)
i 1
= n Xi
Xi n { i 1 }
i 1 n
n n
1
= Xi n ( X)
i 1 n i 1 i
n n
= Xi Xi ) = 0
i 1 i 1
10
1. Jumlah Kuadrat (JK) dan Jumlah Hasil Kali (JHK)
n n n
(Xi X i )2 = Xi2 2 Xi X i n X i2
i 1 i 1 i 1
n 2 1 nn 1 n 2
= Xi 2 Xi n (
Xi Xi )
i 1 n i 1
i n i 1
n 2 2 n 1 n
= Xi ( X i )2 n 2 ( X i )2
i 1 n i 1 n i 1
n 2 n 1 n
= Xi2 ( X i )2 ( X i ) 2
i 1 n i 1 n i 1
n 1 n
= Xi2 ( X i )2
i 1 n i 1
n n
Nilai ( X i X i )2 atau sama dengan i2
i 1 i 1
n
1 n
Xi ( X i ) 2
2
atau sama dengan
i 1 n i 1
11
Jadi rumus JK (Jumlah Kuadrat atau Sum of Square =SS)
( X )2
JK lebih umum ditulis dengan: JK X X2 (tanpa memakai subscrp i)
n
Atau JK X i
2
(ditulis dengan huruf kecil).
Apabila satu komponen variabel Xi atau Yi, pada JK X atau JK Y diganti dengan satu
variabel Yi atau Xi maka JK akan berubah menjadi JHK dengan rumus seperti berikut.
n n
JHK XY ( X i X i ) (Yi Yi ) atau JHK XY i i
i 1 i 1
XY n
( X )( Y )
JHK XY
JK
Varians sampel KT sampel
n 1
2 ( Xi ) 2
= Xi n
n
1 2
= ( i )
n
12
Varians sampel X = SX2 = JK/n X/(n – 1)
2
2 ( Xi )
= X i
n
n 1
1 2
= ( i )
n1
2 ( Yi ) 2
Varians sampel Y = SYY = S2YY = JK Y/(n – 1) =
Yi
n .
n 1
(n -1 disebut derajat bebas = DB)
Apabila satu komponen variabel Xi atau Yi, pada varians X atau varians Y di atas diganti
dengan satu variabel Yi atau Xi maka varians akan berubah menjadi kovarians dengan
rumus seperti berikut di bawah ini.
( X i ) ( Yi )
Kovarians populasi XY adalah:
X i Yi
XY n .
n
( X i ) ( Yi )
X i Yi
Kovarians sampel XY adalah: n
S XY .
n 1
13
1 2
= ( i ) (ditulis dengan huruf kecil)
n
1
Covar populasi XY .= XY ) = ( X X )( Y Y )
n
XY ) = 1 ( Xi ) ( Yi )
[ Xi Yi ]
n n
1
= i i (ditulis
n
dengan huruf kecil)
1
Covar sampel XY .= S XY = ( X X )(Y Y )
n 1
S XY 1 ( X i ) ( Yi )
= [ X i Yi ]
n 1 n
1
= i i (ditulis dengan
n -1
huruf kecil)
JK
SX KT atau S X (X adalah kode data)
n 1
S KT JK
SX atau S E atau SX
n n n ( n 1)
Xi X Xi
Z atau Z
SX
14
X = rata-rata sampel, μ = rata-rata populasi, dan δ = simpangan baku pupasi.
15
Nilai standar (Z) dengan sifatnya:
Rata-ratanya sama dengan nol atau ditulis dengan Z = 0, dan
Varians Z atau KT Z sama dengan satu ditulis dengan
S2Z = KT Z = Var Z = 2 Z = 1.
SX
Koefisien Keragaman (KK) dengan rumus: KK x 100 %
X
W X Y
SD 4,780 7,079 14,462
Var Pop (σ2) 20,566 45,107 188,245
Var Samp( S2) 22,852 50,118 209,161
Sigma (∑) 562,500 604,500 599,100
Rata-rata ( X ) 56,250 60,45 59,910
16
2 60,400 65,400 71,400 0,868 0,699 0,794
Untuk mencari nilai standar atau nilai baku masing-masing perhatikan perhitungan contoh
berikut, untuk nilai W, X, dan Y.
Nilai Z dengan rumus sep erti di bawah, untuk nilai ZW, ZX, dan ZY
17