Kelas: XI MIA 5
Kelompok: 6
Anggota kelompok:
Menyetujui,
Guru Mata Pelajaran Ketua Kelompok
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
akhir ini dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Sel merupakan unit terkecil dari organisme. Sel tidak akan mampu bekerja dan
membentuk sebuah jaringan bila tidak ada koordinasi anatara satu dengan yang lain. Miliaran
sel penyusun setiap makhluk hidup harus berkomunikasi untuk mengkoordinasikan
aktivitasnya sedemikian rupa sehingga memungkinkan organisme itu untuk berkembang.
Mulai dari sel yang berkomunikasi terbentuk jaringan kemudian organ dan system yang
menjalankan organisme untuk hidup.
Sel adalah unit structural dan fungsional dari semua organisme, unit dasar yang
mempunyai semua ciri khas benda hidup. Generalisasi selanjutnya, yang mula-mula
dikemukakan secara jelas oleh Virchow dalam tahun 1855 adalah bahwa sel-sel baru dapat
terjadi hanya karena pembelahan dari sel-sel yang sudah ada sebelumnya. Kesimpulan,
semua sel yang ada sekarang dapat ditelusuri moyangnya sampai benda hidup yang paling
dini.
Tubuh hewan tingkat tinggi terdiri atas banyak sel, yang berbeda dalam ukuran,
bentuk dan fungsi. Sekelompok sel yang berbentuk sama dan dikhususkan untuk melakukan
suatu fungsi tertentu atau lebih disebut jaringan. Suatu jaringan dapat mengandung hasil sel
yang tidak hidup, disamping sel-sel itu sendiri. Satu kelompok jaringan yang dapat
digabungkan menjadi satu organ dan organ-organ dapat menjadi system organ : esophagus,
lambung, usus, hati, pancreas dan lain-lain. Tiap organ, umpamanya lambung , terdiri atas
berbagai jenis jaringan – epitel, otot, jaringan ikat, saraf – dan tiap jaringan terdiri atas
sejumlah besar, atau air tawar mungkin jutaan sel.
Organisme bersel banyak terdiri atas berbagai macam sel yang berbeda-beda, berjuta-
juta sel yang dikumpulka atau dikelompokkan sesuai dengan bentuk ,struktur, dan fungsinya.
Sejumlah sel yang mempunyai bentuk, struktur, dan fungsi yang sama disebut jaringan. Pada
hewan dan manusia terdapat empat macam jaringan yaitu: jaringan ikat, jaringan saraf,
jaringan epitel, dan jaringan lemak. Dimana masing-masing jaringan memilikii struktur yang
khas untuk melakukan fungsi tertentu, serta ada sel-sel hidup yang semakin bertambah dan
brlangsung pula pembelahan yang merupakan lapisan dan akan memberikan bentuk yang
tetap pada sel-sel tertentu. Sel-sel yang mempunyai bentuk tetap sudah tentu akan melakukan
fungsi yang tetap. Dengan demikian, akan membentuk suatu jaringan. Oleh karena itu, setiap
individu makhlukh hidup terdapat berbagai macam jaringan yang menjalankan fungsi dari
setiap jaringan. Organisme multi-seluler disusun dari berbagai macam sel yang berbeda-beda
dan berkelompok berdasarkan bentuk, ukuran struktur dan fungsinya. Pada hewan dan
manusia terdapat emppat macam jaringan utama yaitu: jaringan epitel, jaringan pengikat,
jaringan otot dan saraf. Sedangkan jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan
jaringan dewasa dimana jaringan dewasa terdiri lagi atas: jaringan epidermis, jaringgan
parenkim, jaringan penyokong / penunjang, jaringan gabus / periderm dan jaringan transpor.
ISI LAPORAN
Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa perbedaan antara sel hidup dan sel mati,
yaitu:
a. Pada sel mati tidak adanya sitoplasma. Sedangkan, pada sel hidup memiliki
protoplasma (bagian yang hidup pada sel). Protoplasma adalah organel organel
sitoplasma
b. Pada sel mati tidak terjadi aktivitas fisiologi. Sedangkan sel hidup melakuka
aktivitas fisiologi.
ISI LAPORAN
b. Sel manusia
9. Analisis data
Organel- organel yang terdapat pada sel tumbuhan yaitu dinding sel yang
berfungsi sebagai penyokong dan pelindung selaput plasma, serta memelihara
keseimbangan sel dan tekanan. Kedua yaitu sitoplasma yang berfungsi sebagai
tempat terjadinya reaksi metabolisme. Ketiga yaitu membransel yang berfungsi
sebagai pengatur keluar masuknya zat-zat pada sel. Dan yang terakhir yaitu stomata
yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas. Sedangkan pada sel hewan atau
manusia terdapat inti sel yang berfungsi sebagai pengatur semua aktivitas sel,
pengatur pembelahan sel, dan sebagai engatur pewaris sifat. Kedua yaitu membran
sel yang berfungsi mengatur keluar masuknya zat-zat pada sel. Dan yang terakhir
yaitu sitoplasma yng berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi metabolisme.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik perbedaan antar sel tumbuhan dengan sel
hewan atau manusia, yaitu:
ISI LAPORAN
1. Judul: Plasmolisis
2. Tujuan: Untuk mengetahui peristiwa plasmolisi
3. Permasalahan: Belum mengetahui apa itu peristiwa plasmolisis
4. Hipotesis: Terjadinya peristiwa plasmolisis pada kondisi larutan hipertonik.
5. Landasan teori:
Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena
sel berada dalam larutan hipertonik. Plasmosis dapat memberikan gambaran untuk
menentukan besarnya nilai osmosis sebuah sel. Jika sel tumbuhan ditempatkan
dalam larutan yang hipertonik terhadap cairan selnya , maka air akan keluar dari sel
tersebut sehingga plasma akan menyusut. Bila hal ini berlangsung terus menerus,
maka plasma akan terlepas dari dinding sel disebut plasmolisis. Jika sel tumbuhan,
misalnya sel spirogyra diletakkan dalam larutan yang dipertonik terhadap sitosol sel
tersebut, maka air yang berada dalam vakuola menembus ke luar sel. Akibatnya
protoplasma mengkerut dan terlepas dari dinding sel. Terlepasnya protoplasma dari
dinding sel disebut plasmolisis. (Anonim, 2009:3).
6. Alat dan bahan:
a. Larutan hipotonis, isotonis, dan hipertonis
b. Daun roheo discolor
c. Mikroskop
d. Kaca objek
e. Silet
f. Pipet tetes
g. Kertas hisap
7. Cara kerja
a. Mumbuat preparat dari daun roheo discolor.
b. Melakukan pengamatan dengan 3 perlakuan
1) Meneteskan larutan hipotonis pada preparat, kemudian mengamatinya
dengan seksama
2) Mengeringkan larutan sebelumnya menggunakan kertas hisap, kemudian
menetesinya dengan larutan hipertonis. Setelah di tetesi larutan hipertonis
preparat didiamkan selama 3-5 menit, mengamatinya dan mengambil data
hasil pengamatan.
3) Mengeringkan larutan sebelumnya, kemudian ditetesi dengan larutan
isotonis. Setelah itu diamkan selama 3-5 menit. Selanjutnya mengamati
dan mengambil data hasil pengamatan.
8. Data hasil pengamatan
a. Larutan hipotonis
b. Larutan hipertonis
c. Larutan isotonis
9. Analisis data
Perbedaan yang terjadi pada setiap perlakuan yaitu saat diberi perlakuan
pertama atau di tetesi larutan hipotonis, daun roheo discolor berwarna pekat dengan
struktur selnya menyebar. Sedangkan pada perlakuan kedua warna daun roheo
discolor transparan dan struktur selnya mengumpul pada satu titik. Hal tersebut
disebabkan karena perpindahan cairan sitoplasma ke larutan yang akan
menyebabkan membran terlepas dari dinding sel. Dan pada perlakuan ketiga warna
daun roheo discolor kabur dan struktur selnya menyebar.
Penyebab dari perbedaan diatas karena adanya perbedaan konsentrasi larutan.
Pada larutan hipotonik, konsentrasi zat terlarut lebih rendah dibandingkan
konsentrasi zat pelarut. Sedangkan larutan hipertonis memiliki konsentrasi zat
terlarut lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi zat pelarut. Dan larutan yang
terakhir yaitu larutan isotonis yang memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama.
Oleh karena itu warna pada setiap perlakuan berbeda-beda, tergantung pada
konsentrasi larutannya.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa plasmolisis adalah
peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel yang disebabkan karena tingginya
konsentarsi larutan. Dan pada pengamatan diatas peristiwa plasmolisis terjadi pada
perlakuan kedua.
ISI LAPORAN
1. Judul: Jaringan-jaringan penyususn setiap organ tumbuhan baik dikotil dan
monokotil
2. Tujuan: Untuk mengetahui jaringan-jaringan penyusun organ tumbuhan baik dikotil
dan monokotil
3. Permasalahan: Belum mengetahui jaringan-jaringan penyusun organ tumbuhan baik
dikotil dan monokotil
4. Hipotesis: Terdapat banyak jenis jaringan yang menyusun organ tubuh tumbuhan.
5. Landasan teori
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang
mendukun pertumbuhan pada tumbuhan. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang
berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua
dikelompokkan menjadi jaringan. Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara
pertumbuhan, dan cara perkembangan.
6. Alat dan bahan
a. Mikroskop
b. Preparat akar, batang, dan daun (dikotil dan monokotil)
7. Cara kerja
a. Mengamati preparat mulai dari perbesaran kecil secara seksama.
b. Mengambil data hasil pengamatan
8. Data hasil pengamatan
a. Akar dikotil
b. Akar monokotil
c. Daun dikotil
d. Daun monokotil
e. Batang dikotil
f. Batang monokotil
9. Analisis data
Jaringan penyusun setiap organ
a. Akar
1) Epidermis
Epidermis terdiri dari satu lapisan sel, susunan sel rapat-rapat, dan
dinding sel tipis. Fungsi dari jaringan ini adalah untuk melindungi bagian
dalam tumbuhan
2) Korteks
Korteks tersususun dari sel-sel parenkim yang kadang mengandung
karbohidrat atau kristal, tersusun berlapis-lapis, selnya tidak tersusun rapat,
dan dinding selnya tipis. Fungsinya yaitu menimpan cadangan makanan.
3) Endodermis
Endodermis tersusun dari satu lapisan sel, tersusun rapat, dan
dindingselnya mengalami penebalan gabus dari suberin dan kutin. Fungsinya
yaitu mengatur pemasukan air ke dalam jaringan angkut yang berada di
dalam silinder pusat dan sebagai penyimpan cadangan makanan.
4) Perisikel
Perisikel tersusun dari sel-sel parenkim yang menebal. Fungsinya yaitu
membentuk cabang akar dan berperan dalam pertumbuhan sekunder
c. Batang
1) Epidermis
Epidermis terdiri atas satu lapisan sel-sel yang tersusun rapat tanpa
ruang antar sel.
2) Korteks
Korteks tersusun dari parenkim, kolenkim, sklerenkim, serta idiobulus.
3) Stele
Stele terdiri atas perisikel yang bersifat meristematis, sel parenkim, dan
berkas pengangkut.
e. Jaringan saraf
f. Jaringan darah
9. Analisis data pengamatan:
a. Jaringan otot
1) Intisel
Fungsi dari inti sel yaitu untuk menjaga gen-gen tersebut dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.
2) Membran sel
Fungsi dari membran sel yaitu mengatur keluar masuknya zat-zat pada
sel.
3) Sitoplasma
Fungsinya yaitu tempat terjadinya reaksi metabolisme.
b. Jaringan tulang
3) Osteosit adalah sel tulang yang berada dalam lakuna sistem havers tulang
keras. Sel ini berasal dari differensiasi sel osteoblas. Sel ini berperan dalam
menjaga matriks ekstraseluler tetap padat. Matinya sel ini makan akan
menyebabkan penguraian matrik esktraseluler.
c. Jaringan saraf
1) Badan sel, merupakan bagian yang berisi organel – organel sel seperti inti
sel, mitokondria, dan lainnya. Bagian ini berfungsi meneruskan impuls saraf
dari dendrit ke bagian akson. Badan sel adalah pusat aktivitas fisiologis sel
saraf.
4) Nodus ranvier adalah celah pada akson yang tidak diselubungi mielin.
Bagian ini menjadi titik perjalanan impuls saraf di sepanjang akson dengan
gerakan “salto”. Dengan demikian respon rangsang sangat cepat dengan
gerakan ini.
5) Terminal akson disebut juga sinapsis merupakan hubungan antara sel saraf
satu dengan sel saraf lainnya atau dengan sel lainnya. Dibagian ini akan
terjadi pemindahan impuls saraf.
d. Jaringan darah
1) Plasma darah
Plasma darah Berfungsi sebagai pengangkut sari-sari makanan ke
seluruh sel-sel tubuh dan mengangkut zat-zat sisa metabolisme ke alat
pengeluaran.
2) Sel darah merah
Fungsi utama dari sel darah merah adalah mengikat oksigen dan
karbon dioksida
3) Sel darah putih
Fungsi sel darah putih yaitu menyerang dan mematikan bakteri
penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
ISI LAPORAN
b. Jaringan ovarium
c. Jaringan usus
d. Jaringan ginjal
e. Jaringan testis
Jaringan ikat
Spermatozoa Spermatogoniu
m
Spermatosit
Spermatid
Tubulus seminiferus
Lumen
Jaringan
9. Analisis data
a. Jaringan hati intertisial
1) Pembuluh darah, fungsinya yaitu membawa atau mengangkut aliran darah ke
seluruh tubuh.
2) Otot, fungsinya yaitu menyokong jaringan lunak, menggerakkan organ-organ
dalam tubuh.
3) Sekat, fungsinya yaitu membatasi bilik kiri dan bilik kanan agar darah kotor
tercampur dengan darah bersih.
4) Epitel, fungsinya yaitu melindungi jaringan yang ada di bawahnya.
b. Jaringan ovarium
1) Folikel, fungsinya yaitu pelindung dan pendukung perkembangan sel telur.
2) Epitel, fungsinya melindungi jaringa yang ada di bagian dalam ovarium.
3) Sel telur, fungsinya yaitu sel kelamin yang berperan dalam peristiwa
fertilisasi.
4) Jaringan ikat, fungsinya yaitu menghubungkan jaringan yang satu dengan
yang lain dan memperkuat hubungan antar jaringan.
c. Jaringan usus
1) Lapisan Serosa
Merupakan lapisan terluar yang terdiri atas pembuluh darah, limfe
dan saraf. Lapisan serosa pada usus halus berupa jaringan ikat yang ditutupi
oleh peritoneum visceral. Lapisan serosa memiliki rongga-rongga kecil
tempat keluarnya cairan serosa yang berfungsi sebagai pelumas gerakan otot.
2) Lapisan Otot
Lapisan otot pada usus halus merupakan lapisan otot polos yang
bekerja tanpa kita sadari. Terdapat 2 jenis serabut otot, yaitu serabut otot
longitudinal (memanjang) dan serabut otot sirkuler (melingkar). Kombinasi
dari kontraksi kedua jenis otot ini akan menghasilkan gerakan peristaltik usus
yang berfungsi untuk memecah makanan serta membawanya ke organ
pencernaan selanjutnya.
3) Lapisan Submukosa
Berupa lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh darah,
limfe, saraf dan kelenjar lendir. Pembuluh darah di lapisan submukosa usus
halus memegang peranan penting dalam mengedarkan makanan yang
diserap.
4) Lapisan Mukosa
Lapisan mukosa disusun oleh sel epitel sederhana dan jaringan ikat
tipis. Lapisan mukosa memiliki sel goblet yang dapat menghasilkan lendir.
Lendir ini merupakan sekresi dari seluruh kelenjar yang terdapat di usus
halus. Lapisan yang produksinya dipengaruhi oleh hormon sekretin dan
enterokirin ini sering juga disebut intestinal juice.
d. Jaringan ginjal
1) Epitel, fungsinya yaitu melindungi jaringan yang ada di bawahnya.
2) Korteks, fungsinya yaitu menjaga ginjal agar tetap bekerja sesuai fungsinya.
3) Kapiler, fungsinya yaitu sebagai tempat pertukaran air, dan gas.
4) Vena, fungsinya yaitu membawa darah dari jaringan kembali ke jantung.
5) Arteri, fungsinya yaitu membawa darah dari jantung.
6) Otot, fungsinya yaitu menyokong jaringan lunak, dan menggerakkan organ-
organ dalam tubuh.
e. Jaringan testis
1) Cairan intertisial yang berfungsi sebagai penyokong jaringan disekitarnya ,
dan terdapat jaringan ikat sel leyding yang menghasilkan hormon testeron.
2) Sel sperma yang berfungsi sebagai pembuahan sel telur.
3) Tubulus semifinalis yang berfungsi sebagai tempat produksi sel sperma.
KESIMPULAN
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jaringan adalah kumpulan
sel sejenis yang memiliki struktur danfungsi yang sama untuk membentuk suatu organ,
sedangkan selmerupakan dasar penyusun fungsional dan structural atau unit terkecildari
mahluk hidup.Sel yang dimiliki manusia maupun hewan terdiridari : Mitokondria,Retikulum
endoplasma halus dan kasar, Membransel, Peroksisom, Nukleus, Mikrotubulus,
Mikrofilamen, Aparatusgolgi, Ribosom, Lisosom, dan Sentrosom. Yang memiliki fungsi
yang berbeda beda dalam perannya dan memiliki bagian-bagian tersendiri.Sedangkan
jaringan memiliki perbedaan,dimana perbedaan itu terletak juga pada ciri-ciri,fungsi,maupun
letak dari jaringan tersebut. bagian jaringan terdiri atas jaringan ikat, jaringan epitel,jaringan
saraf, dan jaringan otot. Jaringan otot dibedakan menjadi jaringan otot polos, lurik, dan
jantung. Jaringan epitel terdiri dari Selapis, berlapis, transisional. Jaringan ikat terklarifikasi
menjadi jaringan ikatlonggar, padat tidak teratur,dan padat teratur.dan jaringan saraf berperan
dalam mengirim sinyal kesulurh tubuh, setiap jaringantersusun atas begitu banyak sel.