Anda di halaman 1dari 9

Analisis Perbandingan Metode Profile Matching, Case Based Reasoning (CBR), Multifactor

Evaluation Process (MFEP), VIKOR dan Dampster Shefer Pada Sistem Pendukung
Keputusan
Ayu Monaputri1, Falah Ariqoh2, Ilham Danu Waspodo3, M. Robby Adi Cahyo4, Muammar Fachry5, Nia
Mardina6, Resi Arsita7, *Ali Ibrahim
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Email : ayumonaputri8@gmail.com1, falahariqoh@gmail.com2, ilhamdanuwaspodo@gmail.com3,
robbyaadiii@gmail.com4, muammarfachry@gmail.com5, niamardina97@gmail.com6,
resiarsita@gmail.com7, *aliibrahim@gmail.com

ABSTRACT

Decision Supprot System is an information system used in support of making or decision


making in a agency. SPK itself has many methods, in this study the authors will analyze 5 (five)
methods on decision support system by studying and analyzing some literature or journals that
is Method Profile Matching Method, Case Based Reasoning (CBR), Multifactor Evaluation
Process (MFEP), VIKOR and Dampster Shefer. Where expected from this research can be
input material in choose and application of appropriate method to a case.
Key Words : Profile Matching, Case Based Reasoning, Multifactor Evaluation Process,
VIKOR, Dampster Shefer, decision support system
ABSTRAK
Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi yang digunakan dalam
mendukung pembuatan atau pengambilan keputusan dalam suatu instansi. SPK sendiri
memiliki banyak metode, dalam penelitian ini penulis akan menganalisis 5 (lima) metode pada
sistem pendukung keputusan dengan mempelajari dan menganalisis beberapa literatur atau
jurnal yaitu metode Metode Profile Matching, Case Based Reasoning (CBR), Multifactor
Evaluation Process (MFEP), VIKOR dan Dampster Shefer. Dimana diharapkan dari
penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam pemilihan dan penerapan metode yang
tepat terhadap suatu kasus.
Kata Kunci : Profile Matching, Case Based Reasoning, Multifactor Evaluation Process,
VIKOR, Dampster Shefer, sistem pendukung keputusan

1. PENDAHULUAN seorangpun tahu secara pasti bagaimana


keputusan seharusnya dibuat. SPK terdiri
Sistem Pendukung Keputusan
dari tiga komponen utama, yakni model,
(SPK) merupakan sistem berbasis
data dan antarmuka. Di dalam SPK terdapat
komputer interaktif yang membantu
beberapa metode untuk mendukung
pengambilan keputusan memanfaatkan
pengambilan keputusan, diantaranya
data dan model untuk menyelesaikan suatu
Profile Matching, Case Based Reasoning
permasalahan. Sistem ini digunakan untuk
(CBR), Multifactor Evaluation Process
membantu pengambilan keputusan dalam
(MFEP), VIKOR, Dampster Shefer.
suatu kondisi yang dapat menyebabkan tak
Profile Matching adalah suatu Matching, Case Based Reasoning (CBR),
metode penelitian yang digunakan pada Multifactor Evaluation Process (MFEP),
sistem pendukung keputusan, proses VIKOR, dengan Dampster Shefer untuk
penilian dilakukan dengan membandingkan mengetahui apakah sama hasil yang
antara satu profil nilai dengan beberapa diberikan metode Profile Matching, Case
profil kompetensi lainnya, sehingga dapat Based Reasoning (CBR), Multifactor
diketahui hasil dari selisih kebutuhan Evaluation Process (MFEP), VIKOR,
kompetensi yang dibutuhkan, selisi dari dengan Dampster Shefer atau mengalami
kompetensi tersebut disebut gap, dimana hasil yang berbeda, serta dari tingkat
seharusnya gap yang semakin kecil keakurasian informasi yang diberikan,
memiliki nilai yang semakin tinggi. metode yang manakah yang mampu
memberikan informasi yang lebih akurat
Case Based Reasoning (CBR)
dengan perhitungan manual.
merupakan salah satu metode penyelesaian
masalah dengan menemukan solusi dari
suatu kasus yang baru, sistem akan
2. TINJAUAN PUSTAKA
melakukan pencarian terhadap solusi dari
kasus lama yang mamiliki permasalahan 2.1 Sistem Pendukung Keputusan
yang sama dan sudah pernah terjadi
sebelumnya[4]. Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) adalah suatu sistem komputer yang
Multifactor Evaluation Process bersifat saling berhubungan dalam
(MFEP) adalah metode kuantitatif yang membantu pembuatan atau pengambilan
menggunakan weighting system dalam keputusan dengan menggunakan data dan
pengambilan keputusan. Keputusan yang di model yang di gunakan untuk memecahkan
ambil dilakukan secara subjektif dan sesuai suatu permasalah. SPK memiliki tiga
penalaran dengan mempertimbangkan komponen utama yaitu manajemen data,
berbagai faktor yang mempunyai pengaruh manajemen model, dan antarmuka.
penting terhadap alternatif pilihan.
SPK sendiri memiliki tujuan untuk
VIKOR (Vlse Kriterijumska memberikan informasi, memberikan
Optimizacija I Kompromisno Resenje prediksi dan memberi arahan terhadap
dalam bahasa Serbia) adalah metode pengguna informasi sehingga dapat
perangkingan dengan menggunkan indeks melakukan pengambilan keptusan dengan
peringkat multikriteria berdasarkan ukuran tepat.
tertentu dari kedekatan dengan solusi yang
ideal[9]. Ada beberapa fase dalam proses
pengambilan keputusan diantaranya, yaitu :
Dampster Shefer adalah suatu teori
matematika untuk pembuktian berdasarkan 1. Fase Intelegensi
belief functions dan plausible reasoning Pada fase ini dilakukannya
(fungsi kepercayaan dan pemikiran yang pendefinisian masalah dan
masuk akal), yang digunakan untuk identifikasi informasi serta
mengkombinasikan potongan informasi peluang-peluang masalah yang
yang terpisah (bukti) untuk mengakulasi ada.
kemungkinan dari suatu peristiwa[11]. 2. Fase Desain
Fase ini merupakan fase
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis berbagai tindakan
menganalisa perbandingan metode Profile atau alternatif-alternatif
pemecahan masalah. Kemudian Setelah menentukan bobot nilai
mengembangakannya dengan gap, selanjutnya
merancang atau membangun mengelompokkan tiap kriteria
model pemecahan masalahnya. menjadi dua kelompok, yaitu
3. Fase Pemilihan core factor dan secondary
Merupakan fase pembuatan atau factor.
pengambilan keputusan yang a. Core Factor
nyata dan diambil suatu Core factor (faktor utama)
komitmen untuk mengikuti merupakan aspek kopetensi
suatu tindakan tertentu. yang menonjol atau paling
4. Fase implementasi dibutuhkan. Berikut rumus
Implementasi ialah suatu solusi dalam perhitungan core
yang diusulkan untuk suatu factor sebagai berikut :
masalah tertentu, inisiasi 𝜮𝑵𝑪
terhadap hal baru, dan atau NCF = 𝜮𝑰𝑪
pengenalan terhadap perubahan.
Keterangan :
2.2 Profile Matching NCF : Nilai Rata-rata
Core Factor
Profile Matching adalah metode
NC : Jumlah Total Nilai
penelitian dalam pendukung keputusan.
Core Factor
Dengan cara membandingkan antara suatu
IC : Jumlah Item Core
profil dengan profil lain, sehingga didapat
Factor
selisih atau gap dari kompetensi yang
b. Secondary Factor
dibandingkan. Semakin kecil selisih atau
Secondary Factor adalah
gap maka nilai yang dimiliki semakin
item-item selain aspek yang
tinggi.
ada pada core factor. Untuk
Sehingga dapat disimpulkan bahwa menghitung Secondary
Profile Matching ini merupakan suatu Factor digunakan
kegiatan membandingkan nilai data aktual persamaan berikut :
dari suatu profil dengan nilai profil yang
𝜮𝑵𝑺
diinginkan atau diharapkan, dari NSF = 𝜮𝑰𝑺
perbandingan tersebut akan didpatkan Keterangan :
perbedaan kompetensinya yang disebut NSF : Nilai Rata-rata
dengan gap. Secondary Factor
Adapun tahapan pada Profile NS : Jumlah Total Nilai
Matching adalah : Secondary Factor
IS : Jumlah Item
1. Pembobotan Secondary Factor
Merupakan tahapan penentuan 3. Perhitungan Nilai Total
pembobotan nilai masing- Setelah dilakukannya
masing aspek atau gap dengan perhitungan core factor dan
menggunakan bobot nilai yang secondary factor dari tiap
telah ditentukan. aspek, maka selanjutnya
2. Pengelompokan Core dan menghitung nilai total dari tiap
Secondary Factor aspek pada tiap profil. Berikut
persamaan dalam menghitung kemiripan kasus-kasus yang
nilai total : telah ada (kasus yang telah
tersimpan pada sistem)
N = (X)% NFC + (X)% NSF berdasarkan permasalahan baru
yang terjadi.
Keterangan : 2. Rause
N : Nilai Total Tiap Setelah itu memilih kasus lama
Aspek yang akan digunakan dan
NCF : Nilai Rata-rata core mencari pengetahuan kasus
factor tersebut yang digunakan dalam
NSF : Nilai Rata- menyelesaikan permasalahan
rata Secondary Factor yang ada.
(x)% : Nilai Persentase 3. Revise
yang Diinputkan Melakukan verifikasi kasus jika
4. Perangkingan memenuhi batasan-batasan dari
Hasil akhir dari prose profile permasalahan baru. Namun jika
matching adalah ranking dari tidak maka akan dilakukan
kandidat yang diajukan. Berikut modifikasi untuk memenuhi
persamaan dalam menentukan batasan-batasan permasalahan
perangkingan : yang ada.
4. Retain
Rangking = 60% NCF + 40% Tahap terakhir dari tahapan
NSF proses CBR. Kasus yang sudah
Keterangan : di modifikasi akan disimpan
NCF : Nilai Rata-rata core pada sistem dan dapat
factor digunakan sewaktu-waktu bila
NSF : Nilai Rata- dibuutuhkan.
rata Secondary Factor
Adapun dalam menentukan
kemiripan (similarity) antara kasus baru
dengan kasus yang sudah ada,
2.3 Case Based Reasoning (CBR) menggunakan rumus berikut :
Case Based Reasoning (CBR) 𝑺𝟏 𝑾𝟏+𝑺𝟐 𝑾𝟐+⋯+𝑺𝒏 𝑾𝒏
Similarity(p,q) = 𝑾𝟏+𝑾𝟐+⋯+𝑾𝒏
adalah metode pemecahan masalah untuk
mencari solusi yang baru. Cara kerja sistem
ini yaitu dengan mencari solusi dari kasus Keterangan :
lama dengan membandingkan persamaan
p : Kasus Baru
permasalahan yang terjadi berdasarkan data
q : Kasus yang ada dalam
yang telah disampan oleh sistem.
penyyimpanan (case)
Case Cased Reasoning memiliki W : Weight (Bobot yang
beberapa proses tahapan diantaranya diberikan pada atribut ke-i)
sebagai berikut : S : Similarity (Nilai
Kemiripan)
1. Retrieve
Merupakan kasus-kasus yang 2.4 Multifactor Evaluation Process
memiliki membandingkan (MFEP)
Multifactor Evaluation Process Σ WE : Total Nilai Bobot
(MFEP) adalah metode pengambilan Evaluasi
keputusan dengan perhitungan kuantutatif WE : Nilai Bobot
menggunakan weighting system. Dalam Evaluasi
melakukan keputusan yang berpengaruh
terhadap strategis lebih disarankan 2.5 VIKOR
menggunakan pendekatan dengan metode VIKOR (VlseKriterijumska
ini karena pendekatan ini besifat secara Optimizacija I Kompromisno Resenje)
relatif dan sesuai penalaran terhadap faktor adalah salah satu metode ranking sesuai
dari pilihan-pilihan yang ada. Seluruh dengan indeks peringkat multikriteria
faktor dari alternatif yang ada diberi bobot berdasarkan ukuran tertentu dari kedekatan
penilaian yang sesuai. dengan solusi yang ideal.
Adapun tahapan proses metode
Adapun tahapan proses pada VIKOR adalah sebagai berikut :
metode MFEP adalah sebagai berikut : 1. Tabel pengamatan
1. Menentukan faktor dan mendefinisikan nilai data
memberikan bobot faktor terbaik dan data terburuk.
dimana total jumlah nilai Dalam menentukan nilai data
pembobotan harus sama dengan terbaik dan terburuk ditentukan
1 (Σ pembobotan = 1) yaitu dari lower the better (LB) dan
faktor bobot. highter the better (HB). Tahap
2. Menentukan nilai yang berupa ini juga menentukan bobot
nilai nyata untuk setiap faktor kriteria dari pengguna sistem
dalam pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan data-data yang pengguna.
akan diproses. 2. Normalisasi matriks
3. Menghitung evaluasi bobot atau
perhitungan faktor evaluasi (𝑓𝑖 ∗) − (𝑓𝑖𝑗 )
bobot guna mendapatkan total 𝑅𝑖𝑗 =
(𝑓𝑖 ∗) − (𝑓𝑖 −)
hasil evaluasi.
Keterangan :
Berikut rumus untuk
menentukan nilai bobot 𝑅𝑖𝑗 : Nilai Normalisasi
evaluasi, yaitu : Sampel/kriteria
WE = FW . X 𝑓𝑖𝑗 : Nilai Data
Keterangan : Sampel/kriteria
WE : Nilai Bobot 𝑓𝑖 ∗ : Nilai Terbaik
Evaluasi dalam Satu Kriteria
FW : Nilai Bobot Faktor 𝑓𝑖 − : Nilaii Terjelek
E : Nilai Evaluasi Faktor dalam Satu Kriteria
3. Normalisasi bobot (𝑊𝑗 x 𝑅𝑖𝑗 )
Adapun rumus untuk Tahap dimana melakukan
menentukan nilai total evaluasi perhitungan perkalian nilai data
adalah : normalisasi dengan nilai bobot
Σ WE = WE(1) + WE(2) + ... kriteria yang sudah ditentukan.
+ We(n) 4. Menghitung nilai Utility
Keterangan : Measure (S) dan Regret
Measure (R) :
bagian. Jika bukti bernilai 0 maka tidak ada
(𝑓𝑖 ∗) − (𝑓𝑖𝑗 ) bukti, sedangkan bila bernilai 1 maka
𝑆𝑗 = 𝑊𝑖 ( ) adanya kepastian.
(𝑓𝑖 ∗) − (𝑓𝑖 −)
Plausibility
(𝑓𝑖 ∗) − (𝑓𝑖𝑗 ) Plausibility (PI) dirumuskan seperti
𝑅𝑗 = 𝑀𝑎𝑥𝑗 [ 𝑊𝑖 ( )] berikut :
(𝑓𝑖 ∗) − (𝑓𝑖 −)
Keterangan :
PI(s) = 1 – Bel(s)
𝑊𝑖 : Bobot Kriteria
Dalam menanggulangi evidence
5. Menghitung indeks VIKOR
digunakan rumus Dampster’s Rule of
Combination, sebagai berikut :
𝑆𝑗 − 𝑆 ∗
𝑄𝑗 = [ − ]𝑋 𝑉
𝑆 − 𝑆∗ ∑𝑋∩𝑌=𝑍 𝑚1(𝑋). 𝑚2(𝑌)
𝑅𝑗 − 𝑅 ∗ 𝑀3 (𝑍) =
+ [ − ] 1−𝐾
𝑅 − 𝑅∗
Keterangan :
Dimana nilai K adalah :
𝑆 ∗ : Nilai S Terkecil
K = ∑𝑋∩𝑌=∅ 𝑚1(𝑋). 𝑚2(𝑌)
𝑆 − : Nilai S Terbesar
𝑅 ∗ : Nilai R Terkecil
Keterangan :
𝑅 − : Nilai R Terbesar
m1(X) : Mass Function dari bukti X
6. Perangkingan alternatif
m2(Y) : Mass Function daribukti Y
Sesudah mendapatkan nilai
M3(Z) : Mass Function dari bukti Z
indeks vikor (𝑄𝑗 ) maka
K : Jumlah bukti konflik
dilakukan perangkingan dari
nilai paling rendah sampai nilai 3. METODOLOGI
tertinggi. Nilai Utility Measure Metode yang digunakan dalam
(𝑆𝑗 ) ialah solusi dari titik penelitian ini adalah studi literatur dengan
terjauh solusi idel. Nilai Regret mengumpulkan, mempelajari dan
Measure (𝑅𝑗 ) adalah solusi dari menganalisis beberapa literatur ataupun
titik terdekat soolusi ideal. jurnal dalam bidang ilmu yang
berhubungan dengan Sistem Pendukung
2.6 Dampster Shefer Keputusan (SPK), metode Profile
Dampster Shefer menggunakan Matching, Case Based Reasoning (CBR),
rumus matematika untuk membuktikan Multifactor Evaluation Process (MFEP),
dengan menggunakan metode belief VIKOR, Dampster Shafer dan lainnya yang
functions dan plausible reasoning, sebagai berhubungan dengan penelitian.
penggabunggan potongan informasi yang
terpisah atau disebut bukti yang bertujuan
memperkirakan kemungkinan dari suatu
kejadian. Teori Dampster Shefer ditulis
dalam suatu interval yaitu :
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
[𝑩𝒆𝒍𝒊𝒆𝒇, 𝑷𝒍𝒂𝒖𝒔𝒊𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒚]
4.1 Profile Matching
Belief Manfaat : Profile Matching
Belief atau bel merupakan bukti atau digunakan untuk membandingan nilai
gejala dalam membuat suatu himpunan profil individu dengan nilai profil yang
diharapkan. Sehingga dengan metode ini memori/basis data untuk
dapat menentukan selisih, dimana jika
selisih yang didapat semakin kecil maka digunakan memecahkan
memiliki nilai yang semakin tinggi. Contoh masalah baru di masa yang
kasus : penilaian kinerja individu pada datang.
suatu instansi atau penilaian penerima 2. Dapat memberikan solusi jika
beasiswa dan lain sebagainya. tidak ada metode algoritmik
yang tersedia.
Kelebihan : 3. Dapat menafsirkan konsep
1. Dapat membandingkan antara nilai terbuka dan tidak jelas.
data aktual dari suatu profil yang
dinilai dengan nilai profil yang Kekurangan :
diharapkan. 1. Tidak menjamin solusi terbaik
2. Dapat mengetahui perbedaan atau sempurna karena penalaran
kompetensinya (gap), semakin kecil ini berdasarkan kasus lampau,
gap yang dihasilkan maka bobot jika solusi lampau salah maka
nilainya semakin besar. tahapan revisi sangat diperlukan
untuk mengurangi tingkat
Kekurangan : kesalahannya.
1. Hanya dapat digunakan 2. Semakin banyak pengalaman,
untuk proses proses pencarian semakin lama
membandingkan satu nilai karena harus membandingkan
profil dengan profil nilai dengan kasus yang paling mirip.
lain.

4.2 Case Based Reasoning (CBR) 4.3 Multifactor Evaluation Process


(MFEP)
Manfaat : Case Based
Reasoning (CBR) dalam penerapanya Manfaat : Multifactor
membandingkan antara kasus yang ada Evaluation Process (MFEP) digunakan
dengan kasus yang sudah terjadi untuk pendukung keputusan dalam bentuk
sebelumnya (kasus lama) yang telah strategi perusahaan, dimana metode ini
tersimpan pada database sistem yang ada. merupakan metode kuantitatif dengan
Cara membandingkan kasus yang ada menggunakan nilai pembobotan terhadap
(baru) dengan kasus lama yaitu dengan cara setiap faktor yang berpengaruh terhadap
menilai kesamaan dari kasus, namun jika alternatif yang akan dipilih. Metode ini
tidak ada kasus yang mirip maka dengan bersifat menggunakan data-data tersedia
metode ini akan memodifikasi kasus lama sehingga cocok bila digunakan dalam
untuk dapat memecahkan masalah kasus pengambilan keputusan strategi dalam hal
baru yang ada. internal perusahaan.

Kelebihan : Kelebihan :
1. Cocok digunakan untuk
1. Dapat memperluas pengetahuan memberikan rekomendasi dalam
dengan cara memasukkan hal pemilihan.
pengalaman yang baru ke dalam
2. Dapat menghasilkan rekomendasi berdasarkan belief functions dan plausible
pemilihan yang sesuai dengan minat reasoning (fungsi kepercayaan dan
& kemampuan. pemikiran yang masuk akal) yang bertujuan
3. Faktor – faktor dan kriteria untuk mengakumulasikan suatu peristiwa
perhitungannya sangat berpengaruh atau kejadian.
dalam metode ini.
4. Hasil perhitungannya akurat. Kelebihan :
1. Digunakan konsep probabilitas
Kekurangan : yang diperhitungkan
probabilitas sebuah kejadian
1. Hanya dapat digunakan untuk
tergantung pada kejadian lain
proses rekomendasi pemilihan yang
sesuai dengan minat & kemampuan. (bukti) yang artinya
berdasarkan faktor – faktor & kemungkinan kita untuk
kriteria yang ada. membuat satu model
ketidakpastian dari suatu
kejadian yang terjadi dengan
4.4 VIKOR menggabungkan pengetahuan
umum dengan fakta dari hasil
Manfaat : VIKOR dalam pengamatan.
penerapannya digunakan untuk 2. Dapat memberikan hasil beserta
perangkingan dengan menggunakan indeks tingkat kebenarannya
beberapa kriteria, dimana setiap kriteria berdasarkan nilai kepercayaan
diberi bobot penilaian lalu di beri peringkat yang dimiliki.
dari nilai yang paling rendah ke nilai yang
paling tinggi. Kekurangan :

Kelebihan : 1. Hanya menggunakan satu


probabilitas saja maka tidak
1. Dapat membantu proses bisa mengukur seberapa dalam
penyeleksian dan menentukan tingkat keakuratannya.
rangking berdasarkan kriteria 2. Dapat menghasilkan beberapa
yang telah ditetapkan. keputusan dalam sekali
2. Dapat dijadikan sebagai solusi pungujiannya.
kompromi dalam menangani
permasalahan yang memiliki
banyak kriteria. 5. PENUTUP
Kekurangan : Terdapat banyak sumber ilmu
1. Hanya dapat digunakan untuk dalam bentuk penelitian yang dimiliki baik
proses penyeleksian dan dosen maupun para peneliti.namun hal ini
menentukan peringkat tidak berarti bahwa penelitian-penelitian
berdasarkan kriteria yang ada. tersebut tidak bermanfaat, tetapi satuan
ilmu tersebut menjadi terisolasi. Sehingga
dibutuhkanlah suatu cara agar pengetahuan
tersebut dapat kita olah dan gunakan sesuai
4.5 Dampster Shefer
dengan kebutuhannya, maka informasi
Manafaat : Dampster Shefer maupun hasil penelitian dari individu
dimanfaatkan untuk pembuktian tersebut tersebut dapat dihimpun menjadi
satu kesatuan. Dengan demikian, Sistem Siswa Berpretasi Di Sekolah
Pengambil Keputusan akan menjadi Menengah Pertama Dengan Metode
altenatif untuk mengambil keputusan, Vikor dan Topsis. Jounar of
mulai dari ilmu pengetahuan dasar, hingga Information Systems Engineering and
ke ilmu pengetahuan lanjutan yang Bussiness Intelligance.
akhirnya akan meningkatkan Putri, T., Adreswari, A., & Efendi, R. (2016).
perkembangan ilmu pengetahuan pada IMPLEMENTASI METODE CBR (CASE
sebuah institusi. Selanjutnya pengetahuan BASED REASONING) DALAM
tersebut menjadi aset institusi. PEMILIHAN PESTISIDA TERHADAP
HAMA PADI SAWAH MENGGUNAKAN
ALGORITMA K-NEARST NEIGHBOR.
jurnal rekusif, 80-92.
DAFTAR PUSTAKA santoso, h. b. (2016). Case based reasoning
dan Similarity untuk Memprediksi
A., A., & E., P. (1994). Case Based Reasoning :
Kondisi Keuangan Perusahaan. jurnal
Foundational Issues Methodological
teknik informatika dan sistem
Variantions, and System Approaches.
informasi, 209-220.
Afrianty, i., & Umbara, R. (2016). Sistem
Toba, H., & Tanadi, S. (2008). Pengembangan
Pendukung Keputusan (SPK)
Case Based Reasoning Pada Aplikasi
Menentukan Kelayakan Calon
Pemesanan Kain Berdasarkan Studi
Penerima Zakat Menerapkan Multi-
Kasus Pada CV. Mitra KH Bandung.
Factor Evaluation Process (MFEP).
Bandung.
SNTIKI, 78-94.
U.D, D. (2001). komputerisasi pengambilan
indaswari, d. p., & soebroto, a. a. (2015).
keputusan. jakarta: elex media
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
komputindo.
DETEKSI DINI PENYAKIT STROKE
MENGGUNAKAN METODE dumpster ukkas, m. i., yulsilviana, e., & ghafur, m.
shefter. JEEST, 97-104. (t.thn.). SISTEM PENUNJANG
KEPUTUSAN MENENTUKAN PILIHAN
kresna, G., & sih ugroho, L. t. (2016). SISTEM
ASURANSI INVESTASI
PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN
MENGGUNAKAN METODE
PAKET WISATA DENGAN ALGORITMA
PERBANDINGAN EKSPONENSIAL.
DEMPSTER SHAFER. seminar stimik
SEBATIK STIMIK WICIDA, 16-25.
AMIKOM, 115-120.
Ukkas, M. I., Yulsilviana, E., & Ghafur, M.
Kusrini. (2007). Kosep dan Aplikasi Sistem
(t.thn.). SISTEM PENUNJANG
Pendukung Keputusan. Yogyakarta:
KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA
andi offset.
KARWAYAN MENGGUNAKAN
mimorang, B. (2016). Rancang Bangun Sistem METODE MULTIFACTOR EVALUATION
Rekomendasi Televisi LED dengan PROCESS PADA PT. KONSUIL WILAYAH
metode vikor berbasis web. jurnal SULAWESI TENGGARA.
teknik universitas multimedia
nusantara, 42-49.

Pratama, R. P., Werdisningsih, I., &


Puspitasari, I. (2017). Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan

Anda mungkin juga menyukai