Anda di halaman 1dari 2

Rasendriya Saifullah Firdaus

Teknik Mesin
18525042
Kelas A

Tugas Bahasa Indonesia

SMK merupakan solusi pemerintah untuk menanggulangi penganguran


tamatan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan tinggi, sebab lulusan SMA
belum memiliki keterampilan bidang yang spesifik yang mengakibatkan tidak
diminati penyedia lowongan kerja. Berbeda dengan SMK yang sudah dibekali
pengetahuan dan keterampilan membuat mereka siap kerja saat lulus nanti. Hal ini
seperti yang diungkapkan oleh Darmi bahwa “Pendidikan menengah kejuruan
sebagai salah satu sub sistem dan sistem pendidikan nasional mempunyai peran
strategis dalam menyiapkan tenaga kerja. Orientasia pendidikan kejuruan adalah
memberi bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta didik untuk dapat
diterapkan pada dunia kerja.” (Darmi, 2015:33)

Untuk mewujudkan lulusan SMK yang mampu bersaing, siap bekerja dan
terampil memerlukan sumber daya yang mumpuni. Sumber daya yang dimaksud
disini salah satunya adalah pengajar yang produktif dan profesional. Fakta
lapangan yang dicatat BPS Tahun 2015 menyebutkan bahwa persentase guru
SMK yang produktif (guru yang berkompeten sesuai dengan bidangnya) hanya
berkisar 22,3% saja. Sedikitnya guru produktif yang mengajar dapat
menyebabkan SMK sulit untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas serta
relevan dengan DI/DU ( Dunia Usaha/ Dunia Industri). Maka dari itu dibutuhkan
pelatihan atau diklat untuk guru SMK khususnya pada bidang Industrial demi
memunculkan guru-guru yang produktif. Dengan adanya kemampuan pengajaran
dalam bidang indsutri maka akan memberikan peserta didik wawasan serta
pengetahuan tentang bagaimana keadaan dunia kerja yang sebenarnya. Peserta
didik juga mampu mempersiapkan untuk menerapkan teori yang sudah dipelajari
dan mengasah keterampilan sebelum terjun langsung ke dunia kerja.

Selain pengadaan pelatihan untuk guru, dalam memilih guru yang akan
mengajar di SMK pun perlu memerhatikan kualifikasi akademik dan kompetensi
profesi. Kualifikasi akademik dapat ditempuh melalui pendidikan tinggi program
sarjana (S1) atau program diploma empat (D-IV) yang sesuai dengan bidang yang
Rasendriya Saifullah Firdaus
Teknik Mesin
18525042
Kelas A

diajarkan. Hal ini dibutuhkan agar pendidik memiliki kemampuan yang


menyeluruh pada bidang yang diampu. Kompetensi profesi pun tak lupa ikut andil
dalam memunculkan guru yang produktif yaitu meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Bisa dibilang bahwa kesuksesan murid itu dilihat dari seberapa hebat
gurunya, maka disinilah peran guru sebagai ujung tombak keberhasilan proses
belajar-mengajar sangat dibutuhkan. Dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas
guru SMK yang produktif maka akan meningkat pula lulusan SMK yang terampil
dan matang untuk bersaing dalam dunia kerja.

Daftar Pustaka

a. Sajidan dkk. 2017. Konseptual Model Pengembangan Kompetensi


Guru Produktif SMK Berbasis Industri. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Diperoleh 4 Oktober 2018 Pukul 05:00WIB di :
https://psmk.kemdikbud.go.id/epub/download/e48XPKftLUh1edUbRDfKLju
Cyav4CCEhDbsceJQs.pdf

b. Darmi. (2015). Kompetensi Guru Produktif dalam Meningkatkan Sikap


Kewirausahaan Siswa pada SMK Negeri 3 Banda Aceh. Jurnal
Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 3, 33.
Diperoleh 4 Oktober 2018 Pukul 4:46WIB di :
https://media.neliti.com/media/publications/94110-ID-kompetensi-
guru-produktif-dalam-meningka.pdf

c. Sahputra, Marga. 2016. Kesiapan Kerja Setelah Praktik Kerja Industri


Siswa Kelas XII Jurusan Jasa Boga SMK Negeri 1 Kalasan.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Diperoleh 4 Oktober
2018 Pukul 22:16WIB di :
http://eprints.uny.ac.id/40628/1/SKRIPSI%20LENGKAP.pdf

Anda mungkin juga menyukai