Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah 2014 PDF
Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah 2014 PDF
Pengarah:
Dr. Thamrin Kasman
Diterbitkan oleh:
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ii
Kata Pengantar
iii
Ditjen Pendidikan Dasar Kemdikbud dalam pencegahan dan
penanggulangan narkoba bagi peserta didik.
Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya buku
ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga
buku ini dapat menjadi pemacu semangat para guru untuk terus
berpacu dalam belajar dan mengajar secara kreatif, inovatif dan
bertanggungjawab.
Jakarta, Juli 2014
Sekretaris Direktorat Jenderal
iv
Daftar Isi
Kata Pengantar iii
Daftar Isi v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Penanganan dan Penanggulangan Masalah
Narkoba Secara Universal 42
B. Penanganan Masalah Narkoba di
Kalangan Remaja 43
C. Peran Agama dalam Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba 48
D. Peran Orang Tua dalam Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba 50
E. Peran Sekolah dalam Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba 53
F. Peran Guru dalam Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba 55
G. Peran Organisasi Peserta didik Intra Sekolah (OSIS)
dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba 57
H. Peran Komite Sekolah dalam Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba 58
LAMPIRAN 80
DAFTAR PUSTAKA 91
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Narkotika berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
“Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan
kedalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam
undang-undang ini”.
2. Depresan
Depresan merupakan jenis Narkoba yang menghambat kerja
otak dan memperlambat aktivitas tubuh. Orang menjadi
mengantuk, tenang, rasa nyeri dan stres hilang. Yang termasuk
contoh depresan antara lain: Opium/Candu (Morfin, Heroin),
Benzodiazepin, barbiturat, sedativa, alkohol
c). Benzodiazepin
Benzodiazepin merupakan zat depresan/obat tidur/obat
penenang yang berfungsi untuk mengurangi rasa gelisah. Jenis-
jenis benzodiazepin antara lain:
1. Alphazolam
2. Clonazepam
3. Diazepam (valium)
4. Flunitrazepam (rohypnol)
5. Nitrazepam (Mogadon, pil BK, pil koplo)
Efek yang ditimbulkan, diantaranya:
1. Mengurangi rasa gelisah (anti-anxiety)
2. Mempermudah tidur
3. Menggunakan benzodiazepin bersama alkohol sangat
berbahaya
4. Pada pengguna berat dapat menimbulkan delirium
(kekacauan pikiran)
5. Jika digunakan dalam waktu yang lama dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan gejala putus zat seperti tremor,
muntah, insomnia, anxiety, gampang marah dan depresi.
4. Efek Alkohol:
• Alkohol menekan kerja otak (depresan). Setelah diminum,
alkohol diserap oleh tubuh dan masuk ke dalam pembuluh
darah.
3. Hallucinogen
Berasal dari tanaman atau dibuat melalui formulasi kimiawi.
Efek dari zat Hallucinogen ini antara lain: halusinasi, dapat
mengubah dan menyebabkan distorsi tentang persepsi,
pikiran, dan lingkungan. Mengakibatkan rasa teror hebat dan
kekacauan indera seperti “mendengar” warna, “melihat” suara,
paranoid (seperti dikejar-kejar orang), dan meningkatkan
resiko gangguan mental.
Contoh hallucinogen: Cannabis (ganja), LSD, Jamur (Psylocybe
Mushroom), Inhalansia.
a) Tanaman Cannabis/Ganja
Cannabis adalah daun pucuk tanaman cannabis (yang
meliputi bunga dan biji) yang dikeringkan. Kadar
“Tetrahidrokanabinol” (THC) 6-7%. Zat kimia yang
menyebabkan sebagian otak yang mengatur emosi, daya ingat
dan kehilangan kendali dan keseimbangan. Nama jalanan:
Ganja, Marijuana, Pot, Cimeng, gele, grass, weed, budha stick,
Mary Jane, dll)
Dampak buruk ganja:
1. Daya ingat jangka pendek akan berkurang.
9. Menunjukan Kehebatan/Kekuasaan
Pada masa pertumbuhan dan transisi memasuki usia remaja,
kadangkala menyebabkan setiap individu ingin dikenal jagoan
di lingkungan sebaya, atau di lingkungan masyarakat. Keinginan
tersebut tidak akan terpenuhi jika hanya mengandalkan
kekuatan fisik. Pengaruh dari teman-teman yang telah
menggunakan obat-obatan dirasakan dapat menimbulkan
keberanian, maka banyak remaja menggunakannya. Jenis obat-
obatan yang dirasakan dapat menimbulkan rasa kehebatan
terdapat pada Pil BK atau Koplo. Jenis obat ini disamping
harganya tidak terlalu mahal khasiatnya efektif menimbulkan
keberanian.
16. Ketergantungan
Pemakai selalu membutuhkan obat tertentu agar dapat
berfungsi secara wajar baik fisik maupun psikologisnya.
Ketergantungan fisik karena tubuhnya menjadi lemah dan
sendi-sendi terasa nyeri pada saat tidak menggunakan
obat dalam jangka waktu tertentu. Ketergantungan secara
psikologis karena adanya perasaan tidak percaya diri jika
tidak menggunakan obat.
1. Dampak Fisik
Dampak jasmaniah dapat, secara langsung oleh bahan yang
dipakai, maupun secara tidak Icigsungg, misalnya karena
bahan pencampur, pemakaian tidak sesuai aturan atau
karena buruknya sterilisasi alat yang dipakai. Berikut adalah
macam-macam gangguan jasmaniah akibat penyalahgunaan
zat:
a. Gangguan pada sistem syaraf (neorologis) seperti: kejang-
kejang, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
b. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler seperti: infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah).
c. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: pemanahan
(abses), bekas suntikan, dan alergi.
d. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti:
penekanan fungsi pernafasan, kesukaran bernapas,
pengerasan jaringan paru-paru, penggumpalan benda
asing yang terhirup.
e. Gangguan pada hemopoetik, seperti: pembentukan sel
darah terganggu.
Jantung berdebar,
bola mata kemerahan, Aliran darah coroner
nafsu makan makan terganggu, daya kerja
Radang paru
bertambah, mulut Gelisah, penurunan nafsu otak menurun, produksi
(bronchitis),
kering, euforia, makan, mual, mudah leukosit menurun,
Ganja (kanabis) kerusakan sel otak,
halusinasi, agresif, marah dan gangguan penurunan hormon
meningkatkan risiko
banyak bicara, tidur pertumbuhan dan
kanker
gangguan persepsi hormon kelamin, apatis,
tentang waktu dan gangguan jiwa
ruang
Pernapasan lambat,
Mula-mula gelisah,
kulit dan membrane
ngantuk, daya ingat Gangguan
Gelisah, tremor, mengalami sianosis,
& daya pikir berkurang neurologis, kelainan
Barbiturat konvulsi, dan kecanduan refleks menurun,
malas kulit, dan kelainan
barbiturat pupil mengecil, suhu
bicara dan tindakan psikiatrik
badan menurun, koma,
lambat
kematian
Tingkat Pendidikan
No Tahun
SD SLTP SLTA PT Jumlah
1 2007 4.138 7.486 23.727 818 36.169
2 2008 4.404 10.827 28.479 1.001 44.711
3 2009 4.763 8.322 24.326 992 38.403
4 2010 4.009 8.254 20.217 942 33.422
5 2011 5.087 9.989 20.398 1.115 36.589
Jumlah 22.401 44.878 117.147 4.868 189.294
% 11,8% 23,7% 61,9% 2,6% 100%
3. Aktivitas Alternatif
(Provision of Alternative Activities)
Pencegahan penyalahgunaan Narkoba dapat pula terjadi
apabila sekolah mampu memberikan aktivitas lain yang
bermanfaat bagi peserta didik. Dengan kata lain sekolah
harus dapat mengelola waktu senggang di sekolah.
Aktivitas yang diberikan dapat berupa jam pelajaran padat
atau kegiatan ektrakurikuler yang bermanfaat bagi peserta
didik.
4. Intervensi
Intervensi dari sekolah dalam mencegah penyalahgunaan
Narkoba dapat dilakukan dengan cara melakukan
razia peserta didik. Menegakkan disiplin dengan tegas,
mempunyai kebijakan, dan menindak peserta didik dengan
cara edukatif.
1. AGAMA ISLAM
• Narkoba, Alkohol adalah Haram
Yaa ayyuhal ladziina aamanuu innamal khomru wal maisiru
wal anshoobu wal azlaamu rijsum min'omalisy syaithon
fajtanibuuhuu la-allakum tuflihun (90) innama yuriidusy
syaithoonu an yuuqi’a bainakumul 'adaawata wal baghdhooa fil
khomri wal maisiri wa yashuddakum 'an dzikrillaahi wa 'anish
sholaati fahal antum muntahuuna.
"Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya minuman
keras, berjudi, berkurban untuk berhala dan mengundi
nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syeitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keuntungan.” (Q.S. Al-Ma’idah : 91)
• Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati
Yaa ayyuhal ladziina aamanu quu anfusakum wa ahlikum
naaro.
“Wahai orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari siksa api neraka.” (Q.S. At-Tahriim: 6)
3. AGAMA HINDU
• Dalam Kitab Bhagawadgita III, 16, yaitu “Evam pravartitam
Chakram Na, nuvartayati, hayah Aghayur indriyaramo
Mogham partha Sajivati”
Terjemahan : “la yang tidak ikut memutar roda hidup ini
selalu dalam dosa. Menikmati kehendak hawa nafsunya oh
parta, la hidup sia-sia”.
Seloka ini menjelaskan bahwa hidup yang tidak teratur dan
memenuhi nafsu belaka tanpa melakukan tugas hidup dan
kehidupan dengan sebaik-baiknya, maka kehidupan akan sia-
sia dan merendahkan tingkatan kehidupan yang akan datang.
Menuruti kehendak nafsu semata berarti mereka menuju
kebahagiaan dan kedamaian semu, dengan mencari
kenikmatan yang dilarang oleh ajaran agama seperti berfoya-
foya, mengkonsumsi makanan terlarang, termasuk obat-obatan
yang mengandung zat adiktif (miras, Narkoba, dll)
• Slokantara, Sloka 16 menyebutkan:
“Braima wadah sulapanam
Suwarna steyarnewa ca
Kan yawighnam gurarwadho
Mohapalamucyate”
4. AGAMA BUDHA
• Pancasila Buddhis terdiri dari 5 (lima) latihan moral yaitu:
1. Menghindari pembunuhan mahluk hidup
2. Menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan
oleh pemiliknya
3. Menghindari perbuatan asusila
4. Menghindari ucapan yang tidak benar
5. Menghindari segala minuman keras yang dapat
menyebabkan lemahnya kewaspadaan
• Dalam Maha Manggala Suta dikatakan
“Arati Virati papa, majjapanacasannamo, appamado ca
dhammesu, etammanggalamuttamam”
Artinya : “Menjauhi tak melakukan kejahatan, menghindari
minuman keras, tekun melaksanakan dharma, itulah berkah
utama” (Paritta Suci 30)
LAMPIRAN I
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35
TAHUN 2009
TENTANG NARKOTIKA