Yusuf Mufid Perencanaan Jalan Dan Bangun PDF
Yusuf Mufid Perencanaan Jalan Dan Bangun PDF
PENDAHULUAN
makhluk sosial kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, maka dengan
adanya prasarana jalan ini, maka hubungan antara suatu kawasan dengan
kawasan yang lain dalam suatu daratan terjalin dengan baik. Sarana yang di
maksud ini adalah sarana perhubungan yang melalui darat, laut, udara. Dari
1
1.2. Permasalah
jalan tersebut.
tersebut.
yang dibutuhkan.
ekonomis.
1.3.1. Maksud
Maksud dari tugas akhir ini adalah perencanaan jalan pada ruas
1.3.2. Tujuan
2
1.4. Lokasi Kegiatan
langsungnya dari STA 0+000 s/d 5+994 dengan kondisi Eksisting jalan
tersebut hanya perkerasan Telford batu gunung, ruas jalan ini tergolong
DESAIN RENCANA
STA. 0+000 - 5+994
2m 3.5 m 3.5 m 2m
Laston MS
Agg kelas A
Agg kelas B
Bahu Jalan
Saluran Drainase Muka Jalan Lama
-4 % -2 % -2 % -4 %
3
SITE PLAN
KEGIATAN : PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN MASUK DESA SAMBINTULUNG
KEC. MUARA KAMAN
DESA SABINTULUNG
Awal Proyek
STA. 0+000
E = 475320.933
N = 9991929.534
Z = 30.301
STA. 1+000
STA. 2+000
STA. 3+000
STA. 4+000
STA. 5+000
Akhir Proyek
STA. 5+987
E = 9986706.347
KE MUARA KAMAN N = 476197.607
Z = 22.729
KE TENGGARONG
4
1.5. Batasan Masalah
marga.
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Umum
Jalan raya adalah jalur-jalur tanah diatas permukaan bumi yang dibuat
sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan
menggunakannya.
jalan yang meliputi rencana pola arah dan visualisasi dimensi nyata dari
tersebut.
meliputi jenis ukuran dan jumlah maka masalah kelancaran arus lalulintas,
6
tahun 2006 Jalan dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan
menggunakannya :
7
Table 2.1 : Kelas jalan dan penggunaannya
Dimensi dan MST kendaraan bermotor yang
harus mampu ditampung
KELAS FUNGSI Lebar Panjang MST Tinggi
JALAN JALAN maksimum maksimum maksimum maksimum
(mm) (mm) (Ton) (mm)
I 2500 18000 > 10
Tabel 2.2 : Kelas jalan berdasarkan penyediaan prasarana dan Spesifikasi nya
Spesifikasi
Jenis Kecepatan
Jarak Persimpangan Jumlah Lebar badan
angkutan rata-rata
Fungsi Jalan jalan
rencanan
yang dilayani perjalanan Sebidang akses minimum
km/jam
(m)
Angkutan Tinggi
ARTERI Jauh 11,00
utama VRmin=60
Diatur Dibatasi
Pengumpul Sedang
KOLEKTOR Sedang 9,00
atau pembagi VRmin=40
Angkutan Rendah
LOKAL 7,50
setempat VRmin=20 Tidak
Dekat Tidak diatur
Angkutan Rendah dibatasi
LINGKUNGAN 3,50-6,50
lingkungan VRmin=10-15
Sumber : Klasifikasi UU Jalan No : 38 tahun 2004 dan PP 34 tahun 2006
8
2.2.2. Satuan Mobil Penumpang
berikut:
- Sepeda 0,5
- Mobil penumpang / Sepeda Motor 1,0
- Truk ringan (berat kotor (5 ton) 2,0
- Truk sedang (berat kotor 5-10 ton) 2,5
- Truk berat (berat kotor > 10 ton) 3,0
- Bus 3,0
- Kendaraan Tak bermotor 7,0
Sumber : Klasifikasi UU Jalan No : 38 tahun 2004 dan PP 34 tahun 2006
9
b. Ruang milik jalan
Ruang milik jalan yaitu terdiri dari ruang manfaat jalan dan
penyelenggara jalan.
5m
x
d a
b b d
c c
1.5 m
10
Tabel 2.4 : Bagian-bagian ruang jalan dan ukurannya
Bagian-bagian jalan Peruntukan Ukuran
Pelayannan Lalulintas dan
angkutan jalan (Median, (Arteri & Kolektor) Lebar = Badan jalan (Arteri &
Perkerasan jalan, Jalur pemisah, Kolektor) Tinggi min = 5,00 m
Bahu jalan, Saluran tepi jalan, (Arteri & Kolektor) Kedalaman min = 1,50 m
Badan Jalan
RUMAJA Trotoar, Lereng, Ambang a
(Ruang pengaman, Timbunan & galian,
Manfaat Gorong-gorong, Pelengkap jalan,
Jalan) dan Bangunan pelengkap Ukuran disesuaikan lebar muka jalan dan keadaan
Saluran Tepi Penampungan dan penyaluran air lingkungan dalam hal tertentu, dapat dipakai sebagai
Jalan agar badan jalan bebas air saluran lingkungan, dimana ukuran ditetapkan
Ambang berdasarkan PEDOMAN (PerMen) Situasional.
Pengaman konstruksi
Pengaman
Rumaja, pelebaran jalan, Jalan Jalan Jalan Jalan Kecil
Minimum (m)
RUMIJA Rumaja + penambahan jalur LL, pengamanan Bebas Raya sedang
Lebar
(Ruang Milik sejalur Hambatan
Jalan) tertentu Jalur tertentu dapat untuk ruang
30 25 15 11
terbuka hijau
Pandangan bebas pengemudi, Lebar Ruwasja Minimum (m)
RUASJA Ruang
pengaman konstruksi, dan SJJ Arteri Kolektor Lokal Lingkungan
(Ruang tewrtentu
pengaman fungsi jalan Primer 15 10 7 5
Pengawasan diluar
Sekunder 15 5 3 2
jalan) RUMIJA
Jembatan 100 m kehilir dan 100 m kehulu
Sumber : Klasifikasi UU Jalan No : 38 tahun 2004 dan PP 34 tahun 2006
11
Tabel 2.5 : Ketentuan Dimensi Geometrika Jalan
Jalan Bebas Hambatan Jalan Raya Jalan Sedang Jalan Kecil
Kelas Jalan
(freeways) (highwways) (roads) (streets)
Fungsi Jalan Arteri & Kolektor Arteri & Kolektor Kolektor Primer Lokal & Lingkungan
Medan D B G D B G D B G D B G
Lerbar RUMAJA
- - 30 - - 25 - - 15 - - 11
Minimum (m)
Kecepatan
100-120 80-100 80 80-100 60-80 40-60 60-80 40-60 40 20-40 20-40 20-40
Rencana (km/jam)
Lebar Jalur 2 3 4 5 6 7
2x3,5 2x3,6
Minimum (m) (2x3,6) (2x3,6) (2x3,5) (2x3,6) (2x3,5) (2x3,5)
Lebar median
6 4,5 3 6 4 2 2 2
Minimum (m)
Superelevasi
8% 10% 10% Tanpa superelevasi
maksimum
Kemiringan
10% 10% 10% 10%
Medan
Sumber : Klasifikasi UU Jalan No : 38 tahun 2004 dan PP 34 tahun 2006
12
Tabel 2.6 : Tipe jalan berdasarkan penyedia prasarana
KELAS JALAN (Berdasarkan Dimensi & MST Kendaraan) Tingkat
FUNGSI
SJJ Pelayanan yang
JALAN
I II IIIA IIIB IIIC diharapkan
Jalan Bebas Hambatan (JBH)
ARTERI Jalan Raya B
Jalan Sedang
JBH
PRIMER
KOLEKTOR Jalan RAYA B
Jalan SEDANG
LOKAL C
Jalan Kecil
LINGK. -
JBH B
ARTERI Jalan Raya
C
Jalan Sedang
SEKUN- JBH
DER KOLEKTOR Jalan RAYA C
Jalan SEDANG
LOKAL
Jalan Kecil D
LINGK.
Sumber : Klasifikasi UU Jalan No : 38 tahun 2004 dan PP 34 tahun 2006
ruas jalan secara lengkap, yang meliputi beberapa elemen yang disesuaikan
kelengkapan data dasar yang ada atau tersedia dari hasil survei lapangan dan
telah dianalisis, serta mengacu pada ketentuan yang berlaku. Jalan raya
adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu
manusia.
13
untuk pertemuan yang bersangkutan agar tercipta keserasian sehingga dapat
roda beban berupa beban terbagi rata. Beban tersebut berfungsi untuk
lurus pada bidang dasar peta (trace). trase jalan biasa disebut situasi
ditemui dua jenis bagian jalan, yaiyu : bagian lurus dan bagian
lengkung atau umum disebut tikungan yang terdiri dari tiga jenis
Spiral-Lingkaran-Spira; (Spiral-Circle-Sipral = S C S)
Sipral-Spiral (S S)
14
A. Bagian Lurus
B. Jari-jari Minimum
15
Dimana : Rmin = jari-jari tikungan minimum, (m)
16
R kecil maka diperlukan superelevasi yang besar. Batas besaran
berikut :
Tc = Rc tan ½ ∆
Ec = Tc tan ¼ ∆
∆ π Rc
Lc =
360˚
Keterangan :
∆ = sudut tikungan
17
Rc = jari-jari lingkaran
D. Spiral-Lingkaran-Spira; (Spiral-Circle-Sipral = S C S)
LS = T
.
18
2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, di gunakan rumus
.
LS = – 2,727
( )
LS = VR
,
Dimana :
19
Gambar 2.4 : Spiral – Lingkaran – Spiral
2
Rmin = 127 V
( e+f )
Ts = (Rc + p) tan ½ ∆ + k
(Rc + p)
Es = - Rc
cos ½ ∆
Δ1 = Δ - 2 θs
Lc = x2πR
Ltot = Lc + 2 Ls
.
LS min = 0,022 x – 2,727
.
Keterangan :
20
Es = jarak dari PI ke busur lingkaran.
Rc = jari-jari lingkaran.
∆1 = Sudut lengkung
Syarat pemakaian :
a. Ls < Ls min
b. Lc > 20 m
c. Lc < 2 Ts
Catatan :
= 0, 4 m/ detik.
21
Gambar 2.5 : Spiral – Spiral
Ts = (Rc + p) tan ½ ∆ + k
(Rc + p)
Es = - Rc
cos ½ ∆
Lc = 0 dan θs = ½ ∆
Ltot = Lc + 2 Ls
Δ1 = Δ - 2 θs
90 Ls
θs =
π Rc
θs . π . Rc
Ls =
90
F. Diagram Superelevasi
22
terjadi pada setiap bagian tikungan.jadi diagram superelepasi
23
1. Kemiringan Pada Tikungan
diimbangi oleh :
perkerasan jalan.
CL
24
c. Mengambil tepi luar jalan sebagai sumbu putar
CL
25
4. Diagram Superelevasi pada S–S
diatas.
dipenuhi.
26
obyek-obyek penghalang sejauh E (m), diukur dari tengah
persyaratan Jh dipenuhi.
- Jika Jh < Lt :
28,65 Jh
E = 1 - Cos
R'
- Jika Jh > Lt
28,65 Jh Jh - Lt 28,65 Jh
E = R 1 - Cos + Sin
R' 2 R'
Keterangan :
27
H. Pelebaran Pada Tikungan
pada lajurnya.
rencana.
- Rc = R - ½ Bn + ½ b
. ( )
- Z =
√
- Bt = n (B+C)+Z
- Δb = Bt – Bn
Keterangan :
28
Vr = Kecepatan rencana (km/jam)
n = Jalur Lintasan
I. Jarak pandang
a. Jarak Minimum
b. Asusmsi Tinggi
29
c. Elemen Jh
Jh = Jht + Jhr
VR 2
VR 3,6
Jh = T +
3,6 2gfp
VR²
Jh = 0,278 VTR +
254 (f p ± L)
Keterangan :
VR = kecepatan rencana
30
semakin kecil jika kecepatan (VR) semakin tinggi dan
sebaliknya.
Keterangan :
31
Tabel 2.10 : Panjang jarak mendahului
Vr (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20
Jd (meter) 800 670 550 350 250 200 150 100
Sumber : Tata Cara Perencanann Geometrik Jalan No.
38/TBM/1997
Jd = d1+d2+d3+d4
a . T1
h = 0,287 VR - m +
2
d2 = 0,278 VR T2
d3 = antara 30-100 m
Keterangan :
berlawanan
6,56 + 0,048 VR
∞ 2,052 + 0,0036
32
m = Perbedaan kecepatan dari kendaraan yang
33
A. Kelandaian
pengaruhnya.
34
Kemampuan kendaraan pada kelandaian umumnya
kendaraan berat.
35
Tabel 2.12 : Panjang kritis (m)
Kecepatan pada awal Kelandaian (%)
tanjakan km/jam 4 5 6 7 8 9 10
80 630 460 360 270 230 230 200
60 320 210 160 120 110 90 80
Sumber : Tata Cara Perencanann Geometrik Jalan No.
38/TBM/1997
B. Lengkung Vertikal
dan kenyamanan.
1. Potongan memanjang
a. Lengkung Cembung
+g1% -g2%
1/2LV 1/2LV
+g1%
-g2%
1/2LV 1/2LV
Gambar 2.15 : Lengkung Vertikal Cembung
36
(+) , sedangkan keladaian menurun (penurunan), diberi tanda
( - ). Ketentuan pendakian atau penurunan ditinjau dari kiri.
Ev =
Untuk : x = 1/3 LV
y = Ev
dipasang Rambu.
yaitu :
Kenyamanan pengemudi
37
Ketentuan drainase
-g1% +g2%
1/2LV 1/2LV
+g2%
-g1%
1/2LV 1/2LV
A = [ g1 ] - [ g2 ]
A x Lv
Ev =
800
38
X = 1/3 LV
A
Y = x X2
200 x Lv
Dimana :
Ev = Pergeseran vertikal
diuraikan yaitu perkerasan lentur utuk jalan baru dengan metode analisa
komponen.
39
2.4.1. Karakteristik Perkerasan Lentur
(routine maitenence)
Lajur rencana ditentukan dari salah satu lajur dari suatu ruas
40
Tabel 2.14 : Jumlah lajur berdasarkan lebar perkersan
Lebar Perkerasan Jumlah Jalur ( m )
L < 5, 50 m 1 jalur
5, 50 m ≤ L < 8, 25 m 2 jalur
8, 25 m ≤ L < 11, 25 m 3 jalur
11, 25 m ≤ L < 15, 00 m 4 jalur
15, 00 m ≤ L < 18, 75 m 5 jalur
18, 75 m ≤ L < 22, 00 m 6 jalur
Sumber : Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum Pd.
T-05-2005-B
Koefisien distribusi (C) untuk kendaraan ringan dan berat yang
( )⁴
E=
41
( )⁴
E =0.086
C. Perhitungan Lalu-lintas
LEP =∑ LHRj x Cj x Ej
LEA = ∑ LHRj x (l + i ) x Cj x ej
LET =
d. LER = LET x FP
FP =
Keterangan :
I = perkembangan lalu-lintas
J = jenis kendaraan
FP = faktor penyesuaian
tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar. Dari
42
tanah dasar, yang umum sigunakan adalah cara CBR. Dalam hal ini
sifat dan daya dukung tanah dasar sepanjang suatu bagian jalan.
dasar terhadap roda- roda alat- alat besar atau karena kondisi
pengaruh cuaca.
43
b. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan
lain batu pecah, kerikil pecah, stabilisasi tanah dengan semen atau
kapur.
44
2.4.4. Daya Dukung Tanah Dasar
suatu ruas jalan perlu dibuat segmen- segmen dimana beda atau
45
2.4.5. Faktor Regional
46
2.4.6. Indeks Permukaan
mungkin.
masih mantap.
stabil.
47
Tabel 2.17 : Indeks pada usia akhir rencana
Klasifikasi Jalan
LER (Lintas Ekivalen Rencana)
Lokal Kolektor Arteri Tol
< 10 1,0 – 1,5 1,5 1,5 – 2,0 -
10 – 100 1,5 1,5 – 2,0 2, 0 -
100 – 1000 1,5 – 2,0 2, 0 2,0 – 2,5
> 1000 - 1,0 – 2,5 2,5 2, 5
Sumber : Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum Pd. T-
05-2005-B
48
2.4.7. Indeks Tebal Perkerasan (ITP)
Dilihat sesuai nomogram yang sesuai dengan nilai IPo dan IPt.
Keterangan :
a = koefisien lapisan
D = tebal lapisan
tiap lapisan.
49
Tabel 2.19 : Koefisien kekuatan relatif (a)
Koefisien
Kekuatan Kekuatan Bahan Jenis Bahan
Relatif
a1 a2 a3 MS Kt CBR
(Kg) Kg/cm2 (%)
0,40 744
0,35 590
0,32 454 LASTON
0,30 340
0,35 744
0,31 590
0,28 454 Asbuton
0,26 340
0,30 340 Hot Rolled Asphalt
0,26 340 Aspal macadan
0,25 LAPEN (mekanis)
0,20 LAPEN (manual)
0,28
0,26 LASTON ATAS
0,24
0,23 LAPEN (mekanis)
0,19 LAPEN (manual)
0,15 22 Stabilitas tanah dengan kapur
0,13 18
0,15 22 Stabilitas tanah dengan semen
0,13 18
0,14 100 Pondasi Macadam (Basah)
0,12 60 Pondasi Macadam (Kering)
0,14 100 Batu Pecah (Kelas A )
0,13 80 Batu Pecah (Kelas B )
0,12 60 Batu Pecah (Kelas C )
0,13 70 Sirtu / Pitrun (Kelas A)
0,12 50 Sirtu / Pitrun (Kelas B)
0,11 30 Sirtu / Pitrun (Kelas C)
0,10 20 Tanah/ Lempung Kepasiran
Sumber : Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum Pd. T-
05-2005-B
50
Batas minimum tebal masing – masing lapis perkerasan :
Tebal
ITP Bahan
Minimum
(cm)
Lapis Pelindung : (BURAS / BURTU /
< 3.00 5
BURDA)
3.00 - LAPEN/Aspal Macadam, HRA,
5
6.70 LASBUTAG, LASTON
6.71 - LAPEN/Aspal Macadam, HRA,
7.5
7.49 LASBUTAG, LASTON
7.50 -
7.5 LASBUTAG, LASTON
9.99
≥ 10.00 10 LASTON
Sumber : Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum Pd.
T-05-2005-B
Tabel 2.21 : Lapis Pondasi Atas
Tebal
ITP Minimum Bahan
(cm)
Batu Pecah, stabilitas tanah dengan semen,
< 3.00 15
stabilitas tanah dengan kapur
Batu Pecah, stabilitas tanah dengan semen,
3.00 - 6.70 20*)
stabilitas tanah dengan kapur
10 LASTON Atas Batu Pecah,
7.50 - 9.99 stabilitas tanah dengan semen,
20
stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam
15 LASTON Atas Batu Pecah,
stabilitas tanah dengan semen,
10 - 12.14
20 stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam,
LAPEN, LASTON Atas
Batu Pecah, stabilitas tanah dengan semen,
≥ 12.25 25 stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam,
LAPEN, LASTON Atas
*) bats 20 cm tersebut dapat diturunkan menjadi 15 cm bila untuk pondasi
bawah digunakan material berbutir kasar
51
Tabel 2.22 : Lapis Pondasi Bawah
Drainase ini, untuk memelihara agar jalan tidak tergenang air hujan dalam
rencana (Qr) yang timbul akibat hujan pada darah aliran, dengan dengan
diketahui besarnya curah hujan rencana dalam waktu konsentrasi (It) dan
yang banyak digunakan dan juga disarankan oleh JICA, The Asphalt
52
Institute, AASHTO maupun SNI yaitu metoda Rasional yang merupakan
rumus empiris dari antara curah hujan dengan besaranya limpasan (debit),
B. Selokan samping.
C. Gorong0gorong
Saluran Penangkap
Perkerasan
Bahu Bahu
4% 2% 2% 4% Selokan
` Gorong-Gorong
guna.
53
B. Ekonomis dan Aman
C. Pemeliharaan
tertentu.
X rata-rata =
2
S = Σ(Xi - x)
n- 1
54
R10 = kala ulang 10 tahun dengan n = 10 tahun (2001-2010)
S
XT = Xrata-rata + (Yt-Yn)
Sn
55
Tabel 2.25 : Nilai Sn
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,9496 0,9676 0,9833 0,9971 1,0095 1,0206 1,0316 1,0411 1,0493 1,0565
20 0,0628 1,0696 1,0696 1,0811 1,0864 1,0915 1,0961 1,1004 1,1047 1,1086
30 0,1124 1,1159 1,1159 1,1226 1,1255 1,1285 1,1313 1,1339 1,1363 1,1388
40 0,1413 1,1436 1,1436 1,1480 1,1499 1,1519 1,1538 1,1557 1,1574 1,1591
50 0,1607 1,1623 1,1623 1,1658 1,1667 1,1681 1,1696 1,1708 1,1721 1,1734
60 0,1747 1,1759 1,1759 1,1782 1,1793 1,1803 1,1814 1,1824 1,1834 1,1844
70 0,1859 1,1863 1,1863 1,1881 1,1890 1,1898 1,1906 1,1915 1,1923 1,1930
80 0,1938 1,1945 1,1945 1,1959 1,1967 1,1973 1,1990 1,1987 1,1994 1,2001
90 0,2007 12013,0000 1,2020 1,2026 1,2032 1,2038 1,2044 1,2040 1,2055 1,2060
Sumber : Sistem perencanaan drainase jalan Departemen
Pekerjaan Umum 2006
ii. Menghitung Intensitas Hujan
tc = t1 + t2
0.167
t1 x3,28xLox
√
24 2/3
= x
56
B. Kemiringan Perkerasanan Bahu Jalan
diatas.
57
3. Pada daerah tikungan
C. Debit (Q)
menggunakan rumus :
(A) = P x L
direncanakan.
58
c. Batuan masif keras 0,70-0,85 -
d. Batuan masif lunak 0,60-0,75 -
TATA GUNA LAHAN
1 Daerah perkotaan 0,70-0,95 0.2
2 Daerah pinggir kota 0,60-0,70 1.5
3 Daerah industri 0,60-0,90 1.2
4 Permukiman padat 0,60-0,80 2
5 Permukiman tidak padat 0,40-0,60 1.5
6 Taman & kebun 0,20-0,40 0.2
7 persawahan 0,45-0,60 0.5
8 perbukitan 0,70-0,80 0.4
9 pegunungan 0,75-0,90 0.3
Sumber : Sistem perencanaan drainase jalan Departemen
Pekerjaan Umum 2006
C rata-rata =
Q= x Cs x (C x I A)
.
Cs =
Keterangan :
Q = debit (m3/met)
59
D. Dimensi Saluran Drainase
sebagai berikut :
fd = Q/V
Dimana :
Q = Debit (m2/det)
60
V = Kecepatan aliran (m/det)
fe = fd
keterangan :
+2. .
= +1
2
d = (b + m x d) d = fe
w= (0.5 )
h=d+w
b = 0.63 + d
T=b+2xmxh
61
Dimana :
w = Tinggi jagaan
h = Tinggi saluran
62
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga n dari manning :
pengerasan memperbesar n.
63
rendah
Saluran alam:
8 Bersih, lurus, tidak berpasir, tidak berlubang 0.025 0.028 0.03 0.033
9 Seperti no.8, tapi tidak ada tumbuhan atau 0.03 0.033 0.035 0.04
kerikil
10 Melengkung, bersih, berlubang dan 0.033 0.035 0.04 0.045
berdinding pasir
11 Seperti no.10, dangkal, tidak teratur 0.04 0.045 0.05 0.055
12 Seperti no.10, berbatu dan ada tumbuh- 0.035 0.04 0.045 0.05
tumbuhan
13 Seperti no.11, sebagian berbatu 0.045 0.05 0.055 0.06
14 Aliran pelan, banyak tumbuhan dan 0.05 0.06 0.07 0.08
berlubang
15 Banyak tumbuh-tumbuhan 0.075 0.1 0.125 0.15
vn
i= ²
dimana :
i = kemiringan (%)
64
sedimentasi harus minimal pada setiap potongan melintang dan
jalan.
65
Tipikal macam-macam saluran samping
66
2.5.4. Gorong-Gorong (Culvert)
dengan kebutuhan.
67
Gambar 2.21 : Dimensi Gorong-gorong persegi
Analisa pembebanan
68
pembebanan terbesar/maksimum dari kombinasi pembebanan
sebagai berikut :
60cm.
C. Penentuan Gorong-gorong
minimum 60 cm.
69
1. Aliran air alamiah
A = (t x L) – (h x h)
Dimana :
Q=VxA
70
5.00 < Q < 10.00 0.30
10.00 < Q < 15.00 0.40
Q > 15.00 0.50
Saluran tanpa pasangan :
Q < 5.00 0.50
5.00 < Q < 10.00 0.75
Q > 10.00 1.00
Sumber : Sistem perencanaan drainase jalan Departemen
Pekerjaan Umum 2006
E. Dasar – Dasar Pelaksanaan
28 hari.
dari bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti, cermat, dan
71
2.6.2. Perhitungan Harga Satuan
ditinjau yaitu :
5. Bahan
6. Pekerja
1. Kualifikasi
2. Jumlah
7. Peralatan
minimum.
A. Volume/Kubikasi Pekerjaan
satuan.
72
B. Harga Satuan Pekerjaan
pekerjaan.
73
BAB III
DATA LAPANGAN
G Belayan
STA 5+994
STA. 5+897
KAB. KUTAI TIMUR KE TENGGARONG
DESA SABINTULUNG
Tabang KE MUARA KAMAN
G. MENDAM
Tabang
Taban
STA. 0+000
Muara Ritan
Kembang Janggut
Klampa
KEMBANG JANGGUT
Sedulang
Sideman
Kenohan
Gentingtanah
Muara Kaman
Lemenpulut
KAHALA
LOKASI PROYEK Rantausuntang
Rantaupedamaran
Marang Kayu
Lahap Sepanggil
G. MANGUAJI
Muarasiran
Muara Wis
Tenggarong Sbr
Mantong
Benuapuhun
Sebulu
BT-TINJAWAN
Pegading
Tanjungasam Teluk selerang
BT. NAGABAHULU
Janglangkap
SebuluReloro
Muara Badak
Karokah
Loahtebu
Pegatan BT. SERDANG
Kota Bangun
Sibuntai Siduling
Kulampai
G. TERUS
kEJAWI
Kedangipil
Lebakmantan
Benuabaru Timbau
Muara Muntai
Lebakcelong
Muarayoyak Tenggarong Tanjunglaong
Induanjat
BT. NGAWANG
Serdang
G. BUKITBIRU
SAMARINDA
G. AMBEN
Lampatan
Tanjungbora
G. BOAN
Buas
Anggana
Loa Kulu
Jitan
sanga sanga
Loa Janan
G. KLAWET
Muara Jawa
Samboja
74
3.2. Data Tanah
DATA TOPOGRAFI
Raw Full
No. Northing Easthing Elevation Desc Desc
75
5 9991926.987 475337.741 28.456 existing Ground
76
3.5. Data Curah Hujan DATA CURAH HUJAN 10 TAHUN TERAKHIR (2001-2010)
MUARA BADAK
Tabel 3.3: Data Curah Hujan(Badan Pusat Statistik, 2010)
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 RATA-RATA
BULAN
HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM
JANUARI 23 558 17 352.0 19 348.0 9 185.0 15 476.0 17 442.3 10 404.0 13 357.1 3 110.6 10 293.9 125 352.7
FEBRUARI 14 406 16 363.0 16 309.0 11 351.0 10 257.0 16 538.7 13 253.9 18 562.9 15 834.1 12 271 148 414.7
MARET 12 443 6 90.0 8 164.0 10 353.0 0 0.0 12 216.7 18 511.9 19 417.6 7 221.1 13 316 93 273.3
APRIL 3 47 7 121.0 3 39.5 2 30.0 0 0.0 13 309.5 12 279.7 9 213.3 9 193 12 252 49 148.5
MEI 3 65 3 23.0 1 27.0 5 85.0 0 0.0 2 7.0 5 107.3 0 0.0 6 296 9 340 24 95.0
JUNI 6 148 0 0.0 0 0.0 4 48.0 3 54.0 0 0.0 4 90.2 0 0.0 1 161 8 126.2 19 62.7
JULI 2 29 0 0.0 0 0.0 0 0.0 6 219.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 4 47.6 10 29.6
AGUSTUS 0 0 1 3.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 2 2.5 0 0.6
SEPTEMBER 1 5 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 16 395.5 1 40.1
OKTOBER 17 595 0 0.0 7 87.0 0 0.0 10 134.9 0 0.0 4 50.1 5 136.5 3 210 17 171.3 47 138.5
NOPEMBER 15 278 10 257.0 10 552.5 13 250.0 7 412.7 0 0.0 11 210.6 11 305.2 8 106.9 15 156.8 91 253.0
DESEMBER 18 370 13 190.5 18 468.0 17 749.0 22 815.2 7 187.4 19 633.4 14 355.3 5 48 15 373.5 146 419.0
JUMLAH 114 2,944 73 1,399.5 82 1,995 71 2,051 73 2,369.3 67 1,701.6 96 2,541.1 89 2,347.9 57 2180.7 133 2,746 754 2,227.6
RATA-RATA 9.5 245.3 6.1 116.6 6.8 166.3 5.9 170.9 6.1 197.4 5.6 141.8 8.0 211.8 7.4 195.7 8.8 335.49 11.1 228.9 62.8 185.6
77
BAB IV
PEMBAHASAN
Klasifikasi jalan pada ruas jalan akses masuk Desa Sabintulung yaitu
Kelas jalan pada akses masuk Desa Sabintulung yaitu Kelas III A
lebar satu lajur yaitu 2x3.5 (m), lebar jalan yaitu 7 (m) dan lebar bahu jalan
A. Perhitungan Sudut
dan sistem koordinat hasilx pasti sama. Karena hasil gambar dari LD
78
STA 0+048
X=7.266
STA 0+000 Y=47.946 STA 0+122
X=0.000
Ƽ X=8.924
Y=0.000
Y=122.721
122.72 - 47.95
α1-2 = arc tan = 1.55 Radian = 89
8.92 - 7.27
∆° = 90 – α1-2
= 90 – 89
= 1°
79
T13 2+116.493 172.119 1758.994 47
T14 2+368.061 355.624 1931.076 80
T15 2+517.849 503.046 1957.589 91
T16 2+654.210 500.237 2093.922 16
T17 2+785.956 463.143 2220.337 1
T18 2+924.143 461.470 2358.514 8
T19 3+251.484 418.402 2683.010 7
T20 3+710.088 471.394 3138.542 15
T21 4+094.134 369.828 3508.914 6
T22 4+204.533 382.074 3618.632 26
T23 4+397.494 298.668 3792.630 32
T24 4+512.471 358.750 3890.660 8
T25 4+656.315 339.746 4033.243 15
T26 4+754.124 364.761 4127.799 58
T27 4+863.470 457.718 4185.255 11
T28 4+963.453 477.038 4283.369 28
T29 5+242.131 607.913 4529.404 40
T30 5+395.817 705.778 4647.901 10
T31 5+518.725 726.367 4769.072 17
T32 5+670.732 770.158 4914.635 45
T33 5+838.284 887.861 5033.881 63
T34 6+003.159 1035.375 5107.524 54
B 6+199.536 876.674 5223.187
B. Alinyemen Horisontal
Medan = Datar
Kecepatan (V ) = 80 km/jam
Sudut ∆° = 1°
80
Jari-jari (Rc) = 900 m (Ketentuan Berdasarkan Kecepatan)
Tc = Rc tan ½ ∆
= 900 x tan ½ 1
= 9.977 m
81
Dari perhitungan tersebut diperoleh panjang Lengkung (Tc)
Ec = Tc tan ¼ ∆
= 9.977 x ¼ 1
= 0.055 m
∆ π Rc
Lc =
360˚
.
=
= 9.971 m
82
5 1+131.995 F-C 80 900 5.210 40.945 0.931 40.896
6 1+384.116 F-C 80 900 37.106 302.063 49.338 291.283
7 1+592.872 F-C 80 900 9.716 76.493 3.245 76.271
8 1+798.714 F-C 80 900 27.866 223.281 27.283 218.751
9 1+973.755 F-C 80 900 15.073 119.067 7.842 118.319
10 2+116.493 F-C 80 900 46.840 389.837 80.802 367.694
11 2+654.210 F-C 80 900 16.353 129.318 9.243 128.373
12 2+785.956 F-C 80 900 0.694 5.448 0.016 5.445
13 2+924.143 F-C 80 900 7.560 59.465 1.962 59.348
14 3+251.484 F-C 80 900 6.635 52.173 1.511 52.088
15 3+710.088 F-C 80 900 15.335 121.166 8.120 120.380
16 4+094.134 F-C 80 900 6.369 50.071 1.392 49.994
17 4+204.533 F-C 80 900 25.611 204.564 22.955 201.044
18 4+397.494 F-C 80 900 31.504 253.859 35.117 247.305
19 4+512.471 F-C 80 900 7.592 59.714 1.979 59.596
20 4+656.315 F-C 80 900 14.818 117.035 7.578 116.323
21 4+863.470 F-C 80 900 11.140 87.768 4.269 87.447
22 4+963.453 F-C 60 500 28.010 124.711 15.318 122.155
23 5+395.817 F-C 80 900 9.643 75.919 3.196 75.701
24 5+518.725 F-C 80 900 16.743 132.446 9.693 131.435
Medan = Datar
Kecepatan (V ) = 60 km/jam
Sudut ∆° = 40°
83
Data yang telah ditentukan untuk perhitungan tikungan Sipiral
84
a) Menghitung Rmin
R = V²
127 (e + f)
.
=
( . . )
= 63.353 m
0+122.286
Ts = (Rc + p) tan ½ ∆ + k
= 77.68 m
0+122.286
( )
Es = - Rc
½∆
( . )
= – 115
½
.
= – 115
.
= 9.439 m
0+122.286
85
d) Menghitung Sudut lengkung (∆1)
∆1 = ∆ - (2 x Ɵs)
= 40 – (2 x 18.232)
= 3.769 °
Dari perhitungan tersebut diperoleh (∆1) pada Tikungan T2 STA
0+122.286
Lc = x 2πR
.
= x 2 x 3.14 x 115
= 7.56 m
0+122.286
Ltot = Lc + 2 Ls
= 7.56 + (2 x 70)
= 147.560 m
STA 0+122.286
g) Menghitung Ls min
.
LS min = 0,022 x – 2,727
.
³ 60 x 0.2
= 0,022 x – 2,727 0.4
.
86
= 0,022 x – 2,727 x
.
= 103.3 – 81.81
= 21.494 m
STA 0+122.286
Kontrol :
1. Ls > Lsmin
2. Lc < 20
3. Lt < 2 x Ts
87
Tabel 4.5 : Data perhitungan tikungan Spiral Circle Spiral (S-C-S)
V R Ls p k Ts Es Δ1° Lc Lt
NO STA TYPE Δ° Өs°
Km/Jam m m m m m m m m
1 0+122.286 S-C-S 60 115 40.233 70 18.232 1.849 34.882 77.680 9.440 3.769 7.560 147.560
2 0+993.023 S-C-S 60 115 41.297 70 18.232 1.849 34.882 78.915 9.870 4.833 9.695 149.695
3 5+242.131 S-C-S 60 115 39.553 70 18.232 1.849 34.882 76.895 9.172 3.089 6.197 146.197
4 5+670.732 S-C-S 60 115 45.373 70 18.232 1.849 34.882 83.728 11.648 8.909 17.873 157.873
88
3. Perhitungan Tikungan Untuk Sipral Spiral (SS)
Medan = Datar
Kecepatan (V ) = 60 km/jam
Sudut ∆° = 78°
89
Tabel 4.6 : Panjang jari-jari minimum (dibulatkan)
VR (km/jam) 120 100 90 80 60 50 40 30 20
Rmin (m) 600 370 280 210 115 80 50 30 15
Sumber : Tata Cara Perencanann Geometrik Jalan No.
38/TBM/1997
Ts = (Rc + p) tan ½ ∆ + k
= 129.592 m
0+780.784
( )
Es = - Rc
½∆
( . )
= – 115
½
.
= – 115
.
90
= 35.412 m
0+780.784
Kontrol :
1. 2 Ls > 2 Ts
91
Tabel 4.7 : Data perhitungan tikungan Spiral Spiral (S-S)
V R Ls p k Ts Es
NO STA TYPE Δ° Өs°
Km/Jam m m m m m m
92
4. Perhitungan Diagram Superelevasi
TC CT
Bagian Lengkung Penuh
Medan = Datar
eMax = 6%
eNormal = 2%
eRencana = 6%
Ls = 9.971
¾ ( ) en
ex =
¾ . ( ) . 2
=
.
=4%
93
b) Mencari jarak ex (A1)
A1 =
.
=
% %
.
=
%
A1 = 2.5 m
Gambar potongan :
en= 2% en= 2% 0%
en= 2%
Potongan I Potongan II
ex= 4% emax = 6%
en= 2%
Potongan I Potongan I
94
Tabel 4.8 : Data perhitungan Diagram Superelevasi
Jarak
V Ls
TITIK STA TYPE en emax eRen Tc (m) Lc (m) ex (A1) ex
Km/Jam (m)
m
T1 0+048.493 F-C 80 2% 6% 6% - 9.977 9.971 2.493 4%
T2 0+122.286 S-C-S 60 2% 10% 2% 70 - 7.560 35.00 4%
T3 0+265.967 F-C 60 2% 6% 6% - 126.442 123.783 30.946 4%
T4 0+435.503 F-C 80 2% 6% 6% - 130.995 130.016 32.504 4%
T5 0+634.706 F-C 80 2% 6% 6% - 203.993 200.502 50.126 4%
T6 0+780.784 S-S 60 2% 10% 10% 70 - - 11.667 4%
T7 0+993.023 S-C-S 60 2% 10% 2% 70 - 9.695 35 4%
T8 1+131.995 F-C 80 2% 6% 6% - 40.945 40.896 10.224 4%
T9 1+384.116 F-C 80 2% 6% 6% - 302.063 291.283 72.821 4%
T10 1+592.872 F-C 80 2% 6% 6% - 76.493 76.271 19.068 4%
T11 1+798.714 F-C 80 2% 6% 6% - 223.281 218.751 54.688 4%
T12 1+973.755 F-C 80 2% 6% 6% - 119.067 118.319 29.580 4%
T13 2+116.493 F-C 80 2% 6% 6% - 389.837 367.694 91.923 4%
T14 2+368.061 S-S 60 2% 10% 10% 70 - - 11.667 4%
T15 2+517.849 S-S 60 2% 10% 10% 70 - - 11.667 4%
T16 2+654.210 F-C 80 2% 6% 6% - 129.318 128.373 32.093 4%
95
T17 2+785.956 F-C 80 2% 6% 6% - 5.448 5.445 1.361 4%
T18 2+924.143 F-C 80 2% 6% 6% - 59.465 59.348 14.837 4%
T19 3+251.484 F-C 80 2% 6% 6% - 52.173 52.088 13.022 4%
T20 3+710.088 F-C 80 2% 6% 6% - 121.166 120.380 30.095 4%
T21 4+094.134 F-C 80 2% 6% 6% - 50.071 49.994 12.498 4%
T22 4+204.533 F-C 80 2% 6% 6% - 204.564 201.044 50.261 4%
T23 4+397.494 F-C 80 2% 6% 6% - 253.859 247.305 61.826 4%
T24 4+512.471 F-C 80 2% 6% 6% - 59.714 59.596 14.899 4%
T25 4+656.315 F-C 80 2% 6% 6% - 117.035 116.323 29.081 4%
T26 4+754.124 S-S 60 2% 10% 10% 70 - - 11.667 4%
T27 4+863.470 F-C 80 2% 6% 6% - 87.768 87.447 21.862 4%
T28 4+963.453 F-C 60 2% 6% 6% - 124.711 122.155 30.539 4%
T29 5+242.131 S-C-S 60 2% 10% 2% 70 - 6.197 35 4%
T30 5+395.817 F-C 80 2% 6% 6% - 75.919 75.701 18.925 4%
T31 5+518.725 F-C 80 2% 6% 6% - 132.446 131.435 32.859 4%
T32 5+670.732 S-C-S 2% 2% 10% 2% 70 - 17.873 35 4%
T33 5+838.284 S-S 60 2% 10% 10% 70 - - 11.667 4%
T34 6+003.159 S-S 50 2% 10% 10% 70 - - 11.667 4%
96
5. Perhitungan Pelebaran Pada Tikungan
Medan = Datar
Ls = 9.971
Elevasi Max = 10 %
Elevasi Rencana = 10 %
Asumsi :
Nilai C : 1.25
a) Menghitung Rc
= 900 – 1.75
= 898.25 m
- Rc = Ri + 1/2 b
= 898.25 + 1.75
97
= 899.50 m
b) Menghitung B'
= (899.50² − 64 + 1.25)²
= 811286.47
= 2.54 m
c) Menghitung Nilai Z
. ( )
- Z =
√
.
=
= 0.28 m
- Bt = n (B+C)+Z
= 7.85 m
yaitu :
∆b = Bt – Bn
= 7.85 – 7
= 0.85 m`
98
BT = 7.85 m
∆b = 0.85m
Bn = 7 m
99
Tabel 4.9 : Data perhitungan Diagram Superelevasi
V Lebar
TITIK STA TYPE R (m) Ri Rc B' Z Bt ∆b
km/jam Lajur (m)
T1 0+048.493 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T2 0+122.286 S-C-S 60 115 7 896.5 897.75 2.78 0.21 8.27 1.27
T3 0+265.967 F-C 60 500 7 896.5 897.75 2.56 0.21 7.83 0.83
T4 0+435.503 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T5 0+634.706 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T6 0+780.784 S-S 60 115 7 896.5 897.75 2.78 0.21 8.27 1.27
T7 0+993.023 S-C-S 60 115 7 896.5 897.75 2.78 0.21 8.27 1.27
T8 1+131.995 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T9 1+384.116 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T10 1+592.872 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T11 1+798.714 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T12 1+973.755 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T13 2+116.493 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T14 2+368.061 S-S 60 115 7 896.5 897.75 2.78 0.21 8.27 1.27
T15 2+517.849 S-S 60 115 7 896.5 897.75 2.78 0.21 8.27 1.27
T16 2+654.210 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
100
T17 2+785.956 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T18 2+924.143 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T19 3+251.484 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T20 3+710.088 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T21 4+094.134 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T22 4+204.533 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T23 4+397.494 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T24 4+512.471 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T25 4+656.315 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T26 4+754.124 S-S 60 115 7 896.5 897.75 2.78 0.21 8.27 1.27
T27 4+863.470 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T28 4+963.453 F-C 60 500 7 896.5 897.75 2.56 0.21 7.83 0.83
T29 5+242.131 S-C-S 60 115 7 896.5 897.75 2.78 0.21 8.27 1.27
T30 5+395.817 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T31 5+518.725 F-C 80 900 7 896.5 897.75 2.54 0.28 7.86 0.86
T32 5+670.732 S-C-S 60 115 7 896.5 897.75 2.78 0.21 8.27 1.27
T33 5+838.284 S-S 60 115 7 896.5 897.75 2.78 0.21 8.27 1.27
T34 6+003.159 S-S 50 80 7 896.5 897.75 2.91 0.18 8.50 1.50
101
6. Perhitungan Jarak Pandang
- Jht = xT
.
= 80 x 2.5
.
= 55.56 m
Vr 2
- Jhr =
3.6
2.(g).(Fp)
80.00 2
=
3.6
2 (9,8) (0,313)
= 80.50 m
- Jh = Jht + Jhr
= 55.56 + 80.50
= 136.05 m
102
Jarak pandang henti pad tikungan STA 0+048.493 yaitu
136.05m.
103
T28 4+963.453 60 9.8 2.5 0.35 41.67 40.49 82.16
T29 5+242.131 60 9.8 2.5 0.35 41.67 40.49 82.16
T30 5+395.817 80 9.8 2.5 0.35 55.56 71.99 127.54
T31 5+518.725 80 9.8 2.5 0.35 55.56 71.99 127.54
T32 5+670.732 60 9.8 2.5 0.35 41.67 40.49 82.16
T33 5+838.284 60 9.8 2.5 0.35 41.67 40.49 82.16
T34 6+003.159 50 9.8 2.5 0.35 34.72 28.12 62.84
Keterangan :
104
Tabel 4.12 : Panjang jarak mendahului
Vr (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20
Jd (meter) 800 670 550 350 250 200 150 100
Sumber : Tata Cara Perencanann Geometrik Jalan No.
38/TBM/1997
- T1 = 2.12 + 0.026 Vr
= 4.2 detik
- T2 = 6.56 + 0.048 Vr
= 10.4 detik
- a = 2.052 + 0.0036 Vr
= 2.34 detik
(d1)
a x T1
- d1 = 0.278 T1 (Vr – m )+ ( 2
)
105
2.34 x 4.2
= (0.278 x 4.2) x (80 – 15) + ( 2
)
= 80.808 m
(d2)
- d2 = 0.278 x Vr x T2
= 0.278 x 80 x 10.2
= 231.296 m
berlawanan (d3)
= 120 m
berlawanan arah
- d4 = 2/3 x (d2)
= 2/3 x (231.296)
= 154.968 m
- Jd = d1 + d2 + d3 + d4
= 586.301 m
Kesimpulan
106
Untuk kecepatan 80 km/jam nilai Jd sama karena nilai
kecapatan sama.
107
Tabel 4.13 : Data perhitungan jarak pandang mendahului berdasarkan kecepatan (Vr)
NO STA Vr m T1 T2 a d1 d2 d3 d4 Jd
1 0+048.493 80 15 4.2 10.4 2.34 80.808 231.296 120 154.197 586.301
2 0+122.286 60 15 3.68 9.44 2.27 50.21 157.459 75 104.973 387.642
3 6+003.159 50 15 3.42 8.96 2.23 37.093 124.544 55 83.0293 299.667
108
C. Alinyemen Vertikal
Medan = Datar
eMax = 4%
eNormal = 2%
eRencana = 10%
- g1 = x 100
( )
109
23.00−30.00
= 200
x 100
= - 3.500 %
- g1 = x 100
( )
26.00−23.00
= 100
x 100
= 3.00 %
d) Menghitung perbandingan kelandaian (A)
- A = g1 – g2
= -3.5 – 3.0
= 6.50 %
110
Gambar 4.8 : Grafik panjang lengkung Vertikal Cekung
111
Gambar 4.9 : Grafik panjang lengkung Vertikal Cekung
A x Lv
- Ev = 800
6.5 x 110
= 800
= 0.894
- X = 1/3 Lv
112
= (1/3) x 110
= 36.67 m
bersangkutan
A
- Y = 200 x Lv x X²
6.5
= 200 x 110 x 36.67²
= 0.397
berikut ini :
113
1+800 50 -3.00 4.00 7.00 67 22.333 0.261 0.586 Cekung
114
5+000 40 -3.00 6.00 9.00 62 20.667 0.310 0.698 Cekung
13.55 %
115
c) Perhitungan LHR pada tahun 2027 (akhir umur rencana)
116
CBR rata-rata = 18.277 %
CBR rata -
. .
18.277 -
.
tanahnya.
117
DDT = 6.7 CBR = 14.42
dengan CBR
- Kelandaian = 10 %
- % Kendaraan berat =
. .
- % Kendaraan berat =
118
- FR = 1.0 (Tabel faktor regional)
- 2 lajur 2 arah
LEP = 84.636
LEA = 569.325
LET =
. .
=
= 327.06
119
- Lalulintas Ekivalen Rencana (LER)
LER = LET x
=327.06 x
= 490.60
Jenis Lapisan
IP Roughness Test (mm/Km)
Permukaan
≥4 ≤ 1000
LASTON
3,9 - 3,5 > 1000
Sumber : Tata Cara Perencanann Geometrik Jalan No.
38/TBM/1997
LER = 490.60
- Bahan perkerasn
120
- Tebal Perkerasan
D1 = LASTON ITP = 10 cm
.
D3 =
.
D3 = 15.83 cm Dibulatkan 16 cm
Batupecah Kelas A 20 cm
Sirtu Kelas B 16 cm
permukaan jalan akibat hujan. Tujuan dari drainase ini untuk memelihara
agar jalan tidak tergenang air hujan dalam waktu yangcukup lama.
Hujan Max
No. Tahun (n) (Xi - x)2
(xi)
1 2001 245.30 1960.81
2 2002 116.60 7126.57
3 2003 166.30 1205.41
121
4 2004 170.90 907.15
5 2005 197.40 13.10
6 2006 141.80 3506.89
7 2007 211.80 116.23
8 2008 195.70 28.29
9 2009 335.49 18082.45
10 2010 228.90 777.35
Jumlah 2010.19 33724.25
Sumber : PT. Sabila Trancana Cipta
X rata-rata =
.
=
= 201.019 mm
= (335.45 – 201.01)2
= 18082.45 mm
2
S = Σ(Xi - x)
n- 1
33724.25
= 9
= 61.21 mm
122
B. Menghitung analisa hujan rencana (XT)
a) Menentukan nilai Yn
yaitu n = 10 tahun.
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,4952 0,4996 0,5053 0,5070 0,5100 0,5128 0,5157 0,5181 0,5202 0,5220
20 0,5225 0,5252 0,5268 0,5283 0,5296 0,5309 0,5320 0,5332 0,5343 0,5353
30 0,5362 0,5371 0,5380 0,5388 0,5402 0,5402 0,5410 0,5418 0,5424 0,5432
40 0,5436 0,5422 0,5448 0,5453 0,5458 0,5463 0,5468 0,5473 0,5477 0,5481
50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5501 0,5504 0,5508 0,5511 0,5519 0,5518
60 0,5521 0,5534 0,5527 0,5530 0,5530 0,5535 0,5538 0,5540 0,5543 0,5545
70 0,5548 0,5552 0,5555 0,5550 0,5557 0,5559 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567
80 0,5569 0,5570 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,5580 0,5581 0,5583 0,5585
90 0,5586 0,5587 0,5589 0,5591 0,5592 0,5593 0,5595 0,5596 0,5598 0,5599
Sumber : Sistem perencanaan drainase jalan Departemen
Pekerjaan Umum 2006
b) Menentukan nilai SN
yaitu n = 10 tahun.
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,9496 0,9676 0,9833 0,9971 1,0095 1,0206 1,0316 1,0411 1,0493 1,0565
20 0,0628 1,0696 1,0696 1,0811 1,0864 1,0915 1,0961 1,1004 1,1047 1,1086
30 0,1124 1,1159 1,1159 1,1226 1,1255 1,1285 1,1313 1,1339 1,1363 1,1388
40 0,1413 1,1436 1,1436 1,1480 1,1499 1,1519 1,1538 1,1557 1,1574 1,1591
50 0,1607 1,1623 1,1623 1,1658 1,1667 1,1681 1,1696 1,1708 1,1721 1,1734
60 0,1747 1,1759 1,1759 1,1782 1,1793 1,1803 1,1814 1,1824 1,1834 1,1844
70 0,1859 1,1863 1,1863 1,1881 1,1890 1,1898 1,1906 1,1915 1,1923 1,1930
80 0,1938 1,1945 1,1945 1,1959 1,1967 1,1973 1,1990 1,1987 1,1994 1,2001
90 0,2007 12013,0000 1,2020 1,2026 1,2032 1,2038 1,2044 1,2040 1,2055 1,2060
Sumber : Sistem perencanaan drainase jalan Departemen
Pekerjaan Umum 2006
123
c) Menentukan nilai Yt
yaitu 2.2502
Kala Ulang
Faktor Reduksi
(Tahunan)
2 0.3665
5 1.4999
10 2.2502
25 3.1985
50 3.9019
100 4.6001
Sumber : Sistem perencanaan drainase jalan Departemen
Pekerjaan Umum 2006
.
= 201.02 + (2.2502 – 0.4952)
.
= 314.151 mm
124
C. Menghitung intensitas Hujan
Daerah Tangkapan
0.000
0.000
Tc = t1 + t2
Diketahui :
125
Lo Bahu Jalan = 2.0 m ==> S Jalan = 4 %
0.167
t1a = x3,28xLox
√
.
= (0.667 x 3.28 x 3.5 x )0.167
√
= 1.013 menit
0.167
t1b = x3,28xLox
√
.
= (0.667 x 3.28 x 2 x )0.167
√
126
= 1.279 menit
0.167
t1c = x3,28xLox
√
.
= (0.667 x 3.28 x 17.7 x )0.167
√
= 2.455 menit
= 4.748 menit
t2 = t2 =
=
.
= 3.333 menit
tc = t1 + t2
= 4.784 + 3.333
(I):
24 2/3
I = x
. 24 2/3
= x
.
= 414.51
127
= 415 mm/jam
= 300 x 3.5
= 300 x 2
= 300 x 17.5
A Total = A1 + A2 + A3
I = 415 mm/jam
128
b. Tanah berbutir kasar 0,10-0,20 -
c. Batuan masif keras 0,70-0,85 -
d. Batuan masif lunak 0,60-0,75 -
TATA GUNA LAHAN
1 Daerah perkotaan 0,70-0,95 0.2
2 Daerah pinggir kota 0,60-0,70 1.5
3 Daerah industri 0,60-0,90 1.2
4 Permukiman padat 0,60-0,80 2
5 Permukiman tidak padat 0,40-0,60 1.5
6 Taman & kebun 0,20-0,40 0.2
7 persawahan 0,45-0,60 0.5
8 perbukitan 0,70-0,80 0.4
9 pegunungan 0,75-0,90 0.3
Sumber : Sistem perencanaan drainase jalan Departemen
Pekerjaan Umum 2006
C1 = Badan jalan = Aspal = 0.08 (tabel)
C1 rata-rata =
. . . . . . .
C rata-rata =
. . . .
=
.
.
=
.
= 0.977 m2/det
rasional
129
- Cs =
2 8.081
= 2 8.081 +3.333
= 0.829 m3/det
= 0.64 m3/det
jenis material).
maksimim (Fd)
fd =
.
=
.
= 0.43 m2
fe = fd = 0.43 m2
130
Syarat Dimensi Trapesium
+2. .
= +1
2
+2 1
= 1 2+1
2
b + d = 2 x √2
b = 1.414 d
Trapesium
(b + md) d = fe
b + 1.8 x d x d = 0.43
(1.41 d + 1 x d) d = 0.43
2.414 d2 = 0.43
.
d =
.
d = 0.42 m
- w = (0.5 0.4)
131
= (0.5 0.422)
= 0.5 m
- h =d+w
= 0.42 + 0.5
= 0.9 m
- b = 0.63 x d
= 0.63 x 0.4
= 0.3 m
- T =b+2xmxh
= 0.266 + 2 x 1 x 0.881
=2m
T=2
w = 0.5
h = 0.9
d = 0.42
m=1 m=1
b = 0.3
Kemiringan saluran
- R = d/2
132
.
=
= 0.21 m
tipe saluran
vn
- i = ²
1.5 x 0.03
= ²
.
0.045
= ²
.
kebutuhan.
Analisa Hidrolika
133
Tabel 4.24 : Dimensi Gorong-gorong persegi
Tipe Singel
L (cm) t (cm) h (cm)
100 100 16
100 150 17
100 200 18
200 100 22
200 150 23
200 200 25
200 250 26
200 300 28
300 150 20
300 200 30
300 250 30
300 300 30
Sumber : Sistem perencanaan drainase jalan Departemen
Pekerjaan Umum 2006
Dimensi Gorong-gorong :
L = 1.00 m
t = 1.00 m
h = 0.16 m
V = 1.50 m/det
Rumus dasar :
A = (t x L) – (h x h)
= (1 x 1 ) – (0.16 x 0.16)
= 0.97 m2
134
b) Menghitung debit saluran Gorong-gorong (Q)
Q =VxA
= 1.46 m2
W = 0.20 m
a) STA 5+300
b) STA 3+800
c) STA 3+200
d) STA 2+400
135
h = 0.16 (m)
w = 0.2 (m)
t = 1 (m)
h = 0.16 (m)
L = 1 (m)
136
REKAPITULASI
PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN
Jumlah Harga
No. Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)
(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) 17,172,924,028
Terbilang : TUJUH BELAS MILIYAR SERATUS TUJUH PULUH DUA JUTA SEMBILAN
RATUS DUA PULUH EMPAT DUA PULUH DELAPAN RUPIAH
INFORMASI UMUM
No. URAIAN INFORMASI
7. Lebar jalan lama ( bahu + perkerasan + bahu ) ( 0.50 + 4.50 + 0.50 ) meter
11. Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan ---> L= 4.50 Kilometer
3.00 Km = a C 3.00 Km = b
A B
3.0 Km = c
HARGA
No. URAIAN KODE SATUAN SATUAN KETERANGAN
( Rp.)
Harga
No. Jenis Alat yang
digunakan
HARGA
No. URAIAN KODE SATUAN SATUAN KETERANGAN
( Rp.)
Program : PEMBANGUAN AKSES JALAN MASUK DESA SABINTULUNG KEC. MUARA KAMAN
Kegiatan : PEMBANGUAN AKSES JALAN MASUK DESA SABINTULUNG KEC. MUARA KAMAN
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 5 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 9,922,347,135
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 6 (masuk pada Rekaputulasi Pekerjaan Harga Pekerja) 7,250,576,894
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan DUMP TRUCK 3.5 TON E08
2. Tenaga Pw 100.0 HP
3. Kapasitas Cp 6.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 364,140,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan DUMP TRUCK 10 TON E09
2. Tenaga Pw 190.0 HP
3. Kapasitas Cp 10.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 728,280,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan EXCAVATOR 80-140 HP E10
2. Tenaga Pw 133.0 HP
3. Kapasitas Cp 0.93 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 1,196,460,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan GENERATOR SET E12
2. Tenaga Pw 180.0 HP
3. Kapasitas Cp 135.0 KVA
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 52,020,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan MOTOR GRADER >100 HP E13
2. Tenaga Pw 135.0 HP
3. Kapasitas Cp 10,800.0 -
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 1,248,480,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan WHEEL LOADER 1.0-1.6 M3 E15
2. Tenaga Pw 96.0 HP
3. Kapasitas Cp 1.5 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 988,380,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan THREE WHEEL ROLLER 6-8 T E16
2. Tenaga Pw 55.0 HP
3. Kapasitas Cp 8.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 520,200,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan TANDEM ROLLER 6-8 T. E17
2. Tenaga Pw 82.0 HP
3. Kapasitas Cp 8.1 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 520,200,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan VIBRATORY ROLLER 5-8 T. E19
2. Tenaga Pw 82.0 HP
3. Kapasitas Cp 7.050 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 936,360,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan WATER TANKER 3000-4500 L. E23
2. Tenaga Pw 100.0 HP
3. Kapasitas Cp 4,000.0 Liter
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 832,320,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan ASPHALT MIXING PLANT E01
2. Tenaga Pw 294.0 HP
3. Kapasitas Cp 60.0 T/Jam
4. Alat a. Umur Ekonomis A 10.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,500.0 Jam
c. Harga Alat B 3,366,000,000.0 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7 PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
8 Bahan bakar Batubara 500.00 Rp/kg
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan ASPHALT FINISHER E02
2. Tenaga Pw 72.4 HP
3. Kapasitas Cp 10.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 6.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,400.0 Jam
c. Harga Alat B 676,260,000 Rupiah
5.
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan ASPHALT SPRAYER E03
2. Tenaga Pw 4.0 HP
3. Kapasitas Cp 850.0 Liter
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 130,050,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan BULLDOZER 100-150 HP E04
2. Tenaga Pw 155.0 HP
3. Kapasitas Cp - -
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 1,706,859,432 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan COMPRESSOR 4000-6500 L\M E05
2. Tenaga Pw 60.0 HP
3. Kapasitas Cp 5,000.0 CPM/(L/m)
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 26,010,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 16,345.24 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 10,488.10 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 10,000.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 11,000.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 38,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
ITEM PEMBAYARAN NO. : 5.1 (1) Analisa EI-511
JENIS PEKERJAAN : Lps. Pond. Agg. Kls. A
SATUAN PEMBAYARAN : M3 URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 4.50 KM
5 Tebal lapis agregat padat t 0.15 M
6 Berat isi padat Bip 1.81 -
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
8 Proporsi Campuran : - Agregat Pecah Mesin 20 - 30 mm 20-30 28.00 % Gradasi harus
- Agregat Pecah Mesin 5 - 10 & 10 - 20 mm 5-10&10-20 42.00 % memenuhi Spec.
- Pasir Urug PU 30.00 %
9 Berat Isi Agregat (lepas) Bil 1.51 ton/m3
Faktor kehilangan - Agregat A Fh1 1.05
2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER (E15)
Kapasitas bucket V 1.50 M3 (lepas)
Faktor bucket Fb 0.85 - kondisi sedang
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu Siklus :
- Memuat dan lain-lain Ts1 0.45 menit panduan
3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 141.10 M3/jam
Produksi agregat / hari = Tk x Q1 Qt 987.70 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 7.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 0.0496 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0.0071 jam
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 4.50 KM
5 Tebal lapis agregat padat t 0.15 M
6 Berat isi padat Bip 1.81
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
8 Proporsi Campuran : - Agregat Pecah Mesin 20 - 30 mm 20-30 18.00 % Gradasi harus
- Agregat Pecah Mesin 5 - 10 & 10 - 20 mm 5-10&10-20 18.00 % memenuhi
- Sirtu St 64.00 % Spesifikasi
9 Berat volume agregat (lepas) Bil 1.51 ton/m3
Faktor kehilangan - Agregat Pecah Mesin 20 - 30 mm Fh1 1.05
Faktor kehilangan - Agregat Pecah Mesin 5 - 10 & 10 - 20 mm Fh2 1.05
Faktor kehilangan - Sirtu Fh3 1.05
2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER (E15)
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.85 - lepas
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 - kondisi sedang
Waktu Siklus : Ts1
- Memuat dan lain-lain T1 0.45 menit panduan
Ts1 0.45 menit
3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 141.10 M3/jam
Produksi agregat / hari = Tk x Q1 Qt 987.70 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 7.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt - 0.0496 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt - 0.0071 jam
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
1. Wheel Loader (E15) jam 0.0071 469,286.56 3,325.91
2. Dump Truck (E08) jam 0.1646 337,363.99 55,528.33
3. Motor Grader (E13) jam 0.0043 617,075.96 2,628.41
4. Tandem Roller (E17) jam 0.0134 331,542.14 4,438.32
5. Water Tanker (E23) jam 0.0141 443,153.42 6,229.06
6. Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00
7.
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
1. Wheel Loader (E15) jam 0.0071 469,286.56 3,325.91
2. Dump Truck (E08) jam 0.1646 337,363.99 55,528.33
3. Motor Grader (E13) jam 0.0043 617,075.96 2,628.41
4. Tandem Roller (E17) jam 0.0054 331,542.14 1,775.33
5. Water Tanker (E23) jam 0.0141 443,153.42 6,229.06
6. Alat Bantu Ls 1.0000 1,000.00 1,000.00
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 4.50 KM
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor kehilangan bahan Fh 1.10 -
6 Komposisi campuran :
- Aspal Pen 60 atau Pen 80 As 56 % 100 bagian
- Kerosene K 44 % 80 bagian
7 Berat isi bahan :
- Aspal Pen 60 atau Pen 80 D1 1.03 Kg / liter
- Kerosene D2 0.80 Kg / liter
8 Bahan dasar (aspal & minyak pencair) semuanya
diterima di lokasi pekerjaan
1. BAHAN
Untuk mendapatkan 1 liter Lapis Resap Pengikat
diperlukan : ( 1 liter x Fh ) PC 1.10 liter
2. ALAT
2.a. ASPHALT DISTRIBUTOR (E41)
Lebar penyemprotan b 3.00 M
Kecepatan penyemprotan V 30.00 m/menit Asumsi
Kapasitas pompa aspal pas 10 liter/menit Panduan
Faktor effisiensi kerja Fa 0.80 Sedang
3. TENAGA
Produksi menentukan : ASPHALT DISTRIBUTOR Q4 480.00 liter
Produksi Lapis Resap Pengikat / hari = Tk x Q4 Qt 3,360.00 liter
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 10.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 4.50 KM
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor kehilangan bahan Fh 1.10 -
6 Komposisi campuran (Spesifikasi) :
- Aspal Pen 60 atau Pen 80 As 80 % 100 bagian
- Kerosene K 20 % 25 bagian
7 Berat isi bahan :
- Aspal Pen 60 atau Pen 80 D1 1.03 Kg / liter
- Kerosene D2 0.80 Kg / liter
8 Bahan dasar (aspal & minyak pencair) semuanya
diterima di lokasi pekerjaan
1. BAHAN
Untuk mendapatkan 1 liter Lapis Resap Pengikat
diperlukan : ( 1 liter x Fh ) PC 1.10 liter
2. ALAT
2.a. ASPHALT DISTRIBUTOR (E41)
Lebar penyemprotan b 3.00 M
Kecepatan penyemprotan v 30.00 M/menit asumsi
Kapasitas pompa aspal pas 10 liter/menit Panduan
Faktor effesiensi kerja Fa 0.80 sedang
3. TENAGA
Produksi menentukan : ASPHALT SPRAYER Q4 480.00 liter
Produksi Lapis Resap Pengikat / hari = Tk x Q4 Qt 3,360.00 liter
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 10.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 4.50 KM
5 Tebal Lapis (AC-WC L) padat t 0.04 M
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Faktor kehilanganmaterial : - Agregat Fh1 1.05 -
- Aspal Fh2 1.03 -
8 Berat isi Agregat (padat) Bip 1.81 ton/m3
9 Berat Isi Agregat (lepas) Bil 1.51 ton/m3
10 Komposisi campuran AC-WC :
- Agr Pch Mesin 5 - 10 & 10 - 15 mm 5-10&10-15 44.70 % Gradasi harus -
- Agregat Pecah Mesin 0 - 5 mm 0-5 48.00 % memenuhi -
- Semen FF 1.90 % Spesifikasi
- Asphalt As 5.40 %
- Anti Stripping Agent Asa 0.30 %As
11 Berat isi bahan :
- AC-WC D1 2.32 ton / M3
- Agr Pch Mesin 5 - 10 & 10 - 15 mm D2 1.42 ton / M3
- Agr Pch Mesin 0 - 5 mm D3 1.57 ton / M3
12 Jarak Stock pile ke Cold Bin l 0.05 km
1. BAHAN
1.a. Agr 5-10 & 10-15 = ("5-10&10-15" x Fh1) : D2 (M92) 0.3305 M3
1.b. Agr 0-5 = ("0-5" x Fh1) : D3 (M91) 0.3210 M3
2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER (E15)
Kapasitas bucket V 1.50 M3 panduan
Faktor bucket Fb 0.85 -
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu Siklus T1 + T2 + T3 Ts1
- Kecepatan maju rata rata Vf 10.00 km/jam panduan
- Kecepatan kembali rata rata Vr 15.00 km/jam panduan
- Muat ke Bin = (l x 60) / Vf T1 0.30 menit
- Kembali ke Stock pile = (l x 60) / Vr T2 0.20 menit
- Lain - lain (waktu pasti) T3 0.75 menit
Ts1 1.25 menit
3. TENAGA
Produksi menentukan : A M P Q2 49.80 M2 / Jam
Produksi AC-WC / hari = Tk x Q2 Qt 348.60 M2
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 15.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
1. Wheel Loader E15 Jam 0.0109 469,286.56 5,104.23
2. AMP E01 Jam 0.0201 7,668,698.12 153,989.92
3. Genset E12 Jam 0.0201 449,437.71 9,024.85
4. Dump Truck E08 Jam 0.2031 337,363.99 68,527.06
5. Asp. Finisher E02 Jam 0.0343 445,423.28 15,298.72
6. Tandem Roller E17 Jam 0.0351 331,542.14 11,633.51
7 P. Tyre Roller E18 Jam 0.0157 491,312.19 7,692.89
8 Alat Bantu Ls 1.0000 5,000.00 5,000.00
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : rusak
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 4.50 KM
5 Tebal Lapis (AC) padat t 0.05 M
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Faktor kehilanganmaterial : - Agregat Fh1 1.05 -
- Aspal Fh2 1.03 -
8 Berat isi Agregat (padat) Bip 1.81 ton/m3
9 Berat Isi Agregat (lepas) Bil 1.51 ton/m3
10 Komposisi campuran AC-BC :
- Agr Pch Mesin 5 - 10 & 10 - 20 mm 5-10&10-20 52.20 % Gradasi harus -
- Agregat Pecah Mesin 0 - 5 mm 0-5 40.80 % memenuhi -
- Semen FF 1.90 % Spesifikasi
- Asphalt As 5.10 %
- Anti Stripping Agent Asa 0.30 %As
11 Berat Isi bahan :
- AC-BC D1 2.32 ton / M3
- Agr Pch Mesin 5 - 10 & 10 - 20 mm D2 1.41 ton / M3
- Agr Pch Mesin 0 - 5 mm D3 1.57 ton / M3
12 Jarak Stock file ke cold bin l 0.05 km
1. BAHAN
1.a. Agr 5-10 & 10-20 = ("5-10&10-20" x Fh1) : D2 (M92) 0.3887 M3
1.b. Agr 0-5 = ("0-5" x Fh1) : D3 (M91) 0.2729 M3
2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER (E15)
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.85 -
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu Siklus T1 + T2 + T3 Ts1 1.25 menit
- Kecepatan maju rata rata Vf 10.00 km/jam panduan
- Kecepatan kembali rata rata Vr 15.00 km/jam panduan
- Muat ke Bin = (l x 60) / Vf T1 0.30 menit
- Kembali ke Stock pile = (l x 60) / Vr T2 0.20 menit
- Lain - lain (waktu pasti) T3 0.75 menit
Ts1 1.25 menit
3. TENAGA
Produksi menentukan : AMP Q2 49.80 ton
Produksi AC-BC / hari = Tk x Q5 Qt 348.60 ton
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 15.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
1. Wheel Loader E15 Jam 0.0109 469,286.56 5,104.23
2. AMP E01 Jam 0.0201 7,668,698.12 153,989.92
3. Genset E12 Jam 0.0201 449,437.71 9,024.85
4. Dump Truck E08 Jam 0.2031 337,363.99 68,527.06
5. Asphalt Finisher E02 Jam 0.0275 445,423.28 12,238.97
6. Tandem Roller E17 Jam 0.0281 331,542.14 9,306.81
7 P. Tyre Roller E18 Jam 0.0125 491,312.19 6,154.31
8 Alat Bantu Ls 1.0000 5,000.00 5,000.00
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Desa Sabintulung Kab. Kutai Kartanegara pada STA 0+000 – 5+994 yaitu :
A. Kelas jalan yang digunakan adalah kelas III A dengan umur rencana 15
sebagai berikut :
181
C. Drainase permukaan yang di rencanakan dengan dimensi sebagai
berikut:
dimensi :
dengan dimensi :
5.2. Saran
182
berkala sehingga jalan dapat berfungsi sesuai umur rencana, bahkan lebih
C. Ruas jalan Desa Sabintulung adalah jalan yang dibangun pada zaman
spesifikasi teknis yang ada dan dapat mengikuti hasil dari perencanaan
mungkin
183