1. Isomerisme D dan L
Orientasi gugus – H dan – OH pada atom karbon yang terdekat dengan karbon
alkohol primer terminal (Karbon ke-5 pada glukosa) menentukan apakah gula termasuk
konfigurasi D atau L. Ketika gugus – OH pada atom karbon ini terletak di kanan,
gulanya adalah isomer D ; jika terletak di kiri, gulanya adalah isomer L. Sebagian besar
monosakarida yang terdapat di mamalia adalah gula D, dan enzim yang berperan
dalam metabolisme gula ini bersifat spesifik untuk konfigurasi ini.
3. Anomer 𝜶 𝒅𝒂𝒏 𝜷
Struktur cincin suatu aldosa adalah hemiasetal karena dibentuk oleh kombinasi
satu gugus aldehida dengan satu gugus alkohol. Demikian juga, struktur cincin ketosa
adalah hemiketal. Glukosa Kristal adalah α-D-glukopironsa. Struktur siklik
dipertahankan dalam larutan, tetapi terjadi isomerisme di sekitar posisi 1, atom karbon
anomerik atau karbonil, untuk menghasilkan campuran α-glukopiranosa (38%) dan β-
Patricius Geraldo Angel - 100111172
4. Epimer
5. Isomerisme aldosa-ketosa
Fruktosa memiliki rumus molekul yang sama dengan glukosa, tetapi rumus
strukturnya berbeda karena terdapat sebuah keto potensial di posisi 2, atom karbon
anomerik frukosa, sementara terdapat sebuah gugus aldehida potensial di posisi 1,
atom karbon anomerik glukosa.