Anda di halaman 1dari 5

EVALUASI PELAKSANAAN SPO CUCI TANGAN

DIRUANG RAWAT INAP


BULAN MEI 2018

RUMAH SAKIT GKPS BETHESDA SARIBUDOLOK

TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan
menggunakan antiseptik pencuci tangan 6 langkah. Pada tahun 2009, WHO
mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu
merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene untuk petugas kesehatan dengan
my five moment for hand hygiene adalah melakukan cuci tangan, sebelum bersentuhan
dengan pasien, sebelum melakukan prosedur bersih/steril, setelah bersentuhan dengan
pasien, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, setelah bersentuhan dengan
lingkungan sekitar pasien. (WHO 2009) sebuah penelitian pada 40 rumah sakit
melaporkan kepatuhan tenaga kesehatan yang melakukan hand hygiene sebelum dan
setelah pasien bervariasi antara 24% sampai 89% (rata-rata 56,6%). Penelitian ini
dilakukan setelah dipromosikannya program WHO dalam pengendalian infeksi seperti
tersebut diatas.

Untuk mencegah terjadinya penularan sebelum dan setelah kontak dengan


pasien, setelah kontak dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan lingkungan
sekitar pasien harus membiasakan cuci tangan, dan penggunaan APD.

B. TUJUAN
mendapatkan gambaran tentang kepatuhan dalam pelaksanaan hand hygiene di ruang
rawat inap RS GKPS Bethesda Saribudolok

II. PELAKSANAAN EVALUASI

A. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan Evaluasi Pelaksanaan hand hygiene dengan prinsip five moment
adalah penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan cuci tangan dengan prinsip five moment
selama bekerja di ruang rawat inap RS GKPS Bethesda Saribudolok.

B. SASARAN
Kegiatan cuci tangan di ruangan rawat inap RS GKPS Bethesda Saribudolok.
C. METODE
Metode yang digunakan dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan hand hygiene di
ruang rawat inap RS GKPS Bethesda Saribudolok yaitu dengan cara : Pemantauan
lapangan dengan mengisi checklist yang sudah disediakan.

D. EVALUATOR
Evaluasi dilakukan oleh IPCN

E. WAKTU
Evaluasi dilakukan setiap bulan.

F. PERLENGKAPAN YANG DIPERLUKAN


Perlengkapan yang diperlukan dalam melakukan evaluasi adalah checklist pelaksanaan
SPO
1. Membersihkan tempat kerja
2. Penggunaan APD
3. Kegiatan cuci tangan
III. HASIL DAN ANALISIS EVALUASI
a. Kegiatan Cuci Tangan
1. angka kepatuhan cuci tangan perawat dari bulan mei sampai bulan juni tahun
2018

angka kepatuhan cuci tangan perawat unit rawat inap


15 mei - 08 Juni 2018

100 92.3
98.2
90 88
80
70
60 52.9
52.1
50
40
30
20
10
0
Sebelum
kontak sebelum
melakukan setelah
dengan setelah
tindakan terkena setelah
pasien kontak
aseptik cairan tubuh kontak
dengan
dan darah dengan
pasien
pasien lingkungan
pasien

dari grafik di atas untuk angka kepatuhan cuci tangan perawat di ruang rawat inap
termasuk ke dalam kategor Patuh karena ada tiga moment yang persenan tingkat
kepatuhan yang relatif tinggi yaitu sebelum kontak dengan pasien (92,3%), setelah
kontak dengan pasien (88%) dan setelah kontak dengan lingkungan pasien ( 98,2%
), dan yang masuk kategori rendah di point sebelum melakukan tindakan aseptik
(52,9%) dan setelah terkena cairan tubuh dan darah pasien (52,1%).
IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN
Tingkat kepatuhan hand hygiene di ruang rawat inap RS GKPS Bethesda Saribudolok
sduah masuk ke kategori bagus dan terlaksana sesuai standar.

B. REKOMENDASI
Dari kesimpulan tersebut diatas maka direkomendasikan perlu adanya :
1. Penyuluhan secara periodik terhadap petugas tentang pentingnya cuci tangan.
2. Menyarankan ke manajemen dalam pemenuhan fasilitas pendukung terlaksana nya
hand hygiene

C. RENCANA TINDAK LANJUT


Rencana tindak lanjut dari rekomendasi pada evaluasi pelaksanaan hand hygiene di unit
rawat inap adalah :
1. Melakukan sosialisasi terus menerus tentang penggunaan APD, cuci tangan, kebersihan
tempat kerja pada setiap pertemuan dengan semua petugas ruang Mawar setiap bulan.
2. Refresh pelaksanaan hand hygiene dengan five moment kepada petugas rawat inap

Anda mungkin juga menyukai