SKEMA SERTIFIKASI
KLASTER BUDIDAYA PERIKANAN
1. PEMBENIHAN IKAN NILA
2. PEMBUDIDAYA UDANG
3. PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT
4. PEMBENIHAN UDANG AIR PAYAU
5. PEMBESARAN UDANG AIR PAYAU
6. PEMBESARAN IKAN KERAPU
7. PEMBUDIDAYA CATFISH
Disusun atas dasar permintaan otoritas kompeten bidang budidaya perikanan. Skema ini dapat
digunakan dalam sertifikasi kompetensi Klaster Budidaya Perikanan, sesuai Kepmenakertrans No
299/2013 dan 268/2014 tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Budidaya Perikanan
Oleh: Oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Nomor :
SS.LSP-KP.BP.017
Telah Diperiksa/Disahkan
Oleh Ketua Komisi Sertifikasi BNSP :
2
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER
BUDIDAYA PERIKANAN
1. LATAR BELAKANG
1.1. Dalam rangka mengantisipasi pemberlakuan MEA diperlukan program untuk memperkuat daya saing
tenaga kerja Indonesia di pasar global yaitu dengan menempatkan penguasaan kompetensi sebagai
fokus pengembangan sumberdaya manusia bidang kelautan dan perikanan.
1.2. Kondisi saat ini dirasakan adanya kesenjangan antara kualitas yang dimiliki tenaga kerja
dengan yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industri, kesenjangan ini menimbulkan dua akibat yaitu
terjadinya pengangguran dan rendahnya produktifitas. Kesenjangan tersebut terjadi terutama
disebabkan oleh sistem pendidikan dan pelatihan yang belum sepenuhnya berbasis pada kompetensi
kerja
1.3. Sertifikasi kompetensi kerja merupakan bentuk pengakuan secara formal terhadap kompetensi kerja
yang dikuasai oleh lulusan pendidikan/pelatihan kerja atau tenaga kerja yang berpengalaman. Standar
kompetensi mencerminkan kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan dukungan
sikap kerja.
1.4. Pengembangan sistem sertifikasi profesi ditujukan untuk merespon kemajuan inovasi teknologi dan
pertumbuhan spesialisasi profesi untuk memfasilitasi pasar kerja global.
1.5. Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan (LSP-KP) didasari oleh kebutuhan
dan kesepakatan dari unsur asosiasi industri, asosiasi profesi kelautan dan perikanan, dan
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
.
2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI
2.1. Pedoman ini berisi prinsip dan persyaratan umum skema sertifikasi operator budidaya perikanan,
suatu paket kompetensi yang mencakup kemampuan kerja setiap individu dalam bidang dunia usaha
3
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER
BUDIDAYA PERIKANAN
perikanan pemerintah maupun swasta yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) bidang budidaya perikanan.
2.2. Penjenjangan kualifikasi kompetensi kerja ditentukan berdasarkan kebutuhan dunia kerja dalam
profesi di bidang budidaya perikanan.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi di bidang budidaya perikanan sehingga kompeten dan
mampu menjalankan tugasnya dengan professional.
3.2. Menjadi acuan bagi LSP-KP dan Asesor Kompetensi untuk melakukan Asesmen.
4. ACUAN NORMATIF
4.1. UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4.2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4.3. Keppres No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI.
4.4. PP 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional.
4.5. Permenakertrans No 8 Tahun 2012 Tata cara penetapan SKKNI.
4.6. Permenakertrans No. 5 tahun 2012 tenang Standar Kompetensi Kerja Nasional.
4.7. ISO 17024: Rev. 2012. General requirement for bodies operating certification systems of persons.
4.8. Kepmenakertrans Nomor 77 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) Budidaya perikanan
4.9. Pedoman BNSP 210 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema
Sertifikasi.
4.10. ISIC (International Standard for International Classification of all Economic Activities) Revision 4, 2008.
4.11. ILO Guide to National Qualification Frameworks, 2007.
4.12. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2015 (KBLUI 2015).
4
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER
BUDIDAYA PERIKANAN
5
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER
BUDIDAYA PERIKANAN
6
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER
BUDIDAYA PERIKANAN
7. BIAYA SERTIFIKASI
7.1. LSP-KP menetapkan biaya sertifikasi untuk Operator sebesar Rp. 500.000,-/asesi.
7.2. . Biaya uji kompetensi ditransfer ke LSP Kelautan dan Perikanan dengan Nomor Rekening 100.032.426
Bank Bukopin Cab MT Haryono Jakarta
8. PROSES SERTIFIKASI
8.1. Persyaratan Pendaftaran
8.1.1. Pemohon memahami proses asesmen yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup
sertifikasi ,penjelasan proses penilaian hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang
sertifikat.
8.1.2. Pemohon mengajukan permohonan demgan mengisi formulir permohonan (APL-01) dan
dilengkapi dengan bukti berupa FC KTP, FC Ijasah terakhir, dll.
7
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER
BUDIDAYA PERIKANAN
8.1.3. Pemohon mengisi Formulir asesmen mandiri (APL-02) yang dilengkapi dengan bukti berupa
portofolio.
8.1.4. Pemohon menyatakan setuju dengan semua persyaratan yang berlaku.
8
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER
BUDIDAYA PERIKANAN
9.4.4. Personil yang membuat keputusan sertifikasi harus memiliki pengetahuan yang cukup dan
pengalaman dengan proses sertifikasi untuk menentukan apakah persyaratan sertifikasi telah
dipenuhi.
9.4.5. Sertifikat tidak diserahkan sebelum seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi.
9.4.6. Sertifikat Asisten Teknis Reproduksi Ternak berlaku selama 4 tahun terhitung sejak ditetapkan.
9.4.7. LSP-KP memerbitkan sertifikat kompetensi kepada semua yang berhak menerima dalam bentuk
surat dan dari atau kartu yang ditandatangani dan disyahkan oleh personil yang ditunjuk oleh
LSP-KP
9.4.8. Sertifikat kompetensi LSP-KP sesuai pedoman BNSP, dan dirancang untuk mengurangi risiko
pemalsuan.
9
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER
BUDIDAYA PERIKANAN
8.6.7. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP-KP menjamin bahwa dalam memastikan
terpeliharanya kompetensi pemegang sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
8.6.8. Sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP-KP disesuaikan dengan skema sertifikasi, minimum
mempertimbangkan beberapa hal berikut:
a. asesmen di tempat kerja;
b. pengembangan profesional;
c. wawancara terstruktur;
d. konfirmasi kinerja yang memuaskan secara konsisten dan catatan pengalaman kerja;
e. uji kompetensi;
f. pemeriksaan kemampuan fisik terkait tuntutan kompetensi.
8.8. Banding
8.8.1. LSP-KP menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan
terhadap banding. Proses penanganan banding mencakup setidaknya unsur-unsur dan metoda
berikut:
a. proses untuk menerima, melakukan validasi dan menyelidiki banding, dan untuk memutuskan
tindakan apa yang diambil dalam menanggapinya, dengan mempertimbangkan hasil banding
sebelumnya yang serupa;
b. penelusuran dan perekaman banding, termasuk tindakan-tindakan untuk mengatasinya;
c. memastikan bahwa, jika berlaku, perbaikan yang tepat dan tindakan perbaikan dilakukan.
8.8.2. LSP-KP membuat kebijakan dan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani
secara konstruktif, tidak berpihak, dan tepat waktu.
8.8.3. Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta.
10
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER
BUDIDAYA PERIKANAN
8.8.4. LSP-KP bertanggung jawab atas semua keputusan di semua tingkat proses penanganan
banding. LSP-KP menjamin bahwa personil yang terlibat dalam pengambilan keputusan proses
penanganan banding berbeda dari mereka yang terlibat dalam keputusan yang menyebabkan
banding.
8.8.5. Penyerahan, investigasi dan pengambilan keputusan atas banding tidak akan mengakibatkan
tindakan diskriminatif terhadap pemohon banding.
8.8.6. LSP-KP menerima banding, dan memberikan laporan kemajuan serta hasil penanganannya
kepada pemohon banding.
8.8.7. LSP-KP memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses
penanganan banding.
--------------------------------------------------
11