Anda di halaman 1dari 6

Legenda Dan Asal-Usul Ayam Cemani

Asal-Usul Ayam Cemani

Ada beberapa dugaan, namun yang pasti dia berasal dari Kedu, Jawa Tengah. Makanya satwa ini
dikenal juga sebagai ayam kedu. Satwa ini mulai naik daun ketika pertama kali tampil dalam
pekan raya di Semarang tahun 1926. Pemiliknya Tjokromihardjo, lurah Desa Kalikuto, Grabak,
di Magelang. Saat itu wilayah itu masih masuk dalam Karesidenan Kedu.
Menurut data, ayam kepala desa itu pernah tampil di Surabaya tahun 1924 dalam sebuah pekan
raya. Saat itu ayam itu dikenal sebagai ayam yang berwarna hitam saja. Tapi kemudian panitia
lomba satwa di Semarang menjuluki ayam hitam legam milik Tjokromihardjo sebagai ayam
kalikuto, karena berasal dari daerah itu.
Lucunya, pemilik menolak nama itu. Lalu diusulkan sendiri agar dinamakan ayam kedu saja
sebab memang berasal dari karesidenan tersebut. Usul tersebut diterima panitia maka resmilah
ayam yang berasal dari Kalikuto berjuluk ayam kedu.

Legenda Ayam Cemani


Tapi ada legenda yang juga sampai saat ini masih
hidup di sana yakni tentang asal-muasalnya ayam kedu. Konon, kehadiran satwa ini tak
disengaja. Menurut legenda sebelum lahirnya kota Temanggung, hidup seorang pertapa yang
sakti mandraguna yakni Ki Ageng Makukuhan, yang hobi mengoleksi ayam serba hitam, dan
hanya paruhnya yang berwarna putih.
Suatu hari, ketika sedang bertapa di sebuah kuburan keramat di wilayah Kedu, dia memperoleh
wangsit untuk mengobati penyakit putra Panembahan Hargo Pikukuh yang bernama Lintang
Katon, yakni diobati dengan ayam itu. Bagaimana proses selanjutnya tidak terlalu jelas, namun
akhirnya penyakit yang diderita anak semata wayang itu sembuh. Oleh karena tuah yang dimiliki
ayam itu akhirnya dijadikan lambang kesembuhan.

Sejarah dan Khasiat Ayam Cemani

Ayam Cemani merupakan ayam lokal asli Indonesia, yang asal-muasal sejarahnya berasal dari
Pulau Jawa.Kata cemani berasal dari bahasa jawa kuno yang artinya Hitam Legam,warna hitam
ini menyelimuti seluruh tubuh ayam lokal ini mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata rongga
mulut, lidah, pelatuk, bulu, sayap, ketiak, lubang dubur, siih, kaki,dan cakar.
Konon ayam cemani ini memiliki warna hitam yang sangat sempurna dengan presentase 100 %
warna keseluruhan nya hitam, bahkan sampai warna daging tulang dan darahnya semuanya
berwarna hitam, warna hitam menyelimuti seluruh tubuh dari bagian luar, hingga bagian
dalam/jeroan nya, mulai dari tenggorokan, rongga mulut, lidah, semua nya hitam.Melihat dari
kriteria dan ciri-ciri tersebut inilah yang disebut & di klaim sebagai : “Ayam Cemani Asli” atau
sering juga disebut dengan julukan (Hayam Hideung) kata orang Sunda.
Dulu nya asal-muasal ayam cemani ini adalah ayam kedu hitam, yang banyak dipelihara oleh
masyarakat jaman dahulu di kahuripan desa Kedu pada jaman Kerajaan Majapahit abad ke 19.
Ayam ini adalah ayam yang sangat istimewah pada jaman nya, sehingga ayam ini sangat di sukai
dan menjadi piaraan atau koleksi para gegeden, raja-raja jaman dahulu kala. Itulah yang
membuat ayam ini menjadi sangat eksklusif, memiliki nilai jual yang sangat fantastis dan sangat
berharga karena mengingat dulu nya saja ayam ini banyak dikoleksi para raja dan keturunan
ningrat.
Ayam Cemani berasal dari Ayam keturunan kedu hitam, yang di seleksi memiliki kemurnian
warna hitam dengan ciri khas bentuk jengger tunggal bergerigi (jantan).Entah berapa generasi
seleksi tersebut dilakukan demi untuk populasi dan kelestarian nya.Namun yang sangat
memperihatinkan hingga saat ini populasinnya semakin berkurang dan menyusut dibandingkan
populasi Ayam Cemani 100 tahun yang lalu, mengingat ayam ini sulit untuk di kembangbiakan
hingga beranak-pinak, ke regenerasi anak dan turunan nya,…
Hal inilah yang membuat Ayam Cemani ini kini menjadi semakin langka, dan sulit di dapatkan,
sehingga ayam ini menjadi banyak di buru dan di cari orang, hingga saat ini hanya segelintir
orang saja yang memiliki nya.
1. Sebagai Pembawa Hoki
Melihat dari keistimewaan dan keunikan ayam tersebut, beberapa kriteria yang tidak dimiliki
ayam lain, sehingga Ayam Cemani ini memiliki nilai dan kelas tersendiri, dengan tingkat level
sangat istimewa,karena disamping sebagai untuk peliharaan pribadi atau koleksi, konon katanya
dengan memelihara ayam tersebut bisa sebagai pembawa Hoki bagi pemiliknya, dan juga bisa
mendatangkan banyak rejeki bagi yang memiliknya, hal ini di akui kesaksian salah seorang yang
kini sudah menjadi Pengusaha Property sukses papan atas di Jakarta yang memelihara ayam
tersebut.
” Alhamdulillah, setelah kami memelihara Ayam Cemani, setiap kali kami mengikuti tender
selalu menang tender dan berjalan mulus, hingga kami mendapatkan beberapa proyek besar dan
bisa ekspansi ke bidang bisnis lain nya dengan penigkatan Asset berkali-kali lipat. Namun
semuanya itu selain karena Hoki, usaha dan kerja keras, juga berkat Do’a bantuan serta izin dan
ridho Allah SWT. Padahal dulunya kami hanya seorang mandor bangunan biasa yang menagani
borongan bangunan proyek-proyek kecil kelas gurem. Namun setelah memelihara Ayam Cemani
banyak perubahan yang kami dapatkan, dan mendatangkan banyak rejeki yang tidak disangka-
sangka,..Alhamdulillah barokah,…..kami merasa sangat bersyukur pada Tuhan ”

2.Untuk Tumbal Persyaratan Kebutuhan Ritual/Ruwat Ghaib

Ayam Cemani banyak dibutuhkan dan dicari orang untuk persyaratan tumbal kebutuhan
ritual/ruwat ghaib seperti : ritual penggalian harta karun (sajen khodam) pengobatan, ruwat
bangunan pabrik, gedung, mall, plaza, hotel,ruko, toko, kantor, rumah, dll, untuk ruwat penglaris
dagangan di kantin, toko, kios,pasar, dll. untuk ritual/ruwat pembangunan proyek-proyek besar
seperti : pembangunan jembatan, bendungan, terowongan, explorasi pertambangan,
pembangunan jalan tol, terminal, bandara, pelabuhan serta proyek-proyek besar lain nya yang
berhubungan dengan Alam. Selain itu Ayam Cemani biasa juga di gunakan untuk ruwat
syukuran bumi, laut, gunung/kawah, ruwat memandikan benda pusaka, serta ruwat buang sial,
sulit jodoh, pemikat lawan jenis bagi seseorang.
Pada pelaksanaanya Ayam Cemani dibuat untuk tumbal atau sajen/sajian, kemudian di
laksanakan ritual khusus ayam dimandikan dengan kembang 7 rupa, di bacakan mantra2 atau
jampi2 khusus oleh (oran pintar) lalu disembelih untuk diambil darah dan dagingnya, setelah itu
di suguhkan/dipersembahkan sebagai tumbal mahluk ghaib atau istilah nya untuk mengusir roh
jahat sebagai syarat agar setiap proyek pembangunan berjalan lancar dan terhindar dari
malapetaka serta marabahaya lainnya. tumbal tersebut sebagai penangkal dari ganguan mahluk
halus, seperti kesurupan dan guna-guna lainnya.

3. Berapa Harga Jual Ayam Cemani ?


Melihat semakin berkurang dan semakin langka nya ayam ini, dan sangat sulit dicari untuk
mendapatkan nya, kerena hingga saat ini hanya segelintir orang saja yang memilikinya,…Itupun
sebagian dari mereka (pemiliknya) tidak ingin menjualnya,Apalagi ayam ini semakin banyak
dicari dan dibutuhkan banyak orang sebagai syarat/persyaratan untuk keperluan
Hajat/kepentingan tertentu, maka Ayam Cemani memiliki harga jual selangit, sangat fantastis,
dengan harga jual bervariatip , ada yang menjual dengan harga Rp50.000.000,-per/ekor sampai
dengan Rp250.000.000,-per/ekor,tergantung sipemilik mau melepas harga tersebut,….
Namun setinggi apapun harga yang ditawarkan, tetap saja banyak orang yang berminat dan
mampu berani membelinya, kerena sebanding dengan khasiat serta kegunaan nya, apalagi bagi
orang-orang yang benar-benar sangat membutuhkan-nya, seperti orang-orang yang sedang punya
hajat/kepentingan tertentu, seperti pemburu harta karun, kollektor barang2 antik,benda2 seni &
pusaka, paranormal, pengusaha, pejabat, dll. Berapapun harga yang ditawarkan,……..?? tetap
saja mereka berani beli,…….ya, nama-nya juga ayam pembawa Hoki.
Ayam Cemani dikenal sebagai ayam mistis.
Sedikit yang diketahui tentang ayam ini. Cemani adalah sebuah desa dekat kota Solo Jawa
Tengah. berkembang biak ini ditemukan di Jawa Tengah dan Timur, Pulau Madura dan di
Sumatra. Banyak persilangan & varian ditemukan. Cemani dalam bahasa Sunda bisa diartikan
sebagai Hitam
Ayam Cemani, terutama yang hitam sempurna memiliki nilai yang sangat tinggi di Indonesia,
karena diyakini bahwa mereka memiliki kekuatan mistik.
berkembang biak ini pertama kali dijelaskan pada tahun 1920-an, oleh penjajah Belanda.
“Pendiri” utama dari berkembang biak diyakini Mr Tjokromihardjo dari Grabag, Magelang,
sebuah kota di Jawa Tengah, yang putranya adalah saat ini pemilik sebuah pertanian lapisan
besar komersial. Tetapi bahkan sebelumnya, ayam serupa telah lama digunakan dalam upacara
oleh pengadilan Jawa.
Karakteristik yang paling penting dari Ayam Cemani adalah bahwa benar-benar hitam: bulu
hitam dengan bersinar kehijauan, kaki hitam dan kuku jari kaki, paruh hitam dan lidah, sisir
hitam dan pial, daging hitam dan tulang dan bahkan darah hitam dan organ.
Berat badan untuk pria adalah 1,8 kg, untuk wanita 1-1,2 kg. Mereka memiliki tubuh, sempit
kompak, sisir tunggal dengan 7 tips, ekor, lurus datar, menyentuh tanah. Kaki tajam taji.
Sulit untuk memberikan deskripsi yang tepat dari perkembangbiakan ayam ini. Upaya bersama
harus dilakukan untuk datang ke standar internasional, dan untuk berkembang biak populasi
Cemani dan melestarikan beberapa karakteristik mereka sangat unik.

Ayam Cemani
Hitam Legam yang Eksotis
Warna hitam bagi banyak orang berkesan magis dan memiliki kekuatan supra natural. Centeng
Belanda atau Si Jampang, kurang berwibawa bila tak berpakaian hitam-hitam. Begitu pula
makhluk yang memiliki warna hitam itu pun dianggap memiliki tuah atau kutukan. Ingat dengan
kisah-kisah kucing hitam atau burung gagak? Bagaimana dengan ayam cemani yang memiliki
bulu, jenger, tulang, daging, kulit, kaki dan taji serbahitam?
Ini yang menarik. Ayam cemani bukan cuma dianggap ayam keramat, namun juga ayam hias
yang khas Indonesia. Memang hewan ini konon punya kemampuan menolak bala. Bagi yang
mempercayainya jika memakan dagingnya bisa menyembuhkan penyakit tertentu. Kepercayaan
akan hal-hal gaib itu kini masih ada di sebagian masyarakat, namun kian menipis. Kini dia lebih
sebagai ayam hias yang eksotik dan diburu para hobbies lokal dan mancanegara untuk dikoleksi.
Cemani adalah kata Sanskerta untuk hitam. Jenis ayam ini awalnya disebut ayam kedu. Dalam
perkembangan ayam kedu itu terjadi banyak varian yang tidak lagi memiliki warna murni hitam.
Sehingga ayam kedu yang masih tetap mempertahankan kehitam legamnya disebut oleh para
hobbies sebagai ayam cemani.
Genetika
Ayam kedu yang ikut dalam kontes tersebut, menurut sebuah telaah, berasal dari keturunan ayam
kampung yang dibeli dari daerah Gunung Sumbing. Ayam ini cukup besar dan diduga hasil
silangan liar antara ayam Inggris yang diboyong orang pada era Raffles berkuasa (1811-1816).
Kala itu, konon ada orang Inggris yang membawa dua ekor ayam betina dan seekor jantan asing,
yang diduga termasuk jenis ayam ternak Dorking. Mereka dipelihara di daerah Dieng. Mungkin
karena kandangnya sederhana dan kurang pengawasan, ayam-ayam itu menyeleweng dan
berbaur dengan ayam kampung setempat. Dari keturunannya lebih lanjut terciptalah ayam lokal
unggul. Oleh masyarakat setempat ayam ini yang disebut sebagai ayam kedu.
Sementara telaah lain menyebutkan ayam hitam milik Tjokromihardjo bukanlah asli ayam kedu.
Sebab ia merupakan hasil kawin silang antara ayam kampung hasil belian dengan ayam
australorp, yang penyilangannya dilakukan sendiri oleh pemiliknya.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.ocehan.com/showthread.php/1938-Ayam-Cemani-%28-Ayam-berwarna-Hitam-
seluruh-tubuh%29!
Diakses pada 8 Maret pukul 18.20 WIB

http://ayamcemani10.wordpress.com/2011/02/05/sejarah-ayam-cemani/

http://archive.kaskus.us/thread/4929125

http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2010/03/sejarah-dan-khasiat-ayam-cemani.html
Diakses pada 10 maret pukul 11.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai