Anda di halaman 1dari 6

Ayam:

Ayam (Gallus gallus domesticus) adalah binatang unggas yang biasa dipelihara untuk
dimanfaatkan daging, telur, dan bulunya. Ayam peliharaan merupakan keturunan langsung dari
salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau
ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antar ras ayam telah menghasilkan
ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah
ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula
dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang
jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
Ayam memasok dua sumber protein dalam pangan: daging ayam dan telur.
Biologi dan habitatnya:
Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang
hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan
plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning
yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam
jantan (jago) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar,
dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek
atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Mengenai jenis kelamin ini diatur
oleh sistem hormon. Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat
berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan
sewaktu-waktu dapat aktif.

Ayam jantan yang sedang berkokok di pagi hari.


Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini
sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia makanan
baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik,
mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon.
Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas pemangsa, seperti elang.
Macam-macam:
Karena ayam termasuk unggas peliharaan populer dan murah, muncul berbagai istilah teknis akibat
kegiatan penangkaran dan peternakan ayam.
Berdasarkan fungsi
Menurut fungsinya, orang mengenal

 ayam broiler, untuk dimanfaatkan dagingnya;


 ayam petelur, untuk dimanfaatkan telurnya;
 ayam hias atau ayam timangan (pet, klangenan), untuk dilepas di kebun/taman atau
dipelihara dalam kurungan karena kecantikan penampilan atau suaranya (misalnya ayam
golden pheasant dan ayam pelung; ayam bekisar dapat pula digolongkan ke sini meskipun
bukan ayam peliharaan sejati);
Istilah ayam sayur dipakai untuk ayam kampung atau ayam aduan yang selalu kalah, dan tidak
diseleksi khusus sebagai ayam pedaging.
Berdasarkan ras:
Di Indonesia dikenal istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung). Dalam pengertian
"ayam ras" menurut istilah itu yang dimaksud sebenarnya adalah ras yang dikembangkan untuk
usaha komersial massal, seperti Leghorn ("lehor"). Ke dalam kelompok ayam buras terdapat pula
ras lokal ayam yang khas, tetapi tidak dikembangkan untuk usaha komersial massal. Ayam-ayam
ras lokal demikian sekarang mulai dikembangkan (dimurnikan) sebagai ayam sabung, ayam
timangan (pet), atau untuk acara ritual. Berikut ini adalah ras lokal ayam di Nusantara yang telah
dikembangkan untuk sifat/penampilan tertentu:

 ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang memiliki kokokan
yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias;
 ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri khas
warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging dan ayam hias;
 ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan tegap dan
ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam pedaging dan hias;
Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe khas tertentu namun sifat itu
tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti:

 ayam walik (frizzle), ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak berdiri;
 ayam bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya, sekarang mulai
dibiakmurnikan;
 ayam katai (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi panjang kaki
dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"), terdapat berbagai ras lokal dan ras
murni seleksi yang masuk kategori ini;
 ayam ketawa, ayam (jantan) seleksi dengan suara kokok terputus-putus seperti orang tertawa,
diduga pertama kali sengaja diseleksi di Sulawesi Selatan, tetapi sekarang telah tersebar di
berbagai tempat.
 Penggunaan oleh manusia:
Pertanian:
ebih dari 50 miliar ekor ayam dipelihara setiap tahun sebagai sumber daging dan telur.[2] Di Amerika
Serikat saja, lebih dari 8 miliar ekor ayam dipotong setiap tahun untuk daging,[3] dan lebih dari 300
juta ekor ayam dipelihara untuk produksi telur.[4] Sebagian besar unggas dipelihara
dalam peternakan pabrik. Menurut Worldwatch Institute, 74% daging unggas dunia dan 68% telur
diproduksi dengan cara ini.[5] Salah satu alternatif untuk peternakan unggas intensif adalah
peternakan bebas kandang.
Gesekan antara kedua metode utama ini telah menyebabkan masalah jangka panjang
mengenai konsumerisme etis. Para penentang peternakan intensif berargumen bahwa ini merusak
lingkungan, menciptakan risiko kesehatan bagi manusia, dan tidak manusiawi.[6] Pendukung
peternakan intensif berpendapat bahwa sistem mereka yang sangat efisien menghemat lahan dan
sumber daya pangan karena peningkatan produktivitas, dan bahwa hewan-hewan tersebut dijaga di
fasilitas yang canggih dan ramah lingkungan.[7]

Dipelihara untuk daging:


Ayam yang dipelihara untuk daging disebut ayam broiler. Ayam secara alami akan hidup selama
enam tahun atau lebih, tetapi jenis ayam broiler biasanya memerlukan waktu kurang dari enam
minggu untuk mencapai ukuran potong.[8] Sebuah ayam broiler jelajah bebas atau organik biasanya
akan dipotong pada usia sekitar 14 minggu.
Di pelihara untuk telur:
Ayam yang dipelihara utamanya untuk telur disebut ayam petelur. Di Inggris saja, lebih dari 34 juta
telur dikonsumsi setiap hari.[9] Beberapa jenis ayam betina dapat menghasilkan lebih dari 300 telur
per tahun, dengan jumlah telur yang tercatat tertinggi adalah 371 telur dalam 364 hari.[10] Setelah 12
bulan bertelur, kemampuan bertelur ayam betina komersial mulai menurun hingga titik di mana
kawanan tersebut tidak lagi layak secara komersial. Ayam betina, terutama dari sistem kandang
baterai, terkadang menjadi lemah atau telah kehilangan sejumlah besar bulu mereka, dan harapan
hidupnya telah berkurang dari sekitar tujuh tahun menjadi kurang dari dua tahun.[11]
Di Inggris dan Eropa, ayam petelur kemudian dipotong dan digunakan dalam makanan olahan atau
dijual sebagai 'ayam sup'.[11] Di beberapa negara lain, kawanan kadang-kadang mengalami moulting
paksa daripada dipotong untuk membangkitkan kembali kemampuan bertelur. Ini melibatkan
penghentian makanan secara total (dan kadang-kadang air) selama 7-14 hari[12] atau cukup lama
untuk menyebabkan penurunan berat badan sebesar 25 hingga 35%,[13] atau hingga 28 hari dalam
kondisi eksperimental.[14] Hal ini merangsang ayam untuk kehilangan bulunya tetapi juga
membangkitkan kembali produksi telur. Beberapa kawanan dapat mengalami moulting paksa
beberapa kali. Pada tahun 2003, lebih dari 75% dari semua kawanan mengalami moulting paksa di
AS.[15]
Penyakit dan kelainan:
Ayam rentan terhadap beberapa parasit, termasuk kutu, kutu burung, caplak, kutu kasur, dan cacing
usus, serta beberapa penyakit lainnya. Meskipun namanya sama, ayam tidak terpengaruh
oleh cacar ayam, yang umumnya hanya menyerang manusia.[28] Ayam dapat membawa dan
menularkan salmonella melalui dedaunan dan kotoran mereka. Di Amerika Serikat, Centers for
Disease Control and Prevention menyarankan untuk tidak membawa mereka ke dalam ruangan
atau membiarkan anak-anak kecil memegangnya.[29][30]

Berikut Ini Cara Berkembang Biak Ayam dan


Tahapan Pertumbuhannya hingga Dewasa

1. Cara Berkembang Biak Ayam

Pada umumnya, ayam betina dapat mulai berkembang biak


ketika memasuki usia 5 hingga 7 bulan. Sementara itu, dalam
hal frekuensi bertelur, ayam dipengaruhi oleh musim dan usia.

Pada hewan, proses perkembangbiakan dimulai dengan


terjadinya pembuahan. Dimana sel telur dan seperma akan
bertemu dan membentuk zigot. Dari zigot itulah akhirnya
menjadi sebuah telur.
Sebelum menjadi telur, zigot disimpan dalam tubuh ayam
betina. Zigot tersebutlah yang akhirnya menjadi embrio.
Embrio yang pada akhirnya ditutupi oleh cangkang, dan
disebut sebagai telur.

Proses zigot menjadi telur dalam tubuh ayam betina biasanya


memakan waktu 24 hingga 26 jam. Setelah itu, ayam dapat
bertelur. Akan tetapi, uniknya ayam akan bertelur pada pagi
hari, bukan malam hari. Induk ayam dewasa mampu bertelur
hingga 12 belas butir

Setelah bertelur, ayam betina bisa langsung membentuk telur


baru tanpa adanya pembuahan lagi. Sebab pada tubuh ayam
betina masih tersisa seperma ayam jantan. Hal ini yang
kemudian membuat ayam betina dapat melakukan fertilisasi
telur hingga seminggu kemudian.

Ketika telah dikeluarkan dari badan induknya, telur tidak dapat


langsung menetas. Telur membutuhkan proses inkubasi
sebelum akhirnya menjadi anak ayam.

Proses inkubasi atau pengeraman telur biasanya memakan


waktu sekitar 21 hari. Selama proses berlangsung, telur
membutuhkan suhu yang sama dengan suhu tubuh induknya.

2. Ayam Bisa Bertelur Meskipun Tidak Dibuahi

Ayam betina dapat terus memproduksi telur walaupun tidak


terjadi proses pembuahan. Akan tetapi, telur tanpa proses
pembuahan ini nantinya tidak dapat menetas. Telur ini yang
kemudian disebut sebagai telur infertil.

Kondisi ini sama dengan ayam ternak. Dimana ayam betina


dipisahkan dari ayam jantan dan sengaja dipelihara untuk
diambil telurnya. Maka dari itu, telur yang sering kita temui di
pasar merupakan telur infertil.
Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan untuk
menemukan telur hasil pembuahan di pasar. Akan tetapi tidak
perlu khawatir akan menetas. Sebab telur hanya akan menetas
ketika suhu disekelilingnya hangat.

3. Tahapan Pertumbuhan Ayam

Seperti halnya makhluk hidup lainnya, ayam harus melewati


tahap pertumbuhan hingga dapat bertelur. Beberapa fase
pertumbuhan ayam dapat dibagi sebagai berikut:

1. Telur atau Zigot

Sama halnya dengan unggas lainnya, ayam terlebih dahulu


berasal dari telur. Telur dalam hal ini berfungsi sebagai tempat
organis yang menampung zigot. Dimana di dalam
cangkangnya, sebuah embrio berkembang hingga dapat
bertahan hidup sendiri.

Embrio tersebut kemudian akan menetas setelah beberapa


saat, biasanya 21 hari. Sebelum dapat menetas, telur harus
diinkubasi terlebih dahulu. Inkubasi biasanya dilakukan secara
alami oleh ayam, ataupun dengan alat berupa inkubator.

2. Anak Ayam

Setelah telur menetas, anak ayam yang abru saja ditetaskan


masih membutuhkan suhu hangat. Oleh karena itu, biasanya
peternak memindahkan mereka ke ruangan khusus.

Kemudian, setelah berumur sekitar 3 hari, anak ayam baru


dapat dikenali. Anak ayam jantan biasanya memiliki
pertumbuhan bulu lebih lambat, dibandingkan betina. Bulu
pada ayam berumur 3 sampai 5 hari biasanya masih terlihat
seperti jarum, dan belum lebat.
Anak ayam yang masih kecil ini, biasanya akan diasuh dulu
oleh induknya sebelum memasukia usia dewasa. Lamanya
pengasuhan induk ayam ke anaknya ini sekitar 65 hari.

3. Ayam Dewasa

Ayam yang telah melewati fase anak, kemudian masuk pada


tahap dewasa. Fase dewasa pada ayam sekaligus menandakan
bahwa ia memasuki tahap reproduksi awal. Jika melihat
umurnya, ayam betina memulai pembuahan dan mempunyai
cukup telur pada usia 7 sampai 8 bulan.

Ayam dewasa yang sehat umumnya dapat dilihat dari ciri-ciri


tubuhnya. Ayam sehat akan memiliki mata yang bersinar, kaki
yang bersih dan kering, serta bulu mengkilap.

Jika ayam tidak memiliki ciri tersebut maka wajib dipantau


kesehatan ayamnya. Sebab, ayam yang sehat akan
menghasilkan telur yang banyak dan berkualitas.

Kesimpulannya, ayam merupakan hewan dalam kelompok


ovipar. Ayam dapat bertelur walaupun tidak dibuahi. Akan
tetapi, jika membutuhkan telur untuk ditetaskan, telur tersebut
harus hasil dari pembuahan.

Sama halnya dengan hewan dalam kelompok ovipar, cara


berkembang biak ayam melalui telur. Agar dapat menetas
dengan sempurna, telur harus melalui proses inkubasi selama
21 hari. Hingga pada akhirnya dapat menjadi anak ayam.

Anda mungkin juga menyukai