Anda di halaman 1dari 3

Ayam (Gallus gallus domesticus) adalah binatang unggas yang biasa dipelihara untuk

dimanfaatkan daging, telur, dan bulunya. Ayam peliharaan merupakan keturunan langsung dari
salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau
ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antar ras ayam telah menghasilkan
ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah
ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula
dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang
jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
Ayam memasok dua sumber protein dalam pangan: daging ayam dan telur.
Sudut pandang tradisional peternakan ayam dalam domestikasi spesies ini termaktub
dalam Encyclopædia Britannica (2007): "Manusia pertama mendomestikasi ayam asal India untuk
keperluan adu ayam di Asia, Afrika, dan Eropa. Tidak ada perhatian khusus diberikan ke produksi
telur atau daging.
Biologi dan habitat

Telur ayam.
Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang
hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan
plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning
yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam
jantan (jago) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar,
dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek
atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Mengenai jenis kelamin ini diatur
oleh sistem hormon. Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat
berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan
sewaktu-waktu dapat aktif.

Ayam jantan yang sedang berkokok di pagi hari.


Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini
sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia makanan
baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik,
mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon.
Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas pemangsa, seperti elang.
Macam-macamnya

Ayam Sumatra
Karena ayam termasuk unggas peliharaan populer dan murah, muncul berbagai istilah teknis akibat
kegiatan penangkaran dan peternakan ayam.
Berdasarkan fungsi
Menurut fungsinya, orang mengenal

 ayam broiler, untuk dimanfaatkan dagingnya;


 ayam petelur, untuk dimanfaatkan telurnya;
 ayam hias atau ayam timangan (pet, klangenan), untuk dilepas di kebun/taman atau
dipelihara dalam kurungan karena kecantikan penampilan atau suaranya (misalnya ayam
golden pheasant dan ayam pelung; ayam bekisar dapat pula digolongkan ke sini meskipun
bukan ayam peliharaan sejati);
Istilah ayam sayur dipakai untuk ayam kampung atau ayam aduan yang selalu kalah, dan tidak
diseleksi khusus sebagai ayam pedaging.
Berdasarkan ras

Ayam "bantam" adalah istilah bahasa Inggris untuk ayam


katai atau setengah katai hasil seleksi.
Di Indonesia dikenal istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung). Dalam
pengertian "ayam ras" menurut istilah itu yang dimaksud sebenarnya adalah ras yang
dikembangkan untuk usaha komersial massal, seperti Leghorn ("lehor"). Ke dalam
kelompok ayam buras terdapat pula ras lokal ayam yang khas, tetapi tidak dikembangkan
untuk usaha komersial massal. Ayam-ayam ras lokal demikian sekarang mulai
dikembangkan (dimurnikan) sebagai ayam sabung, ayam timangan (pet), atau untuk acara
ritual. Berikut ini adalah ras lokal ayam di Nusantara yang telah dikembangkan untuk
sifat/penampilan tertentu:

 ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang memiliki
kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias;
 ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri
khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging
dan ayam hias;
 ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan tegap
dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam pedaging dan hias;

Ayam walik putih.


Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe khas tertentu namun
sifat itu tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti:

 ayam walik (frizzle), ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak berdiri;
 ayam bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya, sekarang mulai
dibiakmurnikan;
 ayam katai (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi panjang
kaki dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"), terdapat berbagai ras
lokal dan ras murni seleksi yang masuk kategori ini;
 ayam ketawa, ayam (jantan) seleksi dengan suara kokok terputus-putus seperti orang
tertawa, diduga pertama kali sengaja diseleksi di Sulawesi Selatan, tetapi sekarang
telah tersebar di berbagai tempat.

Anda mungkin juga menyukai