FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan
dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak.
Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para
pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi
dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam
seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging
dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan
ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga
kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan
seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang
ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik
petelur unggul.
Menginjak awal tahun 1900-an, ayam liar itu tetap pada tempatnya akrab
mulai mengenal ayam lain selain ayam liar itu. Dari sini, orang mulai
membedakan antara ayam orang Belanda (Bangsa Belanda saat itu menjajah
Indonesia) dengan ayam liar di Indonesia. Ayam liar ini kemudian dinamakan
ayam lokal yang kemudian disebut ayam kampung karena keberadaan ayam itu
memang di pedesaan. Sementara ayam orang Belanda disebut dengan ayam luar
negeri yang kemudian lebih akrab dengan sebutan ayam negeri (kala itu masih
Ayam yang pertama masuk dan mulai diternakkan pada periode ini adalah
ayam ras petelur white leghorn yang kurus dan umumnya setelah habis masa
produktifnya. Antipati orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga
menjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam
Penyebabnya, dasar genetis antara ayam kampung dan ayam ras petelur dwiguna
ini memang berbeda jauh. Ayam kampung dengan kemampuan adaptasi yang luar
membedakan produksi kedua ayam ini. Walaupun ayam ras itu juga berasal dari
masih memiliki prospek yang bagus, terlebih lagi konsumsi protein hewani masih
kecil. Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan 55
g yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein hewani
diternakan untuk dihasilkan daging atau telurnya, karena sudah banyak peternakan
ayam yang menyebar diseluruh Indonesia bahkan sampai diluar negeri, baik
petelur yang kami kunjungi, yang dimana peternakan tersebut dimiliki individu.
Adapun nama pemiliknya yaitu Rochman Hadi, peternakan ini terletak di daerah
Ayam itu sendiri terbagi ke dalam dua jenis yaitu ayam jenis pedaging dan
ayam jenis petelur. Ayam jenis pedaging, pastinya dibudidayakan karena untuk
dihasilkan daging dalam jumlah yang banyak dengan kualitas yang baik,
yang banyak dan kualitas yang baik. Dalam beternak, kita perlu memperhatikan
mulai dari pakan, kandang, penyakit serta pengobatannya, sifat genetikanya, asal
kandang yang jauh dari pemukiman, tapi dekat dengan sumber pakan, air, dan
pemasaran. Selain itu yang perlu diperhatikan yaitu mengenai struktur atau desain
suhu pada kandang, kapasitas yang baik untuk jumlah ternak yang dihuni
didalamnya.
Dalam hal penyakit pada ayam petelur juga perlu diperhatikan karena
sangat penting juga dalam hal mengawinkan ternaknya, agar anakannya yang
dihasilkan nanti dalam kulaitas yang baik. Penyakit pada ayam umumnya sama,
yaitu diantaranya penyakit tetelo, pilek atau flu, cacar ayam dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
peliharaan merupakan keturunan langsung dari salah satu sub-spesies ayam hutan
merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (Bangkiva fowl). Ayam di dalam
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Gallus
terdapat dua tipe yaitu petelur putih dan petelur cokelat. Ayam petelur putih atau
biasa dikenal sebagai tipe ringan, yang di khususkan untuk bertelur dengan ciri-
ciri tubuh ramping, warna bulu putih, berjengger merah, dapat memproduksi telur
kurang lebih 260 butir/ekor/tahun. Ayam ini berasal dari galur murni white
leghorn yang memiliki sifat sensitif terhadap cuaca panas dan keributan. Apabila
kaget atau kepanasan maka produksinya akan cepat menurun. Ayam petelur yang
lain adalah tipe medium. Tubuhnya tidak terlalu kurus, tapi tidak juga terlihat
gemuk. Produksi telur cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang
banyak, sehingga disebut ayam tipe dwiguna. Karena warnanya cokelat maka,
ayam ini sering disebut ayam petelur cokelat. Produksi telur kurang lebih 200
butir/ekor/tehun. Sebagai contoh adalah ayam stain loghman (gambar 1), yang
butir/ekor/tahun.
B. Industri Kandang
terhindar dari pengaruh cuaca buruk (hujan, panas, dan angin), hewan buas dan
lingkungan yang nyaman agar terhindar dari stress, sehingga kesehatan ternak
dapat terjaga dan produksi dapat maksimal (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006).
Menurut Chan dan Zamrowi (2000), dalam pemeliharaan ayam sebaiknya
dikatakan bahwa, teknik pembuatan kandang harus memenuhi tiga kriteria yang
meliputi : aspek kesehatan, aspek ekonomi dan aspek produksi, selain itu kandang
di harapakan dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman sehingga ayam menjadi
tidak stress.
Prinsip dasar yang perlu dalam pembuatan kandang ayam dalam suatu
Sirkulasi udara di peternakan harus baik. 2. Kandang harus cukup terkena sinar
Menurut Chan dan Zamrowi (2000) macam-maam kandang yang dapat digunakan
lantainya kandang dibagi menjadi dua yaitu: 1. Kandang sistem litter dimana kaki
ayam tidak langsung berpijak pada lantai plester atau tanah, namun dilantai
dilapisi dengan litter atau sekam. Sekam yang digunakan bisa menggunakan
sekam padi, serbuk gergaji, dan pasir. 2. Kandang sistem panggung karena lantai
kandang ini dibuat seperti panggung, tiang rumah dan lantai dibuat dari bilah-
bilah bambu. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kandang ini bisa
menggunakan bambu atau kayu, dengan kandang sistem ini, maka kotoran ayam
menjadi, 1. Bentuk atap semi monitor dimana udara masuk ke dalam kandang
melalui bagian atap yang terbuka pada sebagian sisinya. 2. Bentuk atap monitor
yaitu kandang yang mempunyai saluran udara pada bagian atap yang lebih
sempurna, karena bagian atap monitor terbuka seluruh kandang yang mempunyai
saluran udara pada bagian atap yang lebih sempurna, karena bagian atap monitor
terbuka seluruhnya sehingga peredaran udara dalam kandang menjadi lebih baik,
udara busuk dan gas CO2 mudah keluar dan mudah digantikan dengan udara
segar dari luar. 3. Bentuk atap gable yaitu atap yang tertutup seluruhnya atau
Kandang koloni atau sering disebut kandang loteng (bertingkat) bentuknya hampir
sama dengan dengan kandang batery hanya saja tidak ada penyekat di dalamnya;
menyerupai batery, dan alas kandang dibuat menggunakan kawat atau bilah-bilah
bambu, setiap ruangan dapat menampung satu sampai dua ekor ayam. Adapun
ukuran untuk kandang batery ini dengan panjang 45 cm, lebar 20-30 cm, tinggi 45
cm (gambar 2)
Gambar 2. Bentuk kandang ayam petelur (a. kandang postal, b. kandang koloni, c.
kandang battery),(anonimus, 2014)
Menurut Chan dan Zamrowi (2000) Keuntungan kandang sistem battery
permulaan, biaya kandang atau perlengkapanya relatif lebih mahal. 2. Ayam yang
tambahan dari luar. 3. Sering banyak lalat di sekitar kandang, jika pembuangan
yang dibuat dengan sistem dinding terbuka dengan ditutup kawat burung, bilah
bambu, atau kawat kasa. Ada pula kandang terbuka yang tanpa menggunakan
bahan dinding sama sekali (gambar 3). Udara segar akan mudah masuk, semakin
banyak bagian kandang yang terbuka, semakin baik pula pergantian udara
Indonesia dan dapat mengatasi iklim tropis di Indonesia. Namun, karena kondisi
atau berat badan antar ayam hampir sama, sehingga diharapkan pada saat dewasa
kelamin terjadi secara serentak. Pertambahan berat badan perlu dijaga agar tidak
terjadi penurunan atau kenaikan yang sangat tajam setiap minggunya. Penyusunan
pakan ayam fase grower perlu diperhatikan kualitas bahan bahannya. Sebelum
menyusun pakan sabaiknya semua bahan yang akan digunakan diujikan terlebih
Jika kandungan nutrisi sudah diketahui maka pakan dapat disusun dengan mudah
sesuai kebutuhan.
antara lain: a. Protein berguna untuk mengganti sel-sel di dalam tubuh yang sudah
rusak. Selain itu untuk pertumbuhan dan merupakan unsur pembentukan telur-
produksi dan meningkatkan daya tahan tubuh pada ayam. c. Mineral berguna
(Ca), phospor (P), garam dapur (NaCl) dan mangan (Mn). d. Grit berguna untuk
tenaga pada ayam, sebagai sumber-sumbernya berasal dari bekatul, jagung, beras
merah (gabah). Zat ini juga merupakan sebuah faktor untuk pembentukan telur
yang utama pada ayam petelur. f. Hijauan ini berfungsi sebagai sumber vitamin
bahwa pada fase grower perlu di tekankan bahwa pemberian pakan akan sangat
menentukan berat badan yang dicapai, sehingga pemberian pakan harus dilakukan
dengan hati-hati. Biasanya sistem pemberian pakan dilakukan dengan sistem jatah
berkisar 15-17%, dan energi metabolisme 2.900 kkal/kg. Air minum harus selalu
cukup karena jika kekurangan air minum dapat menurunkan hasil produksi.
lingkungan kandang maka akan semakin tinggi konsumsi air. Ini disebabkan
terjadi kenaikan evaporasi air dari tubuh ternak. Sebaliknya bila temperatur lebih
D. Kesehatan ayam
Tindakan yang sering dilakukan peternak untuk menjaga peternakan dari
infeksi penyakit menurut Kartasudjana dan Suprijatna (2006) salah satunya adalah
komplek perkandangan. Tempat sekitar kandang juga harus bebas dari sampah
akan mengundang hewan liar, lalat, dan serangga yang dikhawatirkan membawa
Menurut Rasyaf (2005) sanitasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
Sanitasi kandang dan lingkungan sasaran utama bagi sanitasi kandang dan
gudang telur, dan parit yang ada di sekitar kandang dan gudang. Apabila kandang
telah kosong, selanjutnya kandang tersebut harus segera di cuci, dan diberi
Sanitasi petugas anak kandang adalah mereka yang bekerja di kandang antara
penanganan terhadap produksi telur. Upaya untuk bebas dari kuman, maka
petugas masuk ke dalam kandang, alas kaki harus dicelupkan ke dalam larutan
harus mengenakan pakaian harian kerja. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi
Sanitasi terhadap ayam sasaran sanitasi bukan hanya terbatas pada kandang dan
peralatan serta petugasnya, tetapi kelompok ayam yang dikelola pun juga harus
mendapat perlakuan sanitasi. Upaya sanitasi terhadap kelompok ayam ini dapat
penyakit dibagi melalui dua cara, yaitu melalui tata laksana harian dan melalui
yang lainnya. Prinsip pencegahan melalui tata laksana harian adalah menciptakan
suasana tenang, bersih, dan nyaman di peternakan. Sifat peternak yang hati-hati
Kebersihan dan rasa kasih sayang pemelihara merupakan keadaan yang sangat
diderita oleh unggas. Obat juga diberikan sesuai dosis, julah serta waktu yang
pertumbuhan unggas. Secara alami unggas dapat tumbuh sehat jika mendapatkan
vaksinasi digunakan cairan yang mengandung virus lemah yang disebut vaksin,
Vaksin dibagi menjadi dua yaitu, vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin
aktif adalah vaksin yang mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan
lebih lama bila dibandingkan dengan vaksin inaktif. Vaksin inaktif adalah vaksin
yang mengandung virus yang dilemahkan atau dimatikan tanpa merubah struktur
persyaratan yang harus dipenuhi dalam vaksinasi yaitu, 1. Ayam yang divaksinasi
harus sehat. 2. Dosis dan kemasan vaksin harus tepat. 3. Sterilisasi alat-alat.
E. Peralatan Panen
Disamping itu, peralatan panen dapat digunakan untuk mencegah telur yang
dihasilkan tidak pecah dan ruak. Peralatan panen adalah wadh untuk
A. Kesimpulan
Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa
peliharaan merupakan keturunan langsung dari salah satu sub-spesies ayam hutan
merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (Bangkiva fowl). Ayam di dalam
layer yaitu kandang, pakan ayam, kesehatan ayam, dan peralatan panen agar
terhadap peternakan ayamnya, agar hasil yang didapat juga maksimal dan sangat
memuaskan. Dalam arti kita mendapat keuntungan dari sisi ekonomi dan juga kita
akan mendapatkan kepuasan batin dan itu merupakan kebanggaan tersendiri dari
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi panduan yang berguna bagi para
Cahyono dan Bambang, 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging
(broiler). Penerbit Pustaka Nusatama: Yogyakarta.