DASAR-DASAR GENETIKA
PREPARASI KROMOSOM
NAMA :HILDAWATI
NIM :L031181320
KELOMPOK :III (TIGA)
HARI/TGL PRAKTIKUM :RABU/18 SEPTEMBER 2019
ASISTEN :WAHYUNI
ARWINNI MAHARANI
MILA SARI ALI
USWAH MUFIDA
A. Latar Belakang
Dalam ilmu genetika dipelajari tentang bagaimana sifat keturunan dalam itu
diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul di dalamnya.
Membuat rekayasa genetika dalam dunia perikanan dapat dilakukan dengan
rekayasa faktor eksternal yaitu rekayasa genetika yang dapat dilakukan dengan
memanipulasi faktor lingkungan dan pemberian pakan yang tepat pada ikan
budidaya sedangkan rekayasa faktol internal dapat dilakukan dengan membuat
rekayasa genetika. Rekayasa genetika dalam dunia perikanan budidaya dapat
dilakukan pada beberapa level antara lain adalah level gen, level kromosom dan
level sel. Ikan merupakan salah satu organisme air yang dapat melakukan
proses reproduksi sehingga dapat berkembang biak serta tumbuh menjadi besar
dari fase telur, menetas menjadi larva, benih ikan dan besar menjadi induk
kembali. Karakter yang nampak pada ikan merupakan hasil interaksi antara
faktor genetik dan lingkungan dimana ikan hidup. Bahan yang sangant
menentukan munculnya bentuk tubuh ikan, warna tubuh dan sebagainya yang
dapat dilihat adalah karena adanya materi genetik. Materi genetik merupakan
bahan yang membawa informasi penentu sifat suatu organisme. Materi genetik
inilah yang bertanggung jawab memindahkan informasi dari induk kepada
keturunanya, informasi genetik inilah yang menentukan perkembangan makhluk
hidup serta mengintrol pertumbuhan dari satu sel sampai menjadi dewasa.
Dengan pengetahuan genetika dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam perikanan budidaya telah dapat dilakukan suatu rekayasa dalam
kromosom ikan. Rekayasa kromosom yang telah dapat dilakukan dalam bidang
budidaya perikanan antara lain adalah ginogenesis, androgenesis dan
poiliploidisasi. Dengan melakukan rekayasa genetika yan tepat diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas perikanan budidaya (Gusrina, 2018).
Kromosom merupakan bahan genetik (himpunan gen) yang sangat berperan
dalam mengendalikan proses metabolisme, melalui pengendalian pembentukan
enzim dan mengendalikan proses reproduksi sel, dengan mengawali proses
replikasi dirinya. Di dalam sel ini terdapat bagian yang disebut dengan
kromosom. Semua makhluk hidup mengandung kromosom yang terdapat
puluhan sampai ratusan ribu gen yang dapat diwariskan. Gen inilah sebagai unit
bahan genetis yang terdiri dari DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). Kromosom
merupakan persyaratan minimum untuk terjadi kehidupan dan pada kromosom
terdapat pusat pengendalian kehidupan. Kromosom selalu terbentuk pada saat
pembelahan sel dan kromosom ini merupakan struktur yang halus yang
mengandung untaian kromatin yang sangat padat selama pembentukan sel.
Kromosom setiap makhluk hidup selalu digambarkan sepasang dan gambaran
tentang kromosom ini disebut dengan kariotipe (Gusrina, 2018).
Kariotipe merupakan teknik analisis kromosom yang dapat menjelaskan
tentang jumlah, morfologi/ bentuk dan ukuran kromosom. Informasi mengenai
kariotipe sangat membantu dalam menentukan tingkat keasaman genetik dan
bahkan hubungan kekerabatan suatu kelompok tanaman dala taxa. Bagi
pemuliaan tanaman kariotipe memberikan informasi mengenai memungkinkan
atau tidaknya persilangan buatan dilakukan. Semakin mirip kariotipe suatu
tanaman, maka akan semakin mudah dan semakin tinggi tingkat keberhasilan
suatu hibridisasi. Kariotipe juga berguna untuk mengetahui kelainan atau
perubahan yang terjadi pada kromosom seperti kelainan pada jumlah akibat
delesi ataupun duplikasi, inversi ataupun translokasi suatu bagian kromosom ke
bagian kromosom yang lain (hayati, 2018).
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan praktikum preparasi kromosom
atau kariotipe untuk mengetahui lebih lanjut tentang kromosom terutama
mengindentifikasi ukuran, bentuk dan jumlah kromosom khususnya pada
beberapa jenis ikan yang dijadikan sampel.
B. Tujuan Praktikum
A. Kariotipe
B. Proses Kariotipe
2. Meiosis
Berlangsung pada organ generatif, dari satu sel dihasilkan empat jenis sel
yang bahan genetiknya separuh dari sel induk, biasanya berlangsung pada
pembelahan sel gamet.
C. Kromosom
Kromosom pertama kali diwacanakan oleh C. Von nageli pada tahun 1842.
Istilah kromosom sendiri baru dikenalkan secara luas oleh w. Waldeyer pada
tahun 1888 sebagai benda berwarna (colored body) karena kromosom dapat
menyerap warna dengan menggunakan teknik histologi. Dalam
perkembangannya, kromosom adalah struktur yang terdapat di dalam sel
organisme yang mengandung materi genetik yang disebut sebagai gen, yang
berperan dalam proses pewarisan sifat dan memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tiap organisme. Menurut Sheeler dan Bianch (1970), kromosom
dapat diartikan sebagai suatu komponen inti yang terorganisasi dan memiliki
fungsi khusus. Meurut crowder (1997), kromosom dapat terihat jelas pada tahap-
tahap tertentu pembelahan inti dan umumnya kromosom dapat terlihat dengan
baik pada fase pprometafase dan metafase. Sheeler dan Bianch (1970), juga
menjelaskan bahwa karakter kromosom yang paling baik dapatdipelajari selama
fase tersebut karena pada fase tersebut kromosom terlihat sebagai bangunan
silindroid, berlengan empat dan dapat berbentuk lurus atau bengkok yang
tersusun atas kromatin. Kromatin merupakan komleks yang dibentuk oleh gabu
DNA, protein histon, dan RNA. Penurunan sifat pada kromosom terjadi melalui
siklus mitotik sel, yaitu pembelahan inti sel beserta kromosom-kromosom yan
ada di dalamnya hingga pembelahan inti sel berikutnya. Siklus sel dalam setiap
organisme dapat di bedakan menjadi dua tahap, yaitu interfase ( fase persiapan)
dan mitosis (fase pembelahan sel) (Aristya dkk.,2015).
D. Bentuk Kromosom
1. Metasentrik
Metasentrik yaitu bentuk kromosom yang mempunyai dua lengan yang sama
panjang, biasa disebut dengan bentuk V.
2. Submetasentrik
Submetasentrik yaitu bentuk kromosom yang mempunyai dua lengan tetapi
panjangnya tidak sama ada yang lebih kecil.
3. Akrosentrik
Akrosentrik yaitu bentuk kromosom yang mempunyai dua lengan tapi salah
satunya pendek, biasa disebut J atau L.
4. Telosentrik
Telosentrik yaitu bentuk kromosom yang mempunyai lengan satu atau dua
yang satu ukurannya pendek, biasanya disebut bentuk I.
B. Prosedur Kerja
A. Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Ikan Kerapu
3. Kepiting Rajungan
4. Udang Vaname
5. Kepiting Bakau
V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Saran buat asisten agar kiranya untuk batas tahun literaturnya bisa lebih dari
lima tahun ke atas, dan dapat kiranya saat praktikum mampu menjelaskan materi
dengan baik dan sederhana kepada praktikan agar mudah dalam memahami.
DAFTAR PUSTAKA