Anda di halaman 1dari 23

GENETIKA DAN PEWARISAN SIFAT

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

BIOLOGI UNTUK KIMIA

Yang dibina oleh Bapak Dr.Istamar Syamsuri, M.Pd

Fendy Hardian Permana S.Pd

oleh :

Kelompok 2 Offering H

Mahrullina Mahirotul Aisiyah (140332601736)

Mukhammad Syahrul Jamil (140332604114)

Nurakhma Yuniawati (140332600586)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 KIMIA


Agustus 2014
GENETIKA DAN PEWARISAN SIFAT (GEN, KROMOSOM DAN
PEMBELAHAN KROMOSOM)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang
berjudul “Genetika dan Pewarisan Sifat (Gen, Kromosom dan Pembelahan
Kromosom”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing
yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan karya
ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang
juga telah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung
dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat
dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini
dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.

Malang, 24 Agustus 2014

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Genetika dan pewarisan sifat organisme adalah salah satu cabang
ilmu Biologi yang telah dipelajari saat SMA. Genetika dan perarisan sifat di
SMA dipelajari dalam ruang lingkup yang relatif sempit. Hanya mengetahui
tentang dasar-dasar nya.
Genetika mempelajari tentang bagaimana suatu makhluk hidup
memiliki keturunan atau filial yang relatif mirip dengan induk atau parental
nya.
Genetika sangat luas pembelajarannya, sedangkan saat SMA waktu
untuk mempelajari genetika sangat sempit. Sehingga masih banyak siswa
yang tidak paham benar tentang prinsip genetika.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang genetika dan pewarisan sifat,
dalam makalah ini akan dibahas tentang gen, kromosom dan pembelahan
kromosom yang meliputi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis yang
merupakan dasar terjadinya pewarisan sifat pada suatu orgaisme. Serta
membahas tentang hukum pewarisan sifat.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana gen dan kromosom bekerja dalam tubuh suatu organisme?
b. Bagaimana terjadinya pembelahan kromosom dalam tubuh organisme?
c. Bagaimana pewarisan sifat terjadi pada suatu individu ?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan cara kerja gen dan kromosom dalam tubuh suatu
organisme
b. Menjelaskan terjadinya pembelahan kromosom dalam tubuh organisme

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisann ini adalah :
a. Mengetauhi bagaimana kerja gen dan kromosom dalam tubuh
organisme
b. Mengetahui terjadinya pembelahan kromosom dalam tubuh yang
merupakan dasar pewarisan sifat suatu organisme
BAB III

PEMBAHASAN

GENETIKA

Genetika adalah cabang biologi mengenai sifat-sifat yang menurun


(hereditas) dan variasinya. Unit-unit yang dipindahkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya disebut gen. Gen-gen itu berada di dalam suatu molekul
panjang yang disebut asam DNA (Asam Deoxyribonukleat). DNA itu, dalam
ikatan dengan matriks protein, membentuk nukleoprotein dan tersusun menjadi
struktur-struktur dengan sifat yang dapat menerap warna dengan jelas yang
disebut kromosom yang berada di dalam nukleus sel.

Sebuah gen mengandung informasi yang berkode bagi produksi protein-


protein. DNA biasanya merupakan molekul yang stabil dengan kemampuan untuk
mereplikasi sendiri. Sekali-sekali bisa terjadi perubahan secara spontan (dengan
sendirinya) di beberapa bagian DNA. Perubahan ini yang disebut mutasi.
Mengubah instruksi-instruksi yang diberi kode dan dapat menghasilkan protein
yang cacat atau penghentian sintesis protein. Melalui proses mutasi, suatu gen
dapat diubah menjadi dua atau lebih bentuk alternatif yang disebut alel.

Setiap gen mengambil posisi yang spesifik pada suatu kromosom, yang
disebut lokus gen. Oleh karena itu semua bentuk alelik suatu gen ditemukan pada
posisi-posisi yang bersesuaian pada kromosom-kromosom yang secara genetik
sama (homolog). Kata ‘lokus’ kadang-kadang digunakan juga untuk menyatakan
‘gen’. Semua gen pada suatu kromosom dikatakan berpautan satu dengan yang
lain dan tergolong pada kelompok pautan yang sama. Ke mana saja kromosom itu
pergi, kromosom itu membawa serta semua gen dalam kelompok pautannya.
SEL

Unit terkecil dalam kehidupan adalah sel. Semua makhluk hidup tersusun
dari unit dasar ini. Dari struktur sederhana seperti bakteri hingga struktur
kompleks seperti manusia. Di dalam satu individu, semua sel itu tidak serupa. Sel
otot jelas berbeda dengan sel syaraf dan berbeda pula dari sel darah, dan
seterusnya. Sel juga memiliki organel-organel sel. Bagian ini telah dibahas pada
bab sebelumnya.

KROMOSOM

1. Jumlah Kromosom

Pada organisme tingkat tinggi, setiap sel somatik (sel-sel tubuh


yang buakn sel kelamin) mengandung satu set kromosom yang diwariskan
dari induk betina dan satu set kromosom pasangannya (homolog) dari
induk jantan. Jumlah kromosom yang terdapat dalam set ganda ini disebut
jumlah diploid (2n). Akhiran ‘ploid’ menyatakan set kromosom. Dan
awalannya menyataka derajat ploidi. Sel-sel kelamin (gamet) yang
mengandung setengah dari jumlah set kromosom yang terdapat dalam sel-
sel somatik dinyatakan sebagai sel-sel haploid (n). Suatu genom adalah
suatu set kromosom yang bersesuaian dengan set haploid dari suatu
spesies. Jumlah kromosom dalam setiap sel somatik adalah sama bagi
semua anggota suatu spesies tertentu. Misalnya lalat buah 8, manusia 46
buah.

2. Morfologi Kromosom
Struktur kromosom dapat dilihat sangat jelas pada fase-fase
tertentu waktu pembelahan nukleus pada saat mereka bergulung. Setiap
kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lain
oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu
struktur yang disebut sentromer yang membagi kromosom dalam dua
tangan yang panjangnya berbeda, kehadiran dan posisi bidang yang
membesar disebut tombol (knob) atau kromomer, adanya perpanjangan
halus pada kriminal dari material kromatin yang disebut satelit. Suatu
kromosom dengan sentromer median (metasentris) akan mempunyai
tangan-tangan dengan ukurang yang kira-kira sama. Kromosom yang
sukmatasentris atau akrosentris, mempunyai tangan-tangan yang
ukurannya tidak sama. Jika sentromer suatu kromosom berada di atau
dekat sekali dengan salah satu ujung kromosom disebut telosentris. Setiap
kromosom dari genom (kecuali kromosom seks) diberi nomor secara
berurutan menurut panjangnya dimulai pertama kali dengan kromosom
yang paling panjang.

3. Autosom dan Kromosom Seks


Pada beberapa spesies, termasuk manusia, jenis kelamin jantan
dikaitkan dengan pasangan kromosom yang tidak serupa bentuknya
(heteromorfis), yang disebut kromosom seks, yang biasanya diberi simbol
X dan Y. Faktor-faktor genetik pada kromosom Y menentukan kejantanan.
Yang betina mempunyai dua kromosom X yang secara identik morfologis.
Anggota-anggota setiap pasangan kromosom homolog secara morfologis
tidak dapat dibedakan, namun biasanya terlihat berbeda dari pasangan
kromosom homolog lainnya. Semua kromosom selain kromosom seks
disebut autosom.
PEMBELAHAN SEL

1. Mitosis
Semua sel somatik dalam suatu organisme multiseluler berasal dari
satu sel, yaitu zigot, melalui proses pembelahan yang disebut mitosis.
Fungsi mitosis mula-mula membentuk salinan yang sama dari tiap
kromosom dan kemudian melalui pembelahan sel asal (induk),
menditribusikan suatu set kromosom yang identik kepada kedua sel anak.
Interfase adalah periode antara daur-daur pembelahan. Bila sel itu siap
memulai mitosis, tiap molekul DNA (yang merupakan bagian integral dari
kromosom) bereplikasi atau membuat salinan yang tepat sama
daripadanya. Proses penyalinan ini menghasilkan suatu kromosom dengan
dua benang fungsional identik yang disebut kromatid, keduanya diletakkan
pada sentromer yang sama. Pada tahap ini, kromosom-kromosom berada
dalam keadaan yang sangat halus dan tampak hanya sebagai butiran-
butiran kromatin dibawah mikroskop cahaya.
Pembelahan mitosis mempunyai empat tahap utama : profase,
metafase, anafase, dan telofase. Pada profase, kromosom menjadi terlihat
dibawah mikroskop cahaya, barangkali karena bergulung, memendek dan
menebal, dan karena penambahan matriks protein kepada massanya selagi
proses berlangsung. Pada profase akhir kedua kromatid identik atau
pasangan kromatid dapat terlihat. Setriol-sentriol berpindah ke ujung-
ujung sel yang berlawanan dan disana timbul kutub-kutub mitosis, yang
daripadanya tersusun serat-serat gelondong dan memanjang ke sentromer.
Membran nukleus mulai mengalami regenerasi dan sama sekali lenyap
pada metafase. Sekarang sentromer-sentromer itu bergerak ke arah pusat
sel, suatu posisi yang disebut bidang ekuatorial atau piringan metafase,
dan serat-serat gelondong yang secara kolektif dikenal sebagai aparat
gelondong, terbentuk sepenuhnya.
Anafase mulai bila sentromer itu membelah menjadi dua, sehingga
pasangan kromatid dapat berpisah dan bergerak kearah kutub-kutub yang
berlawanan dikendalikan oleh sentromer-sentromernya. Pada tahap ini,
kita dapat menyebut kromatid-kromatid yang berpisah itu sebagai
kromosom-kromosom baru. Tangan-tangan dari tiap kromosom terseret
dibelakang sentromernya, memberikan bentuk-bentuk karakteristik
tergantung pada lokasi sentromer. Kromosom metasentris tampak
berbentuk “V”, kromosom submetasentris tampak berbentuk “J”, dan
kromosom telosentris tampak berbentuk batang.
Pada telofase, suatu set kromosom yang identik berkumpul pada tiap
kutub sel. Kromosom-kromosom mulai mengurai dari gulungannya dan
kembali pada kondisi interfase. Gelondong telah mengalami degenerasi,
membran nukleus membentuk kembali, dan sitoplasma membagi diri
dalam suatu proses yang disebut sitokenesis.
Selama sel itu mengalami mitosis dinyatakan sebagai periode M.
Waktu yang diperlukan pada tiap fase mitosis tidak sama. Profase
lazimnya memerlukan waktu yang lebih lama daripada fase-fase lainnya,
metafase memerlukan waktu paling pendek. Replikasi DNA terjadi
sebelum mitosis, yaitu pada fase yang disebut fase S (sintesis). Pada sel-
sel yang bernukleus, sintesis DNA mulai dibeberapa posisi pada tiap
kromosom, sebab itu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk replikasi
pasangan kromatidnya.
2. Meiosis
Reproduksi seksual melibatkan pembentukan gamet-gamet
(gametogenesis) dan penyatuannya (fertilisasi). Gametogenesis hanya
terjadi dalam sel-sel khusus dari organ-organ reproduktif. Gamet-gamet
mengandung jumlah kromosom haploid (n), tetapi berasal dari sel-sel
diploid (2n) dari garis nutfah. Rupanya jumlah kromosom direduksi
menjadi setengahnya pada waktu gametogenesis. Proses reduksi ini
disebut meiosis. Meiosis sebenarnya melibatkan dua kali pembelahan.
Pembelahan meiosis yang pertama (meiosis I) merupakan suatu
pembelahan reduksi yang menghasilkan dua sel haploid dari satu sel
diploid. Pembelahan meiosis kedua (meiosis II) merupakan pembelahan
ekuasional yang memisahkan pasangan kromatid-kromatid sel-sel haploid.
Profase meiosis I berbeda dari profase pembelahan mitosis, dalam hal
bahwa kromosom homolog berubah letaknya menjadi berdampingan
dalam suatu proses perpasangan yang disebut sinapsis.
Setiap pasang kromosom homolog yang bersinapsis disebut suatu
bivalen, dan karena terdiri dari empat untaian kromid, suatu bivalen
disebut juga suatu tetrad. Pada waktu sinapsis kromatid-kromatid yang
tidak berpasangan (non-sister chromatids) dapat berpisah dan kemudian
menyatu dengan yang lain dalam suatu proses yang disebut pindah silang
(crossing over). Tempat pertukaran tampak dalam mikroskop sebagai
daerah tumpang tindih, disebut sebagai kiasma (kiasmata, bentuk jamak).
Pada waktu metafase satu, bivalen-bivalen itu menyusun diri secara acak
pada bidang ekuatorial. Pada anafase 1 sentromer-sentromer tidak
membelah, tidak menyatukan pasangan kromatid-kromatid bersama.
Homolog-homolog berpisah dan bergerak ke arah kutub-kutub yang
berlawanan. Ini berarti, keseluruhan kromosom (masing-masing terdiri
atas dua kromatid) bergerak memisah. Hal ini sebenarnya merupakan
pergerakan yang mereduksi jumlah kromosom dari keadaan diploid (2n)
menjadi haploid (n). Sitokinesis pada telofase I membelah sel induk yang
diploid menjadi dua sel anak haploid. Hal ini mengakhiri pembelahan
meiosis pertama. Periode singkat antara pembelahan meiosis I dan ke II
disebut interkinesis. Pada profase ke II aparat gelendong berubah bentuk.
Pada metafase II sentromer-sentromer menyusun diri pada bidang
ekuatorial. Selama anafase II, sentromer-sentromer dari setiap kromosom
membagi, memungkinkan pasangan kromatid untuk berpisah. Sitokinesis
pada telofase II membagi kedua sel menjadi empat produk meiosis.

Beberapa karakteristik mitosis dam meiosis

mitosis meiosis
Pembelahan ekuasional yang Tahap pertama merupakan pembelahan reduksi
memisahkan pasangan yang memisahkan kromosom-kromosom
kromatid homolog pada anafase I, pasangan kromatid
berpisah dalam pembelahan ekuasional pada
anafase II
Suatu pembelahan setiap daur, Dua pembelahan setiap daur, yaitu dua
yaitu satu pembelahan pembelahan sitoplasmik, yang satu pembelahan
sitoplasmik (sitokinesis) reduksi kromosom dan yang satu lagi
setiap kromosom ekuasional pembelahan kromosom ekuasional
Kromosom-kromosom tidak Kromosom-kromosom melakukan sinapsis dan
dapat melakukan sinapsis, membentuk kiasmata, pertukaran genetik terjadi
tidak ada bentuk kiasmata, antara homolog-homolog
pertukaran genetik antara
kromosom-kromosom
homolog tidak terjadi
Setiap daur menghasilkan dua Setiap daur menghasilkam empat produk seluler
sel anak (gamet atau spora)
Isi genetik dari produk-produk Isi genetik dari produk-produk meiosis berbeda,
mitosis adalah identik sentromer-sentromer dapat merupakan replika
dari sentromer-sentromer maternal atau paternal
dalam berbagai kombinasi
Jumlah kromosom sel anak Jumlah kromosom dari produk-produk meiosis
adalah sama dengan jumlah adaalah setengahnya dari jumlah kromosom sel
kromosom sel induk induk
Produk-produk mitosis Produk-produk meiosis tidak dapat mengalami
biasanya mampu mengalami pembelahan meiosis lagi, meskipun mereka dapat
pembelahan lagi mengalami pembelahan mitosis
Biasanya terjadi pada hampir Hanya terjadi pada sel-sel khusus dalam garis
semua sel somatis nutfah
Dimulai dari tahap zigot dan Hanya terjadi setelah suatu organisme tingkat
berlangsung selama hidup tinggi mulai dewasa. Terjadi dalam zigot dari
organisme berbagai algae dan fungi.

PEWARISAN SIFAT
Genotipe yang tersusun dari sifat dominan saja (AA) atau resesif saja (aa)
disebut homozigot. Sedangkan genotipe yang tersusun dari sifat dominan dan
resesif (Aa) disebut heterozigot.

Fenotipe adalah sifat makhluk hidup yang tampak sehingga bisa diamati
oleh alat indra. Misalnya rasa buah manis, rambut lurus, bentuk buah bulat, dan
tinggi rendahnya badan. Fenotipe ditentukan oleh faktor genotipe dan lingkungan.

Tabel genotipe dan fenotipe pada buah yang memiliki rasa manis dominan

Simbol Genotipe Fenotipe


MM Dominan homozigot Manis
Mm Resesif homozigot Asam
Mm Heterozigot Manis, karena M dominan

1. Persilangan Monohibrid dan Dihibrid


Persilangan adalah proses menggabungkan dua sifat yang berbeda
dan diharapkan mendapatkan sifat yang baik bagi keturunannya. Orang
yang pertama kali menyelidiki perkawinan silang dan menganalisa
hasilnya dengan teliti ialah Gregor Mendel. Ia mengumpulkan beberapa
jenis kacang ercis (Pisum sativum) untuk dipelajari perbedaannya satu
sama lain dan melakukan percobaan perkawinan silang pada tanaman ercis
tersebut. Alasan Mendel memilih tanaman kacang ercis adalah
sebagai berikut.
 Tanaman ini hidupnya tak lama (merupakan tanaman setahun),
mudah tumbuh, dan mudah disilangkan.
 Memiliki bunga sempurna artinya dalam bunganya terdapat benang
sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina), sehingga
biasanya terjadi penyerbukan sendiri. Perkawinan silang dapat
dilakukan oleh pertolongan manusia. Penyerbukan sendiri yang
berlangsung beberapa generasi terus-menerus akan menghasilkan
galur murni yaitu keturunan yang selalu memiliki sifat yang sama
dengan induknya.
 Tanaman ini memiliki tujuh sifat dengan perbedaan yang
menyolok, seperti batang tinggi lawan kerdil, buah polongan
berwarna hijau lawan kuning, bunga berwarna ungu lawan putih,
bunganya terletak aksial (sepanjang batang) lawan terminal (pada
ujung batang), biji yang masak berwarna hijau lawan kuning,
permukaan biji licin lawan berkerut, dan warna kulit biji abu-abu
lawan putih.
Pada saat itu, Mendel belum mengetahui bentuk dan susunan
kromosom dan gen sebagai pembawa sifat. Mendel menyebut bahan
keturunan itu sebagai faktor tertentu. Sekarang kamu mengetahui bahwa
faktor penentu itu adalah gen. Dengan diketemukannya kromosom (yaitu
benda-benda halus berbentuk batang lurus atau bengkok di dalam sel),
maka Wilhelm Roux berpendapat bahwa kromosom ialah pembawa sifat
keturunan. Pendapat ini diperkuat oleh eksperimen T. Boveri dan W.S.
Sutton (1902) yang membuktikan bahwa gen ialah bagian dari kromosom.
Teori ini dikenal dengan teori kromosom. Kemudian diketahui juga bahwa
gen diwariskan dari orang tua kepada keturunannya lewat gamet atau sel
kelamin.

Dalam suatu persilangan perlu diketahui terlebih dahulu istilah-


istilah yang digunakan. Istilah-istilah dalam persilangan dapat kamu
pahami pada uraian berikut.

 Pariental (P), artinya induk atau orang tua.


 Filial (F), artinya keturunan.
☯ keturunan pertama (F1) = anak,
☯ keturunan kedua (F2) = cucu
 Genotipe adalah sifat-sifat menurun yang tidak nampak dari luar,
disimbolkan dengan pasangan huruf.
Contoh: AA, Aa, aa, AABB,dan AaBB.
 Gamet adalah sel kelamin dan berasal dari genotipe.
Contoh: genotipe Aa, gametnya A dan a.
 Fenotipe adalah sifat menurun yang nampak dari luar. Contoh:
buah besar, buah kecil, rasa manis, rasa asam, batang tinggi, dan
batang pendek.
 Dominan adalah sifat-sifat gen yang selalu nampak atau muncul,
disimbolkan dengan huruf besar.
Contoh: AA, BB, dan CC.
 Gen resesif adalah sifat-sifat gen yang tidak selalu nampak baru
muncul apabila bersama-sama gen resesif lain, disimbolkan dengan
huruf kecil.
Contoh: aa, bb, dan cc.
 Homozigot adalah pasangan gen yang sifatnya sama.
Contoh: AA, aa, BB, bb, CC, dan cc.
 Heterozigot adalah pasangan gen yang tidak sama.
Contoh: Aa, Bb, dan Cc.
A. Monohibrid
Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu
sejenis dengan memperhatikan satu sifat beda. Misalnya persilangan antara
rambutan yang berbuah manis dengan rambutan yang berbuah masam,
persilangan antara ayam berbulu putih dengan ayam berbuluh hitam,
manusia berkulit putih dengan manusia berkulit hitam, dan suami yang
bertubuh tinggi dengan istri yang bertubuh rendah. Persilangan
antara sesamanya dapat digambarkan dalam bentuk diagram. Diagram
tersebut dikenal sebagai diagram Punnett. Diagram Punnet berbentuk
belah ketupat atau dapat juga horisontal seperti gambar dibawah ini.

Pada persilangan monohibrid terdapat test cross dan sifat


intermediet.
a. Test Cross
Test cross adalah penyilangan individu yang ingin diketahui
genotipenya dengan individu bergenotipe homozigot resesif. Hasil
persilangan tersebut mempunyai dua kemungkinan sebagai berikut.
1) Jika tanaman bergenotipe BB disilangkan dengan tanaman
bergenotipe bb (homozigot resesif), maka akan menghasilkan
keturunan yang bergenotipe Bb semuanya. Dengan B = bulat, b =
keriput. Jadi, semua keturunan memiliki biji bulat.
P (induk) : BB × bb
Garmet : B dan b
F1 (keturunan ke-1)

B
b Bb

Genotipe F1 : Bb
Jadi, keturunan yang dihasilkan Bb

2) Jika tanaman tersebut bergenotipe Bb disilangkan dengan tanaman


bergenotipe bb (homozigot resesif), maka akan menghasilkan
keturunan bergenotipe Bb dan bb. Coba kamu perhatikan penurunan
sifat keturunan di bawah ini.
P (induk) : Bb × bb
Garmet : B, b dan b. F1 (keturunan ke-1)

B b
B Bb bb

Genotipe F1 : Bb dan bb. Jadi, ada tanaman berbiji bulat dan ada
tanaman berbiji keriput.

Berdasarkan tes cross yang dilakukan oleh Mendel, bisa


mengetahui bahwa sifat bulat (B) dominan terhadap sifat keriput (b)
sehingga individu yang bergenotipe Bb mempunyai fenotipe bulat,
dan genotipe individu yang berfenotipe bulat adalah BB dan Bb.

a. Sifat intermediet

Sifat intermediet dipengaruhi oleh gen dominan yang tidak jenuh.


Seperti yang dilakukan oleh Mendel terhadap tanaman Antirrhinum
majus berbunga merah galur murni (MM) disilangkan dengan
Antirrhinum majus berwarna putih galur murni (mm). Hasil keturunan
yang didapatkan oleh Mendel adalah Antirrhinum majus yang
berfenotipe warna merah muda, bukan berwarna merah meskipun
genotipenya Mm. Coba kamu perhatikan penurunan sifat di bawah ini.
P (induk) : MM × mm
Gamet : M dan m
F1 (keturunan ke-1)

M
m Mm

Genotipe F1 : Mm

Jika F1 disilangkan dengan sesamanya maka diperoleh: P (induk) :


Mm × Mm Gamet : M, m dan M, m
F2 (keturunan ke-2)

M Mm
M MM Mm
m Mm mm

Genotipe F1 : MM, 2 Mm, mm


Fenotipe : Merah, merah muda, putih

Pada uraian sebelumnya, terlihat bahwa tanaman dengan bunga


warna merah muda, dikawinkan dengan tanaman bunga warna putih,
akan menghasilkan satu tanaman dengan bunga warna merah muda
tanpa membawa sifat putih, dua tanaman dengan bunga warna merah
muda, tetapi membawa sifat putih, dan satu tanaman warna putih.

B. Persilangan dihibrid
Persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu sejenis
dengan memperhatikan dua sifat beda. Mendel telah melakukan percobaan
dengan menyilangkan kacang ercis galur murni yang mempunyai dua sifat
beda, yaitu antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK)
dengan kacang ercis berbiji keriput berwarna hijau (bbkk). Kedua kacang
tersebut memiliki dua sifat beda yaitu bentuk dan warna biji. Penurunan
sifat dari kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK) dengan
kacang ercis berbiji keriput berwarna hijau (bbkk).
P (induk) : BBKK × bbkk
Gamet : BK dan bk
F1 (keturunan ke-1)

BK
bk BbKk

Genotipe F1 : BbKk
Fenotipe F1 : Biji bulat dan berwarna kuning

Jika genotipe dari F1 disilangkan sesamanya, maka hasilnya adalah:


P (induk) : BbKk × BbKk
Gamet : BK, Bk, bK, bk dan BK, Bk, bK, bk
F2 (keturunan ke-2)

BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
bK BbKK BbKk bbKK BbKk
bk BbKk Bbkk bbKk bbkk

Genotipe F2 : BBKK, BBkk, bbKK, bbkk, 2BBKk, 2BbKK,


4BbKk, 2Bbkk, 2bbKk
Fenotipe F2 : Biji bulat dan berwarna kuning, biji bulat berwarna hijau,
biji keriput berwarna kuning, biji keriput berwarna hijau.

PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA

Pada manusia telah diketahui cukup banyak sifat yang diturunkan,


misalnya albino, kemampuan merasakan rasa pahit atau tes phenyl
thiocarbamida (PTC), mata biru, rambut ikal, ayan, dan kencing manis. Berikut
ini beberapa contoh sifat dan penyakit keturunan pada manusia dan cara
pewarisannya.

A. Albino
Penderita albino mempunyai gangguan pada pembentukan pigmen
melanin, sehingga rambut dan kulitnya berwarna putih (bule). Penglihatan
penderita albino juga sangat peka terhadap cahaya. Sifat albino
dikendalikan oleh gen resesif a, sedangkan alelnya gen A menentukan sifat
yang normal. Jadi penderita albino mempunyai genotipe aa, sedangkan
orang yang normal mempunyai fenotipe AA atau Aa.
B. Sifat Pengecap PTC
Suatu bahan kimia sintetis phenyl thiocarbamida (PTC) dapat
digunakan untuk menyelidiki apakah orang dapat merasakan rasa pahit
atau tidak. Orang yang dapat mengecap rasa pahitnya PTC disebut
pengecap (taster), sedang yang tidak merasakan pahitnya PTC disebut buta
kecap (nontaster). Kemampuan untuk merasakan rasa pahit ditentukan
oleh gen dominan T, sehingga seorang pengecap dapat mempunyai
genotipe TT atau Tt. Alelnya resesif t menyebabkan orang tidak merasakan
pahitnya PTC. Jadi orang yang buta kecap memiliki genotipe tt.
C. Kencing Manis (Diabetes Melitus)
Kencing manis atau sakit gula adalah suatu penyakit metabolisme
pada tubuh manusia yang disebabkan karena pankreas kurang
menghasilkan insulin. Akibatnya kadar gula dalam darah tinggi sekali dan
sebagian dibuang melalui air kencing. Penyakit kencing manis dapat
membahayakan jiwa penderitanya, misalnya dapat mengakibatkan luka
sukar disembuhkan.
Dahulu penyakit ini diduga disebabkan oleh pola makanan yang
tidak teratur, tidur tidak teratur, dan gaya hidup. Namun penyelidikan lebih
lanjut diketahui bahwa kencing manis disebabkan oleh kurangnya
produksi insulin dari pankreas. Sifat ini ditentukan oleh gen resesif d. Jika
seseorang pada suatu waktu diketahui menderita diabetes, sedangkan
kedua orang tuanya normal, maka dapat dipastikan bahwa kedua orang tua
itu heterozigotik.
D. Golongan Darah
Hubungan antara fenotipe dan genotipe golongan darah dapat
digambarkan pada tabel berikut. Tabel genotipe dan fenotipe pada
golongan darah sistem ABO.

Fenotipe Golongan Kemungkinan Macam Sel


Genotipe
Darah Gamet
A IAIA,IAI0 IA, I0
B IBIB,IBI0 IB, I0
AB IAIB IA, IB
0 I0I0 I0
4 macam 6 macam 3 macam

Berdasarkan uraian tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa


keberadaan antigen A dikendalikan oleh gen IA, antigen B dikendalikan
gen IB. Gen I0 bersifat resesif terhadap gen IA maupun gen IB.

E. Kelainan Bawaan pada Manusia Bersifat Menurun


Beberapa kelainan pada manusia diturunkan melalui autosom atau
kromosom seks baik bersifat dominan ataupun resesif. Kelainan yang
diwariskan melalui kromosom seks antara lain buta warna dan hemofili.
Kedua kelainan ini diwariskan melalui kromosom X. Sedangkan penyakit
keturunan yang diwariskan melalui autosom dominan antara lain jari
pendek (brakhidaktili), jari bergabung (sindaktilli), dan jari lebih dari lima
(polidaktili).
a. Buta Warna
Gen buta warna terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif (c). Gen
normal (C) bersifat dominan terhadap gen buta warna (c). Gen buta
warna akan berpengaruh dan menyebabkan buta warna ketika tidak
bersama dengan gen normal (C). Maka kemungkinan genotipe yang
dapat terjadi sebagai berikut.
XcY : pria buta warna
XCY : pria normal
XCXC : wanita normal
XCXc : wanita pembawa sifat buta warna (karier)
XcXc : wanita buta warna
Jadi jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal,
kemungkinan keturunannya adalah sebagai berikut.
Hasilnya adalah XCXc yaitu wanita normal tetapi karier (membawa
sifat) buta warna dan XCY yaitu pria dengan penglihatan normal. Coba
kamu buat diagram perkawinan jika seorang pria buta warna menikah
dengan wanita normal tetapi karier buta warna.

b. Hemofili
Hemofili ialah penya kit keturunan pada manusia yang menyebabkan
darah sukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena
tidak adanya faktor pembeku darah. Hemofili diwariskan melalui
kromosom X dengan gen bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen
H dan gen h tersebut terpaut pada kromosom X, bukan kromosom Y.
Hemofili akan muncul jika gen h tidak bersama gen H. Sehingga pria
yang menderita hemofili akan memiliki kromosom seks dengan
genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena bersifat letal
(mati dalam kandungan).
Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut.
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
XHXH : wanita normal
XHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofili)
XhXh : wanita hemofili (bersifat letal/mati)
Jika seorang wanita normal karier menikah dengan pria normal, akan
diperoleh keturunan sebagai berikut.

Fenotipe F1 adalah: XHXH : wanita normal


XHXh : wanita karier hemofili
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah
75% normal dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri
dari satu orang wanita normal, satu orang pria normal, dan satu orang
wanita normal karier.

c. Jari Lebih (Polidaktili)


Polidaktili ditentukan oleh gen dominan P, sedang alelnya resesif p
menentukan jari normal. Penderita polidaktili mempunyai jari tangan
atau jari kaki (atau jari tangan dan kaki) lebih dari 5.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Genetika adalah cabang biologi mengenai sifat-sifat yang menurun
(hereditas) dan variasinya. Unit-unit yang dipindahkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya disebut gen. Gen-gen itu berada di dalam suatu
molekul panjang yang disebut asam DNA (Asam Deoxyribonukleat).
Setiap gen mengambil posisi yang spesifik pada suatu kromosom, yang
disebut lokus gen. Oleh karena itu semua bentuk alelik suatu gen
ditemukan pada posisi-posisi yang bersesuaian pada kromosom-kromosom
yang secara genetik sama (homolog). Pembelahan sel terdiri dari
pembelahan meiosis dan mitosis. Pembelahan mitosis mempunyai empat
tahap utama : profase, metafase, anafase, dan telofase. Dan Pembelahan
meiosis melibatkan dua kali pembelahan, yaitu yang pertama (meiosis I)
merupakan suatu pembelahan reduksi yang menghasilkan dua sel haploid
dari satu sel diploid. Pembelahan meiosis kedua (meiosis II) merupakan
pembelahan ekuasional yang memisahkan pasangan kromatid-kromatid
sel-sel haploid.
Pewarisan sifat pada manusia terjadi karena adanya gen dalam
kromosom induk yang diwariskan pada keturunannya. Pewarisan sifat
dipelajari dengan hukum mendel, yang terdiri dari persilangan monohibrid
dan persilangan dihibrid.
DAFTAR PUSTAKA

Stansfield, William D. 1991. Genetika Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

http://fembrisma.wordpress.com/science/pewarisan-sifat/

http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika

Anda mungkin juga menyukai