MAKALAH
oleh :
Kelompok 2 Offering H
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
GENETIKA
Setiap gen mengambil posisi yang spesifik pada suatu kromosom, yang
disebut lokus gen. Oleh karena itu semua bentuk alelik suatu gen ditemukan pada
posisi-posisi yang bersesuaian pada kromosom-kromosom yang secara genetik
sama (homolog). Kata ‘lokus’ kadang-kadang digunakan juga untuk menyatakan
‘gen’. Semua gen pada suatu kromosom dikatakan berpautan satu dengan yang
lain dan tergolong pada kelompok pautan yang sama. Ke mana saja kromosom itu
pergi, kromosom itu membawa serta semua gen dalam kelompok pautannya.
SEL
Unit terkecil dalam kehidupan adalah sel. Semua makhluk hidup tersusun
dari unit dasar ini. Dari struktur sederhana seperti bakteri hingga struktur
kompleks seperti manusia. Di dalam satu individu, semua sel itu tidak serupa. Sel
otot jelas berbeda dengan sel syaraf dan berbeda pula dari sel darah, dan
seterusnya. Sel juga memiliki organel-organel sel. Bagian ini telah dibahas pada
bab sebelumnya.
KROMOSOM
1. Jumlah Kromosom
2. Morfologi Kromosom
Struktur kromosom dapat dilihat sangat jelas pada fase-fase
tertentu waktu pembelahan nukleus pada saat mereka bergulung. Setiap
kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lain
oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu
struktur yang disebut sentromer yang membagi kromosom dalam dua
tangan yang panjangnya berbeda, kehadiran dan posisi bidang yang
membesar disebut tombol (knob) atau kromomer, adanya perpanjangan
halus pada kriminal dari material kromatin yang disebut satelit. Suatu
kromosom dengan sentromer median (metasentris) akan mempunyai
tangan-tangan dengan ukurang yang kira-kira sama. Kromosom yang
sukmatasentris atau akrosentris, mempunyai tangan-tangan yang
ukurannya tidak sama. Jika sentromer suatu kromosom berada di atau
dekat sekali dengan salah satu ujung kromosom disebut telosentris. Setiap
kromosom dari genom (kecuali kromosom seks) diberi nomor secara
berurutan menurut panjangnya dimulai pertama kali dengan kromosom
yang paling panjang.
1. Mitosis
Semua sel somatik dalam suatu organisme multiseluler berasal dari
satu sel, yaitu zigot, melalui proses pembelahan yang disebut mitosis.
Fungsi mitosis mula-mula membentuk salinan yang sama dari tiap
kromosom dan kemudian melalui pembelahan sel asal (induk),
menditribusikan suatu set kromosom yang identik kepada kedua sel anak.
Interfase adalah periode antara daur-daur pembelahan. Bila sel itu siap
memulai mitosis, tiap molekul DNA (yang merupakan bagian integral dari
kromosom) bereplikasi atau membuat salinan yang tepat sama
daripadanya. Proses penyalinan ini menghasilkan suatu kromosom dengan
dua benang fungsional identik yang disebut kromatid, keduanya diletakkan
pada sentromer yang sama. Pada tahap ini, kromosom-kromosom berada
dalam keadaan yang sangat halus dan tampak hanya sebagai butiran-
butiran kromatin dibawah mikroskop cahaya.
Pembelahan mitosis mempunyai empat tahap utama : profase,
metafase, anafase, dan telofase. Pada profase, kromosom menjadi terlihat
dibawah mikroskop cahaya, barangkali karena bergulung, memendek dan
menebal, dan karena penambahan matriks protein kepada massanya selagi
proses berlangsung. Pada profase akhir kedua kromatid identik atau
pasangan kromatid dapat terlihat. Setriol-sentriol berpindah ke ujung-
ujung sel yang berlawanan dan disana timbul kutub-kutub mitosis, yang
daripadanya tersusun serat-serat gelondong dan memanjang ke sentromer.
Membran nukleus mulai mengalami regenerasi dan sama sekali lenyap
pada metafase. Sekarang sentromer-sentromer itu bergerak ke arah pusat
sel, suatu posisi yang disebut bidang ekuatorial atau piringan metafase,
dan serat-serat gelondong yang secara kolektif dikenal sebagai aparat
gelondong, terbentuk sepenuhnya.
Anafase mulai bila sentromer itu membelah menjadi dua, sehingga
pasangan kromatid dapat berpisah dan bergerak kearah kutub-kutub yang
berlawanan dikendalikan oleh sentromer-sentromernya. Pada tahap ini,
kita dapat menyebut kromatid-kromatid yang berpisah itu sebagai
kromosom-kromosom baru. Tangan-tangan dari tiap kromosom terseret
dibelakang sentromernya, memberikan bentuk-bentuk karakteristik
tergantung pada lokasi sentromer. Kromosom metasentris tampak
berbentuk “V”, kromosom submetasentris tampak berbentuk “J”, dan
kromosom telosentris tampak berbentuk batang.
Pada telofase, suatu set kromosom yang identik berkumpul pada tiap
kutub sel. Kromosom-kromosom mulai mengurai dari gulungannya dan
kembali pada kondisi interfase. Gelondong telah mengalami degenerasi,
membran nukleus membentuk kembali, dan sitoplasma membagi diri
dalam suatu proses yang disebut sitokenesis.
Selama sel itu mengalami mitosis dinyatakan sebagai periode M.
Waktu yang diperlukan pada tiap fase mitosis tidak sama. Profase
lazimnya memerlukan waktu yang lebih lama daripada fase-fase lainnya,
metafase memerlukan waktu paling pendek. Replikasi DNA terjadi
sebelum mitosis, yaitu pada fase yang disebut fase S (sintesis). Pada sel-
sel yang bernukleus, sintesis DNA mulai dibeberapa posisi pada tiap
kromosom, sebab itu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk replikasi
pasangan kromatidnya.
2. Meiosis
Reproduksi seksual melibatkan pembentukan gamet-gamet
(gametogenesis) dan penyatuannya (fertilisasi). Gametogenesis hanya
terjadi dalam sel-sel khusus dari organ-organ reproduktif. Gamet-gamet
mengandung jumlah kromosom haploid (n), tetapi berasal dari sel-sel
diploid (2n) dari garis nutfah. Rupanya jumlah kromosom direduksi
menjadi setengahnya pada waktu gametogenesis. Proses reduksi ini
disebut meiosis. Meiosis sebenarnya melibatkan dua kali pembelahan.
Pembelahan meiosis yang pertama (meiosis I) merupakan suatu
pembelahan reduksi yang menghasilkan dua sel haploid dari satu sel
diploid. Pembelahan meiosis kedua (meiosis II) merupakan pembelahan
ekuasional yang memisahkan pasangan kromatid-kromatid sel-sel haploid.
Profase meiosis I berbeda dari profase pembelahan mitosis, dalam hal
bahwa kromosom homolog berubah letaknya menjadi berdampingan
dalam suatu proses perpasangan yang disebut sinapsis.
Setiap pasang kromosom homolog yang bersinapsis disebut suatu
bivalen, dan karena terdiri dari empat untaian kromid, suatu bivalen
disebut juga suatu tetrad. Pada waktu sinapsis kromatid-kromatid yang
tidak berpasangan (non-sister chromatids) dapat berpisah dan kemudian
menyatu dengan yang lain dalam suatu proses yang disebut pindah silang
(crossing over). Tempat pertukaran tampak dalam mikroskop sebagai
daerah tumpang tindih, disebut sebagai kiasma (kiasmata, bentuk jamak).
Pada waktu metafase satu, bivalen-bivalen itu menyusun diri secara acak
pada bidang ekuatorial. Pada anafase 1 sentromer-sentromer tidak
membelah, tidak menyatukan pasangan kromatid-kromatid bersama.
Homolog-homolog berpisah dan bergerak ke arah kutub-kutub yang
berlawanan. Ini berarti, keseluruhan kromosom (masing-masing terdiri
atas dua kromatid) bergerak memisah. Hal ini sebenarnya merupakan
pergerakan yang mereduksi jumlah kromosom dari keadaan diploid (2n)
menjadi haploid (n). Sitokinesis pada telofase I membelah sel induk yang
diploid menjadi dua sel anak haploid. Hal ini mengakhiri pembelahan
meiosis pertama. Periode singkat antara pembelahan meiosis I dan ke II
disebut interkinesis. Pada profase ke II aparat gelendong berubah bentuk.
Pada metafase II sentromer-sentromer menyusun diri pada bidang
ekuatorial. Selama anafase II, sentromer-sentromer dari setiap kromosom
membagi, memungkinkan pasangan kromatid untuk berpisah. Sitokinesis
pada telofase II membagi kedua sel menjadi empat produk meiosis.
mitosis meiosis
Pembelahan ekuasional yang Tahap pertama merupakan pembelahan reduksi
memisahkan pasangan yang memisahkan kromosom-kromosom
kromatid homolog pada anafase I, pasangan kromatid
berpisah dalam pembelahan ekuasional pada
anafase II
Suatu pembelahan setiap daur, Dua pembelahan setiap daur, yaitu dua
yaitu satu pembelahan pembelahan sitoplasmik, yang satu pembelahan
sitoplasmik (sitokinesis) reduksi kromosom dan yang satu lagi
setiap kromosom ekuasional pembelahan kromosom ekuasional
Kromosom-kromosom tidak Kromosom-kromosom melakukan sinapsis dan
dapat melakukan sinapsis, membentuk kiasmata, pertukaran genetik terjadi
tidak ada bentuk kiasmata, antara homolog-homolog
pertukaran genetik antara
kromosom-kromosom
homolog tidak terjadi
Setiap daur menghasilkan dua Setiap daur menghasilkam empat produk seluler
sel anak (gamet atau spora)
Isi genetik dari produk-produk Isi genetik dari produk-produk meiosis berbeda,
mitosis adalah identik sentromer-sentromer dapat merupakan replika
dari sentromer-sentromer maternal atau paternal
dalam berbagai kombinasi
Jumlah kromosom sel anak Jumlah kromosom dari produk-produk meiosis
adalah sama dengan jumlah adaalah setengahnya dari jumlah kromosom sel
kromosom sel induk induk
Produk-produk mitosis Produk-produk meiosis tidak dapat mengalami
biasanya mampu mengalami pembelahan meiosis lagi, meskipun mereka dapat
pembelahan lagi mengalami pembelahan mitosis
Biasanya terjadi pada hampir Hanya terjadi pada sel-sel khusus dalam garis
semua sel somatis nutfah
Dimulai dari tahap zigot dan Hanya terjadi setelah suatu organisme tingkat
berlangsung selama hidup tinggi mulai dewasa. Terjadi dalam zigot dari
organisme berbagai algae dan fungi.
PEWARISAN SIFAT
Genotipe yang tersusun dari sifat dominan saja (AA) atau resesif saja (aa)
disebut homozigot. Sedangkan genotipe yang tersusun dari sifat dominan dan
resesif (Aa) disebut heterozigot.
Fenotipe adalah sifat makhluk hidup yang tampak sehingga bisa diamati
oleh alat indra. Misalnya rasa buah manis, rambut lurus, bentuk buah bulat, dan
tinggi rendahnya badan. Fenotipe ditentukan oleh faktor genotipe dan lingkungan.
Tabel genotipe dan fenotipe pada buah yang memiliki rasa manis dominan
B
b Bb
Genotipe F1 : Bb
Jadi, keturunan yang dihasilkan Bb
B b
B Bb bb
Genotipe F1 : Bb dan bb. Jadi, ada tanaman berbiji bulat dan ada
tanaman berbiji keriput.
a. Sifat intermediet
M
m Mm
Genotipe F1 : Mm
M Mm
M MM Mm
m Mm mm
B. Persilangan dihibrid
Persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu sejenis
dengan memperhatikan dua sifat beda. Mendel telah melakukan percobaan
dengan menyilangkan kacang ercis galur murni yang mempunyai dua sifat
beda, yaitu antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK)
dengan kacang ercis berbiji keriput berwarna hijau (bbkk). Kedua kacang
tersebut memiliki dua sifat beda yaitu bentuk dan warna biji. Penurunan
sifat dari kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK) dengan
kacang ercis berbiji keriput berwarna hijau (bbkk).
P (induk) : BBKK × bbkk
Gamet : BK dan bk
F1 (keturunan ke-1)
BK
bk BbKk
Genotipe F1 : BbKk
Fenotipe F1 : Biji bulat dan berwarna kuning
BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
bK BbKK BbKk bbKK BbKk
bk BbKk Bbkk bbKk bbkk
A. Albino
Penderita albino mempunyai gangguan pada pembentukan pigmen
melanin, sehingga rambut dan kulitnya berwarna putih (bule). Penglihatan
penderita albino juga sangat peka terhadap cahaya. Sifat albino
dikendalikan oleh gen resesif a, sedangkan alelnya gen A menentukan sifat
yang normal. Jadi penderita albino mempunyai genotipe aa, sedangkan
orang yang normal mempunyai fenotipe AA atau Aa.
B. Sifat Pengecap PTC
Suatu bahan kimia sintetis phenyl thiocarbamida (PTC) dapat
digunakan untuk menyelidiki apakah orang dapat merasakan rasa pahit
atau tidak. Orang yang dapat mengecap rasa pahitnya PTC disebut
pengecap (taster), sedang yang tidak merasakan pahitnya PTC disebut buta
kecap (nontaster). Kemampuan untuk merasakan rasa pahit ditentukan
oleh gen dominan T, sehingga seorang pengecap dapat mempunyai
genotipe TT atau Tt. Alelnya resesif t menyebabkan orang tidak merasakan
pahitnya PTC. Jadi orang yang buta kecap memiliki genotipe tt.
C. Kencing Manis (Diabetes Melitus)
Kencing manis atau sakit gula adalah suatu penyakit metabolisme
pada tubuh manusia yang disebabkan karena pankreas kurang
menghasilkan insulin. Akibatnya kadar gula dalam darah tinggi sekali dan
sebagian dibuang melalui air kencing. Penyakit kencing manis dapat
membahayakan jiwa penderitanya, misalnya dapat mengakibatkan luka
sukar disembuhkan.
Dahulu penyakit ini diduga disebabkan oleh pola makanan yang
tidak teratur, tidur tidak teratur, dan gaya hidup. Namun penyelidikan lebih
lanjut diketahui bahwa kencing manis disebabkan oleh kurangnya
produksi insulin dari pankreas. Sifat ini ditentukan oleh gen resesif d. Jika
seseorang pada suatu waktu diketahui menderita diabetes, sedangkan
kedua orang tuanya normal, maka dapat dipastikan bahwa kedua orang tua
itu heterozigotik.
D. Golongan Darah
Hubungan antara fenotipe dan genotipe golongan darah dapat
digambarkan pada tabel berikut. Tabel genotipe dan fenotipe pada
golongan darah sistem ABO.
b. Hemofili
Hemofili ialah penya kit keturunan pada manusia yang menyebabkan
darah sukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena
tidak adanya faktor pembeku darah. Hemofili diwariskan melalui
kromosom X dengan gen bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen
H dan gen h tersebut terpaut pada kromosom X, bukan kromosom Y.
Hemofili akan muncul jika gen h tidak bersama gen H. Sehingga pria
yang menderita hemofili akan memiliki kromosom seks dengan
genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena bersifat letal
(mati dalam kandungan).
Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut.
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
XHXH : wanita normal
XHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofili)
XhXh : wanita hemofili (bersifat letal/mati)
Jika seorang wanita normal karier menikah dengan pria normal, akan
diperoleh keturunan sebagai berikut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Genetika adalah cabang biologi mengenai sifat-sifat yang menurun
(hereditas) dan variasinya. Unit-unit yang dipindahkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya disebut gen. Gen-gen itu berada di dalam suatu
molekul panjang yang disebut asam DNA (Asam Deoxyribonukleat).
Setiap gen mengambil posisi yang spesifik pada suatu kromosom, yang
disebut lokus gen. Oleh karena itu semua bentuk alelik suatu gen
ditemukan pada posisi-posisi yang bersesuaian pada kromosom-kromosom
yang secara genetik sama (homolog). Pembelahan sel terdiri dari
pembelahan meiosis dan mitosis. Pembelahan mitosis mempunyai empat
tahap utama : profase, metafase, anafase, dan telofase. Dan Pembelahan
meiosis melibatkan dua kali pembelahan, yaitu yang pertama (meiosis I)
merupakan suatu pembelahan reduksi yang menghasilkan dua sel haploid
dari satu sel diploid. Pembelahan meiosis kedua (meiosis II) merupakan
pembelahan ekuasional yang memisahkan pasangan kromatid-kromatid
sel-sel haploid.
Pewarisan sifat pada manusia terjadi karena adanya gen dalam
kromosom induk yang diwariskan pada keturunannya. Pewarisan sifat
dipelajari dengan hukum mendel, yang terdiri dari persilangan monohibrid
dan persilangan dihibrid.
DAFTAR PUSTAKA
http://fembrisma.wordpress.com/science/pewarisan-sifat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika