Anda di halaman 1dari 41

I.

MM ANATOMI REPRODUKSI WANITA

1.1. Makro

1. Organ Genitalia Interna

Uterus
Organ muskuler yang tebal, memiliki rongga dan berada di antara vesika urinaria
disebelah anterior dan rektum disebelah posterior. Panjang uterus 7.5 cm dan lebar 4 – 5 cm
dengan berat sekitar 60 gram.Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi
peritoneum (serosa). Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi
konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks
uterus, isikonsepsi dikeluarkan. Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks
uteri.Bagian uterus diatas isthmus disebut corpus uteri dan bagian dibawah isthmus disebut
servik. Dalam keadaan normal posisi uterus adalah antefleksi – anteversi. Servik uteri dibagi
menjadi 2 bagian: pars vaginalis dan pars supravaginalis ; dibagian dalam servik terdapat kanalis
servikalis. Uterus pada kehamilan lanjut. Fundus berbentuk kubah dan insersi tuba serta
ligamentum rotundum dibagian atas corpus uteri. Terlihat pasokan vaskular yang hipertrofis.

Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam
vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan (kolagen dan
glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portiocervicis uteri (dinding)
dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa
serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara /
primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/
multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi
spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah

!1
serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam,
peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviksdipengaruhi siklus haid.

Corpus uteri
Merupakan bagian terbesar uterus; dibagian anterior menempel pada vesika urinaria dan
dibagian posterior menempel pada intestinum ; dibagian lateral menempel pada berbagai struktur
yang berada didalam ligamentum latum ( tuba falopii – ligamentum rotundum – ligamentum
ovarii proprium – vasa uterina dan ureter ).
Arteria uterina menyilang ureter sebelum berjalan di dinding lateral uterus. Titik
persilangan tersebut kira-kira 1.5 cm dari fornix lateralis. Cavum uteri berbentuk segitiga dengan
kubah yang berada pada bidang setinggi kedua ostium tuba falopii dan apex bagian bawah
setinggi ostium uteri internum. Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan:
• Serosa (peritoneum visceralis) yang melekat pada ligamentum latum uteri di
intraabdomen
• Miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut ototlongitudinal,
anyaman dan sirkular)
• Endometrium yang melapisi dinding cavum uteriSelama kehamilan, serabut otot tersebut
tidak bertambah banyak namun mengalamihipertrofi.
Endometrium adalah lapisan berongga yang lunak yang mengandung sejumlah kelenjar dan
dilapisi dengan “ciliated collumnar epithelium”; bentuk kelenjar dan stroma bervariasi sesuai
dengan siklus haid; ketebalan pasca menstruasi dini ± 1 – 2 mm dan menjelang menstruasi ± 4 –
7 mm.

Ligamenta penyangga uterus


Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum
ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulo pelvicum, ligamentum
vesicouterina, ligamentum rectouterina.

Tuba Falopii
Dua buah saluran muskuler yang terbentang dari sudut superior uterus kearah lateral
dengan panjang masing-masing sekitar 8 – 14 cm. Saluran ini menghubungan cavum uteri
dengan cavum peritoneale.Tuba dapat dibagi menjadi 4 bagian :
• Pars uterina / interstitsialis
• Pars Isthmica ( penamang melintang paling sempit )
• Pars Ampullaris
• Pars Infundibularis [fimbriae]
Dinding Tuba Falopii terdiri dari 3 lapisan :

!2
• Lapisanserosa
• Lapisan muskularis
• Lapisan mucosa
Mukosa tuba dilapisi selapis sel kolumnar yang sebagian memiliki bulu-getar (silia) dan sebagian
lain memiliki kelenjar.

Ovarium
Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah almond yang
berada disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior
ligamentum latum, postero-caudal tuba falopii.Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan
pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitelgerminal primordial di lapisan terluar epital
ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid
(estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Panjang kira-
kira 2.5 – 5.0 cm dengan lebar kira-kira 1.5 – 3.0 cm. Masing-masing memiliki permukaan
medial dan lateral. Masing-masing ovarium memiliki tepi anterior (mesovarium) dan tepi
posterior yang bebas. Ligamentum penyangga ovarium adalah :
• ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum ) dan
• ligamentum Ovarii Proprium.
Pembuluh darah ovarium terutama berasal dari arteri ovarica yang merupakan cabang
aorta abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar ovarium melalui vena ovarica. Ovarium
terbungkus oleh tunica albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada testis. Bagian luar
ovarium disebut cortex yang memiliki gameet dan dibagian dalam disebut medula yang
mengandung banyak pembuluh darah besar serta syaraf. Cortex ovarium relatif avaskular dan
dijumpai sejumlah folikel ovarium kecil. Masing-masing folikel mengandung ovum immature
(oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa lapisan sel. Bila oosit hanya dilapisi oleh satu
lapisan sel, sel tersebut dinamakan sel folikel, bila dilapisi oleh beberapa lapisan sel-sel tersebut
dinamakan sel granulosa.
Dibagian cortex terdapat sejumlah folikel dengan berbagai derajat maturasi. Pada folikel
primordial, oosit dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium). Folikel primer
memiliki dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang mengitari oosit. Folikel sekunder
mengandung ruang-ruang berisi cairan diantara sel granulosa. Ruangan tersebut sering
mengalami penyatuan (coalesence) membuat cavum sentral yang disebut sebagai antrum. Folikel
d’graf atau folilkel vesikuler yang matur memiliki antrum yang sangat dominan dan folikel
biasanya menonjol keluar permukaan ovarium.Setiap bulan, pada wanita dewasa, satudari folikel
yang masak mengeluarkan oosit dari ovarium, peristiwa ini disebut Ovulasi.

2. Organ Genitalia Eksterna

!3
Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis,
labiamayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-
kelenjar pada dinding vagina.

Monsp
u b i s /
m o n s
veneris
Lapisan
lemak di b
agiana
nterior

symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak
mengandungpleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum
rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora
menyatu (pada commisura posterior).

Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak
terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus
clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan penis
pada pria. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung
serabut saraf, sangat sensitif.

!4
Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora.
Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum,
introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara
fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.

Introitus / orificium vagina


Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa
yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran
darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae.
Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan
dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa-sisa selaput dara yang robek yang tampak pada wanita
pernah melahirkan / para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen
imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di
rongga genitalia interna.

Vagina
Rongga muskulo membranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian
kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix,
dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri.
Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa
berlapis, berubah mengikuti siklus haid.Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada
haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).Bagian atas vagina terbentuk dari
duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior,
posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah
sensorik di sekitar 1/3 anterior dindingvagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus
vaginal.

Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis
(m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus
profunda,m.constrictor urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus
dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk
memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

(S. Snel, Richard. 2006. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 6. Jakarta. EGC)

!5
1.2. Mikro

Sistem reproduksi wanita


Bagian ini memfokuskan pada organ-organ internal reproduksi perempuan: indung telur, saluran
telur, rahim dan vagina.
Ovarium
Ovarium memiliki dua fungsi - "produksi" dan ovulasi oosit serta produksi dan sekresi hormon.
Ovarium melekat pada ligamentum latum oleh lipatan pendek peritoneum, disebut mesovarium
(atau ligamen ovarium), di mana pembuluh saraf dan lolos ke indung telur dan memasukkannya
di hilus ovarium.
Permukaan ovarium ditutupi oleh satu lapisan epitel kuboid, yang juga disebut epitel germinal.
Hal ini terus menerus dengan mesothelium peritoneal. Jaringan ikat fibrosa akan membentuk
kapsul tipis, albuginea tunika, langsung di bawah epitel.
Seperti organ lain, ovarium dibagi menjadi korteks luar dan medula. Korteks terdiri dari stroma
jaringan ikat yang sangat selular di mana folikel ovarium yang tertanam. Medula terdiri dari
jaringan ikat longgar, yang berisi pembuluh darah dan saraf.
Ovarium folikel
Folikel ovarium terdiri dari satu oosit dan sel folikel sekitarnya. Perkembangan folikel dapat
dibagi menjadi beberapa tahap.
Pembangunan merupakan kontinum morfologi, dan itu tidak mungkin untuk menetapkan semua
folikel ke tahap tertentu. Ini dikatakan, itu sangat mudah sebagian besar waktu.
Primordial folikel
berada di korteks tepat di bawah albuginea tunika. Salah satu lapisan sel folikel rata
mengelilingi oosit (sekitar 30 m dengan diameter). Inti dari oosit diposisikan eksentrik
dalam sel. Tampaknya sangat ringan dan berisi nucleolus menonjol.
Kebanyakan organel dari agregat oosit di tengah sel, di mana mereka membentuk tubuh
vitelline (mungkin tidak terlihat di salah satu persiapan yang tersedia).
Folikel primer
adalah tahap pertama yang menandai morfologi terjadinya pematangan folikel. Sel
sebelumnya rata sekitar oosit sekarang membentuk epitel kuboid atau kolumnar
sekitarnya oosit. Sitoplasma mereka mungkin memiliki penampilan granular, dan mereka
adalah untuk alasan ini juga disebut sel granulosa. Perkembangan lanjutan dari sel-sel ini
akan menghasilkan pembentukan epitel bertingkat (dengan membran basal yang berbeda)
yang mengelilingi oosit. Zona pelusida (glikoprotein antara proses interdigitating dari
oosit dan sel granulosa) menjadi terlihat. Sel-sel parenkim dari ovarium sekitar folikel
tumbuh menjadi terorganisir dalam selubung konsentris, folliculi teka.

!6
Sekunder folikel
Kecil berisi cairan ruang menjadi terlihat antara sel-sel granulosa sebagai folikel
mencapai diameter sekitar 400 pM. Ruang-ruang membesar dan berfusi untuk
membentuk antrum folikel, yang merupakan ciri dari folikel sekunder. Oosit ini sekarang
terletak eksentrik di folikel dalam oophorus cumulus, di mana ia dikelilingi oleh sel
granulosa. The folliculi teka membedakan dengan pertumbuhan terus folikel menjadi teka
interna dan teka eksterna. Vaskularisasi dari teka internasional membaik, dan sel-sel
berbentuk gelendong atau polyhedral dalam lapisan ini mulai memproduksi estrogen. The
teka eksterna mempertahankan karakteristik jaringan ikat yang sangat seluler dengan sel
otot polos. Oosit dari folikel sekunder mencapai diameter sekitar 125 pM. Folikel itu
sendiri mencapai diameter sekitar 10-15 mm.
Folikel matang atau tersier atau praovulasi atau Graafian
kenaikan lebih lanjut dalam ukuran (khususnya di 12h terakhir sebelum ovulasi). Folikel
Graafian membentuk "benjolan" kecil pada permukaan ovarium, stigma (atau pelusida
makula). Stigma ini ditandai dengan penipisan kapsul dan pembatasan progresif dari
aliran darah untuk itu. Sebelum ovulasi oophorus cumulus memisahkan dari dinding
folikel. Oosit kini mengambang bebas di antrum folikel. Hal ini masih dikelilingi oleh sel
granulosa yang membentuk korona radiata. Folikel akhirnya pecah pada stigma dan oosit
dilepaskan dari ovarium.

! !

Corpus luteum
Korpus luteum dibentuk oleh sel-sel granulosa dan sel teka setelah ovulasi telah terjadi. Dinding
folikel runtuh ke dalam struktur dilipat, yang merupakan karakteristik untuk korpus luteum.
Vaskularisasi meningkat dan jaringan jaringan ikat yang terbentuk. Teka interna dan sel
granulosa tiga dalam ukuran dan mulai mengumpulkan lutein (Yang hormon merangsang proses
ini Dimana hormon ini diproduksi??) Dalam beberapa jam setelah ovulasi. Mereka sekarang
disebut sel granulosa lutein dan lutein teka sel dan menghasilkan progesteron dan estrogen.

!7
Sekresi hormon dalam korpus luteum berhenti dalam waktu 14 hari setelah ovulasi jika oosit
tidak dibuahi. Dalam kasus ini, korpus luteum berdegenerasi menjadi albicans corpus - jaringan
parut keputihan dalam ovarium.
Sekresi hormon berlanjut selama 2-3 bulan setelah ovulasi jika terjadi
pembuahan. !

! !

Oviduk
Oviduk berfungsi sebagai saluran untuk oosit, dari ovarium ke rahim. Secara histologis, saluran
telur terdiri dari mukosa dan muskularis a. Permukaan peritoneal saluran telur dilapisi oleh
serosa dan jaringan ikat yg terletak di bawah.
Mukosa
dibentuk oleh epitel bersilia dan sekresi bertumpu pada lamina propria yang sangat
selular. Jumlah sel bersilia dan sel sekretori bervariasi sepanjang saluran telur (lihat di
bawah). Aktivitas yang keluar bervariasi selama siklus menstruasi, dan sel-sel sekretorik
istirahat juga disebut sebagai pasak-sel. Beberapa zat yang dikeluarkan diperkirakan
menyehatkan oosit dan embrio sangat awal.
Muskularis
terdiri dari lapisan otot melingkar dalam dan lapisan luar memanjang. Lapisan
longitudinal yang dalam hadir di tanah genting dan bagian intramural (lihat di bawah)
dari saluran telur. Gerakan otot peristaltik tampaknya menjadi lebih penting untuk
pengangkutan sperma dan oosit daripada aksi silia.
Teks biasanya merujuk empat subdivisi dari saluran telur.
1. Infundibulum adalah berbentuk corong (hingga 10 mm) akhir saluran telur. Jari-ekstensi
seperti margin nya, fimbriae, erat diterapkan pada ovarium. Sel-sel bersilia sering.
Mereka mengalahkan silia ke arah

!8
2. ampula saluran telur. Lipatan mukosa, atau plicae, dan lipatan sekunder yang timbul dari
plicae membagi lumen ampula menjadi bentuk yang sangat kompleks. Pemupukan
biasanya terjadi di ampula.
3. Tanah genting adalah bagian tersempit (2-3 mm) dari bagian-bagian dari saluran telur
yang terletak dalam rongga peritoneal. Lipatan mukosa kurang kompleks dan muskularis
yang tebal. Lapisan, dalam longitudinal otot hadir di tanah genting dan
4. terakhir, bagian intramural dari saluran telur, yang menembus dinding rahim. Istilah "
intramural "harus akrab bagi Anda mukosa adalah halus, dan diameter bagian dalam
saluran yang sangat kecil. .....
Saluran telur adalah istilah deskriptif yang bagus, tapi (sigh) bukan satu-satunya yang umum
digunakan untuk struktur - Anda juga akan menemukan istilah saluran telur atau tabung rahim.
The salpinx panjang (Yunani, terompet) tampaknya telah berlalu dengan "penggunaan-by-date"
dalam teks histologi banyak tapi (sigh) tidak dalam patologi, di mana salpingitis mengacu pada
peradangan kronis atau akut saluran telur. Mari kita lihat bagaimana "peradangan tuba "akan tarif
di masa depan.
Obstruksi dari saluran telur sebagai konsekuensi dari salpingitis adalah salah satu kemungkinan
penyebab infertilitas, dan perubahan struktur luminal oleh proses inflamasi merupakan faktor
risiko untuk kehamilan tuba.

!
Rahim
Rahim terbagi ke dalam tubuh (bagian atas dua pertiga) dan leher rahim. Dinding rahim terdiri
dari lapisan mukosa, endometrium, dan lapisan fibromuskular, miometrium. Permukaan
peritoneal rahim ditutupi oleh serosa a.
Miometrium
Serat otot lapisan rahim formulir dengan orientasi yang disukai serat (sebenarnya 4),
tetapi ini sangat sulit untuk melihat dalam persiapan kebanyakan. Para hipertrofi jaringan
otot selama kehamilan, dan GAP-persimpangan antara sel-sel menjadi lebih sering.

!9
Endometrium
Endometrium terdiri dari epitel kolumnar sederhana (sel bersilia dan sel sekretorik) dan
stroma jaringan ikat yang mendasari tebal. Mukosa ini invaginated untuk membentuk
banyak kelenjar sederhana rahim tubular. Kelenjar memperpanjang melalui seluruh
ketebalan stroma. Sel-sel stroma endometrium yang tertanam dalam jaringan serat
reticular. Endometrium tunduk pada perubahan siklik yang mengakibatkan menstruasi.
Hanya mukosa dari tubuh rahim mengambil bagian dalam siklus menstruasi.
Endometrium dapat dibagi menjadi dua zona berdasarkan keterlibatan mereka dalam perubahan
selama siklus menstruasi: yang basalis dan functionalis tersebut.

Basalis ini tidak sloughed off selama menstruasi, tetapi berfungsi sebagai zona regeneratif
untuk functionalis setelah penolakan.

Functionalis adalah bagian luminal dari endometrium. Hal ini sloughed off selama setiap
menstruasi dan itu adalah tempat perubahan siklik dalam endometrium. Perubahan siklik
dibagi menjadi beberapa tahap: proliferatif (atau folikular), sekretorik (atau luteal), dan
menstruasi.

Vagina
Vagina adalah tabung fibromuskular dengan dinding yang terdiri dari tiga lapisan: mukosa,
muskularis dan adventitia dari vagina
Mukosa
Epitel skuamosa bertingkat (dalam stratum basalis, intermediate stratum spinosum,
lapisan dangkal sel eosinofilik datar yang memang mengandung keratin tetapi biasanya
tidak membentuk lapisan tanduk yang benar) terletak pada lamina propria yang sangat
seluler (leukosit banyak). Menjelang muskularis beberapa ruang kavernosa vaskular
dapat dilihat (jaringan ereksi yang khas).

!10
Muskularis
Batin lapisan membujur melingkar dan luar otot polos yang hadir. Inferior, otot,
bulbospongiosus lurik sukarela membentuk sphincter sekitar vagina.
Adventitia
Bagian dari adventitia berbatasan dengan muskularis cukup padat dan berisi banyak serat
elastis. Jaringan ikat longgar dengan pleksus vena menonjol membentuk bagian luar
adventitia.

Sumber : http://www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/corepages/femalerepro/femalerepro.htm

2. MM FISIOLOGI HAID

siklus menstruasi.

Menstruasi
Jika ovum tidak dibuahi, kira-kira 2 hari sebelum akhir siklus bulanan, korpus luteum di ovarium
tiba-tiba berinvolusi, dan hormon-hormon ovarium (esterogen dan progesteron) menurun dengan
tajam sampai kadar sekresi yang rendah.
Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya esterogen dan progesteron, terutama progesteron,
pada akhir siklus ovarium bulanan. Efek pertama adalah penurunan rangsangan terhadap sel-sel
endometrium oleh kedua hormon ini, yang diikuti dengan cepat oleh involusi endometrium
sendiri menjadi kira-kira 65 persen dari ketebalan semula. Kemudian, selama 24 jam sebelum
terjadinya menstruasi, pembuluh darah yang berkelok-kelok, yang mengarah ke lapisan mukosa
endometrium, akan menjadi vasospastik, mungkin disebabkan oleh efek involusi, seperti
pelepasan bahan vasokonstriktor – mungkin salah satu tipe vasokonstriktor prostaglandin yang
terdapat dalam jumlah sangat banyak pada saat ini.

!11
Vasospasme, penurunan zat nutrisi endometrium, dan hilangnya rangsangan hormonal
menyebabkan dimulainya proses nekrosis pada endometrium, khususnya dari pembuluh darah.
Sebagai akibatnya, darah akan merembes ke lapisan vaskular endometrium, dan daerah
perdarahan akan bertambah besar dengan cepat dalam waktu 24 sampai 36 jam. Perlahan-lahan,
lapisan nekrotik bagian luar dari endometrium terlepas dari uterus pada daerah perdarahan
tersebut, sampai kira-kira 48 jam setelah terjadinya menstruasi, semua lapisan superfisial
endometrium sudah berdeskuamasi. Massa jaringan deskuamasi dan darah di dalam kavum uteri,
ditambah efek kontraksi dari prostaglandin atau zat-zat lain di dalam lapisan yang terdeskuamasi,
seluruhnya bersama-sama akan merangsang kontraksi uterus yang menyebabkan dikeluarkannya
isi uterus.
Selama menstruasi normal, kira-kira 40 mililiter darah dan tambahan 35 ml cairan serosa
dikeluarkan. Cairan menstruasi ini normalnya tidak membentuk bekuan, karena fibrinosin
dilepaskan bersama dengan bahan nekrotik endometrium. Bila terjadi perdarahan yang
berlebihan dari permukaan uterus, jumlah fibrinolisin mungkin tidak cukup untuk mencegah
pembekuan. Adanya bekuan darah selama menstruasi sering merupakan bukti klinis adanya
kelainan patologi dari uterus.
Dalam waktu 4 sampai 7 hari sesudah dimulainya menstruasi, pengeluaran darah akan berhenti,
karena pada saat ini endometrium sudah mengalami epitelisasi kembali. (Guyton, 2006)
Sumber: Fisiologi Guyton Hall Edisi 11 tahun 2006, EGC

!12
Siklus Menstruasi Normal

Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi:


1) Siklus ovarium (indung telur)
a. Fase folikel

awal

akhir
b. Fase luteal
2) Siklus endometrium
a. Fase menstruasi
b. Fase proliferasi
c. Fase sekresi

!13
➢ Kedua siklus tersebut berjalan bersamaan.

!
Gambar Siklus Hormonal

Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang
perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1
folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel
tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan
produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi
hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan
hipotalamus ke hipofisis.
Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus.
Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan
dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari
endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi
ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus
luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon
gonadotropik).
Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan
mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini
menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut
haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum
tersebut dipertahankan.

Pada siklus endometrium, terbagi jadi 3 fase, yaitu:


1) Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput
rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada
dalam kadar paling rendah

!14
2) Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi
berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua
fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini
endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel
telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3) Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron
dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi
rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)

Siklus ovarium:
1) Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel telur yang
berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses
ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase folikular pada
manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus
menstruasi keseluruhan
2) Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka waktu
rata-rata 14 hari

Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus
menstruasi normal:
1) Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada pada
level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya
2) Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari korpus
luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu
untuk pertumbuhan lapisan endometrium
3) Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH
hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol,
tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)
4) Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH yang
terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon
progesteron
5) Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan
terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase
transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal
6) Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase
pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum

!15
7) Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah
terjadi ovulasi
8) Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum
dan kemudian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya.

Faktor hormonal dalam siklus haid


Ovarium sebagai organ reproduksi primer wanita, melakukan tugas ganda, yaitu
menghasilkan ovum (oogenesis) dan mengeluarkan hormon-hormon seks wanita, estrogen
dan progesteron. Kedua hormon ini bekerja bersama untuk mendorong fertilisasi ovum dan
untuk mempersiapkan sistem reproduksi wanita untuk kehamilan.
Hormon Estrogen

Hormon ini disekresikan terutama oleh sel granulosa folikel ovarium, korpus luteum, dan
plasenta.

Hampir semua estrogen ini berasal dari ovarium dan terdapat dua puncak sekresi : puncak
pertama terjadi tepat sebelum ovulasi dan satu lagi terjadi selama fase midluteal.

Efek Hormon :
1. Efek pada pada genitalia wanita : estrogen membantu pertumbuhan folikel ovarium
dan meningkat motilitas tuba uterina. Hormon ini meningkatkan aliran darah uterus
dan memiliki efek penting pada oto polos uterus.
2. Efek pada organ endokrin : estrogen mengurangi sekresi FSH. Pada keadaan tertentu
estrogen menghambat sekresi LH (feedback negatif), pada keadaan lain, estrogen
meningkatkan sekresi LH (feedback pisitif)
3. Efek pada SSP : hormon ini meningkatkan libido pada manusia.
4. Efek pada payudara : estrogen menyebabkan pertumbuhan duktus pada payudaran
dan terutama berperan dalam pembesaran payudara selama pubertas pada gadis,
estrogen juga disebut sebagai hormon pertumbuhan payudara.

Fungsi estrogen:
✓ Pematangan pemeliharaan seluruh sistem reproduksi wanita,
✓ Pembentukan karakteristik seks sekunder wanita,
✓ Penting pada masa prakonsepsi,
✓ Penting untuk pematangan dan pengeluaran ovum,
✓ Pembentukan berbagai karakteristik fisik yang menarik perhatian pria secara seksual,
✓ Mengangkut sperma dari vagina ke tempat fertilisasi di oviduktus,
✓ Ikut berperan dalam perkembangan payudara sebagai antisipasi laktasi.

!16
Hormon Progesteron

Pada fase folikular lanjut, sekresi progesteron mulai meningkat. Selama fase luteal,
korpus luteum menghasilkan banyak progesteron, dan prrogesteron plasma meningkat
pesat hingga mencapai kadar puncak sekitar 18 ng/mL.

Efek Hormon :
1. Di uterus : mengubah progestasional di endometrium.
2. Di payudara : progesteron merangsang pertumbuhan lobulus dan alveolus.

Fungsi dan sekresi hormon


Usia normal bagi seorang perempuan mendapatkan menstruasi untuk kali pertama adalah
12 atau 13 tahun. Namun kalau sampai usia 16 tahun belum juga datang bulan perlu di waspadai,
mungkin ada kelainan. Menstruasi itu sendiri nantinya akan berhenti saat perempuan memasuki
masa menopause, yakni sekitar usia 50 tahun. Namun sebelum memasuki masa menopause, haid
tetap datang hanya jangka waktunya lebih lama dan prosesnya cepat, paling hanya 2-3
hari.Siklus haid/ menstruasi pada perempuan (reproduksi) normalnya terjadi setiap 23-35 hari
sekali dengan lama haid berkisar 5-7 hari. Namun ada sebagian perempuan yang mengalami haid
tidak normal. Diantaranya mulai dari usia haid yang datang terlambat, darah haid sangat banyak
sampai harus berulang kali mengganti pembalut wanita, nyeri atau sakit saat haid, gejala PMS
(pree menstruasi syndrom), siklus haid yang tidak teratur dan masih banyak lagi.
Gangguan ini jangan didiamkan karena dapat berdampak serius, haid yang tidak teratur
misalnya dapat menjadi pertanda seorang perempuan kurang subur (infertil).Gangguan yang
terjadi saat haid dinilai masih normal jika terjadi selama dua tahun pertama setelah haid kali
pertama. Artinya, bila seorang perempuan telah mendapatakan haid pertamanya saat berusia 11
tahun, maka hingga usia 13 tahun haidnya masih tidak teratur.Tapi bila setelah usia 13 tahun
haidnya masih tidak teratur juga, dipastikan ia mengalami gangguan haid. Haid Dipengaruhi
berbagai hormon:

!17
Siklus Haid
Panjang siklus haid ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid
berikutnya. Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi
(hari ke-1), siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi
berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari.Tetapi variasinya
cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama, bahkan kakak
beradik dan saudara kembar jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat
setelah menarke dan sesaat sebelum menopause. Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang
dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung
telur). Pada umumnya hanya 1folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat
menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat
estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang
kedua yaitu LH.
Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang
disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik
estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan
menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen
mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH,folikel de graaf menjadi
matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan
menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu
hormon gonadotropik). Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum
berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar
hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini
disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus
luteum tersebut dipertahankan. Lama haid biasanya antara 3– 5 hari, ada yang 1 – 2 hari diikuti
darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7 – 8 hari.
Jumlah darah yang keluar rata-rata + 16 cc, pada wanita yang lebih tua darah yang keluar
lebih banyak begitu juga dengan wanita yang anemia. Pada awalnya, siklus mungkin tidak
teratur, jarak antar 2 siklus bisa berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi
2 siklus. Hal ini adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur. Siklus
dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender dengan
menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan,
anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan
siklus yang akan datang.Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda
silang berikutnya dengan demikian anda dapat mengetahui siklus anda. Setiap bulan, setelah hari
ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap

!18
kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14,terjadi pelepasan telur dari ovarium
(ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tubafalopii dan di dalam tuba bisa terjadi
pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk kedalam rahim dan mulai
tumbuh menjadi janin.Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium
akan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini berlangsung selama 3 – 5
hari kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai
lagi pada siklus berikutnya.

Siklus ovarium terbagi menjadi 3 fase:

1. Fase Folikuler
Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel
telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di
dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga
merangsang pertumbuhan sekitar 3 – 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur,
tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian
endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan
progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah
dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk
kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung
selama 3 – 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28 - 283 gram. Darah
menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

2. Fase ovulasi
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur.
Seltelur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 – 32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan
sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian
bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit
sampai beberapa jam.

3. Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah
melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang
menghasilkan sebagian besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit
meningkat selama fase lutuel dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.Peningkatan suhu
ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan

!19
hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi,
korpus luteum mulai menghasilkan HCG (hormonechorionic gonadotropin) Hormon ini
memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesterone sampai janin bisa menghasilkan
hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.

Siklus endometrium dapat dibedakan 4 fase dalam siklus haid, yaitu :


1. Fase Menstruasi atau dekuamasi
Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan hanya
stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah vena dan arteri dangan sel-sel
darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan struma yang mengalami
disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, cervik, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini
berlangsung 3 – 4 hari.

2. Fase pasca haid atau fase regenerasi


Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsur-angsur
sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir yang tumbuh dari sel-sel endometrium. Fase ini
telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung kurang lebih 4 hari.

3. Fase Proliferasi
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini berlangsung
darihari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase Proliferasi dapat dibagi atas 3
subfase,yaitu:

a. Fase proliferasi dini (early proliferation phase)


Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenal dari epitel
permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar.

b. Fase proliferasi madya (mid proliferation phase)


Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk
transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi. Tampak
adanya banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (nake nukleus).

c. Fase proliferasi akhir (late proliferation)


Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenal
dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar
membentuk pseudostratifikasi. Stoma bertumbuh aktif dan padat.

!20
4. Fase pra haid atau fase sekresi
Fase ini dimulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Pada fase
ini endometrium tebalnya tetap, bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkeluk-keluk, dan
mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Di dalam endimetrium tertimbun glikogen
dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.Siklus hormonal dan
hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi normal: Setiap
permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) beradapada level yang
rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya Hormon FSH dari
hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir darikorpus luteum dan pertumbuhan
folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan
endometrium Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH
hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi
pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)Pada akhir fase
folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LHyang terdapat pada sel
granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlahhormon progesteron Setelah
perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi
yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fasetransisi dari fase proliferasi ke
sekresi, dari folikular ke lutealKadar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum
ovulasi sampai fasepertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus
luteum
Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah
terjadi ovulasi Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus
luteumdan kemudian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya. (Ganong, 1997)

Hormon-Hormon yang Berperan dalam Siklus Menstruasi Normal

Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:


1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus
untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan LH.
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan
prolaktin.
4. Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk

!21
ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina
sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
5. Progesteron, hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone
terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk
hormon HCG.
6. GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) merupakan hormon yang diproduksi oleh
hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating
hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan
umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun
sebaliknya.
7. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GnRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus
luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
(Sherwood, 2001)
3. MM KELAINAN HAID
Klasifikasi kelainan haid
Kelainan haid yang dijumpai dapat berupa kelainan siklus atau kelainan dari jumlah darah yang
dikeluarkan dan lamanya perdarahan.

1. Amenorrhoe : tidak ada haid

2. Pseudoamenorrhoe ( kryptomenorrhoe ) : ada haid tapi darah haid tidak dapat keluar karena
tertutupnya tractus genitalis.

3. Menstruatio praecox : timbulnya haid pada umur yang sangat muda.

4. Hypomenorrhoe : haid teratur tetapi jumlah darahnya sedikit.

5. Oligomenorrhoe : haid jarang, karena siklusnya panjang.

6. Hypemenorrhoe ( menorrhagia ) : haid teratur tetapi jumlah darahnya banyak.

7. Polymenorrhoe : haid teratur, tetapi kerap datangnya, karena siklusnya pendek.

8. Metrorrhagie : perdarahan rahim di luar waktu haid.

9. Dysmenorrhoe : nyeri pada waktu haid.

!22
KELAINAN MENSTRUASI
a. Kelainan pada banyak dan lamanya perdarahan

1. Hipermenore (Menorraghia)

Definisi
Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8
hari),kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.

Etiologi
• Hipoplasia uteri, dapat mengakibatkan amenorea, hipomenorea, menoragia. Terapi
:uterotonika
• Asthenia, terjadi karena tonus otot kurang. Terapi : uterotonika, roborantia.
• Myoma uteri, disebabkan oleh : kontraksi otot rahim kurang, cavum uteri
luas,bendungan pembuluh darah balik.
• Hipertensi
• Dekompensio cordis
• Infeksi, misalnya : endometritis, salpingitis.
• Retofleksi uteri, dikarenakan bendungan pembuluh darah balik.
• Penyakit darah, misalnya Werlhoff, hemofili

Patofisiologi
Pada siklus ovulasi normal, hipotalamus mensekresi Gonadotropin releasing hormon
(GnRH), yang menstimulasi pituitary agar melepaskan Folicle-stimulating hormone (FSH).Hal
ini pada gilirannya menyebabkan folikel di ovarium tumbuh dan matur pada pertengahan siklus,
pelepasan leteinzing hormon (LH) dan FSH menghasilkan ovulasi. Perkembangan folikel
menghasilkan esterogen yang berfungsi menstimulasi endometrium agar berproliferasi. Setelah
ovum dilepaskan kadar FSH dan LH rendah. Folikel yang telah kehilangan ovum akan
berkembang menjadi korpus luteum, dan korpus luteum akan mensekresi progesteron.
Progesteron menyebabkan poliferasi endometrium untuk berdeferemnsiasi dan stabilisasi. 14 hari
setelah ovulasi terjadilah menstruasi. Menstruasi berasal dari dari peluruhan endometrium
sebagai akibat dari penurunan kadar esterogen dan progesteron akibat involusi korpus
luteum.Siklus anovulasi pada umumnya terjadi 2 tahun pertama setelah menstruasi awal yang
disebabkan oleh HPO axis yang belum matang. Siklus anovulasi juga terjadi pada beberapa
kondisi patologis.Pada siklus anovulasi, perkembangan folikel terjadi dengan adanya stimulasi
dariFSH, tetapi dengan berkurangnya LH, maka ovulasi tidak terjadi. Akibatnya tidak ada korpus
luteum yang terbentuk dan tidak ada progesteron yang disekresi. Endometrium berplroliferasi

!23
dengan cepat, ketika folikel tidak terbentuk produksi esterogen menurun dan mengakibatkan
perdarahan. Kebanyakan siklus anovulasi berlangsung dengan pendarahan yang normal, namun
ketidak stabilan poliferasi endometrium yang berlangsung tidak mengakibatkan pendarahan
hebat.

Manifestasi Klinis
Kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga sering
merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual berulang selama haid.

2. Hypomenorhea (kriptomenorrhea)

Definisi
Suatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya.
Lama perdarahan : Secara normal haid sudah terhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7
hari maka daya regenerasi selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma.

Etiologi
• Setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin
• kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun
maupungangguan hormonal.
Patofisiologi
Dapat diakibatkan oleh Asherman’s syndrome, kekurangan lemak tubuh untuk membuat
hormon steroid, dan faktor psikogenik

Manifestasi klinis
Waktu haid singkat, jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc), kadang-kadang hanya
berupa spotting.

b. Kelainan pada siklus haid

1. Polimenorea (Epimenoragia)

Definisi
Adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari, sedangkan
jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa.

!24
Etiologi
Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek
sehingga siklus menstruasi juga lebih pendek atau bisa disebabkan akibat stadium proliferasi
pendek atau stadium sekresi pendek atau karena keduanya.

Manifestasi klinis
Gejala berupa siklus kurang dari 21 hari (lebih pendek dari 25 hari).

Terapi
Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan stadium sekresi
menggunakan hormon kombinasi estrogen dan progesteron.

2. Oligomenorrhea

Definisi
Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 35 hari

Etiologi•
Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8 -9 hari dimulai dari hari ke-5menstruasi)

Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15 -18 hari setelah ovulasi )

Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid.

Manifestasi klinis
• Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali
• Perdarahan haid biasanya berkurang

Terapi
Oligomenorea yang disebabkan ovulatoar tidak memerlukan terapi, sedangkan bila
mendekati amenorea diusahakan dengan ovulasi.

3. Amenorea

Definisi
Adalah keadaan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut.

!25
Klasifikasi
• Amenorea Primer, apabila belum pernah datang haid sampai umur 18 tahun.
• Amenorea Sekunder, apabila berhenti haid setelah menarche atau pernah
mengalamihaid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan.

Etiologi
• Gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium), dan vagina
• Adanya tanda-tanda maskulinisasi, adanya galaktore, cacat bawaan, uji estrogen dan
progesteron negatif.
• penyakit TB, penyakit hati, diabetes melitus, kanker, infertilitas, stress berat.
• kelainan kongenital
• ketidak stabilan emosi dan kurang zat makanan yang mempunyai nilai gizi lebih.

Patofisiologi
Amenore primer dapat diakibatkan oleh tidak adanya uterus dan kelainan pada aksis
hipotalamus-hipofisis-ovarium. Hypogonadotropic amenorrhoea menunjukkan keadaan dimana
terdapat sedikit sekali kadar FSH dan SH dalam serum. Akibatnya, ketidak adekuatan hormon ini
menyebabkan kegagalan stimulus terhadap ovarium untuk melepaskan estrogen dan progesteron.
Kegagalan pembentukan estrogen dan progesteron akan menyebabkan tidak menebalnya
endometrium karena tidak ada yang merasang. Terjadilah amenore. Hal iniadalah tipe
keterlambatan pubertas karena disfungsi hipotalamus atau hipofosis anterior,seperti adenoma
pitiutari. Hypergonadotropic amenorrhoea merupakan salah satu penyebab amenore primer.
Hypergonadotropic amenorrhoea adalah kondisi dimnana terdapat kadar FSH dan LH yangcukup
untuk menstimulasi ovarium tetapi ovarium tidak mampu menghasilkan estrogen dan
progesteron. Hal ini menandakan bahwa ovarium atau gonad tidak berespon terhadap rangsangan
FSH dan LH dari hipofisis anterior. Disgenesis gonad atau prematur menopause adalah penyebab
yang mungkin. Pada tes kromosom seorang individu yang masih muda dapat menunjukkan
adanya hypergonadotropic amenorrhoea. Disgenesis gonad menyebabkan seorang wanita tidak
pernah mengalami menstrausi dan tidak memiliki tanda seks sekunder.Hal ini dikarenakan gonad
( oavarium ) tidak berkembang dan hanya berbentuk kumpulan jaringan pengikat.Amenore
sekunder disebabkan oleh faktor lain di luar fungsi hipotalamus-hipofosis-ovarium. Hal ini
berarti bahwa aksis hipotalamus-hipofosis-ovarium dapat bekerja secarafungsional. Amenore
yang terjadi mungkin saja disebabkan oleh adanya obstruksi terhadapaliran darah yang akan
keluar uterus, atau bisa juga karena adanya abnormalitas regulasiovarium sperti kelebihan
androgen yang menyebabkan polycystic ovary syndrome.

!26
c. Perdarahan di luar haid

1. Metroragia

Definisi
Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid.

Klasifikasi
1.Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan ektopik.
2.Metroragia diluar kehamilan.

Etiologi
• Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh;carcinoma
corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari haemorrhagis (sepertikolpitis
haemorrhagia, endometritis haemorrhagia); hormonal.
• Perdarahan fungsional : a) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis,
neurogen,hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi,
metabolik,penyakit akut maupun kronis. b) Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus
luteumpersisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan
penyakitakut ataupun kronis.

Manifestasi klinis
Adanya perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid namun keadaan
inisering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak.Terapi : kuretase dan
hormonal.

d. Gangguan lain yang berhubungan dengan haid

1. Pra Menstruasi Syndrom

Definisi
Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstruasi
berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom menjelang
menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun. PMS merupakan sejumlah
perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-4 sebelum
menstruasi dan segera mereda setelah menstruasi dimulai. Disebabkan oleh :

!27
• Sekresi estrogen yang abnormal
• Kelebihan atau defisiensi progesteron
• Kelebihan atau defisiensi kortisol, androgen, atau prolaktin
• Kelebihan hormon anti diuresis
• Kelebihan atau defisiensi prostaglandin

Etiologi
Etiologi ketegangan prahaid tidak jelas, tetapi mungkin faktor penting ialah
ketidakseimbangan esterogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan
natrium,penambahan berat badan, dan kadang-kadang edema. Dalam hubungan dengan kelainan
hormonal, pada tegangan prahaid terdapat defisiensi luteal dan pengurangan produksi
progesteron.Faktor kejiwaan, masalah dalam keluarga, masalah sosial, dll.juga memegang
peranan penting. Yang lebih mudah menderita tegangan prahaid adalah wanita yang lebihpeka
terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid dan terhadap faktor-faktor psikologis.

Patofisiologi
Meningkatnya kadar esterogen dan menurunnya kadar progesteron di dalam darah,yang
akan menyebabkan gejala depresi. Kadar esterogen akan mengganggu proses kimia tubuh
ternasuk vitamin B6 (piridoksin) yang dikenal sebagai vitamin anti depresi.Hormon lain yang
dikatakan sebagai penyebab gejala premenstruasi adalah prolaktin.Prolaktin dihasilkan sebagai
oleh kelenjar hipofisis dan dapat mempengaruhi jumlah esterogen dan progesteron yang
dihasilkan pada setiap siklus. Jumlah prolaktin yang terlalubanyak dapat mengganggu
keseimbangan mekanisme tubuh yang mengontrol produksi kedua hormon tersebut. Wanita yang
mengalami sindroma pre-menstruasi tersebut kadar prolaktin dapat tinggi atau normal.Gangguan
metabolisme prostaglandin akibat kurangnya gamma linolenic acid (GLA).Fungsi prostaglandin
adalah untuk mengatur sistem reproduksi (mengatur efek hormon esterogen, progesterone),
sistem saraf, dan sebagai anti peradangan.

Manifestasi klinis
Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah. Nafsu makan
meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam. Emosi menjadi labil. Biasanya
perempuan mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaan negatif lainnya.

2. Dismenore

Definisi

!28
Adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita dan memerlukan
pengobatan. Etiologi dan patogenesis dari dismenore sampai sekarang belum jelas.

Klasifikasi
Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun fungsional); adalah
nyerihaid yang terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat
kandungan.Karakteristik dismenorea primer menurut Ali Badziad (2003):
1.Sering ditemukan pada usia muda.
2.Nyeri sering timbul segera setelah mulai timbul haid teratur.
3.Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus yang spastik dan sering disertaimual, muntah,
diare, kelelahan, dan nyeri kepala.
4.Nyeri haid timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama ataukedua haid.
5.Jarang ditemukan kelainan genitalia pada pemeriksaan ginekologis.
6.Cepat memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa.

Etiologi
psikis; (konstitusionil: anemia, kelelahan, TBC); (obstetric : cervic sempit,
hyperanteflexio, retroflexio); endokrin (peningkatan kadar prostalandin, hormon steroid
seks,kadar vasopresin tinggi).

Patofisiologi
Korpus luteumakan mengalami regresi apabila tidak terjadi kehamilan.Hal ini akan
mengakibatkan penurunan kadar progesterondan mengakibatkan labilisasi membran
lisosom,sehingga mudah pecah dan melepaskan enzim fosfolipase A2. Fosfolipase A2 akan
menghidrolisis senyawa fosfolipid yang ada di membran selendometriumdan menghasilkanasam
arakhidonat. Asam arakhidonat bersama dengan kerusakan endometrium akan merangsang
kaskade asam arakhidonat dan menghasilkan prostaglandin PGE2 dan PGF2 alfa.Wanita dengan
dismenore primer didapatkan adanya peningkatan kadar PGF2 alfa di dalam darahnya, yang
merangsang kontraksi dan vasokonstriksi miometrium. Akibatnya terjadi peningkatan kontraksi
dan disritmi uterus,sehingga terjadi penurunan aliran darah ke uterus dan mengakibatkan iskemia
dan menimbulkan abdominal cramp. Prostaglandin sendiri dan leukotrine juga menyebabkan
sensitisasi, selanjutnya meningkatkann ambang rasa sakit pada ujung-ujung saraf aferen nervus
pelvicus terhadap rangsang fisik dan kimia (Sunaryo,1989).

Manifestasi klinis
Beberapa gejala yang kerap menyertai saat menstruasi antara lain : perasaan
malasbergerak, badan lemas, mudah capek, ingin makan terus, emosi jadi lebih labil,

!29
sensitif,mudah marah. Bukan itu saja, pengaruh pelepasan dinding rahim selama menstruasi
jugakerap memunculkan rasa pegal dan sakit pada pinggang serta membuat kepala terasa
nyeri,kram perut bagian bawah yang menjalar ke punggung atau kaki dan biasanya disertai
gejalagastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum.Dismenorea Sekunder;
terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenore. Hal ini terjadi pada kasus
infeksi, mioma submucosa, polip corpus uteri, endometriosis,retroflexio uteri fixata, gynatresi,
stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR, tumor ovarium.

Berikut ini merupakan manifestasi klinis dismenorea sekunder (Smith, 1993; Smith, 1997):
• Dismenorea terjadi selama siklus pertama atau kedua setelah menarche (haid
pertama),yang merupakan indikasi adanya obstruksi outflow kongenital.
• Dismenorea dimulai setelah berusia 25 tahun.3. Terdapat ketidaknormalan (abnormality)
pelvis dengan pemeriksaan fisik: pertimbangkan kemungkinan endometriosis, pelvic
inflammatory disease, pelvic adhesion (perlengketanpelvis), dan adenomyosis

3. Mastodinia atau Mastalgia

Definisi
Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.Sebab-sebabDisebabkan oleh
dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan garam yang disertaihiperemia
didaerah payudara.

4. Mittelschmerz (Rasa Nyeri pada Ovulasi)

Definisi
Adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung beberapa jam
sampai beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi. Hal ini terjadi karena pecahnya folikel
Graff. Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti oleh
perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti kehamilan ektopik yang
pecah.

PENATALAKSANAAN
1. Edukasi
Penderita perlu dijelskan bahwa disminore adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk
kesehatan, hendaknya diadakan penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan,
dan lingkungan penderita. Salah satu informasi yang perlu dibicarakan yaitu mengenai makanan

!30
sehat (rendah lemak), istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna, serta psikoterapi.
Perlu juga dijelaskan kepada penderita supaya untuk tidak merokok dan jangan mudah stress.
Dapat juga disarankan kepada penderita untuk mengganti pembalut 2x sehari, dan memilih
pakaian dalam dan brayang nyaman dipakai dan tidak ketat. Tujuannya untuk mengurangi
gesekan sehingga mengurangi nyeri.

2. Kuratif :
Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer.
Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya
sebagian saraf pada akhir kehamilan.Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti
peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat ini bekerja
dengan menekan aktivitas cyclooxygenase yang mengakibatkan penurunan sintesis
prostaglandin. Obat ini akan sangatefektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan
dilanjutkan sampai hari 1-2menstruasi.Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi
dengan:
– istirahat yang cukup
– olah raga yang teratur (terutama berjalan)
– pemijatan
– yoga
– orgasme pada aktivitas seksual
– kompres hangat di daerah perut.
Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan
muntahbiasanya menghilang jika kramnya telah teratasi.

Pemberian obat analgesik


Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat diberikan sebagai terapi
simtomatik, jika rasa nyeri hebat diperlukan istirahat di tempat tidur dan kompres panas pada
perut bawah untuk mengurangi penderita.Obat analgesik yang sering diberikan adalah preprat
kombinasi aspirin,fansetin, dan kafein. Obat-obatan paten yang beredar dipasaran antara
lainnovalgin, ponstan, acetaminophendan sebagainya.

Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara untuk membuktikan
bahwa gangguan benar-benar disminore primer atau untuk memungkinkan penderita melakukan
pekerjaan penting waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan memberikan
salah satu jenis pilkombinasi kontrasepsi. Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup
serta olah raga secara teratur. Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari,

!31
maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan
medroksi progesteron. Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi
(pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan
mengurangi beratnya dismenore. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan
tambahan (misalnya laparoskopi). Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio
endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat
pemanas. Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya

Penatalaksanaan secara nonfarmakologis


Terapi non farmakologis yang dapat digunakan sebagai alternative pilihan dalam
pengobatan diminore primer adalah:

1. Kompres hangat
Kompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan dengan mempergunakan buli-buli
panas yang di bungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas daribuli-buli
ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan akanterjadi
penurunan ketegangan otot sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang atauhilang (Perry
& Potter,(2005).
Menurut Bare & Smeltzer (2001), kompres hangat mempunyai keuntungan meningkatkanaliran
darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri denganmempercepat
penyembuhan. Menurut Bobak (2005), kompres hangat berfungsi untuk mengatasi atau
mengurangi nyeri,dimana panas dapat meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus
dan melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri dengan mengurangi
ketegangan dan meningkatkan perasaan sejahtera, meningkatkan aliran menstruasi, dan
meredakan vasokongesti pelvis. Menurut Price & Wilson (2005), kompres hangat sebagai
metode yang sangat efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas dapat disalurkan
melalui konduksi (botol air panas).Panas dapat melebarkan pembuluh darah dan dapat
meningkatkan aliran darah. Kompres hangat adalah metode yang digunakan untuk
meredakannyeri dengan cara menggunakan buli-buli yang diisi dengan air panas yang
ditempelkan pada sisi perut kiri dan kanan.

2. Olahraga
Olah raga secara teratur dapat menimbulkan aliran darah sirkulasi darah pada otot rahim
menjadi lancar sehingga dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi. Pelepasan endorfinalami
dapat meningkat dengan olahraga teratur yang akan menekan pelepasan prostaglandin,selain itu
mampu menguatkan kadar beta endorfin yaitu suatu zat kimia otak yang berfungsi meredakan
rasa sakit (Sadoso, 1998).

!32
3. Berhenti merokok dan mengkomsumsi alkohol
Kebiasaan-kebiasaan buruk ini, mempunyai efek negatif terhadap tubuh manusia, pada
perokok berat dapat meningkatkan durasi terjadinya dysmenorrhea, hal ini berkaitan dengan
peningkatan volume dan durasi perdarahan selama menstruasi. Senyawa yang terdapat didalam
alkohol dapat mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan mengakibatkan retensi cairan yang
memperparah breast discomfort. Dengan menghindari dan menghilangkan kebiasaan tersebut,
diharapkan efek negatif dapat dihilangkan sehingga dysmenorrhea tidak terjadi (Medicastore,
2004).

4. Pengaturan diet
Cara mengurangi dan mencegah rasa nyeri saat menstruasi, dianjurkan mengkomsumsi
makanan yang banyak mengandum kalsium dan makanan segar, seperti sayuran, buah- buahan,
ikan, daging, dan makanan yang mengandung vitamin B6 karena berguna untuk metabolisme
estrogen (Medicastore, 2004).

Menurut Bare & Smeltzer (2001) penanganan nyeri secara nonfarmakologis terdiri dari:

1) Masase kutaneus
Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada punggung
danbahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot

2) Terapi panas
Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dankemungkinan
dapat turut menurungkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan.

3) Transecutaneus Elektrikal Nerve Stimulaton ( TENS)


TENS dapat menurunkan nyeri dengan menstimulasi reseptor tidak nyeri (non-nosiseptor)dalam
area yang sama seperti pada serabut yang menstransmisikan nyeri. TENS menggunakan unit
yang dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang di pasang pada kulituntuk menghasilkan
sensasi kesemutan, menggetar atau mendengung pada area nyeri.

4) Distraksi
Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan nyeri, contoh:
menyanyi,berdoa, menceritakan gambar atau foto dengan kertas, mendengar musik dan bermain
satupermainan.

!33
5) Relaksasi
Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan,contoh: bernafas dalam-
dalam dan pelan.
6) Imajinasi
Imajinasi merupakan khayalan atau membayangkan hal yang lebih baik khususnya dari rasanyeri
yang dirasakan.

Sumber :
1. Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kandungan edisi 2. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
2. Bagian Obstetric Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 1981.
Ginekologi.Elstar Offset, Bandung.
3. Disfunctional Uterine Bleeding in Novack Gynecology. Philladelphia. Lippincot
&William.inc. 2002: 575-591.

4. MM PANDANGAN ISLAM TENTANG BATASAN BERIBADAH DALAM KEADAAN


SUCI DAN TIDAK SUCI

1. Istihadhah

a. Makna Istihadhah
Istihadhah ialah keluarnya darah terus menerus pada seorang wanita tanpa henti sama sekali
atau berhenti sebentar sehari atau dua hari dalam sebulan.

b. Kondisi wanita mustahadhah

1. Sebelum mengalami istihadhah, dia mempunyai haid yang jelas waktunya. Dalam kodisi ini
hendaklah dia berpedoman kepada jadwal haidnya yang telah diketahui sebelumnya.Maka pada
masa itu dihitung sebagai haid dan berlaku baginya hukum-hukum haid.Adapun selain masa
tersebut merupakan istihadhah yang berlaku baginya hukum-hukum istihadhah.

Misalnya, seorang wanita biasanya haid selama enam hari pada setiap awal bulan, tiba-tiba
mengalami istihadhah dan darahnya keluar terus menerus.Maka masa haidnya dihitung enam
hari pada setiap awal bulan, sedang selainnya merupakan istihadhah. Berdasarkan hadits Aisyah
bahwa Fatimah binti Abi Hubaisy bertanya kepada Nabi saw,

!34
‫ﻲﻋﯿﻀََﻦﻦ‬ ‫ﯿﻦَﺤﺗَْ ﺖﻨ ﻦﻛ ﻲﺘﻟَْاََمﺎﱠﯾﻷا ﱠ ﻦ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻦ‬ ‫َ نﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ ََ َ َ‫َ ﻦ‬ َ ‫ﻼ ﻓ َ ضﺎ ﻦ‬
‫ﱠ‬
‫رﺪﻗََ َةََﻼﺼ ﻀﻟَْا ﻀَ ﻀ‬
َ‫ََ ﻀ‬ ََ َ‫َدﻀ‬ َ‫قﺮﻋﻋﻀ‬
َ ‫ﻚ ﻦﻀََﻜﻟَْو‬
َ‫ لﺎﻗَ ؟ َةََﻼََﺼﻟَْا ََﻀَ ﻟَْذ إ ﻀ‬: ‫ﻻ‬ ‫ﺤﺘﺳأ ﻲﻧﱢ‬
‫ََإ ﷲ لََ ﺮﮭُُطأ ََﻋَﺪأﻓأ‬ َ َ‫ﻀ ﻀ‬ ََ‫َﺎﯾﻦﻮﺳَر‬
‫ﻦَﺴﺘﻏا ﻢﺛ ﺎﮭُُﻦﯿﻓ ﱢ‬ َ
ََ ََ َ‫ﻲﻠﺻو ﻲﻠ َ ﻀﻀ‬.

‫ﻀَﱠ‬

“Ya Rasulullah, sungguh aku mengalami istihadhah maka tidak pernah suci, apakah aku
meninggalkan shalat?” Nabi saw menjawab, “Tidak, itu adalah darah penyakit. Namun
tinggalkanlah shalat sebanyak hari yang biasanya kamu haid sebelum itu, kemudian mandilah
dan lakukan shalat.” (HR. Al-Bukhari).

2. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya sebelum mengalami istihadhah, karena istihadhah
tersebut terus menerus terjadi padanya mulai dari saat pertama kali dia mendapatkan darah.
Dalam kondisi ini hendaknya dia melakukan tamyiz (pembedaan), seperti jika darahnya
berwarna hitam, atau kental, atau berbau maka yang terjadi adalah haid dan berlaku baginya
hukum-hukum haid.Dan jika tidak demikian, yang terjadi adalah istihadhah dan berlaku baginya
hukum-hukum istihadhah.

Misalnya, seorang wanita pada saat pertama kali mendapat darah dan darah itu keluar terus
menerus, akan tetapi ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan darahnya berwarna hitam
kemudian setelah itu berwarna merah, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan darahnya
kental kemudian setelah itu encer, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan berbau darah
haid tetapi setelah itu tidak berbau. Maka haidnya yaitu darah yang berwarna hitam (pada kasus
pertama), darah kental (pada kasus kedua) dan darah yang berbau (pada kasus ketiga).Sedangkan
selain hal tersebut, dianggap sebagai darah istihadhah.
Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:
َ ‫ﻚﻟََْذ نﺎ ََﻛ اﻀَذَﺈﻓ فَﺮ ﻦﻌﯾ دَﻮﻦﺳَأ ﮫُﱠﻧﻀَﺈﻓ ﻀﺔ‬
. ‫ﻀﻦﯿﺤﻟَْاَ ﻣَﺪ نﺎ ََﻛ اﻀَذإ‬ َ‫ﺿَﻮَﺘﻓ َﺮﺧَﻵاَ نﺎ ََﻛ اﻀَذَﺈﻓ ﻀَةََﻼﺼﻟَْا ﱠ ﻦﻀَﻋ ﻲﻀﻜﻀﺴﻦﻣََأﻓ ﻀ‬ َ ‫قﻦﺮﻀﻋ َﻮھَُ ﺎﻤَﱠﻧﻀَﺈﻓ ﻲﱢﻠ‬
‫ﺻَو ﻀﻲﺌِ ﱠ‬ ‫ﻋ‬

“Darah haid yaitu apabila berwarna hitam yang dapat diketahui.Jika demikian maka tinggalkan
shalat.Tetapi jika selainnya maka berwudhulah dan lakukan shalat karena itu darah penyakit.”
(HR. Abu Dawud, an-Nasa`Abu dan dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban dan al-Hakim).

3. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya dan tidak bisa dibedakan secara tepat darahnya.
Seperti jika istihadhah yang dialaminya terjadi terus menerus mulai dari saat pertama kali
melihat darah sementara darahnya memiliki satu sifat saja atau berubah-ubah dan tidak mungkin
dianggap sebagai darah haid. Dalam kondisi ini, hendaklah ia mengambil kebiasaan kaum wanita

!35
pada umumnya. Maka masa haidnya adalah enam atau tujuh hari pada setiap bulan dihitung
mulai dari saat pertama kali mendapati darah.Sedang selebihnya merupakan istihadhah.

Misalnya seorang wanita saat pertama kali melihat darah pada tanggal lima dan darah itu keluar
terus menerus tanpa dapat dibedakan secara tepat mana yang darah haid baik melalui warna
ataupun dengan cara lain. Maka haidnya pada setiap bulan dihitung selama enam hari atau tujuh
hari dimulai dari tanggal lima tersebut.

Hal ini berdasarkan hadits Hamnah binti Jahsy bahwa ia berkata kepada Nabi saw, “Ya
Rasulullah, sungguh aku sedang mengalami istihadhah yang deras sekali. Lalu bagaimana
pendapatmu tentangnya karena ia telah menghalangiku shalat dan berpuasa?”Beliau bersabda,
“Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas dengan meletakkannya pada farji,
karena hal itu dapat menyerap darah.”Hamnah berkata, “Darahnya lebih banyak dari itu.” Nabi
saw pun bersabda, “Ini hanyalah salah satu usikan setan. Maka hitunglah haidmu enam atau
tujuh hari menurut ilmu Allah Taala, lalu mandilah sampai kamu merasa telah bersih dan suci,
kemudian shalatlah selama 24 atau 23 hari, dan puasalah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan at-
Tirmidzi. Menurut Ahmad dan at-Tirmidzi hadits ini shahih, sedang menurut al-Bukhari hasan).

c. Hukum-hukum istihadhah

Dari penjelasan terdahulu, dapat kita mengerti kapan darah itu sebagai darah haid dan kapan
sebagai darah istihadhah.Jika yang terjadi adalah darah haid maka berlaku baginya hukum-
hukum haid, sedangkan jika yang terjadi darah istihadhah maka yang berlaku pun hukum-hukum
istihadhah.

Hukum-hukum haid yang penting telah dijelaskan di muka.Adapun hukum-hukum istihadhah


seperti halnya hukum-hukum keadaan suci. Tidak ada perbedaan antara wanita mustahdhah dan
wanita suci, kecuali dalam hal-hal berikut:
1. Wanita mustahdhah wajib berwudhu setiap kali hendak shalat. Berdasarkan sabda Nabi saw
kepada Fatimah binti Abu Hubaisy.

. ‫ﺿَﻮﺗَْ ﱠﻢ ﺛ‬ َ ‫ة َةََﻼ‬
‫ﺻ ﻞﱢ ﻀﻜﻟَْ ﻀﻲﺌِ ﱠ‬

“Kemudian berwudhulah kamu setiap kali hendak shalat.” (Hr. Al-Bukhari)

Hal itu memberikan pemahaman bahwa wanita mustahadhah tidak berwudhu untuk shalat yang

!36
telah tertentu waktunya kecuali jika telah masuk waktunya. Sedangkan shalat yang tidak tertentu
waktunya, maka ia berwudhu pada saat hendak melakukannya.

2. Ketika hendak berwudhu, membersihkan sisa-sisa darah dan melekatkan kain dengan kapas
(atau pembalut) pada farjinya untuk mencegah keluarnya darah. Berdasarkan sabda Nabi saw
kepada Hamnah. “Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas, karena hal itu dapat
menyerap darah.”Hamnah berkata, “Darahnya lebih banyak dari itu.”Nabi bersabda, “Gunakan
kain.” Kata Hamnah, “Darahnya masih banyak pula.” Nabi pun bersabda, “Maka pakailah
penahan.”

Kalaupun masih ada darah yang keluar setelah tindakan tersebut, maka tidak apa-apa hukumnya.
Karena sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:

. ‫ﻀﱡِﯿَﺤﺗَْ مﺎ َﱠﯾَأ ََةََﻼﺼﻟَْاﱠ ﻲﻀﺒﻀَﻨﺘﻦﻀﺟا‬ ‫ﺿَﻮﺗََْو ﻀﻲﻠﻀَﺴﺘﻏﻦا ﱠﻢ ﺛ ﻀ‬


‫ﻚ ﻀ‬ َ ‫ﺻ ﱠﻢﺛ ة َةََﻼ‬
‫ﺻ ﻞﱢ ﻀﻜﻟَْ ﻀﻲﺌِ ﱠ‬ َ ‫ﺼﺤﻟَْاَ َﻰﻠَﻋ مﺪﻟَْا ﱠ َﺮ‬
َ ‫ﻄﻗَ ﻦﻀﻧﺈَو ﻲﱢﻠ‬ ‫ﻀﺮﻦﯿ ﻀ‬

“Tinggalkan shalat selama hari-hari haidmu, kemudian mandilah dan berwudhulah untuk setiap
kali shalat, lalu shalatlah meskipun darah menetes di atas alas.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

3. Jima’ (senggama).Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehannya pada kondisi bila
ditinggalkan tidak dikhawatirkan menyebabkan zina.Yang benar adalah boleh secara
mutlak.Karena ada banyak wanita, mencapai sepuluh atau lebih, mengalami istihadhah pada
zaman nabi, sementara Allah dan rasulNya tidak melarang jima’ dengan mereka. FirmanNya,

“Hendaknya kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid…” (Al-Baqarah: 222).

Ayat ini menunjukkan bahwa di luar keadaan haid, suami tidak wajib menjauhkan diri dari sitri.
Kalaupun shalat saja boleh dilakukan wanita mustahadhah maka jima’ pun tentu lebih boleh. Dan
tidak benar jima’ wanita mustahadhah dikiaskan dengan jima’ wanita haid, karena keduanya
tidak sama, bahkan menurut pendapat para ulama yang menyatakan haram. Sebab, mengkiaskan
sesuatu dengan hal yang berbeda adalah tidak sah.

(Rujukan: Darah kebiasaan wanita, Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin).

2. Haid (Menstruasi)

!37
Yaitu darah yang keluar dari seorang wanita secara alami, tanpa suatu sebab dan pada waktu-
waktu tertentu.
1. Usia wanita yang mengalami haid tidak tertentu, kapan seorang wanita melihat pada
dirinya darah haid maka ia telah dianggap haid, walaupun belum berusia 9 tahun atau
berusia di atas 50 tahun.
2. Batas minimal dan maksimal masa haid tidak tentu, kapan seorang wanita melihat darah
kebiasaan tersebut bukan karena luka dan sebagainya maka darah itu adalah darah haid
tanpa diukur dengan masa tertentu. Kecuali jika haid itu berlanjut dan tidak berhenti atau
berhenti dalam waktu singkat itu disebut istihadhah.
3. Haid itu akan berhenti dengan keluarnya lender putih yaitu cairan wanita, maka terdapat
dua kemungkinan ; bila itu terjadi dalam masa haid dan ia menganggapnya sebagai
daraah haid yang ia kenal, maka itu berarti darah haid, dan bila terjadi diluar kebiasaan
waktu haid dan ia tidak menganggapnya sebagai darah haid yang ia kenal, maka darah itu
tidak ada hukumnya karena termasuk sesuatu yang sedikit (yang dimaafkan).

Tata Cara Bersuci Dari Haid Dan Junub

Cara mandi bagi wanita yang sudah selesai haidnya atau telah berjunub adalah sama dengan
cara laki-laki mandi junub, hanya bagi wanita tidak wajib atasnya melepas ikatan atau kepangan
(jalinan) rambutnya, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ummu Salamah ra. berikut ini:
"Seorang wanita berkata kepada Rasulullah SAW: "Sesungguhnya aku adalah orang yang
mengikat rambut kepalaku. Apakah aku (harus) membuka ikatan rambut ku untuk mandi
janabat." Rasulullah menjawab: "Sungguh cukup bagimu menuang mengguyur) atas kepalamu
tiga tuangan dengan air kemudian engkau siram seluruh badanmu, maka sungguh dengan berbuat
demikian) engkau telah bersuci." {HR. Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi dan dia berkata hadits ini
adalah hasan shahih). Dalam riwayat lain hadits ini dari jalan Abdurrazaq dengan lafadz:
"Apakah aku harus (harus) melepaskannya (ikatan rambutku) untuk mandi janabat?" disunahkan
bagi wanita apabila mandi dari haid atau nifas memakai kapas yang ditaruh padanya minyak
wangi lalu digunakan untuk membersihkan bekas darah agar tidak meninggalkan bau.

Tidaklah mandi haid atau junub dinamakan mandi syari, kecuali dengan dua hal:

1. Niat, karena dengan niat terbedakan dari kebiasan dengan ibadah, dalilnya hadits Umar bin
Khaththab radhiallahu anhu: "bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya amalan itu tergantung dari niatnya."{HR. Al-Jamaah}
Maknanya adalah bahwasanya sahnya amalan itu dengan niat, amal tanpa niat tidak dianggap
syari.Yang perlu diingat bahwa niat adalah amalan hati bukan amalan lisan, jadi tidak perlu
diucapkan.

!38
2. Membersihkan seluruh anggota badan (mandi) dalam mengamalkan firman Allah SWT: "Dan
apabila kalian junub maka mandilah. {Al-Maidah :6}

Dan juga firman Allah SWT: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid , katakanlah haid itu
kotoran yang menyakitkan) maka dari itu jauhkanlah diri kalian dari wanita (istri) yang sedang
haiddan janganlah engkau mendekati mereka, sampai mereka bersuci (mandi)." {Al-Baqarah :
222}

Adapun tata cara mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah
1. mencuci kedua tangan sekali, dua kali atau tiga kali.
2. lalu mencuci kemaluan dengan tangan kiri, setelah itu tangan bekas menggsok kemaluan
tersebut digosokan ke bumi.
3. kemudian berwudhu seperti wudhunyaorang yang mau shalat. Boleh mengakhirkan kedua
kaki (dalam berwudhu tidak mencuci kaki)sampai mandi selesaibaru kemudian mencuci
kedua kaki.
4. membasahi kepala sampai pangkal rambutdengan menyela-nyelanya dengan jari-jemari.
5. setelah itu menuangkan air di atas kepala sebanyak tiga kali.
6. kemudian menyiram seluruh tubuh, dimulai dengan bagian kanan tubuh lalu bagian kiri
sambil membersihkan kedua ketiak, telinga bagian dalam, pusar dan jari jemari kaki serta
menggosok bagian tubuh yang mungkin digosok.
7. selesai mandi, mencuci kedua kaki bagi yang mengakhirkannya (tidak mencucinya tatkala
berwudhu)
8. membersihkan/mengeringkan air yang ada di badan dengan tangan (dan boleh dengan
handuk atau lainnya)

http://al-atsariyyah.com

!39
Daftar Pustaka

1. Bagian Obstetric Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.


1981. Ginekologi.Elstar Offset, Bandung.

2. DisfuncKonal Uterine Bleeding in Novack Gynecology. Philladelphia. Lippincot &William.inc.


2002: 575-591.

3. Ganong, 1997, Fisiologi Kedokteran, Jakarta, EGC.

4. Guyton, Arthur. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta. ECG

5. S. Snel, Richard. 2006. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 6. Jakarta. EGC

6. Sherwood, Laurelee.2001. Fisiologi manusia dari sel ke sistem Edisi 2. Jakarta. EGC

7. Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kandungan edisi 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo

8. http://al-atsariyyah.com

9. http://www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/corepages/femalerepro/femalerepro.htm

!40
41!

Anda mungkin juga menyukai