Anda di halaman 1dari 9

MEMBANGUN CITRA DAN KEUNGGULAN BERSAING

PERGURUAN TINGGI

Rio Sudirman
Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
rio.sudirman@yahoo.co.id

ABSTRAKSI
Globalisasi pendidikan mendorong perguruan tinggi di Indonesia membangun citra
dan keunggulan bersaing. Berbagai hasil penelitian menyatakan faktor yang dapat
membagun citra perguruan tinggi antara lain kualitas pelayanan, dosen yang memiliki
kompetensi keilmuan, perpustakaan yang representatif, teknologi pendidikan, kegiatan
seni dan olahraga, penerbitan kampus, kegiatan ilmiah, alumni, penampilan kampus dan
lokasi kampus yang strategis. Faktor faktor yang dapat membangun keunggulan bersaing
perguruan tinggi antara lain sumber daya superior, kinerja organisasi yang superior dan
kualitas pelayanan yang superior.

Kata Kunci: Citra. Keunggulan bersaing. Perguruan tinggi.

ABSTRACT

Globalization encourages college education in Indonesia to build its image and


competitive advantage. Various studies suggest that factors able to build the image of the
college such as service quality, which has the scientific competence of lecturers, library
representative, educational technology, arts and sports activities, campus publication,
scientific activities, alumni, campus appearance and strategic campus locations. Factors
that can build a competitive advantage among other universities superior resources,
superior organizational performance and superior service quality.

Keywords: Image. Competitive Advantage. College.

1. Pendahuluan dan Massachusetts Institute of


Globalisasi pendidikan tingi Technology (MIT) perguruan tinggi
merupakan proses saling berinteraksi, ternama dari Amerika Serikat, berada
bergantung, terkait, dan mempengaruhi diperingkat pertama dan kedua.
satu dengan yang lain melintasi batas University of Cambridge dan University
negara. Pasar pendidikan tinggi tidak of Oxford dari Inggris peringkat ketiga
hanya berasal dari calon mahasiswa di dan keempat.
dalam negeri tetapi menyebar luas Peringkat perguruan tinggi terbaik
meliputi calon mahasiswa dari manca dunia ini menunjukkan bahwa Amerika
negara. Serikat dan Inggris masih mendominasi
Pasar pendidikan tinggi yang perguruan tinggi terbaik di dunia,
melewati batas negara ini mendorong sehingga Inggris dan Amerika Serikat
berbagai negara memperbaiki kualitas merupakan negara dengan ekspor jasa
pendidikan tingginya untuk menarik pendidikan terbesar di dunia. Bahkan
calon mahasiswa baru. Berbagai pada 2013 pemasukan Amerika Serikat
negara berupaya mempertahankan dari sektor pendidikan mencapai
dan memperbaiki peringkat perguruan US$31 miliar, tidak heran bila
tinggi terbaik di dunia. Times Higher masuknya pendidikan dalam General
Education (2013) merilis daftar World Agreement on Trade in Services
Reputation Rankings yang (GATS) dipromotori Amerika Serikat,
menunjukkan universitas-universitas Selandia Baru, Australia dan Jepang.
dengan reputasi akademik terbaik di Asia Tenggara, secara geografis
dunia tahun 2013. Harvard University dekat dengan Indonesia. Perguruan

251
Sudirman: Membangun Citra Dan Keunggulan Bersaing Perguruan Tinggi 252

tinggi yang ada di Asia Tenggara peringkat 14, Universitas Gajah Mada
adalah tujuan alternatif bagi orang peringkat 16 dan Universitas Indonesia
Indonesia, sehingga perguruan tinggi peringkat 17. Universitas Guna Dharma
yang ada di Asia Tenggara merupakan menempati peringkat 28 mewakili
pesaing terdekat perguruan tinggi yang perguruan tinggi swasta di Indonesia
ada di Indonesia. Menurut Rangking yang masuk 30 besar perguruan tinggi
Web of Universities (2013), NUS terbaik di Asia Tenggara
(National University of Singapore) Perguruan tinggi di Indonesia
masih yang terbaik di Asia Tenggara terus mengalami perkembangan yang
menyusul dominasi perguruan tinggi signifikan. Menurut Kemendiknas
dari Thailand diantaranya (2013), jumlah perguran tinggi di
Chulalongkom University dan Chiang Indonesia sebanyak 3.011 dengan
May University, sedangkan perguruan berbagai jenis perguruan tinggi seperti
tinggi dari Indonesia terwakili Institut diuaraikan dalam Tabel 1
Teknologi Bandung berada pada

Tabel 1
Data Perguruan Tinggi di Indonesia
Tahun 2013

Jenis Perguruan
PTN PTS TOTAL
Tinggi
Universitas 48 412 460
Institut 6 47 53
Sekolah Tinggi 2 1.314 1.316
Akademi - 1.015 1.015
Politeknik 27 140 167
Jumlah 83 2.928 3.011
Sumber: Kemendiknas (2013)

Tabel 1 diketahui jumlah perguruan dan PTS 2.928 unit. Ditinjau dari
tinggi di Indonesia terdiri dari perguruan prosentase PTN dan PTS di Indonesia
tinggi negeri (PTN) dan pergguruan tinggi diuraikan dalam gambar berikut:
swasta (PTS), dengan rincian PTN 83 unit

0 2,75%

97,25% PTN
PTS

Gambar 1
Prosentase PTN dan PTS di Indonesia

Sumber: Kemendiknas (2013)

Gambar 1 menunjukan bahwa perguruan mencapai angka 2,75% dari seluruh


tinggi di Indonesia didominasi PTS perguruan tinggi di Indonesia.
sebesar 97,25%, sedangkan PTN hanya Globalisasi dalam bidang
pendidikan tinggi secara langsung
253 ANALISA: Vol. 2 No. 2, Agustus 2014: 251-259

berdampak pada persaingan perguruan (image) merupakan kesan, impresi,


tinggi di Indonesia semakin tajam, perasaan atau konsepsi yang ada pada
persaingan yang dihadapi tidak hanya dari publik mengenai perusahaan, mengenai
perguruan tinggi di dalam negeri tetapi suatu obyek, orang atau lembaga. Citra
juga bersaing dengan perguruan tinggi tidak dapat dicetak seperti barang pada
dari manca negara. Persaingan perguruan pabrik, akan tetapi citra adalah kesan
tinggi yang semakin tajam ini memotivasi yang diperoleh sesuai dengan
setiap perguruan tinggi di Indonesia pengetahuan sesorang tentang sesuatu.
untuk terus menerus memperbaiki Citra terbentuk dari bagaimana organisasi
kualitasnya, sehingga mampu bertahan melaksanakan kegiatan operasionalnya
dan bahkan memenangkan persaingan. yaitu dengan memberikan layanan dan
Eksistensi perguruan tinggi dalam komunikasi yang baik. Citra terbentuk
menghadapi persaingan tersebut berdasarkan impresi, pengetahuan yang
dipengaruhi oleh citra perguruan tinggi dialami oleh seorang terhadap sesuatu
dan keunggulan bersaing perguruan sehingga ahirnya membangun suatu sikap
tinggi. Citra atau reputasi merefleksikan mental, sikap mental inilah nantinya
bonafiditas nama suatu perusahaan digunakan sebagai pertimbangan untuk
menurut pandangan lembaga atau mengambil keputusan. Citra dianggap
kelompok tertentu yang berkepentingan mewakili totalitas pengetahuan seseorang
dengan perusahaan tersebtut. Keunggulan terhadap sesuatu (Alma, 2007:377).
perguruan tinggi merupakan posisi relatif Pendapat lain tentang citra seperti yang
perguruan tinggi terhadap perguruan disampaikan oleh Larkin (2003) dalam
tinggi lain, dalam perspektif pasar posisi Kuncoro (2009:113), citra atau reputasi
relatif tersebut berkaitan dengan nilai merefleksikan bonafiditas nama suatu
pelanggan (customer-Value), sedangkan perusahaan menurut pandangan lembaga
dalam perspektif organisasi posisi relatif atau kelompok tertentu yang
tersebut berkaitan dengan kinerja berkepentingan dengan perusahaan
organisasi yang lebih baik dibanding tersebut.
dengan organisasi pesaing. Perguruan Sementara itu menurut Rahayu
tinggi dalam menghadapi era global (2009:69), citra atau reputasi perguruan
tersebut perlu menggali faktor faktor yang tinggi sebagai salah satu faktor dalam
dapat meningkatkan citra dan keunggulan meningkatkan daya saing, merupakan
bersaing perguruan tinggi. salah satu elemen kunci intangible
Artikel ini membahas tentang faktor resources yang akan menjadi sumber dari
faktor yang dapat meningkatkan citra dan penciptaan kondisi keunggulan bersaing
keunggulan bersaing perguruan tinggi. berkelanjutan suatu perusahaan. Citra
Pembahasan artikel ini berdasarkan studi atau reputasi tersebut diperoleh melalui
kepustakaan dan hasil penelitian serangkaian kemampuan dan pengalaman
sebelumnya oleh beberapa peneliti yang terakumulasi sehingga perguruan
berkaitan dengan upaya membangun citra tingi tersebut memiliki kinerja terbaik bagi
dan keunggulan bersaing perguruan stakeholder. Faktor faktor yang
tinggi. membentuk reputasi tersebut adalah:
1. Tanggung Jawab sosial.
2. Citra Perusahaan (Perguruan Adalah kepedulian perusahaan atau
Tinggi) perguruan tinggi terhadap lingkunganya
Citra dikemukakan dalam berbagai terutama mengenai individu individu
konteks seperti citra organisasi yang ada disekitarnya.
(Organization Image), citra perusahaan 2. Reputasi puncak pimpinan.
(corporat Image), citra nasional (country Keahlian yang perlu dimiliki pimpinan
image), citra merek (brand image), citra dalam manajemen; reputasi dan
publik dan sebagainya. Citra (image) ialah kemampuan pimpinan puncak dalam
kepercayaan dan impresi seseorang menjaga reputasi perusahaan atau
terhadap sesuatu (Kotler dan Keller, perguruan tringgi.
2006:186). Cropton (1986) dalam Alma 3. Tata Kelola.
(2007:374), menyatakan bahwa citra
Sudirman: Membangun Citra Dan Keunggulan Bersaing Perguruan Tinggi 254

Adalah pengetahuan dan seni untuk Menurut Umar (1991), untuk


menyeimbangkan pembagian dapat menjalankan strategi biaya
kepentingan semua stakeholder dan rendah, sebuah perusahaan harus
membuat pilihan diantara beragam opsi mampu memenuhi persyaratan di
dengan dukungan segala jenis dua bidang, yaitu: sumber daya
informasi untuk menjadi perusahaan (resources) dan organisasi.
atau perguruan tinggi yang Strategi ini hanya mungkin
bertanggung jawab. dijalankan jika memiliki beberapa
keunggulan di bidang sumber daya
perusahaan, yaitu: kuat akan
3. Keunggulan Bersaing modal, terampil pada proses
Keunggulan merupakan posisi rekayasa (process engineering),
relatif organisasi yang lebih baik dari pengawasan yang ketat, mudah
organisasi lain. Porter (2008:51) diproduksi, serta biaya distribusi
menyatakan bahwa keunggulan dan promosi rendah, sedangkan
bersaing berkaitan dengan cara dari bidang organisasi, perusahaan
bagaimana perusahaan memilih dan harus memiliki: kemampuan
dapat melaksanakan strategi generik mengendalikan biaya dengan
ke dalam praktik. Semua bagian yang ketat, informasi pengendalian yang
ada dalam organisasi, baik yang baik, insentif berdasarkan target
berupa sumber daya maupun aktifitas, (alokasi insentif berbasis hasil).
dapat menjadi keunggulan bersaing. (2). Strategi Pembedaan Produk
Keunggulan bersaing meliputi 3 strategi (differentiation)
anatara lain: Strategi Pembedaan Produk
(1). Strategi Biaya Rendah (cost (differentiation), mendorong
leadership) perusahaan untuk sanggup
Strategi Biaya Rendah (cost menemukan keunikan tersendiri
leadership) menekankan pada dalam pasar yang jadi sasarannya.
upaya memproduksi produk Keunikan produk (barang atau
standar (sama dalam segala aspek jasa) yang dikedepankan ini
dengan produk pesaing) dengan memungkinkan suatu perusahaan
biaya per unit yang sangat rendah. untuk menarik minat sebesar-
Produk ini (barang maupun jasa) besarnya dari konsumen
biasanya ditujukan kepada potensialnya. Berbagai kemudahan
konsumen yang relatif mudah pemeliharaan, features tambahan,
terpengaruh oleh pergeseran harga fleksibilitas, kenyamanan dan
(price sensitive) atau lainnya yang sulit ditiru lawan
menggunakan harga sebagai faktor merupakan implementasi dari
penentu keputusan. diferensiasi. Strategi jenis ini biasa
Menurut Porter (2008:27), ada dua ditujukan kepada para konsumen
cara utama bagi perusahaan untuk potensial yang relatif tidak
mencapai keunggulan biaya yaitu: mengutamakan harga dalam
1.1. Mengendalikan penentu biaya. pengambilan keputusannya (price
Perusahaan dapat mencapai insensitive).
kunggulan dengan Secara umum, terdapat dua
menentukan biaya yang syarat yang harus dipenuhi untuk
mewakili proporsi biaya total. memutuskan memanfaatkan
1.2. Membuat konfigurasi ulang strategi ini; bidang sumber daya
rantai nilai. (resources) dan bidang organisasi.
Perusahaan dapat melakukan Ditinjau dari sumber daya
cara berbeda dan lebih efisien perusahaan, menerapkan strategi
untuk mendesain, ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan
memproduksi, yang tinggi dalam hal; pemasaran
mendistribusikan atau produk, kreativitas dan bakat,
memasarkan produk perekayasaan produk (product
255 ANALISA: Vol. 2 No. 2, Agustus 2014: 251-259

engineering), riset pasar, reputasi komponen yang merupakan sifat-


perusahaan, distribusi, dan sifat produk yang menjamin agar
ketrampilan kerja. Sedangkan dari produk tersebut dapat memenuhi
sisi bidang organisasi, perusahaan kebutuhan dan keinginan yang
harus kuat dan mampu untuk diharapkan pembeli. Atribut
melakukan; koordinasi antar fungsi produk dapat berupa sesuatu
manajemen yang terkait, merekrut yang berwujud atau tangible
tenaga yang berkemampuan tinggi, maupun sesuatu yang tidak
dan mengukur insentif yang berwujud atau intangible. Atribut
subyektif di samping yang obyektif, yang berwujud dapat berupa
(Umar, 1999). desain produk, bentuknya, daya
(3). Strategi Fokus (foccus) tahannya, warnanya, bungkus
Strategi fokus digunakan untuk dan sebagainya sedangkan yang
membangun keunggulan bersaing tidak berwujud misalnya merek,
dalam suatu segmen pasar yang gambar logo, atau merek, label
lebih sempit. Strategi jenis ini maupun nama baik yang sudah
ditujukan untuk melayani dikenal dari perusahaan
kebutuhan konsumen yang penghasil barang tersebut.
jumlahnya relatif kecil dan dalam 2. Keunggulan Perdagangan
pengambilan keputusannya untuk Fasilitas perdagangan merupakan
membeli relatif tidak dipengaruhi fasilitas yang diberikan oleh
oleh harga. Syarat bagi penerapan perusahaan kepada konsumen
strategi ini adalah adanya besaran yang berupa pengangkutan,
pasar yang cukup (market size), pengiriman atau penyebaran
terdapat potensi pertumbuhan distribusi (penetrasi pasar).
yang baik, dan tidak terlalu 3. Keunggulan Sarana Pelayanan
diperhatikan oleh pesaing dalam Sarana pelayanan yang dimilki
rangka mencapai keberhasilannya. oleh suatu perusahaan dapat
Strategi ini akan menjadi lebih dikelola dengan baik sehingga
efektif jika konsumen memperoleh skala penjualan
membutuhkan suatu kekhasan barang/ jasa yang optimal sesuai
tertentu yang tidak diminati oleh target perusahaan
perusahaan pesaing. Biasanya Menurut Cravens (1996),
perusahaan yang bergerak dengan keunggulan bersaing seharusnya
strategi ini lebih berkonsentrasi dipandang sebagai suatu proses
pada suatu kelompok pasar dinamis bukan sekedar dilihat
tertentu (niche market), wilayah sebagai hasil akhir. Keunggulan
geografis tertentu, atau bersaing memiliki tahapan proses
produk barang atau jasa tertentu terdiri atas sumber keunggulan,
dengan kemampuan memenuhi keunggulan posisi dan prestasi
kebutuhan konsumen secara baik. hasil akhir serta investasi laba
Menurut Gitosudarmo untuk mempertahankan keunggulan.
keunggulan bersaing merupakan Sumber keunggulan bersaing
kelebihan-kelebihan yang dimiliki meliputi; ketrampilan, sumber daya
oleh pengusaha di atas sumber dan pengendalian yang superior.
daya yang dimiliki oleh para Ketrampilan yang superior
pesaingnya. Keunggulan yang memungkinkan organisasi untuk
dapat dimiliki oleh suatu memilih dan melaksanakan strategi
perusahaan dapat berupa tiga yang akan membedakan organisasi
macam, yaitu; dari persaingan. Keterampilan
1. Keunggulan Produk mencakup kemampuan teknis,
Atribut-atribut produk mempunyai manajerial dan operasional.
peranan yang sangat penting Sumber daya yang superior
dalam memenangkan persaingan. memungkinkan pembentukan
Atribut produk adalah suatu dimensi keunggulan, diantaranya
Sudirman: Membangun Citra Dan Keunggulan Bersaing Perguruan Tinggi 256

adalah jaringan kerja distribusi menunjukan bahwa fasilitas yang ada


yang kuat, kemampuan produksi, pada peguruan tinggi dapat
kekuatan pemasaran (wiraniaga membentuk citra baik apabila
yang berpengalaman), teknologi dimanfaatkan secara optimal. Merujuk
dan sumber daya alam. pada hasil penelitian ini fasilitas dapat
Dari beberapa pendapat yang dikembangkan dalam arti luas yaitu
ada dapat disimpulkan bahwa sumber daya yang dimiliki perguruan
keunggulan bersaing adalah upaya tinggi. Semakin baik sumber daya yang
perusahaan untuk unggul dari dimiliki perguruan tinggi semakin baik
pesaingnya. Keunggulan dalam pula citra perguruan tinggi.
perspektif pasar berkaitan dengan Pelayanan pada lembaga pemberi
nilai pelanggan (customer-value), jasa juga merupakan faktor yang dapat
sedangkan dalam perspektif membangun citra, hal ini sejalan
organisasi berkaitan dengan kinerja dengan hasil penelitian Malik, et,.al.
organisasi yang lebih baik dibanding Melakukan penelitian dengan judul
dengan organisasi yang lain. Impact of Service Quality on Brand
Image: Empirical Evidence from Hotel
4. Pembahasan Industry (Dampak Kualitas Layanan
Konsumen membeli barang dan pada Citra Merek: Studi Empiris pada
jasa bukan hanya sekedar industri hotel). Hasil penelitian
membutuhkan barang dan jasa itu, dilaporkan apabila pelayanan diberikan
tetapi ada sesuatu yang diharapkan dengan kualitas yang baik akan dapat
sesuai dengan citra yang terbentuk membangun citra baik pada lembaga
dari dirinya, oleh karena itu penting penyedia jasa itu, walaupun jenis
bagi organisasi memberi informasi jasanya berbeda.
kepada publik agar dapat membentuk Menurut Alma (2007:22), faktor
citra yang baik. Citra baik bagi lembaga yang dapat mempengaruhi citra
pemberi jasa dalam hal ini Perguruan perguruan tinggi adalah:
tinggi terbentuk dari serangkaian 1. Dosen
aktifitas yang dilakukan dimasa lalu. Layanan yang merupakan produk
Helgesen dan Nesset (2007), yang dihasilkan oleh sebuah
melakukan penelitian pada perguruan perguruan tinggi ini sangat
tinggi di Norwegia dengan judul dipengaruhi oleh tenaga dosen
Images, Satisfaction and Antecedents: yang kompeten dan profesional
Drivers of Student Loyalty? A Case dalam bidangnya serta memberi
Study of a Norwegian University kuliah secara teratur. Dosen yang
College. Penelitian ini menguji model memiliki kompetensi keilmuan,
untuk mengeksplorasi pengaruh sehingga dapat menguasai materi
kualitas pelayanan, fasilitas, kepuasan yang menjadi tanggung jawabnya
mahasiswa, citra perguruan tinggi, dan sangat diharapkan oleh
citra program studi, dengan loyalitas mahasiswa, dosen dapat
mahasiswa sebagai variabel dependen. menerangkan dengan lancar,
Hasil penelitian dilaporkan citra sistematis dan mudah dimengerti,
program studi secara tidak langsung dapat menguasai kelas dan
berpengaruh terhadap loyalitas disiplin.
mahasiswa (melalui citra universitas) 2. Perpustakaan
sedangkan kepuasan mahasiswa dan Perpustakaan adalah unsur
citra universitas berpengaruh langsung penting dalam pengembangan
dengan loyalitas mahasiswa. Service ilmu dan pengembangan
quality hanya berpengaruh pada perguruan tinggi. Perputakaan
kepuasan mahasiswa, sementara yang representatif dicerminkan
fasilitas berpengaruh pada tiga variabel dengan luas lantai, banyak buku
intervening yaitu kepuasan mahasiswa, dan judul buku yang ada di
citra perguruan tinggi dan citra perpustakaan, ketersedian media
program studi. Hasil penelitian ini online dan alokasi anggaran
257 ANALISA: Vol. 2 No. 2, Agustus 2014: 251-259

perguruan tinggi dalam perguruan tinggi, Ham dan Hayduk


pengadaan buku setiap tahun. (2003), menyatakan bahwa terdapat
3. Tekhnologi pendidikan. tiga faktor yang menjadi global issues
Alat bantu berupa teknologi dan berpengaruh kepada semua
pendidikan sangat besar artinya organisasi baik besar maupun kecil,
bagi pengembangan ilmu termasuk di dalamnya perguruan tinggi.
terutama dalam proses belajar Tiga faktor tersebut adalah Service
mengajar. Perguruan tinggi yang Quality, Customer Satisfaction dan
memiliki kelengakapan teknologi Bihavioral Intentions. Selain itu menurut
pendidikan dapat meningkatkan Istianto (2004) dalam Rahayu
kualitas pelayanan khususnya di (2009:99), salah satu upaya dalam
bidang akademik. meningkatkan daya saing perguruan
4. Kegiatan seni dan olahraga. tinggi Indonesia adalah kemampuanya
Kegiatan seni dan olahraga yang dalam melakukan strategi diferensiasi
mendapatkan prestasi atau melalui positioning atau penempatan
penghargaan akan meningkatkan yang khas dimata publik.
citra perguruan tinggi dimata Perguruan tinggi menggunakan
masyarakat. sumber daya yang diubah menjadi
5. Penerbitan kampus. produk sebagai hasil pelaksanaan
Kampus adalah suatu lingkungan fungsi perguruan tingi yaitu Tri Dharma
masyarakat yang kompleks perguruan tinggi. Sumber daya yang
dimana terjalin hubungan ada pada perguruan tinggi berupa
komunikasi, maka perlu sekali tenaga, tanah dan modal. Tenaga
diadakan penerbitan kampus berupa tenaga ahli seperti dosen dari
seperti jurnal, bulletin, majalah berbagai jenjang kepangkatan dan
ilmiah, atau koran kampus. keahlian serta tenaga kependidikan dan
6. Kegiatan Yang bersifat ilmiah. tenaga penunjang. Tanah berupa lokasi
Berupa seminar, lokakarya, kampus yang indah, nyaman, dan
sarasehan yang diadakan di menarik dengan berbagai fasilitasnya,
kampus maupun di luar kampus serta modal berupa gedung
7. Alumni. perkuliahan, laboratorium,
Adanya persatuan alumni dari perpustakaan (Alma, 2009). Menurut
suatu perguruan tinggi Huriyati (2009), sumber daya
merupakan kebanggaan merupakan faktor strategis internal di
tersendiri bagi para angotanya. dalam perguruan tinggi, perguruan
Dengan adanya organisasi tinggi yang memiliki sumber daya
tersebut mereka saling dapat superior akan memiliki daya saing yang
tukar menukar informasi. lebih tinggi dibanding dengan
8. Penampilan kampus. perguruan tinggi yang memiliki sumber
Kampus yang megah, bersih , daya imperior.
nyaman dan aman merupakan Kualitas pelayanan yang diberikan
fasilitas yang diharapkan oleh tenaga pendidik, tenaga kependidikan
mahasiswa. dan tenaga penunjang semakin baik
9. Mudah dijangkau. berdampak pada meningkatnya
Letak yang strategis berada di keunggulan bersaing universitas. Hal ini
pusat kota atau mudah dijangkau mendukung teori Cravens (1996),
dengan kendaraan umum. sumber keunggulan bersaing
Suatu organisasi pendidikan meliputi; ketrampilan, sumber daya dan
(perguruan tinggi) memiliki keunggulan pengendalian yang superior.
apabila dapat menciptakan dan Ketrampilan yang superior
menawarkan nilai pelanggan yang lebih memungkinkan organisasi untuk
(superior customer-value), memliki memilih dan melaksanakan strategi
sumber daya yang superior (superior yang akan membedakan organisasi
resources) dan kinerja organisasi yang dari persaingan. Keterampilan
superior. Untuk mencapai daya saing mencakup kemampuan teknis,
Sudirman: Membangun Citra Dan Keunggulan Bersaing Perguruan Tinggi 258

manajerial dan operasional. Sumber DAFTAR PUSTAKA


daya yang superior memungkinkan
pembentukan dimensi keunggulan, Alma,B. 2009. Pemasaran Jasa
diantaranya adalah jaringan kerja Pendidikan Fokus Pada Mutu.
distribusi yang kuat, kemampuan Alfabeta. Jakarta.
produksi, kekuatan pemasaran yang
di dalamnya termasuk memberikan 2007. Manajemen Pemasaran dan
pelayanan secara maksimal. Temuan Pemasaran Jasa. Alfabeta. Jakarta.
dalam penelitian ini juga mendukung
teori yang disampaikan Alves, H. Raposo, M. 2007.The influence
Bharadwaj,et,.al (1993), bahwa sebuah of university image in student’s
bisnis atau produk yang unggul dapat expectations, Satisfaction and
ditentukan oleh faktor: menyediakan loyalty. Paper presented to the
layanan yang unggul atau berkualitas, 29th Annual Eair Forum 26 to 29
menggunakan nama merek yang kuat, August 2007 Innsbruck, Austria.
menawarkan fitur inovatif, dan
menyediakan kualitas produk unggulan. Bharadwaj.S, David M. Szymanski and P.
Hasil penelitian ini juga mendukung Rajan Varadarajan. Standardization
teori yang disampaikan Porter (2008), versus Adaptation of International
keunggulan bersaing berkaitan Marketing Strategy: An Empirical
dengan cara bagaimana perusahaan Investigation. Journal of Marketing
memilih dan benar benar dapat Vol. 57, No. 4 (Oct., 1993), pp. 1-17
melaksanakan strategi generik ke
dalam praktik. Semua bagian yang ada Cravens.1996. Pemasaran strategis. Edisi
dalam organisasi, baik yang berupa I. Erlangga. Jakarta.
sumber daya maupun aktifitas, dapat
menjadi keunggulan bersaing Gitosudarmo, I. 2000. Strategi
Pemasaran. Liberty.Yogyakarta
5. Kesimpulan
Citra dan keungulan bersaing Ham dan Hayduk. 2003. Gaining
perguruan tinggi sangat penting dalam Competitive Advantages in Higher
menghadapi persaingan global. Citra Education: Analyzing the Gap
atau reputasi perguruan tinggi between Expectations and
merefleksikan bonafiditas nama suatu Perception of Service Quality.
lembaga. Faktor yang dapat International Journal of Value-based
membagun citra perguruan tinggi Management, Vol. 16, No.3, 223-
antara lain kualitas pelayanan, dosen 238.
yang memiliki kompetensi keilmuan,
perpustakaan yang representatif, Helgesen and Nesset. 2007. Images,
teknologi pendidikan, kegiatan seni dan Satisfaction and Antecedents:
olahraga, penerbitan kampus, kegiatan Drivers of Student Loyalty? A Case
ilmiah, alumni, penampilan kampus dan Study of a Norwegian University
lokasi kampus yang strategis. College, Vol. 10, No. 1, pp. 38–9
Keunggulan bersaing perguruan Palgrave Macmillan Ltd.
tinggi merupakan posisi relatif lebih
unggul suatu perguruan tinggi Huriyati, R. 2009. Menciptakan Supperior
dibanding dengan perguruan tinggi lain. Customer Value Perguruan Tinggi
Faktor faktor yang dapat membangun Melalui Peningkatan Kinerja Bauran
keunggulan bersaing perguruan tinggi Pemasaran Jasa Pendidikan.
antara lain sumber daya superior, Alfabeta. Jakarta
kinerja organisasi yang superior dan
kualitas pelayanan yang superior. Indrajid, E dan Richardus, D. 2006.
Manajemen Perguruan tinggi
Moderen. Andy Offset. Yoyakarta
259 ANALISA: Vol. 2 No. 2, Agustus 2014: 251-259

Istijanto. 2004. Penerapan Analisis Kuncoro. 2009. Leadership sebagai


Positioning terhadap Perguruan primary forces dalam competitive
Tinggi di Indonesia. Jurnal strength, competitive area,
Manajemen Prasetya Mulya. Vol.9 competitive result guna
No 2 November 2004. meningkatkan daya saing
perguruan tinggi. Alfabeta.
Kaldenberg. Taylor and Francis.1998. Bandung.
Student as Customer: Factors
Affecting Satisfaction and Porter.2008. Competitive Advantage.
Assessments of Institutional Quality. Karisma Publishing Group.
Jakarta.(Bahasa Indonesia)
Journal of Marketing for Higher
Education Volume 8, Issue 3, 1998 Rangking Web Of Universities.
2013.Webometrics.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.
Sistem Penjaminan Mutu Rahayu. 2009. Strategi meraih
Perguruan Tinggi. Direktorat keunggulan dalam industri jasa.
Jendral Pendidikan Tinggi. Alfabeta Bandung.

. 2013. Data Perguruan Tinggi Umar, H. 1991. Riset Pemasaran dan


Indonesia Tahun 2013. Direktorat Perilaku Konsumen. Jakarta. PT
Jendral Pendidikan Tinggi. Gramedia Pustaka Utama

Kotler, P. dan Keller, K. 2006. Marketing . 2007. Pemasaran Jasa. Bayu


Management: Customer value, Media Publising. Malang Jawa
customer satisfaction and customer Timur.
loyalty. 12th ed. Prentice-Hall.

Anda mungkin juga menyukai