BUKU SAKU 2021 Compiled

1 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG................................................................ 1
QS WORLD CLASS UNIVERSITY ............................................ 5
TIMES HIGHER EDUCATION (WUR) ................................... 40
TIMES HIGHER EDUACTION (IMPACT) .............................. 55
THE RANKING WEB (WEBOMETRICS) ............................... 79
APPLIED HIGHER EDUCATION ........................................... 92
PERANGKINGAN DIKTI .................................................... 101

LATAR BELAKANG
Perangkingan universitas merupakan salah satu tuntutan
global bagi seluruh stakeholders, baik civitas akademika, prospective
students, maupun pengguna lulusan. Hasil rangking tersebut menjadi
acuan publik dalam menilai kualitas perguruan tinggi dibandingkan
dengan yang lain. Hal tersebut juga selaras dengan visi Universitas
Airlangga (UNAIR) yaitu menjadi universitas yang diakui secara
internasional. Berdasarkan mandat pemerintah Republik Indonesia
melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
Universitas Airlangga merupakan salah satu universitas di Indonesia
yang dipercaya untuk mampu menembus 500 world university ranking
(WUR) versi QS pada tahun 2021. Sehingga upaya perankingan
merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan sebagai wujud
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Meskipun terdapat beragam argumen terkait pemeringkatan
universitas, terutama mengenai metode dan kriteria penilaian, namun
pemeringkatan tersebut terbukti mampu mendorong peningkatan
kualitas pendidikan secara keseluruhan. Mantan Presiden Academy of
Management, Prof. Tom Lee, mengungkapkan bahwa kualitas
pendidikan bisnis (MBA, EMBA) meningkat secara drastis
dibandingkan 25 tahun yang lalu sejak Business Week, Economist,
Financial Times, Forbes, dan majalah-majalah bisnis lainnya
mengeluarkan daftar rangking sekolah bisnis terbaik secara berkala.
Argumen yang mengemuka mengapa universitas-universitas
berupaya menjadi berkelas dunia adalah agar dapat bersaing dengan
kampus-kampus kelas dunia dan sekaligus menghasilkan lulusan yang
juga dapat bersaing dengan lulusan dari negara-negara maju di dunia

internasional. Upaya untuk menciptakan universitas "kelas dunia"
telah menjadi tuntutan global dalam satu dekade terakhir ketika
pemerintah di seluruh dunia menempatkan pengembangan sistem
pendidikan dan penelitian yang lebih kompetitif di dalam strategi
ekonomi nasional mereka. Di Rusia, Presiden Vladimir Putin telah
menjadikan hal tersebut sebagai kebijakan utama untuk menargetkan
lima universitas Rusia masuk ke dalam peringkat top 100 Times Higher
Education World University Rankings pada 2020. Di Jepang, Presiden
Shinzo Abe mengatakan bahwa harus ada 10 universitas di Jepang
yang masuk dalam top 100 dunia pada 2023.
Di dunia saat ini terdapat beberapa pemeringkatan perguruan
tinggi yang berpengaruh dan diakui selain QS World University Ranking
(QS), diantaranya adalah Times Higher Education (THE), Shanghai Jiao
Tong Ranking (SJT), dan Webometric. Pada pemeringkatan THE dan
SJT belum ada perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam Top
500. Pada tahun 2020 terdapat 9 perguruan tinggi Indonesia yang
masuk dalam Top 1000 QS World University Ranking, dengan urutan;
(1) Universitas Indonesia, (2) Universitas Gadjah Mada, (3), Institut
Teknologi Bandung (4) Institut Pertanian Bogor, (5) Universitas
Airlangga, (6) Universitas Padjajaran, (7) Universitas Bina Nusantara,
(8) Universitas Diponegoro (9) Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Berdasarkan Renstra tahun 2009-2014 Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menargetkan 11 perguruan tinggi di
Indonesia masuk peringkat 500 besar dunia. Namun dalam
kenyataannya, terjadi perubahan menuju ke arah yang negatif,
dimana hanya ada dua perguruan tinggi di Indonesia yang masuk
peringkat 500 besar dunia versi QS World University Ranking (QS WUR)
pada tahun 2014. Renstra Kemenristekdikti tahun 2015-2020
menargetkan 5 perguruan tinggi yang akan masuk 500 besar dunia,

yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas
Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Airlangga.
Target lebih lanjut, seluruh PTN-BH (11 universitas) akan dapat
memasuki 500 besar dunia QS WUR pada tahun 2022.
Manfaat Pemeringkatan dan Program World Class University (WCU)

Program World Class University (WCU) merupakan program
prioritas pada Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Program WCU bertujuan
mendorong Perguruan Tinggi di Indonesia untuk meningkatkan
reputasi akademik di tingkat internasional. Berdasarkan Rencana
Pengembangan Pendidikan Tinggi 2015 – 2019, Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menargetkan 7 perguruan tinggi di
Indonesia yang masuk peringkat 500 besar dunia. Kemenristekdikti
terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pendidikan tinggi di Indonesia agar masuk dalam peringkat 500 besar
di dunia melalui skema pendanaan khusus. Direktorat Jenderal
Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
mengalokasikan pendanaan khusus untuk mendorong peningkatan
reputasi akademik beberapa Perguruan Tinggi di tingkat internasional.
Skema pendanaan ini didasarkan pada pencapaian reputasi akademik
selama ini, khususnya keberhasilan dalam mencapai peringkat 500
besar tingkat dunia atau 200 tingkat Asia.
Pendanaan untuk mendukung program dan kegiatan WCU di
atas merupakan mekanisme pendanaan yang berbasis kinerja
(performance-based budgetting), di mana Direktorat Jenderal
Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
bersama-sama Perguruan Tinggi penerima dana menyepakati

serangkaian indikator kinerja berikut target yang harus dicapai oleh
pihak Perguruan Tinggi.
Manfaat yang akan diperoleh dengan adanya anggaran Program WCU

di antaranya:
1. Memperoleh dukungan pendanaan yang dapat digunakan untuk
pengembangan kelembagaan Program WCU.
2. Mendapatkan prioritas dalam program instrumen kebijakan
lainnya yang ada di Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi seperti world class professor (WCP), world
class research (WCR), LPDP, dan sebagainya.
3. Mendapatkan penguatan secara kelembagaan dengan tujuan
meningkatkan kinerja lembaga perguruan tinggi dari sisi
akademik, penelitian, dan internasionalisasi sehingga ipteks
dapat memiliki reputasi di tingkat global yang sesuai dengan
martabat bangsa.
4. Mendapatkan pengakuan sebagai perguruan tinggi yang
bereputasi tinggi dan rujukan di bidang keilmuan tertentu di
tingkat global.

QS WORLD CLASS UNIVERSITY

1. Apa itu QS World University Rankings?
QS World University Rankings adalah publikasi tahunan
peringkat universitas oleh Quacquarelli Symonds (QS), yang
sebelumnya dikenal sebagai Times Higher Education-QS World
University Rankings. Penerbit tersebut telah berkolaborasi dengan
majalah Times Higher Education (THE) untuk menerbitkan hasil
pemeringkatan dari tahun 2004 sampai 2009, kemudian keduanya
mulai mengumumkan versinya sendiri mulai tahun 2010. QS memilih
tetap menggunakan metode sebelumnya, sedangkan Times Higher
Education mengadopsi metode perankingan yang baru. Sistem
pemeringkatan QS saat ini terdiri dari pemeringkatan universitas pada
tataran global (World University Rankings), pemeringkatan universitas
pada tataran regional (Asia, Amerika Latin, Emerging Europe dan Asia
Tengah, Wilayah Arab, dan BRICS), dan pemeringkatan universitas
berdasarkan bidang ilmu.
QS WUR merupakan salah satu pemeringkatan universitas
tingkat internasional yang mendapat persetujuan dari International
Ranking Expert Group (IREG), dan dipandang sebagai salah satu yang
paling banyak digunakan sebagai referensi. Berbeda dengan lembaga
ranking lain, 50% nilai QS WUR berasal dari survei kepada akademisi
seluruh dunia dan pengguna lulusan, sedangkan 50% lainnya berasal
dari kinerja yang dimiliki oleh masing-masing perguruan tinggi.
2. METODOLOGI QS (INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN)
QS University Ranking dipublikasikan sejak tahun 2004. QS

University Ranking terdapat dua kategori yang diikuti UNAIR QS WUR
dan QS AUR. QS WUR (World University Ranking) adalah
pemeringkatan tingkat dunia, sedangkan QS AUR (Asia University

Ranking) adalah pemeringkatan tingkat Asia. Pembobotan dan
indikator pada QS WUR dan AUR berbeda. Pembobotan masing-
masing pilar pada QS WUR dan AUR adalah sebagai berikut :
Berdasarkan gambar di atas terdapat beberapa perbedaan antara
indikator QS WUR dan AUR, Berikut adalah penjabaran dari masing-
masing indikator tersebut, antara lain:
A. Academic Reputation
Merupakan penilaian akademik yang diambil dari survei
tahunan yang dilakukan oleh QS dan dirancang untuk mengevaluasi
persepsi akademis terkait institusi terbaik dalam penelitian yang
diambil dari partisipan di seluruh dunia. QS melakukan survei kepada
partisipan berdasarkan data academic peerlist yang dikirimkan oleh
masing-masing universitas. Academic peerlist adalah daftar kolega
akademik baik domestik maupun internasional yang bukan alumni
Universitas Airlangga. Academic peerlist melputi dosen, peneliti,
laboran, dokter, perawat yang bekerja pada suatu universitas.
Gambar 1 : Bobot QS WUR

Gambar 2 : Bobot QS AUR
B. Employer Reputation
Merupakan penilaian terhadap pandangan pengusaha di
seluruh dunia pada institusi yang menyediakan para profesional
terbaik, diambil dari survei tahunan QS. Survei dilakukan pada seluruh
data employer contact list yang telah dikirmkan oleh masing-masing
universitas. Employer contact list adalah daftar alumni atau pengguna
lulusan domestik maupun internasional yang bekerja di suatu
perusahaan, instansi pemerintahan atau rumah sakit.
C. Citation Per Faculty

Dihitung berdasarkan rasio jumlah sitasi dibagi jumlah faculty
(dosen keseluruhan). Rasio ini untuk mengestimasi dampak dan
qualitas dari scientific work yang dihasilkan oleh masing-masing
universitas.

Citation per Faculty = jumlah sitasi ÷ jumlah dosen
Jumlah sitasi : sitasi lima tahun terakhir
Jumlah dosen : jumlah dosen keseluruhan UNAIR
a. Sitasi
Sitasi yang dimaksud disini adalah sitasi yang bukan dari satu
afiliasi negara yang sama (exclude self-citation) dan di rata-
rata (normalize) dari lima bidang ilmu yaitu art and
humanities, engineering and technology, life science and
medicine, natural science, dan social science.
b. Faculty (Dosen)
Faculty yang dimaksud disini adalah jumlah dosen yang
melakukan perencanaan, pengarahan dan pengajaran
akademik saja, penelitian saja atau keduanya baik pengajaran
maupun penerlitian. Meliputi dosen, peneliti, post doctoral
yang berkontribusi pada pengajaran dan penelitian di
universitas untuk jangka waktu minimal 3 bulan. Kategori
dosen yang dapat dimasukan adalah Dosen PNS, non PNS,
Tetap non PNS, Honorer, Kontrak dan LB. Faculty tersebut
dapat dikelompokkan pada dua jenis yaitu part time dan full
time. Beberapa kategori seperti riset asisten, mahasiswa S3
yang membantu memberi pengajaran.
D. Faculty Student Ratio

Dihitung berdasarkan rasio jumlah faculty (dosen keseluruhan) dibagi
jumlah mahasiswa aktif S1, S2, S3, SP1, SP2 tanpa menghitung
mahasiswa D3, D4 dan profesi. Semakain tinggi nilai faculty student

ratio menunjukkan tingginya komitment pada universitas yang
bersangkutan dalam meningkatkan kualitas mutu pengajaran.
Student yang dimaksud disini adalah mahasiswa undergraduate (S1),
postgraduate (S2 dan S3) dan spesialis (Sp1,Sp2) baik mahasiswa
domestik maupun internasional.
E. International Faculty
Penilaian didasarkan pada proporsi jumlah international faculty
(dosen internasional) dibagi jumlah faculty (dosen keseluruhan).
International faculty antara lain adjunct professor, visiting researcher,
visiting professor, visiting lecturer and postdoctoral researcher yang
melakukan pengajaran atau penelitian dengan waktu lebih dari 3
bulan.
F. International Student
Penilaian didasarkan pada proporsi jumlah mahasiswa
internasional (undergraduate, post graduate, specialist) dibagi jumlah
seluruh mahasiswa aktif (domestik dan internasional) pada S1,S2,S3,
Sp1 dan Sp2. International student merupakan mahasiswa asing
(WNA) yang menempuh pendidikan (degree) baik single degree
maupun double degree di UNAIR, serta mahasiswa yang
melaksanakan credit transfer, summer school, language student
namun bukan exchange. Exchange student and off shore student tidak
termasuk kategori internasional student namun masuk dalam kategori
inbound student.
Indikator diatas merupakan indikator dalam penilaian QS WUR.

Berikut adalah tambahan indikator yang ada di QS AUR selain daripada
6 indikator WUR tersebut.

G. Staff With Ph.D.
Dihitung berdasarkan seluruh faculty yang bergelar Ph.D atau
bergelar doktor dibagi dengan jumlah seluruh faculty (dosen
keseluruhan). Dosen keseluruhan yang dimaksud adalah dosen
domestik dan internasional.
H. Student exchange-Outbound
Penilaian didasarkan pada jumlah mahasiswa undergraduate (S1),

postgraduate (S2/S3) dan specialist (Sp1, Sp2) dari Universitas
Airlangga yang melakukan kegiatan akademik (seperti perkuliahan,
penelitian, paper conference dan perlombaan dll) di institusi
pendidikan internasional baik part time (< 3 bulan) maupun full time
(≥ 3 bulan) dalam periode laporan tahunan berjalan.
I. Student Exchange-Inbound
Penilaian didasarkan pada jumlah mahasiswa undergraduate (S1),
postgraduate (S2/S3) dan specialist (Sp1, Sp2) dari institusi pendidikan
internasional yang melakukan kegiatan akademik (seperti
perkuliahan, penelitian, paper conference dan perlombaan dll) di
Universitas Airlangga baik part time (< 3 bulan) full time (≥ 3 bulan)
dalam periode laporan tahunan berjalan.
J. Staff -Outbound
Penilaian didasarkan pada jumlah dosen dari Universitas Airlangga
yang menjadi pengajar atau melaksanakan penelitian di institusi
internasional (luar negeri) dalam periode pelaporan tahun berjalan,
baik full time (≥ 3 bulan) maupun part time (< 3 bulan).

K. Staff-Inbound
Penilaian didasarkan pada jumlah dosen dari institusi
internasional (luar negeri) yang aktif menjadi staff pengajar akademik
atau melaksanakan penelitian di Universitas Airlangga dalam periode
pelaporan tahun berjalan, baik full time (≥ 3 bulan) maupun part time
(< 3 bulan).
L. International Research Network

Indikator ini mengukur riset kolaborasi antara universitas dengan
universitas lain di luar negeri. Data diambil dari Scopus dan diukur
menggunakan Margalef Index untuk mengetahui keberagaman
kolaborasi penelitian universitas.
M. Citation per Paper, Paper per Faculty

Kedua indikator ini dinilai menggunakan data dari Scopus untuk
publikasi dan sitasi penelitian. Citation per Paper menilai jumlah sitasi
per artikel penelitian yang diterbitkan, yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang dampak yang dimiliki masing-masing
lembaga penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Paper
per Faculty menilai jumlah makalah penelitian yang diterbitkan per
dosen. Indikator ini memberikan gambaran produktivitas penelitian
universitas.
3. Submit dan Perhitungan Data
Cara input data dalam perankingan QS adalah:
1. Critical data di Submit dalam core.qs.com

Seluruh data, kecuali academic peerlist dan employer peerlist
dalam indikator perankingan diinput dalam laman https://qs-
hub.qs.com.

Data mahasiswa diinput dengan membedakan S1,S2,S3, Spesialis
baik mahasiswa domestik dan internasional, serta baik full time
maupun part time. Data dosen diinput dengan membedakan
international and domestic faculty serta part and full time. Data
inbound outbound dibedakan menjadi part time dan full time.
Data yang diinput merupakan data tahun sebelumnya (t-1).

Untuk data QS WUR disubmit per Februari dan data QS AUR disubmit
per Juli. Data yang sudah disubmit untuk WUR seperti data
mahasiswa/student, dosen/faculty sekaligus digunakan untuk
penilaian QS AUR. Sehingga untuk submit data QS AUR hanya inbound
outbound student dan staff/faculty.
2. Data peerlist dikirim melalui email
Penilaian academic reputation dan employer reputation

didasarkan pada hasil survei terhadap academic peerlist untuk
academic reputation dan employer peerlist untuk employer
reputation. Data peerlist tersebut dikirim per Pebruari ke email QS
analyst untuk wilayah Asia Pasifik, yaitu samuel.wong@qs.com.
Penilaian academic peerlist didasarkan pada jumlah academic

peerlist yang aktif dan memilih Universitas Airlangga ketika dilakukan
survey oleh QS. Data academic peerlist yang dikirimkan harus sesuai
dengan form QS dan semua data terverifikasi aktif & benar. Bobot
academic peerlist dibedakan antara international peerlist dan
domestic peerlist. Bobot international peerlist = 1, domestic peerlist
adalah 1/4, artinya 1 international peerlist sama dengan 4 domestic
peerlist.

Penilaian employer reputation didasarkan pada jumlah employer
contact list yang aktif dan memilih Universitas Airlangga ketika
dilakukan survey oleh QS. Data employer contact list yang dikirimkan
harus sesuai dengan form QS dan semua data terverifikasi aktif &
benar.
Metode survei pada academic dan employer reputation

dilakukan dengan cara QS mengirim survei kepada peerlist untuk
menyebutkan sepuluh perguruan tinggi terbaik, baik domestik
(Indonesia) maupun internasional, pada bidang ilmu tertentu.
4. Perhitungan nilai Full time Equivalent (FTE)
Full Time Equivalent (FTE) adalah nilai yang digunakan untuk

menghitung data akumulasi dari part time dan full time untuk
beberapa indikator yang menggunakan submited data di
core.qs.com/. Data yang menggunakan FTE dalam penghitungan
adalah data mahasiswa/student, dosen/faculty, inbound/outbound
student dan inbound/outbound staff dihitung berdasarkan nilai FTE.
Keseluruhan data yang terkumpul dibagi menjadi tiga jenis, full time,
part time,dan FTE (Full Time Equivalent).
1. Full Time adalah mahasiswa atau dosen (faculty) yang

melakukan kegiatan lebih dari 3 bulan atau yang melakukan
credit transfer.
2. Part Time adalah mahasiswa atau dosen (faculty) yang
melakukan kegiatan kurang dari 3 bulan.
3. FTE (Full Time Equivalent) = Full Time + ( Part Time ÷ 3)
Nilai yang digunakan dalam perhitungan adalah nilai FTE, yaitu

akumulasi antara full time dan part time.

STRATEGI MENUJU TOP CLASS UNIVERSITY
Pada bab ini terdapat beberapa strategi yang dapat diimplementasikan oleh fakultas agar
dapat berkontribusi. Berikut paparan strategi pada masing-masing indikator:
A. ACADEMIC REPUTATION
STRATEGI Sivitas Langkah-langkah yang bisa dilakukan
Akademika
Peningkatan Dosen&/WD1 1. Melakukan joint research dan joint supervision
kualitas hubungan dengan peneliti luar negeri
dengan academic 2. Membuat forum komunikasi dosen dan peneliti
peerlist internasional
3. Mengembangkan praktik baik yang sudah dilakukan
oleh fakultas dan universitas seperti joint symposium,
KKN Internasional, asosiasi dan konsorsium, maupun
kontak personal perlu lebih ditingkatkan dan dijaga
keberlanjutannya

Akademika
4. Program satu Doktor 3 peerlist, peerlist yang
dikumpulkan setidaknya berskor 9
5. Mewajibkan dosen yang kuliah di luar negeri dengan
beasiswa untuk membawa setidaknya 3 peerlist
dengan score 10
Faculty 1. Merekap data peerlist dari seluruh dosen di fakultas
ambassador 2. Mengevaluasi kelengkapan data peerlist dan
kesesuaian dengan form dari system UACC
3. Mengevaluasi jalannya korespondensi yang dilakukan
oleh dosen
4. Mengelompokkan data peerlist yang potensial
memilih UNAIR diantara peerlist yang telah
terkumpul

Akademika
5. Mengawasi setiap pembaruan CV yang di update oleh
dosen
Airlangga 1. Merekap data peerlist dari seluruh faculty
Global ambassador
Engagement 2. Melakukan korespondensi dengan kolega yang
(AGE) disertai pengiriman newsletter. Korespondensi harus
menggunakan email @unair.ac.id
3. Selain menambah data peerlist baru, memilah
kembali data peerlist tahun 2016 yang sudah ada dan
dilakukan korespondensi lebih lanjut untuk menjaga
hubungan menjadi lebih baik
4. Gathering internal untuk peningkatan pemahaman
dosen di Fakultas terhadap Academic Peerlist

Akademika
sehingga berkenan menyumbangkan academic
peer dosen kepada Fakultas
PKIP 1. Membuat newsletter dengan membuat artikel
masing-masing fakultas secara berkelanjutan per
bulan
2. Mengupload newsletter pada website UNAIR
sehingga dapat diunduh oleh seluruh sivitas
akademika
3. Mendistribusi newsletter ke faculty ambassador
4. Mengupdate website dan sosial media
5. Mengupdate CV dosen di website bersama dengan
KIH
KIH 1. Updating website dan sosial media:

Akademika
Memposting artikel berkonten akademik seperti
penelitian dari top scientist, prestasi akademik yang
diraih, event-event
2. Mendorong posting konten di media cetak nasional
3. Mengawasi dan menagih serta mengevaluasi update
CV dari dosen
B. EMPLOYER REPUTATION
STRATEGI Civitas Langkah-langkah yang bisa dilakukan

Akademika
Peningkatan Dosen 1. Mengumpulkan employer peerlist yang didapat
kualitas hubungan dalam kuliah tamu alumni, praktisi dll

Akademika
dengan employer 2. Menyetorkan employer peerlist ke KPS/Wadek 1&3
peerlist masing-masing fakultas, KPS/Wadek 1&3 secara
kolektif menginput ke sistem uacc dan diberi skor
(0-10) berdasarkan tingkat kedekatan
3. Newsletter softcopy dapat diminta di PIH atau
didownload di unair.ac.id
4. Memberikan evaluasi peerlist yang aktif dan
merespon positif ke Faculty Ambassador untuk
updating peerlist
5. Mengadakan sharing session dengan mengundang
pimpinan-pimpinan perusahaan pengguna alumni
UNAIR, untuk melakukan pembaharuan kebutuhan
mata kuliah di dunia kerja, evaluasi lulusan, dan
jejaring kerjasama

Akademika
PKKA 1. Memilih dan melakukan validasi kepada 400
employer contact list yang akan benar-benar
memilih UNAIR dari jumlah total 827 employer
contact
2. Melakukan gathering alumni secara berkala untuk
meningkatkan engagement terhadap UNAIR
3. Melakukan korespondensi per 1 bulan sekali
terutama kolega yang kemungkinan besar memberi
respon positif saat disurvei dan harus
menggunakan email @unair.ac.id. Korespondensi
dapat dilakukan seperti: memberikan greeting dan
info UNAIR dengan bahan newsletter, memberikan
informasi, ucapan ulang tahun dan hari-hari besar
4. Mengevaluasi peerlist yang aktif dan responsif

Akademika
5. Mengawal IKA UNAIR untuk updating website
alumni
KIH 1. Updating artikel di website fakultas - memposting
artikel atau video yang memuat konten alumni dan
karir.
PKIP 1. Membuat newsletter dengan membuat artikel
masing-masing fakultas secara berkelanjutan, berisi
alumni berprestasi dll
2. Mengupload newsletter pada website UNAIR
sehingga dapat diunduh oleh seluruh sivitas
akademika.

C. CITATION PER FACULTY
Civitas
STRATEGI Langkah-langkah yang bisa dilakukan
Akademika
Peningkatan Dosen 1. Program kontrak peneliti
publikasi artikel 2. Kerjasama dengan peneliti asing untuk
Scopus meningkatkan publikasi, publish paper berafiliasi
“Airlangga University”
3. Publikasi minimal 1 dalam 1 tahun
Mahasiswa 1. Publikasi untuk mahasiswa S2 & S3, publish paper
berafiliasi “Airlangga University”
PPJPI 1. Langganan Enago untuk peningkatan publikasi di
Q1
Peningkatan Dosen 1. Melaksanaan reworking dengan asisten peneliti
publikasi dari mahasiswa
Proceeding
terindeks Scopus

Civitas
Akademika
2. Mengikuti international conference terindeks
Scopus, publish paper berafiliasi “Airlangga
University”
3. Dosen yang memiliki H-Index dan dokumen scopus
mengikuti staff exchange dengan luaran publikasi
bersama
Mahasiwa 1. Melaksanakan reworking dengan dosen
pembimbing
2. Mengikuti international conference dengan publish
paper berafiliasi “Airlangga University”
3. Memperluas network melalui joint proposal, riset,
dan publikasi
4. Mewajibkan mahasiswa untuk mensitasi minimal 2
publikasi dosen UNAIR

Civitas
Akademika
Peningkatan sitasi Dosen/WD3/LPI 1. Publikasi di jurnal top tier
2. Bekerjasama riset dengan profesor H-Indeks
tinggi/editor jurnal
3. Pembuatan buku dengan bekerjasama dengan
penerbit terkemuka agar terindeks scopus, dengan
editor adjunct professor atau expertise
4. Meningkatkan jumlah artikel untuk open access
5. Mendatangkan longtime researcher untuk
melakukan teaching clinic dan joint research
6. Joint international research dengan world class
professor/peraih nobel sebagai author/co-author
Peningkatan Dosen/WD3/LPI 1. Meningkatkan research collaboration baik nasional
Penelitian maupun internasional
2. Meningkat jumlah artikel untuk open access

Civitas
Akademika
3. Mendatangkan longtime researcher untuk
melakukan teaching clinic dan joint research
4. Meningkatkan jumlah penelitian ke SIMLITABMAS
5. Memberdayakan mahasiswa asing untuk terlibat
aktif dalam penelitian dan publikasi
6. Riset post-doctoral dan airlangga professorship
(bantuan biaya riset dengan h-index > 3, sitasi > 25,
jumlah publikasi > 10)
7. Berlangganan manuscript service secara berkala
(enago, american manuscript editor, dll)
8. Forum kerjasama untuk mutual citation dengan
peneliti sebidang di luar UNAIR

D. FACULTY STUDENT RATIO

Akademika
Peningkatan Direktorat 1. Pembuatan SK mengajar bagi seluruh Dr. (H.C) di
Jumlah Dosen Sumber Daya masing-masing fakultas untuk ditambahkan dalam
Manusia Dosen Luar Biasa
2. Rekrutmen dosen S3 dari luar negeri, melakukan
pengembangan kualitas dosen dan
mempertahankan dosen berkualitas dengan system
penggajian yang layak
3. Pembuatan SK mengajar untuk dosen tamu. Dosen
tamu dapat berasal dari alumni bereputasi, pejabat
pemerintahan, praktisi, pengusaha dll. Dosen tamu
yang mengisi setara dengan 3 sks diakui sebagai full
time, dan kurang dari 3 sks diakui part time

Perhitungan 3 sks :
Mengisi 2 kali, minimal 300 mahasiswa per kegiatan
= setara 3 sks ≈ 3 bulan (waktu pengajaran
persemester, 14 kali pertemuan ≈ 3,5 bulan)
Optimalisasi Dosen/WD 1/ 1. Dosen Wali mengevaluasi dan mengawal
jumlah student Direktorat mahasiswa untuk bisa lulus tepat waktu
body Pendidikan
E. INTERNATIONAL FACULTY
Civitas
Akademika
Peningkatan Dosen/WD 1. Melaksanakan adjunct professor (kerjasama dengan
International 2/Direktorat profesor)
Faculty Pendidikan 2. Mengundang visiting researcher dengan waktu lebih
dari 3 bulan

3. Menyelenggarakan inbound- post doctoral
4. Mengundang Profesor dari luar negeri untuk
mengajar di UNAIR, misal: melalui Program DAAD
5. Memindahkan dana adjunct professor ke postdoc
yang bisa dilakukan ke staf internasional.
Airlangga 1. Pembuatan program-program untuk international
Global faculty
Engagement 2. Pelaksanaan promosi melalui media sosial, baik
(AGE) website, Linkedln, youtube, twitter dll
3. Bekerjasama dengan PIH untuk promosi di web
UNAIR

F. INTERNATIONAL STUDENT
STRATEGI Civitas Akademika Langkah-langkah yang bisa dilakukan

Optimalisasi Airlangga Global Meningkatan publikasi program terkait melalui
program Engagement (AGE) berbagai platform, seperti website dan media sosial
Double Degree (Instagram, LINE, Twitter, Facebook, YouTube,
dan LinkedIn, dll) serta sosialisasi langsung pada acara
International pengukuhan mahasiswa baru yang dilakukan setiap
Class tahun.
Dirdik/WD 1 Bekerjasama dengan DIKTI untuk memberikan

beasiswa kepada mahasiswa LN yang mengikuti
program Double Degree dan International Class, baik
secara partial maupun fully funded
Faculty Ambassador Menginventarisasi dan mengoptimalkan
international networking dari tenaga pengajar
berprestasi, baik full/part time, di Universitas

Airlangga yang pernah menempuh studi di luar
negeri.
Melakukan Airlangga Global Menyelenggarakan campus fair di intitusi pendidikan
perekrutan Engagement (AGE) luar negeri
calon Direktorat Menginventarisasi alumni-alumni UNAIR yang sedang
mahasiswa di Pendidikan/WD3 melakukan studi pascasarjana di luar negeri untuk
luar negeri membantu mencarikan akses agar memungkinkan
untuk dibukanya booth pendaftaran pada bazaar
campus fair
PIH Meningkatkan produktivitas konten official website
atau official account yang dimiliki UNAIR sebagai
berikut.
- Menggunakan bahasa pengantar bahasa inggris
dalam penyajian konten di official website UNAIR

- Menyajikan infografis, artikel, foto dan video lebih
menarik
Mengadakan Kemahasiswaan/WD1 Bekerja sama dengan seluruh unit kerja dan seluruh
program ormawa di Universitas Airlangga untuk
bertaraf menyelenggarakan kegitan-kegiatan bertaraf
internasional internasional, seperti konferensi internasional dan
youth program
G. STAFF WITH Ph.D.

Peningkatan Direktorat Pendidikan Menginventarisasi dan mengusulkan nama sebagai
jumlah staf PhD calon penerima gelar Dr.(HC)
Direktorat SDM - Pembuatan SK mengajar untuk Dr.(HC)
Dosen - Lulus tepat waktu (bagi dosen yang sedang studi)

Wakil Dekan 2 - Mengawal dan memonitor dosen yang sedang
studi untuk lulus tepat waktu
- Menyediakan beasiswa internal bagi dosen
untuk melanjutkan S3
H. STUDENT EXCHANGE-OUTBOUND

Akademika
Peningkatan Mahasiswa/ - Melaksanakan kegiatan konferensi atau pertukaran
informasi untuk Ormawa pelajar di luar negeri
outbound - Mewajibkan ORMAWA untuk outbound
exchange student - Menyediakan informasi outbound untuk mahasiswa
Dosen - Melakukan bimbingan untuk mahasiswa outbound,
baik lomba, konferensi, maupun pertukaran pelajar
- Menargetkan outbound untuk masing-masing
mahasiswa yang menjadi anak wali

Airlangga - Memaksimalkan publikasi melalui media sosial
Global (Instagram, OA LINE, Twitter, Facebook, YouTube,
Engagement LinkedIn, dll) serta menggunakan manajemen tagar
(AGE) (hashtag)
- Sosialisasi pada acara pengukuhan mahasiswa baru
- Mengaktifkan MoU dan MoA terhadap program
outbound exchange studen.
- Melakukann pendampingan dan pembimbingan
kepada peserta outbound exchange student

I. STUDENT EXCHANGE-INBOUND

Akademika
Optimalisasi Dosen/WD 1 - Menyelenggarakan summer program dan exchange
program inbound berdasarkan MoU yang telah dimiliki
exchange student Mahasiswa - Menyelanggarakan kegiatan level internasional
(Organisasi seperti konferensi dan lomba karya ilmiah
mahasiswa) - Mempublikasikan kegiatan inbound di UNAIR melalui
media sosial Ormawa
Airlangga - Bekerjasama dengan event internasional yang sudah
Global ada untuk melaksanakan kegiatannya di Universitas
Engagement Airlangga. (Ex. AUN)
(AGE) - Kerjasama exchange di berbagai platform di berbagai
media pada summer dan winter program

- Bekerja sama dengan pihak ketiga dalam
mengiklankan berbagai program inbound exchange
student (misalnya: keystone, bog choice, dll.)
- Mengaktifkan MoU dan MoA untuk inbound exchange
student sekaligus melakukan pendampingan dan
pembimbingan untuk peserta inbound exchange
student
J. FACULTY/STAFF OUTBOUND

Akademika
Peningkatan joint- Dosen Melakukan kegiatan outbound, seperti: postdoc,
research dengan penelitian, pengajaran, dll
intitusi dan World Outbound dibagi menjadi 2 kategori yaitu:

Class Professor - Full time adalah dosen, laboran, peneliti yang
(WCP) melakukan kegiatan akademik baik pengajaran
maupun penelitian di luar negeri lebih dari 3 bulan
atau setara dengan 40 jam atau 12 sks
- Part time adalah dosen, peneliti, laboran yang
melakukan kegiatan akademik baik pengajaran
maupun penelitian di luar negeri kurang dari 3 bulan
atau setara dengan 40 jam atau 12 sks
Airlangga Global - Memaksimalkan peran media sosial (Instagram, OA
Engagement LINE, Twitter, Facebook, YouTube, LinkedIn, dll.) dan
(AGE) menggunakan manajemen tagar (hashtag) untuk
publikasi
- Membantu menyediakan kegiatan outbound untuk
Dosen
Direktorat Mengaktifkan MoU dan MoA sekaligus melakukan
SDM/WD 2 pendampingan dan pembimbingan untuk WCP

Direktorat Optimalisasi kinerja profesor di internal UNAIR dengan
Pendidikan/WD2 memberikan program magang kepada Ph.D. UNAIR
dengan profesor yang memiliki h-index tinggi di luar
negeri
K. FACULTY/STAFF INBOUND

Akademika
Peningkatan joint- Dosen - Menjalin kerjasama dengan dosen asing sebagai
research dengan visiting fellow, visiting lecturer, & visiting researcher
intitusi dan World - Menyebarkan informasi inbound untuk kolega di luar
Class Professor negeri
(WCP) Airlangga Global - Mendatangkan profesor dari TOP 500 QS WCU untuk
Engagement menjadi tenaga pendidik di UNAIR dalam program
(AGE) visiting faculty, baik untuk peserta baik part time < 3
bulan atau full time ≥ 3 bulan
- Inbound dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

o Full time adalah dosen, laboran, peneliti asing yang
melakukan kegiatan akademik baik pengajaran
maupun penelitian di UNAIR lebih dari 3 bulan atau
setara dengan 40 jam atau 12 sks
o Sedangkan part time adalah dosen, peneliti, laboran
asing yang melakukan kegiatan akademik baik
pengajaran maupun penelitian di UNAIR kurang dari
3 bulan atau setara dengan 40 jam atau 12 sks
- Membantu menyediakan kegiatan inbound seperti
AGT, visiting fellow dll
Direktorat - Mengorganisasi visiting professor, visiting lecturer,
Pendidikan/WD fellowship, dll
2 - Membuat program kuliah umum dengan WCP
sebagai pengisi materi kuliah umum

TIMES HIGHER EDUCATION (WUR)
WORLD UNIVERSITY RANKING

1. Apa itu THE World University Ranking?
Times higher education world university ranking adalah lembaga

pemeringkatan internasional yang digagas oleh majalah Times,
lembaga ini memberian penilaian terhadap misi utama perguruan
tinggi yaitu pendidikan, penelitian, transfer pengetahuan, dan
wawasan internasional. THE menggunakan 13 indikator pengukuran
yang diklaim dapat memberikan perbandingan yang seimbang dan
menyeluruh yang dipercaya baik oleh mahasiswa, akademisi,
pimpinan universitas, industri, dan pemerintah.
13 indikator kinerja THE dikelompokan dalam lima area:
1. Teaching (the learning environtment)

2. Reasearch (volume, income, reputation)
3. Citation (research influence)
4. International outlook (staff, student, and research)
5. Industry income (knowledge transfer)
2. Metodologi yang digunakan
THE melakukan analisis melalui kumpulan data yang telah dikirim

oleh tiap-tiap universitas kemudian diklasifikasikan berdasarkan
indikator dengan bobot masing-masing:

Sumber : www.timeshighereducation.com
3. Pengecualian
Universitas tidak akan dapat mengikuti ranking THE jika:
1. Tidak memiliki program S1

2. Memiliki jumlah publikasi minimal 1000 pada lima tahun
terakhir
3. Memiliki publikasi minimal 150 per tahun
4. 80% aktifitas yang dilakukan hanya terfokus pada satu dari
11 subject area yang dikelompokan oleh THE

4. Submit Data
Submit data perangkingan pada THE dilakukan pada rentang

waktu Januari – Maret, data yang dikumpulkan merupakan data pada
3 tahun yang lalu. (Contoh: Untuk perangkingan tahun 2019, data yang
di submit adalah data pada tahun 2016).
a. Tahun
Pengumpulan data dilakukan satu kali dalam satu tahun, data

yang dikumpulkan pada tahun ini akan disimpan sebagai data historis
dan akan digunakan pada penilaian ditiga tahun yang akan datang.
Data yang sudah dikumpulkan ke THE sudah tidak dapat diperbaiki
lagi. Tahun yang berlaku di universitas mungkin berbeda dengan
kalender masehi, namun universitas dapat menggunakan beberapa
contoh tahun berikut:
1. Kalender Januari – Desember 2017

2. Kalender akademik (ex: August 2016-July 2017)
3. Tahun finansial yang berakhir pada tahun 2017
b. Bahasa
Data yang dikumpulkan harus menggunakan Bahasa inggris, agar

informasi dan data yang dikeluarkan oleh universitas dapat diakses
oleh banyak orang.
c. Perhitungan Full Time Equivalent (FTE)
Data terkait siswa dan staff disajikan dalam satuan full-time

equivalent tanpa koma atau pemisah ribuan. FTE digunakan untuk
menstandarisasi jumlah mahasiswa dan staf karena keduanya terbagi

menjadi dua jangka waktu yaitu full-time dan part-time yang membuat
perhitungannya menjadi tidak valid. Mahasiwa yang mengikuti
perkuliahan dan staff yang bekerja penuh waktu dalam satu tahun
diberi nilai 1,0 sedangkan bagi mahasiswa atau staff paruh waktu
diberi nilai 0,5.
FTE untuk mahasiswa atau staf dapat dihitung berdasarkan jumlah

total jam kerja (atau modul yang dipelajari) selama tahun tersebut,
dengan jumlah jam kerja atau modul orang penuh waktu. Bagi
universitas yang menerapkan SKS untuk menentukan periode
perkuliahan, maka mahasiswa full-time adalah yang melaksanakan
seluruh sks yang dipersyaratkan dalam satu tahun/satu semester.
d. Data yang dibutuhkan
1. Number of academic staff

2. Number of academic staff of international/overseas origin
(FTE)
3. Number of research staff (FTE)
4. Total number of students (FTE)
5. Number of student of international/overseas origin FTE
6. Number of undergraduate degree awarded
7. Number of doctorates awarded
8. Institutional income
9. Research income
10. Research income from industry and commerce
4. PENGAJUAN DATA
Proses pengumpulan data Times Higher Education World
University Rankings (THE WUR) merupakan bagian dari proyek yang
dilakukan oleh THE World University Rankings. Situs web ini dirancang

untuk mengumpulkan informasi yang lengkap dan akurat sehingga
dapat membantu THE untuk menggambarkan universitas-universitas.
Silakan merujuk ke situs web THE untuk metodologi pemeringkatan
yang lengkap tentang bagaimana data universitas akan digunakan:
https://www.timeshighereducation.com/world-university-
rankings/methodology-world-universityrankings-2018.
5. SUBMISSION PROCESS
Masuk ke Portal Data THE dengan mengikuti instruksi yang

dikirimkan kepada universitas melalui email, dan pilih opsi THE WUR.
Anda kemudian akan disajikan dengan halaman utama THE Portal
Data. Pastikan untuk membaca informasi yang ditampilkan dengan
cermat.
Untuk memulai proses pengumpulan data, klik bagian ‘institusion’

di sisi kiri atas pada halaman. Berikut merupakan empat tahap dalam
proses pengumpulan data, yaitu:
• Tahap pertama – Institusi: Validasi informasi umum mengenai

institusi anda, seperti alamat, website URL, and deskripsi inti dari
institusi anda. Apabila terdapat informasi yang tidak benar,
silahkan menginformasikan kepada THE melalui email
Profilerankings@timeshighereducation.com. Harap dicatat
bahwa logo institusi, pernyataan ringkas/ deskripsi dari institusi
(dalam Bahasa Inggris) dan pernyataan misi (dalam Bahasa Inggris)

dapat diberikan hanya utuk keperluan internal, dan tidak akan
dipublikasikan di situs web THE.
• Tahap kedua – Data: Masukkan informasi terperinci tentang
kegiatan institusi Anda. Hal itu termasuk jumlah siswa, jumlah staf
akademik, jumlah gelar yang diberikan dan sumber pendapatan.
Arahkan kursor Anda ke bidang data apa pun untuk informasi lebih
lanjut. Definisi data terperinci juga dapat ditemukan di Bagian 5 –
DATA FIELD DEFINITIONS. Klik ‘Simpan Semua Bagian’ untuk
menyimpan, tetapi jangan mengirimkan, informasi apa pun yang
dimasukkan.
• Tahap Ketiga – Peringatan: Masukkan pernyataan peringatan yang
menjelaskan aspek-aspek data yang telah Anda kirimkan jika
perlu. Pernyataan tersebut dapat dilengkapi setiap tahun. Klik
‘Simpan’ untuk menyimpan, tetapi jangan mengirim, data apa
pun.
• Tahap Keempat – Tinjau, Cetak, dan Kirim: Tinjau, cetak, dan kirim
data Anda. Bagian ini juga memiliki pemeriksaan validasi dari rasio
kunci. Harap periksa data Anda jika ada peringatan yang
ditampilkan sebelum mengirim. Perhatikan bahwa setelah
dikirimkan, Anda tidak akan dapat mengedit rekam data Anda,
meskipun Anda masih dapat meninjau dan mencetaknya.
Portal pengumpulan data harus digunakan untuk memberi THE

informasi penting tentang institusi Anda yang akan memungkinkan
kami untuk menyusun THE World University Rankings. Sebagai
representatif data dari institusi Anda, integritas data harus dijaga, dan
oleh karena itu Anda adalah satu-satunya orang dari institusi Anda
yang berhak memasukkan dan mengirimkan data ke portal.

6. Subject Area pada Perangkingan THE
ART AND HUMANITIES COMPUTER

SCIENCE
A. Art, Performing Arts & Design (inc.
I. Computer
Creative Arts)
Science
B. Languages, Literature & Linguistics
II. Software
C. History, Philosophy & Theology (inc.
Engineering
Classics)
D. Architecture
III. Information
E. Archaeology Systems
SOCIAL SCIENCES
- Communication & Media Studies
- Politics & International Studies (inc. Development Studies)
- Sociology (inc. cultural studies, population &
anthropology)
- Geography
LIFE SCIENCES
- Agriculture & Forestry (inc. food)
CLINICAL, PRE-CLINICAL
- Biological Sciences (inc. biochemistry)
AND HEALTH
- Veterinary Science (inc zoology)
- Sports Science - Medicine & Dentistry
- Other Health (inc.
Nursing & Healthcare
BUSINESS AND ECONOMICS
Services)
- Business & Management
- Accounting & Finance
- Economics & Econometrics

EDUCATION
- Education PHYSICAL SCIENCES
- Teacher Training - Mathematics & Statistics
- Academic Studies in - Physics & Astronomy
Education - Chemistry
- Geology, Environmental, Earth &
PSYCHOLOGY Marine Sciences
- Psychology
- Educational / Sport /
Business / Clinical / ENGINEERING AND TECHNOLOGY
Animal Psychology - General Engineering
- Clinical Psychology - Electrical and Electronic
Engineering
CLINICAL, PRE-CLINICAL - Mechanical and Aerospace
AND HEALTH Engineering
- Civil Engineering (inc. Construction
- Medicine & Dentistry
& Materials Science)
- Other Health (inc.
- Chemical Engineering
Nursing &
Healthcare
Services) LAW
- Law

7. Definisi Data The Higher Education WCU
THE berusaha menggunakan definisi data yang diakui secara

Internasional yang akrab di kalangan lembaga sektor publik dan
merepresentasikan data yang valid.
A. Number of Academic Staff

Number of Academic Staff merupakan jumlah seluruh dosen
pengajar baik yang melakukan penelitian maupun pelaksana jabatan
tertentu di dalam universitas. Pada indikator ini, dosen dilaporkan
berdasarkan FTE (Full Time EquivalentI) yaitu total jam kerja atau SKS
yang dikerjakan selama satu tahun dibagi dengan total jam kerja
penuh waktu yang disaratkan.
Kategori yang termasuk dalam Academic Staff:

1. Dosen permanen dan dosen dengan kontrak kerja jangka
panjang yang masih aktif (Dosen PNS, Non PNS, dan Dosen
Khusus)
2. Asisten ahli dan associate profesor (lektor kepala)
Kategori yang tidak termasuk dalam Academic Staff:
1. Staf non pengajar

2. Peneliti yang tidak melakukan pengajaran
3. Peneliti Postdoctoral
4. Asisten peneliti
5. Dosen pensiun
6. Visiting staff
7. Dokter dan tenaga kesehatan di rumah sakit afiliasi (kecuali
yang juga memiliki profesi akademis)
8. Seluruh staf dan teknisi yang menunjang infrastruktur
universitas.

B. Number of academic staff of international/overseas origin
Number of academic staff of international/overseas origin
merupakan bagian dari academic staff yang dihitung dari jumlah FTE
dosen pengajar yang berasal dari luar negeri. Apabila dosen terkait
memiliki dua kewarganegaraan yang mana salah satu diantaranya
sama dengan negara universitas berada, maka dosen tersebut
berstatus dosen domestik, serta hanya dosen berkewarganegaraan
luar negeri yang termasuk dalam perhitungan. Adapun dosen
internasional yang telah dinaturalisasi tidak termasuk dalam
perhitungan.
C. Number of academic staff that are female

Number of academic staff that are female merupakan bagian dari
number of academic staff (per FTE number of academic staff) yang
dilihat dari jumlah FTE staf akademik yang bergender perempuan.
D. Number of research staff

Number of research staff Merupakan jumlah FTE dari staf yang
dipekerjakan untuk hanya melakukan penelitian, biasanya staf peneliti
dikontrak untuk menyelesaikan proyek riset tertentu dan tidak terikat
secara permanen dengan universitas. Staf peneliti tidak memiliki
keterkaitan dengan staf akademik. Kategori yang termasuk dalam staf
peneliti antara lain; peneliti, rekanan peneliti, dan peneliti
postdoctoral. Profesor, dosen, dokter, staf teknis, staf administrasi,
mahasiswa Ph.D, dan mahasiswa lainnya tidak termasuk dalam
reasearch staff.
E. Number of student
Number of student merupakan jumlah FTE mahasiswa pada semua
tahun dan semua program studi yang mengarah pada perolehan gelar,
sertifikat, kredit institusional, atau kualifikasi lain. Pada umumnya,
data pada indikator ini merupakan mahasiswa tingkat sarjana, dan
pascasarjana yang menempuh pendidikan tinggi untuk memperoleh
gelar sarjana, magister, doktor dan segala jenis gelar akademis yang

setara atau kompenen dari program-program tersebut, namun bukan
mahasiswa postdoctoral. Program pendidikan yang dijalankan harus
merupakan program dengan jangka waktu pelaksanaan lebih dari tiga
tahun atau program signifikan jangka panjang yang dimiliki oleh
universitas. Mahasiswa pertukaran pelajar dari luar negeri (student
inbound) yang melakukan studi dan mendapat kredit semester pada
universitas ini termasuk dalam perhitungan indikator ini. Mahasiswa
pertukaran pelajar ke luar negeri (student outbound) dan mahasiswa
yang tidak aktif tidak termasuk dalam perhitungan indikator.
F. Number of students are of international/overseas origin
Number of students are of international/overseas origin
merupakan jumlah FTE mahasiswa yang memiliki kewarganegaraan
berbeda dengan negara asal universitas per jumlah FTE mahasiswa
secara keseluruhan. Jika mahasiswa memiliki kewarganegaraan ganda
dan salah satu diantaranya merupakan kewarganegaraan asal
universitas, maka mahasiswa tersebut dikategorikan sebagai
mahasiswa nasional dan tidak masuk dalam perhitungan. Sama
dengan academic staff, mahasiswa asing yang dinaturalisasi dan sudah
tidak memegang kewarganegaraan luar negeri, maka tidak termasuk
dalam indikator ini.
G. Number of students that are female

Number of students that are female merupakan jumlah FTE
mahasiswa perempuan dalam universitas per jumlah FTE mahasiswa
secara keseluruhan. Indikator ini merupakan satu bagian dari number
of students.
H. Number of bachelor student
Number of bachelor student merupakan jumlah FTE mahasiswa
tingkat sarjana per jumlah FTE mahasiswa secara keseluruhan.
Mahasiswa yang termasuk didalamnya hanya mahasiswa yang
menempuh studi setara dengan kualifikasi ISCED-2011 Level 6.

I. Number of Masters Students
Number of Masters Students merupakan jumlah FTE mahasiswa
tingkat magister per jumlah FTE mahasiswa secara keseluruhan.
J. Number of Doctorate Students

Number of Doctorate Students merupakan jumlah FTE mahasiswa
tingkat doktor per jumlah FTE mahasiswa secara keseluruhan.
K. Number of Undergraduate Degrees Awarded (Number of

Bachelor’s Degrees Awarded)
Merupakan jumlah gelar yang diberikan selama tahun ini untuk
program sarjana yang diberikan. Pada indikator ini data yang termasuk
adalah program signifikan universitas yang dijalankan tiga tahun atau
lebih panjang, program sarjana atau program setara sarjana yang
sesuai dengan kualifikasi Unesco ISCED-2011 Level 6, program dimana
program sarjana merupakan bagian dari perkuliahan yang diberikan
dan menghasilkan satu kualifikasi tertentu (biasanya diterapkan pada
program master dan diploma). Pada indikator ini tidak termasuk
program individual master’s degree, PhD, magister, program sekolah
pascasarjana (kecuali program gabungan sarjana seperti yang
dinyatakan di atas), atau program untuk peningkatkan keahlian.
L. Number of Doctorates Awarded

Number of Doctorates Awarded merupakan jumlah gelar yang
diberikan pada Ph.D dan setaranya. Mahasiswa yang termasuk
didalamnya hanya mahasiswa yang menempuh studi setara dengan
kualifikasi ISCED-2011 Level 8. Mencakup gelar tingkat lanjut seperti :
doktor medis, doktor hukum, atau doktor teknik, dan sederajat.
Namun tidak mencakup mahasiswa tingkat magister (termasuk gelar

magister berbasis penelitian, atau magister filsafat atau setara
lainnya). Tidak perlu disesuaikan untuk FTE.
M. Institutional Income
Institutional Income merupakan total pendapatan dari institusi,
yaitu dalam mata uang yang digunakan oleh institusi terkait,
mencakup semua bentuk pendapatan, seperti dana universitas,
pendapatan hibah, pendapatan kontrak, pendapatan mengajar,
sumbangan, investasi dan komersialisasi. Pendapatan yang dimaksud
merupakan penghasilan kotor (gross income) dan termasuk (research
income).
N. Research Income
Penghasilan yang diterima oleh institusi selama tahun ini khusus
untuk tujuan penelitian dalam mata uang yang digunakan oleh
institusi terkait. Pendapatan yang dimaksud bisa dari hasil kontrak
jangka pendek, atau unit penelitian jangka panjang. Ini adalah
penelitian yang disponsori secara eksternal, dan tidak termasuk
pendanaan umum untuk institusi, pendapatan yang dihasilkan oleh
institusi (misal : sumbangan, penghargaan kemenangan, investasi atau
komersialisasi) atau penghasilan mengajar. Pendapatan yang
dimaksud merupakan penghasilan kotor (gross income), dan
mencakup pendapatan penelitian dari industri dan perdagangan.
O. Research Income from Industry and Commerce

Pendapatan penelitian diterima dari industri atau badan komersial
lainnya. Disajikan dalam mata uang negara institusi berasal,
merupakan penghasilan kotor (gross income). Tidak mencakup
pendanaan umum untuk institusi, pendapatan yang dihasilkan oleh
institusi (misal : Donasi, investasi, atau komersialisasi), pendapatan
dari pengajaran, atau pendapatan yang dihasilkan dari sumber-
sumber public (government and charities).

8. Manfaat Perankingan THE
Times Higher Education (THE) berdiri sejak November 2004,
merupakan sebuah institusi yang melakukan perankingan terhadap
seluruh Perguruan Tinggi yang ada di dunia dengan melibatkan
beberapa faktor. Times Higher Education (THE) dalam melakukan
perankingan menitikberatkan pada beberapa faktor, yakni research,
teaching, dan internasionalisasi dari sudut pandang akademisi.
THE memanfaatkan basis data yang komprehensif dan terus
berkembang yang berisi ratusan ribu data di lebih dari 1.500
universitas riset global terkemuka, dan menggunakan Survei Reputasi
Akademik global lebih dari 20.000, yang menghasilkan analisis tentang
universitas-universitas terkemuka dunia. Hal tersebut menunjukkan
bahwa Times Higher Education (THE) benar-benar didasarkan pada
database yang lengkap dari kinerja universitas-universitas di dunia.
Perankingan dapat membantu pelajar mendapatkan informasi
dan saran yang berfokus untuk pelajar sendiri. Lebih jauh, perankingan
juga banyak digunakan oleh fakultas untuk memberikan informasi
berkaitan dengan keputusan karir. Adapun bagi para peimpin
universitas, perankingan yang dilakukan dapat membantu
menetapkan prioritas strategis, sedangkan manfaat yang dapat
dirasakan oleh pemerintah yaitu untuk membantu memantau
kebijakan.

TIMES HIGHER EDUACTION (IMPACT)

1. Apa itu THE Impact Ranking?
Times higher education impact ranking mengukur keberhasilan

universitas dunia dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan (SDGs) United Nation. Tujuan dari perangkingan ini
meliputi:
• Memahami bagaimana universitas memberikan dampak positif

pada dunia
• Menunjukkan bagaimana sektor perguruan tinggi berkomitmen
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (the UN SDGs)
• Menilai kinerja universitas yang tidak masuk dalam
pemeringkatan THE yang lain.
2. Mengapa menggunakan SDGs untuk mengukur dampak?
Sustainable Development Goals (SDGs) yang diadopsi oleh seluruh

anggota PBB pada tahun 2015 merupakan seruan untuk bertindak bagi
semua negara (miskin dan kaya) pada kerjasama global. PBB
menyadari bahwa pengentasan kemiskinan harus berjalan seiring
dengan strategi yang meningkatkan Kesehatan dan pendidikan,
mengurangi ketimpangan, memacu pertumbuhan ekonomi sekaligus
mengatasi perubahan iklim dan melestarikan lautan dan hutan dunia.
Meskipun SDGs tidak berfokus pada perguruan tinggi, pencapaian

SDGs pada tahun 2030 tetap memerlukan peran semua pihak. THE
Impact merupakan upaya global untuk mengukur kemajuan
universitas khususnya terkait SDGs. Terdapat 17 UN SDGs yang akan
dievaluasi oleh THE, meliputi:
• SDG 1 – no poverty
• SDG 2 – zero hunger
• SDG 3 – good health and well-being
• SDG 4 – quality education

• SDG 5 – gender equality
• SDG 6 – clean water and sanitation
• SDG 7 – affordable and clean energy
• SDG 8 – decent work and economic growth
• SDG 9 – industry, innovation and infrastructure
• SDG 10 – reduced inequalities
• SDG 11 – sustainable cities and communities
• SDG 12 – responsible consumption and production
• SDG 13 – climate action
• SDG 14 – life below water
• SDG 15 – life on land
• SDG 16 – peace, justice and strong institutions
• SDG 17 – partnerships for the goals
3. Pendekatan
Pemeringkatan telah dirancang untuk mengijinkan sebanyak
mungkin partisipasi universitas. Untuk itu, THE membatasi jumlah
data yang dibutuhkan untuk berpartisipasi. Ini merupakan fitur
utama dari pendekatan ini-tidak semua universitas memiliki
kapasitas untuk menyediakan data dengan cara yang sama. THE
juga mendorong partisipasi dari universitas yang tidak masuk
dalam peringkat WUR. Oleh karena itu THE IMPACT bersifat
universal.
4. Bagaimana cara berpartisipasi?

Meskipun pemeringkatan (THE WUR) utamanya ditujukan untuk
universitas yang mengajar sarjana dan melakukan penelitian,
tidak ada Batasan khusus untuk berpartisipasi.
5. Mekanisme
Metodologi THE IMPACT diambil dari masing-masing SDGs.
Universitas akan mendapatkan skor dan peringkat terkait aktivitas
mereka di setiap SDG setelah data masing-masing universitas

dikirimkan dalam portal THE IMPACT. Partisipasi dalam
pemeringkatan THE IMPACT mengharuskan universitas untuk
mengirimkan data minimal 4 SDGs, dimana SDG 17 (Partnership
for the Goals) bersifat wajib dan sisanya bersifat opsional
tergantung masing-masing universitas.
Skor keseluruhan dihasilkan dari skor SDG 17 (bernilai 22%)

ditambah 3 SDG lainnya yang memiliki skor terbaik (masing-
masing bernilai 26%). Skor untuk setiap SDG didasarkan pada
serangkaian metrik. setiap metrik memiliki tema dan dapat terdiri
dari indicator individual.
6. Informasi Umum
 Sumbit data dilakukan pada bulan Oktober 2020 hingga
November 2020
 Tahun data yang digunakan untuk THE IMPACT 2021 adalah
tahun 2019
 Bahasa yang digunakan dianjurkan menggunakan Bahasa
Inggris. Namun jika bukti kebijakan universitas tidak
menggunakan Bahasa Inggris, diperbolehkan menggunakan
berbahasa Indonesia.
7. Penilaian dalam THE IMPACT

a. Research
Semua metrik riset diukur menggunakan pencarian keyword
pada Scopus. Daftar keyword untuk setiap SDG dapat diakses
menggunakan tautan berikut ini:

Metrik keyword telah dikembangkan oleh Elsevier (mitra
bibliometric THE) dan metrik yang digunakan didasarkan pada
Scopus. Secara total, skor maksimum dalam indikator THE
IMPACT bernilai sekitar 27% dari skor untuk setiap SDG.
b. Bukti
Bukti dinilai berdasarkan pendekatan kalkulasi sederhana.
Ketika metrik membutuhkan bukti, serangkaian pertanyaan
akan diajukan dan poin diberikan sesuai dengan jawabannya.
THE akan melakukan evaluasi terhadap bukti dengan melihat
apakah bukti menjawab pertanyaan sepenuhnya (satu poin),
menjawab sebagaian (setengah poin) atau tidak menjawab
pertanyaan (nol poin).

c. Koreksi kebijakan dan pengembangan peringkat
THE Impact Rankings telah dibuat dengan hati-hati dan upaya
terbaik. Namun, THE mengakui bahwa pemeringkatan
membawa bias tertentu dan THE ingin mengembangkan
pemeringkatan lebih lanjut untuk memastikan bahwa hal
tersebut sesuai dengan peran Perguruan Tinggi dalam
memberikan SDGs (dengan penekanan khusus pada
perbedaan budaya dan sistem di seluruh dunia). Jika THE
membuat kesalahan perhitungan, THE akan memperbaiki
peringkat sesuai dengan kebijakan koreksi yang ada.
THE akan menerima masukan yang membantu memperjelas
pertanyaan untuk edisi mendatang, atau saran tambahan
pertanyaan baru, dan berpotensi menghapus pertanyaan
yang kurang relevan.
d. Menilai Impact Ranking Keseluruhan

Selain membuat peringkat individu untuk setiap SDG, THE juga
membuat peringkat keseluruhan. Agar memenuhi syarat
untuk peringkat keseluruhan, universitas harus menyediakan
data untuk SDG 17 dan tiga SDG lainnya. Jika sebuah
universitas telah menyediakan data untuk lebih dari tiga SDG
lainnya, THE akan menggunakan tiga SDG yang kinerjanya
paling kuat.
e. Membandingkan SDG
Besaran skor tiap SDG berbeda karena pertanyaan setiap SDG
juga berbeda. THE akan menggunakan tiga skor SDG tertinggi.

Adapun proporsi yang digunakan dalam perhitungan skor
keseluruhan adalah:
a. SDG 17: 22%
b. Top 3 SDG: masing-masing 26%
SDG 1: NO POVERTY
Penelitian (27%)
f. Indeks kutipan tertimbang (FWCI) dari makalah terkait kemiskinan

(10%)
g. Jumlah publikasi yang terkait dengan kemiskinan (10%)
h.Proporsi publikasi penelitian yang ditulis bersama peneliti dari
negara-negara berpenghasilan rendah (7%)
Proporsi mahasiswa yang menerima bantuan keuangan (27%)
Program anti-kemiskinan universitas (23%)
• Target untuk menerima mahasiswa yang termasuk dalam 20 persen

kelas terbawah dari pendapatan rumah tangga di negara (4,6%)
• Target kelulusan/penyelesaian untuk mahasiswa yang termasuk
dalam 20 persen kelas terbawah dari pendapatan rumah tangga di
negara (4,6%)
• Dukungan bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu untuk
memungkinkan mereka menyelesaikan studi- misalnya, terkait
dengan makanan, rumah, transportasi, layanan hukum (4,6%)

• Program untuk membantu mahasiswa yang termasuk dalam 20
persen kelas terbawah dari pendapatan rumah tangga di negara
untuk berhasil menyelesaikan studi mereka (4,6%)
• Skema untuk mendukung mahasiswa kurang mampu dari negara
berpenghasilan rendah - misalnya, menawarkan pendidikan gratis
atau hibah (4,6%)
Program anti kemiskinan masyarakat (23%)
• Pendidikan atau sumber daya untuk membantu memulai bisnis

berkelanjutan di komunitas lokal - misalnya, program bimbingan,
lokakarya pelatihan, akses ke fasilitas universitas (5,75%)
• Bantuan keuangan untuk membantu memulai bisnis berkelanjutan
di masyarakat lokal (5,75%)
• Pelatihan atau program untuk meningkatkan akses ke layanan dasar
bagi semua (5,75%)
• Berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan di tingkat lokal, regional,
nasional dan/atau global untuk melaksanakan program dan
kebijakan dalam rangka mengakhiri kemiskinan (5,75%)
SDG 2: ZERO HUNGER
Penelitian terkait kelaparan (27%)
• Proporsi publikasi dalam 10 persen jurnal teratas berdasarkan

Citescore (10%)
• Indeks kutipan publikasi (FWCI) (10%)
• Jumlah publikasi (7%)
Kelaparan mahasiswa (23%)
• Program ketahanan pangan mahasiswa (5.75%)

• Intervensi untuk mengatasi kelaparan di antara mahasiswa dan
staf - misalnya, menyediakan akses ke bank makanan (5,75%)

• Pilihan sustainable food untuk semua masyarakat kampus,
termasuk vegetarian (5,75%)
• Pilihan makanan sehat dan terjangkau untuk semua masyarakat
kampus (5,75%)
Proporsi lulusan dalam keberlanjutan pangan (23%)
Kelaparan nasional (27%)
• Akses ketahanan pangan dan pengetahuan/keterampilan/

teknologi terkait pertanian yang berkelanjutan kepada petani dan
produsen pangan lokal (6,75%)
• Acara bagi petani dan produsen makanan lokal untuk terhubung
dan mentransfer pengetahuan (6,75%)
• Akses ke fasilitas universitas pada petani dan produsen pangan
lokal untuk meningkatkan praktek pertanian berkelanjutan
(6,75%)
• Memprioritaskan pembelian produk dari sumber lokal yang
berkelanjutan (6,75%)
SDG 3: GOOD HEALTH AND WELL-BEING
Penelitian tentang kesehatan dan kesejahteraan (27%)
• Proporsi publikasi yang dilihat atau diunduh (10%)

• Proporsi publikasi yang disitasi dalam clinical guidance (10%)
Proporsi lulusan kesehatan (34,6%)
Kolaborasi dan layanan kesehatan (38,4%)
• Kebijakan bebas rokok (8%)

• Kolaborasi dengan institusi kesehatan lokal atau global untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan (7%)

• Program penjangkauan di masyarakat lokal untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan (7%)
• Akses ke layanan kesehatan seksual dan reproduksi untuk
mahasiswa (7%)
• Dukungan kesehatan mental gratis untuk mahasiswa dan staf (7%)
• Akses masyarakat ke fasilitas olahraga universitas (2,4%)
SDG 4: QUALITY EDUCATION
Penelitian tentang tahun-tahun awal dan pendidikan pembelajaran

seumur hidup (27%)
• Proporsi publikasi yang dilihat atau diunduh (10%)

• Proporsi publikasi dalam top 10% journal oleh Citescore (10%)
Proporsi lulusan dengan kualifikasi mengajar (15,4%)
Pengukuran pembelajaran seumur hidup (26,8%)
• Akses ke pendidikan bagi mereka yang tidak kuliah di universitas

(5%)
• Kegiatan pendidikan yang terbuka untuk umum, seperti ceramah
atau kursus pendidikan khusus (5%)
• Acara pendidikan yang memberikan pelatihan kejuruan bagi
mereka yang tidak kuliah di universitas (5%)
• Kegiatan penjangkauan pendidikan di masyarakat lokal, termasuk
sekolah (5%)
• Kebijakan untuk memastikan bahwa kegiatan ini terbuka untuk
semua (6,8%)
Proporsi siswa generasi pertama (30,8%)

SDG 5: GENDER EQUALITY
Penelitian (27%)
• Proporsi publikasi yang ditulis oleh wanita (10%)

• Proporsi publikasi tentang kesetaraan gender dalam top 10%
journals berdasarkan Citescore (10%)
• Jumlah publikasi tentang kesetaraan gender (7%)
Proporsi siswa perempuan generasi pertama (15,4%)
Pengukuran akses mahasiswa (15,4%)
• Melacak tingkat pendaftaran, penerimaan, dan penyelesaian

mahasiswa perempuan (1,6%)
• Penerapan kebijakan, penerimaan, masuk dan tingkat partisipasi
untuk mahasiswa perempuan (4,6%)
• Penyediaan skema akses perempuan, seperti pendampingan
(4,6%)
• Mendorong penerapan untuk perempuan yang kurang terwakili
(4,6%)
Proporsi akademisi wanita yang senior (15,4%)
Proporsi wanita yang menerima gelar (11,5%)
Pengukuran kemajuan perempuan (15,3%)
• Kebijakan non-diskriminasi terhadap wanita (1,95%)

• Kebijakan non-diskriminasi terhadap transgender (1,95%)
• Kebijakan mengenai persalinan yang mendukung partisipasi
wanita (1,9%)
• Fasilitas penitipan bayi/anak untuk mahasiswa (1,9%)
• Fasilitas penitipan bayi/anak untuk staf (1,9%)

• Skema pendampingan wanita yang diikuti oleh 10% mahasiswa
wanita (1,9%)
• Tingkat kelulusan perempuan dibandingkan dengan laki-laki dan
skema untuk menutup kesenjangan (1,9%)
• Kebijakan melindungi mereka yang melaporkan diskriminasi
(1,9%)
SDG 6: CLEAN WATER AND SANITATION
Penelitian tentang air bersih dan sanitasi (27%)
• Proporsi publikasi dalam top 10% journal berdasarkan Citescore

(10%)
• Indeks sitasi publikasi (FWCI) (10%)
Penggunaan air (19%)
Perawatan air (23%)
• Proses untuk mengolah air limbah (4,6%)

• Proses untuk mencegah air yang tercemar memasuki sistem air
(4,6%)
• Air minum gratis untuk pelajar, staf, dan tamu (4,6%)
• Membangun standar untuk meminimalkan penggunaan air (4,6%)
• Menanam lanskap untuk meminimalkan penggunaan air (4,6%)
Proporsi air yang digunakan kembali atau didaur ulang (12%)
Air di masyarakat (19%)
• Kesempatan pendidikan bagi masyarakat lokal untuk belajar

pengelolaan air yang baik (3,8%)

• Mempromosikan kesadaran penggunaan air yang hemat di
kampus dan di masyarakat luas (3,8%)
• Mendukung konservasi air yang dilakukan di luar kampus (3,8%)
• Teknologi ekstraksi air berkelanjutan yang dilakukan di luar
kampus (3,8%)
• Bekerja sama dengan pemerintah lokal, regional, nasional atau
global dalam water security (3,8%)
SDG 7: AFFORDABLE AND CLEAN ENERGY
Penelitian tentang energi yang terjangkau dan bersih (27%)
• Proporsi makalah dalam top 10% journal berdasarkan Citescore

(10%)
• Indeks sitasi publikasi (FWCI) (10%)
Pengukuran energi bersih (23%)
• Kebijakan untuk memastikan semua renovasi atau bangunan baru

mengikuti standar efisiensi energi (3,85%)
• Perencanaan untuk meningkatkan bangunan yang ada ke tingkat
efisiensi energi yang lebih tinggi (3,85%)
• Proses pengelolaan karbon dan pengurangan emisi karbon
dioksida (3,85%)
• Perencanaan untuk mengurangi konsumsi energi (3,85%)
• Tinjauan untuk mengidentifikasi area dengan limbah energi tinggi
(3,8%)
• Kebijakan divestasi dari industri energi padat karbon, terutama
batu bara dan minyak (3,8%)
Penggunaan energi (27%)

Energi dan komunitas (23%)
• Program bagi masyarakat lokal untuk belajar pentingnya efisiensi

energi dan kebersihan energi (4,6%)
• Mempromosikan janji 100 persen energi terbarukan (4,6%)
• Layanan yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi energi dan
energi bersih untuk industri lokal (4,6%)
• Menginformasikan dan mendukung pemerintah dalam
pengembangan kebijakan terkait energi bersih dan teknologi
hemat energi (4,6%)
• Bantuan untuk start-up yang mendorong dan mendukung
ekonomi atau teknologi rendah karbon (4,6%)
SDG 8: DECENT WORK AND ECONOMIC GROWTH
Penelitian tentang pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja (27%)
• Proporsi publikasi top 10% jurnal berdasarkan Citescore (14%)

Praktik ketenagakerjaan (19,6%)
• Pembayaran upah layak untuk staf dan fakultas (2,45%)

• Pengakuan atas serikat pekerja dan hak-hak buruh (2,45%)
• Kebijakan untuk mengakhiri diskriminasi di tempat kerja (2,45%)
• Kebijakan melawan perbudakan, kerja paksa, perdagangan
manusia, dan pekerja anak (2,45%)
• Jaminan persamaan hak bagi pekerja outsourcing (2,45%)
• Kebijakan tentang kesetaraan skala gaji, termasuk komitmen
untuk mengukur dan menghilangkan kesenjangan upah
berdasarkan gender (2,45%)
• Mengukur atau melacak kesetaraan skala gaji berdasarkan gender
(2,45%)

• Proses bagi karyawan untuk mengajukan banding atas keputusan
hak dan gaji (2,45%)
Pengeluaran per karyawan (15,4%)
Proporsi mahasiswa yang mengambil kerja (19%)
Proporsi karyawan dengan kontrak aman (19%)
SDG 9: INDUSTRY, INNOVATION, AND INFRASTRUCTURE
Riset terkait industri, inovasi, dan infrastruktur (11,6%)
Paten (15,4%)
Jumlah spin-offs universitas (34,6%)
Pendapatan penelitian dari industri (38,4%)
SDG 10: REDUCED INEQUALITIES
Penelitian dalam rangka mengurangi ketidaksetaraan (27%)
• Proporsi publikasi pada top 10% journal berdasarkan Citescore

(10%)
• Indeks sitasi publikasi (FWCI) dari jurnal yang diproduksi oleh
universitas (10%)
Mahasiswa generasi pertama (15,5%)
Mahasiswa dari negara berkembang (15,5%)
Mahasiswa dan staf penyandang disabilitas (23%)

• Proporsi mahasiswa penyandang disabilitas (11,5%)
• Proporsi karyawan dengan disabilitas (11,5%)
Pengukuran terhadap diskriminasi (19%)
• Kebijakan penerimaan yang non-diskriminatif (1,9%)

• Melacak pendaftaran dan tingkat penerimaan kelompok yang
kurang terwakili (1,9%)
• Program untuk merekrut mahasiswa dan staf dari kelompok yang
kurang terwakili (1,9%)
• Kebijakan anti diskriminasi dan anti pelecehan untuk staf dan
mahasiswa (1,9%)
• Keberadaan komite, kantor, atau pejabat keberagaman &
kesetaraan (1,9%)
• Program mentoring, konseling atau dukungan sebaya yang
ditujukan untuk siswa dan staf dari kelompok yang kurang
terwakili (1,9%)
• Fasilitas yang dapat diakses oleh penyandang disabilitas (1,9%)
• Layanan dukungan untuk penyandang disabilitas (1,9%)
• Skema akses untuk penyandang disabilitas (1,9%)
• Kebijakan atau strategi akomodasi untuk penyandang disabilitas,
termasuk pendanaan yang memadai (1,9%)
SDG 11: SUSTAINABLE CITIES AND COMMUNITIES
Penelitian tentang kota dan komunitas berkelanjutan (27%)

(10%)
• Indeks sitasi publikasi (FWCI) dari publikasi (10%)
Dukungan seni dan warisan (22,6%)

• Akses publik ke gedung-gedung penting di universitas (3,75%)
• Akses publik ke perpustakaan universitas (3,75%)
• Akses publik ke museum universitas, galeri atau karya seni (3,75%)
• Akses publik ke ruang terbuka dan hijau (3,75%)
• Menyediakan acara artistik untuk masyarakat, seperti konser
(3,8%)
• Pencatatan dan pelestarian warisan lokal (3,8%)
Pengeluaran untuk seni dan warisan (15,3%)
Praktik berkelanjutan (35,1%)
• Target perjalanan yang berkelanjutan (3,9%)

• Mempromosikan perjalanan yang berkelanjutan (3,9%)
• Mendorong telecommuting, kerja jarak jauh, atau condensed
working weeks (3,9%)
• Penginapan yang terjangkau untuk mahasiswa (3,9%)
• Penginapan yang terjangkau untuk staf (3,9%)
• Pemberian prioritas akses pejalan kaki di kampus (3,9%)
• Bekerja bersama otoritas lokal untuk menangani masalah
perencanaan, termasuk penyediaan penginapan yang terjangkau
bagi penduduk lokal (3,9%)
• Bangunan dengan standar yang berkelanjutan (3,9%)
• Bangunan di brownfield sites (3,9%)
SDG 12: RESPONSIBLE CONSUMPTION AND PRODUCTION
Penelitian tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab

(27%)

(10%)

• Indeks sitasi tertimbang (FWCI) dari publikasi yang dihasilkan oleh
universitas (10%)
Pengukuran operasional (26,7%)
• Kebijakan tentang sumber makanan dan persediaan yang etis

(4,8%)
• Kebijakan tentang pembuangan limbah berbahaya secara tepat
(4,8%)
• Kebijakan untuk mengukur jumlah sampah yang dikirim ke TPA
dan jumlah yang didaur ulang (4.8%)
• Kebijakan meminimalkan penggunaan plastik (4,8%)
• Kebijakan meminimalkan penggunaan barang sekali pakai (4,8%)
• Bukti bahwa kebijakan ini juga berlaku untuk outsourced services
(1,35%)
• Bukti bahwa kebijakan ini juga berlaku untuk outsourced suppliers
(1,35%)
Proporsi sampah daur ulang (27%)
• Proporsi sampah yang didaur ulang (13,5%)

• Proporsi sampah yang tidak dikirim ke TPA (13,5%)
Publikasi laporan SDGs (19,3%)
SDG 13: CLIMATE ACTION
Penelitian tentang climate action (27%)

(10%)
• Indeks sitasi tertimbang (FWCI) dari publikasi universitas (10%)

Penggunaan energi rendah karbon (27%)
Pengukuran pendidikan lingkungan (23%)
• Program pendidikan lokal atau kampanye tentang perubahan

iklim (4,6%)
• Kegiatan universitas terkait rencana aksi iklim yang dibagikan
dengan pemerintah daerah dan kelompok masyarakat (4,6%)
• Bekerja dengan pemerintah lokal atau nasional untuk bencana
perubahan iklim (4,6%)
• Menginformasikan dan mendukung pemerintah lokal atau
regional tentang masalah yang terkait dengan perubahan iklim
(4,6%)
• Bekerja sama dengan LSM tentang adaptasi iklim (4,6%)
Netralitas karbon (23%)
SDG 14: LIFE BELOW WATER
Penelitian tentang kehidupan di bawah air (27%)
• Proporsi publikasi dalam top 10% journal berdasarkan Citescore

(10%)
Pendidikan terkait ekosistem perairan (15,3%)
• Program pendidikan tentang ekosistem air tawar untuk

masyarakat lokal atau nasional (5,1%)

• Program pendidikan atau penjangkauan tentang pengelolaan
perikanan, budidaya, dan pariwisata yang berkelanjutan untuk
masyarakat lokal atau nasional (5,1%)
• Kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran tentang
penangkapan ikan yang berlebihan, penangkapan ikan yang tidak
diatur dan praktik penangkapan ikan yang merusak (5,1%)
Mendukung ekosistem perairan (19,4%)
• Mendukung atau mengatur acara yang bertujuan untuk

mempromosikan konservasi dan penggunaan air yang
• Kebijakan untuk memastikan bahwa makanan laut di kampus
dibudidayakan secara berkelanjutan (4,85%)
• Menjaga serta memperluas ekosistem dan keanekaragaman
hayatinya, baik melalui penelitian atau keterlibatan dengan
industri (4,85%)
• Bekerja pada teknologi atau praktik untuk membantu industri
kelautan mencegah kerusakan ekosistem perairan (4,85%)
Pembuangan limbah sensitif air (19,3%)
• Standar kualitas air dan pedoman pembuangan air (6,45%)

• Perencanaan untuk mengurangi sampah plastik di kampus (6.45%)
• Kebijakan mencegah dan mengurangi pencemaran laut (6,4%)
Mempertahankan ekosistem lokal (19%)
• Merencanakan untuk meminimalkan perubahan fisik, kimia dan

biologis ekosistem perairan (3,8%)
• Pantau kesehatan ekosistem perairan (3.8%)
• Mengembangkan serta mendukung program dan insentif yang
mendorong pengelolaan air yang baik (3,8%)

• Berkolaborasi dengan masyarakat lokal untuk memelihara
ekosistem perairan bersama (3,8%)
• Strategi pengelolaan DAS berdasarkan keanekaragaman spesies
air (3.8%)
SDG 15: LIFE ON LAND
Penelitian tentang kehidupan di darat (27%)
• Proporsi penelitian dalam top 10% journal berdasarkan Citescore

(10%)
Pendidikan terkait ekosistem darat (23%)
• Mendukung atau mengatur acara yang bertujuan untuk

mempromosikan konservasi dan penggunaan lahan yang
• Kebijakan untuk memastikan bahwa makanan di kampus
sustainably farmed (4,6%)
• Menjaga dan memperluas ekosistem dan keanekaragaman
hayatinya (4,6%)
• Program pendidikan tentang ekosistem untuk komunitas lokal
atau nasional (4,6%)
• Program pendidikan atau sosialisasi tentang pengelolaan lahan
berkelanjutan untuk pertanian dan pariwisata (4,6%)
Dukungan terhadap ekosistem darat (27%)
• Kebijakan untuk memastikan konservasi, restorasi dan

pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem darat yang terkait
dengan universitas (5,4%)

• Kebijakan untuk mengidentifikasi, memantau dan melindungi
spesies terancam yang terkena dampak operasional universitas
(5,4%)
• Memasukkan keanekaragaman hayati lokal dalam setiap proses
perencanaan dan pengembangan-misalnya, pembangunan
gedung baru (5,4%)
• Kebijakan untuk mengurangi dampak spesies asing di kampus
(5,4%)
• Berkolaborasi dengan masyarakat lokal untuk menjaga ekosistem
lahan bersama (5,4%)
Pembuangan limbah sensitif lahan (23%)
• Standar kualitas air dan pedoman pembuangan air (7,7%)

• Kebijakan pengurangan sampah plastik di kampus (7,65%)
• Kebijakan pembuangan limbah, meliputi bahan berbahaya
(7,65%)
SDG 16: PEACE, JUSTICE, AND STRONG INSTITUTIONS
Penelitian (27%)

(10%)
Pengukuran tata kelola universitas (26,6%)
• Perwakilan pada badan pengelola universitas (3,35%)

• Pengakuan oragnisasi mahasiswa (3,35%)
• Kebijakan untuk melibatkan pemangku kepentingan lokal (3,35%)
• Badan partisipatif dengan melibatkan pemangku kepentingan
lokal (3,35%)

• mempublikasikan prinsip universitas terkait permasalahan
kejahatan terorganisir, korupsi dan penyuapan (3,35%)
• Kebijakan yang mendukung kebebasan akademik (6,6%)
• Mempublikasikan data keuangan universitas (3,25%)
Bekerja dengan pemerintah (23,2%)
• Memberikan saran kepada pemerintah (6,4%)

• Memberikan jangkauan kepada pemerintah pusat dan daerah
(6,4%)
• Melakukan penelitian yang berfokus pada kebijakan dan bekerja
sama dengan departemen pemerintah (6,4%)
• Menyediakan wadah yang netral bagi pemangku kepentingan
politik untuk mendiskusikan tantangan (4%)
Proporsi lulusan di bidang hukum dan penegakan sipil (23,2%)
SDG 17: PARTNERSHIP FOR THE GOALS
Penelitian (27,1%)
• Proporsi publikasi ilmiah yang dilakukan bersama peneliti dari

negara berkembang (13,55%)
• Jumlah publikasi yang berkaitan dengan 17 SDGs (13,55%)
Kerjasama untuk mendukung tujuan (18,5%)
• Pengembangan kebijakan SDG dengan pemerintah (3,7%)

• Dialog lintas sektoral tentang SDGs dengan pemerintah atau LSM
(3,7%)
• Berkolaborasi internasional untuk mendapatkan data yang
berkaitan dengan SDGs (3,7%)
• Berkolaborasi secara internasional untuk mengembangkan praktik
terbaik dalam menangani SDGs (3,7%)

• Berkolaborasi dengan LSM untuk menangani SDGs melalui
program relawan mahasiswa, program penelitian atau sumber
daya pendidikan (3,7%)
Publikasi laporan SDG (27,2%)
Pendidikan tentang SDGs (27,2%)

THE RANKING WEB (WEBOMETRICS)

METODOLOGI WEBOMETRICS
The Ranking Web atau yang biasa disebut Webometrics adalah sistem
peringkat akademik yang didasarkan pada dampak dari website yang
dimiliki oleh sebuah Universitas. Sejak tahun 2004, setiap 6 bulan
sekali dilakukan penilaian terhadap indikator-indikator yang ada.
Terdapat lebih dari 30.000 Universitas dari 200 negara di dunia yang
termasuk dalam perangkingan Webometrics. Webometrics bertujuan
untuk memotivasi lembaga dan akademisi untuk memiliki sebuah
website yang dapat mencerminkan aktivitas mereka dengan akurat.
Selain itu pemeringkatan ini juga mendorong universitas untuk lebih
mengedepankan prinsip open access agar lebih memajukan
pengetahuan masyarakat umum.
Data yang digunakan dalam perangkingan Webometrics dikumpulkan

antara tanggal 1 sampai 20 pada bulan Januari atau Juli, tergantung
edisinya. Setiap data dikumpulkan dua kali selama periode tersebut
(Januari/Juli) dan diambil nilai maksimum dari nilainya untuk
menghindari kesalahan. Publikasi hasil perangkingan akhir dilakukan
setelah tanggal 28 pada bulan Januari atau Juli.
Berikut adalah empat indikator yang digunakan dalam Webometrics

beserta metodologinya (per Juli 2020) :

BOBOT PENILAIAN WEBOMETRICS
PRESENCE
EXCELLENCE 5%
35%
VISIBILITY
50%
TRANSPARENCY
10%
1. PRESENCE (5%)
Merupakan jumlah dari halaman (atau jumlah artikel) sebuah website

yang memakai domain utama Universitas. Jumlah ini termasuk semua
subdomain yang menggunakan domain utama yang sama. Data yang
digunakan dalam indikator ini diambil dari Google.
Dalam hal ini yang dimaksud domain di Universitas Airlangga adalah

unair.ac.id. Sedangkan website-website Universitas Airlangga lainnya
seperti website fakultas, unit kerja, dan lain lain juga masuk dalam
perhitungan presence karena juga menggunakan unair.ac.id (misal :
fk.unair.ac.id, feb.unair.ac.id, fkg.unair.ac.id, dll). Website personal
seperti blog pribadi yang tidak berdomain unair.ac.id tidak akan
dimasukkan dalam perhitungan presence.

STRATEGI PIC Langkah-langkah yang bisa dilakukan
1. Membuatkan website CV online bagi setiap civitas
akademika (mahasiswa, dosen, dan staff) yang terhubung
Membuat sistem dengan database UNAIR
website CV online
bagi civitas DSID, Dir. 2. Membuat sistem agar CV online tersebut terintegrasi
akademika SDM dengan data prestasi akademik maupun non akademik dari
fakultas.
3. Mensosialisasikan penggunaan website CV online pada
mahasiswa, dosen, dan staff
1. Upload materi kuliah, materi conference, artikel riset, dan

Meningkatkan dokumen presentasi lainnya yang boleh diakses publik ke
PKIP, KIH,
penggunaan domain dalam blog atau website berdomain unair.ac.id.
Akademik &
unair.ac.id dalam
Kemahasiswa 2. Memberikan target jumlah artikel minimal yang harus
setiap kegiatan
an diposting pada setiap organisasi internal UNAIR (BEM, UKM,
akademis
HIMA, dll).

3. Menggunakan external link dalam setiap kegiatan
akademis untuk mengirimkan file.
4. Menggunakan website fakultas sebagai sumber informasi
utama dalam proses perkuliahan. Contoh : pengumuman
akademik & kemahasiswaan diumumkan secara berkala di
website fakultas.
Semua website
1. Menunjuk PIC untuk menerjemahkan konten dan tampilan
berdomain
website ke dalam bahasa Inggris pada setiap website
unair.ac.id harus PKIP
berdomain unair.ac.id (pada level departemen, fakultas,
memiliki fitur
maupun universitas)
bilingual

1. Membuat portal repository news untuk memudahkan
sharing news yang ada di lingkungan UNAIR pada setiap level
(himpunan mahasiswa, UKM, prodi, departemen, fakultas,
Membuat repository dan universitas)
PKIP, DSID
news 2. Setiap pemberitaan yang ada di Universitas Airlangga wajib
disubmit pada portal repository news yang kemudian dapat
dishare kembali oleh semua website berdomain unair.ac.id
(dipilih berita yang dianggap relevan).
2. VISIBILITY (50%)
Merupakan jumlah link website eksternal (selain milik UNAIR) yang didalamnya mencantumkan link
unair.ac.id. Data diambil dari platform pengecek backlink, yaitu Ahrefs dan Majestic. Setelah dilakukan
normalisasi data, dihitung rata-rata dari kedua sumber.

Backlink adalah sebuah link/tautan yang di tercantum di website lain (website, media sosial, blog,dll) dan
mengarahkannya ke website yang diinginkan. Contoh : pada sebuah berita yang dimuat di halaman
kompas.co.id terdapat sebuah link unair.ac.id yang tercantum, link tersebut dinamakan backlink.
STRATEGI PIC Langkah-langkah yang bisa dilakukan
1. Setiap postingan sosial media (Youtube, Instagram,

Facebook, dll) civitas akademika UNAIR wajib
mencantumkan link unair.ac.id pada kegiatan yang
Menggunakan strategi
berkaitan dengan UNAIR (KKN, BEM, HIMA, UKM, dll).
SEO (Search Engine
Optimization) untuk 2. Dalam setiap kegiatan terdapat PIC yang bertugas
DSID, PKIP
meningkatkan Subnet mengawasi dan mengevaluasi pencantuman backlink
maupun Reffering yang dilakukan oleh civitas akademika UNAIR.
Domain
3. Pencantuman domain unair.ac.id pada bagian bio,
about me dalam laman media sosial atau pada
description box laman youtube.

4. Pencantuman link unair.ac.id pada website
perusahaan alumni (owner/profesional).
5. Mencantumkan link CV online pada setiap sosial
media.
6. Mewajibkan mahasiswa baru untuk mengupload
kegiatan PKKMB di sosial media dengan
mencantumkan unair.ac.id.
1. Dalam setiap berita yang diliput wajib
mencantumkan link unair.ac.id.
Meningkatkan backlink
2. Menggunakan jasa iklan di instagram media jurnalis
melalui kerja sama
(contoh: tirto.id, GNFI, dll) untuk mempublikasikan
dengan portal berita PKIP
hasil riset terkemuka UNAIR.
online untuk meliput
hasil riset UNAIR 3. Diadakan penyelenggaraan workshop terkait
bagaimana cara menulis artikel dengan gaya bahasa
populer bagi civitas akademika UNAIR.

4. Bekerja sama dengan media online untuk
memublikasikan setiap karya milik UNAIR dengan
menyertakan tautan link website UNAIR pada laman
resmi mereka.
5. Mewajibkan setiap partner universitas yang

membuat MoU dengan UNAIR untuk mencantumkan
link UNAIR pada halaman resmi website mereka.
3. TRANSPARENCY (10%)
Jumlah sitasi (citation) dari 210 penulis dengan sitasi terbanyak tiap Universitas kecuali 20 penulis teratas,
sehingga total yang dihitung hanyalah jumlah sitasi dari penulis peringkat 21-210 pada Google Scholar.
Penulis peringkat 20 teratas tidak dimasukkan dalam perhitungan karena dianggap tidak
merepresentasikan keadaan yang sebenarnya (dianggap outlier).
Beberapa catatan penting dalam perhitungan indikator ini yaitu :

• Apabila terdapat profil non-individu (jurnal, departemen, grup, dll) dalam 210 penulis dengan
sitasi terbanyak, maka akan tetap dimasukkan perhitungan tetapi dianggap sitasinya nol (0).
• Webometrics menggunakan domain alamat email universitas untuk memfilter penulis yang
berada dalam satu Universitas, sehingga penulis yang tidak memakai email resmi universitas
tidak akan dimasukkan dalam perhitungan.
• Apabila terdapat duplikat nama penulis, akan diambil nama penulis yang sitasinya paling
banyak.
• Disarankan untuk tidak menambahkan gelar dan jabatan dalam nama profil di google scholar.

1. Meningkatkan intensitas penerbitan buku
akademis.
Peningkatan penerbitan
buku akademis untuk LPPKM 2. Menerbitkan buku dengan bahasa bilingual.
meningkatkan sitasi
3. Meningkatkan relevansi materi buku yang
diterbitkan.

4. Pemberian insentif bagi dosen yang
menerbitkan buku.
5. Update relevansi materi buku dengan
menerbitkan edisi baru.
6. Meningkatkan kualitas materi buku yang
diterbitkan.
1. Meningkatkan publikasi artikel dengan topik
Peningkatan publikasi populer.
LPPKM
artikel
2. Meningkatkan riset dengan topik terkini.
Peningkatan sitasi 1. Kerja sama dengan universitas di Indonesia

(terutama sitasi yang untuk saling sitasi.
berasal dari 210 author LIPJPHKI 2. Menggunakan self-citation yang dianggap
terbaik UNAIR dari Google masih relevan dalam setiap penulisan buku
Scholar) maupun artikel.

3. Mendorong dosen dan mahasiswa untuk
mencantumkan sitasi yang berasal dari top 210
author UNAIR dalam menulis artikel online.
4. Mewajibkan mahasiswa S2 dan S3 untuk
menggunakan sitasi yang berasal dari top 210
author Universitas Airlangga.
5. Mengutamakan menggunakan materi dari
buku yang diterbitkan oleh penulis Universitas
Airlangga dalam setiap perkuliahan.
6. Membuat event atau kompetisi terkait jumlah
sitasi di kalangan civitas akademika UNAIR.
4. EXCELLENCE (35%)
Jumlah paper yang termasuk dalam 10% teratas yang paling banyak disitasi dalam 26 subjek ilmu. Data
yang diambil adalah periode lima tahun terakhir kecuali tahun berjalan dan satu tahun sebelumnya.

Contoh : untuk pemeringkatan Webometrics tahun 2020 maka data yang diambil adalah dari tahun
2014-2018. Data diambil dari Scimago. Dalam Scival perhitungan ini bisa dicek menggunakan metrik
outputs in top citation percentiles (10%).

1. Meningkatkan publikasi artikel dengan topik
Peningkatan publikasi populer.
LPPKM
artikel 2. Meningkatkan riset dengan topik terkini.
3. Meningkatkan publikasi artikel di jurnal top tier.
1. Kerja sama dengan universitas di Indonesia
untuk saling sitasi.
2. Membuat event atau kompetisi terkait jumlah
Peningkatan sitasi LIPJPHKI
sitasi di kalangan civitas akademika UNAIR.
3. Membuat tim dalam setiap kelompok disiplin
ilmu yang saling sitasi satu sama lain.

APPLIED HIGHER EDUCATION

1. Apa itu Applied Higher Education?
Applied Higher Education merupakan peratingan yang

mengevaluasi kualitas dari program institusi berdasarkan pandangan
berbagai pihak yang berkepentingan: mahasiswa, alumni, pengusaha,
dosen dan referee (kolega akademika diluar kampus UNAIR baik
dalam negeri maupun luar ngeri). AppliedHE bisa menjadi solusi
untuk reskilling revolution, branding image uiversitas, mahasiswa dan
alumni pada pasar tenaga kerja dunia, pendidikan yang merata dan
inklusif, pekerjaan yang layak dan kontinu, industrialisasi yang inklusif
dan kontinu, meningkatkan daya tarik calon mahasiswa baru dan
stakeholder, Universitas punya resources data yang rapi dan valid
untuk program perencanaan dan pengembangan.
Mahasiswa dapat mempersiapkan target pekerjaan yang jelas.
Peratingan AHE diaplikasikan pada Technical, Vocational Education
and Training (TVET) dan sektor lainnya (Nursing, Medicine, Pharmacy,
Accounting, dan lain-lain). Peratingan AHE diikuti oleh institusi Asia-
Pasifik.
2. Apa yang perlu disiapkan dan Siapa yang terlibat?

A. STUDENT
Mahasiswa yang berprestasi, aktif dan memiliki track record
yang baik dalam bidang akademik. Diprioritaskan untuk
mahasiswa yang pernah mengikuti kegiatan magang.
B. FACULTY STAFF
Dosen yang diprioritaskan yang memiliki sertifikat profesi,
pengalaman kerja di industry atau profesi atau memiliki
kerjasama dengan industry. Dosen yang aktif melakukan
teaching, penelitian, reviewer, dan memiliki publikasi baik
nasional maupun internasional.
C. ALUMNI
Diprioritaskan pada alumni yang memiliki hubungan yang baik
dan loyal terhadap institusi.
D. EMPLOYER
Pengguna lulusan atau tempat melakukan praktek lapangan
atau magang mahasiswa, baik industri, rumah sakit, lembaga
pemerintah ataupun swasta.
E. REFEREE
Daftar kolega akademik baik domestik maupun internasional
yang bukan alumni Universitas Airlangga. Referee yang
dimaksud melputi dosen, peneliti, laboran, dokter, perawat
yang bekerja pada suatu universitas atau lembaga penelitian
baik di dalam negri maupun luar ngeri.

Indikator Time period Isian
Alumni Past 10 years Nama, NIM, email
Employer Best list Nama, organisasi, email

Faculty Current Nama, NIK/NIP, email
Referee
Best list Nama, organisasi, email
(at other institutions)
Student Current Nama, NIM, email
3. KEPERLUAN DATA DAN CLUSTER UNAIR
BPP submit AHE survei online

Pengumpulan Submit ke Pengumuman
melalui portal menggunakan Verifikasi
data fakultas BPP (Akhir
AHE (Akhir email aktif data (Mei) (Juni)
(Januari) Januari)
Februari) (Maret-April)
 Periode Survei dilakukan (4-8 minggu) dan data disubmit oleh

institusi.
 Evaluasi termasuk termasuk tindak lanjut (1-2 minggu) yang
diikuti oleh pengumuman tahap awal perangkingan.
 Pengumuman tahap akhir (1-2 minggu sesudahnya) dengan
laporan perangkingan.
 Total waktu : 6-12 Minggu.
A. FACULTY
No Indikator PIC
1 Nama Lengkap Fakultas/SDM
2 NIM Fakultas/SDM
3 Email Aktif Fakultas/SDM
4 Fakultas, Prodi (Profesi/S1/D3) Fakultas/SDM

5 Teaching Qualification (Yes/No) Fakultas/SDM
6 Industry Experience (years) Fakultas/SDM
7 Industry Appointment (Yes/No) Fakultas/SDM
8 Start Year (teaching) Fakultas/SDM
9 Int Faculty (Yes/No) Fakultas/SDM
10 Faculty Research (Yes/No) Fakultas/SDM
B. ALUMNI
No Indikator PIC
1 Nama Lengkap Fakultas/DPKKA
2 NIM Fakultas/DPKKA
3 Email Aktif Fakultas/DPKKA
4 Fakultas, Prodi (Profesi/S1/D3) Fakultas/DPKKA
5 Institusi/Company Fakultas/DPKKA
6 Job Position Fakultas/DPKKA
C. REFEREE
No Indikator PIC
1 Nama Lengkap Fakultas/AGE
2 Email Aktif Fakultas/AGE

3 Job Position Fakultas/AGE
4 Institusi/Company Fakultas/AGE
5 Asal Negara Fakultas/AGE
D. STUDENT
No Indikator PIC
1 Nama Lengkap Fakultas/Dit. Pend
2 NIM Fakultas/Dit. Pend
3 Email Aktif Fakultas/Dit. Pend
4 Fakultas, Prodi (Profesi/S1/D3) Fakultas/Dit. Pend
E. EMPLOYER
No Indikator PIC
1 Nama Lengkap Fakultas/DPKKA
2 Email Aktif Fakultas/DPKKA
3 Job Position Fakultas/DPKKA
4 Institusi/Company Fakultas/DPKKA

List Cluster Universitas Airlangga
Item Cluster Program
1 Healthcare Medicine (S1)
Medicine (profesi)
Midwifery (S1)
Midwifery (profesi)
Dental Medicine (S1)
Dental Medicine (pendidikan

profesi)
Nursing (S1)
Nursing (profesi)
Nursing (D3)
Traditional Medicine (D3)
Traditional Medicine (D4)
Physiotheraphy (D3)

Physiotheraphy (D4)
Radiology (D4)
Dental Technology (D3)
Medical Laboratory Technology

(D3)
Occupational Health and Safety

(D3)
2. Hospitality & Tourism Tourism/travel (D3)
Hospitality Management (D3)
3 Agriculture & Veterinary Medicine (S1)

Fisheries
Veterinary Medicine (profesi)
Paramedic Veteriner (D3)
4 Computers & IT Information System (S1)
Information System (D3)

5 Pharmaceuticals & Pharmacy (S1)
Life Sciences
Pharmacy (profesi)
6 Financial Services Accounting (S1)
Accounting (profesi)
Accounting (D3)
Tax management (D3)
Office Management (D3)
7 Education & Information And Library Science

Counselling (S1)

PERANGKINGAN DIKTI

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERANGKINGAN DIKTI?
Perangkingan DIKTI merupakan salah satu perangkingan yang

diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi. Perangkingan DIKTI
bertujuan untuk 1) Membangun landasan klasterisasi dan
perangkingan Perguruan Tinggi untuk perbaikan terus menerus dan
Kesehatan organisasi. 2) Perangkingan DIKTI merumuskan penciri
kualitas perguruan tinggi yang terdokumentasi di PD Dikti. Kedua
tujuan tersebut sebagai dasar untuk membangun landasan bagi
kememdikbud dan perguruan tinggi untuk melakukan perbaikan
terus-menerus dalam rangka meningkatkan performa dan Kesehatan
organisasi.
2. SUMBER DATA PERANGKINGAN DIKTI
Klasterisasi perguruan tinggi yang disusun dan dibangun dalam

kerangka perbaikan berkelanjutan baik untuk masing-masing data
kinerja perguruan tinggi maupun kinerja perguruan tinggi secara
keseluruhan. Sesuai dengan hal tersebut, sumber data klasterisasi
menggunakan data-data yang sahih dan siap guna dengan
karakteristik sebagai berikut:
a. Data PD DIKTI, yaitu data yang dilaporkan secara rutin oleh

perguruan tinggi ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti).
b. Data yang tidak tercakup dalam PD Dikti tetapi merupakan hasil
penilaian dari unit kerja Ditjen Pendidikan Tinggi (contoh:
kinerja riset, kinerja kemahasiswaan).
c. Data yang belum tercangkup dalam PD DIKTI, tetapi
dikumpulkan secara terstruktur oleh unit kerja dan yang sangat
relevan dengan perangkingan (contoh: data mahasiswa asing).
d. Data dari eksternal Kemdikbud, tetapi sudah mapan dan dapat
mengambarkan kualitas Perguruan Tinggi (contoh: data kinerja
penelitian, inovasi, data abdimas, dan publikasi ter-indeks
scopus).

3. PRINSIP PENENTUAN BOBOT INDIKATOR
a. Kepentingan: Pengaruh indikator dalam membentuk
Perguruan Tinggi yang berkualitas.
b. Validitas Pengukuran: Kesahihan pengukuran yang
dilakukan, termasuk di dalamnya kualitas data dan
kemudahan melakukan verifikasi.
c. Komparabilitas: Apakah indikator tersebut berlaku untuk
seluruh jenis, status dan kategori PT.
4. ASPEK DAN BOBOT SETIAP INDIKATOR DALAM KLASTERISASI

PERGURUAN TINGGI
INDIKATOR Sub Indikator
a. Dosen berpendidikan S3
b. Dosen jabatan Lektor Kepala &
Guru Besar
c. Rasio jumlah mahasiswa terhadap
1 INPUT dosen
d. Jumlah mahasiswa asing
e. Jumlah dosen bekerja sebagai
praktisi di Industri min 6 bulan

INDIKATOR Sub Indikator
a. Akreditasi Institusi BAN-PT

b. Akreditasi Prgram Studi BAN PT
c. Pembelajaran daring
d. Kerjasama Perguruan Tinggi
e. Klengkapan Laporan PDDIKTI
f. Jumlah Prodi bekerja sama dengan
2 PROSES
organisasi nirlaba atau QS Top 100
WUR Class University by subject
g. Prodi melaksanakan program
merdeka belajar
h. Mahasiswa mengikuti program
merdeka belajar
a. Jumlah artikel ilmiah terindeks per

dosen
b. Kinerja penelitian
3. OUTPUT
c. Kinerja kemahasiswaan
d. Jumlah Prodi yang terakdreditasi/
bersertifikasi internasional
a. Kinerja inovasi
b. Presentase lulusan yang
memperoleh pekerjaan dalam
4. OUTCOME waktu 6 bulan
c. Jum lah sitasi per dosen
d. Jumlah patent per dosen
e. Kinerja pengabdian masyarakat

BOBOT INDIKATOR PERANGKINGAN DIKTI
INPUT
OUTCOME 20%
30%
PROSES
OUTPUT 25%
25%
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
Sumber: https://klasterisasi-pt.kemdikbud.go.id

5. UPAYA PENINGKATAN
NO INDIKATOR PIC PROGRAM PENINGKATAN
INPUT
Memberikan kesempatan 156 dosen

Direktorat dengan pendidikan Sp II untuk publish 1
Presentase dosen berpendidikan S3 Sumber jurnal pada scopus, dengan begitu mereka
1
terhadap jumlah dosen keseluruhan Daya berhak untuk menempuh studi maksimal
Manusia 1 tahun dan mendapatkan ijazah
akademik S3
Direktorat Dosen dengan Jabatan LK dan memiliki

Presentase dosen dalam jabatan
Sumber jumlah PAK/KUM ≥ 750 disertai aktif
2 Lektor Kepala dan Guru Besar
Daya dalam publish pada scopus maka berhak
terhadap jumlah dosen keseluruhan
Manusia untuk diajukan sebagai GB ke kemdikbud

1) Rekrutmen dosen berpendidikan

Direktorat S3/kerjasama dengan LPDP
Presentase jumlah mahasiswa Sumber 2) Meningkatkan jumlah dosen LB
3
terhadap dosen tetap Daya dan dosen khusus
Manusia 3) Mengurangi jumlah mahasiswa
overtime
1) Meningkatkan jumlah inbound

student untuk mahasiswa S1
minimal dari ASEAN.
4 Jumlah Mahasiswa Asing AGE
2) Mengadakan summer school
program di masing-masing fakultas
dan dikoordinir oleh AGE

1) Mendorong dan memberikan

kesempatan bagi dosen tetap
untuk menjadi praktisi diluar
Direktorat
Jumlah Dosen tetap bekerja sebagai kampus, diluar jam mengajar.
Sumber
5 praktisi di Industri minimum 6 bulan 2) Dosen tetap yang bekerja sebegai
Daya
selama 5 tahun terakhir praktisi lebih dari 3 tahun, disertai
Manusia
aktif dalam publish pada scopus
maka berhak untuk diajukan
sebagai GB ke kemdikbud.

INPUT
Jumlah program studi yang memilki Prodi yang belum terakreditasi “A”
6 akreditasi dan/atau sertifikasi BPM segera mengajukan akreditasi dan
internasional reakreditasi BAN PT dan LAMPT KES
Mempertahankan dan terus
7 Akreditasi Institusi PT BPM membenahi segala aspek kualitas
pendidikan tinggi
Mengoptimalkan pembelajaran
Direktorat
8 Pembelajaran Daring daring dimasa pandemi melalui e-
Pendidikan
learning, serta workshop academic
AGE & Badan
Kerjasama dan Meningkatkan jumlah Joint Research
9 Kerjasama Perguruan Tinggi
Manajemen dosen antar perguruan tinggi
Pengembangan

PROSES
1. Melakukan peningkatan
reputasi akademik universitas
airlangga dengan memberikan
fasilitas setiap program studi
untuk mendatangkan
international scholars dalam
Jumlah program studi yang
rangka kegiatan akademik.
melakukan Kerjasama dengan mitra
Direktorat 2. Memberikan kesempatan
11 perusahaan organisasi nirlaba atau
Pendidikan perusahaan BUMN/ BUMS
QS TOP World Class Universiy by
untuk menyelenggrakan
Subject
worskshop, sehingga
memudahkan pihak perusahaan
untuk mencari telent terbaik.
3. Memberikan kesempatan para
dosen untuk menjadi
konsultan/ praktisi pada

perusahaan Tbk. Sehingga akan
memudahkan proses Kerjasama
antar prodi dan perusahaan.
12 Kelengkapan laporan PD DIKTI given

*Untuk sekarang seluruh prodi
Jumlah program studi yang
Direktorat Universitas Airlangga telah
13 melaksanakan program merdeka
Pendidikan melaksanakan program merdeka
belajar
belajar.
Memberikan Kesempatan kepada
mahasiswa untuk terjun ke lapangan
(sistem magang) melalui Pemprov,
Jumlah mahasiswa yang mengikuti Direktorat Pemkot, Kantor Dinas yang
14
kegiatan Merdeka Belajar Kemahasiswaan membutuhkan SDM tambahan.
Keikutsertaaan mahasiswa dalam
program merdeka belajar setara
dengan 3 SKS.

OUTPUT
Jumlah artikel ilmiah terindeks Mewajibkan setiap doktor membuat
15 per dosen LPPM minimal 3 proposal untuk skema
simlitabmas
1) Menambah jumlah peneliti dari
mahasiswa S2 yang baru lulus.
2) Satu profesor 1 buku ajar baru
Kinerja Penelitian
16 LPPM tiap tahun
3) Meningkatkan jumlah forum
ilmiah di UNAIR dan mewajibkan
dosen berpartisipasi
1) Meningkatkan persentase
mahasiswa penerima beasiswa
Kinerja Kemahasiswaan Direktorat
17 (D3 dan D4/S1
Kemahasiswaan
2) Meningkatkan iklim wirausaha
mahasiswa antar fakultas

melalui ormawa fakultas
(minimal 1 fakultas 1 jenis usaha)
3) Pendampingan intensif terhadap
mahasiswa yang unggul agar
dapat dipersiapkan mengikuti
ajang -ajang student exchange,
summer camp, ataupun short
course
4) Penentuan target prestasi
mahasiswa per prodi minimal
15% dari total mahasiswa. (total
prestasi dalam satu tahun adalah
>3.000 prestasi) Pendampingan
finalis PKM, ONMIPA, POMNAS,
MTQMN, dan Mawapres
Nasional

OUTCOME
1) Hasil-hasil penelitian yang
sudah ada diharapkan segera
melakukan pengajuan hak
paten
2) Merancang sebuah terapan
Badan inovasi hasil penelitian agar
Pengembangan menjadi teknologi yang tepat
Kinerja Inovasi
18 Bisnis Rintisan guna
& Inkubasi 3) Mengembangkan unit bisnis
hasil riset (masing2 fakultas
minimal 2 riset untuk
dijadikan bisnis)
4) Membuat penelitian yang
bekerjasama dengan
pemerintah daerah dalam

pengembangan teknologi
tepat guna
1) Gencar menyelenggarakan
webinar atau seminar
Perusahaan BUMN/BUMS
(untuk menambah
pengetahuan & informasi
terkait kondisi lapangan
Presentase lulusan yang
kerja saat ini bagi
memperoleh pekerjaan
19 Dit.PKKA mahasiswa).
dalam waktu 6 bulan
2) Mendorong mahasiswa yang
memiliki bisnis start-up
untuk mengasah
pengtahuannya melaui
workshop yang diadakaan
PPKK bersama perusahaan
start-up yang unggul.

Membangun dan menciptakan
Jumlah sitasi per dosen Academic social networking atau
20 LIPJPHKI
komunitas untuk saling mensitasi
di lingkungan Unair.
Mendirikan taman IPTEK serta

memfasilitasi dosen khususnya
pada prodi Kesehatan atau sains
Badan
untuk mengembangkan
Pengembangan
21 Jumlah Paten per dosen kemampuan yang dimiliki dalam
Bisnis Rintisan
menciptakan teknologi tepat guna
& Inkubasi
yang berdampak pada masyarakat
luas (sehingga dapat
meningkatkan HKI)

1) Mengadakan
seminar/pameran hasil
pengabdian kepada
masyarakat
2) Mengadakan kegiatan
pengabdian masyarakat yang
dapat menghasilkan
Kinerja Pengabdian tulisan/artikel di media masa
22 LPPM
kepada masyarakat serta menghasilkan
teknologi tepat guna
3) Melaksanakan program kerja
berkelanjutan di program
KKN
4) Memperbanyak kkn
kebangsaan di berbagai
pelosok negeri


BUKU SAKU 2021 Compiled

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

BUKU SAKU 2021 Compiled

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

1 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

2 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

1 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

2 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

Manfaat Pemeringkatan dan Program World Class University (WCU)

3 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

Manfaat yang akan diperoleh dengan adanya anggaran Program WCU

4 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

5 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

2. METODOLOGI QS (INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN)

QS University Ranking dipublikasikan sejak tahun 2004. QS

6 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

Gambar 1 : Bobot QS WUR

7 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

C. Citation Per Faculty

8 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

D. Faculty Student Ratio

9 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

Indikator diatas merupakan indikator dalam penilaian QS WUR.

10 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

Penilaian didasarkan pada jumlah mahasiswa undergraduate (S1),

11 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

L. International Research Network

M. Citation per Paper, Paper per Faculty

3. Submit dan Perhitungan Data

Cara input data dalam perankingan QS adalah:

1. Critical data di Submit dalam core.qs.com

12 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

Data yang diinput merupakan data tahun sebelumnya (t-1).

2. Data peerlist dikirim melalui email

Penilaian academic reputation dan employer reputation

Penilaian academic peerlist didasarkan pada jumlah academic

13 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

Metode survei pada academic dan employer reputation

4. Perhitungan nilai Full time Equivalent (FTE)

Full Time Equivalent (FTE) adalah nilai yang digunakan untuk

1. Full Time adalah mahasiswa atau dosen (faculty) yang

Nilai yang digunakan dalam perhitungan adalah nilai FTE, yaitu

14 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

15 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

16 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

17 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

18 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

STRATEGI Civitas Langkah-langkah yang bisa dilakukan

19 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

20 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

21 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

22 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

23 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

24 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

25 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

26 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

STRATEGI Civitas Langkah-langkah yang bisa dilakukan

27 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

28 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

29 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

STRATEGI Civitas Akademika Langkah-langkah yang bisa dilakukan

Dirdik/WD 1 Bekerjasama dengan DIKTI untuk memberikan

30 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

31 BUKU SAKU – WORLD CLASS UNIVERSITY 2021

G. STAFF WITH Ph.D.

STRATEGI Civitas Akademika Langkah-langkah yang bisa dilakukan