Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BESAR

DESAIN SISTEM KERJA


(DSK)
PENDAHULUAN
• Industri saat ini semakin berkembang dan bertambah banyak. Hal tersebut menimbulkan persaingan yang
semakin ketat. Oleh karena itu, industri-industri tersebut berusaha untuk menghasilkan suatu output yang
baik. Output yang baik dapat ditentukan dari manajemen perusahaan yang baik. Manajemen yang baik d
alam
perusahaan dapat diamati bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien
dalam menyelesaikan proses produksi, sehingga meningkatkan produktivitas yang tinggi bagi perusahaan.
Pemanfaatan waktu yang efisien juga akan menambah profit suatu industri sehingga target industri terseb
ut
dapat tercapai. Pemanfaatan waktu tersebut dapat diketahui dari seberapa lama suatu produk diproduksi.
Adapun metode yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa lama suatu produk diproduksi yaitu
dengan metode work sampling, metode Work Factor (WF) dan Motion Time Measurement (MTM), jam hen
ti
dan peta-peta kerja keseluruhan, serta peta-peta kerja setempat.
• Sampling atau dalam bahasa asingnya sering disebut dengan work sampling, ratio delay study, atau random
observation method adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivit
as
kerja dari mesin, proses atau pekerja (operator). Pengukuran kerja dengan metode sampling kerja ini
seperti halnya pengukuran kerja dengan jam henti (stop-watch time study) diklasifikasikan sebagai
PENDAHULUAN
• Work Factor adalah salah satu sistem diantara data sistem sistem yang dikembangkan sebagai data waktu
gerakan. Ready work factor merupakan jumlah faktor pekerjaan yang ditentukan berdasarkan
karakteristik gerakan masing-masing sehingga analisis dapat mengidentifikasi dengan mudah.
Pengukuran waktu metode yang dalam istilah asingnya lebih dikenal sebagai Motion Time Measureme
nt
(MTM) adalah suatu sistem penetepanawal waktu baku (predetermined time standard) yang dikembang
kan
berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam
film. Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa setiap operasi atau metode kerj
a
ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian
menetapkan standar waktu dari masing-masing gerakan tersebut berdasarkan berbagai macam geraka
n
dan kondisi-kondisi kerja masing-masing yang ada (Sritomo, 1992).
• Pengukuran waktu kerja dengan jam henti diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylor sekitar
abad 19. Metoda ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat dan berula
ng-
ulang. Pengukuran kerja dengan cara ini juga diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsun
PENDAHULUAN

• Peta-peta kerja setempat adalah alat yang menggambarkan satu sistem kerja yang biasanya
hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas (Sutalaksana, 2006). Peta-peta kerj
a
setempat dibagi menjadi dua bagian meliputi peta pekerja dan mesin serta peta tangan kiri d
an
kanan. Peta pekerja dan mesin dapat didefinisikan sebagai suatu alat yang menggambarkan
koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan
mesin (Sutalaksana, 2006). Sedangkan peta tangan kiri dan kanan adalah peta yang
menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakuka
n
oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang
dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan
(Sutalaksana, 1979).
WORK SAMPLING
Mulai X A

Menentukan Faktor
Data Penyesuaian Dan B
Perusahaan, Kelonggaran
Data Operator
Menghitung Waktu
Uji Keseragaman Baku
Menentukan Satuan Data
Pengamatan Hapus Data Tidak
Seragam
Analisis
T Data Seragam?
Jumlah Observasi Per
Hari
Y Waktu Baku

Menentukan Stasiun Uji Kecukupan Data


Kerja yang Diamati
Selesai

Menentukan Bilangan T Data Cukup?


Random

Y
Menghitung Waktu
Menghitung Waktu
Kunjungan
Siklus

Menghitung Jumlah Menghitung Waktu


Produktif dan Idle Normal

X A B
STUDI GERAKAN DENGAN METODE WORK FACTOR DAN
MOTION TIME MEASUREMENT
Mulai

Komponen U-
Clamp 1, Jarak
Komponen

Menentukan Faktor
Kelonggaran

Menguraikan
Elemen Gerakan

Menghitung Waktu
Baku Dengan Work
Factor (WF)

Menghitung Waktu
Baku Dengan
Metode Motion
Time Measurement
(MTM)

Analisis

Usulan
Perbaikan
Gerakan
Kerja dan
Waktu Baku

Selesai
PENGUKURAN WAKTU JAM HENTI DAN PETA-PETA KERJA KESELURUHAN
Mulai A
B
Y
Penentuan Faktor
Data Komponen, Penyesuaian dan Membuat Diagram
Stasiun Kerja, Proses, Kelonggaran Alir
Waktu Jam Henti,
Ukuran Bahan
Menghitung Waktu Analisis Peta Kerja
Siklus Keseluruhan

Perhitungan Scrap

Menghitung Waktu
Usulan Peta Kerja
Normal
Uji Keseragaman Keseluruhan, Jumlah
Data Scrap, Waktu Baku

Hapus Data Tidak Menghitung Waktu


Seragam Baku
Selesai
T Data Seragam?
Membuat Peta
Y
Rakitan

Uji Kecukupan Data


Membuat Peta
Proses Operasi

T Data Cukup? Membuat Peta Aliran


Proses

Y
A B
PETA-PETA KERJA SETEMPAT
Mulai

Waktu Baku, Waktu


Perakitan, Data
Elemen Kerja

Peta Pekerja dan


Mesin

Peta Tangan Kiri


dan Tangan Kanan

Analisis Peta Kerja


Setempat

Usulan Peta Kerja


Setempat

Selesai
• Pengukuran waktu baku dapat dilakukan dengan cara
KESIMPULAN langsung dan tidak langsung.
• Cara pengukuran waktu baku secara langsung dilakukan
secara langsung di tempat dimana pekerjaan yang
bersangkutan dilakukan, yang terbagi menjadi dua cara
yaitu metode jam henti dan work sampling.
• Cara pengukuran waktu baku secara tidak langsung
dilakukan dengan membaca tabel yang tersedia dengan
mengetahui elemen gerakan yang dilakukan, yang terbag
i
menjadi dua cara yaitu metode Work Factor dan Motion
Time Measurement.
• Peta kerja keseluruhan merupakan alat yang menggambar
kan seluruh sistem kerja.
• Peta kerja setempat merupakan alat yang menggambarkan
satu sistem kerja saja yang biasanya melibatkan orang dan
fasilitas dalam jumlah yang terbatas.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai