Anda di halaman 1dari 4

RS ISLAM PKU

MUHAMMADIYAH SHOLAT

Nomor : Revisi : Halaman


Jl. RTA Milono Km 2,5 0 1/4
Palangka Raya
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
Direktur RS ISLAM PKU
Muhammadiyah
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. SUYANTO, SpPD.

Menurut bahasa shalat adalah do’a, rahmat, tasbih,


bacaan. Sedangkan menurut istilah syariat shalat adalah
beberapa ucapan, dan beberapa perbuatan yang dimulai
PENGERTIAN
dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan masud
beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang
telah ditentukan.
Sebagai acuan langkah-langkah dalam membimbing
TUJUAN ibadah shalat pasien yang dirawat inap.

· Pasien-pasien yang dirawat yang mengalami


gangguan pemenuhan aktivitas spiritual ibadah
shalat.
RUANG LINGKUP · Pasien yang masih dapat bergerak dengan normal
· Pasien yang tidak dapat shalat dengan berdiri
· Pasien yang tidak mampu melaksanakan shalat
sambil duduk
· Pasien yang tidak mampu shalat dengan berbaring
· Pasien yang tidak mampu shalat dengan isyarat
Dalil yang mewajibkan shalat banyak sekali, salah
satunya yaitu terdapat dalam Qs Al-Baqarah ayat 43
“Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
LANDASAN HUKUM rukuklah bersama orang-orang yang rukuk” (Al-
Baqarah: 43) dan salah satu hadits Nabi saw. “ Pokok
urusan adalah Islam, sedangkan tiangnya adalah shalat,
dan puncaknya adalah berjuang dijalan Allah”.
RS ISLAM PKU
MUHAMMADIYAH SHOLAT

Jl. RTA Milono Km 2,5 Nomor : Revisi : Halaman


Palangka Raya 0 2/4
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

1) Persiapan Alat
Pakaian bersih, mukena/pakaian yang menutup
aurat (perempuan), sarung, kopiah dan baju koko
(laki-laki), dan sejadah atau alas shalat.

2). Pelaksanaan
Diawali dengan menyapa pasien, lalu mengingatkan
pelaksanaan ibadah pasien, kemudian membimbing
pasien dalam melaksanakan ibadahnya.

Bantu pasien untuk menutup aurat, atur pasien


senyaman mungkin sesuai dengan kemampuan,
hadapkan pasien ke arah kiblat dan jika tidak
memungkinkan anjurkan pasien niat mengarah pada
kiblat, dampingi pasien selama melakukan shalat,
dan bimbing pasien untuk melaksanakan shalat dengan
PROSEDUR cara :
1. Niat dalam hati
2. Mengangkat kedua tangan sambil takbiratul
ihram
3. Menyimpan kedua tangan diatas perut
4. Membaca doa iftitah
5. Membaca al-fatihah
6. Membaca surat atau ayat al-quran
7. Melakukan rukuk sesuai dengan kemampuan
pasien
8. Bangkit dari rukuk dan membaca doa
9. membaca takbir lalu sujud
10. Membaca takbir untuk bangkit dari sujud dan
duduk diantara dua sujud sambil baca doa
11. membaca takbir lalu sujud sambil membaca doa
12. Bangkit dari sujud lalu tasyahud akhir
13. Salam
RS ISLAM PKU
MUHAMMADIYAH SHOLAT

Jl. RTA Milono Km 2,5 Nomor : Revisi : Halaman


Palangka Raya 0 3/4
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Bagi pasien masih dapat bergerak dengan normal


sebaiknya shalat dengan berdiri, kecuali ada saran dari
dokter untuk tetap lakukan shalat di tempat.

Jika pasien tidak dapat shalat dengan berdiri, lakukan


shalat sambil duduk. Caranya memposisikan pasien
duduk iftirasy dengan menghadap kiblat, kemudian
takbiratul ihram dan di ikuti bacaan-bacaan seperti biasa
dalam keadaan normal. Pada waktu ruku cukup dengan
meletakan kedua tangan dilutut diikuti dengan
menundukan kepala, bangkit dari ruku jika mampu
dengan mengangkat kedua tangan sambil
membaca Samiallahu…, kemudian sujud dilakukan
seperti biasa.

Kecuali bagi pasien yang tidak mampu bersujud karena


berat atau sakit dikepala yang luar biasa. Maka sujudnya
PROSEDUR cukup dengan menundukan kepla dan sedikit
membungkuk atau dengan isyarat menunduk.

Bagi pasien yang tidak bisa shalat sambil duduk, dapat


melakukan shalat sambil berbaring. Jika posisi tidur
pasien menghadap kiblat tinggal miringkan posisi tubuh
untuk menghadap kiblat kemudian lakukan shalat sesuai
dengan kemampuan pasien dalam tata gerakan shalat.
Jika posisi tidur pasien tidak menghadap kiblat, dan
mengambil posisi menghadap kiblat dirasa sulit, maka
posisi solat disesuaikan dengan kemampuan pasien.Bagi
pasien yang tidak mampu shalat sambil berbaring,
lakukan dengan terlentang, arah kiblat, gerakan-gerkan
shalat cukup dengan gerakan sederhana semampunya
dnegan posisi apa adanya. Seperti mengangkat tangan,
anggukan kepala, dll.
RS ISLAM PKU
MUHAMMADIYAH SHOLAT

Jl. RTA Milono Km 2,5 Nomor : Revisi : Halaman


Palangka Raya 0 4/4
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Bagi pasien yang tidak mampu shalat sambil berbaring,


lakukan dengan terlentang, arah kiblat, gerakan-gerkan
shalat cukup dengan gerakan sederhana semampunya
dnegan posisi apa adanya. Seperti mengangkat tangan,
anggukan kepala, dll.

PROSEDUR Jika ini tidak mampu tetapi kesadarannya masih


berfungsi cukup dengan isyarat yang dia mampu. Jika
dengan isyaratpun tidak mampu, maka cukup
melakukan shalat dalam hati.

Shalat disini dilakukan sebagaimana kemampuan pasien


dalam melakukannya dan bukan atas dasar paksaan.

Diakhiri dengan membimbing do’a dan dzikir bersama,


PENUTUP
kemudian merapikan dan membereskan tempat dan alat
shalat pasien.

Anda mungkin juga menyukai