Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

” TERAPI LIFE REVIEW”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1. Ade Irma Safitri 6. Nazua
2. Ade Baginda 7. Olga Jahda Casmira
3. Eni Setyawati 8. Siti Salmah
4. Fajrin Juniarto 9. Tata Maulita
5. Himatu Ulya

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2017/2018

ii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Terapi Life Review

Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan


sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009).
Sedangkan pengertian Terapi Life Review adalah terapi mengingat kembali
masa masa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan atau
mengembalikan daya ingat pada setiap pasien dan membantu meringankan
kecemasan serta ketegangan yang merupakan factor penyebab beberapa
penyakit terutama skizofrenia.

B. Tujuan Terapi Live Review


Tujuan umum terapi life review adalah klien mampu meningkatkan gairah
hidup dan harga diri dengan menceritakan pengalaman hidupnya dan tujuan
khususnya adalah:
1. Klien mampu mengungkapkan perasaan terkait dengan memori yang
tersimpan.

2. Klien mampu melepaskan sudut pandang yang membatasi diri.

3. Klien mampu mengubah pandangan mengenai apa yang telah terjadi


bukan apa yang akan terjadi.

4. Klien mampu bekerja sama dalam pelaksanaan terapi life review.

C. Pelaksanaan Terapi Life Review


1. Waktu dan Tempat
Hari / tanggal : Kamis, 08 Maret 2018
Jam : 11.00 - Selesai
Tempat : Aula Odah Datok “ Panti Werda Tresna Purnama Sari ”
Samarinda

9
2. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi kelompok dan tanya jawab

3. Media / Alat
Persiapan alat
a. Spidol
b. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
c. Mp3 musik
d. Air secukupnya
e. Gelas
f. Laptop
g. Bola pimpong
h. Menyiapkan kondisi lingkungan yang kondusif, ruangan yang aman
dan nyaman.

4. Pengorganisasian

a. Peran Leader
1. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai
2. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
3. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan
tertib
4. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
5. Menjelaskan permainan

b. Peran Co –Leader
1. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang
aktifitas kelayan

10
2. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3. Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan
musik)

c. Peran Observer

1. Mengobservasi jalannyaacara

2. Mencatat jumlah klien yang hadir

3. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama


kegiatanberlangsung

4. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien

5. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain

6. Membuat laporan hasil kegiatan

d. Peran Fasilitator

1. Mamfasilitasi jalannya kegiatan

2. Memfasilitasi klien yang kurangaktif

3. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesanacara

4. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari


dalam/luarkelompok

5. Pasien
a. KriteriaPasien
1. Klien dengan gangguan dimensia
2. Klien yang kooperatif
3. Klien yang sehat secara fisik
4. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
5. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik

11
b. ProsesSeleksi
1. Identifikasi klien yang memenuhi kriteria
2. Membuat kontrak dengan klien
3. Menjelaskan tujuan kegiatan
4. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
5. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas
kelompok
6. Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok

6. SusunanPelaksanaan
a. Susunan perawat pelaksana TAK sebagai berikut :
1. Leader : Fajrin Juniarto
2. Co Leader : Ade Baginda
3. Fasilitator : a. Ade Irma S d. Olga Jahda C
b. Nazua e. Tata Maulita
c. Eni Setyawati
4. Observer : Himatu Ulya
5. Operator : Himatu Ulya

d. Pasien peserta TAK sebagai berikut:


NO NAMA Masalah Keperawatan
1
2
3
4
5

12
e. Setting Tempat

L
K6 Co
O
F K1 a
o
K5 F o
o
F K2 o
o
K4 F o
F K3 o
o
O
O
Keterangan :
L : Leader
Co : Wakil Leader
K : Klien
F : Fasilitator
O : Observer
Posisi Klien saling berhadapan

D. Antisipasi Masalah
a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1. Memanggil pasien
2. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau pasien yang lain
b. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit:
1. Panggil nama pasien
2. Tanya alasan pasien meninggalkan permainan
3. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan

13
keperluannya setelah itu pasien boleh kembalilagi

E. Proses Pelaksanaan
1. Perkenalan
 Kelompok perawat memperkenalkan diri, urutan dimulai dari
pembimbing untuk memulai menyebut nama, kemudian leader
menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok
 Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih
dulu menunjukkan tangannya
 Bila kelayan ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin
pada perawat
 Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan
identifikasi terhadap perawat dengan menanyakan nama perawat
yang ditunjuk oleh leader
2. Permainan
 Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas
dan duduk membentuk lingkaran
 Kemudian Co leader memutar lagu dangdut untuk berjoget dengan
berpegangan tangan sambil mengoperkan bola pimpong. Musik
dihentikan selanjutnya klien yang memegang bola pimpong diminta
masuk ke tengah lingkaran dan memperkenalkan diri. Selesai
memperkenalkan diri, klien menceritakan tentang masa-masa
menyenangkan yang pernah dialami.
 Setelah selesai, Leader, Co leader dan motivator memotivasi klien
lain untuk menanyakan sesuatu kepada klien yang sedang didepan.
Kemudian klien yang didepan menjawab pertanyaan tersebut,
setelah klien menjawab pertanyaan perawat memberikan
reinforcement positif dan memperjelas apa yang
dibicarakan/dijawab oleh klien. Kemudian dilemparkan kepada

14
klien lagi sehingga klien memiliki persepsi yang positif/baik tanpa
dipengaruhi oleh perawat.
 Kemudian dilanjutkan dengan klien berikutnya dengan cara yang
sama
 Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara .
3. Peer Review (Evaluasi Kelompok)
 Kelayan dapat mengemukakan perasaannya setelah
memperkenalkan dirinya
 Klien mengemukakan perasaannya setelah melaksanakan life
review terapi
 Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan ini
4. Penutup
 Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan
 Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari
kegiatan kelompok ini

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Input
a. Tim berjumlah 5 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 2
fasilitator dan 1 observer
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik
c. Peralatan tape recorder dan kaset dangdut berfungsi dengan baik
d. Tersedia balon dengan kertas perintah
e. Tersedia kotak kecil
f. Tidak ada kesulitan memilih kelayan yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik kelayan untuk melakukan terapi aktifitas kelompok
sosialisasi
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas
b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah kelayan

15
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk
dapat mengawasi jalannnya permainan
d. 90% kelayan yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan
dengan aktif dari awal sampai selesai.

3. Evaluasi Output
Presentasi jumlah kelayan yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan :

a. 90% dari jumlah kelayan mampu menyebutkan identitas dirinya


b. 90% dari jumlah kelayan mampu berespon terhadap kelayan lain dengan
mendengarkan kelayan lain yang sedang berbicara
c. 90% dari jumlah kelayan mampu mengikuti aturan terapi yang telah
ditentukan
d. 50% dari jumlah kelayan mau mengemukakan pendapat tentang life
review terapi yang dilakukan

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi Life Review adalah terapi mengingat kembali masa masa yang menyenangkan dan
tidak menyenangkan atau mengembalikan daya ingat pada setiap pasien dan membantu
meringankan kecemasan serta ketegangan yang merupakan factor penyebab beberapa penyakit
terutama skizofrenia.
Tujuan umum terapi life review adalah klien mampu meningkatkan gairah hidup dan harga
diri dengan menceritakan pengalaman hidupnya dan tujuan khususnya adalah: Klien mampu
mengungkapkan perasaan terkait dengan memori yang tersimpan. Klien mampu melepaskan
sudut pandang yang membatasi diri. Klien mampu mengubah pandangan mengenai apa yang
telah terjadi bukan apa yang akan terjadi. Klien mampu bekerja sama dalam pelaksanaan terapi
life review.

B. Saran
Diharapkan makalah dapat bermanfaat sebagai dasar pembelajaran bagi mahasiswa
khususnya pada mata kuliah keperawatan Gerontik materi Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
life review dan sebagai bahan pengembangan materi yang lebih baik lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Budi Ana, 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:EGC.

Keliat, Budi Anna. 2005. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok.Jakarta : EGC

Stockslager, Jaime L.2007.Buku Saku Asuhan Keparawatan Geriatrik.Edisi II.Jakarta : EGC

Wahyu Purwaningsih, S.Kep, & Ina Karlina, S.Kep.Ns. 2009. Asuhan Keperawatan
Jiwa Dilengkapi Terapi Modalitas dan Standart Operating Prosedure (SOP). Yogjakarta :
Nuha Medika Press.

18

Anda mungkin juga menyukai