Anda di halaman 1dari 12

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

Pada Pasien Isolasi Sosial

Di Ruang Dewa Ruci RSJD Dr. Amino


Gondohutomo Semarang

Disusun oleh :

1. Zanuba Mila Azmiya (30902000233)


2. Zelsa Puspitasari (30902000234)
3. Zibda ulya (30902000235)
4. Zulfa fitriah (30902000236)
5. Firliya Azzahro (30902000237)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS


ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN
AGUNG SEMARANG
2022
LATAR BELAKANG

Terapi Aktivitas Kelompok Sosial TAKS yaitu tahap persiapan, orientasi,


tahap kerja dan tahap terminasi dengan menggunakan metode dinamika
kelompok, diskusi atau tanya jawab serta bermain peran atau stimulasi
(Surya, 2012) dalam jurnal (Hastutiningtyas R. W, 2016).

Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SDKI


DPP PPNI, 2016) Isolasi Sosial ialah ketidak mampuan untuk membina
hubungan yang erat, hangat, terbuka, dan interdependen dengan orang lain.
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya,
pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima,kesepian, dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dengan orang lain. (Dermawan & Rusdi,
2013)

Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya


memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial.

TUJUAN
Tujuan umum TAKS, yaitu klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap. Sementara,
Tujuan Khusus-nya adalah:
1. Klien mampu memperkenalkan diri;
2. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok;
3. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok;
4. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan;
5. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain;
6. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok;
7. Klien mampu menyampaikan, pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah
dilakukan.

AKTIVITAS DAN INDIKASI


Aktivitas TAKS dilakukan tujuh sesi yang melatih kemampuan sosialisasi klien, Klien yang
mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan hubungan sosial berikut.
1. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi inter-personal.
2. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan stimulus.

Pengorganisasian Kelompok

Leader : Zelsa Puspitasari

Co-Leader : Firliya Azzahro

Fasilitator : Zanuba Mila Azmiya

Observer : Zulfa fitriah

Dokumentasi : Zibda ulya

Perilaku Pemimpin / Terapis Yang Diharapkan

Peran Leader.

1. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.

2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.

3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

4. Memimpin diskusi kelompok.

Peran Co.Leader :

1. Mendampingi Leader

2. Menjelaskan aturan permaian

3. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas


pasien

4. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan


yang telah di buat
5. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam
proses terapi
Peran Fasilitator :

1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk


aktif mengikuti jalannya terapi.

Peran Anggota Kelompok :

1. Mengikuti Proses TAK dari awal sampai akhir

2. Mendengarkan dan memperhatikan pengarahan dari terapis

3. Menjawab pertanyaan bila ada pertanyaan dari terapis

SESI 1: TAKS
Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal,
cian hobi.

Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang

CL L K

F
F
K

K
F

F
K
F K

Keterangan :
Leader :
L

Co Leader : CL

Fasilitator :
F

Klien :
K

Observer : o

Gambar Setting Tempat

Alat
a. Tape recorder
b. Kaset:"Gemu Fa Mi Re" (Nyong Franco)
c. Bulpoint
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien

Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/ simulasi

Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Merilih klien sesuai dengan indikasi, paitu isolasi sosial: menarik diri.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a. Memberi salam terapeutik: Salam dari terapis
b. Evaluasi/ validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
2) Menjelaskan aturan rain berikut.
a) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapis.
b) Lama kegiatan 45 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awai sampai selesai.
d) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

Tahap Kerja
1. Jaskan Kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidup-kan serta bulpoint
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam. (yaitu ke arah kiri) dan pada saat tape
dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bulpoint memperkenalkan dirinya.
2. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bulpoint berlawanan dengan arah jarum
jam.
3. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bulpoint mendapat giliran
untuk menyebutkan salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh
terapis sebagai contoh.
4. Tulis nama panggilan pada kertas / papan nama dan tempel/
5. pakai.
6. Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
7. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.

Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah menginuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada
orang lain di kehidupan sehari-hari.
2) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian
klien.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.
2) Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khusus-nya pada tahap kerja
untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kennampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi 1, dievaluasi kemampuan klien
memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikut.

Sesi: 1 TAKS
Kemampuan memperkenalkan diri

a. Kemampuan Verbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebut asal
4. Menyebut hobi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Kontak mata
2. Duduk Tegak
3. Menggunakan Bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk
1) Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2) Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda v jika ditemukan pada
klien atau tanda x jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilai 0,
1, atau 2 klien belum mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti Sesi 1 TAKS, klien mampu memperkenalkan
diri secara verbal dan nonverbal, dianjurkan klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang
rawat (buat jadwal).

SESI 2: TAKS
Tujuan
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok:
a. Memperkenalkan diri sendiri: nama. lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi;
b. Menanyakan diri anggota kelompok lain: nama lengkap, nama panggilan, asal,
dan hobi.

Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat
a) Tape recorder
b) Kaset: :"Gemu Fa Mi Re" (Nyong Franco)
c) bulpoint
d) Buku catatan dan pulpen
e) Jadwal kegiatan klien
Metode
a) Dinamika kelompok
b) Diskusi dan tanya jawab
c) Bermain peran/ simulasi

Langkah kegiatan
a. Persiapan
1. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1
TAKS.
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

b. Orientasi
Pada tahap in terapis melakukan:
1. Memberi salam terapeutik
1) Salam dari terapis.
2) Peserta dan terapis memakai papan nama.

c. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain.

d. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.
2. Menjelaskan aturan main berikut:
a) Jika ada peseta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis.
b) Lama kegiatan. 45 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

Tahap kerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bulpoint berlawanan dengan arah
jarum jain.
b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bulpoint mendapat
giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di sebelah kanan
dengan cara:
1) Member salam;
2) Menyebutkan nama lengkap, hama panggilan, asal, dan hobi;
3) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi lawan bicara:
4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d. Hidupkan kembali kaset pada Inpe recorder dan edarkan bulpoint. Pada saat tape
dimar»an, minta pada anggota kelompok yang memegang bulpoint untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kanarnya kepada kelompok,
yaitu: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapis sebagai
contoh.
e. Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran.
f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.

Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mangikuti TAK.
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut:
1. Menganjurkan tiap anggota kelompuk latihan berkenalan.
2. Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien.

Kontrak yang akan datang


1. Menyepakati Kegiatan berikut, yaitu dengan bercakap-cakap tentang kehidupan pribadi.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi 2,
dievaluasi kemampun klien dalam berkenalan secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan
formulir evaluasi berikut.
Sesi 2 TAKS
Kemampuan berkenalan
a. Kemampuan Verbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Menyebut nama lengkap


2. Menyebut nama panggilan
3. Menyebut asal
4. Menyebut hobi
5. Menanyakan nama lengkap
6. Menanyakan nama panggilan
7. Menanyakan asal
8. Menanyakan hobi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Kontak mata
2. Duduk Tegak
3. Menggunakan Bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tuliskan nama pangglian klien yang ikut
TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda jika
ditemukan pada klien atau tanda Q jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.
a) Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥6; disebut
belum mampu jika mendapat niiai < dari sama dengan 5.
b) Kemampuan nonverbal, disebut mampu jika meudapat nilai 3 atau 4;
disebut belum mampu jika mendapat nilai kurang dari sama dengan 2.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk nonverbal, catatan
keperawatan adalah: Klien mengikuti TAKS Sesi 2, klien mampu berkenalan secara verbal dan
nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buat jadwal.

DAFTAR PUSTAKA
(Sejati, 2019)

(Rusdi, 2013)

(Septiani, 2017)

Rusdi. (2013). Peningkatan Kemampuan Interaksi Pada Pasien Isolasi Sosial Dengan Penerapan
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
Sejati, S. (2019). Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Pada Pasien Dengan Isolasi Sosial Di
Rumah Sakit Jiwa. Jurnal Kesehatan, 17(1), 74–84.
Septiani, S. F. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Isolasi Sosial. Karya Tulis Ilmiah,
1(Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Isolasi Sosial), 65. file:///E:/keperawatan
jiwa/sri_fahnur_septiani.pdf

Anda mungkin juga menyukai