Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STASE KEPERAWATAN JIWA

Pembimbing Klinik: Pujiati Sri Asma S. Kep., Ns

Disusun Oleh:
Kelompok 1 R. Flamboyan
1. Luandri
2. Fatimatus Sahroh
3. Halimatus Sa’diyah
4. Wikoyatul Ulya
5. Siti Aminah
6. Meri Intan Sari
7. Umarul Faruk H

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2022/2023
BAB I
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
GANGGUAN ORIENTASI REALITA

A. Pengertian
 Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan
antara satu dengan yang lainnya, saling keteergantungan serta mempunyai
norma yang sama (Stuart&Sundeen,1991:10).
Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang
harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian,
kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik (Yalom,1995
dalam Stuart &  Laraia, 2001)
Sedangkan kelompok terapeutik memberi kesempatan untuk saling
bertukar (sharing) tujuan, umpamanya membantu individu yang berperilaku
destruktif dalam berhubungan dengan orang lain, mengidentifikasi dan
memberikan alternatif untuk membantu merubah perilaku destruktif menjadi
konstruktif.
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang
lain, lingkungan/tempat, dan waktu.
Klien dengan gangguan jiwa Psikotik mengalami penurunan daya nilai
realitas ( reality testing ability ). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu,
dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa
asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietass pada klien. Untuk
menamggulangi hendayaini, maka perlu ada aktivitas yang member stimulus
secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut
meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain,
waktu, dan tempat.

B. Tujuan TAK Orientasi Realitas


Tujuan Umum
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali
orang, tempat dan waktu sesuai kenyataan
Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari TAK orientasi realitas adalah :
1. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
2. Klien mengenal waktu dengan tepat
3. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan
tepat
C. Jenis-jenis TAK Orientasi Realitas
1. TAK Orientasi Realitas pengenalan orang
2. TAK Orientasi Realitas pengenalan tempat
3. TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu
D. Indikasi-indikasi TAK Orientasi Realita
Klien yang mempunyai indikasi TAK orientasi realitas adalah klien dengan :
1. Halusinasi
2. Dimensia
3. Kebingungan
4. Tidak kenal dirinya
5. Salah mengenal orang lain, tempat dan waktu
E. Proses Seleksi
1. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari pasien yang dikelola oleh
perawat
2. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku pasien sehari-hari
serta kemungkinan dilakukan terapi kelompok pada pasien tersebut dengan
perawat ruangan
3. Melakukan kontak pada pasien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilakukan.
F. Peran dan fungsi
Leader
1) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
2) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
3) Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5) Menjelaskan permainan.
Co-Leader
1) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas pasien
2) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3) Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
Fasilitator
1) Memfasilitasi pasien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai role play bagi pasien selama kegiatan
Observer
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2) Mencatat prilaku verbal dan non verbal pasien selama kegiatan
berlangsung
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang
diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien
lain. Untuk TAK orientasi realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan
adalh mengenal tempat di rumah sakit. Sedangkan untuk TAK orientasi
realitas waktu, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu,
hari, tanggal, bulan, dan tahun.
BAB II
APLIKASI TAK ORIENTASI REALITA
SESI 1: PENGENALAN ORANG
A. Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain
B. Pembagian Tugas
a. Leader : Wikoyatul Ulya
b. Co-Leader : Luandri
c. Observer : Halimatus Sa’diyah
d. Fasilitator : Siti Aminah, Meri Intan Sari, Umarul Faruq, Fatimatus
Zahroh
C. Waktu
Hari : Selasa
Pukul : 09.00 S/d Selesai
D. Tempat : Ruang Flamboyan
E. Setting tempat
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang

L
K7 Co
F K1

K6 F

K5 K2

F F
K4 K3
F
Keterangan : 
L     : Leader
Co : Wakil Leader
K    : Klien
F     : Fasilitator
O    : Observer
Posisi Klien saling berhadapan

F. Alat
1. Spidol
2. Bola kecil
3. Tape recorder
4. Kaset ”dangdut”
G. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
H. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
Menayakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien
b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan dan asal
c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan
nama yang dibagikan
d. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan :
nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
e. Tarapis menjelaskan langkah-langkah berikutnya : tape recorder akan
dinyalakan, saat musik didengarkan bola tenis dipindahkan dari satu klien
ke klien yang lain. Saat musik dihentikan, klien yang memegang bola tenis
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi klien yang lain
(minimal nama panggilan)
f. Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik dihentikan,
klien yang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi klienyang lain
g. Ulangi langkah f sampai semua klien mendapat giliran
h. Terapis memberi pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak
klien lain bertepuk tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakn perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasila kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai nama panggilan
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”mengenal
tempat”
2. Menyepakati waktu dan tempat
I. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
            Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah
dapat menyebutkan nama, panggilan, asal dan hobi klien lain. Formulir evaluasi
sebagai berikut.

Dokumentasi
Dokumentasikan pada catatan proses keperaeatan tiap klien. Contoh: klien
mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama,
panggilan, asal dan hobi klien lain.di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien
lain di ruangan.
Sesi 1: TAK
Orientasi realitas orang
Kemampuan mengenal orang lain
No Aspek yang dinilai Nama klien
.

1 Menyebutkan nama klien lain


2 Menyebutkan nama panggilan
klien lain
3 Menyebutkan asal klien lain
4 Menyebutkan hobi klien lain

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yag ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama,
panggilan, asal dan hobi klien lian. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda
() jika klien tidak mampu
SESI 2: PENGENALAN TEMPAT
A. Tujuan :
1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat.
3. Klien mampu mengenal kamar tidur.
4. Klien  mengenal tempat tidur.
5. Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi,
dan WC
B. Pembagian Tugas
a. Leader : Siti Aminah
b. Co-Leader : Halimatus Sa’diyah
c. Observer : Fatimatus Zahroh
d. Fasilitator : Meri Intan Sari, Umarul Faruq, Wikoyatul Ulya, Luandri
C. Waktu :
Hari : Rabu
Pukul : 09.00 S/d Selesai
D. Tempat : Ruang Flamboyan
E. Setting
1.    Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2.    Ruangan tempat perawatan klien.

L
K7 Co
F K1

K6 F

K5 K2

F F
K4 K3
F
Keterangan : 
L     : Leader
Co : Wakil Leader
K    : Klien
F     : Fasilitator
O    : Observer
Posisi Klien saling berhadapan

F. Alat
1.     Tape recorder
2.    Kaset lagu “ dangdut “
3.    Bola kecil
G. Metode
1.    Diskusi kelompok
2.    Orientasi lapangan
H. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK orientasi realitas.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
2) Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/ validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien lain.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang
biasa dilihat.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin
kepada terapis.
b) Lama kegiatan 45 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama ruangan;klien
diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu
menjawab dengan tepat.
b. Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut,
sedangkan bola di edarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah
jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola
tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan
tempat klien dirawat.
c. Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu, dan meminta klien
yang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama rumah sakit.
Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
d. Terpis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
e. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi
ruangan yang ada. Kantor perawat,  kamar amandi, WC, ruang istirahat,
ruang TAK, dan ruangan lainnya.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
2) Menyepakati waktu dan tempat.
I. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK orientasi realita tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengenal tempat di rumah sakit.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2, TAK orientasi
Realita tempat. Klien mampu menyebutkan nama ruangan dan letak kamar tidur
yang lain belum mampu. Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.

Sesi 2 : TAK
Orientasi realitas tempat
Kemempuan mengenal tempat di rumah sakit
Nama klien
No. Aspek yang dinilai

1 Menyebutkan nama rumah


sakit
2 Menyebutkan nama ruangan
3 Menyebutkan letak kantor
perawat
4 Menyebutkan letak kamar
mandi, WC
5 Menyebutkan letak kamar
tidur

Petunjuk :
1.    Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2.    Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal tempat-tempat di
ruang rawat dan nama rumah sakit. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda ()
klien tidak mampu.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyu Purwaningsih, S.Kep, & Ina Karlina, S.Kep.Ns. 2009. Asuhan


Keperawatan Jiwa   Dilengkapi Terapi Modalitas dan Standart
Operating Prosedure (SOP). Yogjakarta : Nuha Medika Press
Keliat, Budi Anna. 2019 . Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai