Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

I. TOPIK
Orientasi Realitas : Pengenalan tempat, waktu, diri sendiri dan orang lain

II. TUJUAN
II.1. Umum
Klien dapat mengenal tempat, waktu, dan orang dengan tepat
II.2. Khusus
1. Klien dapat mengenal tempat ia berada dan pernah berada
2. Klien dapat mengenal waktu dengan tepat
3. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang disekitarnya dengan tepat
III. LANDASAN TEORI
1. Latar Belakang
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama
(Budi Anna Keliat, 2005). Terapi aktivitas kelompok orientasi realita adalah upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/ tempat, dan waktu (fik-unad.com).
Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas
(reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di
sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus
terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada
aktivitaas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di
sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri
sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
Waham merupakan kegagalan seseorang dengan gangguan jiwa dalam
menggunakan memorinya untuk bercerita tanpa realitas dalam kehidupan. Dalam
proposal ini penulis mengangkat beberapa permasalahan yang kerap kali terjadi di
dunia keperawatan jiwa dan masyarakat salah satunya di ruang elang RSJ Jawa barat
sebagian klien mengalami gangguan Waham. Tidak hanya itu, di dalam proposal ini
juga menghadirkan pemecahan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi, seperti
bercerita dengan apa yang didengarnya melalui sebuah terapi yaitu TAK Orientasi
realita, maka dari itu penulis tertarik untuk membuat proposal TAK tentang Orientasi
realita.
2. Pengertian
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya klien. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan
seperti adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua
dan aniaya. (Budi Anna Keliat,1999).
Waham adalah keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan
kenyataannya atau tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang
kebudayaannya, biarpun dibuktikan kemustahilannya (Maramis,W.F,1995). Waham
adalah keyakinan yang salah dan menetap dan tidak dapat dibuktikan dalam
kenyataan (Sulistiawati, 2005).
3. Macam-macam Waham
a. Waham Agama
b. Waham Kebesaran
c. Waham Nihilistik
d. Waham Sisip Pikir
e. Waham Siar Pikir
f. Waham Kontrol Pikir
4. Tanda dan Gejala
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan), Klien tampak tidak mempunyai orang lain, Curiga, Bermusuhan,
Merusak (diri, orang lain, lingkungan), Takut, sangat waspada, Tidak tepat menilai
lingkungan/ realitas, Ekspresi wajah tegang, Mudah tersinggung. (Azis R dkk, 2003)
5. Penyebab dari waham
Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir: waham yaitu Gangguan
konsep diri misalnya harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang
pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.
Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang kepercayaan diri, dan merasa gagal mencapai keinginan.( Budi Anna
Keliat, 1999)
6. Akibat dari waham
Klien dengan waham dapat berpikir tidak realistis, tidak mengenal lingkungan
dan dapat berakibat terjadinya resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan besar dapat terjadi
karena adanya gangguan proses berpikir pada sesorang. Gangguan proses berpikir
seseorang dipengaruhi oleh banyak factor.
IV. KRITERIA KLIEN
1. Klien waham yang kooperatif
2. Klien yang tenang
3. Klien tanpa cacat fisik/ sehat fisik
4. Klien dengan masalah keperawatan yang sesuai, misalnya gangguan orientasi realita
5. Klien waham tanpa perilaku kekerasan
6. Klien yang mau mengikuti kegiatan TAK

V. PROSES SELEKSI
1. Hasil Observasi sehari-hari di ruangan
2. Informasi dari perawat ruangan
3. Hasil diskusi kelompok
4. Kontrak dengan klien untuk mengikuti kegiatan berdasarkan kesepakatan mengenai
kegiatan tempat dan waktu.

VI. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


6.1. Tempat : RSJ R. Elang
6.2. Hari / tanggal : Kamis / 16 Januari 2014
6.3. Waktu : 09.00 s/d 09.30
6.4. Pengorganisasian
6.4.1. Jumlah dan nama klien
1. Tn. G klien cadangan
2. Tn. A 1. Tn. R
3. Tn. S 2. Tn. N
4. Tn. C
5. Tn. B
6.4.2. Leader dan uraian tugas
Nama : Gina hanifah
Uraian tugas :
- Memimpin berlangsungnya TAK
- Membuka dan menutup acara TAK
- Menjelaskan peraturan dan tata tertib TAK
- Menyampaikan materi TAK
- Mengkoordinir atau mengatur kegiatan TAK
6.4.3. Co leader dan uraian tugas
Nama : Egy Pratama
Uraian tugas :
- Membantu tugas leader dalam memandu kegiatan TAK
- Mengingatkan bila leader lupa atau melakukan kesalahan
- Menulis hasil TAK
- Membaca tata tertib
- Membantu leader untuk mengoperasikan alat untuk TAK
6.4.4. Fasilitator dan uraian tugas
- Nama : Halimah, Elis, Laeniah, Anisa
- Uraian tugas : Memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dalam kegiatan
TAK.
6.4.5. Observer dan uraian tugas
- Nama : Vera
- Uraian tugas : Mengobservasi setiap respon klien dan anggota TAK yang
lain, Mencatat semua proses,  memberikan penilaian bagi semua anggota
kelompok TAK.
6.5. Langkah– langkah
6.5.1. Persiapan
1. Terapis/ perawat
a. Membuat kontrak dengan klien
b. Mepersiapkan alat dan tempat TAK
c. Mengajak klien menuju tempat yang sudah dipersiapkan
2. Klien
a. Klien dalam keadaan tenang
b. Klien bersedia mengikuti TAK sampai selesai
c. Klien menaati aturan main
6.5.2. Proses
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal orang, tempat, dan waktu
2) Terapis menjelasakan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
- Lama kegiatan 30 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Tahap kerja
1) Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien.
2) Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, dan asal.
3) Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di
papan nama yang dibagikan.      
4) Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi
menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
5) Terapis menjelaskan langkah berikutnya: Tape recorder akan
dinyalakan, saat musik terdengar bolpoint dipindahkan dari satu klien
ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang memegang
bolpoint menyebutkan nama lengkap ; nama panggilan, asal, dan hobi
dari klien yang lain (minimal nama panggilan)
6) Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti
klien yang sedang memegang bolpoint menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, asal, dan hobi klien yang lain.
7) Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran.
8) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien bertepuk tangan.

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis melakukan evaluasi subjektif (menanyakan perasaan klien
setelah kegiatan TAK Orientasi Realita).
2)     Terapis melakukan evaluasi objektif (menanyakan hal-hal terkait
dengan topik TAK Orientasi Realita yang sudah dilakukan).
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk menceritakan kembali materi kegiatan
yang sudah dilakukan
c. Kontrak yang akan datang
Membuat kontrak dengan pasien tentang topik TAK, waktu TAK,
tempat TAK yang akan datang.
6.5.3. Hasil
Kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Kemampuan yang diharapkan
adalah mengenal orang, waktu dan tempat secara tepat.
6.5.4. Format Evaluasi Observer

Nama Klien
Unsur Yang Dinilai
Tn. G Tn. A Tn. S Tn. C Tn. B
Mampu menyebutkan nama lengkap/ nama
panggilan anggota lain dengan tepat
Mampu menyebutkan tempat/asal dengan tepat
Mampu menyebutkan waktu dengan tepat
Mampu menyebutkan hobi orang lain dengan
tepat
Mampu menceritakan kembali kegiatan TAK

VII. ATURAN MAIN


1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK) berlangsung.
5. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan
berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
7. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
8. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum selesai, maka
pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
kepada anggota.

VIII. PROGRAM ANTISIPASI


a. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat
pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah: mempersiapkan
klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria yang telah disepakati oleh
anggota kelompok lainnya.
b. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mentaati tata tertib
yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila
masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.
c. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan
kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan.

IX. ALAT BANTU


Spidol, Papan tulis, bolpoint, dan Steroform TAK orientasi realita

X. SETING TEMPAT
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Tempat tenang dan nyaman

B
C A C

F F

C
F F C D
C
Keterangan :
A : Leader
B : Co Leader
C : Klien
D : Observer
F : Fasilitator

XI. PENUTUP
Demikian proposal ini saya buat, atas perhatian, dukungan serta partisipasinya
dalam kegiatan ini saya ucapkan terima kasih.
PROPOSAL
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
ORIENTASI REALITA : MENGENAL ORANG,
WAKTU, DAN TEMPAT

Disusun oleh :
Gina Hanifah
89130110

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN VI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
BANDUNG
2014

Anda mungkin juga menyukai