ORIENTASI REALITA
Oleh :
Kelompok 8
Rosimayani 15350039
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia sebagai mahluk sosial yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang
lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial yang
dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan
orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernytaan diri. Secara
individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu berada dalam satu
keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan timbal balik, hal
ini bisa melalaui kelompok.
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan
dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan
terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota
kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian
masalahnya dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien selama berada dalam
kelompok. Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas
(reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di
sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus
terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitas
yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya.
1
BAB II
KONSEP TEORI
A. DEFINISI
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lain,saling bergantungan dan mempunyai norma yang sama (struart & laraia, 2001).
TAK Orientasi Realita berupaya dalam mengorientasikan keadaan nyata kepada klien baik
diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (waktu, tempat). Dimana Jenis TAK Orientasi
Realita yaitu :
Therapi aktivitas kelompok orientasi realita merupakan sebagian dari terapi aktifitas
kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan
dapat memacu klien agar dapat mengenal atau mengorientasi keadaan nyata baik tempat,
waktu dan orang.
B. MASALAH KEPERAWATAN
Therapi aktivitas kelompok orientasi realita ditujukan pada klien dengan masalah
keperawatan :
2
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang, tempat dan
waktu sesuai kenyataan
2. Tujuan Khusus
c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat
D. PERSIAPAN
Spidol
Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
Bola tenis
Tape recorder
Gambar-gambar berpasangan
Kaset lagu
Kalender
Jam dinding
3
Setting Posisi TAK Orientasi Realita
Keterangan :
L : Leader
Co : Wakil Leader
K : Klien
F : Fasilitator
O : Observer
3. Proses Seleksi
4
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat
ruangan
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan
E. KEGIATAN
1. Perkenalan
2. Kerja
3. Evaluasi
4. Terminasi/Penutup
F. KRITERIA EVALUASI
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan :
5
b. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya.
c. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain
d. 80% dari jumlah klien mampu bersepon terhadap klien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara
e. 80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang
diajukan
f. 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan
g. 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan
h. 50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang therapi aktifitas
kelompok yang dilakukan
Untuk TAK orientasi realitas orang : 70% dari jumlah klien mampu menyebutkan
nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain.
Untuk TAK orientasi realitas tempa : 70% dari jumlah klien mampu mengenal
tempat di rumah sakit.
Untuk TAK orientasi realitas waktu :70% dari jumlah klien mampu mengenal
waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
6
BAB 3
RENCANA PELAKSANAAN
A. Kriteria
Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK orientasi realita di ruangan Lab Universitas
Malahayati.
B. Peserta :
C. Masalah Keperawatan :
D. Persiapan :
1. Analisa Situasi :
a. Waktu pelaksaan :
Tempat : Ruang Jiwa Lab Malahayati
Hari/Tanggal : Senin, 31 Agustus 2015
Waktu : 08.00 09.00 WIB
7
Permainan (35 menit)
Penutup (5 menit)
2. Pengorganisasian kelompok :
3. Alat Bantu :
o Spidol
o Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
o Bola tenis
o Gambar-gambar berpasangan
o Tape recorder
o Kaset lagu
o Kalender
o Jam dinding
4. Proses Pelaksanaan :
1). Perkenalan
8
2). Permainan
a. Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas dan duduk
membentuk lingkaran
b. Leader memberikan lembaran kertas yang bergambar pasangan dari alat-yang
setiap hari digunakan : piring dengan sendok, sapu dengan tempat sampah, pensil
dengan buku, sepatu dengan kaus kaki, meja dengan kursi, dan membagikan pada
setiap peserta secara acak.
c. Selanjutnya peserta mencari pasangannya yang sesuai dengan gambar yang
dipegang. Selanjutnya berkenalan dan menanyakan identitas selengkapnya : nama,
alamat, hobby, yang disukai tentang dirinya, serta ketrampilan yang dimiliki.
d. Selanjutnya masing-masing peserta menerangkan pada kelompok identitas dirinya
dan pasangannya selengkap-lengkapnya.
e. Kemudian dilanjutkan sesuai SOP yang telah dibuat.
f. Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara .
4) .Terminasi
5) Antisipasi Masalah
9
Panggil nama klien
Tanya alasan klien meninggalkan permainan
Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien
bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali
lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih
Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti
oleh klien tersebut
Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran
pada permainan tersebut.
TAK orientasi realitas terdiri dari 3 sesi, yaitu sesi 1: pengenalan orang, sesi 2: pengenalan
tempat dan sesi 3: pengenalan waktu (Keliat dan Akemat, 2005). Selengkapnya
pelaksanaan TAK orientasi realitas, adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
2. Setting
3. Persiapan
10
2) Persiapan alat yang biasa digunakan antara lain :
Spidol
Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
Bola tenis
Tape recorder/ Handphone
Gambar-gambar berpasangan
Kaset lagu
Kalender
Jam dinding
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi :Menayakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
Terapis menjelaskan aturan main berikut
o Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
o Lama kegiatan 45 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien
11
b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan dan asal
c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan
nama yang dibagikan
d. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan,
searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan : nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi
e. Tarapis menjelaskan langkah-langkah berikutnya : tape recorder akan
dinyalakan, saat musik didengarkan bola tenis dipindahkan dari satu klien ke
klien yang lain. Saat musik dihentikan, klien yang memegang bola tenis
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi klienyang lain
(minimal nama panggilan)
f. Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik dihentikan, klien
yang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi klienyang lain
g. Ulangi langkah f sampai semua klien mendapat giliran
h. Terapis memberi pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien
lain bertepuk tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
terapis menanyakn perasaan klien setelah mengikuti TAK
terapis memberikan pujian atas keberhasila kelompok
b. Tindak lanjut
12
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi
realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama,
panggilan, asal dan hobi klien lain. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 1: TAK
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yag ikut TAk pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama,
panggilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda jika klien mampu dan tanda X
jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan pada catatan proses keperaeatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti
TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama, panggilan, asal dan hobi
klien lain.di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan.
13
Sesi 2: pengenalan tempat
Tujuan :
Setting
Alat
Metode
1. Diskusi kelompok
2. Orientasi lapangan
Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
14
b. Evaluasi/ validasi
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada
terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
1. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama ruangan;klien diberi
kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan
tepat.
3. Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu, dan meminta klien yang
memegang bola tenis untuk menyebutkan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang
sampai semua peserta mendapat giliran.
5. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan
yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK, dan
ruangan lainnya.
15
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat.
c. Kontrak yang akan datang
Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi
realita tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat di rumah sakit.
Sesi 2 : TAK
16
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal tempat-tempat di
ruang rawat dan nama rumah sakit. Beri tanda ( ) jika klien mampu dan tanda ( X
) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatn tiap klien. Contoh :klien mengikuti sesi 2, TAK orientasi Realita tempat. Klien
mampu menyebutkan nama ruangan dan letak kamar tidur yang lain belum mampu.
Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu Purwaningsih, S.Kep, & Ina Karlina, S.Kep.Ns. 2009. Asuhan Keperawatan
Jiwa Dilengkapi Terapi Modalitas dan Standart Operating Prosedure (SOP).
Yogjakarta : Nuha Medika Press
Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta :
EGC
18