OLEH:
NI NYOMAN SRI RAHAYU RITAWATI
NIM. 1202115003
I. MASALAH UTAMA
Gangguan alam perasaan: depresi.
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen
psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen
somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut
nadi sedikit menurun.
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi,
pembedahan, kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti
kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras.
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang
pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai
dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang
bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak
dapat dimengerti oleh orang lain.
Terjadinya depresi pada seseorang disebabkan oleh adanya persepsi negative
terhadap suatu masalah (seperti memandang dirinya tidak mampu melakukan apaapa, lingkungan yang tidak mendukung, dan pengalaman yang diterima adalah
sumber masalah) membuat mekanisme koping seseorang menjadi maladaptive
sehingga terjadi akumulasi stress yang berkepanjangan memicu terjainya depresi
dan kemungkinan besar dapat menciderai dirinya sendiri.
Respon adaptif
Responsive
Respon Maladaptive
Reaksi
Supresi
Reaksi
Depresi
1. Responsive adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan
perasaannya. Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia internal
dan eksternal.
2. Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang normal yang dialami
individu yang mengalami kehilangan misalnya bersedih, berfokus pada diri sendiri,
berhenti melakukan kegiatan sehari-hari. Reaksi kehilangan itu berlangsung tidak
lama.
3. Supresi merupakan tahap awal yang maladaptive, dimana individu menyangkal,
menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaannya terhadap lingkungan.
4. Reaksi berduka yang memanjang merupakan penyangkalan yang menetap dan
menetap tetapi tidak nampak reaksi emosional terhadap kehilangan. Reaksi berduka
memanjang ini dapat berlangsung beberapa tahun.
5. Depresi adalah gangguan alam perasaaan yang ditandai dengan respon emosional
yang berat dikenal melalui intensitas dan pengaruhnya terhadap fisik dan funsi
social sperti perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan.
Akibat
Koping maladaptif
Core problem
Penyebab
sikap
bermusuhan
(hostility),
mudah
tersinggung
2.
Koping maladaptif
a.
Data Subyektif
Menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.
b.
Data Objektif
Nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.
2.
TUJUAN KHUSUS
1. Klien dapat membina
hubungan
saling
percaya
TINDAKAN
1. Perkenalkan diri dengan klien
2. Lakukan
interaksi
dengan
pasien
sesering
mungkin
dengan
sikap
empati.
3. Dengarkan pemyataan pasien dengan
sikap sabar empati dan lebih banyak
memakai
bahasa
non
Misalnya:
memberikan
verbal.
sentuhan,
anggukan.
4. Perhatikan pembicaraan pasien serta
beri
respons
sesuai
dengan
keinginannya.
5. Bicara
dengan
nada
suara
yang
menggunakan koping
adaptif
perawat
2. Klien
memahami
apa
yang
dirasakan pasien.
2. Tanyakan kepada pasien cara yang
biasa dilakukan mengatasi perasaan
sedih/menyakitkan.
3. Diskusikan dengan pasien manfaat
dari koping yang biasa digunakan.
4. Bersama pasien mencari berbagai
alternatif koping.
5. Beri dorongan kepada pasien untuk
memilih koping yang paling tepat dan
dapat diterima.
6. Beri dorongan kepada pasien untuk
mencoba koping yang telah dipilih.
7.
masalah.
1. Pantau dengan seksama resiko bunuh
diri/melukai diri sendiri.
2. Jauhkan dan simpan alat-alat yang
dapat digunakan olch pasien untuk
mencederai
dirinya/orang
lain,
bahan
alat
yang
membahayakan pasien.
4. Awasi dan tempatkan pasien di ruang
yang
mudah
dipantau
oleh
peramat/petugas.
dapat 1. Bantu untuk memahami bahwa klien
4. Klien
meningkatkan
diri
harga
sumber-sumber
internal individu.
3. Bantu
sumber-sumber
mengidentifikasi
harapan
(misal:
5. Klien
menggunakan
ekstemal
dukungan sosial
terdekat,
individu
tim
(orang-orang
pelayanan
kesehatan,
masa
lalu,
aktivitas
dapat
menggunakan
obat
dan efek
samping
minum obat).
2. Bantu menggunakan obat dengan prinsip
5 benar (benar pasien, obat, dosis, cara,
waktu).
3. Anjurkan membicarakan efek dan efek
samping yang dirasakan.
4.Beri
reinforcement
positif
bila