Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DISUSUN OLEH :

Anda Alfarizi 22223112


Marizka Putri Wati Zega 22223060
Siti Hasanah 22223096
Ulan Ayu Saputri 22223104
Windy Wardiny 22223110

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2024
A. TOPIK:
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) mengontrol Resiko Perilaku Kekerasan
dengan cara tarik napas dalam dan Latihan Fisik pukul bantal

B. LATARBELAKANG:

Sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah


klien dengan masalah hubungan sosial Salah satu gangguan hubungan sosial
pada pasien gangguan jiwa adalah Risiko perilaku kekerasan merupakan salah
satu respon marah diekspresikan dengan melakukan ancaman, mencederai diri
sendiri maupun orang lain. Tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan dapat
terjadi perubahan pada fungsi kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial.
Pada aspek fisik tekanan darah meningkat, denyut nadi dan pernapasan
meningkat, mudah tersinggung, marah, amuk serta dapat mencederai diri
sendiri maupun orang lain merupakan salah satu masalah keperawatan yang
dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa RPK Mengungkapkan perasaan
kesal atau marah Keinginan untuk melukai diri sendiri,orang lain dan
lingkungan Klien suka membentak dan menyerang orang lain Data Objektif :
Mata melotot/ pandangan tajam Tangan mengepal dan Rahang mengatup
Wajah memerah Postur tubuh kaku Bicara kasar, ketus Amuk/agresif
Menyerang orang lain dan Melukai diri sendiri/ oranglain. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi resiko perilaku kekerasan dan mengontrol
emosi yang dialaminya. Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ
Ernaldi Bahar khususnya Ruang Merpati sebagian besar pasien menderita
RPK. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok
tentang RPK.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol emosi
dalam kelompok secara bertahap

2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal RPK.
b. Klien dapat melakukan tehnik napas dalam
c. Klien dapat pukul bantal bantal atau kasur
d. Klien dapat memintak dengan baik menolak dengan baik
mengungkapkan marah dengan baik
e. Klien dapat melakukan deeskalasi secara verbal maupun secara
tertulis
f. Klien dapat melakukan kegiatan sepiritual
g. Klien bisa patuh minum obat

D. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK (KLIEN)


1. Karakteristik klien
a. Klien yang mengalami RPK
b. Klien yang koopratif
2. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok
3. Antisipasi Masalah
1) Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan
perawat atau klien lain
2) Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3) Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien
yang telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin
didikuti oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini.

E. PENGORGANISASIAN
1. Pelaksanaan Klien
a. Hari/Tanggal : Senin, 13 November 2023
b. Waktu : 80.00 WIB s.d selesai
c. Alokasi waktu :
- Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
- Terapi kelompok (25 menit)
- Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang Merpati
e. Jumlah klien : 5 orang
2. Tim terapis
- Leader : Siti Hasanah
- Co leader : Marizka Putri Wati Zega
- Fasilitator : Ulan Ayu Saputri,Anda Alfarizi
- Observer : Windy Wardiny
3. Metode
a. Metode
1) Diskusi
2) Intervensi Tarik napas dalam
3) Intervensi Pukul Bantal
b. Media dan Alat
1) Whiteboard
2) Spidol
3) Pena
4) Handphone
5) Lagu/Music
6) Kertas Nama
c. Setting Tempat

K
O
K
L

C
K

K K F
Keterangan:

L= Leader F= Fasilitator

C= Co. Leader K= Klien

O= Observer
A. KRITERIA HASIL
1. Evaluasi struktur
a. Kondisi lingkungan tenang dan memungkinkan klien untuk
berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat klien duduk dikursi
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir
b. Leader mampu memimpin acara
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
a. Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
b. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
c. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
4. Proses Pelaksanaan
a. Persiapan
- Mengumpulkan klien
- Persiapan alat yang digunakan
b. Orientasi
1) Salam Perkenalan
2) Salam Terapeutik kepada pasien
3) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur
(beri papan nama)
4) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua
klien (beri papan nama)
5) Evaluasi validasi : Menanyakan perasaan pasien klien saat ini
c. Kontrak
a) Leader menjelakan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal Tanda,Penyebab,Akibat Resiko Perilaku Kekerasan
b) Leader menjelaskan aturan maen
c) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta
izin kepada leader
d) Lama kegiatan 45 menit
e) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

d. Tahap Kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal
Tanda Resiko Perilaku Kekerasan
2) Leader meminta klien menceritakan Penyebab Resiko Perilaku
Kekerasan, Hasilnya ditulis di whiteboard
3) Leader meminta klien menceritakan Akibat Resiko Perilaku
Kekerasan, Hasilnya ditulis di whiteboard
4) Leader meminta klien untuk mengulangi teknik nafas dalam.
5) Leader meminta klien untuk melakukan pukul bantal.
6) Beri pujian pada klien yang dilakukan dengan baik
7) Simpulkan Tanda,Penyebab,akibat Resiko Perilaku Kekerasan

e. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan setelah mengikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana Tindak lanjut
Leader meminta untuk melaporkan Tanda,Penyebab,akibat Resiko
Perilaku Kekerasan
3) Reward
4) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang : cara mengontrol Emosi
Menyepakati waktu dan tempat
B. EVALUAS DAN DOKUMENTASI
a. Formulir yang dievaluasi
Sesi I TAK Tarik Napas Dalam
Sesi II TAK Pukul Bantal
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : RESIKO PERILAKU KEKERASAN
SESI I : BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA (BHSP)

MENGIDENTIFIKASI PK, CARA FISIK II : Pukul bantal


atau kasur
TANGGAL/ JAM : 13 NOVEMBER 2023/08.00 WIB

Nama BHSP Tanda Penyebab Akibat Evaluasi Mempraktekkan


Px PK Pk PK cara cara Fisik II :
Pada fisik I Pukul bantal
Px atau kasur

Petunjuk:

a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal
Tanda,Penyebab,Akibat. Beri tanda √ jika klien mampu dan
berikan tanda X jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi
Resiko Perilaku Kekerasan yang timbul dan menyampaikan kepada
perawat.

Anda mungkin juga menyukai