Anda di halaman 1dari 17

Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

BAB II. LAPORAN KEGIATAN MAGANG

2.1 PROFIL PERUSAHAAN


CV. REKA CIPTA UTAMA adalah suatu Perusahaan yang bergerak di Jasa Konsultansi Bidang
Perencanaan & Pengawasan Bangunan, Jalan, Jembatan dan Pengairan. Adapun Profil singkat
Perusahaan ditempat Penulis Magang antara lain :
Nama Perusahaan : CV. REKA CIPTA UTAMA
Alamat Perusahaan : Jln. Soekarno Hatta, Kompleks Damai Langgeng Blok G No. 1
Pekanbaru – RIAU
Direktur : E d u a r d, S.T
No. Telepone : 0813 7155 5017
Alamat E-Mail : rcu.eduard@yahoo.com
Tahun Berdiri : 2007

2.2 PROGRAM UMUM : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Untuk lebih memahami
tentang K3 berikut ini kita akan membahas pengertian, maksud dan tujuan dari K3 tersebut.

2.2.1 PENGERTIAN K3
a. Pengertian secara Filosofis
K3 merupakan suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
terhadap hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

b. Pengertian secara Keilmuan

Dalam ilmu pengetahuan dan penerapannya, K3 adalah usaha mencegah kemungkinan


terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan dan pencemaran
lingkungan.

c. Pengertian secara OHSAS 18001:2007


(Occupational Health and Safety Assessment Series)

K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja dari tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung
dan tamu) di tempat kerja.

II.1
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

2.2.2 TUJUAN K3

K3 bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran
lingkungan dengan memelihara dan melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan
tenaga kerja sehingga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem efisiensi dan produktivitas kerja.

2.2.3 SASARAN K3
Adapun Sasaran dari K3 yaitu :
1. Menjamin keselamatan pekerja dan orang lain.
2. Menjamin keamanan peralatan yang digunakan.
3. Menjamin proses produksi yang aman dan lancar

2.2.4 STANDAR KESELAMATAN KERJA


Standar keselamatan kerja merupakan pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja
salah satunya adalah Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan. Adapun sarana untuk
Perlindungan badan yg meliputi seluruh badan disebut juga Alat Pelindung Diri (APD).
APD adalah Pertahanan terakhir bagi pekerja yang bertujuan untuk mengurangi Resiko
apabila terjadi kecelakaan kerja. APD merupakan perlengkapan wajib yang digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang
disekitarnya. APD meliputi seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.1
Alat Pelindung Diri (APD)

II.2
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

Pada Proyek Perencanaan oleh CV. REKA CIPTA UTAMA - Peningkatan Kapasitas Kantor SMK
Kehutanan Negeri Pekanbaru - dengan Kontraktor Pelaksana PT. GERBANG MAS
INDRATAMA, APD yang selalu dipakai oleh para pekerja seperti Helm Pengaman, Sarung
Tangan dan Sepatu Pelindung (lihat Gambar dibawah ini).

Gambar 2.2
Pekerja Memasang Dinding Bata

Gambar 2.3
Pekerja Mengaduk Campuran Semen

II.3
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

2.3 PROGRAM POKOK : KOMPETENSI KEAHLIAN


2.3.1 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adl perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk mengerjakan
suatu proyek. Biaya yang dimaksud di sini adalah segala hal yang bersangkutan dengan
pelaksanaan proyek, mulai dari harga material, upah dan biaya-biaya lain.
Tahap dan Proses dalam membuat RAB
a. Baca Gambar, Pelajari dan Pahami dulu dengan cermat dan teliti semua Gambar
Rencana (Bestek) yang ada, termasuk Detail gambarnya.
b. Buka Aplikasi Ms-Excel , File Excel baru, misalnya : RABRuangSMK.
Pada Sheet1 buat tabel kolom No., Uraian Pekerjaan, Satuan, Volume, Harga Satuan,
Jumlah Harga. Lalu buat Uraian Pekerjaan yang akan dilakukan dalam Pembangunan
Rumah tersebut (dengan lengkap), berdasarkan Gambar Rencana (Bestek). Kemudian
Rename Sheet1 tersebut menjadi RAB, agar penyajian File Excel-nya lebih informatif.
c. Hitung Volume semua item Uraian Pekerjaan. Bisa dengan 2 cara yaitu :
- Hitung Manual, buat Tabel Perhitungan Volume tersendiri beserta perhitungannya
seperti contoh dibawah ini :
TABEL PERHITUNGAN VOLUME
RUMUS HASIL
No GAMBAR VOLUME
PERHITUNGAN PERHITUNGAN

1 PEK. PERSIAPAN
1. Pembersihan lahan

L=PxL 129,47 m2

L = 10,7 x 12,10

2. Pek. Bouwplank
K = (2xL) + (2xP) 45,6 m
K = (2x10,7) + (2x12,1)

Gambar 2.4
Tabel Perhitungan Voume

- Dengan langsung menghitung Volume pada file Excel tersebut pada masing-masing
Range Pekerjaan pada kolom VOLUME (VOL.).

II.4
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

- Lalu masukkan Data hasil perhitungan di Kolom VOLUME (VOL.) pada Tabel RAB.
Dibawah ini Tabel RAB yang telah diisi Volume dan Satuannya.

d. Buat Daftar Harga Bahan dan Upah, caranya :


- Buka Sheet2, lalu Rename menjadi HargaBahanUpah.
- Pada Sheet HargaBahanUpah, buat Harga Bahan dan Upah dibuat sesuai dengan
Analisa Bahan dan Upah yang akan dibuat nantinya.

e. Buat Perhitungan Analisa Harga Satuan Bahan dan Upah, caranya :


- Buka Sheet3, lalu Rename menjadi AnalisaBahanUpah, untuk lebih jelas selanjutnya
LIHAT 2.3.2 ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN ...

f. Input Data dari Sheet Harga Analisa Bahan dan Upah (Rp.) ke sheet RAB, dengan cara
me Link-kannya.

g. Lakukan Perhitungan untuk Mendapatkan Jumlah Harga (Rp.) yaitu mengalikan data
kolom Volume (VOL.) dengan data kolom Harga Satuan (Rp.)

h. Buat Rekapitulasi Total Rencana Anggaran Biaya (RAB), caranya :


- Buka Sheet4 lalu Rename menjadi RekapitulasiRAB.
- Pada Sheet RekapitulasiRAB, buat saja Judul Uraian Pekerjaan (yang ada di RAB)
lalu input data Jumlah Sub Totalnya.
i. Selesai... Di Rekapitulasi RAB dijumlahkan Nilai Total Proyek tersebut.
Contoh hasil pembuatan RAB dengan Ms-Excel pada gambar berikut ini :

2.3.2 ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


Analisa Harga Satuan Pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan
konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan, upah kerja dan
peralatan dengan harga bahan bangunan, standar pengupahan pekerja dan harga sewa/beli
peralatan untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi.

II.5
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

Analisa Harga Satuan Pekerjaan ini dipengaruhi oleh Angka Koefisien yang menunjukkan nilai
satuan bahan/material, nilai satuan alat dan nilai satuan upah tenaga kerja.
Adapun cara pembuatannya antara lain :
- Buka Aplikasi Ms- Excel, buka File RABRuangSMK.
- Buka Sheet3, lalu Rename menjadi Analisa Bahan dan Upah.
- Pada Sheet Analisa Bahan dan Upah ini, buat Analisa Satuan Bahan dan Upah sesuai
dengan Uraian Pekerjaan yang ada.
- Input data Harga Satuan Bahan dan Harga Satuan Upah dari Sheet Harga Bahan dan
Upah pada Sheet Analisa Bahan dan Upah dengan cara me-Link-kannya.

2.3.3 TIME SCHEDULE (KURVA- S)


Time Schedule (Kurva-S) adalah Penggambaran kemajuan kerja dalam bentuk Kurva yang
disusun untuk menunjukkan hubungan antara bobot kerja persentase (%) penyelesaian
pekerjaan terhadap waktu. Dengan demikian pada Kurva-S dapat digambarkan kemajuan
volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek tersebut.
Dalam Kurva-S ada baris Persentase (%) Rencana dan ada Persentase (%) Aktual. Sejalan
dengan berjalannya waktu persentase-persentase Rencana dan Aktual bisa kita isi sesuai
Bobot kerja yang telah dicapai. Dengan membandingkan dua persentase tersebut maka akan
segera terlihat dengan jelas apakah proyek tersebut sesuai denga rencana, lambat atau lebih
cepat dari perencanaan awal.
Oleh karena kemampuannya yang dapat diandalkan dalam melihat penyimpangan-
penyimpangan pelaksanaan proyek, maka Kurva-S sering kali digunakan dalam pengendalian
suatu proyek.

Tahap dan Proses pembuatan Time Schedule (Kurva-S)


1. Buka Aplikasi Ms-Excel , Buat File Excel yang baru, atau bisa juga dengan membuka File
Excel RABRuangSMK, lalu buat Sheet baru yaitu Sheet5, kemudian rubah nama
Sheetnya menjadi TimeSchedule.

2. Copy Sheet RAB, lalu Paste ke Sheet TimeSchedule. Kemudian buat Kolom baru dengan
Judul Bobot (%), lalu hitung nilai bobot untuk semua Item pekerjaannya. Cara
menghitung bobotnya adalah :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎
𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭 % = x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖

II.6
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

3. Lalu setelah Persentase Bobot per item sudah didapatkan, kemudian di Jumlahkan
seluruhnya sampai total Bobotnya didapatkan 100%, itu menandakan perhitungan
bobotnya sudah benar.
4. Tambahkan Kolom utk waktu perminggu pada Tabel, sesuaikan dengan waktu rencana.
Buat Minggu I sd Minggu terakhir beserta tanggalnya.
5. Buat pembagian bobotnya, misalnya nilai bobot pekerjaan pemasangan batu bata
sekitar 1,00%, waktu untuk menyelesaikannya diperkirakan selama 2 minggu, maka
perminggu bobot yang bisa diselesaikan 0,50%.
6. Jumlahkan secara kebawah Semua bobot perminggu, maka didapatkanlah Nilai
Persentase Bobot Rencana, setelah itu pada baris dibawahnya dijumlahkan pula untuk
mendapatkan Akumulasi Persentase Bobot Rencana per minggunya.
7. Sorot semua Akumulasi Persentase Bobot Rencana secara horizontal kekanan, lalu pilih
di Monitor Fitur Insert klik Line lalu klik pula 2-Dline, disana terlihat Pilihan-pilihan untuk
Kurva-S yang ingin kita tampilkan, lalu kita klik untuk menentukan pilihannya.
8. Maka di Monitor bisa di lihat Grafik Kurva-S dari Perhitungan yang telah kita buat.
Lakukan pengeditan untuk menyesuaikan lebar dan panjang grafiknya.
9. Selesai... Lakukan hal yang sama (No. 6 sd 8) untuk Akumulasi Aktual Pekerjaan.

II.7
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

2.3.4 GAMBAR PERENCANAAN (SHOP DRAWING)


a. Gambar Denah
Gambar Denah adalah Tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi
1 m dari ketinggian 0,00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan dihilangkan.
Fungsi Gambar Denah antara lain untuk menunjukkan :
- Fungsi Ruang.
- Susunan Ruang.
- Dimensi Ruang.
- Letak Pintu – Jendela dan bukaan.
- Isi Ruang.
- Fungsi Utilitas Ruang (air, listrik, ACC, dll) pada denah-denah tertentu.

b. Gambar Tampak
Gambar Tampak adalah Wujud bangunan secara dua dimensi yang terlihat dari luar
bangunan. Fungsi Gambar Tampak antara lain untuk menunjukkan :
- Dimensi Bangunan.
- Proporsi.
- Gaya Arsitektur.
- Warna & Material.
- Estetika.

c. Gambar Potongan
Gambar Potongan adalah Gambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal pada sisi
yang ditentukan (tertera pada Denah) dan memperlihatkan isi atau bagian dalam
bangunan tersebut. Fungsi Gambar Potongan untuk menunjukkan :
- Struktur Bangunan.
- Dimensi Tinggi Ruang.

d. Gambar Detail
Gambar Detail adalah Suatu Gambar yang lebih tertuju pada Kualitas dan suasana
dimana Konstrukstetika dapat ditunjukkan secara serasi dan unik.

II.8
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

2.4 PROGRAM PENUNJANG : KUNJUNGAN INDUSTRI


Pada Kunjungan Industri yang telah penulis lakukan, Pembangunan Proyek sudah mencapai
Struktur Lantai II (Struktur atas), sehingga penulis memfokuskan pemahaman pada
pekerjaan-pekerjaan yang pada saat itu sedang on Progress dilapangan seperti :

2.4.1 PEMASANGAN DINDING BATU BATA


Pemasangan Dinding Batu Bata adalah Pemasangan Bahan dari Batu Bata yang disusun
sedemikian rupa dengan menggunakan adukan sebagai perekat sehingga membentuk
konstruksi bangunan tertentu.
Urutan Kerja Pemasangan Dinding Batu Bata sebagai berikut :
1. Persiapkan Alat-alat Kerja dan Bahannya.
Alat-alatnya : Waterpass, Benang, Unting-unting, Siku Rangka, Meteran, Profil,
Sendok Spesi, Pensil, Pemotong Bata, Palu, Bak Spesi, Ember,
Sekop, Cangkul.
Bahannya : Batu bata, Besi Angkur Ø10 – 12, Semen, Pasir, Air.
2. Pelajari Gambar Rencana area Pemasangan Dinding Batu Bata.
3. Membuat adukkan dengan komposisi 1 : 4 (1 semen : 4 pasir) yang diaduk
bersamaan dengan ½ air (jika pasir dalam kondisi jenuh kering permukaan).
4. Hasil adukkan letakan dalam Kotak Spesi.
5. Mempersiapkan alat kerja dan batu bata yang diperlukan. Sebaiknya batu bata
direndam terlebih dahulu agar tidak terlalu kering dan tidak menyerap air spesi
sehingga diperoleh kekuatan lekat yang baik.
6. Menentukan ukuran pekerjaan dengan memasang profil broti dari kasau 5/7 diluar
kedua ujung pasangan sejauh 50 cm dan tegakkan profil dengan menggunakan
unting-unting.
7. Pemasangan Dinding Batu Bata bisa dimulai. Agar diperoleh hasil pasangan bata
yang baik, diusahakan batu bata dipasangkan dengan cukup hanya sekali mengambil
dan meletakkan pada adukkan/spesi. Cara meletakkan batu bata didorong mendatar
seperti “pesawat terbang mendarat”.
8. Mengukur ketinggian lapis pertama pasangan dinding batu bata dengan pedoman
elevasi sloof atau lantai dibawahnya dengan selang plastik berisi air atau waterpass.
9. Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi dikedua profil.
10. Memasang lapisan batu bata dengan mengontrol kelurusan ke arah horisontal dan
ketegakan ke arah vertikal pada setiap lapisannya.

II.9
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

11. Memindahkan benang ke tanda elevasi lapis kedua (setelah lapis pertama selesai),
lalu melakukan pemasangan selanjutnya.
12. Mengulangi langkah-langkah urutan kerja pemasangan batu bata seperti diatas
sampai pekerjaan selesai.
Pada Proyek Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru ini,
Pemasangan Dinding Batu Bata (½ batu) pada Bangunan Lantai II baru mencapai
ketinggian antara 1 m – 1,5 m dari permukaan Lantai II.

Gambar 2.3
Pasangan Dinding Batu Bata

II.10
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

Gambar 2.3
Pasangan Dinding Batu Bata

2.4.2 PEKERJAAN KOLOM BETON (UTAMA DAN PRAKTIS)


Kolom Beton adalah Batang Tekan Vertikal dari Rangka Struktur Beton yang memikul beban
dari balok.
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu
bangunan, sehingga keruntuhan suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya lantai yang bersangkutan dan juga runtuh totalnya seluruh
struktur.

Urutan Kerja Pekerjaan Kolom Beton sebagai berikut :


1. Mempersiapkan Alat-alat Kerja (hampir sama dengan Pekerjaan Batu Bata) dan
Bahan-bahannya seperti Papan/Broti Bekisting, Besi Beton, Kawat Ikat, Pasir, Kerikil
dan Air.
2. Melakukan perakitan besi Stek (terusan dari Besi Pondasi) dengan Besi Tulangan
Kolom yang sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
3. Setelah Besi Tulangan dan Besi Beugel diikat dgn Kawat ikat, maka langkah
selanjutnya adalah memasang Bekisting Kolom. Saat pemasangan Bekisting jangan
lupa dipasang juga Beton Decking (Tahu Beton) untuk penyangga tulangan besi.
Tujuan Beton Decking ini adalah untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak
berubah selama proses pengecoran.

II.11
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

4. Untuk mendapatkan Bekisting kolom yang tegak lurus, maka dibantu memakai
unting-unting, setelah itu dipasang Skor-skor untuk menjaga vertikaliti dari kolom
tersebut.
5. Setelah melalui pemeriksaan dan Komponen Bekisting diperkirakan sudah terpasang
kuat dan rapat, maka pekerjaan selanjutnya adalah Pengecoran Kolom Beton sesuai
dengan Karakteristik Beton yang diinginkan.

Gambar 2.3
Bekisting Kolom Lantai II

Gambar 2.3
Kolom Beton Lantai II

II.12
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

Gambar 2.3
Kolom Beton Utama & Kolom Praktis

2.4.3 PEKERJAAN BALOK BETON


Balok Beton adalah Bagian dari Struktur dari Beton yang berfungsi sebagai penyalur momen
menuju Struktur Kolom Beton.
Balok dikenal sebagai elemen lentur, yaitu elemen struktur yang dominan memikul Gaya
Dalam berupa Momen Lentur dan Gaya Geser.

Urutan Kerja Pekerjaan Balok Beton sebagai berikut :


1. Mempersiapkan Alat-alat Kerja (hampir sama dengan Pekerjaan Kolom Beton) dan
Bahan-bahannya seperti Papan/Broti Bekisting, Besi Beton, Kawat Ikat, Pasir, Kerikil
dan Air.
2. Melakukan perakitan besi Balok dengan Besi Tulangan Kolom yang sesuai dengan
desain yang telah ditentukan.
3. Setelah Besi Tulangan dan Besi Beugel diikat dgn Kawat ikat, maka langkah
selanjutnya adalah memasang Bekisting Balok. Saat pemasangan Bekisting jangan
lupa dipasang juga Beton Decking (Tahu Beton) untuk penyangga tulangan besi.
Tujuan Beton Decking ini adalah untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak
berubah selama proses pengecoran.

II.13
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

4. Untuk mendapatkan Bekisting Balok yang dimensinya sesuai perencanaan, maka


penguncian balok tersebut dibantu memakai Tie Rod.
Tie Rod bisa dibeli jadi atu dibuat sendiri yaitu memakai besi Ø 10 mm.
5. Memasang Pipa Support/Kayu Bulat dibawah Bekisting untuk menjaga horizontal
Balok terhadap Kolom. Untuk mendapatkan Balok Struktur yang bagus, bekisting
tidak boleh miring ataupun goyang saat pengecoran. Oleh karena itu pemasangan
Pipa Support/Kayu Bulat dinilai sangat penting.
6. Setelah melalui pemeriksaan dan Komponen Bekisting diperkirakan sudah terpasang
kuat dan rapat, maka pekerjaan selanjutnya adalah Pengecoran Balok Beton sesuai
dengan Karakteristik Beton yang diinginkan.

Gambar 2.3
Bekisting Balok Beton Lantai II

II.14
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

Gambar 2.3
Gambar
Balok beton 2.3 I
Lantai
Balok beton Lantai I

2.5 UJI KOMPETENSI

II.15
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

Uji Kompetensi pada Kegiatan Magang ini maksudnya adalah Suatu Kegiatan Ujian untuk
mengukur Kemampuan/Kompetensi dari peserta tentang materi-materi yang telah
didapatkan selama penulis melakukan kegiatan Magang.
Materinya bisa tentang pemahaman perhitungan RAB, Time Schedule (Kurva-S), Membaca
Gambar, bahkan tentang Kondisi Pekerjaan Fisik dilapangan.

Gambar 2.3
Pelaksanaan Uji Kompetensi

II.16
Peningkatan Kapasitas Kantor SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru

II.17

Anda mungkin juga menyukai