Anda di halaman 1dari 1

Tindakan pencegahan apabila sudah terjadi luka yang kemungkinan berpotensi menimbulkan tetanus

adalah dengan melakukan perawatan luka dengan baik dan benar dengan cara toilet luka, yaitu sebagai
berikut :

Langkah pertama adalah pembiusan : apabila luka kecil maka cukup dengan pembiusan lokal dan apabila
luka besar maka perlu dilakukan pembiusan umum. Hal ini biasanya dilakukan oleh dokter atau tenaga
medis yang profesional. Pembiusan dimaksudkan agar ketika dalam tindakan toilet luka selanjutnya
penderita tidak mengalami rasa sakit yang hebat sehingga dapat memberikan rasa nyaman pada pasien
dan pada tenaga medis yang melakukan tindakan toilet luka.

Langkah kedua adalah pembersihan : tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan luka
sehingga bisa menghilangkan atau meminimalisir debu, bakteri dan kuman yang menempel.
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan air steril atau anti septik. Bisanya dokter atau tenaga
medis akan menggunakan anti septik sperti chlorhexidine atau H202 dengan kandungan oksigen (02)
dengan tujuan agar kuman bakteri tetanus bisa mati. Bisa juga menggunakan obat desinfeksi seperti
yodium 3 % dan alkohol 70 %, providon yodium 10 %.

Langkah ketiga dalam toilet training adalah debri demand adalah tindakan membuang jaringan yang
rusak dan kotor dan jaringan yang sudah mati sehingga mencapai jaringan kulit yang sehat.

Langkah ke empat adalah rekonstruksi jaringan, yaitu tindakan rekonstruksi atau mengembalikan kembali
jaringan yang ada dan mengembalikan ke dalam keadaan semula.

Langkah kelima adalah menjahit luka lapis demi lapis : apabila luka kotor maka sebaiknya diberi drainase
atau saluran berupa tabung kecil untuk keluarnya nanah, sebab bila luka kotor dan ada nanah yang
terkumpul akan dapat keluar melalui saluran tersebut dalam 2-3 hari.

Anda mungkin juga menyukai