Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok:

PERENCANAAN STRATEGIS

( KERANGKA ANALISIS STRATEGIES )

OLEH :

KELOMPOK 6

ULI SULISTIAWATI J1A116276

YULYA LASMITA J1A116302

RAHMA WATI J1A116283

RISKI INDAH SARI J1A116

FERIAN ARYA MADI J1A116212

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

JURUSAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah PERENCANAAN
STRATEGIS, yang mana dengan tugas ini kami sebagai mahasiswa dapat
mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan oleh dosen .
Makalah yang berjudul tentang ‘’ KERANGKA ANALISIS STRATEGIS
“. Mengenai penjelasan lebih lanjut kami memaparkannya dalam bagian
pembahasan makalah ini. Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka
kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan
kritik yang membangun dengan terbuka kami terima untuk meningkatkan kualitas
makalah ini.

Kendari, 31 oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting
dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan
pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan
mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian
yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak
tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri
ataupun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak perencanaan yang
gagal gara-gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang
relevan dengan kondisi sosial budaya masyarakat. Perkembangan baru saat ini
diwarnai oleh globalisasi dan terutama berupa perubahan yang cepat dan sering
tak terduga dan makin kuatnya peranan sektor pendidikan dalam pembangunan.
Hal ini mendorong kita untuk sekali lagi memikirkan ulang keefektifan
pendekatan perencanaan pendidikan yang kita anut sekarang. Salah satu yang
mungkin dapat kita lirik adalah pendekatan perencanaan stratejik, yang telah
banyak dipakai di negara-negara lain beberapa tahun terakhir ini. Seperti diketahui
bahwa pengetahuan perencanaan stratejik berasal dari bidang militer yang
kemudian dikembangkan di bidang manajemen perusahaan dan kemudian coba
diterapkan dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan hal itu, maka tulisan ini
diawali dengan kajian pengetahuan "teoritis" perencanaan stratejik.
Dalam Perencanaan Strategi, kegiatan disusun berdasarkan prioritas dan
dibandingkan dengan sumberdaya yang tersedia untuk pelaksanaannya. Jika
organisasi tidak mempunyai sumberdaya untuk melaksanakannya paling sedikit
70 % dari rencana strategisnya, biasanya dikatakan organisasi hanya
mengembangkan daftar tentang cita- cita kegiatan bukannya daftar yang bisa
mengarahkan organisasi untuk melakukan kegiatan di masa mendatang.
Efek yang logis setelah proses Perencanaan Strategi ini adalah organisasi
mendapatkan suatu metodologi untuk menentukan kemampuan sumber dayanya
untuk melaksanakan Rencana Strategisnya. Setelah menyelesaikan proses
Perencanaan Strategi, organisasi (sekolah) akan mengembangkan sarana atau alat
yang tidak hanya untuk mengecek kebenaran tetapi juga merupakan dasar untuk
pengembangan Rencana Operasi Tahunan, menentukan sasaran penggalangan
dana dan prioritas untuk tahun mendatang, serta juga menawarkan cara mengukur
kesuksesan organisasi. Dalam beberapa kasus, sekali sebuah organisasi (sekolah)
menyelesaikan proses Perencanaan Strategi, maka organisasi ini akan
membutuhkan penyesuaian atas cita-citanya untuk lebih merefleksikan apa saja
yang sebenarnya dapat dicapainya. Dalam hal ini termasuk kegiatan peninjauan
kembali dan perbaikan Rencana Strategi, memprioritas ulang kegiatan dan
menghilangkan beberapa kegiatan yang diusulkan atau juga menundanya setahun
atau dua tahun kemudian. Yang paling penting buat organisasi ialah kesadaran
akan kebutuhan, kemampuan dan sumberdayanya sehingga dapat membuat
keputusan yang benar berdasarkan informasi yang tepat tentang arah terbaik untuk
kegiatan mendatang.
B. Rumusan Masalah
1. apa pengertian perencanaan strategis ?
2. pengertian kerangka analisis strategis ?
3. bagaiman proses perencanaan strategis ?
4. bagaimana konsep strategis ?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian perencanaan strategis
2. untuk mengetahui pengertian kerangka analisis strategis
3. mengetahui bagaiman proses perencanaan strategis
4. mengetahui bagaimana konsep strategis
D. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan strategis
2. 2.Untuk mengetahui pengertian kerangka analisis strategis
3. untuk mengetahui bagaiman proses perencanaan strategis
4. untuk mengetahui bagaimana konsep strategis
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Strategis


Perencanaan adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah
(tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal
dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan
tertentu.
Dalam pengertian ini, termuat hal-hal yang merupakan prinsip perencanaan,
yakni :
1. apa yang akan dilakukan, yang merupakan jabaran dari visi dan misi
2. bagaimana mencapai hal tersebut
3. siapa yang akan melakukan
4. lokasi aktivitas
5. kapan akan dilakukan, berapa lama
6. sumber daya yang dibutuhkan.

Bersesuaian dengan pendapat di atas, Tjokroamidjojo (1992, 12)


mendefinisikan perencanaan sebagai suatu cara bagaimana mencapai tujuan
sebaik-baiknya (maximum output) dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih
efisien dan efektif. Selanjutnya dikatakan bahwa perencanaan merupakan
penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana,
bilamana dan oleh siapa. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa perencanaan adalah suatu cara atau langkah tentang apa yang akan
dilakukan dan dilaksanakan oleh seseorang atau suatu organisasi tentang apa yang
akan dilakukan dan dicapai pada masa yang akan datang.

Sedangankan strategi adalah suatu cara yang dilakukan oleh seseorang atau
suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan
menggunakan sumber daya yang dimiliki. Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu
organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan
untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya
manusia) untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Perencanaan strategis
saat ini meliputi sejumlah pendekatan (yaitu: paket-paket konsep, prosedur, dan
alat/metode) yang mempunyai ragam penerapannya dan keuntungannya untuk
situasi yang berbeda.

Proses atau langkah perencanaan Strategis Berdasar bahan-bahan dari literatur,


dikaji sifat-sifat perencanaan strategis perusahaan dan kemungkinannya untuk
diterapkan dalam perencanaan publik. Secara singkat, kajian ini menghasilkan
temuan bahwa perencanaan strategis perusahaan mempunyai sifat-sifat:

1) berorientasi lebih menuju ke tindakan, hasil, dan implementasi;


2) mempromosikan partisipasi yang lebih luas dan beragam dalam proses
perencanaannya;
3) lebih menekankan pada pemahaman masyarakat terhadap konteks
lingkungannya, mengidentifikasi peluang dan ancaman terhadap masyarakat
melalui kajian lingkungan;
4) mengandung perilaku kompetitif (bersaing) di pihak masyarakat;
5) menekankan kajian kekuatan dan kelemahan masyarakat dalam konteks
peluang dan ancaman Selain itu sebelum suatu organisasi membuat
perencanaan strategis, maka organisasi tersebut harus memiliki :
a. Paling sedikit punya satu sponsor yaitu stakeholder yang mempunyai
posisi atau wewenang untuk melegitimasi proses perencanaan tersebut.
b. Paling sedikit satu pembela (pendukung kuat) untuk mendorong proses
agar berjalan terus.
c. Sebuah tim perencanaan strategis.
d. Kesadaran bahwa proses mungkin akan mendapat hambatan atau
keterlambatan.
e. Sikap yang fleksibel (luwes) tentang "seperti apakah" suatu rencana
strategis itu.
f. Kemampuan untuk menggalang informasi dan orang-orang pada waktu-
waktu tertentu untuk berpartisipasi dalam dikusi dan pengambilan
keputusn penting.
g. Keinginan untuk membangun/menyusun dan mempertimbangkan
perbedaanperbedaan kriteria evaluasi (meskipun sangat berbeda). Dari
beberapa sifat-sifat rencana strategis tersebut perencanaan strategis
berkaitan dengan perumusan arah pengembangan organisasi ke masa
depan, untuk mencapai sasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek.

Menurut Boseman dan Phatak (1989), proses manajemen atau perencanaan


stratejik mencakup tujuh bagian yang saling berkaitan, sebagai berikut:

a) Penilaian terhadap organisasi, dalam hal kekuatan, kelemahan, peluang


dan tantangan (strengths, weakness, opportunities, and threats atau
disingkat sebagai SWOT).
b) Perumusan misi organisasi.
c) Perumusan falsafah dan kebijakan organisasi.
d) Penetapan sasaran-sasaran stratejik.
e) Penetapan strategi organisasi.
f) Implementasi strateji organisasi.
g) Pengendalian (control) strateji organisasi.

Perencanaan stratejis, yang pada mulanya dikembangkan dalam organisasi


yang mencari laba (profit organization), tetapi sebenarnya dapat juga diterapkan
ke organisasi nirlaba dan pemerintahan (Bryson, 1988: hal. 5). Bryson
mengingatkan bahwa meskipun perencanaan stratejik dapat diterapkan dimanapun
tetapi tidak semua pendekatan (dalam perencanaan stratejik) mempunyai
kelebihan yang sama karena kondisi tertentu akan memerlukan pendekatan
tertentu pula. Bryson (1988), mengusulkan suatu proses perencanaan stratejik
untuk organisasi nirlaba dan pemerintahan, yang mencakup delapan langkah
sebagai berikut.

1. Memulai dan bersepakat dalam hal proses perencanaan stratejik;


2. Mengenali mandat yang diberikan ke organisasi;
3. Menetapkan misi dan nilai-nilai yang dipegang oleh organisasi;
4. Menilai kondisi lingkungan eksternal, dalam hal: peluang dan tantangan;
5. Menilai kondisi lingkungan internal, dalam hal: kekuatan dan kelemahan;
6. Menemu-kenali isu-isu stratejik yang dihadapi oleh organisasi;
7. Merumuskan strateji-strateji untuk mengelola isu-isu;
8. Merumuskan dan memantapkan visi organisasi ke masa depan.

Strategi perencanaan adalah mekanisme yang memperjelas tujuan organisasi


dan prioritas dalam pencapaian tujuan. Perencanaan yang baik memberi
kesempatan kepada pimpinan menentukan bagaimana sumberdaya yang terbatas
itu digunakan untuk investasi. Pada umumnya perencanaan startegis terbatas pada
analisa organisasi dan kekuatan serta kelemahan untuk perencanaan jangka
menengah. Sebagai hasil analisa ini, pimpinan mampu menentukan misi dan
tujuan organisasi serta tindakan yang memadai untuk pencapaiannya. Karena
masih ada di tataran konsepsi, dengan demikian Rencana Strategis mempunyai
kelemahan mendasar. Konsep ini tidak mempertimbangkan ketersediaan
sumberdaya organisasi untuk pelaksanaannya atau kemampuan untuk
memperoleh akses ke sumberdaya yang baru. Perencanaan Strategi oleh
karenanya harus dilaksanakan secara terpadu, yang mana nantinya akan
memampukan organisasi untuk mengubah kegiatan-kegiatan yang disebutkan
dalam Rencana Strategis menjadi langkah-langkah yang terukur dapat
direalisasikan.
B. Kerangka Analisis Strategis
Fomulasi Strategis atau disebut juga dengan Perencanaan Strategis
merupakan proses penyusunan perencanaan jangka panjang. Karena itu prosesnya
lebih banyak proses analitis. Tujuannya adalah untuk menyusun strategi sehingga
sesuai dengan misi, sasaran serta kebijakan perusashaan.
1. Kerangka Perumusan Strategi
Menurut David (2010) Teknik-teknik perumusan strategi dapat diintegrasikan
ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap, yaitu:
1) Tahap 1 dari kerangka perumusan terdiri dari matriks evaluasi faktor
eksternal (external factor evaluation), matriks evaluasi faktor internal
(internal factor evaluation), dan matiks profil kompetitif (competitive
profile matrix). Tahap ini disebut tahap input(input stage), berisi informasi
input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi.
2) Tahap 2, yaitu tahap pencocokan(matching stage), berfokus pada
penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan
faktor-faktor eksternal dan internal utama. Teknik tahap ini meliputi
kekuatan kelemahan peluang ancaman (strengths weakness opportunities
threats swot) matriks posisi strategis dan evaluasi tindakan (strategic
position and action evaluation space), matriks boston consulting group
(bcg), matriks internal-eksternal (internal eksternal ie), dan matriks strategi
besar(grand strategy matrix).
3) Tahap 3, yaitu tahap keputusan (decision stage), melibatkan satu teknik
saja, matriks perencanaan strategis kuantitatif (quantitative strategic
planning matrix). Mengevaluasi strategi-strategi alternatif yang
diindentifikasi dalam tahap 2 quantitative strategic planning matrix
menunjukan daya tarik relatif berbagai strategi alternatif dan dengan
demikian, memberikan objektif bagi pemilihan strategi alternatif.
2. Kerangka Kerja Analisis Strategi
Strategi diibaratkan seperti antar muka (interface) di antara perusahaan dan
lingkungan industrinya. Perusahaan terdiri dari tiga unsur pokok :
1) Sasaran dan nilai yang menentukan strategi yang perlu dicapai dan kendala
pada sarana pencapaian sasaran itu,
2) Sumber daya dan kemampuan yang dapat dijangkau oleh perusahaan,
3) Struktur organisasi, sistem manajemen, dan gaya kepemimpinan yang
digunakan untuk menerapkan strategi.

C. Proses perencanaan strategis.


Langkah untuk proses perencanaan strategis:
1. Perumusan sasaran.
Langkah perumusan sasaran ini sangat penting bahkan merupakan
langkah yang terpenting dalam proses perencanaan strategis. Sasaran yang
dipilih akan melibatkan sebagian besar sumber daya yang dimiliki organisasi
dan akan menentukan banyak kegiatan untuk jangka waktu yang panjang.
Jadi, perumusan sasaran adalah tanggungjawab kunci bagi para pemimpin
organisasi puncak.
1) pengenalan pada tujuan dan strategi yang ada saat ini. Langkah kedua ini
berarti sebagai pemimpin organisasi harus berusaha memberikan
pengenalan atau penyesuaian tujuan dan strategi yang sudah ada. Jika
sudah ada tujuan dan strategi, tinggal disesuaikan dengan langkah pertama
tadi. Artinya rumusan sasaran tadi itu yang harus dikenalkan pada tujuan
dan strategi organisasi.
2) analisis lingkungan. Tujuan analisis lingkungan adalah untuk menentukan
cara bagaimana perubahan dalam ekonomi, teknologi, sosial, budaya,
politik, dan hukum suatu organisasi dapat secara tidak langsung
mempengaruhi organisasi.
3) analisis sumber daya. Setelah melakukan analisis lingkungan, maka perlu
dilakukan analisis sumber daya. Hal ini dilakukan untuk mengetahi
seberapa besar sumber daya organisasi yang dimiliki. Sumber daya itu
selain sumber daya manusia, juga sumber daya keuangan (sumber dana)
juga sumber daya lainnya yang berpengaruh pada organisasi.
4) mengenali kesempatan dan ancaman strategis. Kesempatan dan ancaman
dapat timbul dari banyak faktor. Bahkan lingkungan yang sama dalam
organisasi merupakan ancaman bagi suatu organisasi dapat menjadi
kesempatan bagi orang lain. Karena itu, mengenali kesempatan dan
ancaman strategis merupakan keharusan dalam penyusunan perencanaan
strategis.
5) menetukan sejauh mana perubahan strategi dibutuhkan. Langkah ini
adalah langkah untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan kondisi
lingkungan atau situasi organisasi berubah saat melakukan kegiatan. Ini
untuk mencegah terjadi kekacauan dalam organisasi dan dapat menjadi
alternative untuk mencapai tujuan organisasi.

D. Konsep Strategis
Strategi merupakan suatu kegiatan komprehensif yang menentukan petunjuk
dan pengarahan yang kritis terhadap pengalokasian sumber daya untuk mencapai
sasaran jangka panjang organisasi. Dalam prakteknya pilihan strategi merupakan
sesuatu yang kompleks dan tugas yang berisiko. Beberapa strategi organisasi
diharapkan dapat menghadapi lingkungan yang kompetitif. Disini manajer
merencanakan buaran kekuatan dan kelemahan organisasi dengan kesempatan dan
ancaman di lingkungnya.Strategi dirumuskan dalam dua perspektif berbeda, yang
pertama strategi adalah program yang luas untuk mendefinisikan dan mencapai
tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Pengertian ini lebih mengarahkan
pada peranan aktif organisasi untuk melaksanakan program sebagai strategi
organisasi menghadapi perubahan lingkungan. Strategi ini dikenal sebagai
perencanaan strategi.
Perspektif kedua strategi adalah pola tanggapan organisasi yang dilakukan
terhadap lingkungan sepanjang waktu. Pengertian ini lebih mengarahkan
organisasi untuk bersikap pasif, yang artinya para manajer akan menganggapi dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan hanya jika mereka merasa perlu untuk
melakukannya. Strategi ini dikenal sebagai strategi adaptif. Pembahasan pada
materi ini akan lebih di tekankan pada peranan aktif manajer yang dikenal
seebagai perencanaan strategis yang fokusnya luas dan berjangka panjang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi
jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana -
rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif.
Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan
keberhasilan organisasi atau perusahaan ada 3 ( tiga ) alasan yang menunjukkan
pentingnya Perencanaan Strategis adalah Perencanaan strategic memberikan
kerangka dasar dalam mana semua bentuk -bentuk perencanaan lainnya yang
harus di ambil dan Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan
mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya serta Pemahaman
terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk
perencaaan lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Terry, George R. 2014. Prinsip-Prinsip Manajemen. Terjemahan. Jakarta: PT.

Bumi Aksara

Nilasari Senja. 2014. Manajemen Strategi itu Gampang. Jakarta: Dunia Cerdas

Solihin Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai