Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU

DIWASPADAI (HIGH-ALERT) TERMASUK ELEKTROLIT


KONSENTRAT
RS PERMATA HATI

RUMAH SAKIT PERMATA HATI


Jalan raya Way Jepara, Plangkawati II Telp. (0725) 640123
WAY JEPARA – LAMPUNG
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... i

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR ................................................................. 1

BAB I DEFINISI ............................................................................................... 3

BAB II RUANG LINGKUP .............................................................................. 4

BAB III TATA LAKSANA ............................................................................... 5

A. Peresepan ............................................................................................... 5
B. Penyimpanan dan Pelabelan Obat ........................................................... 6
C. Penyiapan Obat High Alert ..................................................................... 8
D. Pemberian Obat ...................................................................................... 9
E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan ............................................................. 11
F. Daftar Obat High Alert, Elektrolit Pekat dan LASA ............................... 12

BAB IV DOKUMENTASI ................................................................................ 15

i
RUMAH SAKIT PERMATA HATI
Jalan raya Way Jepara, Plangkawati II Telp. (0725) 640123
WAY JEPARA – LAMPUNG

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA HATI


NOMOR: 055/SK/Dir/RSPH/VII/2018

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG


PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT) TERMASUK ELEKTROLIT
KONSENTRAT
DI RUMAH SAKIT PERMATA HATI

DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA HATI

Menimbang : a. Bahwa keamanan dan keselamatan pasien menjadi tanggung


jawab rumah sakit termasuk didalamnya meningkatkan
keamanan penggunaan obat yang perlu diwaspadai;
b. Bahwa kesalahan dalam penggunaan obat High-Alert dapat
membahayakan keselamatan pasien;
c. Bahwa untuk peningkatan keamanan tersebut dibutuhkan
adanya suatu panduan;
d. Bahwa sehubungan dengan butir a, b dan c tersebut di atas di
pandang perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor. 36 Tahun


2009, tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor. 44 Tahun
2009, tentang Rumah Sakit;
3. Undang – Undang Nomor. 29 Tahun 2004, tentang Praktek
Kedokteran;

1
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
129/MENKES/PER/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/ MENKES/ PER/
IX/ 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/ MENKES/ PER/
VIII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA


HATI TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH-ALERT) TERMASUK ELEKTROLIT
KONSENTRAT DI RUMAH SAKIT PERMATA HATI.
KESATU : Panduan Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai di
RS Permata Hati sebagaimana tersebut terdapat pada lampiran
Surat Keputusan ini.
KEDUA : Pelaksanaan peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
dilaksanakan oleh seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) yang
memberikan pelayanan kepada pasien di RS Permata Hati.
KETIGA : Kebijakan ini dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk Standar
Prosedur Operasional (SPO).
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Way Jepara


Pada tanggal : 12 Juli 2018
Direktur Rumah Sakit Permata Hati

dr. Intan Kusumaningtyas, Sp.OG, MPH

2
Lampiran
Keputusan Direktur RS Permata Hati
Nomor : 055/SK/Dir/RSPH/VII/2018
Tanggal : 12 Juli 2018

BAB I
DEFINISI

Obat yang perlu diwaspadai (High-Alert) adalah sejumlah obat-obatan yang


memiliki resiko tinggi menyebabkan bahaya yang besar (seperti kematian atau
kecacatan) pada pasien jika tidak digunakan secara tepat.
Obat yang perlu diwaspadai merupakan obat yang persentasinya tinggi dalam
menyebabkan terjadinya kesalahan kejadian sentinel, obat yang beresiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan termasuk obat-obat yang tampak mirip
Look Alike Sound Alike (LASA) dan elektrolit konsentrat tinggi. Maka dari itu
penggunaan obat High Alert, LASA dan elektrolit konsentrat perlu diwaspadai
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan.

3
BAB II
RUANG LINGKUP

Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai di RS Permata Hati


dimulai dari dokter yang meresepkan obat, perawat/bidan dan apoteker yang
menerima instruksi, proses menetapkan kepastian identifikasi yang ditujukan kepada
tenaga farmasi yaitu Apoteker/ Asisten Apoteker saat melakukan pelabelan, lokasi
penyimpanan, penyiapan obat high alert, LASA dan elektrolit konsentrat hingga
diserahkan ke petugas kesehatan dan pemberian obat high-alert kepada pasien.

4
BAB III
TATA LAKSANA

Metode untuk meningkatkan keamanan obat meliputi beberapa strategi seperti:


a. Menyediakan akses informasi mengenai obat High Alert, LASA dan
elektrolit konsentrat
b. Keharusan penulisan resep untuk pemberian obat High Alert, LASA dan
elektrolit konsentrat
c. Penyimpanan obat High Alert, LASA dan elektrolit konsentrat yang baik
dan benar
d. Menggunakan label untuk obat High Alert, LASA dan elektrolit
konsentrat
e. Melakukan prosedur pengecekan ganda untuk obat-obat tertentu
f. Melakukan semua prosedur dengan aman dan hati–hati selama
memberikan instruksi, mempersiapkan, memberikan obat, dan
menyimpan obat High Alert, LASA dan elektrolit konsentrat

A. PERESEPAN
Dokter dalam memberikan instruksi pemberian obat khususnya High aAert,
LASA dan elektrolit konsentrat harus dalam bentuk tertulis berupa resep dan
tidak diperbolehkan hanya melalui verbal. Hal ini untuk mengurangi risiko
kesalahan obat, dosis dan cara pemberian. Selain itu dokter juga harus
mempunyai diagnosis, kondisi dan indikasi sebagai dasar penggunaan setiap obat
high alert secara tertulis.
Penulisan resep untuk obat yang termasuk kelompok obat yang perlu
diwaspadai High Alert, LASA dan elektrolit konsentrat harus sesuai dengan
ketentuan penulisan resep yang baku serta beberapa hal penting sebagai berikut :

 Dokter memeriksa kelengkapan dan ketepatan resep, penulisan resep,


mencakup minimal nama pasien dan No RM, tanggal dan waktu instruksi
dibuat indikasi, ketepatan obat, dosis, rute pemberian, kecepatan atau
durasi pemberian obat
 Penulisan obat yang termasuk kelompok obat High Alert dan LASA harus
menggunakan huruf kapital semua serta mencantumkan dengan jelas
dosis dan satuan obat, serta rute pemberian

5
 Instruksi lisan hendaknya dihindari, jika sangat terpaksa diperbolehkan
dalam keadaan emergensi yang diatur sesuai dengan pedoman
komunikasi efektif dengan teknik SBAR dan TBAK. Untuk obat kategori
LASA saat memberi dan menerima instruksi harus dilakukan pengejaan.
 Apoteker atau Asisten Apoteker yang menerima resep, harus melakukan
konfirmasi jika terdapat penulisan yang tidak sesuai.
Penulisan instruksi terapi obat High-Alert oleh dokter di rekam medis pasien
(catatan terintegrasi) juga sesuai dengan penulisan resep. Untuk pemberian
elektrolit konsentrat hendaknya memberikan penjelasan untuk mengingatkan
perawat tentang dosis dan cara pemberiannya.
B. PENYIMPANAN DAN PELABELAN OBAT
1. Obat – obatan High Alert
Apoteker atau asisten apoteker yang menerima obat segera memisahkan obat
yang termasuk kelompok obat yang “High Alert” sesuai Daftar Obat High
Alert RS Permata Hati kemudian mempelkan stiker bertuliskan “High
Alert” pada setiap kemasan obat High Alert. Penempelan stiker tidak boleh
menutupi nama obat, kandungan obat serta tanggal kadaluarsa obat. Obat
High Alert kemudian disimpan terpisah dari obat lain. Lokasi penyimpanan
obat High Alert hanya berada di instalasi farmasi dan tidak boleh disimpan di
lingkup area perawatan pasien. Semua tempat penyimpanan harus diberi label
yang jelas yaitu “High Alert” yang berlatar merah pada tutup luar tempat
penyimpanan dan dipisahkan dengan obat-obatan lainnya. Jika obat High-
Alert harus disimpan di area perawatan pasien, kuncilah tempat penyimpanan
misalnya di troli emergensi di IGD atau ICU.
Pengecualian khusus untuk elektrolit konsentrasi tinggi dapat terdapat di unit
pelayanan khusus yaitu ICU dan kamar operasi dengan syarat disimpan di
tempat terpisah, akses terbatas, jumlah terbatas dan diberi label yang jelas
untuk menghindari penggunaan yang tidak disengaja. Obat disimpan sesuai
dengan kriteria penyimpanan perbekalan farmasi, utamanya dengan
memperhatikan jenis sediaan obat (rak/kotak penyimpanan, sistem FIFO dan
FEFO serta ditempatkan sesuai ketentuan obat“High Alert”.

HIGH
ALERT

6
2. Obat-obatan Look Alike Sound Alike (LASA)
Obat LASA (Look Alike Sound Alike) merupakan sebuah
peringatan untuk keselamatan pasien (patient safety). Obat-obatan yang
bentuk /rupanya mirip dan pengucapannya / namanya mirip TIDAK BOLEH
diletakkan berdekatan. Walaupun terletak pada kelompok abjad yang sama
penyimpanan harus diselingi dengan minimal 2 (dua) obat lain dengan
kategori LASA diantara atau ditengahnya. Selain itu biasakan untuk mengeja
nama obat dengan kategori LASA saat memberi/menerima instruksi.
Obat kategori Look Alike Sound Alike (LASA) diberikan penanda dengan
stiker LASA pada tempat penyimpanan obat. Apabila obat dikemas dalam
paket untuk kebutuhan pasien, maka diberikan tanda LASA pada kemasan
primer obat.

LASA

3. Elektrolit Konsentrat
- Elektrolit konsentrat diberikan label High Alert dan mendapat perlakuan
seperti obat High Alert.
- Elektrolit konsentrat yang ada di RS Permata Hati meliputi sediaan
Kalsium Glukonas Injeksi, Magnesium sulfat >40 mg/ml, dan Dextrose
40%.
- Penyimpanan elektrolit pekat hanya di instalasi farmasi, di ruang
perawatan tidak diperbolehkan adanya stok elektrolit pekat, kecuali ICU
dan kamar operasi. Penggunaan elektrolit pekat harus menggunakan resep
- Elektrolit konsentrat yang diberikan dengan diencerkan pada cairan infus
perlu diberikan penanandaan pada bontol infusnya dengan menggunakan
stiker berisikan obat yang dimasukan dan jumlah pemberiannya.
- Kalsium glukonas
a. Tidak boleh diberikan dengan IM karena sangat iritatif terhadap
jaringan
b. Sangat dipengaruhi konsentrasi kadar fosfor serum dan serum albumin
c. Efek samping yang dapat terjadi :
 Interaksi dengan digoksin dapat menyebabkan bradiaritmia

7
 Antagonis terhadap Calcium Channel Blocker dan menyebabkan
peningkatan tekanan darah
 Dapat terjadi hipokalsemia atau hiperkalsemia bila pemantauan
kalsium tidak akurat
 Dapat menyebabkan nekrosis jaringan apabila terjadi ekstravasasi
kalsium klorida
 Lakukan pengecekan ganda sebelum menyerahkan obat dan
memberikan obat kepada pasien
- Dextrose 40%
a. Tergolong sebagai obat high alert pada pemberian konsentrasi
melebihi 20mg/ml.
b. Perlu pengecekan ganda
c. Periksa kadar gula darah sebelum dan sesudah pemberian
- MgSO4
a. Tergolong sebagai obat high alert pada pemberian konsentrasi
melebihi standard, yaitu >40mg/ml dalam larutan 100ml (4 g dalam
100ml larutan isotonic/normal salin)
b. Perlu pengecekan ganda
Stiker Identitas Pasien
Cairan Infus:
Botol ke : HIGH
ALERT
Kecepatan Pemberian :
Obat yang ditambahkan Jumlah

Tanggal Pemberian : Jam :


Diberikan Oleh : Dicek Oleh :

C. PENYIAPAN OBAT HIGH ALERT


1. Apoteker/Asisten Apoteker memverifikasi resep obat high alert sesuai
penanganan obat High Alert
2. Garis bawahi setiap obat high alert pada lembar resep dengan tinta merah.
3. Jika apoteker tidak ada di tempat, maka penanganan obat high alert dapat
didelegasikan pada asisten apoteker yang sudah ditentukan.
8
4. Dilakukan pemeriksaan kedua oleh petugas farmasi yang berbeda sebelum
obat diserahkan kepada perawat.
5. Petugas farmasi pertama dan kedua, membubuhkan tanda tangan dan nama
jelas di bagian belakang resep sebagai bukti telah dilakukan Double Check.
6. Obat diserahkan kepada perawat disertai dengan informasi yang memadai dan
menandatangani buku serah terima obat rawat inap

D. PEMBERIAN OBAT
Dalam proses pemberian obat high alert kepada pasien, petugas harus selalu
melakukan pengecekan ganda (double check). Proses ini bertujuan untuk
meningkatkan keselamatan dan akurasi pemberian obat. Secara umum pelaksaan
pengecekan ganda adalah sebagai berikut :
1. Pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan obat High-Alert
dimulai pada saat persiapan, pemberian ke pada perawat IGD atau ruangan,
disaat pelaporan pergantian jaga, saat melakukan transfer pasien, hingga saat
pemberian kepada pasien.
2. Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk
menginstruksikan, meresepkan, atau memberikan obat-obatan antara lain:
Perawat/ Bidan, ahli farmasi dan dokter.
3. Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas lain yang berwenang
(petugas tidak boleh sama dengan pengecek pertama).
4. Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari dokter.
5. Pengecekan termasuk pada memastikan penulisan resep harus lengkap dan
jelas.
6. Memonitor label obat High-Alert yang diterima dari farmasi dan yang akan
diserahkan ke pasien.
Persiapan Obat High-Alert di Instalasi Farmasi
Proses pengecekan ganda dilakukan dengan :
1. Petugas Pertama di unit farmasi menyiapkan obat sesuai instruksi tertulis,
kemudian menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua di unit farmasi
sebelum penyerahan obat kepada perawat di unit pemberian obat (IGD,
Ranap, VK, OK).
2. Petugas Kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
- Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi

9
- Petugas ke dua harus memverifikasi bahwa obat yang hendak diberikan
telah sesuai dengan instruksi dokter.
- Pemberian obat high-alert memenuhi prinsip 7 BENAR.
1. Benar obat
2. Benar waktu dan frekuensi pemberian
3. Benar dosis
4. Benar rute pemberian
5. Benar identitas pasien
 Kebenaran nama pasien
 Kebenaran nomor rekam medis pasien
 Kebenaran tanggal lahir pasien
 Nama DPJP
6. Benar informasi
7. Benar dokumentasi
- Membaca label dengan suara lantang kepada petugas pertama untuk
memverifikasi.
3. Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan kedua
petugas yakin bahwa obat telah sesuai, petugas pertama dan kedua harus
menanda tangani di stempel double cek lengkap dengan nama dibalik resep
atau dibawah instruksi tertulis.
Petugas I Petugas II

( ) ( )

Pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien :


1. Petugas kedua akan memastikan hal hal berikut ini:
Obat yang diberikan harus memenuhi 7 BENAR
Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada perawat
pertama untuk memverifikasi ke tujuah benar (seperti yang telah disebutkan
diatas)
2. Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat telah
sesuai lakukanlah pencatatan di rekam medis dan beri stempel double cek
seperti yang diatas.

10
Pemberian Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert) di Ruang Perawatan
1. Sesaat sebelum memberikan obat perawat mengecek identitas pasien dengan
pertanyaan terbuka sesuai dengan SPO identifikasi pasien.
2. Sebelum perawat memberikan obat high alert kepada pasien maka perawat
lain harus melakukan pemeriksaan kembali (double check) sesuai dengan 7
BENAR
3. Pada situasi emergensi, dimana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda
dapat menghambat/ menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif
terhadap pasien, perawat atau dokter pertama-tama harus menentukan dan
memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar-benar bersifat emergensi dan
perlu ditatalaksana segera sedemikian rupa sehinga pengecekan ganda dapat
ditunda. Petugas yang memberikan obat harus menyebutkan dengan lantang
semua terapi obat yang diberikan sebelum memberikannya kepada pasien.
4. Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan penggunaan label
khusus dan pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh
orang yang berkompeten.
5. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien
tanpa pengawasan.
6. Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada unit farmasi/ apotek dan
dilakukan peninjauan ulang oleh apoteker.

E. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


1. Instalasi farmasi, IGD, ruang rawat, ICU, poliklinik harus memiliki daftar
obat High alert, LASA dan elektrolit konsentrat.
2. Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan khusus untuk
obat High alert, LASA dan elektrolit konsentrat.
3. Prosedur peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai dilakukan mulai
dari peresepan, penyimpanan, penyiapan di farmasi dan ruang perawatan dan
pemberian obat
4. Obat High alert dan elektrolit konsentrat disimpan ditempat terpisah, akses
terbatas, diberi label High alert.
5. Pengecekan dengan 2 (dua) orang petugas yang berbeda (DOUBLE
CHECK) untuk menjamin kebenaran obat high alert yang digunakan dengan
metode 7 BENAR
11
6. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien
tanpa pengawasan

F. Daftar Obat High alert, Elektrolit Pekat, dan LASA


Daftar Obat High Alert dan Elektrolit Konsentrat
Bentuk
No. Kelas Terapi Nama Generik Nama Dagang Kekuatan
Sediaan
1 Elektrolit Pekat Calsi Gluconas Injeksi Calcigluconas
40% Magnesium Injeksi Mg SO4 40% 40% Magnesium
Sulfate Sulfate = Mg SO4.
7 H2O 10.0g 25 ml
Dextrose Injeksi D40% 40% 25 ml
2 Obat Anastesi Bupivacain HCl Injeksi Bunascan 5 mg/Ml 4 ml
Ketamine Injeksi KTM-100 100 mg / 10 ml
Propofol Injeksi Fresofol 10 mg / ml
Sevoflurane Inhalasi Sevodex 250 ml
Isoflurane Inhalasi Isoflurane 100 ml
Midazolam Injeksi Sedacum 5 mg / ml 3 ml
3 Obat Epinephrin Injeksi Epinephrine 1 mg / ml
Vasokontriksi Norepinephrin Injeksi Norepinephrin 1 mg/ ml 4 ml

4 Obat Lidocain Injeksi Lidocain 2 mg / ml 2 ml


Anti Aritma Amiodaron Injeksi Amiodarone 50 mg/ml 3 ml
5 Obat Wafarin Tablet Simarc 2 mg
Anti Trombosit Heparin Injeksi Vaxcel 5000 IU / ml 5ml
Cilostazol Tablet Ciloztazol 100 mg
Clopidogrel Tablet Clopidogrel 75 mg
6 Obat Glimepirid Tablet Glimepirid 2 mg
Anti Diabetes Oral Glibenclamide Tablet Glibenclamide 5 mg
Gliquidone Tablet Gliquidone 30 mg
Pioglitazone Tablet Pioglitazone 15 mg
Metformin Tablet Metformin 500 mg
7 Insulin Insulin Aspart Injeksi Novomix 300 IU / 3 ml
Insulin Lispro Injeksi Novorapid 300 IU / 3 ml
8 Obat Dopamin Injeksi Dopamin 20 mg / ml 10 ml

12
Jantung Dobutamin Injeksi Dobutamin 250 mg / 5 ml
9 Obat Relaxasi Otot Atrakurium Besilat Injeksi Tramus 25 mg / 2,5 ml
10 Obat Psikotropika Diazepam Supp Stesolid 5 mg
Diazepam Injeksi Valisanbe 5 mg, 2ml
Phenobarbital Injeksi Sibital 200 mg/2 ml
Alprazolam Tablet Alganax 1 mg
Diazepam Tablet Diazepam 2 mg
11 Obat Fentanil Injeksi Fentanyl 0,05mg/ml 2 ml
Narkotika Codein Tablet Codein 20 mg
Morfin Injeksi Morfin 10mg/ml 1 ml
Pethidin HCl Injeksi Pethidin 50mg/ml 2 ml

Daftar Obat LASA


NO KEMASAN MIRIP (LOOK ALIKE)
1 Ceftriaxone inj Cefotaxime inj
2 Ambroxole syr Antasida syr
NAMA OBAT SAMA, KEKUATAN BEDA/NAMA
OBAT HAMPIR SAMA (SOUND ALIKE)
1 Asam MEFENamat tab Asam TRANEKSamat tab
2 analSPEK tab analSIK tab
3 AZItromycin tab ERItromycin tab
4 BISOPRolol tab PROPANolol tab
5 CIPROfloxacin tab LEVOfloxacin tab
6 Natrium DICLOFEnac tab Natrium BICARBONat tab
7 Amlodipin 5mg tab Amlodipin 10mg tab
8 Captopril 12,5mg tab Captopril 25mg tab
9 Citicolin 500mg tab Citicolin 1000mg tab
10 Cefixime 100mg tab Cefixime 200mg tab
11 Clindamycin 150mg tab Clindamycin 300mg tab
12 Meloxicam 7,5mg tab Meloxicam 15mg tab
13 Methylprednisolon 4mg tab Methylprednisolon 16mg tab
14 Piracetam 800mg tab Piracetam 1200mg tab
15 Salbutamol 2mg tab Salbutamol 4mg tab
16 Simvastatin 10mg tab Simvastatin 20mg tab

13
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Resep Obat
2. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi

Ditetapkan di : Way Jepara


Pada tanggal : 12 Juli 2018
Direktur Rumah Sakit Permata Hati

dr. Intan Kusumaningtyas, Sp.OG, MPH

14

Anda mungkin juga menyukai