Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KECERDASAN BUATAN

TENTANG

PENERAPAN DFS PADA GAME MENARA HANOI


MENGGUNAKAN DEPH FIRST SEARCING

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD AFIFUDDIN

C.411.15.0040

ELEKTRO A

UNIVERSITAS SEMARANG

2018
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menara Hanoi adalah sebuah permainan matematis atau teka-teki. Permainan


ini terdiri dari tiga tiang dan sejumlah piringan dengan ukuran berbeda-beda yang
bisa dimasukkan ke tiang mana saja. Permainan dimulai dengan piringan-piringan
yang tertumpuk rapi berurutan berdasarkan ukurannya dalam salah satu tiang,
piringan terkecil diletakkan teratas, sehingga membentuk kerucut.
Tujuan dari teka-teki ini adalah untuk memindahkan seluruh tumpukan ke tiang yang
lain, mengikuti aturan berikut:

 Hanya satu piringan yang boleh dipindahkan dalam satu waktu.


 Setiap perpindahan berupa pengambilan piringan teratas dari satu tiang dan
memasukkannya ke tiang lain, di atas piringan lain yang mungkin sudah ada
di tiang tersebut.
 Tidak boleh meletakkan piringan di atas piringan lain yang lebih kecil.

Permainan Menara Hanoi yang akan di bahas kali ini menggunakan 3 menara dan
4 piringan. Dimana ukuran piringan tersebut berbeda satu sama lain. Semua piringan
berada pada menara asal dengan susunan secara berurutan, yang terbesar berada pada
posisi paling bawah dan yang terkecil pada posisi paling atas seperti yang tampak
pada gambar di bawah ini.
1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut

 . Bagaimana cara permainan menara Hanoi ?


 Bagaimana metode Depht First Search dapat menyelesaikan soal pada
permainan menara hanoi
BAB II

ISI

2.1 Aturan Permainan

Permasalahan pada permainan Menara Hanoi ini adalah bagaimana cara


memindahkan semua piringan dari menara asal ke menara tujuan dengan bantuan satu
menara bantu yaitu menara sementara. Adapun aturan-aturan permainannya, sebagai
berikut :

 Setiap kali memindah cakram hanya diperbolehkan mengangkat satu


cakram.
 Setiap cakram yang lebih besar tidak boleh diletakkan di atas cakram yang
lebih kecil.

Piringan yang lebih besar ditempatkan di bawah piringan yang lebih kecil.

2.1.1 Identifikasi Ruang Keadaan

Permainan Menara Hanoi yang akan di bahas kali ini menggunakan 3 menara
dan 4 piringan. Dimana ukuran piringan tersebut berbeda satu sama lain. Semua
piringan berada pada menara asal dengan susunan secara berurutan, yang terbesar
berada pada posisi paling bawah dan yang terkecil pada posisi paling atas seperti
gambar di bawah
2.1.2 Keadaan Awal dan Keadaan Tujuan

Dalam proses pemecahan masalah permainan Menara Hanoi perlu ditetapkan suatu
keadaan awal dan keadaan tujuan untuk mempermudah penyelesaiannya.

 Keadaan Awal

Bila didefinisikan menara A sebagai menara asal, menara C sebagai menara tujuan
dan menara B sebagai menara sementara, dengan 4 jumlah piringan yang masing-
masing didefinisikan sebagai N1, N2 dan N3 dimana ukuran N4 > N3> N2> N1.
Menara A berisi 4 piringan dengan susunan N4, N3, N2, N1 dari bawah ke atas.
Sedangkan menara C dan B dalam kondisi tidak ada piringan (kosong).

 Keadaan tujuan

Menara A dan B kosong, sedangkan menara C berisi piringan N4, N3, N2, N1
tersusun dari bawah ke atas seperti yang terlihat.
Dasar Aturan (Rule Base)

Untuk mencapai keadaan tujuan maka dibuatlah aturan-aturan yang dapat memenuhi
semua keadaan yang mungkin terjadi. Adapun aturan-aturan tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Jika B kosong atau NB> NA, pindahkan NA ke B


2. Jika C kosong atau NC > NA, pindahkan NA ke C
3. Jika A kosong atau NA > NB, pindahkan NB ke A
4. Jika C kosong atau NC > NB, pindahkan NB ke C
5. Jika A kosong atau NA > NC, pindahkan Nc ke A
6. Jika B kosong atau NB > NC, pindahkan NC ke B

2.2 Pemecahan masalah menggunakan metode depth first search

Salah satu metode yang dapat dipakai dalam proses pemecahan permasalahan
pada Menara Hanoi yaitu dengan menggunakan metode DFS (Depth First Search)
Metode DFS (Depth First Search) merupakan metode pencarian yang dilakukan pada
suatu simpul dalam setiap level dari yang paling kiri. Jika pada level yang terdalam
solusi belum ditemukan, maka pencarian dilanjutkan pada simpul sebelah kanan dan
simpul yang kiri dapat dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam tidak
ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya sampai ketemu
solusinya

Kelebihan dari metode Depth First Search yaitu :

 Jika solusi yang dicari berada pada level yang dalam dan paling kiri maka
DFS akan menemukannya dengan cepat.
 Jika diimplementasikan dalam program, penggunaan memori akan lebih
sedikit karena hanya simpul-simpul pada lintasan yang aktif saja yang
disimpan.

Adapun kelemahan dari metode Depth First Search yaitu :

 Jika pohon yang dibangkitkan mempunyai level yang sangat dalam (tak
terhingga), maka tidak ada jaminan menemukan solusi. Artinya DFS tidak
komplit.
 Jika terdapat lebih dari satu solusi yang sama tetapi berada pada level yang
berbeda, maka DFS tidak menjamin untuk menemukan solusi yang paling
baik. Artinya DFS tidak optimal.

Langkah-langkah pencarian solusi menggunakan metode DFS adalah sebagai


berikut:

1. Solusi dicari dengan membentuk lintasan dari akar sampai daun. Simpul-
simpul yang sudah dilahirkan dinamakan simpul anak kiri dan simpul anak
kanan.
2. Simpul yang dibentuk, terlebih dahulu simpul sebelah kiri dan mendalam
sampai ditemukan solusi.
3. Jika lintasan yang sedang dibentuk tidak mengarah ke solusi, maka lintasan
yang sebelah kiri dihentikan disebut simpul mati dan dilanjutkan ke simpul
anak kanan terdekat. Simpul yang sudah dihentikan (simpul mati) tidak akan
pernah diperluas lagi.
4. Bila tidak ada lagi simpul anak yang dapat dibangkitkan, maka pencarian
solusi dilanjutkan dengan melakukan pembentukan ke simpul hidup terdekat.
Selanjutnya simpul ini menjadi simpul hidup yang baru.
5. Lintasan baru dibangun kembali sampai lintasan tersebut membentuk solusi.
Solusi permasalahan untuk pemindahan seluruh piringan dari menara asal ke menara
tujuan pada permainan Menara Hanoi dengan metode DFS dapat dilihat
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan metode DFS ( Depth First Search), proses pemecahan masalah pada
permainan Menara Hanoi dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Metode DFS mampu menyelesaikan masalah pada permainan Menara Hanoi.


 Sesuai dengan kelebihan pada metode DFS, telah terbukti bahwa pemecahan
permasalahan permainan Menara Hanoi dapat diselesaikan dengan beberapa
solusi. Dimana solusi dari permasalahan tersebut yang terbaik adalah solusi
yang paling cepat ditemukan dimana letak solusi yang dicari berada pada level
yang dalam dan paling kiri.
 Untuk N buah piringan diperlukan pemindahan sebanyak 2n – 1 kali. Ternyata
dengan menggunakan metode DFS terbukti pula untuk 3 buah piringan dapat
diselesaikan dengan 2 4 – 1 langkah = 7 langkah.

Anda mungkin juga menyukai