Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM PTI II

Modul V

PERANCANGAN UKURAN DAN TATA LETAK STASIUN KERJA

Dosen Penugas:
Ir. Ari Setiawan, MT.

Disusun oleh:
Nathalia Christina 1515005
Kenneth David 1515009
Yosinta Haryanda 1515013
Olivia Nadia 1515015
Felix Levin Sentoso 1515028
Septian Dwi Harsono 1515042
Wotri Sue Br Sitepu 1515047

Program Studi Teknik Industri


Institut Teknologi Harapan Bangsa
Bandung
2017

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................................1

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................2

BAB I: PENDAHULUAN ......................................................................................................3

1.1. Latar Belakang ...........................................................................................................3


1.2. Tujuan Praktikum .......................................................................................................3
1.3. Alat dan Bahan ..........................................................................................................3

BAB II: REKAPITULASI DATA PRAKTIKUM ....................................................................4

2.1. Rekapitulasi Data Praktikum .....................................................................................4

BAB III: HASIL PRAKTIKUM ..............................................................................................8

3.1. Rancangan Tata Letak Stasiun Kerja Produksi ........................................................8


3.2. Rancangan Dimensi Meja Dan Kursi Perakitan ........................................................18
3.3. Rancangan Tata Letak Stasiun Kerja Perakitan .......................................................28

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada praktikum ini, kami ditugaskan untuk melakukan pengukuran data antropometri
pada seluruh mahasiswa Teknik Industri 2015 yang berjumlah 42 orang. Pengukuran yang
dilakukan di antaranya posisi duduk samping, posisi duduk menghadap ke depan, posisi
berdiri, posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan, dan posisi berdiri dengan kedua tangan
direntangkan. Kemudian dengan bantuan data praktikum sebelumnya yaitu saat membuat
produk bigfoot, kami melihat kembali informasi mengenai ukuran dan tata letak material dan
mesin pada proses pembuatan serta perakitan bigfoot.
Dengan menyatukan data antropometri yang telah kami kumpulkan dan data dari
praktikum sebelumnya, kami diharapkan dapat merancangkan sebuah sistem kerja yang
nyaman, memudahkan pergerakan operator serta meminimalisir cidera pada operator.

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu merancang ukuran
dan tata letak stasiun kerja dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip penataan kerja.

1.3. Alat dan Bahan


1. Alat tulis
2. Alat ukur panjang (meteran) dan kursi antropometri
3. Data dimensi raw material & komponen bigfoot (dari modul II, pratikum PTI I)
4. Komputer dan program aplikasi MS Visio serta Autocad.

3
BAB II
REKAPITULASI DATA PRAKTIKUM MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI 2015 ITHB

No. Data yang Diukur 1515001 1515002 1515004 1515005 1515006 1515009 1515010 1515011 1515012 1515013 1515014
1 Tinggi duduk tegak 83 89,1 76 85,5 85 88,5 91,5 84 88,5 83 90
2 Tinggi duduk normal 79 86,1 75 82 84,3 84 87,2 82 84 80 89
3 Tinggi bahu duduk 55 55,5 51 57,5 55,9 62 62 55 57 60 64
4 Tinggi mata duduk 70 74 64 75,5 64,2 77 80 72 71 73 82
5 Tinggi siku duduk 20 22,3 14 19,5 26,8 25,5 28 24 23,5 20,5 31
6 Tinggi sandaran punggung 53 56 30 53 55,2 60 50,5 51 42 53 44
7 Tinggi pinggang 25 27,1 22 24 23,4 30 20 22 23 23 33
8 Tebal perut duduk 20 13,5 14 19 19,8 25 18 22 22 18 60
9 Tebal paha 16 10 10 14 12 16,5 15,5 17 15,5 11 17
10 Tinggi popliteal 43 42,6 39 44 43,7 46 46 42 42 42 44
11 Pantat popliteal 48 46,9 40 47,5 45,1 50,5 49 46 45 47 44
12 Pantat ke lutut 58 56,7 47 58,5 53,6 61 56,5 58 56,5 55 57
13 Lebar bahu 27 37,9 36 37 37,5 44 45,5 39 45,3 36 47
14 Lebar sandaran duduk 37 18,2 31,5 27 34 30 24,5 30 21 26 42
15 Lebar pinggul 26 29,2 27 41 26,3 39 34,2 36 40 36 35
16 Lebar pinggang 34 32,1 23 31 35,8 32 28 32 33,5 26 34
17 Siku ke siku 34 34,6 34 46 39,3 43,5 44,3 37 50 35,5 51
18 Tinggi badan tegak 163 169 151 163 162 172,5 175 160 165 160,5 165
19 Tinggi mata berdiri 153 159 136 152 150 162 163 148 159 149 152
20 Tinggi bahu berdiri 132 139 119 134 133 145 149 131 152 133 141
21 Tinggi siku berdiri 101 97,2 90 103 100 110 114 98 141 101 104
22 Tinggi pinggang berdiri 97 94 89 96 95 101 105 95 133 92 105
23 Tinggi lutut berdiri 46 47 41 44 46 51 50 47 119 38 43
24 Panjang lengan bawah 26 26 26 27 23 28 34 23 64 24 27
25 Tebal dada berdiri 20 15 13 22 19 26 18 21 10 17 24
26 Tebal perut berdiri 18 13 16 24 20 28 20 19 13 21 30
27 Berat badan - - - - - - - - - - -
28 Jangkauan tangan ke atas 204 195 192 204 197 216 225 183 207 202 75
29 Jangkauan tangan ke depan 80 78 68 82 76 85,5 81 65 72 72 83
30 Rentangan tangan 163 179 149 163 154 175 180 150 167 159 168

4
No. Data yang Diukur 1515015 1515018 1515019 1515021 1515022 1515023 1515024 1515026 1515027 1515028 1515029
1 Tinggi duduk tegak 83,5 88 89 94 79 99 89 82,7 94 92 82
2 Tinggi duduk normal 82 76 85 89 75 95 84 81,1 91 84 78
3 Tinggi bahu duduk 59 62 62 61 59 69 63 57,7 65 61 56
4 Tinggi mata duduk 72,5 77 76 77 67 83 74 72 82 78 68
5 Tinggi siku duduk 19 27 34 31 26 29 28 25 26 25 22
6 Tinggi sandaran punggung 51 51 53 61 37 60 53 39,5 54 54 55
7 Tinggi pinggang 23 23 26,5 25 30 27 27 23 28 27 25
8 Tebal perut duduk 18 28 16,5 20 19 18 20 19 19 23 19
9 Tebal paha 10,5 17 14,5 16 12 18 16 14 18 13,5 16
10 Tinggi popliteal 42 42 39 46 41,5 46 44 42 43 44 43
11 Pantat popliteal 44 51 43 45 46 49 44 43,8 44,5 45 47
12 Pantat ke lutut 53,5 60 52 58 52 60 53 52,8 56 53 56
13 Lebar bahu 38 42 39 29 38,5 44 38,5 40 45 40 39
14 Lebar sandaran duduk 27 41 21 43 29 20 21 12,5 22 28 18
15 Lebar pinggul 36 34 30 27 24 31 33 35,5 33 34 31
16 Lebar pinggang 26 38 25 33 19,5 25 23,5 28,5 27 30 24,5
17 Siku ke siku 34 42 40 38 26 43 44 40,5 44 36 37,5
18 Tinggi badan tegak 160 168 157 176 149 182,5 166,5 160 176,5 169 139
19 Tinggi mata berdiri 150 156 146 166 138 172 154 150 168 157 149
20 Tinggi bahu berdiri 132 140 129 146 125 153 139 137 149 139 132
21 Tinggi siku berdiri 105 110 100 115 99 117 114 103 115 107 104
22 Tinggi pinggang berdiri 93 99 96 101 94 110 105 91 105 96 91
23 Tinggi lutut berdiri 40 46 41 57 37 51 45 55 45 49 44
24 Panjang lengan bawah 25 44 22,5 29 23 30 25 26 27 25 23,5
25 Tebal dada berdiri 18 22 15 16 16 17 15 14 20 18 21
26 Tebal perut berdiri 15 23 19 20 19 17 16 18 19 23 21
27 Berat badan - - - - - - - - - - -
28 Jangkauan tangan ke atas 200 60 183 222 66 227 209 201 222 205 200
Jangkauan tangan ke
70 69 69 52 67 83 78 72 80 79 79
29 depan
30 Rentangan tangan 154 161 151 174 153 187 165 159 180 164 160

5
No. Data yang Diukur 1515030 1515031 1515032 1515033 1515035 1515036 1515037 1515038 1515039 1515040 1515041
1 Tinggi duduk tegak 88,3 88,5 81 98 85 91 84 87,6 94,5 86 82
2 Tinggi duduk normal 87,8 86 81 95 83 85 77 84,5 90,2 83 80
3 Tinggi bahu duduk 60,8 61 59 70 55 61 71 61 62,7 73,4 56
4 Tinggi mata duduk 77,8 74,5 71 88 72,5 79 60 74,2 82,4 57,2 70
5 Tinggi siku duduk 24,5 24,5 23 33 24,8 24 28 23,9 27,1 23,5 24
6 Tinggi sandaran punggung 56,2 44 42 68 41,5 58 50 54 59,5 54,6 53
7 Tinggi pinggang 23,4 27 24 30 24 27 26 20,9 27 23 23
8 Tebal perut duduk 16,3 28 18 28 15 28 25 21,2 26,4 25 24
9 Tebal paha 19,8 16 10 25 12 16 17 13,3 18,1 13,6 15
10 Tinggi popliteal 43,8 44,5 41 52 41,3 47 37 47,8 42,6 42,5 45
11 Pantat popliteal 47,2 49 45 52 43 51 42 44,2 52 45,3 47
12 Pantat ke lutut 58,4 62 54 65 52,5 62 54 55 63 56,3 55
13 Lebar bahu 40,1 46 37,5 33 39 29 42 40 51,5 37,9 24
14 Lebar sandaran duduk 24,4 21 36 44 17,8 41 22 20,6 32 32,3 34
15 Lebar pinggul 27,6 35,5 28,5 38 36 34 35 32,6 39 28 30
16 Lebar pinggang 33 33 24 34 31 27 30 28,2 33,2 20,5 40
17 Siku ke siku 35,4 48,5 37 43 40,5 41 49 39,2 49 40,7 47
18 Tinggi badan tegak 172 166 151 194 158 178 158 160 174 161 151
19 Tinggi mata berdiri 165,6 161 141 180 148,5 170 145 150 139,4 148 142
20 Tinggi bahu berdiri 144 154 126 160 130 155 132 130 145 133,6 127
21 Tinggi siku berdiri 110 142 97 124 97 117 101 90 110 103 26
22 Tinggi pinggang berdiri 105 137 90 108 88 99 94 95 107 94 87
23 Tinggi lutut berdiri 53,4 121 40 55 48 58 42 45 54 47 48
24 Panjang lengan bawah 26 30 23 31 27 30 24,5 23 25 26 23
25 Tebal dada berdiri 13,5 14 15 25 20 22 22 17 20 18 30
26 Tebal perut berdiri 12 25 13 28 20 27 22 19 28 20 26
27 Berat badan - - - - - - - - - - -
28 Jangkauan tangan ke atas 216 211 65 244 198 224 199 196,4 218 200 185
Jangkauan tangan ke
79 75 65 81 70 80 76 68 87 76 50
29 depan
30 Rentangan tangan 169,9 169 148 183 165 176 160 154 176 157 140

6
No. Data yang Diukur 1515042 1515043 1515044 1515045 1515047 1515048 1515049 1515050 1515052
1 Tinggi duduk tegak 93 86 90 81 85 81 88 95 86
2 Tinggi duduk normal 92 84 89 77 83 77,8 85 88 84
3 Tinggi bahu duduk 60,5 60 63 54 51 54,2 61 66 61
4 Tinggi mata duduk 76,5 76 77 71 64 67,3 77 81 74
5 Tinggi siku duduk 28 24 27 18 21 21,1 28 25 29,5
6 Tinggi sandaran punggung 57 52 57 54 40,5 47,5 39 60 48
7 Tinggi pinggang 28 24 28 25 23 22 33 27 26
8 Tebal perut duduk 27 20 24 24 19 19,9 17 24 12
9 Tebal paha 21 13 13 15 11,5 12,3 13 21 10
10 Tinggi popliteal 46 39 51 43 43 43,7 41 47 44
11 Pantat popliteal 48 43 45 45 47 44,1 39 51 44
12 Pantat ke lutut 58 49 58 55 55 56,1 45 63 54
13 Lebar bahu 45 36 43 29 37,5 35 43 33 38
14 Lebar sandaran duduk 33 16 37 33 27 26,8 23 41 21
15 Lebar pinggul 42 29 31 29 35,5 33 31 33 35
16 Lebar pinggang 37 24,5 26 33 25 29,1 28 39 29
17 Siku ke siku 46 37,5 42,5 41 41 37,8 42 41 39
18 Tinggi badan tegak 171 160 165 156 155 151 162 176 163
19 Tinggi mata berdiri 156 148 155 144 143 139,4 150 167 151
20 Tinggi bahu berdiri 142 133 135 132 126 122 130 153 133
21 Tinggi siku berdiri 107 102 102 97 96 95 102 120 94
22 Tinggi pinggang berdiri 91 95 94 91 102 89 95 100 90
23 Tinggi lutut berdiri 46 40 48 51 43 43 50 52 47
24 Panjang lengan bawah 28 23,5 25 27 23 24 23 28 21
25 Tebal dada berdiri 22,5 18 17 21 16,5 17 15 25 14
26 Tebal perut berdiri 28 18,5 18 19 45,4 18 17 29 13
27 Berat badan - - - - - - - - -
28 Jangkauan tangan ke atas 215,5 196 73 194 68 187,6 66 229 204
Jangkauan tangan ke
84 70 68 72 70 74 72 56 68
29 depan
30 Rentangan tangan 174 156 160 161 159 149 159 186 160

7
BAB III
HASIL PRAKTIKUM

3.1. Rancangan Tata Letak Stasiun Kerja Produksi

Step 1 : Mengambil meteran, kemudian mengukur dimensi mesin-mesin produksi yang


digunakan dalam membuat produk bigfoot.

Berikut ukuran mesin serta meja perakitan yang digunakan untuk pembuatan bigfoot:

No Nama Mesin Panjang (cm) Lebar (cm)

1 Mesin Sawing 70 46,5

2 Mesin Bubut 134 45

3 Mesin Drill Press 28,5 18

4 Mesin Amplas 10 6

5 Meja Perakitan 140 60

Selain mesin, terdapat beberapa alat bantu yang juga digunakan untuk pembuatan bigfoot
dengan ukuran sebagai berikut:

No Nama Alat Panjang (cm) Lebar (cm)

1 Ragum 41 12,5

2 Gergaji Tangan (handsaw) 50,5 12,5

Step 2 : Buka kembali data dimensi raw material untuk setiap stasiun kerja produksi (lihat
modul II, praktikum PTI I). Tentukan kebutuhan luas untuk penempatan incoming material di
masing-masing stasiun kerja! (Asumsikan bahwa hanya terdapat satu tumpukkan ke atas).

Step 3 : Buka kembali data dimensi part hasil kerja di masing-masing stasiun kerja produksi
(lihat modul II, praktikum PTI I). Tentukan kebutuhan luas untuk penempatan outgoing
material di masing masing stasiun kerja! (Asumsikan bahwa hanya terdapat satu tumpukan
ke atas).

8
1) Stasiun Kerja Pengukuran Pola

Luas yang diperlukan pada stasiun kerja pertama ini ditunjukan oleh balok berwarna
coklat yang diletakkan vertikal disisi kiri dan kanan meja perakitan. Dimana melalui
pengukuran kami mendapatkan:

Luas incoming material: 50 cm x 20 cm = 1,000 cm2.

Luas outgoing material: 50 cm x 20 cm = 1,000 cm2.

2) Stasiun Kerja Pemotongan Papan Kayu (dengan Mesin Gergaji/Sawing)

70 cm
OUTGOING MATERIAL

2
5

c
46.5 cm

10 cm
20 cm

INCOMING MATERIAL

50 cm

9
Setelah kami melakukan pengukuran, luas yang diperlukan pada stasiun kerja kedua
digambarkan oleh balok panjang berwarna kuning yang diletakkan di bench saw table.
Dimana melalui pengukuran, kami mendapatkan:

- Ukuran bench saw table : panjang 70 cm, lebar 46.5 cm


- Ukuran papan kayu : panjang 50 cm, lebar 20 cm

Maka luas yang dibutuhkan untuk incoming material yaitu :

50 cm x 20 cm = 1,000 cm2.

Sedangkan untuk outgoing material, kami menyediakan tempat berdasarkan ukuran


part bigfoot yang paling besar yaitu 25 cm x 10 cm.

Maka luas yang dibutuhkan untuk outgoing material yaitu :

25 cm x 10 cm = 250 cm2.

3) Stasiun Kerja Pembubutan Balok Kayu Lingkaran

160.5 cm
134 cm

MESIN BUBUT
45 cm

70.5 cm

MEJA BUBUT

Keterangan :

: Incoming material ( diameter = 8 cm )

: Outcoming material ( diameter = 6 cm)

10
Ukuran asli pada stasiun kerja Mesin Bubut setelah di lakukan pengukuran, yaitu :

- Ukuran bench saw table : panjang 70 cm, lebar 46.5 cm


- Ukuran papan kayu : panjang 50 cm, lebar 20 cm

Menurut pengalaman dan pengamatan kami saat membuat Bigfoot , ukuran meja yang
asli terlalu sempit untuk menyimpan material dengan diameter yang lumayan besar. Oleh
karena itu kami menyarankan desain meja mesin bubut dengan ukuran baru yaitu :

160,5 cm x 70,5 cm

Luas untuk penempatan Incoming Material dari diameter 8cm di sisi kiri stasiun kerja
yaitu : 𝝅r² : 3.14 x 8² = 200.96 cm. Luas untuk penempatan Outcoming Material dari
diameter 6cm di sisi kanan stasiun kerja yaitu : πr² : 3.14 x 6² = 113.04 cm

4) Stasiun Kerja Pemotongan Balok Kayu Lingkaran (dengan Gergaji Tangan)

Di Lantai
RAGUM

TAMPAK ATAS

Untuk proses pemotongan silinder kayu menggunakan ragum, tidak dikerjakan di work
table melainkan di lantai. Sehingga incoming material dan outgoing material juga
diletakkan di lantai.

Dimana melalui pengukuran, kami mendapatkan:

- Ukuran kayu : diameter 8 cm


Maka luas yang diperlukan yaitu 8 cm x 8 cm = 64 cm2.

11
5) Stasiun Kerja Pengeboran

Asumsi:

 Hanya ada 1 tumpukan ke atas baik incoming material ataupun outgoing


material, maka 4 buah roda ditumpuk ke atas.
 Luas yang diperlukan pada stasiun kerja kelima ditunjukan oleh balok bulat
berwarna coklat yang diletakkan disebelah kiri dan kanan bawah meja
pengeboran.

Keterangan:

 Incoming material, diameter 6 cm

 Outgoing material, diameter 6 cm

Dimana melalui pengukuran kami mendapatkan:

Luas incoming material: 3.14 x 4 cm x 4 cm = 50.24 cm²

Luas outgoing material: 3.14 x 4 cm x 4 cm = 50.24 cm²

12
6) Stasiun Kerja Perakitan

140 cm

TUMPUKKAN INCOMING
MATERIAL

MEJA PERAKITAN

60 cm
Layout 3
240

240

Layout Perakitan
Material
41
cm
43

250

230
cm

110
31 cm

30 cm

cm
32 cm

31

cm
34

220 210 130

cm
25
18 cm

25
cm

13
Incoming material yang akan dirakit diasumsikan
PART 120 (1) menjadi satu tumpukan ke atas, berdasarkan data
dimensi raw material didapatkan ukuran part
PART 120 (2)
terpanjang adalah 25 cm.
Maka luas yang diperlukan yaitu :
PART 110 (1) 25 cm x 10 cm = 250 cm2

PART 130

PART 230

PART 220

PART 250

PART 240 (1)

PART 240 (2)

PART 210

14
Step 4 : Jika direncanakan bahwa perpindahan material dari satu stasiun kerja ke stasiun
kerja berikutnya dilakukan dengan menggunakan kereta dorong dengan ukuran 1 m x 1 m x
0,5 m. Tentukan kebutuhan luas untuk gerak transportasi.

Berikut adalah gambaran dari tata letak stasiun kerja yang terdapat di laboratorium praktikum
TI di ITHB. Tata letak stasiun kerja ini sudah memungkinkan untuk penggunaan kereta dorong
dengan ukuran 1 m x 1 m x 0,5 m. Namun, untuk tata letak yang lebih baik kami mengusulkan
sebuah tata letak baru yang akan di gambarkan pada step 6.
160.5 cm
70 cm
120 cm
OUTGOING
MATERIAL
60.5 cm

46.5 cm

45 cm
MESIN BUBUT MESIN SAWING MEJA PERALATAN

INCOMING OUTGOING
INCOMING MATERIAL
MATERIAL MATERIAL

INCOMING
MATERIAL
201 cm
170 cm
154 cm 12.5
OUTGOING

cm
MATERIAL
MESIN DRLLING

41 cm
41 cm

RAGUM
INCOMING
MATERIAL

88 cm 168 cm
OUTGOING MATERIAL

INCOMING MATERIAL

OUTGOING
41 cm MATERIAL
60 cm

MEJA PERAKITAN

140 cm

Step 5 : Simulasikan gerakan-gerakan kerja yang dilakukan operator saat mengambil


incoming material, memproses part di mesin, dan menaruh outgoing material. Estimasi
kebutuhan ruang gerak operator sehingga dapat bekerja dengan nyaman.

Asumsi : gambar semua stasiun dan mesin tampak atas.

1. Stasiun kerja pengukuran pola (meja ukur)


Pada stasiun kerja ini seluruh bagian meja hampir dipergunakan, karena itu kami
mengasumsikan kebutuhan ruang gerak operator seperti menjangkau, mengerjakan
dan menaruh part adalah sebesar ukuran meja. Jarak dari operator ke meja sebesar
20 cm, jarak dari ujung atas, kiri, dan bawah meja ke part sebesar 5 cm.

15
2. Stasiun kerja pemotongan papan kayu (Mesin Sawing/Gergaji)
Pada stasiun kerja ini, incoming material terletak horizontal 5 cm dari bagian bawah
meja dan 10 cm dari sebelah kiri meja sehingga kebutuhan ruang gerak operator kita
asumsikan sebesar mesin sawing dengan jarak operator ke mesin 30 cm, ditambah
dengan ruang gerak operator ketika meletakkan outgoing material yang diletakkan
vertikal di sebelah kanan meja pemotongan.
3. Stasiun kerja pembubutan balok kayu lingkaran
Pada stasiun kerja ini, ruang gerak operator kita asumsikan sebesar mesin bubut
dengan jarak operator sekitar 20 cm dari meja mesin bubut. Dimana letak incoming
dan outgoing material sekitar 5 cm di sebelah bawah kiri dan kanan mesin bubut dan
15 cm dari kiri dan kanan meja bubut.
4. Stasiun kerja pemotongan balok kayu lingkaran (dengan gergaji tangan)
Pada stasiun kerja ini, ruang gerak operator hanya seluas jangkauan tangan ke
incoming material untuk menjangkau part, memotong part, dan meletakan outgoing
material di sebelah kanan setelah proses pemotongan. Jarak incoming dan outgoing
material sekitar 20 cm di sebelah kiri dan kanan ragum.
5. Stasiun kerja pengeboran
Pada stasiun kerja ini, ruang gerak operator seluas jangkauan ke incoming material
disebelah bawah kiri meja yang berjarak 3 cm dan jarak operator ke mesin 25 cm. Part
yang telah di bor diletakkan disebelah kanan bawah meja yang berjarak 3 cm.
6. Stasiun kerja perakitan (assembly):
Pada stasiun kerja ini gerak operator diasumsikan hamper seluas meja perakitan
dengan jarak dari operator ke meja 20 cm.

16
Step 6 : Tuangkan hasil-hasil pengukuran yang telah anda peroleh ke dalam sketsa layout stasiun kerja produksi. Gunakan kaidah-kaidah
gambar teknik yang telah anda kuasai.

Incoming material STASIUN PENGUKURAN Outgoing material Incoming material STASIUN SAWING Outgoing material

TROLLEY

Incoming material

STASIUN BUBUT
Outgoing material

Outgoing material STASIUN PERAKITAN Incoming material Outgoing material STASIUN PENGEBORAN Incoming material Outgoing material STASIUN GERGAJI + RAGUM Incoming material

17
3.2. Rancangan Dimensi Meja Dan Kursi Perakitan
a. Pengolahan Data
Daftar kebutuhan data dimensi tubuh untuk perancangan meja dan kursi perakitan
adalah sebagai berikut:
1. Tinggi Siku Duduk
2. Tinggi Sandaran Punggung
3. Tinggi Popliteal
4. Pantat Popliteal
5. Lebar Sandaran Duduk
6. Lebar Pinggul
7. Panjang Lengan Bawah
8. Jangkauan Tangan Ke Depan
9. Rentangan Tangan

Uji Kenormalan
Uji kenormalan data dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝜋
√ ∑|𝑥𝑖 − 𝑥̅ |
2
𝑢= ( )
∑𝑛 (𝑥 )2 𝑛
√ 𝑖=1 𝑖 − 𝑥̅
𝑛
Dilanjutkan dengan menghitung nilai Z, dengan menggunakan rumus:
(𝑢 − 1)
𝑧= √𝑛
0.2661
Nilai α yang digunakan adalah 5%, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:
Uji Normal
No Data Antropometri
u Z
1 Tinggi Siku Duduk 0,9550 -1,0968
2 Tinggi Sandaran Punggung 0,9718 -0,6858
3 Tinggi Popliteal 0,9223 -1,8929
4 Pantat Popliteal 1,0130 0,3177
5 Lebar Sandaran Duduk 1,0595 1,4483
6 Lebar Pinggul 1,0305 0,7418
7 Panjang Lengan Bawah 0,6693 -8,0529
8 Jangkauan tangan ke depan 0,9906 -0,2295
9 Rentangan Tangan 1,0257 0,6259

18
Melalui perhitungan ini, dapat diketahui apakah data yang ada berdistribusi normal
atau tidak. Data akan berdistribusi normal jika nilai Z berada pada rentang:
−𝒁𝜶⁄ < 𝑍 < 𝒁𝜶⁄
𝟐 𝟐

Berdasarkan nilai α = 5%, maka rentang nya adalah -1,96 < Z < 1,96. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua data dimensi tubuh diatas kecuali data panjang lengan
bawah terdistribusi normal. Kami asumsikan bahwa data panjang lengan bawah juga
terdistribusi normal.

Uji Kecukupan Data


Tingkat ketelitian yang kami gunakan = 5% dan tingkat keyakinan 95%. Sehingga
nilai k = 2 dan s = 0,05. Prosedur perhitungan kecukupan data (N’) adalah:
𝟐
̅ 𝟐 ) − (∑ 𝑿
𝒌/𝒔√𝒏(∑ 𝑿 ̅ )𝟐
𝑵′ = ( ̅ )
∑𝑿

Nilai n atau data yang kita dapatkan adalah sebanyak 42 data. Data dikatakan cukup
jika nilai n > N’.

No Data Antropometri N’ Kecukupan Data

1 Tinggi Siku Duduk 40,2672 Cukup


2 Tinggi Sandaran Punggung 34,5172 Cukup
3 Tinggi Popliteal 7,0113 Cukup
4 Pantat Popliteal 6,7433 Cukup
5 Lebar Sandaran Duduk 131,9070 Tidak Cukup
6 Lebar Pinggul 26,9053 Cukup
7 Panjang Lengan Bawah 104,3961 Tidak Cukup
8 Jangkauan tangan ke depan 19,8828 Cukup
9 Rentangan Tangan 7,3448 Cukup

Data yang dikumpulkan untuk lebar sandaran punggung dan panjang lengan bawah
ternyata tidak mencukupi. Karena itu, kami mengasumsikan bahwa datanya sudah
cukup.

19
Uji Keseragaman Data
Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus:
∑ Xi ∑(xi− x̅)2
̅
X= σ=√
n n−1

Dengan mengetahui standar deviasi data, dapat ditentukan batas kelas atas maupun
bawah dengan menggunakan rumus:
̅ − 𝟑𝝈
𝑩𝑲𝑨 = 𝒙
̅ + 𝟑𝝈
𝑩𝑲𝑩 = 𝒙
Dimensi
No ̅
𝑿 𝝈 BKA BKB
Antropometri
1 Tinggi Siku Duduk 24,98 3,9623 36,8629 13,0894
Tinggi Sandaran
2 51,24 7,5258 73,8154 28,6608
Punggung
3 Tinggi Popliteal 43,55 2,8827 52,1958 34,8994
4 Pantat Popliteal 46,07 2,9911 55,0471 37,1005
Lebar Sandaran
5 28,25 8,1120 52,5884 3,9163
Duduk
6 Lebar Pinggul 32,88 4,2636 45,6692 20,0879
Panjang Lengan
7 27,12 6,9272 47,9006 6,3375
Bawah
Jangkauan tangan
8 73,37 8,1788 97,9056 48,8325
ke depan
9 Rentangan Tangan 163,74 11,0936 197,0166 130,4548

20
Perhitungan Persentil
Persentil untuk tiap aspek yang digunakan pada produk ini, dihitung dengan
menggunakan rumus:
𝑘 𝑡ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑖𝑙 = 𝜇 ± 𝑍𝜎
Persentil yang Persentil
No Data Antropometri
Digunakan 5% 95%
1 Tinggi Siku Duduk 5% 18,4583 -
2 Tinggi Sandaran Punggung 5% 38,8582 -
3 Tinggi Popliteal 5% 38,8055 -
4 Pantat Popliteal 5% 41,1534 -
5 Lebar Sandaran Duduk 95% - 41,5967
6 Lebar Pinggul 95% - 39,8921
7 Panjang Lengan Bawah 5% 15,7238 -
8 Jangkauan tangan ke depan 5% 145,4867 -
9 Rentangan Tangan 5% 181,9847 -

b. Perancangan Kursi dan Meja


Untuk melakukan perakitan produk bigfoot, kami merancang meja dan kursi yang
sesuai untuk ukuran mahasiswa Teknik Industri 2015 berdasarkan hasil perhitungan yang
telah kami lakukan.

21
 ANALISIS DATA ANTROPOMETRI
1) Tinggi Siku Duduk
Pengukuran tinggi siku duduk dilakukan agar kita bisa merancang
tinggi meja perakitan, sehingga saat pekerja meletakkan lengannya, ia bisa
merasa nyaman.

2) Tinggi Sandaran Puggung


Pengukuran dilakukan supaya bisa merancang tinggi kursi, jadi
pekerja dapat menyandarkan punggung nya degan nyaman pada sandaran
kursi.

3) Tinggi Popliteal
Pengukuran dilakukan agar tinggi kursi juga dapat menunjang
kenyamanan kaki pekerja, sehingga pekerja bisa meletakkan kakinya dengan
nyaman (tidak menggantung).

4) Pantat Popliteal
Pengukuran dilakukan agar panjang kursi dari bagian belakang ke
depan sesuai dengan panjang pantat ke popliteal dari pekerja. Sehingga
posisi kaki pekerja dapat benar-benar membentuk 90 derajat.

5) Lebar Sadaran Duduk


Pengukuran dilakukan agar lebar kursi dapat menunjang kenyamanan
pekerja untuk menyandarkan punggung nya di sandaran kursi.

6) Lebar Pinggul
Pengukuran dilakukan supaya lebar kursi bisa sesuai dengan ukuran
pinggul pekerja, jadi pekera dapat duduk secara nyaman.

7) Panjang Lengan Bawah


Pengukuran dilakukan agar space antara kursi dengan meja tidak
terlalu jauh, sehingga dapat menunjang tangan pekerja dalam melakukan
pekerjaannya.

22
8) Jangkauan Tangan ke Depan
Pengukuran dilakukan agar pekerja dapat menjangkau peralatan kerja
yang ia taruh di ujung depan meja, sehingga pekerja tidak merasa kesulitan
untuk mencapainya.

9) Rentangan Tangan
Pengukuran dilakukan agar bisa merancang panjang meja, sehingga
pekerja dapat menggapai ujung sisi kanan dan kiri meja.

 ANALISIS DIMENSI
Dimesi Persentil Alasan
Persentil 5% dipilih agar orang yang
memiliki ukuran Tinggi Siku Duduk paling
pendek masih dapat dengan nyaman
Tinggi Siku Duduk 5%
meletakkan tanggannya di atas meja
perakitan.

Persentil 5% dipilih agar orang yang


memiliki ukuran Tinggi Sandaran Punggung
Tinggi Sandaran
5% paling pendek masih dapat bersandar
Punggung
dengan nyaman saat duduk di kursi.

Persentil 5% dipilih agar orang yang


memiliki ukuran Tinggi Popliteal (jarak
vertikal dari lantai sampai bagia bawah
Tingggi Popliteal 5%
paha) paling pendek masih dapat duduk
dengan nyaman di kursi.

Persentil 5% dipilih agar orang yang


memiliki ukuran Pantat Popliteal (jarak
horizontal dari bagian terluar pantat sampai
Pantat Popliteal 5%
lekukan lutut sebelah dalam) yang palig
pendek masih dapat duduk dengan nyaman
di kursi..
Persentil 95% dipilih agar orang yang
memiliki ukuran Lebar Sandaran Duduk
paling besar dapat cukup bersandar dengan
Lebar Sandaran Duduk 95%
nyaman, dan sebaliknya yang memiliki
ukuran paling kecil pun dapat duduk dengan
nyaman.
Persentil 95% dipilih agar orang yang
memiliki ukuran Lebar Pinggul paling besar
dapat cukup duduk di atas alas duduk
Lebar Pinggul 95%
dengan nyaman, dan sebaliknya yang
memiliki ukuran paling kecil pun dapat
duduk dengan nyaman.

23
Persentil 5% dipilih agar orang yang
memilki ukuran Panjang Lengan Bawah
Panjang Lengan Bawah 5%
paling pendek dapat duduk dengan nyaman
di kursi sambil melakukan perakitan di meja.

Persentil 5% dipilih agar orang yang


memiliki ukuran Jangkauan Tangan ke
depan paling pendek masih dapat
Jangkauan Tangan ke
5% menjangkau part terjauh ke arah depan di
Depan
atas meja perakitan.

Persentil 5% dipilih agar orang yang


memiliki ukuran Rentangan Tangan paling
pendek masih dapat menjangkau part
Rentangan Tangan 5%
terjauh ke arah samping di atas meja
perakitan.

 ANALISIS VARIABEL

24
7

No. Dimensi Ukuran Pada Produk

Tinggi Siku Duduk Tinggi meja perakitan


1

Tinggi Sandaran Punggung Tinggi sandaran kursi perakitan


2
Tinggi kursi perakitan dari lantai
Tinggi Popliteal
3 ke alas duduk kursi perakitan

Pantat Popliteal Lebar alas duduk kursi perakitan


4
Merancang lebar sandaran kursi
Lebar Sandaran Duduk
5 perakitan

Lebar Pinggul Merancang lebar alas duduk


6
Jarak antara operator dan
Panjang Lengan Bawah
7 meja perakitan

Jangkauan tangan ke depan Lebar meja perakitan


8

Rentangan Tangan Panjang meja perakitan


9

25
 GAMBAR RANCANGAN
o Tampak Atas

o Tampak Depan

26
o Tampak Samping

27
3.3. Rancangan Tata Letak Stasiun Kerja Perakitan

240

240
41
cm
43

230 250
cm

110
31 cm

30 cm

cm
32 cm

31

cm
34
220 210 130

cm
25
18 cm

25
cm

Part Jarak Pusat ke Part (cm) Berdasarkan tata letak atau layout
240 (1) 43 yang kami gunakan, dapat
210 18 diketahui bahwa jarak terjauh
110 34 operator dari pusar ke komponen
240 (2) 41 adalah 43 cm yaitu untuk part 240
220 25 (1) yang terletak di ujung kiri meja.
130 25 Sedangkan jarak terdekat adalah
250 31 18 cm yaitu untuk menjangkau
120 (1) 30 part 210.
120 (2) 31
230 32
Total waktu = 186 detik

28

Anda mungkin juga menyukai