Anda di halaman 1dari 7

PENCETAKAN UNTUK GTSL Media perlekatan gigi abutment dan tulang alveolar  ligament

Sumber: periodontal yang memiliki ketahanan jaringan yang relative rendah (non-
- Textbook of prosthodontics: 45 resilient; non-elastic; not tough; tdk kenyal)
- Stewart’s Clinical Removable Partial Prosthodontics 4th ed: 134, 351
- A Clinical Guide to RPD: 47, 91 Media perlekatan basis gigi tiruan dan tulang alveolar  mukosa
- McCracken’s Removable Partial Prosthodontics: 219 alveolar/mukoperiosteum yang memiliki ketahanan jaringan yang relative
- Devlin H. Complete Dentures: A Clinical Manual for the General Dental tinggi
Practicioner: 17
Karena perbedaan tersebut maka dalam pembuatan GTSL harus
menyeimbangkan keduanya

KLASIFIKASI
DEPENDING ON THEORIES OF IMPRESSION MAKING
1. Depending on the theories of impression making
a. Mucostatic/passive impression MUCOSTATIC/PASSIVE IMPRESSION TECHNIQUE
b. Mucocompressive/functional impression Merekam jaringan lunak pada posisi istirahat, tanpa dilakukan border
c. Selective pressure impression moulding.

2. Depending on the technique Menggunakan material viskositas rendah dan tekanan rendah pada sendok
cetak
a. Open-mouth technique
Retensi gigi tiruan dengan mukosa didapat murni dari surface tension
b. Closed-mouth technique sehingga gigi tiruan akan beradaptasi baik dengan mukosa tapi peripheral
seal buruk
3. Hand manipulation for functional movements (dynamic impression):
border moulding Material: plaster of Paris, atau alginate pada oversized tray
4. Depending on the type of tray + gigi tiruan akan fit saat mukosa istirahat  situation that prevails for
most of the time that the patient is wearing the denture
a. Stock tray impression
- saat mastikasi, gigi tiruan akan cenderung rotasi ke area paling
b. Custom tray impression incompressible spt torus palatinus, sehingga dapat kehilangan retensi 
5. Depending on the purpose of the impression bisa dikurangi dengan meletakkan kertas timah (tebal 0.5 mm) di area
incompressible tsb
a. Diagnostic impression
“good stability but poor retention”
b. Primary impression
c. Secondary impression
MUCOCOMPRESSIVE IMPRESSION TECHNIQUE
6. Depending on the material used
Merekam jaringan lunak saat posisi tertekan (diberi gaya)
a. Agar
Saat digunakan juga akan dalam posisi tertekan, dan karena jaringan lunak
b. Alginate rongga mulut viskoelastis, maka posisi tertekan tersebut akan tetap terjadi
berjam-jam setelah fungsi.
c. Impression compound (modeling plastic impression)
Beban dapat diberikan ke jaringan menggunakan material cetak high-
d. Plaster of Paris (plaster impression)
viscosity (mis. Imp. Compound atau close-fitting tray)
e. Wax impression
Denture bearing tissues dapat juga ditekan menggunakan closed mouth
f. Silicone impression technique, dimana beban diberikan via wax record rims dengan basis akrilik.
Pasta ZOE akan diaplikasikan pada fitting surface rim dan pasien diminta
g. Thiokol (rubber-based) impression mengigit
7. Depending on numbers of impression making Material: impression compound, wax, soft liners
a. Single impression technique + Posisi ini akan membuat basis gigi tiruan berkontak dengan jaringan
b. Dual impression technique lunak dan retensi menjadi maksimal
- Tapi saat tidak diberi beban maka retensi akan berkurang (cth. saat
istirahat atau berbicara)
- Apabila beban kunyah berlebih, fitting surface basis akan menjadi luas dan
akan terfokus pada satu area, sehingga bisa menimbulkan unilaterally
excessive mucosal displacement  harusnya beban kunyah terbagi rata
SELECTIVE MUCOCOMPRESSIVE TECHNIQUE
Hanya area tertentu dari jaringan yang menerima tekanan (sama kaya
selected pressure technique nya Stewart)
Karena kondisi crest (puncak) residual ridge biasanya akan berbentuk
runcing, tajam, atau ireguler, akibat resorpsi yang terjadi, sehingga
Pencetakan untuk GTL perlu merekam hanya jaringan lunak (mukosa oral), pemberian tekanan minimal sudah bisa menimbulkan rasa sakit
sementara pencetakan untuk GTSL perlu merekam jaringan lunak (mukosa
Area perifer dari crest dan pada sulkus lebih baik dalam mentolerir beban
oral) dan jaringan keras (gigi yang tersisa)
oklusal, sehingga teknik ini merekam kondisi jaringan perifer saat diberi
Prosedur pencetakan GTSL biasanya juga makin kompleks karena tekanan
seringkali jaringan keras berbentuk ireguler dalam kontur maupun
Pada rahang atas, teknik ini digunakan apabila ridge anterior flabby di satu
posisinya terhadap bidang oklusal.
area (biasanya di anterior) tapi kaku di area lain
Bahan yang dipilih harus dapat mengkompensasi bentuk yang ireguler
Material: alginate
tersebut, dengan memilih bahan yang dapat tahan dengan distorsi singkat
dan dapat segera kembali ke bentuk semula tanpa robek atau terjadi Rahang Bawah
distorsi  MATERIAL HARUS ELASTIS
1) Mencetak rahang bawah dengan alginate menggunakan edentulous pencetakan pergerakan fungsional mukosa saat dilakukan. Teknik ini
stock tray yang sudah dimodifikasi untuk mencetak bagian paling dilakukan pada pembuatan GTL
posterior  retromylohoid ridge dan retromolar pad
Pada teknik ini, dilakukan penambahan material di sekeliling batas sendok
2) Cor dengan dental plaster cetak dan dipasang di posisinya (posisi cetak)
3) Buat custom tray (ruang 3 mm utk RB) dengan jarak +- 3 mm dari sulkus Setelah selesai dilakukan border moulding, dokter gigi akan melakukan
menggunakan light-cured acrylic passive functional movements bibir dan pipi untuk mendapatkan cetakan
fungsional area vestibulum; juga gerak fungsional lidah untuk mencetak
4) Cetak jaringan menggunakan impression compound dgn custom tray. sulcus alveolingual; gerak fungsional buka dan tutup mulut unutk
Dalam pelepasan material cetak dari cast, tepi compound dipanaskan mencetak bagian distobuccal
dan dibentuk border moulding di mulut pasien
5) Impression compound di bagian tengah tray pada puncak ridge DEPENDING ON THE PURPOSE OF THE IMPRESSION
dihilangkan dan tray dilubangi di area ini
DIAGNOSTIC IMPRESSION
6) Tray dicuci dan dikeringkan
Digunakan dalam menyiapkan diagnostic cast, untuk:
7) Aplikasi pasta ZOE (untuk meningkatkan detil permukaan) di seluruh
 Untuk melihat undercut
permukaan dalam cetakan, cetak ke mulut pasien, pada keadaan ini
pasta akan keluar dari lubang puncak ridge, sehingga tekanan di  Untuk mengestimasi jumlah perawatan preprostetik yang perlu
daerah ini minimal dilakukan, serta untuk melakukan operasi tiruan (mock surgeries)
8) Setelah ZOE mengeras, cetakan dilepas dari mulut dan lakukan  Untuk mengartikulasikan cast dalam DV tentative dan evaluasi
desinfeksi, kemudian tuangkan dental stone ruang antar lengkung rahang
Rahang Atas  Untuk menentukan kemampuan untuk memperoleh keseimbangan
1) Mencetak rahang atas dengan alginate menggunakan edentulous oklusal
stock tray yang sudah dimodifikasi untuk mencetak bagian paling PRIMARY IMPRESSION/PRELIMINARY IMPRESSION
posterior  tuberositas maksilaris
Cetakan sebagai diagnosis atau untuk pembuatan custom tray yang dibuat
2) Cor dengan dental plaster menggunakan stock tray. Cetakan ini dapat dibuat menggunakan
3) Buat custom tray (ruang 2 mm utk RA) dengan jarak +- 3 mm dari impression compound, alginate, atau impression plaster
sulkus menggunakan light-cured acrylic SECONDARY IMPRESSIONS/WASH IMPRESSION
4) Cetak jaringan menggunakan impression compound dgn custom tray. Cetakan untuk membuat master cast, dilakukan setelah preparasi selesai
Dalam pelepasan material cetak dari cast, tepi compound dipanaskan dilakukan
dan dibentuk border moulding di mulut pasien
Harus menghasilkan cetakan dengan detil yang baik serta merekam
5) Compound yang menutupi area palatum dipanaskan dan dilunakkan jaringan perifer dalam keadaan berfungsi
kemudian dicetak lagi
Cetakan didapat menggunakan custom tray atau special tray yang
6) Seluruh area mukosa yang firm ditekan sementara area yang flabby disiapkan dari primary cast, dengan batas tray berada 2 mm diatas perifer
belum diberikan material apapun  lubangi daerah yang flabby struktur. Tray ini dapat dibentuk dari auto-polymerizing resin atau
reinforced shellac baseplate
7) Tray dicuci dan dikeringkan
Setelah tray dibuat, akan dilakukan prosedur border moulding untuk
8) Aplikasi pasta ZOE (untuk meningkatkan detil permukaan) di seluruh
merekam struktur perifer, menggunakan tracing compound atau
permukaan dalam cetakan, cetak ke mulut pasien, pada keadaan ini
elastomer
pasta akan keluar dari lubang anterior, sehingga tekanan di daerah ini
minimal Material cetak untuk secondary impression harus memiliki viskositas yang
rendah agar didapat detil permukaan yang baik, material yang diletakkan
9) Di rahang atas, setelah ZOE mengeras, aplikasikan plaster of Paris di
di sendok cetak juga harus membentuk lapisan tipis yang rata, karena
area flabby hingga menutupi seluruh permukaan yang terbuka
material yang terlalu banyak dapat menyebabkan overextended
10) Setelah set, isi dengan dental stone impression. Pilihan material: ZOE atau elastomer medium-bodied

DEPENDING ON THE IMPRESSION TECHNIQUE


OPEN-MOUTH IMPRESSION
Merekam jaringan dalam posisi yang sama, dengan atau tanpa tekanan
CLOSED-MOUTH IMPRESSION
Merekam jaringan pada keadaan fungsional, biasanya menggunakan
record blocks (tray dengan galangan gigit)
Langsung meletakkan di RA dan RB sekaligus, kemudian pasien diminta
menutup mulut. Pasien kemudian akan diminta untuk melakukan
pergerakan fungsional seperti menelan, senyum, atau
memonyongkan/mengerucutkan bibir
Material: impression compound, wax, soft liners
Kekurangan teknik ini:
- Jaringan yang direkam saat posisi fungsional akan sulit terpasang pada
posisi rest, sehingga mudah terjadi displacement
- Basis gigi tiruan memberikan tekanan terus menerus pada jaringan
sehingga bisa berujung pada resorpsi
BORDER MOULDING (DYNAMIC IMPRESSION)
Disebut juga peripheral tracing atau muscle trimming. Merupakan teknik DEPENDING ON THE TYPE OF TRAY
mukofungsional, untuk membentuk batas sendok cetak agar didapat
secara akurat area vestibulum dan area border seals, melibatkan
TRAYS

Dapat dibagi atas 4 bentuk dasar:


- Nonperforated metal trays: untuk RPD/GTSL karena kaku dan dapat
properly confine alginate impression materials
- Perforated metal trays: rigid tapi tidak bisa menahan material
alginate, bisa menghasilkan cetakan yang underextended dan tidak
lengkap
- Nonperforated/perforated plastic trays: kurang rigid
Pemilihan tray
Tray RA maupun RB harus menyediakan ruang 5-7 mm antara gigi/residual
ridge dengan sendok cetak
Penyesuaian tray
Dapat dilakukan menggunakan modeling plastic yang dilunakkan dalam
water bath 60oC dan diadaptasikan ke sendok cetak untuk membentuk
sesuai modifikasi yang diinginkan.
Dalam modifikasi ini tray perlu dilepas pasang dari mulut pasien beberapa
kali saat masih lunak, untuk memastikan wax tidak tersangkut dalam
undercut
Setelah selesai modifikasi, tray direndam di air es dan di trim dengan
pisau/lecron untuk mendapat ruang 5-7 mm, kemudian tray dan modeling
plastic dilapisi adhesive

DEPENDING ON THE MATERIAL USED


RIGID MATERIALS

 Saat set akan memiliki konsistensi yang rigid (kaku)

 Tidak bisa dilepas dari mulut tanpa fraktur dan perlu disusun ulang
Impression plaster
a. Saat ini sudah jarang sekali digunakan
b. Material ini yang sudah dimodifikasi dapat digunakan untuk
merekam hubungan maksilomandibular
Metallic oxide paste
a. Biasanya berbentuk kombinasi ZOE
b. Tidak digunakan sebagai material cetak primer
c. Hanya digunakan pada pasien edentulous
d. Tidak digunakan pada stock impression trays  hanya menggunakan
custom tray
e. Saat proses setting tidak boleh diganggu
f. Dapat digunakan sebagai secondary impression pada rahang
edentulous untuk GTL atau perpanjangan basis edentulous ridge
pada GTSL
g. Dapat digunakan juga untuk relining perpanjangan basis distal gigi
tiruan
ZOE paste
THERMOPLASTIC MATERIALS

 Akan menjadi plastis pada suhu yang lebih tinggi dan kembali ke
bentuk awal saat suhu menurun
 Tidak bisa mendapat detil secara akurat karena dapat terjadi distorsi h. Akurasi bisa diterima untuk pencetakan RPD
permanen saat dikeluarkan dari mulut
i. Karena rubber tidak merusak permukaan stone yang setting
Modeling plastic (alginate iya dikit), maka hasil coran akan menghasilkan permukaan
yang lebih halus dan lebih keras
b. Paling sering digunakan untuk border molding bagi sendok cetak
khusus untuk basis RPD Kennedy I dan Kennedy II Polyether impression materials

c. Masing-masing sediaan terbagi atas warna-warna yang a. Merupakan material tipe elastis
membedakan suhu plastis dan suhu kerja
b. Akurasi baik, membentuk detil permukaan yang baik
d. Common error: suhu lebih tinggi dari suhu kerja (workable) shg
c. Bagus digunakan sebagai material border molding
material justru mjd brittle, dan pasien kepanasan
d. Hidrofilik  good wettability, tapi jadi bisa menyerap cairan mulut
e. Bisa digunakan sebagai material cetak, atau border molding
dan tdk dapat direndam saat desinfeksi
f. Bisa digunakan sebagai secondary impression material untuk
e. Tidak cocok dengan silicon adisi (jgn digunakan untuk border
merekam edentulous ridges
molding kalau final impression-nya pake silicon adisi)
Impression waxes & natural resins
f. Tear strengthnya cukup lemah
a. Disebut juga mouth-temperature waxes
g. Working time dan setting time cukup singkat
b. Digunakan untuk merekam edentulous ridge, material cetak
h. Flow dan fleksibilitas material paling rendah diantara semua
sekunder atau material untuk relining RPD
material elastis  dapat rusak saat cetakan dilepas
c. Bisa juga digunakan untuk merekam jaringan dibawah gaya oklusal
i. Derajat deformasi permanen lebih tinggi dari silicon adisi
 galangan gigit atau gigi tiruan sudah dipasang, terus nanti wax
nya ditaro di bagian intaglio (tissue surface) terus nanti pasiennya j. Rasanya ada yang tidak enak
diminta gigit dan artikulasi
Silicone impression materials
ELASTIC MATERIALS
a. Paling akurat diantara material elastis lain
 Material yang akan tetap berada di bentuk elastis/fleksibel setelah set
dan setelah dilepas dari mulut b. Dapat digunakan dengan custom tray

 Merupakan material yang dapat dilepas dari gigi dan undercut tanpa c. Hidrofobik, sehingga butuh surafaktan
deformasi permanen d. Akurasi baik dan dapat dilakukan desinfeksi tanpa perubahan
 Paling baik digunakan akurasi bentuk

Reversible hydrocolloids e. Silicon kondensasi memiliki working time 5-7 menit yang dapat
diubah dengan mengatur jumlah akselerator, memiliki bau yang bisa
a. Agar  cair pada suhu tinggi dan menjadi gel pada suhu rendah diterima, tear strength yang cukup tinggi, dan recovery setelah
deformasi yang baik
b. Digunakan sebagai material cetak pada restorasi cekat
f. Silicon adisi paling akurat  less polymerization shrinkage, low
c. Akurasi baik apabila digunakan dengan tepat
distortion, fast recovery from deformation, moderately high tear
d. Kontrol tepi cetakan dengan bahan ini cukup sulit (donno why) strength; working time 3-5 menit yang dapat diubah

Irreversible hydrocolloids g. Silicon adisi tersedia dalam bentuk hidrofilik maupun hidrofobik;
tidak berbau dan tidak berasa
a. Digunakan untuk membuat model studi, model perawatan ortho,
dan master casts untuk prosedur RPD h. Dapat dicor hingga 1 minggu setelah pencetakan, stabil saat
desinfeksi
b. Low tear strength, less surface detail, tidak stabil dimensinya
i. Sediaan hidrofobik sulit dicor, tidak cocok juga pada penggunaan
c. Hidrofilik, bisa digunakan dalam kondisi basah (ada saliva), tray resin akrilik
wettability stone baik, rasa dan bau baik, tidak beracun, tidak
meninggalkan noda (nonstaining), tidak mahal j. Reaksi silicon adisi dengan sulfur pada sarung tangan latex dan
gingival cord yang mengandung ferric and aluminum sulfat akan
d. Adanya sineresis (giving off mucinous exudate) menghasilkan menghambat polimerisasi
permukaan gips yang lunak/chalky, yang dapat dicegah dengan
chemical accelerator pada adonan cast atau cetakan di rendam di k. Silicon adisi mahal…
larutan akselerator
Rubber-based impression materials (Mercaptan rubber-base/Thiokol) DEPENDING ON THE NUMBER OF IMPRESSION MAKING
a. Bisa digunakan sebagai bahan cetak RPD khususnya untuk SINGLE IMPRESSION TECHNIQUE
secondary corrected/altered cast impressions
Bertujuan untuk merekam mukosa dan gigi dalam kondisi anatomis (rest)
b. Dapat juga digunakan sebagai border molding
1) Gunakan tray perforated yang dapat menyediakan ruang 4-5 mm
c. Untuk memberikan hasil akurat, perlu memiliki ketebalan yang untuk material cetak
sama, tidak melebihi 3 mm  perlu menggunakan SCP resin akrilik
2) Bentuk bagian palatal tray dengan wax/modelling plastic untuk
(atau bahan lain yang kaku dan stabil) utk mendapat ketebalan yang
memastikan material cetak akan memiliki ketebalan yang sama
sama
(perhatikan kondisi palatum pasien juga), bisa juga mengoleskan
d. Tidak recover baik setelah deformasi, sehingga tidak bisa digunakan anaestesi topical untuk menahan sekresi saliva
apabila terdapat undercut yang tebal atau banyak  masih banyak
gigi asli
e. Stabilitas dimensi kurang baik karena airnya nguap, tapi tear
strength baik dan working serta setting time cukup lama (8-10
menit)
f. Baunya agak kurang sedap dan dapat menodai baju
g. Material tidak mahal
Keperluan cetak palatum
dgn benar  agar konektor
mayor dapat rest dengan
tepat di palatum

3) Bagian posterior
cetakan harus mencapai tuberositas dan vibrating line palatum,
sehingga seringkali tray perlu dipanjangkan
4) Flange lingual dari tray RB mungkin perlu dipanjangkan hingga
tercetak area retromylohyoid, bagian dalam distolingual mungkin
perlu ditebalkan agar mukosa dasar mulut tidak terangkat saat
dilakukan pencetakan
5) Posisikan pasien tegak, dengan rahang yang akan dicetak sejajar
dengan lantai
6) Sebelum dicetak, pasien diminta untuk membersihkan mulut dengan
air dingin untuk mengeliminasi kelebihan saliva
7) Saat menuangkan material ke sendok cetak, hindari entrapping air,
pastikan material sudah mulai masuk ke lubang-lubang di tray
8) Pastikan material cetak mengisi seluruh anatomis terutama area
kritis, oleskan material di area kritis tsb (gigi yang digunakan sbg rest,
gigi abutment) dengan jari
9) Gunakan kaca mulut atau jari telunjuk untuk retraksi pipi
10) Jangan tekan tray terlalu dalam, pastikan masih ada cukup material
pada permukaan oklusal dan insisal
11) Tahan sendok cetak +- 3 menit dengan tekanan ringan, jangan
gerakkan tray saat proses setting
12) Lepaskan cetakan
13) Cuci hasil cetakan, desinfeksi, dan periksa seluruh tanda anatomis,
apabila sudah tutup dengan tisu/handuk lembab
14) Stone cast harus segera dituangkan ke material hidrokoloid untuk
mencegah perubahan dimensi dan sineresis, +- 15 menit adalah
waktu maksimal

15) Gunakan dental stone tipe IV, campurkan sesuai petunjuk pabrik
16) Setelah diaduk, dengan spatula isi area yang lebih distal dari operator
(dari posterior) kemudian dialirkan ke anterior, dilanjutkan ke area
yang dekat dengan operator, isi dari satu sisi
17) Buat basis stone cast agar berat stone tidak mendistorsi material
cetak (jd dibuat basis biar bisa dibalik lagi gitu) dengan ketebalan 16-
18 mm pada daerah paling tipis dan dibuat lebih luas dari batas
cetakan
18) Hilangkan kelebihan material, bungkus dengan handuk basah hingga
material set sempurna, +- 30 menit
19) Pisahkan stone dengan material cetak
20) Lepaskan material cetak dari sendok cetak saat masih elastis
21) Trim dilakukan setelah final set
1) Merekam dan merelasikan jaringan lunak dibawah uniform loading
2) Mendistribusi beban pada seluas mungkin permukaan mukosa yang
ada
3) Secara akurat menggambarkan batas perifer basis gigi tiruan
4) Untuk memberikan dukungan maksimum bagi basis GTSL
5) Mudah untuk menjaga kontak oklusal gigi asli dan gigi tiruan dan
sekaligus meminimalisir pergerakan basis gigi tiruan
Pada beberapa keadaan, pergerakan jaringan lunak hanya sedikit (pada
tahanan jaringan rendah), sehingga kontur anatomis maupun fisiologis
residual ridge menjadi sama. Dalam keadaan ini lebih baik digunakan single
impression technique.
Kondisi ini dapat dilihat dengan menekan instrument (mis.burnisher) pada
mukosa dan dilihat apakah gingiva menjadi pucat (tahanan jaringan
rendah) atau burnisher terlihat sedikit tenggelam (tahanan jaringan tinggi)
INDIKASI DUAL IMPRESSION TECHNIQUE
- Peletakan perpanjangan distal mandibula karena terbatasnya area ridge
yang dapat digunakan sebagai stress-bearing site  bagian distal
mandibula karena dipengaruhi mobilitas dasar mulut akan memiliki
posisi anatomis dan fisiologis yang berbeda
Ridge distal maksila biasanya tertutupi oleh mukosa yang lebih kaku
sehingga batas perifer bisa dilihat melalui single impression technique
- Long-span anterior edentulous base (biasanya melibatkan minimal 6 gigi
anterior)

Fig. 5-74: METODE


 Sisi cast harus di trim 90o terjadap basis, pertahankan 2-3 mm land area, Terbagi atas 2 kategori: physiologic impression techniques dan selected
jangan terlalu di trim karena dapat menghilangkan area vestibulum. pressure techniques (di stewart susah jd pause dolo)
 Batas posterior trimming adalah di posterior hamular notch atau
retromolar pads. Physiologic impression techniques merekam fungsional mukosa dengan
 Batas anterior cetakan RA bentuknya angular dari caninus dan bersudut pemberian beban oklusal saat prosedur pencetakan, terdiri dari 3 teknik: 1)
di incisive tengah, sementara di RB hanya sedikit melengkung antar McLean-Hindels method, 2) functional reline method, 3) fluid wax method
kaninus Selected pressure techniques bertujuan untuk menyamakan dukungan
 Ruang lidah harus di trim rata, tapi frenulum lingual dan sulcus lingual antara abutment dan jaringan lunak, juga untuk mengarahkan gaya oklusal
harus tetap ada ke ridge yang paling kuat menahan gaya tersebut. Didapat dengan relieving
 Apabila terdapat void, maka ditambal setelah cetakan direndam lagi (melegakan/membuat ringan) kontak sendok cetak di satu area dan
membuat kontak sendok cetak di area lain. Area yang dilegakan akan
minimally displaced saat prosedur pencetakan dilakukan, sementara area
DUAL IMPRESSION TECHNIQUE yang tidak dilegakan akan mengalami greater soft tissue displacement
Dibutuhkan saat menggunakan RPD tooth-tissue-supported, untuk McLean Physiologic Impression
memastikan pembagian gaya oklusal yang rata pada gigi dan jaringan
residual ridge. Tujuan pencetakan dengan teknik ini adalah untuk define Konsep: merekam jaringan mukosa pada kondisi fungsional dan merekam
batas perifer perpanjangan flange akrilik gigi tiruan gigi yang tersisa pada posisi anatomis
1. Membuat custom tray pada model studi
2. Melakukan pencetakan fungsional dengan SCP dan material cetak
3. Membuat overimpression dengan mempertahankan cetakan
fungsional di posisi semula
Kekurangan:
- Dokter gigi sulit untuk produce the same functional displacement dari
gaya oklusal, karena tekanan gigit pasien yang tidak dapat dikontrol

PENCETAKAN ANATOMIS - Cetakan yang terekam saat membuat overimpression menghasilkan


gigi tiruan sesuai mukosa yang displaced, sehingga tidak bisa adaptasi
Pada single impression, material akan merekam gigi dalam posisi anatomis dengan mukosa normal yang undisplaced
 rest position
Hindel’s Method
Apabila melakukan pencetakan secara anatomis untuk GTSL dengan distal
extension, RPD akan mencapai kontak oklusal maksimum pada posisi Merekam jaringan saat rest
istirahat, tapi saat mastikasi basis gigi tiruan akan sedikit tenggelam
Memodifikasi bentuk sendok cetak dengan membuat lubang-lubang pada
bersamaan dengan mukosa yang ter-displaced  menurunkan efisiensi
bagian posterior sendok cetak, sehingga dokter gigi dapat memberikan
mastikasi dan dapat membuat torsi gigi abutment, serta dapat
tekanan jari pada cetakan fungsional saat cetakan hidrokoloid sedang
menyebabkan pemusatan gaya oklusal di satu titik dan meningkatkan laju
dibuat.
resorpsi di area tersebut
Hasil akhir cetakan adalah reproduksi permukaan anatomis ridge dan
Sehingga diperlukan pencetakan fungsional.
permukaan gigi, dengan residual ridge pada posisi normal/rest tetapi
berhubungan dengan struktur anatomis (gigi) dalam bentuk fungsional

PENCETAKAN FUNGSIONAL Kekurangan: tekanan jari tidak mensimulasikan gaya kunyah, sehingga
hasil akhir seringkali juga kurang tepat
Tujuan pencetakan fungsional:
Functional Reline Method
Melibatkan penambahan permukaan pada sisi intaglio basis gigi tiruan
sebelum pemasangan GTSL, atau setelah GTSL tidak fit lagi
GTSL dibuat pada cast yang didapat dari single impression technique
(cetakan anatomis) biasanya alginate yang ditambahkan soft metal spacer

PEMBUATAN CUSTOM TRAY

ANATOMICAL LANDMARKS
Print buku ae lah textbook mulai halaman 49

Anda mungkin juga menyukai