1. Diagram Setup Sistem Radio Link Microwave Digital dan Transmisi PDH Multiplexer
PC (NECTAS)
Gambar 1 Setup Diagram Sistem Radio Link Microwave dan Transmisi PDH ( Bagian Pengirim )
PC (NECTAS)
Gambar 2 Setup Diagram Sistem Radio Link Microwave dan Transmisi PDH ( Bagian Penerima )
Setup diagram diatas merupakan Setup diagram sistem radio link microwave dengan
teknologi multiplexer PDH berbasis teknologi TDM PCM dimana kapasistas transmisinya
adalah 2 Mbps untuk 30 kanal suara. Total ada 28 kanal atau time slot yang dapat digunakan
untuk layanan, penggunaan ini didasarkan pada standard dan kebutuhan di lapangan.
2. Pengamatan dan Uraian Alarm dan Status Perangkat Radio via Aplikasi NECTAS dan
PDH Multiplexer
Perangkat sistem radio microwave digital yang digunakan adalah ALCATEL 9400 UX,
kinerja perangkat tersebut dapat ditinjau dengan menggunakan aplikasi, seperti parameter,
koneksi antara perangkat, dan tributary. Aplikasi tersebut adalah NECTAS.
1. Menu Awal
Tampilan awal Aplikasi Nectas, dibagian atas aplikasi terdapat gambar seperti diatas,
yaitu alarm synthesis apabila di perbesar maka :
Ini merupakan bagian aplikasi yang menunjukan alarm sysntesis, bagian yang dilingkari
merupakan deretan parameter – parameter yang menunjukan kinerja perangkat –
perangkat pada radio link, parameter parameter tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui apabila perangkat radio mengalami error, atau terjadi gagal koneksi.
2. Menu Pilihan pada Aplikasi
.
Gambar 5 Menu Pilihan Fitur Di Aplikasi NECTAS
Pada menu ini, terdapat beberapa pilihan fitur yang ada pada aplikasi NECTAS,
salah satunya adalah menu Alarm, Status dan Kontrol. Berikut tampilan Menu Alarm,
Status dan Kontrol setelah diklik :
3. Pengamatan Aspek Operasional Perangkat ODU (Outdoor Unit) dan IDU (Indoor Unit)
melalu aplikasi NECTAS
1. MAIN IDU
Di dalam Main IDU terdapat perangkat seperti LIU, PSU, ENVT, Maintenance,
LAU, dan MCU. Berikut adalah penjelasan dari masing – masing fitur :
a. LIU (Line Interface Unit)
LIU (Line Interface Unit) menyediakan semua fungsi aktif yang diperlukan
untuk mode pengiriman dan penerimaan Standar G.703 interface tributaries dan bit
stream tambahan 2Mbit/s.
c. ENVT
d. Maintenance
Pada gambar diatas terlihat bahwa alarm pada maintenance ditandai dengan
simbol merah dan simbol hijau. Simbol merah tersebut menandakan bahwa
maintenance thresholds belum diatur. Maintenance threshold tersebut mendefinisikan
ambang batas di mana alarm maintenance dipicu. Peralatan tersebut menganalisa dan
mencatat ES, SES, PSAC, PSAD dan PSRC dengan menggunakan counter yang
disetel ulang setiap 24 jam. Bila salah satu penghitung melebihi ambang batas yang
terprogram, ini memicu Alarm Maintenance dengan cepat. Alarm ini biasanya
dinonaktifkan pada konfigurasi NE awal saat dikirim. Alarm ini diaktifkan melalui
menu "Alarm" dari "Parameter operasi". Alarm ini diatur ulang oleh fungsi remote
control "Remote_Control / All / MAINTENANCE ALARMS: Reset" pada aplikasi
"Alarm, States and Remote controls".
o
n
i
k
m
l
j
a c d f g
b e
Keterangan :
a) Signal Loss f) Seq. Ins k) Config Error
b) RX Ais g) Dist Loop l) Supervisior Unit
c) Unexpected h) Alarm m) Rx Loss of frame
d) TX Ais i) Local Loop n) Main Unit
e) BER Measure j) Link Indentity o) Rx high BER
2. Perangkat ODU
Keterangan :
a) PSU Alarm f) IF Synthesizes l) Receive Power
b) BB Loop g) Amplifier m) Low BER
c) General Alarm h) Output Power n) Equalizer Inhibit
d) Configuration Error i) RF Loop o) Carrier Unlock
e) Sincronizing j) RF Synthesizes p) Forward Error Correction
f) RF Synthesizes k) Propagation q) Early warning
2. Operational Parameters
Berikut ini adalah hasil pengukuran BER dan error performance G.821 pada setiap
tributari.
Tabel Hasil Pengukuran BER dan Error Performance G.821 tributari ke-1
Parameter Hasil Keterangan
Total Second 240
Line Rate 2047988
Bit Error Rate 0.000E0
Bit Rate 63999
Code Error 0
Total Bits 1.536E7
Bit Error 0
Error Free 240 / 100 %
Second
Errored Secs Pass 0/0%
Sev Errored secs Pass 0/0%
Available time 240 / 100 %
Unavailable 0 / 0%
time
Tabel Hasil Pengukuran BER dan Error Performance G.821 tributari ke-2
Analisa :
Nilai BER merupakan Ratio Kesalahan pembacaan bit terhadap jumlah bit yang
diterima, jadi pada hasil pengukuran dapat dilihat bahwa nilai BER tetap Nol yang berarti
pada percobaan kali ini, tidak terdapat kesalahan pembacaan pada sisi penerima.dapat
disimpulkan bahwa Tributary 2 masih baik.
Analisa:
BER tetap menunjukan hasil 0, karena saat antenna dihalangi yang terjadi adalah
sinyal yang dikirimkan terganggu, sehingga pada saat sinyal diukur, sedangkan BER
menurut definisi merupakan kesalahan pembacaan pada saat sinyal diterima, maka artinya
menghalangi antenna pengirim tidak mempengaruhi penerima dalam memproses sinyal.
Namun yang menunjukan kesalahan adalah parameter AIS (Automatic Identification
System) yaiitu parameter yang dapat mengidentifikasi kesalahan kesalahan seperti sinyal
cacat.