Anda di halaman 1dari 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Diagram Setup Sistem Radio Link Microwave Digital dan Transmisi PDH Multiplexer

Tributary Unit (TU)

Mux Panel Radio Link


PBX Main IDU Microwave
Standar
G.703

PC (NECTAS)

Gambar 1 Setup Diagram Sistem Radio Link Microwave dan Transmisi PDH ( Bagian Pengirim )

Tributary Unit (TU)

Radio Link Mux Panel


Microwave Main IDU
Standar
G.703

PC (NECTAS)
Gambar 2 Setup Diagram Sistem Radio Link Microwave dan Transmisi PDH ( Bagian Penerima )
Setup diagram diatas merupakan Setup diagram sistem radio link microwave dengan
teknologi multiplexer PDH berbasis teknologi TDM PCM dimana kapasistas transmisinya
adalah 2 Mbps untuk 30 kanal suara. Total ada 28 kanal atau time slot yang dapat digunakan
untuk layanan, penggunaan ini didasarkan pada standard dan kebutuhan di lapangan.

2. Pengamatan dan Uraian Alarm dan Status Perangkat Radio via Aplikasi NECTAS dan
PDH Multiplexer
Perangkat sistem radio microwave digital yang digunakan adalah ALCATEL 9400 UX,
kinerja perangkat tersebut dapat ditinjau dengan menggunakan aplikasi, seperti parameter,
koneksi antara perangkat, dan tributary. Aplikasi tersebut adalah NECTAS.
1. Menu Awal

Gambar 3 Bagian tampilan Alarm

Tampilan awal Aplikasi Nectas, dibagian atas aplikasi terdapat gambar seperti diatas,
yaitu alarm synthesis apabila di perbesar maka :

Gambar 4 Bagian Kode- Kode Alarm

Ini merupakan bagian aplikasi yang menunjukan alarm sysntesis, bagian yang dilingkari
merupakan deretan parameter – parameter yang menunjukan kinerja perangkat –
perangkat pada radio link, parameter parameter tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui apabila perangkat radio mengalami error, atau terjadi gagal koneksi.
2. Menu Pilihan pada Aplikasi

.
Gambar 5 Menu Pilihan Fitur Di Aplikasi NECTAS

Pada menu ini, terdapat beberapa pilihan fitur yang ada pada aplikasi NECTAS,
salah satunya adalah menu Alarm, Status dan Kontrol. Berikut tampilan Menu Alarm,
Status dan Kontrol setelah diklik :

Gambar 6 Gambar Menu Alarm, Status, dan Control


Gambar 7 Gambar Menu Alarm, Status dan Control

Berikut merupakan penjelasan dari alarm2 syntesis diatas :


Tabel Sintesis Alarm dan Penjelasannya
Singkatan Warna Arti Keterangan
Sintesis alarm yang terkait dengan
EX Merah External Alarm kegagalan sinyal atau kesalahan sinyal
pada tibutari atau saluran tambahan
Propagation Received Field di atas ambang batas yang
PA Hijau
Activity ditentukan pada konfigurasi
Proses transmisi bermasalah dibutuhkan
SA Magenta Service Affected
penanganan khusus dan segera
Alarm di lingkungan network element
Housekeeping misalnya jika pada microwave station
HA Hijau
Alarm suhu naik secara drastis, genset tidak
berfungsi,dll
Indikasi alarm bahwa ada sesuatu yang harus
UG Hijau Urgent Alarm
segera diperhatikan
Indikasi alarm yang tidak perlu segera N
NG Hijau Non Urgent Alarm
diatasi G
AT Hijau Alarm Attended Terindikasi ada alarm yang menyala

Skalar off pada alarm tidak sedang


AS Hijau Alarm Stop
digunakan
Alat telah terkoneksi dengan remote
ST Hijau Status
kontrol
Akses untuk mengontrol dan
AE Hijau Access Enable mengonfigurasi dapat dilakukan dengan
menggunakan command dari hirarki level
Key Software kompatibel dengan
Provisioning peralatan. Jika tidak, Periksa konfigurasi
PR Hijau
Refused apakah peralatan kompatibel dengan key
atau ganti IDU.

Tabel Arti Kode Warna Alarm :


Warna Penjelasan
Red Background Urgent Alarm
Yellow Background non urgent Alarm
Magenta butuh penanganan baik urgent ataupun tidak
Green Background keadaan Normal

3. Pengamatan Aspek Operasional Perangkat ODU (Outdoor Unit) dan IDU (Indoor Unit)
melalu aplikasi NECTAS
1. MAIN IDU
Di dalam Main IDU terdapat perangkat seperti LIU, PSU, ENVT, Maintenance,
LAU, dan MCU. Berikut adalah penjelasan dari masing – masing fitur :
a. LIU (Line Interface Unit)

LIU (Line Interface Unit) menyediakan semua fungsi aktif yang diperlukan
untuk mode pengiriman dan penerimaan Standar G.703 interface tributaries dan bit
stream tambahan 2Mbit/s.

b. PSU (Power Supply Unit)


PSU menerima tegangan utama dari IDU melalui kabel link dan kemudian
menghasilkan voltase yang diperlukan untuk mengoperasikan subsistem unit Outdoor.

c. ENVT

Pada perangkat ENVT terdapat Housekeeping Alarms yang merupakan Station


environment dry loop alarms, yang tergantung pada bagaimana masing-masing loop
ditugaskan.
Pada software key memperlihatkan key dari perangkat lunak apakah diposisikan
dengan benar pada Konektor SKU/MTN atau tidak. Jika tidak, ganti key software dan
jika alarm tetap ada, maka ganti IDU. Alarm yang muncul saat mengganti key dengan
yang baru yaitu ketika karakteristik key yang baru berbeda dengan key yang lama.
Maka konfirmasikan key yang baru tersebut dengan membuka aplikasi "Parameter
operasi" dan mendownload konfigurasinya (File / Send). Alarm key ini harus hilang.

d. Maintenance

Pada gambar diatas terlihat bahwa alarm pada maintenance ditandai dengan
simbol merah dan simbol hijau. Simbol merah tersebut menandakan bahwa
maintenance thresholds belum diatur. Maintenance threshold tersebut mendefinisikan
ambang batas di mana alarm maintenance dipicu. Peralatan tersebut menganalisa dan
mencatat ES, SES, PSAC, PSAD dan PSRC dengan menggunakan counter yang
disetel ulang setiap 24 jam. Bila salah satu penghitung melebihi ambang batas yang
terprogram, ini memicu Alarm Maintenance dengan cepat. Alarm ini biasanya
dinonaktifkan pada konfigurasi NE awal saat dikirim. Alarm ini diaktifkan melalui
menu "Alarm" dari "Parameter operasi". Alarm ini diatur ulang oleh fungsi remote
control "Remote_Control / All / MAINTENANCE ALARMS: Reset" pada aplikasi
"Alarm, States and Remote controls".

e. LAU (Line Access Unit)


Gambar 4.3.4 Tampilan Perangkat LAU
Secara keseluruhan fungsi dari LAU sendiri ialah sebagai tempat proses
berlangsungnya transmitter dan receiver pada G.703 interface tributaries 2 Mbit/s
auxiliary bit stream.

f. MCU (Multiplexing and Control Unit)

o
n

i
k
m
l

j
a c d f g
b e

Keterangan :
a) Signal Loss f) Seq. Ins k) Config Error
b) RX Ais g) Dist Loop l) Supervisior Unit
c) Unexpected h) Alarm m) Rx Loss of frame
d) TX Ais i) Local Loop n) Main Unit
e) BER Measure j) Link Indentity o) Rx high BER

Fungsi dari multiplexing/demultiplexing yaitu mengumpulkan agregat untuk


transmisi dan menyimpan tributary dari agregat yang diterima, serta untuk
menghubungkan silang (cross-connecting) tributary sebesar 2Mbps.

2. Perangkat ODU

Keterangan :
a) PSU Alarm f) IF Synthesizes l) Receive Power
b) BB Loop g) Amplifier m) Low BER
c) General Alarm h) Output Power n) Equalizer Inhibit
d) Configuration Error i) RF Loop o) Carrier Unlock
e) Sincronizing j) RF Synthesizes p) Forward Error Correction
f) RF Synthesizes k) Propagation q) Early warning

Perangkat yang terdapat di dalam Channel berfungsi untuk melihat keseluruhan


sistem radio link dari proses yang terjadi di IDU yang dihubungkan ke ODU sampai
pemancaran atau penerimaan oleh radio microwave. Fungsi pada bagian perangkat
Channel sama halnya seperti yang terdapat di dalam Main IDU.
1. Installation Parameters

Berikut penjelasan dari instalasi parameter diatas :


Installation Parameter Keterangan
Equipment 9400UX/9600UX Interface ALCATEL yang digunakan
Locale Station POLBAN A Nama station yang sedang digunakan
Distant Station POLBAN B Nama station tujuan
Jumlah port tributary yang digunakan,
Tributaries 8 ports 2/8 Mbps dan kecepatan tributary menggunakan
E-1 yaitu 2 Mbps
Tipe proteksi yang digunakan untuk
Configuration 1+0
interface ALCATEL 9400UX
Jenis modulasi yang digunakan pada
Modulation 4QAM
ALCATEL 9400UX
Amplifier Variable
Frequency band 13 GHZ Band frekuensi yang diinginkan
Tidak menggunakan board eksternal ke
Additional board Absent sistem komunikasi, jika menggunakan
board eksternal pilih present

Installation parameters berfungsi untuk melihat spesifikasi umum dari hardware


Digital Microwave Radio Alcatel 946LUX40. Pada menu ini bisa dilakukan beberapa
konfigurasi dasar sesuai spesifikasi alat radio mikro untuk memenuhi kebutuhan
costumer. Perubahan spesifikasi pada menu installation parameters akan
mempengaruhi operational parameters.

2. Operational Parameters

Berikut Penjelasan dari Parameter Operasi :

Operational Parameters Keterangan


Frekuensi yang dikirim ke station
Tx Freq 12,800,000 Khz
tujuan
Frekuensi yang diterima dari station
Rx freq 13,140,000 Khz
tujuan
Tx Level 23 dBm Daya yang dikirim ke station tujuan
Kecepatan pengiriman data per-bit
Bit Rate 8 x 2 mbps disesuaikan dengan kemampuan
tributary nya
Statiun number adalah nomor
Statiun Number 123
telepon pada station yang digunakan
Menu NE ini mengatur parameter
NE IP 192.168.1.254 yang digunakan untuk memasukkan
NE ke dalam sistem manajemen
jaringan, selain itu digunakan untuk
NTP IP 0.0.0.0 mengelola NE dari Fungsi Mediasi
Master Station.
Nominal Level -100 dBm Daya minimal yang diterima
Daya minimal yang diterima bila
Propagation -100 dBm kurang dari yang ditentukan
sambungan akan outage
Operational parameters berfungsi untuk melihat parameter-parameter operasi jaringan
dan mengatur konfiguasi elemen-elemen jaringan yang nanti akan disimpan dan
dikirim ke IDU dan ODU pada sistem radio link.

3. Radio Trasmission Parameters

Pada aplikasi Radio Trasmission Parameters dapat melihat parameter-parameter


transmisi data (power level, BER) dan menyediakan diagnostik awal dalam alarm
pengirim dan alarm penerima yang bisa menentukan baik buruknya kualitas transmisi
data.
4. Mengukur Bit Error Rate(BER) dan objective performance radio link G821 pada setiap
Tributary seperti error second, severe error second, dan availability.
Pengukuran dan pengujian BER dilakukan pada setiap tributary yang digunakan pada
paket A yaitu pada tributary 1, 2, 3 dan 4. Lama waktu proses pengukuran diatur selama 4
menit. Parameter pengukuran BER dan error performance G.821 pada setiap tributary
ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel Parameter Pengukuran BER Sesuai Dengan Konfigurasi ALCATEL (Default)
Parameter Konfigurasi Keterangan
Mode RX / TX
Interface G.703
Line code HDB3
Framing PCM30
Termination 75/120 Ohm
Tx Clk src INTERN
Kbps 20448
V.11 OFF
Rx slots 1 (C1)
Rx audio OFF
Rx signaling OFF
Tx slots 1 (C1)

Berikut ini adalah hasil pengukuran BER dan error performance G.821 pada setiap
tributari.
Tabel Hasil Pengukuran BER dan Error Performance G.821 tributari ke-1
Parameter Hasil Keterangan
Total Second 240
Line Rate 2047988
Bit Error Rate 0.000E0
Bit Rate 63999
Code Error 0
Total Bits 1.536E7
Bit Error 0
Error Free 240 / 100 %
Second
Errored Secs Pass 0/0%
Sev Errored secs Pass 0/0%
Available time 240 / 100 %
Unavailable 0 / 0%
time

Tabel Hasil Pengukuran BER dan Error Performance G.821 tributari ke-2

Parameter Hasil Keterangan


Total Second 240
Line Rate 2047991
Bit Error Rate 0.000E0
Bit Rate 63999
Code Error 0
Total Bits 1.536E7
Bit Error 0
Error Free Second 240 / 100 %
Errored Secs Pass 0/0%
Sev Errored secs Pass 0/0%
Available time 240 / 100 %
Unavailable time 0 / 0%

Analisa :

Nilai BER merupakan Ratio Kesalahan pembacaan bit terhadap jumlah bit yang
diterima, jadi pada hasil pengukuran dapat dilihat bahwa nilai BER tetap Nol yang berarti
pada percobaan kali ini, tidak terdapat kesalahan pembacaan pada sisi penerima.dapat
disimpulkan bahwa Tributary 2 masih baik.

Tabel Hasil Pengukuran Dengan Menghalangi Antena


Parameter Hasil Keterangan
Total Second 240
Line Rate 2047989
Bit Error Rate 0.000E0
Bit Rate 63999
Code Error 0
Total Bits 1.401E7
Bit Error 0
Error Free FAIL
Second 186 / 77%
FAIL
Errored Secs
54/22,5%
FAIL
Sev Errored secs
54/22,5%
240 /
Available time
100%
Unavailable time 0 / 0%

Analisa:

BER tetap menunjukan hasil 0, karena saat antenna dihalangi yang terjadi adalah
sinyal yang dikirimkan terganggu, sehingga pada saat sinyal diukur, sedangkan BER
menurut definisi merupakan kesalahan pembacaan pada saat sinyal diterima, maka artinya
menghalangi antenna pengirim tidak mempengaruhi penerima dalam memproses sinyal.
Namun yang menunjukan kesalahan adalah parameter AIS (Automatic Identification
System) yaiitu parameter yang dapat mengidentifikasi kesalahan kesalahan seperti sinyal
cacat.

Anda mungkin juga menyukai