Essay Fisika Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

ESSAY FISIKA LINGKUNGAN

PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR DI


KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAR BARAT

DISUSUN OLEH

HERLI

NIM. H1021161032

DOSEN PENGAMPU

NURHASANAH, S.Si, M.Si

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2018
PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR DI
KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAR BARAT

Penggunaan energi di bumi ini semakin hari semakin meningkat, di sisi lain
cadangan sumber energi bumi semakin menipis.. Penyediaan sumber energi untuk
berbagai kebutuhan baik skala kecil maupun skala besar masih mengandalkan sumber
energi fosil, sementara ketersediaan bahan bakar fosil itu sendiri terbatas dan tidak
dapat diperbaharui. Saat ini bahan bakar fosil menjadi sumber energi primer dalam
pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Bensin, solar, kerosin, gas alam
dan sebagainya telah digunakan dihampir seluruh aktifitas manusia, seperti pada
kendaraan bermotor, proses memasak, serta mesin-mesin pabrik dalam skala besar.
Sumber energi yang berasal dari minyak bumi sudah semakin berkurang dan
harganya semakin meningkat serta kebutuhan akan energi terutama energi listrik
semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Dengan adanya teknologi
yang semakin maju perlu adanya pengembangan energi pengganti atau energi
alternatif di luar minyak bumi untuk pengembangan pembangkit energi listrik.

Listrik merupakan kebutuhan dasar sebagai mesin penggerak pembangunan.


Listrik yang dihasilkan dari proses pembangunan pembangkit listrik akan berperan
dalam memajukan berbagai aspek pembangunan dan secara umum memiliki
kontribusi penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan segala
bidang kehidupan bangsa Indonesia.

Salah satu kendala utama dalam pelistrikan pedesaan adalah letaknya yang
jauh dari pusat pembangkitan dengan kondisi akses yang buruk, membuat biaya
investasi menjadi sangat tinggi. Di lain pihak, kebutuhan aktual daya listrik di
wilayah seperti itu umumnya juga rendah dengan daya beli masyarakat yang juga
rendah, sehingga investasi menjadi semakin tidak menarik dan prioritas untuk
menjangkau wilayah-wilayah seperti itu sering dikebelakangkan.
Di Kalimantan Barat kondisi krisis listrik yang dialami saat ini masih terus
berlanjut yang melanda daerah-daerah di Kalimantan Barat, memerlukan antisipasi
penyediaan pasokan energi listrik dengan kestabilan tinggi dengan pasokan bahan
bakar yang berlimpah. Persoalan ini dapat dijawab dengan salah satu alternatif
melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Kalbar.

Kalimantan Barat dapat dijadikan lokasi pembangunan pembangkit listrik


tenaga nuklir (PLTN) dengan alasan yang dapat dilihat dari sudut pandang letak
geografis, pengaruh struktur lapisan kulit bumi dengan kecilnya peluang terjadinya
gempa besar dengan risiko kecelakaan relatif kecil. Sebab lain dapat dilihat dari
jumlah populasi penduduk rendah dengan luas wilayah dua setengah kali lebih besar
dari pulau Jawa, oleh karena itu Kalimanta Barat memiliki dampak radiasi jumlah
penduduk per luas wilayah yang relatif kecil, sehingga memiliki dampak nuklir yang
cukup kecil apabila terjadi kejadian kecelakaan yang tidak terduga.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) bagi Kalimantan Barat khususnya


adalah penyedia pasokan tenaga listrik alternatif. PLTN merupakan bagian dari
strategi tenaga listrik nasional jangka panjang yang dimaksudkan untuk kepentingan
energi rakyat yang termaktub dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang
ketenaga nukliran. Penyediaan tenaga listrik di Kalimantan Barat adalah hal penting
dengan pemahaman bahwa listrik adalah kebutuhan dasar utama sebagai mesin
penggerak pembangunan yang akan berperan dalam memajukan berbagai aspek
pembangunan, baik aspek pendidikan maupun kesejahteraan yang berkontribusi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan di segala bidang kehidupan
bangsa.

Urgensi bagi Kalimantan Barat dalam membangun pembangkit tenaga


nuklir,dapat dilihat dari sudut pandang letak geografis pengaruh struktur lapisan kulit
bumi penyebab gempa besar dengan risiko kecelakaan yang relative kecil. Begitu
juga dapat dilihat dari jumlah populasi penduduk rendah dengan luas wilayah besar,
oleh karena itu Kalimantan Barat memiliki dampak radiasi terhadap jumlah penduduk
per luas wilayah adalah relatif kecil. Potensi penting lainnya adalah Kalimantan Barat
memiliki cadangan bahan bakar uranium (bahan bakar PLTN) dengan jumlah yang
paling besar di Indonesia yang dapat dijadikan jaminan keberlanjutan oprasional
PLTN.

Berdasarkan kondisi lingkungan di wilayah Kalimantan Barat bahwa


Kalimantan Barat memiliki wilayah yang berdekatan dengan sumber-sumber air laut
meliputi kabupaten Sambas, Singkawang, Pontianak dan Ketapang. Wilayah lainnya
berbatasan dengan provinsi lain serta ada kabupaten yang berbatasan langsung
dengan negara lain. Untuk menjadi bahan pertimbangan pembangunan PLTN di
Kalimantan Barat adalah akses pembangunan yang meliputi: kebutuhan jalan dan
analisis keberadaan jalan yang ada, untuk kebutuhan tahapan selanjutnya yang dapat
mempermudah aktivitas dan akses pembangunan. Oleh karena itu, akses jalan
termasuk bagian yang menjadi fokus perhatian untuk keterlaksanaan dan kemudahan
pembangunan PLTN. Kriteria lainnya yang menjadi perhatian adalah keberadaan
aliran sungai di dalam pertimbangan pembangunan PLTN,mengingat dalam desain
dan pembangunan PLTN perlu memperhatikan komponen limbah yang ada kaitannya
dengan aliran air sungai. Diperlukan pertimbangan berkaitan dengan wilayah-wilayah
kecamatan yang memiliki akses dan berdekatan dengan wilayah laut. Oleh karena itu,
diperlukan buffering wilayah yang akan dijadikan kajian dalam disain pembangunan
PLTN, yaitu peta wilayah studi dengan buffering 10 km dari garis pantai.

Berikut merupakan hasil yang diperoleh dari analisis kimia fisika serta faktor
wilayah dan kependudukan di Kalimantan Barat yang diperoleh dari data jenis tanah,
curah hujan, kecepatan angin, akses jalan, daerah aliran sungai serta dengan
mempertimbangkan karakteristik masing-masing wilayah spasial dengan melakukan
overlay dengan ArcGIS yang menghasilkan data peta spasial lokasi di Kalbar untuk
keperluan pembangunan PLTN.
Analisis
Kedekatan Kedekatan
sifat Analsis Analsis
Analisis Sumber Kecepatan Bahan
Kota/Kabupaten kimia Curah Densitas
SIG Air (DAS) Angin Baku
fisik hujan Penduduk
dan Laut Uranium
tanah
Sintang x x √ √ √ √ √
Kubu Raya x x √ √ √ x x
Kab. Pontianak √ √ √ √ x x x
Kapuas Hulu x x √ √ √ √ x
Kayong utara √ √ √ √ √ x x
Kota Pontianak x x √ √ √ x x
Singkawang √ √ √ √ √ x x
Landak x x √ √ √ x x
Melawi x x √ √ √ √ √
Sanggau x x √ √ √ x x
Sekadau x x √ √ √ x x
Sambas √ √ √ √ √ x x
Ketapang √ √ √ √ x √ √
Bengkayang √ x √ √ √ x x

Hasil data yang diperoleh dan setelah dianalisis diperoleh beberapa


rekomendasi yang dapat dijadikan pertimbangan. Dari matriks hasil analisis dalam
Tabel tersebut, diketahui bahwa hasil analis SIG, dengan mempertimbangan sumber
air, sifat kimia fisik tanah, curah hujan, kecepatan angin, densitas penduduk dan
kedekatan bahan baku, diketahui setiap kabupaten kota memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Tetapi dari semua kabupaten yang paling memungkinkan
dari berbagai pertimbangan adalah kabupaten Ketapang (dan Kayong utara) meskipun
memiliki kelemahan diantaranya kecepatan angin yang relatif tinggi, tetapi dari
semua pertimbangan dari semua kabupaten kota, maka kabupaten Ketapang dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk studi lanjut dalam menentukan tapak
pembangunan PLTN, yang selanjutnya dapat difokuskan ke daerah kecamatan
dengan penelitian yang lebih komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai